Anda di halaman 1dari 19

Analisis Strategi Bauran Pemasaran 4P untuk Meningkatkan Volume

Penjualan (Studi Pada “Hooflakids” di Kota Bandung)”

Fingka Devriana1
Maya Yusnita2
1
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka
2
Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka
(fingkadevrianaa@gmail.com)

ABSTRAK
Hooflakids adalah salah satu UMKM yang ada di Kota Bandung dimana bergerak dibidang
penjualan produk pakaian anak. Sebagai sebuah pelaku usaha dibidang pakaian, maka hal yang
wajar jika perusahaan harus memiliki sebuah manajemen pemasaran untuk meningkatkan volume
penjualannya agar perusahaan mampu untuk berkembang. Tujuan penulisan ini adalah untuk
menganalisis strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh Hooflakids guna meningkatkan volume
penjualnnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dan pengumpulan data menggunakan data pustaka serta wawancara langsung.
Adapun teori yang digunakan adalah bauran pemasaran 4P. Hasil penelitian menunjukan bahwa
bauran pemasaran berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan di Hofflakids.
Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Manajemen Pemasaran, Strategi Pemasaran.

ABSTRACT
Hooflakids is one of the bussiness in the City of Bandung. This Company operates in the field of
selling children’s clothing Products. As a bussiness in the clothing sector, it is natural that the
company must have marketing management to increase sales volume so that the company is able to
grow. The Purpose of this writing is to analyze the marketing mix strategy carried out by Hooflakids
to increase sales volume. The research method used is descriptive research research with a qualitative
approach and data collection using library data and direct interviews. The theory usid is Marketing
Mix 4P. The result of this research show that the marketing mix has an effect on increasing sales
volume at Hooflakids.
Keywords: Marketing Mix, Marketing Management, Marketing Strategy
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti saat ini persaiangan perdagangan memang bukan lagi
menjadi satu hal yang tabu. Setiap sektor usaha baik yang bergerak dibidang online maupun
offline tidak akan terlepas dari sebuah persaiangan. Dunia usaha selalu kompetitif dan akan
menghadirkan seorang kompetitornya tersenendiri. Ada banyak faktor yang membuat
persaiangan dalam dunia usaha memang terus berlangsung, salah satu hal yang paling
berpengaruh dalam persaingan tersebut adalah karakteristik dari konsumen sebagai segmen
penjualan yang memang pada dasarnya selalu membandingkan satu prduk dengan produk
lain, perbandingan tersebut biasanya terkait dengan harga, kualitas, kenyamanan ataupun
kemudahan dan lain sebagainya. Hal tersebut yang kemudian menuntut setiap pelaku bisnis
harus terus berinovasi dan pitar membaca peluang serta keinginan dari konsumennya. Karena
jika pelaku bisnis tidak melakukan apapun terhadap produknya, maka tentu saja kemungkinan
untuk bisa bersaing dengan usaha lain yang sejenis akan berkurang.

Salah satu kota dengan jumlah UMKM dan jumlah pelaku bisnis yang paling banyak
adalah Kota Bandung. Di Bandung sendiri, selain terkenal karena kulinernya yang beragam,
jenis usaha di bidang Fashion pun menjadi salah satu usaha yang paling banyak diminati.
Bisa dilihat dari menjamurnya usaha fashion khususnya dibidang pakaian. Hal ini tentu saja
melahirkan adanya persaingan yang ketat di Bandung dalam industri pakaian. Salah satu
pelaku bisnis dibidang pakaian yang juga ikut dalam persaingan tersebut adalah Hooflakids.

Hooflakids sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan


pakaian anak. Hofflakids yang meruapakan pemaian lama di bidang Fashion Bandung tentu
sudah familiar dengan lingkungan persaiangan di Kota Bandung itu sendiri. Jumlah
kompetitor yang banyak tentu menjadi tantangan untuk perusahaan ini dalam berinovasi dan
mempertahankan produknya. Perusahaan yang telah beberapa tahun berdiri ini tentu telah
merasakan pasang surut penjualanna, terjadi fluktuatif dalam pemasaran yang tentuakan
menarik jika dibahas, mengingat sampai saat ini Hooflakids masih ada dan bertahan sebagai
sebuah perusahaan dan tidak mengalami gulung tikar.

Ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti dalam melakukan
penelitian ini, selain sebagai bahan rujukan peneliti, pemuatan penelitian terdahulu ini juga
sebagai dasar dan penguatan argumen bahwa bahasan terkait dengan bauran pemasaran adalah
bahasan yang penting dan relevan untuk sebuah unit usaha. Penelitian terdahulu yang pertama
adalah dari (Effendy, 2019, hal. 79-95) dari penelitian yang berjudul “Analisis bauran
pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan azka toys Pamulang Tanggerang Selatan”
didapatkan hasil penelitian bahwa strategi bauran pemasaran meningkatkan volume penjualan
produk mainan Islami Edukatif Azka Toys. Yang berarti memang strategi bauran pemasaran
4P memiliki andil dalam upaya meningkatkan volume penjualan usaha mereka. Penelitian
terdahulu yang kedua adalah dari (Beu, 2021, hal. 1530-1538) berbeda dengan penelitian
terdahulu sebelumnya dimana pemilik usaha telah sadar dalam penerapan strategi bauran
pemasaran 4P. Pada penelitian ini, pemiliki usaha belum mengetahui secara teori terkait
bauran pemasaran, namun dalam prakteknya telah melaksanakan bauran pemasaran 4P
(strategi menarik pelanggan dibidang produk, harga, tempat dan promosi) kendati praktek
tersebut dilakukan secara alamiah, dari hasil wawancara yang dilakukan memang menunjukan
bahwa bauran pemasaran 4P mampu mendorong adanya peningkatan penjualan produk di
toko tersebut. Penelitian terdahulu selanjutnya adalah dari (Hidayah, 2021, hal. 76-82) yang
berjudul “Analisis strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan (studi
kasus pada Pudanis di Kaliwungu)” dalam penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa variabel
4P dalam bauran pemasaran memang akan meningkatkan volume penjualan jika di kelola dan
direncanakan sebelumnya. Dibuktikan dengan adanya peningkatan penjualan di toko tersebut
selama menyusun stratgeiu dari keemapt variabel bauran pemasaran. Selanjutnya adalah
penelitian terdahulu yang disusun (Riski Putri Anjayani, 2022, hal. 3610-3617) dengan judul
“Analisis Strategi Bauran Pemasaran untuk Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Pada
UMKM YJS Sukabumi)” penelitian ini mendapatkan hasil bahwa secara garis besar strategi
bauran pemasaran memang telah dilakukan dalam tiga variabel utama yaitu produk (dengan
meningkatkan kualitas dan membuat produk yang berbeda denga pesaing, lalu variabel harga
adalah dengan menetapkan harga yang murah dan terjangkau lalu yang ketiga adalah bentuk
promosi yang dilakukan melalui media sosial dan door to door menyambut pelanggan dengan
proses Canvassing sementara untuk tempat sendiri dari hasil wawancara memang
menunjukan bahwa pemilik belum terlalu fokus. Dari tiga variabel tersebut saja sudah bisa
didapatkan peningkatan penjualan, sehingga kedepannya toko akan mencoba untuk menyusun
strategi terkait variabel tempat guna lebih meningkiatkan lagi volume penjualan dari
produknya. Penelitian terdahulu yang terakhir adalah dari (Kalalo, 2021, hal. 902-913) jurnal
dengan judul “Analisis penerapan strategi bauran pemasaran produk amanah pada PT.
Pegadaian (PERSERO) unit wonasa” memuat hasil yang menjelaskan bahwa analisis bauran
pemasaran 4P bisa dianalisis juga dengan pendekatan analisis SWOT, dan dari analisis yang
dilakukan didapatkan hasil bahwaempat variabel tersebut berhubungan erat dengan volume
penjualan, jika dilakukan dengan menyusun strategi yang b aik, maka akan didapatkan hasil
yang baik pula, dan begitu juga sebaliknya, jika tidak diperhatikan dan disusun dengan
seksama, maka tidak akan didapatkan hasil yang maksimal.

Uraian diatas menunjukan bahwa bahasan mengenai bauran pemasaran serta


bagaimana implementasinya pada usaha Hooflakids menjadi penting adanya. Guna
memudahkan penelitian dan menyusun bahasan pada bab berikutnya. Maka peneliti membuat
fokus penelitian guna membedakan penelitian yang ditulis dengan penelitian-penelitian
terdahulu diatas. Adapun fokus penelitian yang menjadi bahasan utama dalam karya ilmiah ini
adalah terkait studi analisis strategi bauran pemasaran 4P yang dilakukan oleh hooflakids
guna meningkatkan volume penjualannya. Fokus penlitian inidisusun juga dikarenakan dilihat
dari penelitian terdahulu banyak perusahaan yang memang mendapatkan hasil positif dimana
strategi bauran pemasaran mampu menghasilkan peningkatan volume penjualan produk. Hal
ini sejalan dengan fokus peniliian yang akan melihat juga hubungan antara bauran pemasaran
yang dilakukan Hooflakids dengan volume penjualannya.

Berdasar pada latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“Analisis Strategi Bauran Pemasaran 4P untuk Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Pada
“Hooflakids” di Kota Bandung)” pengambilan judul penelitian tersebut sejalan dengan tujuan
penelitian yang hendak di capai yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi bauran
pemasaran 4P yang dilakukan oleh Hooflakids dalam upayanya meningkatkan volume
penjualan produk Hooflakids itu sendiri. Setelah tujuan penelitian di capai, maka peneliti
berharap karya ilmiah ini akan memberikan manfaat. Baik secara teoritis maupun praktis.
Manfaat teoritis yang peneliti maksud adalah Peneliti berharap bahwa peneliti memberikan
informasi dan penjelasan yang akan berguna bagi pengembangan studi manajemen secara
umum. Adapun secara khusus peneiti berharap penelitian terkait bauran pemasaran 4P ini
akan menyumbang sudut pandang baru yang berguna untuk akademisi lain yang juga
memiliki perhatian yang sama dalam manajemen pemasaran. Sementara untuk manfaat
praktis penelitian ini di harapkan menjadi bahan referensi bagi Hooflakids guna meningkatkan
strategi pemasarannya sehingga mampu meningkatkan usahanya dan membuat evaluasi
terkait implementasi bauran pemasaran yang telah dilakukannya selama ini.

METODE

Menurut Sugiyono (2018) mengemukakan bahwa “Metode Penelitian adalah suatu


cara ilmiah dalam mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif” (p.2). Penelitian deskriptif menurut Sugiyono adalah bahwa penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
dengan variabel lain. (Sugiyono, 2012, p.53). Sementara itu, pendekatan kualitatif menurut
( (Sugiono, 2018) adalah sebagaiu berikut :

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi ilmiah (eksperimen) dimana peneliti
sebagai instrumen, teknik pengumpulan data dan di analisis yang bersifat kualitatif
lebih menekan pada makna. Metodologi penelitian kualitatif bertujuan untuk
menganalisis dan mendeskripsikan fenomena atau obyek penelitian melalui aktivitas
sosial, sikap dan persepsi orang secara individu atau kelompok. Peneliti kualitatif,
mereka yang terlibat dalam bentuk penyelidikan ini memiliki asumsi tentang
pengujian teori secara deduktif, membangun perlindungan terhadap bias,
mengendalikan alternatif atau penjelasan kontrafaktual, dan mampu menggeneralisasi
dan mereplikasi temuan (p.213)”.

Dari uraian tersebut diatas peneliti menyimpulkan bahwa secara sederhana penelitian
kualitatif adalah penelitian yang berfokus untuk menjabarkan sebuah fenomena atau objek
kajian melalui tahapan analisis terlebih dahulu, dimana dalam proses analisis tersebut peneliti
berperan sebagai instrumen yang melakukan analisis tersebut, sehingga peneliti juga yang
akan menjabarkan hasil temuan dari fenomena yang dianalisis sebelumnya.

Setelah kita memahami terkait dengan metode penelitian, maka hal selanjutnya yang
perlu dipahami adalah terkait dengan metode pengumpulan data, adapun metode
pengumpulan data Menurut Sugiyono (2018), teknik pengumpulan data dilakukan pada
kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada
observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data
menurut Sugiyono (2018) terdiri atas observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.

Dalam teknik pengumpulan data, terlebih dahulu kita harus mengetahui sumber-
sumber data. Sumber data sendiri adalah semua jenis sumber didapatkannya data sebagai
bahan analisis menjawab pertanyaan-pertannyaan yang menjadi rumusan masalah dalam
karya ilmiah ini. Sumber data bisa dicari guna mendukung didapatkannya data yang tepat dan
sesuai untuk kebutuhan peneltian. Sumber data sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Sumber data primer Menurut Sugiyono (2018) Data primer yaitu sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Peneliti menggunakan
hasil wawancara yang didapatkan dari informan mengenai topik penelitian sebagai data
primer. Yakni data yang dikumpulkan dari objeknya langsung. Hal ini diperoleh dari
wawancara langsung dengan narasumber owner hooflakids selain itu, peneliti juga melakukan
observasi lapangan selama melakukan penelitian ini. Data Primer yang didapatkan langsung
dari informan, diantaranya: Profil Perusahaan, Laba Perusahaan, serta data pendukung lainnya
yang berhubungan dengan konsep bauran pemasaran 4P. Kedua adalah Sumber data
sekunder, Menurut Sugiyono (2018) Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah buku, jurnal, artikel yang
berkaitan dengan apa yang berkaitan langsung dengan topik penelitian dengan sumber acuan
lainnya.

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik


wawancara dan dokumentasi. Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode
wawancara dalam proses pengumpulan data dan penyususnana hasil data yang selanjutnya
nanti akan disusun untuk menjawab rumusan masalah yang peneliti angkat dibagian
pendahuluan.

Teknik wawancara sendiri merujuk pada apa yang dijelaskan oleh Sugiyono (2018)
wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit atau kecil.
Dalam karya ilmiah ini, peneliti menggunakan teknik wawancara karena ingin mendapatkan
jawaban yang lebih dalam serta komprehensif sehingga memutuskan untuk langsung
melakaukan wawancara pada Owner Hooflakids sebagai objek penelitian karya ilmiah
penulis.

Teknik wawancara mendalam, yakni teknik mengumpulkan data atau informasi


dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mampu mendapatkan data secara
lengkap dan mendalam. Teknik wawancara dikombinasikan dengan observasi partisipasi,
dimana informan bebas memberikan jawaban yang lengkap dan mendalam. Data yang sudah
didapatkan lalu dianalisis agar mendapat hasil yang dimaksud sebagaimana yang tertera
dalam rumusan masalah.

Dalam proses wawanacara dengan Owner Hofflakids (sebagai informan), peneliti


melakukan wawancara langsung tatap muka dengan Owner Hofflakids dan mencatat semua
jawaban yang diberikan informan tersebut. Wawancara yang dilakukan juga merupakan
wawancara yang terstruktur, hal ini berarti penulis terlebih dahulu membuat pertanyaan-
pertanyaan yang mengacu pada teori yang digunakan untuk menganalisis fenomena dalam
penelitian ini yaitu terkait Bauran Pemasaran 4P.

Setelah menetapkan sumber data dan teknik pengumpulan data, maka peneliti kemudian
merumuskan teknik analisis data sebagai upaya untuk

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik analisis menurut Miles dan Huberman(seperti dikutip dalam Sugiono, 2015) dimana
menurut mereka analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Proses
analisis proses analisis data kualitatif dilakukan tiga tahapan. Yaitu:

Reduksi data, menurut Sugiyono (2018) Reduksi data adalah merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang sesuai dengan topik
penelitian, mencari tema dan polanya, pada akhirnya memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dalam mereduksi data
akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai dan telah ditentukan sebelumnya. Reduksi data
juga merupakan proses berfikir kritis yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan
kedalaman wawasan yang tinggi. Pada reduksi data ini, peneliti mencoba untuk merangkum
yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan, memusatkan perhatian pada
penyerdehanaan, mengabstraksikan dan mentransformasikan data.

Tahap ini berarti bahwa kita mereduksi atau menyederhanakan informasi yang telah
kita dapat. Menyederhanakan dengan cara mengelompokan data yang di dapat menjadai tiga
bagian, yaitu data sangat penting, data penting dan data tidak penting. Setelah dikelompokan
kemudian peneliti bisa untuk membuat reduksi data yang berada dalam kelompok tidak
penting dan membuangnya (tidak memasukannya kedalam analisis maupun hasil data dalam
pembahasan).

Penyajian Data, setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah


menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya namun yang sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, dan tersusun sehingga
akan semakin mudah dipahami Sugiyono (2018). Dalam penyajian data ini, peneliti akan
menguraikan data dari hasil penelitian yang dilakukan bersama informan melalui wawancara
mendalam terkait strategi bauran pemasaran Hooflakids yang sudah dilakukan dalam upaya
meningkatkan volume penjualan produk Hooflakids.

Setelah dilakukan redukis data, maka kemudian dilakukan penyajian data. Hasil
wawancara yang berupa data disajiakan dalam bentuk yang bisa memudahkan orang lain
untuk memahaminya. misalnya saja dalam bentuk uraian terkait hasil analisis.

Penarikan Kesimpulan, langkah terakhir dalam menganalisis penelitian kualitatif


adalah penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono (2018) Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah
diteliti menjadi jelas.

Setelah direduksi dan disajikan, maka langkah selanjutnya adalah penulis boleh untuk
melakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini kemudian menjadi hasil akhir
dari pengumpulan data informasi yang disajiakan dibagia akhir atau penutup.

Selain metode penelitian, pengumpulan data dan teknik analisis data, dalam penelitian
juga dibutuhkan kerangka teoritis atau perumusan teori-teori yang akan digunakan sebagai
acuan dalam membedah hasil temuan penelitian. Dalam penelitian ini juga peneliti
memaparkan beberapa teori diantaranya, yaitu:

Manajemen, manajemen menurut George R. Terry (dalam (Afifudin, 2013)


mendefiniskan manajemen adalah:

“Suatu proses khas yangg terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan,


pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnnya (p.5).” Dari definisi tersebut bisa dipahami bahwa manajemen adalah
serangkaian kegiatan yang dibuat oleh pelaku usaha guna mencapai tujuan atau target
perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut selain dengan megacu pada tujuan besar perusahaan
dalam prosesnya tentu akan mengacu dan menyesuaiakn dengan sumber daya yang
dimilikinya. Sehingga dalam upaya mencapai tujuan persuhaan akan mampu dibuat sebuah
rencana yang terukur dan memiliki peluang yang tinggi untuk berhasil.

Yang kedua adalah Manajemen Pemasaran, sebelum memahami definisi tentang


manajemen pemasaran, maka kita terlebih dahulu harus paham terkait dengan pemasaran.
Pemasaran sendiri dalam hemat penulis adalah sebuah kegiatan utama yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan guna memperkenalkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Pemasaran erat kaitaannya dengan proses analisis pasar, karena selain bertujuan untuk
mempromosikan produk atau jasa pemasaran juga harus mampu menganalisis kondisi serta
keinginan dari pasar itu sendiri. Sehingga perusahaan mampu membuat sebuah evaluasi
produk atau jasa dan membuat peningkatan dari analisis tersebut.

Adapun pengertian manajemen pemasaran menurut (Kotler, 2016, hal. 27) mengatakan bahwa
manajemen pemasaran ialah :

“Marketing management as the art and science of choosing target markets and
getting, keeping, and growing customers through creating, delivering, and communicating
superior customer value”

Definisi tersbeut berarti Manajemen pemasaran sebagai sebuah seni dan ilmu memilih
pasar sasaran dan mendapatkan, mempertahankan, serta meningkatkan jumlah pelanggan
dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Sedangkan menurut Buchari Alma (Alma, 2013, hal. 289) mengemukakan manajemen
pemasaran ialah “Kegiatan menganalisis, merecanakan, mengimplementasikan dan
mengawasi segala kegiatan guna mencapai tingkat pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan”

Dari kedua definisi para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa manajemen
pemasaran adalah serangkaian kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
guna mencapai target atau tujuan perusahaan. Kegiatan pemasaran yang dimaksud
berhubungan dengan perencanaan hingga evaluasi dari kegiatan tersebut, sehingga hasil yang
didapatkan adalah tercapainya tujuan dari perusahaan.
Teori yang ketiga adalah terkait Strategi Pemasaran, Menurut Kotler (dalam (Aminah,
2020, hal. 1-23) strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang
diinginkan dari suatu unit bisnis. Dari definisi tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa
strategi pemasaran adalah sebuah langkah yang disusun oleh pelaku usaha atau perusahaan
dalam upaya untuk mencapai target-target pemasaran, sehingga proses pemasaran mampu
berhasil dan mencapai tujuan yang telah disusun sebelumnya.

Teori selanjutnya yang peneliti gunakan adalah teori utama yaitu Bauran Pemasaran
(Mix Marketing) 4P, Bauran Pemasaran di dalam lingkup pemasaran terdapat strategi yang
disebut bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan serangkaian
variabel atau indikator pemasaran yang perlu dipahami oleh perusahaan atau individu untuk
dapat mencapai tujuan perusahaan. Bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong
(Armstrong, 2014, hal. 23) adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mengejar tujuan pemasarannya. Sedangkan Buchari Alma (Alma, 2013, hal. 205)
berpendapat bahwa, bauran pemasaran merupakan strategi mencampuri kegiatan-kegiatan
pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan.
Marketing Mix terdiri atas empat komponen atau disebut 4P yaitu : Product, Price, Place dan
Promotion.

Dia menyatakan, “Bauran Pemasaran merupakan (Marketing mix) merupakan


sekumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan oleh perusahaan guna
menghasilkan respon yang diinginkan pada pasar sasaran,” (Kotler dan Amstrong (2008)
dalam Halim, 2013, p. 21).

Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dengan
istilah 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi)
(Kotler dan Amstrong, 2014, P.62). Adapun uraian dari setiap variabel tersebut adalah sebagai
berikut:

 Product (produk)

Produk adalah mengelola unsur produk termasuk perecanaan dan pengembangan


produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada
dengan menambah dan mengambil tindakan-tindakan yang lain mempengaruhi bermacam-
macam produk atau jasa.

 Price (Harga)
Harga adaah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar
yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan
harga, pembayaran ongkos anngkut dan berbagai variabel lain yang saling bersangkutan.

 Place (Tempat)

Distribusi yakni memilih dan mengolah saluran perdagangan yang dipakai untuk
menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan
sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.

 Promotion (Promosi)

Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk
pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi,
promosi penjualan, maupun publikasi.

Teori terakhir yang peneliti gunakan adalah tentang volume penjualan. Volume
penjualan sendiri adalah ukuran yang menunjukan jumlah atau besarnya jumlah barang atau
jasa yang terjual. Adapun cara yang digunakan untuk meningkatkan volume penjualan
menurut (Putra, 2019, hal. 462) antara lain:

“Pertama promosi penjualan. Merupakan salah satu aspek yang penting dalam
manajemen pemasaran, perusahaan memberitahukan atau mempromosikan produk-
produknya melalui media-media yang ada. Yang kedua adalah meningkatkan kualitas
produk, perusahaan menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dipasarkannya,
sehingga pembeli merasa puas membeli produk yang dipasarkan, bahkan dapat
menjadi pelanggan tetap. Yang ketiga menambahkan keanekaragaman produk yang
dijual. Dengan cara ini semakin banyak produk yang ditawarkan, sehingga semakin
banyak konsumen dalam membeli baranng, dan akibatnya volume penjualan akan
meningkat. (p.462)”.

Volume penjualan dapat diartikan sebagai jumlah kesulurhan produk yang bisa terjual
dalam satu periode waktu. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari keseluruhan jumlah
produk yang terjual didalam periode yang telah ditentukan, misalnya saja penjualan bulana,
penjualan satu semester atau pun jumlah penjualan tahunan. Intinya adalah akumulasi yang
dibuat oleh penjual sebagai bahan acuan tingfkat penjualan produknya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data dari hasil observasi dan wawancara dengan Ahmad Kurniawan sebagai Owner
dari Hooflakids terkait dengan strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh
Hooflakids kota Bandung didapatkan hasil yang selanjutnya akan dilakukan analisis terkait
bauran pemasaran tersebut dengan volume penjualan produk Hooflakids.

Analisis Bauran Pemasaran Product (Produk)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ahmad Kurniawan yang selanjutnya akan


disebut sebagai informan, Hooflakids sendiri kerap melakukan riset kebutuhan konsumen.
karena Hooflakids bergerak dibidang online maka riset bisa dengan mudah dilakukan di
Platform Market yang sudah ada. Dalam artian perusahaan bisa mengetahui selera pasar dari
jummlah pembelian produk yang paling banyak dilakukan di market place Hooflakids. Yang
kedua riset dari market place lain, mengamati produk pakaian anak apa yang paling banyak
dibeli kemudian diamati, tiru dan modifikasi. Proses ini merupakan cara untuk meningkatkan
kualitas produk serta jumlah pilihan produk yang ada di Hooflakids. Dengan demikian maka
akan didapatkan produk-produk yang lebih beragam dan mampu untuk meningkatkan jumlah
konsumen.

Hooflakids sendiri mengakui bahwa dalam kondisi sekarang memang perusahaan yang
bergerak dibidang penjualan pakaian anak sudah sangat banyak, khususnya di Kota Bandung.
Oleh karena itu, Hooflakids selalu mencoba untuk berbeda dengan para pesaing yang ada.
Informan yang diwanwancarai pun menjelaskan bahwa guna membuat perbedaan tersebut
tentu perusahaan kerap melakukan pemetaan pesaing yang ada. Lalu menyusun rencana untuk
pembuatan produk yang disesuaiakn dengan kebutuhan konsumen. Adapun perbedaan
pembuatan produk antara Hooflakids dengan pesaing dibidang yang sama diantaranya : Kain
yang digunakan, desaian yang ditonjolkan, motif yang dibuat, dan target market yang di sasar.
Hal-hal tersebut kerap menjadi pembeda sehingga Hooflakids mampu untuk bertahan dan
terus melebarkan sayap usahanya.

Selain melakukan riset kebutuhan konsumen dari jumlah pembelian dan membuat
produk berbeda dari para pesaiang. Hal ketiga yang dilakukan oleh Hooflakids dalam
membuat produk agar bisa sesuai dengan minat konsumen adalah dengan selalu mengetahui
kebutuhan konsumn biar relevan dengan kebutuhan market, menggali data keresahan
konsumen, selalu berusaha menjadi problem solver bagi mitra dan konsumen. Hal ini tentu
dilakukan dengan melihat Review atau Feedback yang selalu dibuat oleh para konsumen di
Platform Digital. Hal ini dilakukan agar perusahaan selalu mampu untuk membuat produk
tidak hanya berdasar pada keinginan konsumen, namun juga atas dasar pemenuhan kebutuhan
konsumen. Informan percaya bahwa pemenuhan kebutuhan selalu menjadi hal yang
diprioritaskan oleh konsumen sejalan dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Kebutuhan
tersebut juga biasanya akan terkait dengan momen-momen tertentu ataupun mengikuti trend
yang ada pada saat itu.

Setelah melakukan tiga hal tersebut, Hooflakids melakukan upaya promosi produk
dengan cara mengunggah di sosial media dan e-commerce, memaksimalkan semua sosial
media untuk posting dan berinteraksi dengan konsumen, mengikuti bazaar dan pameran,
membuat katalog untuk disebar. Sehingga produk yang telah susah dibuat berdasarkan riset
dan lain sebagainya tersebut mampu untuk diketahui oleh khalayak umum dan dengan begitu
mampu untuk menarik perhatian mereka sehingga produk yang dipasarkan dapat habis terjual.

Analisis Bauran Pemasaran Price (Harga)

Berdasarkan hasil wawancara, Hooflakids melakukan dua tahapan sebelum


menentukan harga penjualan produk.Pertama adalah dengan riset harga kompetitor. Hal ini
dilakukan agar perusahaan mampu untuk mengukur harga yang realistis dan sesuai dengan
kondisi ekonomi pasar. Hal ini juga dilakukan agar produk yang ditawarkan oleh Hooflakids
tidak jauh beda dengan harga yang ditawarkan oleh kompetitor. Karena jika harga yang
ditawarkan berbeda jauh, kemungkinann besar konsumen akan lebih memilih untuk membeli
produk pesaing, apalgi jika produk yang ditawarkan hampir sama baik dari segi model
ataupun bahan yang digunakan. Kecuali jika memang produk yang dibuat oleh perusahaan
memiliki keunikan dari segi produk dan belum ada dipasaran. Jika hal tersebut terjadi maka
perusahaan melakukan cara yang kedua yaitu melakukan penyesuaian harga dengan target
market, langkah ini dilakukan guna tetap menjaga stabilitas penjualan, dalam artian produk-
produk yang dibuat harus tetap dengan memperhatikan kondisi ekonomi konsumen sebagai
target pemasaran. Tentu saja hal ini juga bertujuan untuk menghimpun semua target kosumen
yang menjadi sasaran pemasaran. Target konsumen kerap kali dikategorikan agar perusahaan
lebih mudah untuk proses pembuatan dan pemasaran. Kategori tersebut biasanya dari untuk
masyarakat dengan kondidi menengah kebawah dan menengah keatas.

Selain dengan menentukan harga yang dibuat sesuai dengan kondisi ekonomi
masyarakat sebagai target pemasaran. Penentuan harga juga biasanya dilakukan berdasarkan
dengan menentukan margin yang ingin dicapai. Hal ini tidak terlepas dari penyesuaian jenis
produk yang dibuat (modal perusahaan). Karena tentu modal yang dikeluarkan haruslah lebih
kecil dari pada keuntungan yang didapat.

Variabel harga juga berkaitan dengan mengkategorikan jenis harga sesuai dengan
kondisi-kondisi tertentu. Misalkan saja, menentukan harga untuk distributor, harga untuk
agen, harga untuk konsumen dan harga untuk event-event spesial. Menentukan harga ini guna
menarik dan memberikan promosi agar produk bisa diproduksi lebih massal dengan target
pasar yang lebih luas juga. Sementara khusus untuk harga konsumen, Hooflakids membuat
beberapa promosi agar menarik konsumen dianatranya harga diskon, harga bundling, harga
coret, dan harga grosir. Promosi melalui harga diharapkan mampu untuk memancing animo
konsumen dan akhirnya membeli produk Hooflakids.

Sekalipun banyak cara yang dilakukan oleh Hooflakids terkait dengan variabel harga.
Namun, berdasar pada informasi yang diberikan oleh informan dari Hooflakids sendiri
perusahaan sebetulnya selalu fokus pada produk. Dalam artian semakin tinggi harga, semakin
bagus kualitas yang didapatkan sehingga membuat konsumen semakin puas dengan apa yang
telah dibeli. Jadi terkait harga sendiri Hooflakids lebih berfokus pada kesetaraan antara harga
yang diberikan dengan kualitas barang yang dibuat.

Analisis Bauran Pemasaran Place (Tempat)

Terkait dengan variabel tempat (saluran penjualan) sendiri, informan menjabarkan


bahwa Hooflakids memang berfokus pada penjualan lewat media online. Sementara tempat
offline (yang secara fisik ada) hanya untuk proses administrasi dan produksi produk. Informan
melanjutkan bahwa untuk saluran online dibuat website dan platform digital lain untuk
berjualan, seperti Instagram dann market place penjualan lainnya. Adapun dalam mengelola
media online tersebut Hooflakids fokus dengan membuat konten-konten yang menarik dan
terus menjaga komunikasi dengan konsumen, agar media online yang ada tidak pasif dan
menjangkau lebih banyak konsumen.

Untuk tempat (saluran distribusi) offline Hooflakids memiliki kapasitas produksi yang
besar sehingga mampu meningkatkan kecepatan produksi, hal ini esuai dengan tujuan dari
Hooflakids yang memang ingin membuat konsumen nyaman dengan produksi yang
berkualitas namun pengerjaannya cepat. Selain itu, guna mempercepat dan membuat efesiensi
produksi lebih baik Hooflakids juga mengatur tata letak alat produksi sedemikian rupa, yang
disesuaiakn dengan kebutuhan dan perhitungan sehingga mampu menghasilkan produksi yang
lebih cepat.
Analisis tempat kemudian berlanjut pada bagaimana Hooflakids membuat strategi agar
tempat produksi saluran Offline mampu berkembang diantaranya dengan berkomunitas
dengan yang sejenis, visit dan canvasing ke toko yang menjual barang yang sama misalnya
produk pakaian anak. Hal ini guna memperkenalkan tempat produk yang dimiliki dan
kemudian untuk melakukan perbandingan dengan perusahaan-perusahaan lain. karena dengan
melakukan kunjungan otomatis bisa dilakukan saling transfer ilmu. Hal ini bbisa dibuktikan
pada saat ini Hooflakids mampu untuk melihat apa saja keunggulan tempat produksi yang
dimiliki serta apa saja kekurangan yang ada. Informan menjelaskan bahwa keunggulan tempat
saat ini adalah kapasitas produksi lebih besar sehingga kecepatan produksi lebih banyak.
sedangkan untuk kekurangan tempat produksi dibandingkan dengan tempat produksi lain
yang pernah dikunjungi adalah belum meggunakan teknologi kekinian, jarak yang jauh dari
tempat bahan baku utama. Dua hal tersebut memang secara langsung berdampak pada proses
produksi. Dimana, beliau menuturkan bahwa jika meggunakan tekhnologi dan jarak tersebut
bisa diperbaiki maka akan memangkas modal yang dikeluarkan dan meningkatkan waktu
produksi menjadi lebh cepat lagi.

Namun, menurut informan sendiri untuk variabel tempat tidak begitu menjadi kendala
jika hubungannya terkait dengan saluran penjualan. Karena kembali lagi pada poin pertama
yang dibahas bahwa saluran penjualan fokus pada penjualan online sehingga proses penjualan
ataua saluran penjualan dan distribusi cukup baik karena bisa menjangkau lebih banyak target
market. Dibandingkan dengan hanya mengandalakan penjualan Offline atau menyediakan
kios penjualan.

Analisis Bauran Pemasaran Promotion (Promosi)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Hooflakids dalam


kaitannya dengan strategi promosi Hooflakids memiliki dua strategi utama, yang pertama
adalah dengan mengetahui moment tertentu kapan calon buyer mengeluarkan uang untuk
kebutuhan membeli pakaian anak, misalnya saja pada saat hari raya lebaran atau pergantian
tahun pada momen-momen tersebut kerap kali terjadi lonjakan pembelian produk. Sehingga,
Hooflakids biasanya melakukan promosi yang lebih gencar pada waktu-waktu tersebut.
dimulai sejak beberapa waktu sebelum hari tersebut tiba. Misalnya dengan membuat potongan
harga atau dengan memporduksi pakaian baru yang sesuai dengan momen tersebut.

Yang kedua adalah dengan mengetahui data promosi apa saja yang paling banyak
terjadi penjualan (lihat data penjualan sebelumnya) hal ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi
yang dilakukan oleh perusahaan guna mempertahankan strategi promosi yang sudah baik dan
terbukti efektif mendatangkan pembelian, dan strategi mana yang tidak signifkan berdampak
terhadap penjualan.

Setelah dua proses tersebut dilakukan maka selanjutnya Hooflakids melakukan strategi
promosi yang lebih masif dan terukur, biasanya dengan menjangkau sebanyak-banyaknya
mungkin target market dengan beriklan iklan yang dilakukan biasnaya melalui sosial media,
marketplace dan juga website. Karena media online memang menjadi fokus utama sehingga
saluran promosi yang digunakan pun berfokus disana.

Strategi yang kedua adalah dengan membangun Brand Awarness hal ini pun biasa
dilakukan dengan terus membuat sarana promosi media sosial selalu aktif melakukan
kegiatan. Menyesuaiakn dengan momen yang sudah dibahas sebelumnya. Brand Awarness ini
sendiri juga tidak hanya berfokus pada kegiatan dan promosi di media sosial, namun juga
dengan melakukan kegiatan offline seperti mengikuti sebuah bazzar ataupun bekerjasama
dengan event tertentu.

Informan menjelaskan bahwa dalam proses promosi melalui media online pada saat
ini perusahaan menghadapi beberapa kendala diantaranya alogarotma yang berubah-ubah,
budget iklan yang semakin mahal. Alogaritma sendiri berhubungan dengan proses pencarian
produk yang disukai oleh konsumen, karena semakin tingginya pengguna medsos hal tersebut
juga menjadikan selera konsumen cepat berubah. Hal tersebut menjadi tantangan bagi
[erusahaan bagaimana perusahaan harus cepat pula menyesuaiakn dengan hal tersebut. selain
itu alogaritma yang cepat berubah juga mempengaruhi pencarian produk yang sudah
dikeluarkan oleh perusahaan, karena promosi yang sudah dilakukan akan cepat berganti
dengan promosi yang dilakukan oleh pesaing dengan logaritma yang lebih sesuai. Hal kedua
yang menjadi kendala adalah terkait budget periklanan yang semakin mahal, hal tersebut
berdampak pada biaya produksi. Hal tersebut tentu sejalur juga dengan kualitas periklanan
yang memang terus mengalami peningkatan kualitas. Sehingga jika tidak mengikuti alur maka
ada kemungkinan promosi pun tidak terlalu menghasilkan sesuatu.

Permasalahan tersebut juga menjadikan Hooflakids pada tahun-tahun ini tengah


berfokus untuk mencoba memasuki pasar offline, bekerjasama dengan modern market,
memasuki toko-toko pakaian anak, mengikuti berbagai macam event. Hal tersebut agar bisa
menyeimbangkan proses promosi. Mengingat untuk setiap kegiatan promosi sendiri
Hooflakids mengukur efektivitas proses promosi tesebut, kegiatan mengukur tersebut guna
lebih memahami sarana promosi yang terbaik dan paling memiliki hasil.

Hubungan Bauran Pemasaran dengan Peningkatan Voume Penjualan

Produk dengan peningkatan penjualan, informan menuturkan bahwa hubungan antara


produk dengan peningkatan jumlah atau volume penjualan adalah pertama dari segi kualitas,
dimana semakin tinggi kualitas produk maka akan meningkatkan minat konsumen untuk
membeli. Yang kedua adalah dari keunikan produk, dimana semakin produk memiliki nilai
yang berbeda dari pada produk pesaing maka konsumen akan lebih memilih produk kita. yang
terakhir adalah guna meningkatkan volume penjualan Hooflakids tentu selalu mengikuti trend
yang ada, sehingga produk yang dibuat mampu dilirik oleh konsumen.

Price (Harga) dengan peningkatan penjualan, informan menjelaskan bahwa dengan


menyusun dan mengkategorikan harga sesuai dengan targetan pasar sehingga mampu
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu guna meningkatkan volume penjualan
adalah dengan melakukan pengkategorian harga sesuai dengan saluran distribusi yang ada,
tidak lupa juga tentunya dengan membuat potongan harga agar masyarakat lebih memilih
produk Hooflakids dari pada yang lain.

Place (Tempat) dengan peningkatan penjualan, kegiatan yang dilakukan oleh


Hooflakids agar meningkatkan penjualan biasanya dengan mengaktifkan saluran penjualan di
media sosial. Sementara untuk peningkatan volume penjualan dilihat dari Offline atau tempat
produksi adalah dengan selalu melakukan studi banding agar mampu meningkatkan kualitas
produksi, peningkatan kualitas produksi yang dimaksud adalah dalam bagian kecepatan
memproduksi, karena semakin cepat produksi maka akan semakin cepat pula produk sampai
kepada konsumen. hal tersebut akan mampu menjadi penilaian positif dari konsumen.

Promotions (Promosi) dengan peningkatan penjualan, Hooflakids menuturkan bahwa


promosi berpengaruh banyak terhadap peningkatan penuualan, karena semua kegiatan diatas
tidak akan bisa tersampaiakn kepada khalayak umum jika tidak dipromosikan dengan baik.
maka promosi menjadi gerbang utama agar peningkatan penjualan bisa diwujudkan.
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil wawancara, hasil penilitian dan interpretasi peneliti. Dapat


disimpulkan bahwa Hooflakids telah melakukan kegiatan bauran pemasaran 4P. Dimana,
setiap kegiatan tersebut memang dirasakan mampu untuk meningkatkan peningkatan
penjualan dari Hooflakids itu sendiri. Sehingga hal-hal tersebut selalu diperhatikan dan
disusun perencanaan yang matang terkait bauran pemasaran sehingga Hooflakids mampu
untuk terus bertahan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Misalnya saja dari variabel pertama
yaitu terkait Product (produk) Hooflakids berfokus pada peningkatan kualitas produk dan
kerap membuat produk yang berbeda dari para pesaing, perbedaan tersebut bisa dilihat dari
motif, model dan jenis kain yang digunakan. Selanjutnya untuk variabel Price (Harga)
Hooflakids kerap menyusun dan membedakan harga tergantung dengan siapa pembelinya,
misalkan untuk penjualan ke toko besar atau distributor tentu harga yang ditawarkan akan
lebih murah karena mereka membeli dalam skala yang banyak. Strategi harga juga dilakukan
dengan membuat barang yang bagus dan harga yang sesuai dengan target konsumen, sehingga
konsumen akan kembali lagi dan melirik produk yang ada. Selain itu juga Hooflakids kerap
menentukan potongan harga agar konsumen tertarik untuk membeli produk Hooflakids.
Variabel ketiga adalah terkait Promotions (Promosi) kegiatan promosi berfokus pada
pembuatan model pakaian yang disesuaiakn dengan momen-momen tertentu sepereti hari raya
umat muslim, selain itu juga promosi dilakukan dengan membuat potongan-potongan harga
agar konsumen memilih produk yang dibuat oleh perusahaan. Strategi yang terakhir adalah
terkait variabel Place (Tempat) untuk tempat sendiri berhubungan dengan saluran produksi,
dimana untuk tempat offline berhubungan dengan tempat produksi sehingga Hooflakids
berfokus untuk menata dan terus melakukan studi banding terkait dengan efektivitas tempat.
Saluran produksi yang kedua adalah dibidang

Saran

Berdasarkan hasil wawancara dan analisis peneliti maka saran yang bisa
direkomendasikan untuk Hooflkids adalah bagaimana Hooflkids bisa terus meningkatkan
kegiatan promosi dibidang Offline mengingat untuk saat ini kegiatan offline masih terbatas.
Selanjutnya juga adalah pada bagian produk, dimana mungkin Hooflkids mampu terus
melakukan peningkatajn kualitas namun tetap memperhatikan harga yang ditawarkan kepada
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P., & Keller, K, (2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Diterjemahkan oleh Molan,
Benyamin, PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.
Sanusi, Achmad. 2015. Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabet.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi
Kotler., P, & Amstrong, G. (2007). Dasar-dasar pemasaran. Jakarta: Prentice Hall-Inc.
DHARMMESTA, Basu Swastha.2015. Materi pokok manajemen pemasaran. Universitas
Terbuka.
Sunyoto D. (2012). Dasar-dasar manajemen pemasaran. Yogyakarta: Caps.
Halim, P., Swasto, B., Hamid, D., & Firdaus, M. (2014). The Influence Of Product Quality,
Brand Image, And Quality Of Service To Customer Trust And Implication On Customer
Loyalty (Survey On Customer Brand Sharp Electronics Product At The South Kalimatan
Province). European Journal of Business and Management Vol.6 No.29, 159-166.

Anda mungkin juga menyukai