Topik 2 : Tugas Aksi Nyata-Kontribusi Nyata Penerapan Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
kontribusi nyata penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara di kelas dan sekolah
sebagai pusat pengembangan karakter. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentnag kebudayaan dan Pendidikan tidak dapat dipisahkan, saya memahami bahwa budaya dan Pendidikan tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan diperlukan untuk menanamkan jiwa pengetahuan dan cinta akan negeri ini. Sehingga anak-anak memiliki kesadaran untuk menjaga dan mencintai kekayaan di negeri ini dan memiliki karakter yang baik. Saat ini saya sedang PPL di SMP Negeri 32 Padang, saya mengamati di sekolah ini menerapkan pembelajaran terkait Indonesia dan kebudayaan-kebudayaan Minangkabau. Seperti diputarkan lagu nasional dan lagu tentang guru saat jam pulang, adanya ektrakurikulum kebudayaan Minangkabau untuk anak-anak, adanya pengembangan karakter untuk menanmakan jiwa persatuan, gotong royong, dan saling mengert pada peserta didik. Hal tersebut berhubungan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Selain dari pada itu, pembelajaran berdasarkan pada kebutuhan peserta didik. Pada PPL, hal yang saya terapkan adalah menyangkutpautkan tentang kebudayaan mereka, sebelum mengajar, saya melakukan ice breaking dan lagu yang saya gunakan adalah lagu daerah Minangkabau, selain itu, saya mengajarkan anak untuk memiliki karakter yang baik sperti berbicara yang sopan santun, jujur, dan mampu mengemukakan pendapat, saya mengajar tidak memaksakan kehendak saya, saya menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, saya mengajar dengan lingkungan kelas yang menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa takut untuk berpendapat, dan saya juga menghargai setiap pendapat peserta didik. hal tersebut membuat perasaan saya senang, interaksi saya dan peserta didik terjalin baik , peserta didik juga aktif belajar di kelas. Saya mengajar sebagai fasilitator, pembelajaran berpusat pada peserta didik. Setelah mengajar, saya melakukan refleksi dengan guru pamong, bahwa dalam mengajar saya telah dapat membangun pengetahuan awal peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya berdasarkan demonstrasi yang dilakukan di depan kelas. Pembelajaran hari itu terlihat menyenangkan