Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL

PENGELOLAAN PENAMBANGAN

ANTARA

TUAN HUZAIN

DENGAN

PT. GEMA PUTRA BUANA

TENTANG EKSPLOITASI TAMBANG MINERAL NON LOGAM/SIRTU

DI SIRAH PULAU

LAHAT – SUMATERA SELATAN

Pada hari ini, Rabu, tanggal 14 November 2012, yang bertandatangan di bawah ini:

I. Nama : HUZAIN
Tempat, tanggal lahir : Sirah Pulau, 05 -061969
NIK : 1604230506690001
Alamat : Ds. Sirah Pulau RT/RW 0/0, Kelurahan/Desa Sirah Pulau,
Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat Sumatra Selatan.
Bertindak untuk diri sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

II Nama : BRINGIN YULIANTO


Tempat, tanggal lahir : Lampung 30 Juli 1971
Jabatan : Direktur PT Gema Putra Buana
Alamat : Jalan Prepedan Nomor 1, Rukun Tetangga 011,Rukun Warga
007, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kali Deres, Kota
Administrasi Jakarta Barat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. GEMA PUTRA BUANA Untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya disebut sebagai “PARA
PIHAK”.
Bahwa Para Pihak Terlebih dahulu menerangkan bahwa:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Pemilik Perijinan Tambang berdasarkan Ijin Usaha
Pertambangan Nomor: ………………………… tentang Pertambangan Mineral Non
Logam/Sirtu yang dikeluarkan oleh………………………….. tertanggal………………,
sebagaimana surat rekomendasi teknis Nomor: HK- 05.04-AH/178 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII di Palembang pada tanggal 28 Mei 2018.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Perusahaan Swasta Nasional yang bergerak di bidang
Kontraktor Pertambangan yang berdomisili di Jakarta, beralamat di Citra Garden City, Citra
8 Blok B.02 No.08 Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, DKI
Jakarta.
3. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebelumnya telah membuat kesepakatan
secara lisan dan akan tertulis dalam surat perjanjian ini.
4. Bahwa di dalam Perjanjian ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan membentuk
Perjanjian dalam bentuk Perjanjian Kerjasama Operasional Pengelolaan Tambang Mineral
Non Logam/Sirtu terkait dengan Ijin pertambangan yang dimiliki oleh PIHAK
PERTAMA.guna mensinergikan kemampuan, ketepatan, kesesuaian, keberhasilan,
kelancaran dan keahlian untuk pelaksanaan proyek eksploitasi tambangan berdasarkan
perijinan yang dimiliki PIHAK PERTAMA.

Berdasarkan hal-hal yang telah diterangkan di atas, PARA PIHAK bertindak sebagaimana
tersebut di atas, telah setuju dan sepakat untuk membuat Perjanjian ini berdasarkan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

Perjanjian ini adalah Perjanjian Kerjasama Operasional Pengelolaan, merupakan perjanjian


kerjasama yang dilakukan oleh/dan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA berkaitan
dengan pelaksanaan Eksploitasi Tambang Mineral Non Logam/Sirtu, sesuai dengan ketentuan
dan syarat-syarat yang diatur dalam Perjanjian ini.

PASAL 2
BENTUK KERJASAMA

1. Bentuk kerjasama yang bersifat kemitraan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA,
di antara masing-masing pihak akan memperoleh kemanfaatan dan keuntungan dari hasil
kerjasama yang dimaksud;
2. Dalam kerjasama ini PIHAK PERTAMA menunjuk dan memberikan ijin hanya kepada PIHAK
KEDUA untuk melaksanakan Objek Kerjasama Operasi di Lokasi yang telah ditentukan,
sesuai dengan syarat dan ketentuan-ketentuan lain yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan perjanjian ini;
3. PARA PIHAK setuju dan sepakat, bahwa pelaksanaan Proyek dilaksanakan melalui konsep
Kerjasama Operasi ("KSO").

PASAL 3
OBJEK KERJASAMA

1. Objek kerjasama operasi pada perjanjian yang dilakukan antara PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA perbuatan yang syah yang sebagaimana dibuktikan berdasarkan ijin-ijin
terkait dengan perjanjian ini seperti, antara lain:
a. Ijin Pertambangan No………………….. milik PIHAK PERTAMA
b. Ijin Operasional Pengelolaan / Kontraktor Pertambangan No………………. milik PIHAK
KEDUA
c. Perijinan lainnya yang sah menurut hukum dan tidak bertentangan dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
2. PIHAK KEDUA akan melakukan pekerjaan Eksploitasi Tambang Mineral Non Logam/Sirtu
dilokasi perijinan milik PIHAK PERTAMA.
3. Kerjasama operasi yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini akan
dilakukan dan dilaksanakan dari site pertambangan yang berlokasi di Desa Sirah Pulau,
Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat Sumatra Selatan.

PASAL 4
RUANG LINGKUP DAN LOKASI KERJASAMA

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan sepakat satu sama lain bahwa Kerjasama
Operasi ini dibuat khusus dan terbatas untuk pelaksanaan Proyek Eksploitasi Tambang
Mineral Non Logam/Sirtu dilokasi perijinan milik PIHAK PERTAMA yang berlokasi di Desa
Sirah Pulau, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat Sumatra Selatan.
2. Proses pelaksanaan Kerjasama operasi yang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA akan mengacu dan sesuai dengan dokumen perjanjian serta lampirannya
untuk Proyek yang akan dibuat oleh dan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA.

PASAL 5
KETENTUAN BIAYA

1. PARA PIHAK telah setuju dan sepakat bahwa Biaya Kerjasama Operasi, dengan rincian
sebagai berikut:
2. PIHAK PERTAMA akan menerima pembayaran sebagai Royalti dari PIHAK KEDUA
sebesar Rp. 22.500,- (dua pupuh dua ribu lima ratus rupiah) untuk perhitungan setiap meter
persegi dari hasil tambang yang diperoleh PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan
tambang sirtu di lokasi perijinan milik PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran sebagai mana dimaksud dalam ayat (2) diatas akan dilakukan oleh PIHAK
KEDUA yang akan dibayarkan di muka kepada PIHAK PERTAMA sebelum PIHAK KEDUA
melaksanakan pekerjaan tambangnya yang akan diakumulasikan dalam setiap 5000M³
(lima ribu meter kubik) dan untuk pembayaran berikutnya akan kembali diakumulasikan
dalam setiap 5000M³ (lima ribu meter kubik).
4. Untuk pembayaran berikutnya ke 2 (dua) dan/atau selanjutnya, sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3) diatas, PIHAK KEDUA akan kembali melakukan pembayaran kepada PIHAK
PERTAMA sebanyak 5000M³ (lima ribu meter kubik) jika PIHAK KEDUA telah dapat
menghasilkan hasil tambang sebanyak 5000M³ (lima ribu meter kubik) dan/atau lebih
banyak terhitung sejak termin pembayaran awal dilakukan oleh PIHAK KEDUA
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan seterusnya.

PASAL 6
CARA PEMBAYARAN

1. Cara pembayaran adalah PIHAK KEDUA melakukan dengan cara transfer ke rekening
Bank milik PIHAK PERTAMA
2. Rekening pembayaran yang dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua ditujukan
kepada :
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Atas Nama :
NPWP :
PASAL 7
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian ini berlaku …………… (….) tahun setelah ditandatanganinya perjanjian ini, dan
akan berakhir masa perjanjian dengan sendirinya pada tanggal …………………………….,
kecuali diperpanjang dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu ……….. (….) tahun, setelah
berakhirnya masa jangka waktu ……. tahun periode pertama, dengan syarat-syarat yang
disepakati oleh kedua belah pihak.

PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMA berhak atas dioperasikannya objek kerjasama oleh PIHAK KEDUA,
sebagaimana yang disepakati dan disetujui sebelumnya sesuai dengan biaya, waktu,
jaminan dan cara pembayaran yang telah disepakati dan disetujui dalam perjanjian ini;
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk mendapatkan pembayaran Royalti dari PIHAK KEDUA
sebagaimana telah ditentukan dan disepakati besaran royaltinya.
3. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menunjuk PIHAK KEDUA sebagai pelaksana operasi
tambangselama jangka waktu dan ketentuan sebagaimana yang telah disepakati dan
disetujui.
4. PIHAK PERTAMA wajib membayar biaya-biaya yang timbul karena pelaksanaan kerjasama
operasi, terhadap objek dan lokasi, selama jangka waktu, tempat dan cara pembayaran
sebagaimana ditetapkan menurut Perjanjian ini.
5. Segala kerusakan dari Objek Kerjasama menjadi tanggungan bersama dari PARA PIHAK
termasuk terhadap kerusakan yang ditimbulkan bukan oleh PIHAK KEDUA (force majeure)
akan ditanggung secara bersama oleh kedua belah pihak sebagaimana yang disepakati.
6. PIHAK KEDUA berhak untuk melakukan pekerjaan tambang sebagaimana perjanjian ini di
lokasi perijinan milik PIHAK PERTAMA sebagaimana jangka waktu yang telah disepakati.
7. PIHAK KEDUA berhak untuk meminta perpanjangan jangka waktu masa kerjasama
operasional kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur
dalam perjanjian ini.
8. PIHAK KEDUA wajib mengoperasikan objek kerjasama tersebut seutuhnya setelah PIHAK
PERTAMA menandatangani Surat Perjanjian ini dan PIHAK KEDUA melakukan
pembayarkan uang sebesar Rp. 22.500,-/M³ x 5000 M³ kepada PIHAK PERTAMA,
sebagaimana yang telah disetujui dan disepakati sebelumnya.
9. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas Objek Kerjasama yang dioperasikan
pekerjaannya dari PIHAK PERTAMA, sesuai dengan kewajiban yang diatur dalam
perjanjian ini.
10. PIHAK KEDUA wajib mengoperasikan objek kerjasama kepada PIHAK PERTAMA di lokasi
kerja meliputi segala sesuatu yang menjadi perlengkapannya serta SOP Pertambangan
sebagaimana dimaksudkan bagi penggunanya dan pengoperasian alat-alat pertambangan
dan Standart Keselamatan Pekerja, selama jangka waktu masa operasi.
11. Dan seterusnya dgn hal2 yang akan dituangkan

PASAL 9
TANGGUNGJAWAB PARA PIHAK

PARA PIHAK bertanggungjawab secara penuh untuk keperduliannya terhadap keberhasilan


pelaksanaan kerjasama ini sesuai dengan Perjanjian ini;
PASAL 10
PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN TENAGA KERJA

1. PARA PIHAK setuju dan sepakat berkaitan dengan pengadaan peralatan dan perlengkapan
untuk pelaksanaan Proyek yang dikelola secara terpadu (integrated management), maka
Pengadaan peralatan dan perlengkapan yang merupakan milik PIHAK KEDUA yang akan
digunakan untuk pelaksanaan proyek;
2. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap tenaga kerja atau personil yang
berasal dari masing-masing PIHAK yang akan digunakan dalam Pelaksanaan Kerjasama,
baik itu mengenai kemampuan, kecakapan dan keahlian kerja;
3. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap proses dan tata cara seleksi
tenaga kerja atau personil dari masing-masing PIHAK yang akan digunakan dalam
Pelaksanaan Proyek Kerjasama Operasi;
4. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap hak-hak dan kewajiban-kewajiban
tenaga kerja atau personil masing-masing PIHAK yang akan digunakan dalam Pelaksanaan
Kerjasama Operasi, beserta akibat-akibat hukum lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian
kerja yang dibuat oleh dan antara masing-masing PIHAK dengan tenaga kerjanya.

PASAL 11
PAJAK-PAJAK

1. Segala pajak-pajak yang timbul dalam rangka pelaksanaan Proyek akan menggunakan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PIHAK PERTAMA, sebagaimana yang telah disepakati
oleh PARA PIHAK, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian ini;
2. Pajak-pajak yang timbul dari alat-alat berat sesuai dengan tahun dan ketentuan lain yang
mengaturnya, menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA sebagai Pemilik dari barang
tersebut.
3. Kewajiban pajak yang timbul atas pelaksanaan perjanjian ini dan adanya pembayaran Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama, maka PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi kewajiban
Pihak Pertama kepada Pihak kedua sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

PASAL 12
PERNYATAAN DAN JAMINAN

PARA PIHAK setuju dan sepakat menyatakan dan menjamin bahwa:


1. Akan melaksanakan kewajiban-kewajiban PARA PIHAK yang disyaratkan dalam Perjanjian
ini;
2. Untuk melaksanakan Perjanjian ini atas dasar i'tikad baik, dan setiap perubahan yang terjadi
pada struktur organisasi Proyek, anggaran dasar, kepengurusan, pemilik saham PARA
PIHAK dalam Perjanjian ini akan diberitahukan oleh PIHAK yang mengalami perubahan itu
kepada PIHAK yang lain dan tidak akan mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini;
3. Penandatanganan Perjanjian ini berhak dan berkewenangan untuk bertindak untuk dan atas
nama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan setiap dan semua tindakan, prosedur dan
langkah yang diwajibkan atau kelaziman dilakukan untuk memperoleh hak dan kewenangan
tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Undang-undang dan Anggaran Dasar
yang berlaku bagi PARA PIHAK dalam Perjanjian ini;
4. Masing-masing PIHAK telah melakukan segala tindakan hukum yang diperlukan untuk
sahnya Perjanjian ini sehingga pelaksanaannya tidak akan bertentangan dengan atau
melanggar ketentuan-ketentuan hukum atau peraturan-peraturan atau kebijakan
Pemerintah.
PASAL 13
KORESPONDENSI

Segala komunikasi atau pemberitahuan dan surat menyurat sehubungan dengan pelaksanaan
perjanjian kerjasama ini dilakukan secara tertulis dengan alamat masing – masing pihak, atau
dapat ditujukan kepada alamat lainnya yang ditentukan oleh masing – masing pihak secara
tertulis.

Setiap bentuk komunikasi, baru terhitung diterima oleh pihak lainnya dari si pengirim
berdasarkan saat diterima oleh penerima, atau berdasarkan bukti penerimaan surat dalam hal
disampaikan dalam bentuk surat tercatat, atau 3 (tiga) hari sek dokumen terkirim dengan
sempurna. Dalam hal hari penerimaan adalah bukan hari kerja , atau bukan jam kerja maka
penerimaan dihitung pada hari kerja pertama atau jam kerja pertama setelah hari libur tersebut.

Masing – masing pihak juga dapat melakukan pemberitahuan kepada pihak lainnya baik melalui
surat- menyurat Faksimili maupun Elektronik (e-mail)

Pihak Pertama:

TUAN HUZAIN

Alamat :

Ds. Sirah Pulau RT/RW 0/0, Kelurahan/Desa Sirah Pulau, Kecamatan Merapi Timur,
Kabupaten Lahat Sumatra Selatan.

No. Telepon / HP : ………………………………..

Pihak Kedua:

PT Gema Putra Buana

DODI NOVIANTO

Alama :

Citra Garden City 8, Blok B.02 No.8, Kel. Pengaduan Kalideres, Jakarta Barat, DKI Jakarta

No. Telepon / HP :
Apabila terjadi perubahan pada alamat tersebut diatas, maka dalam waktu selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari kalender, Pihak yang alamatnya berubah tersebut berkewajiban untuk mem-
beritahukannya secara tertulis kepada Pihak lainnya;

PASAL 14
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Jangka waktu Kerjasama ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan akan berakhir apabila:
a) Pelaksanaan objek operasi telah selesai dengan telah habisnya masa pelaksanaan
Proyek, serta seluruh hak dan kewajiban antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA maupun Pihak-Pihak di luar Perjanjian ini yang masih berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan objek operasi telah terpenuhi semuanya.
b) Telah diselesaikannya hak dan kewajiban masing-masing PIHAK dalam Kerjasama
Operasi
c) Atas persetujuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk mengakhiri perjanjian
ini.
2. PARA PIHAK telah melaksanakan seluruh kewajiban-kewajibannya di dalam perjanjian ini.
3. PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengesampingkan berlakunya Pasal 1266 dari
Kitab Undang-undang Hukum Perdata sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian ini.

PASAL 15
KERAHASIAAN

1. Sehubungan dan sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi dalam Perjanjian ini, dokumen-
dokumen perjanjian, masing-masing PIHAK bersedia untuk memberikan kepada PIHAK
lainnya informasi yang bersifat rahasia yang berhubungan dengan proyek yang termasuk,
namun, tidak terbatas pada dokumen-dokumen Perjanjian, strategi, angka-angka dan data
lain, informasi, penafsiran, kontrak dan dokumen lain yang terkait dengan Proyek;
2. Dengan memperhatikan pemberian informasi rahasia yang sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 Perjanjian ini, PARA PIHAK menyetujui bahwa informasi rahasia harus dijaga
kerahasiaannya dan tidak boleh diumumkan kepada publik atau diungkapkan kepada
siapapun dengan cara apapun, termasuk dengan cara memfotocopi atau memproduksi,
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK lainnya, kecuali sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan-ketentuan di bawah ini:
a) Yang sudah menjadi milik publik atau tersedia untuk publik selain dari tindakan atau
kelalaian PARA PIHAK.
b) Yang diperlukan untuk diungkapkan berdasarkan ketentuan hukum atau perintah
Pemerintah, keputusan, peraturan (dengan ketentuan bahwa PIHAK yang akan
mengungkapkan informasi rahasia dimaksud wajib memberikan pemberitahuan secara
tertulis terlebih dahulu kepada PIHAK lainnya mengenai pengungkapan tersebut)
c) Yang diperoleh sendiri oleh PIHAK atau PARA PIHAK dari Pihak Ketiga lainnya yang
mempunyai hak untuk memberitahukan informasi tersebut;
3. Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa masing-masing PIHAK
memilik hak dan kewenangan untuk mengungkapkan informasi rahasia kepada PIHAK
lainnya dalam Perjanjian ini.
PASAL 16
FORCE MAJEURE

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua dibebaskan dari hak dan kewajiban dari Perjanjian
Kerjasama ini apabila terjadi force majeure;
2. Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi keadaan-keadaan sebagai
berikut: a). Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor dan kejadian-
kejadian lain di luar kemampuan manusia; b). Huru-hara, seperti kerusuhan sosial, perang
dan kejadian lainnya yang ditimbulkan oleh manusia namun berada di luar kemampuan
PARA PIHAK untuk mengatasinya; c). Perubahan Kebijakan Pemerintah, yang secara
langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini;
3. Apabila terjadi keadaan memaksa (force majeure), Pihak Kedua harus memberitahukan
kepada Pihak Pertama secara tertulis selambat-lambatnya dalam 7 (tujuh) hari sejak terjadi
keadaan memaksa, disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu keadaan
memaksa berakhir;
4. Atas permintaan Pihak Kedua, Pihak Pertama akan menyetujui atau menolak secara tertulis
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari. Apabila Pihak Pertama tidak memberikan jawaban
kepada Pihak Kedua, maka Pihak Pertama dianggap menyetujui adanya keadaan memaksa
tersebut;
5. Bilamana keadaan memaksa itu tidak diberitahukan kepada Pihak Pertama oleh Pihak
Kedua, sesuai dengan ketentuan pada ayat (3) Pasal ini, maka Pihak Pertama dapat
menyatakan bahwa force majeure dianggap tidak pernah terjadi.

PASAL 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM

Perjanjian Kerjasama ini ditafsirkan, diartikan dan diatur berdasarkan Hukum Negara Republik
Indonesia serta tunduk kepada seluruh peraturan dan Perundang-Undangan yang berlaku di
Negara Republik Indonesia.

Dalam hal terjadi perselisihan diantara Para Pihak sebagai akibat dari penafsiran atau
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya terlebih
dahulu secara Musyawarah untuk Mufakat.

Apabila dalam jangka waktu 7 (Tujuh) hari sejak timbulnya perselisihan dan pelaksanaan
seluruh ketentuan Pejanjian Kerjasama ini, Para Pihak tidak dapat mencapai suatu
kesepakatan atas penyelesaian perselisihan tersebut, maka Para Pihak dengan ini setuju untuk
menyelesaikannya melalui jalur Pengadilan.

Tentang Perjanjian Kerjasama ini dan segala sesuatu yang terkait Hukum yang berlaku, Para
Pihak sepakat untuk memilih tempat kedudukan yang umum dan di Kantor kepaniteraan
Pengadilan Negeri Setempat atau Kantor Pengadilan Negeri yang ditunjuk dalam wilyah hukum
di wilayah Republik Indonesia.
PASAL 18
KETENTUAN LAIN – LAIN

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini serta perubahan dan tambahan
yang dianggap perlu oleh para pihak , maka atas kesepakatan kedua belah pihak, tidak
terpisahkan dan mengikat dari Perjanjian ini, maka kedua belah pihak akan membuat
kesepakatan terpisah dalam bentuk internal memo, berita acara, addendum kontrak sesuai
dengan kebutuhan operasional dilapangan. Lampiran pada perjanjian ini merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian .

Tidak satupun perubahan, salinan atau tambahan dalam Perjanjian kesepakatan ini dianggap
berlaku kecuali dibuat secara tertulis dan di tanda tangani oleh pihak – pihak yang
bersangkutan

Para Pihak tidak diperkenakan untuk mengalihkan sebagian maupun keseluruhan isi perjanjian
ini kepada pihak lain/ pihak manapun tanpa ijin dan kesepakatan tertulis dari pihak lainnya.

Dalam hal terdapat ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini menjadi tidak berlaku disebabkan
oleh suatu peraturan Perundang – Undangan, maka ketidakberlakuan ketentuan tersebut tidak
mengakibatkan batalnya Perjanjian Kerjasama ini, kecuali atas ketentuan tersebut. Para Pihak
setuju untuk mengikatkan diri serta wajib membuat dan menandatangani ketentuan yang baru
untuk menggantikan ketentuan yang telah tidak berlaku sesuai ketentun dan peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan di tandatangani oleh Para Pihak pada hari dan
tanggal yang telah dicantumkan pada bagian awal dari Perjanjian Kejasama ini, dibuat dalam 2
(Dua) Rangkap, keduanya bermaterai cukup dan masing – masing memiliki kekuatan hukum
yang sama serta ditandatangani oleh wakil – wakil yang berwenang dari Para Pihak.

Jakarta, 19 Agustus 2022


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT. GEMA PUTRA BUANA

HUZAIN BRINGIN YULIANTO


Direktur

Anda mungkin juga menyukai