Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH KEARSIPAN DI INDONESIA


PADA TAHUN 1960-1970

Dosen pengampu:
Drs. Abdul Rahim , M.Si

Penyusun:
Chiko Apriliansyah (NIM: E01231032)
Muhammad Nasywan Rasyid (NIM: E0131231009)
Muhammad Rifqi Azizi (NIM: E0131231001)
Miftah Rizky Suhendar (NIM: E0131231025)

Program Studi DIII Kearsipan


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura
Pontianak
2023
Daftar Isi

Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1. Latar Belakang:................................................................................................1
2. Identifikasi Masalah:........................................................................................1
3. Permasalahan:...................................................................................................2
4. Rumusan Masalah:...........................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
1. Arsip Nasional (1959-1967).............................................................................3
2. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) (1967-sekarang).........................4
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................6
1. Kesimpulan.......................................................................................................6
2. Saran.................................................................................................................7
Daftar Pustaka........................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang:
Arsip merupakan sumber informasi yang penting bagi berbagai kepentingan, baik
untuk keperluan administrasi, penelitian, pendidikan, maupun budaya. Arsip juga
merupakan bukti otentik dari aktivitas suatu organisasi atau individu. Oleh karena
itu, pengelolaan arsip harus dilakukan secara profesional dan sistematis agar arsip
dapat dimanfaatkan secara optimal. Di Indonesia, lembaga yang bertanggung
jawab atas pengelolaan arsip nasional adalah Arsip Nasional Republik Indonesia
(ANRI). ANRI memiliki tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan kearsipan
nasional, baik arsip statis maupun arsip dinamis, serta melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan kearsipan di instansi pemerintah dan
swasta. ANRI juga berperan sebagai pusat penelitian, dokumentasi, dan informasi
sejarah nasional. Sebagai lembaga pemerintah, ANRI mengalami berbagai
perubahan status, struktur, dan kewenangan sejak berdirinya pada tahun 1959.
Perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh dinamika politik, sosial, ekonomi,
dan budaya yang terjadi di Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut juga
berdampak pada kinerja, pelayanan, dan pengembangan ANRI sebagai lembaga
kearsipan nasional. ANRI juga berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya arsip sebagai sumber informasi dan pengetahuan.

2. Identifikasi Masalah:

Perubahan status, struktur, dan kewenangan ANRI sebagai lembaga kearsipan


nasional merupakan fenomena yang menarik. Perubahan-perubahan tersebut dapat
memberikan gambaran tentang perkembangan kebijakan, organisasi, dan
manajemen kearsipan nasional di Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut juga
dapat mengungkapkan tantangan, hambatan, dan peluang yang dihadapi oleh
ANRI dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Selain itu, perubahan-perubahan

1
tersebut dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi ANRI untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam pengelolaan arsip nasional.
3. Permasalahan:
Meskipun ANRI telah mengalami berbagai perubahan status, struktur, dan
kewenangan, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang belum
terselesaikan dalam pengelolaan arsip nasional. Beberapa permasalahan tersebut
antara lain adalah:

 Kurangnya kesadaran dan kepatuhan dari instansi pemerintah dan swasta


dalam mengelola arsip sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.
 Kurangnya sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang memadai
untuk mendukung penyelenggaraan kearsipan nasional.
 Kurangnya inovasi, kreativitas, dan adaptasi dari ANRI dalam menghadapi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mempengaruhi
pengelolaan arsip nasional.

4. Rumusan Masalah:

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan permasalahan yang telah


diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat diajukan adalah:

 Bagaimana perkembangan status, struktur, dan kewenangan ANRI sebagai


lembaga kearsipan nasional sejak berdirinya pada tahun 1959 hingga saat
ini?
 Bagaimana dampak positif dari perubahan status ANRI sebagai lembaga
kearsipan nasional?
 Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh ANRI untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan arsip
nasional?

2
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Arsip Nasional (1959-1967)

Berdasarkan dari SK menteri PP dan K nomor 69626/a/s nama Arsip Negara


berganti menjadi Arsip Nasional. Perubahan ini berlaku semenjak 1 Januari 1959.
Sehubungan dengan itu, dalam kurun waktu 1959-1967, status keberadaan
lembaga kearsipan juga terjadi perubahan. Arsip Negeri berubah nama menjadi
Arsip Nasional pada tahun 1959 dengan adanya Peraturan Presiden nomor 19
tanggal 26 Desember 1961 tentang Pokok-pokok Kearsipan Nasional sebagai
perluasan tugas dan fungsi Arsip Nasional. Pada tahun 1960, ANRI masih
berstatus sebagai LPND yang bertanggung jawab kepada Menteri Sekretaris
Negara. Perubahan kelembagaan Arsip Nasional tidak berhenti sampai disitu.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 215 tanggal 16 Mei 1961,
penyelenggaraan segala urusan Arsip Nasional dipindahkan ke Kementerian
Pertama RI, termasuk wewenang, tugas dan kewajiban, perlengkapan materil dan
personalia, serta hak-hak dan kewajiban keuangan, dan lain-lain.

Tugas dan fungsi Arsip Nasional mengalami perluasan, sejak keluarnya Peraturan
Presiden nomor 19 tanggal 26 Desember 1961 tentang Pokok-Pokok Kearsipan
Nasional. Berdasarkan Keputusan Presiden tersebut, tugas dan fungsi arsip
Nasional tidak hanya menyelenggarakan kearsipan statis saja, akan tetapi juga
terlibat dalam penyelenggaraan kearsipan baru (dinamis). Dalam kenyataannya,
Arsip Nasional hanya berperan dalam mengurus arsip statis, sedangkan
kewenangan untuk mengakses arsip dinamis tetap berada pada instansi masing-
masing. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No.188 tahun 1962, Arsip Nasional
RI ditempatkan di bawah Wakil Menteri Pertama Bidang Khusus. Penempatan
Arsip Nasional di Bidang Khusus dimaksudkan supaya arsip lebih diperhatikan,
karena bidang ini khusus diperuntukkan bagi tujuan penelitian sejarah. Pada tahun
1964 di bawah Kementerian Kompartimen Hubungan dengan Rakyat (Menko
Hubra), Arsip Nasional mendapat tugas untuk melakukan pembinaan arsip.

3
Namun demikian, perubahan tersebut tidak mempengaruhi tugas dan fungsi Arsip
Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden No.19
tahun1961.

Berdasarkan Keputusan Wakil Perdana Menteri No.08/WPM/BLLP/KPT/1966,


Arsip Nasional ditempatkan di bawah Waperdam RI bidang Lembaga-lembaga
Politik sampai dengan tahun 1967. Namun, secara fungsional, Arsip Nasional
tetap memusatkan kegiatan-kegiatan ilmiah dan kesejarahan. Adapun status
keberadaan Lembaga Arsip Nasional dalam kurun waktu 1959-1967 adalah
sebagai berikut:

1. Arsip Nasional Dibawah Kementerian PP Dan K


2. Arsip Nasional Dibawah Kementerian Pertama RI (1961-1962)
3. Arsip Nasional Dibawah Menteri Pertama Bidang Khusus (1963-1964)
4. Arsip Nasional Dibawah Menko Hubra (1963-1966)
5. Arsip Nasional Dibawah Wakil Perdana Menteri Bidang Lembaga-
Lembaga Politik (1966-1967)

2. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) (1967-sekarang)


Periode terpenting bagi Lembaga Arsip Nasional adalah tahun 1967, saat di mana
presiden mengeluarkan ketetapan melalui Keputusan Presiden Nomor 228/1967
tanggal 2 Desember 1967. Berdasarkan keputusan tersebut disebutkan Lembaga
Arsip Nasional ditetapkan sebagai lembaga pemerintahan non departemen dan
bertanggung jawab langsung kepada presiden. Sementara anggaran
pembelanjaannya dibebankan kepada anggaran Sekretariat Negara. ANRI
mengalami perubahan status dari LPND menjadi LPNK. Perubahan status ini
memiliki beberapa dampak positif, antara lain:

 ANRI memiliki kewenangan yang lebih luas dalam pengelolaan kearsipan


nasional.
 ANRI memiliki anggaran yang lebih besar untuk mendukung kegiatan
pengelolaan kearsipan nasional.
 ANRI memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam struktur pemerintahan.

4
Pada tahun 1967, status ANRI ditingkatkan menjadi Lembaga Pemerintah Non
Kepaadaan (LPNK) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Perubahan status ini dimaksudkan untuk memberikan kewenangan yang lebih luas
kepada ANRI dalam pengelolaan kearsipan nasional. Penguatan penetapan status
Lembaga Arsip Nasional sebagai lembaga non departemen diikuti dengan Surat
Pimpinan MPRS No.A.9/1/24/MPRS/1967 yang menegaskan, bahwa Lembaga
Arsip Nasional sebagai aparat teknis pemerintah yang tidak bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar 1945 bahkan merupakan penyempurnaan pekerjaan di
bawah Presidium Kabinet. Sejarah kearsipan di Indonesia ditandai dengan
beberapa perkembangan penting, antara lain:

 Perubahan status Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dari


Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) menjadi Lembaga
Pemerintah Non Kepaadaan (LPNK) pada tahun 1967.
 Penyusunan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1971
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan.
 Peningkatan peran ANRI sebagai pusat penelitian dan pengembangan
kearsipan nasional.

Pada tahun 1960-1970, ANRI juga berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya arsip. ANRI melakukan berbagai kegiatan, seperti
penyuluhan kearsipan, pelatihan kearsipan, dan penerbitan buku-buku tentang
kearsipan. Kegiatan-kegiatan ini telah berhasil meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya arsip. Masyarakat mulai menyadari bahwa arsip
merupakan sumber informasi penting yang dapat digunakan untuk berbagai
keperluan, seperti penelitian, pendidikan, dan pembangunan.

5
BAB 3
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Perkembangan ANRI dari tahun 1959 sampai dengan tahun 1967 ditandai
dengan beberapa kali perubahan nama, status, tugas, fungsi, dan
kewenangan. Perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
politik, administrasi, dan kearsipan yang berkaitan dengan kondisi dan
kebutuhan negara pada masa tersebut.
 Perubahan nama dari Arsip Negara menjadi Arsip Nasional pada tahun
1959 merupakan upaya untuk menegaskan identitas dan peran ANRI
sebagai lembaga yang mengelola arsip nasional, bukan hanya arsip
pemerintah. Perubahan status dari LPND menjadi LPNK pada tahun 1967
merupakan upaya untuk memberikan kewenangan yang lebih luas kepada
ANRI dalam pengelolaan kearsipan nasional, serta untuk mengangkat
derajat ANRI sebagai lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden.

 Perubahan tugas dan fungsi ANRI dari hanya menyelenggarakan kearsipan


statis menjadi juga terlibat dalam penyelenggaraan kearsipan dinamis
merupakan upaya untuk mengintegrasikan kearsipan nasional sebagai satu
kesatuan sistem yang terpadu dan terkoordinasi. Perubahan kewenangan
ANRI dari hanya mengurus arsip statis juga melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan kearsipan di instansi pemerintah
dan swasta merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
arsip nasional, serta untuk melindungi dan melestarikan arsip nasional
sebagai warisan budaya bangsa.

6
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

 ANRI perlu meningkatkan kinerja dan pelayanan dalam mengelola arsip


nasional, baik melalui peningkatan standar, prosedur, sistem, teknologi,
maupun inovasi. ANRI juga perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama
dengan instansi pemerintah dan swasta yang terkait dengan kearsipan
nasional, baik melalui penyusunan kebijakan, program, mekanisme,
maupun jaringan.
 Pemerintah perlu terus meningkatkan dukungannya terhadap
penyelenggaraan kearsipan nasional. Dukungan tersebut dapat berupa
penyediaan anggaran yang memadai, peningkatan sumber daya manusia,
dan penyebarluasan informasi tentang pentingnya arsip
 ANRI perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang kearsipan
nasional kepada masyarakat, agar masyarakat lebih sadar dan peduli
terhadap arsip nasional sebagai sumber informasi dan warisan budaya
bangsa.

7
Daftar Pustaka

Arsip Nasional. (2021, September 10). Retrieved from Dunia Pendidikan:


https://duniapendidikan.co.id/arsip-nasional/
Arsip Nasional Republik Indonesia. (2021, Oktober 14). Retrieved from
Wikipedia, ensiklopedia bebas:
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsip_Nasional_Republik_Indonesia
Fauzi, R. (2019, januari 18). Perjalanan Sejarah Sistem Kearsipan di Indonesia.
Retrieved from Dunia Arsip : https://www.duniaarsip.com/
Nurjaman, J. (2020). Dekolonisasi Arsip Sebagai Warisan Budaya: Kajian Awal
Pengembalian Arsip Statis Era Hindia-Belanda. Khazanah: Jurnal Kajian
Sejarah, 75-76.
Sutawan, I. M. (2017). Sejarah Kearsipan di Indonesia pada tahun 1960-1970.
Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 131-144.

Anda mungkin juga menyukai