Nim:13030121140109
Tapi, arsip berbeda dengan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan. Arsip
memiliki ciri khusus, seperti arsip harus autentik dan terpercaya sebagai alat bukti sah,
informasinya utuh dan sesuai asal-usul serta aturan asli.
1. Sularso Mulyono
Menurut Sularso Mulyono, pengertian arsip adalah penempatan berbagai kertas dalam
suatu tempat penyimpanan yang baik sesuai aturan yang sudah ditentukan terlebih
dahulu. Sehingga, setiap kertasnya bisa ditemukan cepat dan mudah ketika waktunya
dibutuhkan.
2. Agus Sugiarto
Agus Sugiarto berpendapat pengertian arsip adalah kumpulan suatu dokumen yang
disimpan secara teratur dan berencana, karena memiliki fungsi agara setiap kali
dibutuhkan bisa ditemukan cepat dan mudah.
Arsip Digital
Arsip digital adalah arsip yang dibuat dan digunakan dalam bentuk elektronik. Arsip
digital dapat berasal dari arsip tercetak yang diubah menjadi angka, atau arsip “lahir”
dalam bentuk digital. Hal yang perlu diperhatikan dalam bentuk, aksesnya dan
keamanan dari arsip itu sendiri.
Fungsi-fungsi arsip
Secara umum, fungsi arsip adalah sebagai alat informasi dan alat bukti yang bisa
digunakan untuk masa mendatang. Semua Bentuk dari arsip pasti memilki nilai guna
arsip, yang dapat dibedakan menjadi dua fungsi, antara lain:
1. Fungsi primer
Fungsi primer arsip adalah nilai guna arsip yang berdasarkan kepentingan pencipta
arsip sebagai penunjang ketika tugas sedang berlangsung atau setelah kegiatan selesai.
Fungsi primer arsip ini harus mencakup nilai guna keuangan, nilai guna hukum, nilai
guna administrasi, dan nilai guna teknologi hingga ilmiah
2. Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder arsip adalah nilai guna arsip yang berdasarkan kegunaan. Bukan lagi
pada pencipta arsip, melainkan bagi kepentingan lembaga atau instansi pemerintah,
swasta, perorangan dan kepentingan umum lain sebagai bahan bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan.Fungsi sekunder arsip ini termasuk dalam nilai guna
pembuktian dan nilai guna informasi
Tujuan Arsip
Arsip memilki peranan penting sebagai sumber informasi dan alat pengawasan yang
dibutuhkan sebuah organisasi dalam melakukan perencanaan, analisis data,
pengembangan perumusan kebijakan hingga pengembalian keputusan. Karena itu, ada
beberapa tujuan dari pengelolaan arsip antara lain:
2. Menjaga kerahasiaan
3. Menjaga kelestarian
Manfaat Arsip
Arsip tidak hanya bermanfaat sebagai sumber informasi. Menurut Mulyadi melalui
bukunya Pengelolaan Arsip Berbasis Otomasi (2016) mengatakan bahwa arsip
memiliki 4 kegunaan, antara lain:
Jenis-jenis Arsip
Ada begitu banyak berbagai jenis-jenis arsip yang terbagai menjadi beberapa
kelompok seperti isi,tujuan dan kepemilikan yang berbeda-beda, antara lain :
Jenis arsip berdasarkan kepemilikannya terbagi menjadi 2 macam, yakni arsip yang
berasal dari Lembaga pemerintahan dan instansi pemerintah atau swasta.
a. Arsip tertulis
Arsip tertulis adalah arsip berupa tulisan atau tertulis, seperti surat dinas, akta dan
sebagainya.
b. Arsip visual
Arsip visual adalah arsip berupa gambar, lukisan atau pahatan yang bisa dilihat,
seperti relief, poster, dan sebagainya.
Tahun 1950
Kegiatan perpustakaan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta sudah dimulai
sejak berbentuk Kotapradja, dengan sebutan Perpustakaan Kotapradja Djakarta Raja
Tahun 1961
Setelah Kotapradja Djakarta Raja ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Tingkat I
Daerah Khusus Ibukota Djakarta Raja, kemudian berubah menjadi Perpustakaan
Balaikota Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Djakarta Raja.
Tahun 1972
Melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Susunan
Organisasi Sekretariat Daerah Pemerintah DKI Jakarta, Bagian Perpustakaan dibagi
atas Sub Bagian Perpustakaan dan Sub Bagian Tata Usaha Perpustakaan, dimana
perpustakaan merupakan salah satu bagian pada Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan.
Tahun 1978
Melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta dibentuk
Lembaga Perpustakaan Umum yang menangani jenis perpustakaan umum di
lingkungan Pemerintah DKI Jakarta, seperti Perpustakaan Umum Gelanggang
Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro dan Perpustakaan Umum di lima wilayah
kotamadya DKI Jakarta.
Tahun 1981
Lembaga Perpustakaan Umum bernaung di bawah Biro Bina Mental dan Spiritual
dengan status non struktural.
Tahun 1989
Perpustakaan Umum di lima wilayah kotamadya DKI Jakarta dialihkan
pengelolaannya kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta sebagai Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), sedangkan Perpustakaan Umum Soemantri
Brodjonegoro masih tetap dikelola Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta.
Tahun 1992
Gubernur DKI Jakarta mengirim surat kepada Menteri Dalam Negeri agar di
lingkungan Sekwilda DKI Jakarta dibentuk satu wadah organisasi yang menangani
semua jenis perpustakaan dan rekomendasi dari Kepala Perpustakaan Nasional RI.
Tahun 1993
Dibentuk Perpustakaan Umum Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan Peraturan
Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 1993.
Tahun 2001
Berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2001 ditetapkan
pembentukan Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, dengan
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 109 Tahun 2001.
Tahun 2007
Dalam mengoptimalkan pengelolaan secara teknis, termasuk pembinaan dan
penyusutan arsip setiap unsure penyelenggara pemerintah daerah diatur dalam
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Kearsipan.
Tahun 2009
Berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 ditetapkan
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi DKI Jakarta, dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 153
Tahun 2009.
Daftar Pustaka