PENDAHULUAN
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2024 yang
selanjutnya disebut RKPD Tahun 2024, merupakan dokumen perencanaan pemerintah daerah
tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2024-2026 Kabupaten
Bangkalan, yang disusun dengan memperhatikan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 Kabupaten Bangkalan, dokumen ini juga merupakan
instrumen dalam melaksanakan muatan yang terkandung pada Rencana Pembangunan Daerah
(RPD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2024-2026 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati
Bangkalan Nomor 15 Tahun 2023.
Berdasarkan arah kebijakan Kabupaten Bangkalan yang termuat pada RPD, secara umum
arah kebijakan RKPD Tahun 2024, difokuskan pada pemerintahan yang inklusif, dalam arti
pemerintahan yang mampu meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan
atau “No-one Left Behind” atau pemerintahan menyelenggarakan pembangunan yang
berdampak bagi masyarakat miskin. Untuk dapat mencapai fokus pemantapan tersebut maka
penyusunan dokumen RKPD Tahun 2024 ini dibuat dengan lebih implementatif melalui
pendekatan top down, bottom up, partisipatif, politik, teknokratik yang berorientasi Tematik,
Holistik, Integratif dan Spasial (THIS) sebagaimana Gambar 1.1. Lebih dari pada itu dokumen
RKPD Tahun 2024 yang dibuat ini juga tidak hanya berakhir dengan mempedomani terhadap
dokumen yang disebutkan di awal saja, namun juga perlu mempertimbangkan terhadap
kebijakan yang masih berlaku seperti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencanan Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta aturan-aturan lainnya yang masih berlaku.
Kebijakan tersebut didukung oleh 7 prioritas pembangunan nasional yang terdiri dari :
7. Memperkuat stabilitas Politik, Hukum, dan Keamanan dan transformasi pelayanan publik.
3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2023 dan Perkiraan
Tahun 2024 Kondisi makro ekonomi Kabupaten Bangkalan akan ditinjau dari indikator
utama dalam menilai kinerja ekonomi daerah yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
Laju Inflasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Pembahasan juga meliputi perbandingan Kabupaten Bangkalan dengan beberapa
Kabupaten/Kota perbatasan yaitu Kabupaten Sampang, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya,
juga Provinsi Jawa Timur. Kondisi ekonomi tahun 2024 tersebut akan dilihat dari keadaan pada
tahun 2023. Sedangkan gambaran kondisi perekonomian Global tahun 2024 diharapkan
mengalami Pertumbuhan. Adapun pertumbuhan dimaksud dititik fokuskan pada berbagai sektor
salah satunya yakni Sektor Pertanian seperti dalam menjaga ketersediaan pangan dan harga
pangan yang terjangkau di Kabupaten Bangkalan, misalkan dengan memperkuat intensifikasi
pertanian, meningkatkan produktifitas pertanian, serta memperbaiki logistik pangan yang
berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan, mengurangi kelangkaan stok pangan dan
disparitas bahan pokok pangan.
Salah satu indikator ekonomi makro yang digunakan untuk mengevaluasi perkembangan
perekonomian di suatu daerah adalah Produk Domestik Bruto atau Produk Domestik Regional
Bruto (PDB/PDRB). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada dasarnya merupakan
cerminan produktivitas (nilai tambah) yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi yang berlangsung
selama satu tahun di suatu daerah tertentu. Besaran PDRB tersebut dapat digunakan sebagai
salah satu tolok ukur ekonomi suatu wilayah. Selain itu, besaran PDRB juga dapat digunakan
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi. Penyajian PDRB terdiri dari 2
(dua) perhitungan yaitu PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDB ADHB) dan PDRB Atas Dasar
Harga Konstan (PDRB ADHK).
PDRB ADHB menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan
harga pada tahun tersebut. PDRB ADHB digunakan untuk melihat PDRB per kapita, pendapatan
per kapita dan melihat besarnya pergeseran struktur ekonomi. Sedangkan PDRB ADHK
menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung berdasarkan harga pada tahun tertentu
sebagai dasar. PDRB ADHK digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi riil dari tahun
ke tahun. Untuk kebutuhan analisis, sesuai dengan ketersediaan data, maka data PDRB untuk
melakukan analisis kondisi ekonomi tahun-tahun sebelumnya dan proyeksi di masa mendatang
menggunakan data PDRB tanpa sektor migas dan panas bumi. Pembahasan kondisi
perekonomian daerah akan diawali dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi yang akan
dibandingkan dengan inflasi daerah. Analisis ini bertujuan untuk melihat apakah pertumbuhan
ekonomi daerah dapat mengimbangi atau melebihi dari kenaikan harga barang dan jasa yang ada
di daerah tersebut. Jika pertumbuhan ekonomi suatu daerah sama atau melebihi tingkat
inflasinya maka dapat dikatakan daya beli masyarakat dapat dijaga atau lebih baik dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan inflasi daerah perlu
menyajikan perkembangan PDRB ADHK.
B. Laju Inflasi
Kondisi laju inflasi untuk Kabupaten Bangkalan menggunakan data sample dari angka
inflasi Kabupaten Sumenep sebagai perwakilan dari Madura. Ini dikarenakan pengukuran laju
inflasi Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Timur hanya mengambil 8 data perwakilan dari
Kabupaten/Kota. Adapun Laju Inflasi Kabupaten Bangkalan bila dibandingkan dengan Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur dan Nasional dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.3.
Tahun 2022
Keadaan inflasi yang cukup tinggi bagi Kabupaten Bangkalan pada tahun 2022 tersebut
dapat dikatakan sebagai tantangan tersendiri bagi kebijakan pengendalian inflasi Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangkalan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) merupakan
indeks komposit yang meliputi aspek kesehatan melalui pengukuran angka harapan hidup saat
lahir, pendidikan melalui pengukuran angka harapan sekolah dan rata- rata lama sekolah, serta
aspek kesejahteraan melalui pengukuran daya beli atau pengeluaran per kapita. Karena itu,
seharusnya pembangunan pada suatu daerah dapat meningkatkan IPM masyarakat, hal tersebut
juga salah satu indikasi keberhasilan pembangunan sekaligus menjadi dasar dalam menentukan
kebijakan atas program dan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam perencanaan
penganggarannya. Selain itu Pemerintah Kabupaten Bangkalan juga dapat menggunakan
perbandingan IPM daerah disekitarnya untuk mengetahui posisinya dan sebagai motivasi untuk
dapat menyusul ketertinggalan.
Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Bangkalan, tingkat pengangguran terbuka (TPT)
Kabupaten Bangkalan pada tahun 2022 mengalami penurunan yaitu dari 8,07% pada tahun 2021
menjadi 8,05% atau turun sebesar 0,02% dibandingkan tahun 2021. Hal ini karena para investor
maupun pelaku usaha masih melakukan posisi menunggu dan melihat situasi untuk melakukan
ekspansi usaha-nya kembali, bahkan penutupan usaha juga masih ada. Kondisi tersebut
mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja sehingga penyerapan tenaga kerja selama tahun
2022 juga belum optimal. Kondisi TPT Kabupaten Bangkalan dibandingkan dengan Kabupaten
Kota tetangga dan Provinsi Jawa Timur menunjukkan tidak jauh berbeda dengan Kabupaten
Gresik dan Kota Surabaya yaitu masih lebih tinggi daripada TPT Provinsi Jawa Timur baik pada
tahun 2020 maupun tahun 2021. Begitu pula jika dibandingkan dengan TPT nasional, Bangkalan
masih jauh diatas TPT nasional.
Keuangan daerah merupakan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Pengelolaan keuangan
daerah meliputi perencanaan, pelaksanaan penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan
pengawasan keuangan. Arah kebijakan keuangan daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2024
berpedoman pada :
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dengan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4)
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD,
RPJMD dan RKPD;
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang Hasil Verifikasi,
Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
6. Peraturan Bupati Bangkalan Nomor 15 Tahun 2023 tentang Rencana Pembangunan Daerah
(RPD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2024 - 2026 (Berita Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun
Subbab ini akan menjabarkan proyeksi keuangan daerah secara umum. Kebijakan
pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar tercermin pada kebijakan pendapatan,
pembelanjaan serta pembiayaan APBD. Pengelolaan Keuangan daerah yang baik menghasilkan
keseimbangan antara optimalisasi pendapatan daerah, efisiensi dan efektivitas belanja daerah
serta ketepatan dalam memanfaatkan potensi pembiayaan daerah. Sebelum menjelaskan lebih
detail, harap diketahui bahwa penyajian dari APBD berbeda dari sebelumnya seiring dengan
diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Petunjuk
Pengelolaan Keuangan Daerah, maka terjadi perubahan atas pengelompokan jenis Pendapatan
dan Belanja Daerah sehingga pada dokumen RKPD Pemerintah Kabupaten Bangkalan Tahun
2024 ini hal tersebut telah diterapkan.
Secara umum pemerintah daerah memiliki sumber pendapatan daerah yang terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah.
Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang
menambah ekuitas dana, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran. Pendapatan
Asli Daerah menunjukkan peningkatan, namun demikian peningkatan tersebut masih belum
dapat mencukupi seluruh kebutuhan penyelenggaran pembangunan di daerah. Untuk itu
kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk mengoptimalisasi sumber- sumber
pendapatan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi
pengelolaan aset dan kekayaan daerah serta optimalisasi kontribusi BUMD.
Arah kebijakan pendapatan daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2024 merupakan cermin
dari usaha pemerintah daerah untuk meningkatkan kemampuan fiskal daerah dan kemandirian
daerah. Kebijakan pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Bangkalan tahun 2024 pada
masing-masing jenis pendapatan daerah adalah sebagai berikut:
Pendapatan asli daerah terdiri atas pendapatan pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain lain pendapatan yang sah. PAD
Kabupaten Bangkalan masih belum sebagai pendapatan daerah utama karena proporsinya masih
2. Pendapatan Transfer
Pendapatan transfer masih menduduki sebagai sumber pendapatan daerah yang dominan
pada setiap tahunnya, dimana proyeksi untuk tahun 2024 adalah sebesar 87,62% dari total
pendapatan daerah. Proyeksi pendapatan transfer akan memperhatikan pendapatan transfer tahun
anggaran sebelumnya dan juga memperhatikan kebijakan dari Pemerintah Pusat. Diantaranya
adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024 dan dana Hibah BOS
yang awalnya masuk kedalam rekening Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah, maka sekarang
termasuk dalam rekening Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dalam komponen Pendapatan
Transfer
Tahun 2024 pos Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah ini tidak ada isinya atau kosong,
karena pada awalnya diisi oleh Hibah BOS dan yang sejenis. Dimana sesuai dengan yang
dijelaskan pada nomor 2 di atas, bahwa jenis pendapatan tersebut telah pindah ke komponen
Pendapatan Transfer yaitu pos Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik.
Belanja Daerah adalah semua pengeluaran yang melalui Rekening Kas Umum Daerah,
rekening Bantuan Operasional Sekolah dan rekening Badan Layanan Umum Daerah yang
mengurangi ekuitas dana, dan merupakan kewajiban daerah yang tidak perlu diterima kembali
oleh daerah. Belanja daerah meliputi semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih. Kebijakan belanja daerah, selain mengacu pada prioritas RKPD, juga
memperhatikan aturan belanja daerah yang terdapat dalam Undang- Undang Nomor 1 tahun
2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU
HKPD). Beberapa aturan pokok terkait belanja daerah adalah terkait dengan :
1. Anggaran Belanja pegawai daerah paling tinggi 30% dari total APBD diluar tunjangan guru
2. Anggaran Belanja infrastruktur pelayanan publik minimal 40% dari total APBD diluar belanja
bagi hasil/belanja transfer ke Desa.
4. Anggaran bidang layanan kesehatan minimal 10% dari total belanja APBD diluar gaji
sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun
anggaran berikutnya.
BAB 5 RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai salah satuwujud dari pengelolaan
keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun melalui APBD. Pada sisi Pendapatan, kebijakan
pendapatan daerah dalam rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan
salah satu modal keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan daerah. Hal ini karena PAD
menentukan kapasitas pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, yaitu
melaksanakan pelayanan publik (public service function), dan melaksanakan pembangunan
(development function).
Pada sisi belanja, kebijakan belanja daerah pada dasarnya merupakan formulasi
kebijakan untuk merespon perekonomian, menjawab tantangan dan isu strategis serta
mendukung sasaran dan target pembangunan yang diwujudkan dalam pengelolaan keuangan
daerah yang kredible, transparan dan akuntabel (good governance). Tujuan mendasar kebijakan
belanja daerah adalah dalam rangka peningkatan kualitas belanja melalui perbaikan kebijakan
fiskal pemerintah dan proses penganggaran. Belanja daerah harus mencapai hasil yang
diinginkan dan mencapai sasaran kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah daerah Kabupaten
Bangkalan Tahun 2024. 5.1. Kebijakan Pagu Belanja
Pagu belanja adalah alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai seluruh belanja
pemerintah daerah. Alokasi belanja tersebut terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja
tidak terduga, dan belanja transfer. Kebijakan belanja daerah mempertimbangkan kemampuan
keuangan daerah dengan alokasi anggaran se-efesien dan se-selektif mungkin dengan
memberikan perhatian khusus pada upaya pemberdayaan ekonomi rakyat dan mempercepat
pembangunan infrastruktur yang mampu menunjang perekonomian daerah khususnya sektor riil.
Selain itu juga mempertimbangkan aspek kebutuhan riil yang disesuaikan dengan pelaksanaan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Beberapa pertimbangan lain dalam Kebijakan belanja daerah
kabupaten Bangkalan dengan mengingat tahun 2024 merupakan tahun pertama kekosongan
kekuasan yang digantikan oleh Pejabat Bupati Bangkalan hingga Pemilihan terlangsung pada
akhir tahun 2024.
3. Urusan pilihan;
4. Unsur pendukung urusan pemerintahan;
7. Unsur kewilayahan;
Tabel 5.1.
Pagu Indikatif per
Urusan Tahun Anggaran
2024
NO URUSAN DAN NAMA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2024
A URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR 1,378,305,455,556.00
Pendidikan 709,303,903,517.00
1 Dinas Pendidikan 709,303,903,517.00
Kesehatan 467,878,240,615.00
2 Dinas Kesehatan 249,768,094,021.00
3 RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu 218,110,146,594.00
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 132,106,435,800.00
4 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 132,106,435,800.00
Perumahan Rakyat dan Kawasan
42,120,621,370.00
Permukiman
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
5 42,120,621,370.00
Permukiman
Ketentraman, Ketertiban Umum dan
18,229,400,705.00
Perlindungan Masyarakat
6 Satuan Polisi Pamong Praja 15,996,312,283.00
7 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2,233,088,422.00
Sosial 8,666,853,549.00
8 Dinas Sosial 8,666,853,549.00
B URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR 129,443,829,929.00
Tenaga Kerja 536,000,000.00
9 Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja 536,000,000.00
Pemberdayaan Perempuan dan
145,000,000.00
Perlindungan Anak
Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan
10 145,000,000.00
Perempuan, dan Perlindungan Anak
Pangan 5,464,728,057.00
11 Dinas Ketahanan Pangan 5,464,728,057.00
Lingkungan Hidup 22,804,160,915.00
12 Dinas Lingkungan Hidup 22,804,160,915.00
Administrasi Kependudukan dan
6,924,287,380.00
Pencatatan Sipil
13 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 6,924,287,380.00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 5,391,418,902.00
14 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 5,391,418,902.00
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
17,527,942,132.00
Berencana
Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan
17,527,942,132.00
Perempuan dan Perlindungan Anak
Perhubungan 32,282,492,156.00
15 Dinas Perhubungan 32,282,492,156.00
Komunikasi dan Informatika 10,405,368,487.00
16 Dinas Komunikasi dan Informatika 10,405,368,487.00
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 7,089,617,140.00
17 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 7,089,617,140.00
Penanaman Modal 5,498,717,863.00
NO URUSAN DAN NAMA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2024
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
18 5,498,717,863.00
Terpadu Satu Pintu
Kepemudaan dan Olah Raga 9,116,572,783.00
19 Dinas Pemuda dan Olah Raga 9,116,572,783.00
Statistik 15,300,000.00
Dinas Komunikasi dan Informatika 15,300,000.00
Persandian 40,390,000.00
Dinas Komunikasi dan Informatika 40,390,000.00
Kebudayaan 1,085,000,000.00
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1,085,000,000.00
Perpustakaan 5,080,804,014.00
21 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 5,080,804,014.00
Kearsipan 36,030,100.00
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 36,030,100.00
C URUSAN PILIHAN 112,672,810,977.00
Kelautan dan Perikanan 6,223,943,901.00
22 Dinas Perikanan 6,223,943,901.00
Pariwisata 5,059,964,505.00
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 5,059,964,505.00
Pertanian 40,775,072,711.00
Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
23 27,848,749,503.00
Hortikultura dan Perkebunan
24 Dinas Peternakan 12,926,323,208.00
Perdagangan 34,302,716,320.00
25 Dinas Perdagangan 34,302,716,320.00
Perindustrian 26,311,113,540.00
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja 26,311,113,540.00
UNSUR PENDUKUNG URUSAN
D 101,719,076,929.00
PEMERINTAHAN
Sekretariat Daerah 42,029,211,005.00
26 Sekretariat Daerah 42,029,211,005.00
Sekretariat DPRD 59,689,865,924.00
27 Sekretariat DPRD 59,689,865,924.00
UNSUR PENUNJANG URUSAN
E 491,960,331,080.00
PEMERINTAHAN
Perencanaan 9,239,631,161.00
28 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 9,239,631,161.00
Keuangan 468,670,140,631.00
29 Badan Pendapatan Daerah 9,185,625,345.00
30 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 459,484,515,286.00
Kepegawaian 8,670,652,685.00
Badan Kepegawaian dan Pengembangan
31 8,670,652,685.00
Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan Pelatihan 1,495,000,000.00
Badan Kepegawaian dan Pengembangan
1,495,000,000.00
Sumber Daya Aparatur
Penelitian dan Pengembangan 3,884,906,603.00
32 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 3,884,906,603.00
UNSUR PENGAWASAN URUSAN
F 11,497,893,264.00
PEMERINTAHAN
Pengawasan 11,497,893,264.00
33 Inspektorat 11,497,893,264.00
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan
Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara
secara minimal. Sebagian substansi Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar ditetapkan sebagai SPM, diantaranya adalah Dinas
Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PRKP, Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja dan
BPBD. Berikut program yang mendukung SPM Tahun 2024 di Kabupaten Bangkalan.
Tabel 5.2.
Program yang Mendukung SPM
Pemerintah Kabupaten Bangkalan Tahun 2024
Perangkat Program / Kegiatan
No Indikator SPM / Sub Kegiatan Anggaran
Daerah
1 URUSAN WAJIB Dinas 198,436,232,600
YANG pendidikan
BERKAITAN
DENGAN
PELAYANAN
DASAR BIDANG
PENDIDIKAN
Jumlah warga PROGRAM 18,037,250,000
Negara Usia 5-6 PENGELOLAAN
Tahun yang PENDIDIKAN
berpartisipasi
dalam pendidikan
PAUD
Pengelolaan 18,037,250,000
Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
Rehabilitasi 400,000,000
Sedang/Berat
Gedung/Ruang
Kelas/Ruang Guru
PAUD
Pengelolaan Dana 17,637,250,000
BOP PAUD
Jumlah warga PROGRAM 171,393,492,600
Negara Usia 7-15 PENGELOLAAN
Tahun yang PENDIDIKAN
berpartisipasi
dalam pendidikan
dasar (SD/Mi,
SMP/MTs
Pengelolaan 111,212,582,800
Pendidikan Sekolah
Dasar
Pembangunan Unit 500,000,000
Sekolah Baru (USB)
Penambahan Ruang 200,000,000
Kelas Baru
Pembangunan Ruang 600,000,000
Guru/Kepala
Sekolah/TU
Pembangunan Ruang 350,000,000
Unit Kesehatan
Sekolah
Pembangunan 500,000,000
Perpustakaan
Sekolah
Pembangunan 1,709,800,000
Sarana, Prasarana
dan Utilitas Sekolah
Rehabilitasi 2,000,000,000
Sedang/Berat Ruang
Kelas
Rehabilitasi 200,000,000
Sedang/Berat
Pengadaan Sarana
Penyediaan sarana
Pelatihan Kerja 5,000,000
pelatihan kerja
Kabupaten/Kota
Program Penempatan
76,000,000
Tenaga Kerja
Kegiatan Pelayanan
antar Kerja di Daerah 25,000,000
Kabupaten/Kota
Pelayanan antar Kerja 25,000,000
Kegiatan Pengelolaan
51,000,000
Informasi Pasar Kerja
Pelayanan dan
Penyediaan Informasi 1,000,000
Pasar Kerja Online
Program Promosi
2,000,000
Penanaman Modal
Kegiatan
Penyelenggaraan
promosi penanaman
2,000,000
modal yang menjadi
kewenangan daerah
kabupaten/kota
Mengikuti
Pameran dalam
Pelaksanaan Kegiatan
rangka
Promosi Penanaman
2,000,000 pengembangan
Modal Daerah
dan pemasaran
Kabupaten/Kota
produk unggulan
daerah
Program pelayanan
201,700,000
penanaman modal
Kegiatan Pelayanan
Perizinan dan Non
Perizinan Secara
Terpadu Satu Pintu
201,700,000
dibidang Penanaman
Modal yang Menjadi
Kewenangan Daerah
Kabupaten/ Kota
Kemudahan dalam
Penyediaan Pelayanan
pelayanan
Perizinan Berusaha
perijinan dalam
melalui Sistem
berusaha baik
Perizinan Berusaha 201,700,000
yang bersifat fisik
Berbasis Risiko
ataupun non fisik
Terintegrasi secara
dengan sistem
Elektronik
aplikasi OSS
Program Pengendalian
Pelaksanaan 347,518,000
Penanaman Modal
Kegiatan
Pengendalian
pelaksanaan
penanaman modal 347,518,000
yang menjadi
kewenangan daerah
kabupaten/kota
Melaksanakan
pemantauan dan
pembinaan
peningkatan /
Bimbingan Teknis
42,518,000 pengembangan
kepada Pelaku Usaha
pada penanam
modal daerah
dengan
berkoordinasi
Penyelesaian
Permasalahan dan
Hambatan yang
150,000,000
dihadapi Pelaku Usaha
dalam merealisasikan
Kegiatan Usahanya
5.2.2.3 Program Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Dalam rangka peningkatan Indeks Pembanguna Manusia (IPM).
maka Pemerintah Kabupaten Bangkalan memetakan Program-Program
pada Perangkat Daerah yang mendukung. Rinciannya terdapat pada
tabel 5.6. di bawah ini.
Tabel 5.6.
Program yang Mendukung IPM
Pemerintah Kabupaten Bangkalan Tahun 2024
INDIKATOR /
PROGRAM/ KEGIATAN/
NO PERANGKAT ANGGARAN KET
SUB KEGIATAN
DAERAH
1 INDEKS PENDIDIKAN
DINAS PENDIDIKAN
Angka
Partisipasi
Kasar (APK). Program Pengelolaan
184,729,915,800.00
(APS) Pendidikan
Pendidikan
Anak Usia Dini
Kegiatan Pengelolaan
Pendidikan Sekolah Dasar 107,361,850,000.00
Angka
Partisipasi Pembangunan Unit
500,000,000.00
Sekolah (APS) Sekolah Baru (USB)
SD/MI
Pembangunan Ruang Kelas
Baru 200,000,000.00
Angka
Partisipasi Pembangunan
500,000,000.00
Kasar (APK) Perpustakaan Sekolah
SD/MI. (APM)
Pembangunan Sarana,
Prasarana dan Utilitas 1,709,800,000.00
Sekolah
Angka
Partisipasi Rehabilitasi Sedang/Berat
2,000,000,000.00
Sekolah (APS) Ruang Kelas Sekolah
SMP
Rehabilitasi Sedang/Berat
Perpustakaan Sekolah 200,000,000.00
Angka
Partisipasi Pengadaan Alat Praktik dan
500,000,000.00
Kasar (APK) Peraga Siswa
SMP. (APM)
INDIKATOR /
PROGRAM/ KEGIATAN/
NO PERANGKAT ANGGARAN KET
SUB KEGIATAN
DAERAH
Penyelenggaraan Proses
125,000,000.00
Belajar Bagi Peserta Didik
Pengelolaan Dana BOS
101,578,850,000.00
Sekolah Dasar
Kapasitas Pengelolaan
48,200,000.00
Dana BOS Sekolah Dasar
Kegiatan Pengelolaan
Pendidikan Sekolah 50,325,325,800.00
Menengah Pertama
Pembangunan Ruang Kelas
382,333,000.00
Baru
Pembangunan
378,000,000.00
Perpustakaan Sekolah
Pembangunan
378,000,000.00
Laboratorium
Pembangunan Sarana,
Prasarana dan Utilitas 985,307,800.00
Sekolah
Rehabilitasi Sedang/Berat
378,000,000.00
Ruang Kelas Sekolah
Rehabilitasi Sedang/Berat
378,000,000.00
Perpustakaan Sekolah
Rehabilitasi Sedang/Berat
378,000,000.00
Laboratorium
Rehabilitasi Sedang/Berat
Sarana, Prasarana dan 378,000,000.00
Utilitas Sekolah
Pengadaan Alat Praktik dan
378,000,000.00
Peraga Siswa
Penyelenggaraan Proses
75,000,000.00
Belajar bagi Peserta Didik
Koordinasi, Perencanaan,
Supervisi dan Evaluasi
1,000,000.00
Layanan di Bidang
Pendidikan
Pembinaan Minat, Bakat
1,000,000.00
dan Kreativitas Siswa
Pengelolaan Dana BOS
46,234,685,000.00
Sekolah Menengah Pertama
Kegiatan Pengelolaan
Pendidikan Anak Usia 18,037,250,000.00
Dini (PAUD)
Rehabilitasi Sedang/Berat
Gedung/Ruang 400,000,000.00
Kelas/Ruang Guru PAUD
Pengelolaan Dana BOP
17,637,250,000.00
PAUD
Kegiatan Pengelolaan
Pendidikan Nonformal/ 9,005,490,000.00
Kesetaraan
Penyediaan Biaya Personil
Peserta Didik 1,000,000.00
Nonformal/Kesetaraan
Pengembangan Karir
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan pada Satuan 6,806,700,000.00
Pendidikan
Nonformal/Kesetaraan
Pengelolaan Dana BOP
Sekolah 2,197,790,000.00
Nonformal/Kesetaraan
Program Pengembangan
1,000,000.00
Kurikulum
Angka
Kegiatan Penetapan
Kelulusan (AL) 1,000,000.00
Kurikulum Muatan Lokal
SD/MI Pendidikan Dasar
1,000,000.00
5.2.2.5 Program Layanan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Tabel 5.7.
Program Yang Mendukung Peningkatan
Layanan Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah
PERANGKAT PROGRAM/ KEGIATAN/ SUB
NO. PAGU ANGGARAN KET
DAERAH KEGIATAN
1
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 116,219,772,269.00
Program Penyelenggaraan
Jalan 115,902,345,269
Kegiatan Penyelenggaraan
115,902,345,269
Jalan Kabupaten/Kota
Rekonstruksi Jalan 100,957,854,629
Pembangunan Jalan 3,038,795,230
Pemeliharaan Berkala Jalan 500,763,905
Pemeliharaan Rutin Jalan 1,446,066,250
Pembangunan Jembatan 2,173,705,255
Penggantian Jembatan 7,785,160,000
Program Pengembangan Jasa
117,427,000
Konstruksi
Kegiatan Penyelenggaraan
Pelatihan Tenaga 72,006,000
Terampil Konstruksi
Program Penyelenggaraan
200,000,000
Penataan Ruang
Kegiatan Penetapan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Dan Rencana Rinci Tata 34,678,600
Ruang (RRTR)
Kabupaten/Kota
Pelaksanaan Evaluasi dan
Konsultasi Evaluasi RTRW 3,305,600
Kabupaten/Kota
Sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan dan
27,827,000
pedoman Bidang Penataan
ruang
Kegiatan Koordinasi dan
Sinkronisasi Perencanaan
24,524,550
Tata Ruang Daerah
Kabupaten/Kota
Koordinasi dan Sinkronisasi
Penyusunan RTRW 5,935,550
Kabupaten/Kota
Koordinasi dan Sinkronisasi
Penyusunan RRTR 3,473,800
Kabupaten/Kota
Peningkatan kompetensi SDM
11,142,000
bidang penataan ruang
Koordinasi Pelaksanaan
132,836,800
Penataan Ruang