Anda di halaman 1dari 2

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Nama : Rara Amiati

NIM : 23345525

Topik 2 : Tugas Aksi Nyata-Kontribusi Nyata Penerapan Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

kontribusi nyata penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara di kelas dan sekolah


sebagai pusat pengembangan karakter. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentnag kebudayaan
dan Pendidikan tidak dapat dipisahkan, saya memahami bahwa budaya dan Pendidikan tidak
dapat dipisahkan. Kebudayaan diperlukan untuk menanamkan jiwa pengetahuan dan cinta
akan negeri ini. Sehingga anak-anak memiliki kesadaran untuk menjaga dan mencintai
kekayaan di negeri ini dan memiliki karakter yang baik. Saat ini saya sedang PPL di SMP
Negeri 32 Padang, saya mengamati di sekolah ini menerapkan pembelajaran terkait Indonesia
dan kebudayaan-kebudayaan Minangkabau. Seperti diputarkan lagu nasional dan lagu tentang
guru saat jam pulang, adanya ektrakurikulum kebudayaan Minangkabau untuk anak-anak,
adanya pengembangan karakter untuk menanmakan jiwa persatuan, gotong royong, dan
saling mengert pada peserta didik. Hal tersebut berhubungan dengan pemikiran Ki Hadjar
Dewantara bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam
masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab
maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi
ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Selain
dari pada itu, pembelajaran berdasarkan pada kebutuhan peserta didik.
Pada PPL, hal yang saya terapkan adalah menyangkutpautkan tentang kebudayaan mereka,
sebelum mengajar, saya melakukan ice breaking dan lagu yang saya gunakan adalah lagu daerah
Minangkabau, selain itu, saya mengajarkan anak untuk memiliki karakter yang baik sperti berbicara
yang sopan santun, jujur, dan mampu mengemukakan pendapat, saya mengajar tidak memaksakan
kehendak saya, saya menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, saya mengajar dengan
lingkungan kelas yang menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa takut untuk berpendapat,
dan saya juga menghargai setiap pendapat peserta didik. hal tersebut membuat perasaan saya senang,
interaksi saya dan peserta didik terjalin baik , peserta didik juga aktif belajar di kelas. Saya mengajar
sebagai fasilitator, pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Setelah mengajar, saya melakukan refleksi dengan guru pamong, bahwa dalam mengajar saya
telah dapat membangun pengetahuan awal peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengemukakan
pendapatnya berdasarkan demonstrasi yang dilakukan di depan kelas. Pembelajaran hari itu terlihat
menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai