Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Meningkatnya kebutuhan waktu belajar tambahan di luar sekolah bagi
banyak pelajar, serta dorongan dari orang tua yang menginginkan putraputrinya mengikuti pendidikan tambahan di luar jam sekolah dalam rangka
meningkatkan kecerdasan dan life skill putra-putrinya, menjadikan bisnis
bimbingan belajar menjadi peluang usaha yang memiliki prospek bagus.
Berdasarkan data Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Indonesia, pada tahun 2012 tercatat, lembaga bimbingan belajar sebanyak
13.446, sebanyak 11.207 lembaga atau sekitar 83,35% diantaranya telah
memilki izin operasi. Sementara jumlah peserta bimbingan belajar mencapai
1.348.565 orang. Terdiri dari siswa SD sampai jenjang pendidikan tinggi.
Siswa pada jenjang SMA menempati urutan pertama yaitu sebesar 45,51%,
kemudian diikuti tingkat pendidikan SMP sebesar 22,97%, SD 17,84%,
S2/S3 sebanyak 10,11%.
Semakin banyaknya lembaga bimbingan belajar yang ada, tentunya
persaingan di bisnis ini semakin ketat. Lembaga bimbingan belajar pun
menawarkan berbagai metode pembelajaran dan pendekatan yang masingmasing mengklaim dapat meningkatkan efektifitas belajar serta kualitas diri
masing-masing siswa. Selain itu strategi pemasaran dalam mempertahankan
pangsa pasar dan menarik konsumen pun semakin beragam.

Strategi pemasaran free trial atau coba gratis merupakan salah satu
strategi pemasaran kreatif yang umum digunakan pada saat ini. Dalam
strategi pemasaran coba gratis ini, pemilik usaha atau marketer (pemasar)
mencoba memperkenalkan barang atau jasa yang ditawarkannya kepada
konsumen secara gratis sehingga pada akhirnya konsumen tertarik untuk
melanjutkan transaksi (pembelian).
Faizal (2010) menyatakan bahwa hal penting yang menjadi catatan
dari coba gratis adalah penguatan pada aspek closing atau kepastian
transaksi, karena dalam beberapa kasus, sering ditemui bahwa coba gratis
dikemas dengan bagus, namun closing tidak dikemas dengan baik, sehingga
coba gratis terlaksana hanya berhenti pada titik penawaran (offer), tanpa
tereksekusi menjadi transaksi yang meningkatkan omzet usaha.
Pada lembaga bimbingan belajar (LBB), strategi pemasaran coba
gratis umum digunakan sebagai ajang promosi. Teknis serta sistemnya pun
beragam, misalnya coba gratis untuk 1, 2 hingga 3 pertemuan pertama. LBB
Kumon, salah satu LBB yang telah menerapkan strategi pemasaran coba
gratis. Dengan strategi pemasaran coba gratis, Kumon mencoba
memperkenalkan metode pembelajaran dan pendekatan yang berbeda
dengan LBB lainnya.
Pada penelitian ini menitikberatkan pada bagaimana strategi
pemasaran coba gratis Kumon yang terbukti efektif dalam menarik
konsumen sehingga digunakan dalam salah satu strategi pemasarannya
secara berkelanjutan.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah
yaitu : Apa saja faktor-faktor penunjang keberhasilan strategi pemasaran
coba gratis pada lembaga bimbingan belajar Kumon ?

1.3

Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan

faktor-faktor

penunjang

keberhasilan

strategi

pemasaran coba gratis LBB Kumon yang terbukti efektif dalam menarik
konsumen.
1.4

Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui teknis, dan faktor-faktor penunjang keberhasilan
strategi pemasaran coba gratis LBB Kumon, mahasiswa, khususnya diri
kami sendiri, dapat menambah khasanah ilmu manajemen khususnya
manajemen pemasaran, sehingga nantinya dapat diterapkan dalam dunia
usaha.

1.5

Tinjauan Pustaka
Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat
menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen,
sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu akan dihasilkan
keuntungan seperti yang diharapkan. Melalui produk yang dihasilkannya,
perusahaan senantiasa ingin selalu menjaga kepercayaan konsumen yang
timbul dari konsumsi produk barang dan jasa tersebut. Keberhasilan suatu
perusahaan sangat ditentukan oleh ketepatan perusahaan dalam memberikan

kepuasan kepada konsumen secara berkesinambungan, yaitu melalui usahausaha serta strategi pemasaran.
Dalam pengertiannya, Assauri (2008 : 168) dalam Rahmat (2012)
mengartikan pemasaran sebagai serangkaian tujuan dan sasaran, serta
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
dari waktu ke waktu sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Dengan kata lain, strategi pemasaran dirumuskan untuk mencapai
tujuan dan sasaran perusahaan dalam memasarkan produk barang dan jasa
yang dihasilkan. Selain itu, dengan adanya strategi pemasaran, kebijakan
serta aturan dalam usaha-usaha pemasaran lebih terarah dan perusahaan
dapat lebih cepat tanggap dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
persaingan yang selalu berubah.
Pentingnya strategi pemasaran di dalam perusahaan timbul akibat
adanya faktor dari luar, yaitu ketidakmampuan perusahaan dalam
mengontrol semua faktor di luar lingkungan perusahaan. Selain itu
persaingan usaha yang semakin ketat merupakan faktor terpenting lainnya
dalam perumusan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran merupakan proses yang memegang peranan
penting terhadap perusahaan yang memasarkan barang dan jasa kepada
konsumen karena setiap perusahaan mempunyai peluang yang sama dalam
memproduksi barang atau jasa, sehingga dapat saja terjadi persaingan antara
perusahaan dengan kompetitor dalam merebut pasar. (Rishandi, 2012)
Adanya persaingan usaha yang semakin ketat, setiap perusahaan
dituntut untuk memiliki strategi pemasaran yang kreatif yang tentunya

disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta target


pasar / konsumen yang ingin disasar. Strategi pemasaran yang maju dan
berkembang, senantiasa memperhatikan adanya unsur-unsur yang dapat
menarik perhatian segmen pasar atau segmen pasar yang produktif.
Rahmat (2012) menyatakan bahwa proses pemilihan strategi
pemasaran membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah informasi,
diantaranya :
1. Tujuan atau sasaran produk
Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe
dasar strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama
produk adalah meningkatkan volume

penjualan atau pertumbuhan

pangsa pasar, maka biasanya alternative utama yang dipertimbangkan


adalah strategi permintaan

selektif

yang berfokus

pada upaya

merebut pelanggan dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani.


2. Peluang Pasar
Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara
jelas berdasarkan analisa pasar dan

pengukuran pasar. Analisa pasar

memberikan informasi tentang potensi pasar yang bisa dimanfaatkan


oleh pengusaha untuk

mendapatkan

keuntungan.

Besarnya

potensi tersebut dapat diukur dengan berbagai faktor, terutama


dapat diterimanya suatu produk atau jasa di wilayah tertentu.
Sedangkan pengukuran pasar digunakan untuk mengetahui
daya beli masyarakat dalam mengkonsumsi produk.
3. Kesuksesan Pasar (Market Success)
Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing
dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai
5

kesuksesan pasar. Melalui analisa persaingan, perusahaan dapat


memahami

siapa

pesaingnya,

seberapa besar

tingkat

intensitas

persaingan yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembangkan


dalam rangka bersaing secara selektif

menghadapi para pesaing

merek langsung atau para pesaing kelas produk yang tidak langsung.
Tidak hanya itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan
atas analisa

lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa

keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan


ancaman

yang

dihadapi

perusahaan

baik di dalam maupun di luar

lingkungan perusahaan.
Di samping itu strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan
dijalankan, harus

dinilai

kembali,

apakah

masih

sesuai

dengan

keadaan/kondisi pada saat ini. Penilaian atau evaluasi ini menggunakan


analisa keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Hasil penilaian
atau evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah
strategi yang sedang dijalankan perlu diubah, dan sekaligus digunakan
sebagai landasan untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan
dijalankan pada masa yang akan datang.
Selain strategi pemasaran, perusahaan juga harus menetapkan sasaran
pemasaran, dimana dengan sasaran pemasaran ini perusahaan dapat
mengetahui apa yang ingin dicapai dengan strategi yang telah ditetapkan.
Sasaran pemasaran adalah adalah seleksi komitmen kuantitatif dan
kualitatif pemasaran, biasanya dinyatakan baik dalam bentuk standar kinerja

untuk suatu periode operasi atau kondisi tertentu untuk dicapai dalam
tenggang waktu yang diberikan. (McDonald dan Keegan, 1997)
Sasaran harus cukup spesifik untuk dapat mengarahkan perusahaan
pada tindakan-tindakan yang disyaratkan, dan harus menjadi acuan untuk
pengukuran kinerja perusahaan. Dengan adanya sasaran pemasaran,
manajemen pemasaran dapat menentukan arah strategi pemasaran dengan
strategi dan perencanaan yang telah dibuat.
Terdapat banyak sekali strategi pemasaran yang telah diterapkan dan
tentunya mengalami perkembangan dan inovasi seiring berkembangnya
zaman. Strategi free trial atau coba gratis merupakan salah satu inovasi
strategi pemasaran dengan memperkenalkan barang atau jasa secara gratis.
Faizal (2010) menyatakan bahwa, free trial merupakan salah satu
strategi yang menarik, karena mengutamakan konsep berbagi yang luar
biasa. Konsep free trial mengakomodasi berbagai daya tarik yang dapat
mencuri perhatian calon konsumen yang masih menganut faham : seeing is
believing, touching is ensuring, tasting is even better.
Cohen (2013) menyatakan bahwa, terdapat empat langkah untuk
mensukseskan penerapan strategi coba gratis, antara lain :
1. Persiapkan Strategi Coba Gratis dengan Baik
Perusahaan perlu menyiapkan iklan melalui media cetak, elektronik atau
media lain untuk menginformasikan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan bisa didapatkan secara gratis dengan syarat dan ketentuan
berlaku. Dengan mengetahui informasi mengenai coba gratis yang

ditawarkan oleh perusahaan, tentunya konsumen tertarik untuk


mencobanya.
2. Produk atau Jasa yang ditawarkan pada coba gratis sama dengan produk
atau jasa aslinya.
Meskipun belum ada jaminan bahwa calon konsumen akan melakukan
transaksi lebih lanjut setelah mengetahui produk atau jasa yang
ditawarkan, setidaknya calon konsumen telah mengetahui dan merasakan
keuntungan menggunakan produk atau jasa. Tidak adanya perbedaan
antara produk yang ditawarkan pada coba gratis dengan produk atau jasa
aslinya, tentunya memberikan pengalaman tersendiri bagi konsumen.
3. Tentukan Durasi Uji Coba
Dengan memberikan durasi uji coba, konsumen akan lebih mengetahui
manfaat serta kegunaan dari produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu
penggunaan durasi uji coba digunakan untuk mengukur sumber daya
yang diperlukan untuk mendukung uji coba gratis tersebut.
4. Selalu perbarui konsep coba gratis
Keinginan konsumen yang berbeda-beda tentunya tidak bisa diakomodir
keseluruhan oleh perusahaan. Memperbarui konsep serta teknis coba
gratis akan menambah minat konsumen untuk mencoba produk atau jasa
yang ditawarkan.
Keberhasilan strategi dan sasaran pemasaran dapat dilihat dari tingkat
kepuasan konsumen terhadap barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan,
dan tentunya ini berkorelasi dengan loyalitas konsumen terhadap setiap
barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
1.6

Landasan Teori
Kotler (2004, 81) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai pola
pikir

pemasaran

yang

akan

digunakan

untuk

mencapai

tujuan

pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar


sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran
pemasaran.
Sedangkan menurut Tjiptono (2002, 6), strategi pemasaran adalah alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui
pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk
melayani pasar sasaran tersebut.
Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
adalah fundamental utama dalam pemasaran yang telah direncanakan guna
mencapai tujuan pemasaran serta melayani pasar sasaran yang telah
ditetapkan.
Selain merumuskan strategi pemasaran, perusahaan perlu menetapkan
sasaran pemasaran guna mengetahui tujuan yang hendak dicapai dalam
pemasaran.
Wahyono (2012) menyatakan bahwa penetapan sasaran adalah
langkah penting dalam proses perencanaan. Perusahaan yang telah
menetapkan sasarannya mengetahui apa yang ingin dia capai dengan strategi
yang ditetapkannya, dan kapan strategi dikatakan telah berjalan dengan
baik.
Dengan demikian, penetapan sasaran pemasaran digunakan sebagai
penetapan tujuan utama dalam kegiatan pemasaran dengan strategi yang
telah dirumuskan.
9

BAB II
METODE PENELITIAN
2.1

Lokasi Penelitian
Penelitian yang kami lakukan berlokasi di kantor cabang Surabaya
Kumon, Gedung Bumi Mandiri Lt. 8, Jalan Jend. Basuki Rahmat No. 129

10

137, Surabaya, Jawa Timur dan di kelas Kumon yang berlokasi di Kebraon
Indah Permai Blok J-4 Surabaya.
2.2

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian kualitatif dengan
kuesioner dan wawancara langsung dengan narasumber pegawai kantor
cabang Kumon, serta melalui pengamatan pada kelas coba gratis kumon di
Kebraon Indah Permai.

2.3

Data Hasil Wawancara


Strategi pemasaran coba gratis yang diterapkan Kumon merupakan
salah satu strategi untuk mempertahankan serta meningkatkan pangsa pasar
Kumon. Dengan strategi pemasaran coba gratis, minat konsumen untuk
mencoba metode pembelajaran kumon semakin bertambah, sehingga
kesempatan untuk melanjutkan transaki selanjutnya, yaitu mendaftar
sebagai siswa kumon menjadi bertambah.
Pada masa kelas gratis, siswa mendapatkan materi serta metode
pembelajaran yang sama dengan siswa yang telah terdaftar sebagai siswa
Kumon. Sebelum mengikuti kelas gratis orang tua dan pihak Kumon
melakukan perjanjian orientasi orang tua dan mendapat penjelasan lebih
lanjut mengenai metode pembelajaran dan materi-materi yang diberikan
pada masa kelas gratis. Selain itu siswa yang mengikuti kelas gratis,
sebelumnya dilakukan tes kemampuan terlebih dahulu untuk mengetahui
potensi dan kemampuan masing-masing siswa, sehingga materi dan metode
pembelajaran sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.
11

Adanya faktor-faktor penunjang serta keunggulan yang dimiliki


Kumon namun tidak dimiliki oleh Lembaga Bimbingan Belajar lain
menjadikan strategi pemasaran coba gratis ini terbukti berhasil dan
diterapkan sebagai strategi pemasaran secara berkelanjutan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1

Deskripsi Lembaga Bimbingan Belajar Kumon


Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Kumon adalah salah satu LBB
terbesar di dunia yang hadir di Indonesia sejak tahun 1991. Berdasarkan

12

data juni 2013 terdapat 4,26 juta siswa di 48 negara dan region, sedangkan
di Indonesia Kumon telah tersebar di beberapa provinsi dan kota dengan
jumlah siswa kurang lebih 120.000 siswa yang tersebar di wilayah
Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali,
Sumatera Utara, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, Samarinda,
Lampung, dan Mataram.
Kumon adalah metode perseorangan yang cocok untuk semua usia.
Dengan menempatkan pentingnya kemampuan setiap siswa, Kumon
berkeinginan untuk membentuk dan menumbuhkan potensi sifat dan
kemampuan belajar dari setiap individu. Kelas Kumon di luar Jepang yang
pertama dibuka di New York pada 1974. Sejak itu, telah Kumon telah
tersebar di 48 negara dan region yang berbeda.
Metode Pembelajaran Kumon
Metode pembelajaran kumon pertama kali dikembangkan oleh Toru
Kumon, seorang bangsa Jepang dan seorang guru matematika di Jepang
pada tahun 1954. Ia pertama kali menyusun sendiri bahan pelajaran
matematika untuk membimbing anaknya belajar matematika. Ia kemudian
merancang suatu metode agar anaknya dapat belajar secara efektif,
sistematis serta memiliki dasar-dasar matematika yang kuat. Setelah terbukti
dengan keberhasilan yang dicapai anaknya maka Ia menyebarkan metode
tersebut ke seluruh Jepang sehingga metode tersebut dikenal dengan metode
kumon.

13

Prinsip dasar metode kumon yang telah disebarluaskan ke Indonesia


pada Oktober 1993 ini adalah pengakuan tentang potensi dan kemampuan
individual setiap siswa, sesuai dengan misi metode kumon yaitu dengan
menggali

potensi

yang

ada

pada

setiap

individu

dan

dengan

mengembangkan kemampuan tersebut secara maksimal, Kumon berusaha


agar dapat membentuk manusia yang sehat dan berbakat yang dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat.
Pada kursus LBB Kumon, siswa belajar dengan membaca petunjuk
dan contoh soal pada lembar kerja, berfikir sandiri, lalu mengerjakan soal
dengan kemampuan sendiri dan bila mengalami kesulitan untuk level F
keatas bisa melihat buku penyelesaian yang diletakkan di depan kelas atau
bertanya kepada guru bila masih belum paham. System belajar dan bahan
ajar, dibuat sedemikian rupa agar siswa dapat belajar secara mandiri.
Pelajaran yang diberikan di kursus kumon, disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing siswa, bukan bardasarkan tingkatan kelas atau usia siswa.
Agar siswa dapat mengerjakan pelajaranya dengan lancar dan mandiri,
mereka perlu diberikan pelajaran yang tepat. Dengan sistem dan metode
pembelajaran ini, kemampuan setiap siswa dapat berkembang secara
maksimal.
Cara Mengikuti Kelas Kumon
Sebelum siswa belajar di kursus kumon, mula-mula orang tua siswa
menerima penjelasan dari pembimbing agar dapat memahami dengan baik
sistem belajar di kumon. Bersamaan dengan hal tersebut, siswa diberi tes

14

penempatan untuk mengetahui kemampuannya saat itu dan untuk


menentukan level pelajaran yang tepat. Dari hasil tes tersebut pembimbing
akan menyusun program belajar yang tepat sesuai kemampuan setiap siswa.
Siswa yang belajar di kelas kursus kumon, belajar dalam seminggu
dua kali. Siswa bebas datang jam berapa saja diantara jam buka kelas yang
ditentukan. Di kelas, pembimbing akan mengamati apakah setiap siswa
balajar pada tingkatan yang tepat dan memberikan petunjuk sesuai
kemampuan masing-masing siswa. Di luar hari kelas, siswa akan
mendapatkan lembar kerja untuk dikerjakan dirumah. Belajar sedikit demi
sedikit, setiap hari secara rutin akan membentuk kemampuan yang baik.
Pada kursus kumon, siswa memulai pelajarannya dari bagian yang dapat
dikerjakannya dengan lancar untuk membentuk kemampuan dasar yang
mantap. Siswa dapat maju ke pelajaran yang levelnya lebih tinggi dengan
kemampunnya sendiri, setelah menyelasaikan level itu dengan baik dan
benar.
Yang Membedakan KUMON Dengan Bimbingan Belajar Lain.
-

Kumon berbeda dengan kursus kursus lain pada


umumnya yang memberikan pelajaran secara sama rata
kepada setiap anak, KUMON membimbing anak secara
perseorangan sesuai dengan kemampuan akademik
dasar

yang

baik

dan potensinya dapat berkembang

secara maksimal.
Kumon menggunakan bahan pelajaran yang materinya
disusun secara efektif, sistematis dan dalam step-step

15

kecil ( small step ) sehingga anak tidak merasa


kesulitan ketika maju ke tingkat yang lebih tinggi. Bahan
pelajaran KUMON juga senantiasa direvisi dari waktu ke
-

waktu untuk mempermudah anak belajar.


Di Kumon, anak belajar cara belajar yang benar (
learning How to learn ) sehingga tumbuh sikap belajar
yang baik. Anak tidak menerima pelajaran secara
sepihak dari pembimbing,

melainkan dilatih untuk

memahami dan mengerjakan soal dengan kemampuannya


sendiri.
3.2

Strategi Pemasaran Kumon


Semakin ketatnya persaingan bisnis di bidang jasa, khususnya
Lemabaga Bimbingan Belajar, membuat Kumon harus menyusun strategi
yang relevan dengan kondisi saat ini. Brand Kumon yang telah dikenal
dibanyak Negara merupakan salah satu keunggulan sendiri yang dimiliki
Kumon. Dengan penguatan brand di Indonesia melalui iklan di beberapa
media, semakin memperkuat posisi brand Kumon, khususnya di Indonesia.
-

Branding
Branding adalah

serangkaian

langkah

untuk

membangun

dan

membesarkan brand/merek bisnis. Branding tak sekedar desain, iklan


atau langkah komunikasi lainnya. Tapi kesatuan dari semua langkah
tersebut agar pesan yang disampaikan memiliki kekuatan yang jauh lebih
besar. Akhirnya, brand/merek bisnis akan dikenal baik dan kepercayaan
serta loyalitas pelanggan pun didapat. Dalam strategi pemasaran Kumon,
branding dilakukan melalui beberapa cara, yaitu melalui iklan di media
16

cetak, media elektronik dan media iklan lainnya. Selain itu kegiatan
corporate social responsibility juga semakin mendekatkan kumon kepada
-

masyarakat khususnya pelanggan Kumon sendiri.


Analisa S.W.O.T
Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau
suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses,opportunities, dan threats). (Wikipedia :
2014)
S.W.O.T Kumon :
Strength ( Keunggulan ):
-

Banyak orang tua yang peduli terhadap pendidikan anak


anaknya namun tidak memiliki

cukup

waktu

untuk

membimbing mereka dalam belajar. Sehingga Kumon dapat


-

menjadi suatu pilihan yang tepat bagi anak anak mereka.


Metode pengajaran Kumon membimbing anak
perseorangan sesuai dengan
yang

baik

sehingga

kemampuan

potensinya

akademik

secara
dasar

dapat berkembang secara

maksimal.
Kumon merupakan lembaga pendidikan yang berasal dari Jepang

dan sudah berdiri di 48 negara dengan jumlah siswa seluruhnya 4,26


juta.
Weakness ( Kelemahan )
-

Biaya pendaftaran dan iuran yang cukup tinggi.


-

KUMON tidak banyak melakukan promosi ekternal lewat media-

17

media publikasi umum. Sehingga tidak banyak orang yang


mengetahui apa itu KUMON.
Sebagian besar orang tua mengetahui kumon lewat berita dari mulut

ke mulut yang belum tentu bisa dipercaya sepenuhnya oleh si


pendengar.
Opportunity ( Kesempatan )
-

Lokasi kelas Kumon biasanya didirikan dekat dengan perumahan


sehingga mudah dijangkau.
Sebagian besar anak-anak yang ikut dalam program pembelajaran

Kumon, terus melanjutkan sampai ke tahap akhir. Membuktikan


bahwa program yang diberikan Kumon dapat disukai dan diterima
oleh anak anak.
Threats ( Ancaman )
-

Banyak-nya freelancer yang menawarkan diri untuk menjadi


guru privat pada anak anak dengan biaya yang murah.
Adanya lembaga pengajaran dengan metode yang berbeda tetapi
bergerak di bidang yang sama dan lembaga tersebut sudah berdiri
lebih lama di Indonesia.
Dengan menganalisa keunggulan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang dimiliki, Kumon dapat mengetahui faktor-faktor di dalam


maupun di luar lingkungan perusahaan yang dapat digunakan untuk
strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat.
-

Strategi Pemasaran Coba Gratis

18

Dengan

strategi

pemasaran

coba

gratis,

Kumon

mencoba

memperkenalkan metode pembelajaran dan pendekatan yang berbeda


dengan LBB lainnya. Penggunaan strategi coba gratis ini terbukti efektif
dalam menarik calon konsumen untuk mencoba metode pembelajaran
Kumon. Ditunjang oleh faktor-faktor pendukung serta keunggulan
Kumon, strategi pemasaran coba gratis Kumon telah menjadi salah satu
strategi pemasaran utama untuk mempertahankan dan meningkatkan
pangsa pasar.
Strategi coba gratis Kumon diadakan pada periode tertentu dan
dilaksanakan selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan.
3.3

Mekanisme Coba Gratis Kumon


Untuk dapat mengikuti kelas gratis Kumon, terdapat mekanisme dan
tata cara yang dapat diikuti yaitu,
1. Calon konsumen, dalam hal ini adalah orang tua menghubungi kelas
Kumon terdekat untuk mendapat informasi terkait dengan kelas gratis.
2. Setelah mendapat cukup informasi tentang kelas gratis, orang tua
bersama putra/putrinya mendatangi kelas Kumon tersebut untuk
melakukan perjanjian untuk mengikuti orientasi orang tua dan
mendapatkan penjelasan lengkap mengenai Kumon.
3. Calon siswa mengikuti serangkaian tes untuk mengetahui potensi awal
siswa, dengan mengetahui potensi awal siswa, pembimbing dapat
memberikan materi sesuai dengan kemampuan siswa.
4. Selama mengikuti kelas gratis, siswa diberikan materi yang sama dengan
siswa yang telah terdaftar sebagai siswa Kumon, dengan durasi kelas
gratis selama dua minggu dengan 4 kali pertemuan.

19

3.5

Penerapan Strategi Coba Gratis terhadap Peningkatan Jumlah Siswa


Kumon
Efektivitas penerapan strategi pemasaran coba gratis dalam menarik
calon konsumen dapat dilihat dari peningkatan jumlah siswa Kumon dalam
beberapa tahun terakhir. Tahun 2005 jumlah siswa kumon berada diangka
30.000 siswa dengan 116 kelas yang tersebar di seluruh Indonesia. Lima
tahun berikutnya, yaitu tahun 2010 jumlah siswa telah melampaui 90.000
siswa. Berikut data jumlah siswa Kumon di Indonesia :
No.

Tahun

1993

2
3
4
5
6
7
8

2003
2004
2006
2007
2008
2010
2014

Jumlah Siswa
Dibuka kelas Kumon pertama untuk anak-anak
Indonesia
Jumlah siswa melampaui 10.000 siswa
Jumlah siswa melampaui 20.000 siswa
Jumlah siswa melampaui 30.000 siswa
Jumlah siswa melampaui 50.000 siswa
Jumlah siswa melampaui 60.000 siswa
Jumlah siswa melampaui 90.000 siswa
Jumlah siswa melampaui 120.000 siswa
Tabel 3.1 : Jumlah Siswa

Dengan tingkat pertumbuhan jumlah siswa kumon per tahun rata-rata


10.000 siswa per tahun bisa disimpulkan bahwa penerapan strategi
pemasaran Kumon khususnnya coba gratis terbukti efektif dalam menarik
konsumen.
3.6

Faktor-faktor Penunjang Keberhasilan Strategi Coba Gratis Kumon


Keberhasilan strategi coba gratis Kumon tidak lepas dari faktor-faktor
penunjang serta keunggulan yang dimiliki oleh Kumon. Menurut kami ada

20

beberapa faktor serta keunggulan yang dimiliki Kumon sehingga menjadi


penunjang keberhasilan strategi pemasaran coba gratis, diantaranya :
1. Informasi mengenai kelas gratis dapat tersampaikan dengan baik kepada
calon konsumen. Melalui banner dan iklan di beberapa media, Kumon
berhasil menginformasikan promosinya yaitu coba kelas gratis dengan
baik, sehingga calon konsumen tertarik untuk mencobanya.
2. Metode pembelajaran Kumon yang berbeda dengan Lembaga Bimbingan
belajar lainnya. Metode pembelajaran Kumon yaitu, belajar secara
perseorangan

sesuai

dengan

kemampuan

masing-masing,

yang

memungkinkan anak menggali potensi dirinya dan mengembangkan


kemampuannya secara maksimal, merupakan salah satu keunggulan yang
tidak dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar lain.
3. Tidak adanya perbedaan dalam pemberian materi selama masa coba
gratis.
4. Selama masa coba gratis, anak merasa nyaman, sehingga mendapatkan
pengalaman dan kesan belajar yang berbeda dari sebelumnya.
Strategi pemasaran coba gratis yang telah diterapkan Kumon dalam
salah satu strategi pemasarannya terbukti berhasil meningkatkan jumlah
siswa Kumon di Indonesia. Strategi coba gratis perlu ditunjang oleh
beberapa faktor dan keunggulan sehingga strategi pemasaran dapat
diterapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pemasaran, yang pada intinya
semua itu digunakan untuk meningkatkan omset usaha.

21

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1

Kesimpulan
Strategi pemasaran coba gratis yang diterapkan Kumon terbukti
efektif dalam menarik konsumen karena ditunjang oleh beberapa faktor dan
keunggulan yang dimiliki Kumon. Penerapan strategi pemasaran coba gratis
ini, terbukti telah meningkatkan jumlah siswa Kumon di Indonesia, dan
telah

menjadi

strategi

pemasaran

utama

yang

diterapkan

secara

berkelanjutan oleh Kumon.


4.2

Saran
Perlu evaluasi dan pembaharuan baik dari sistem, teknis serta
pelaksanaan strategi coba gratis, sehingga strategi pemasaran coba gratis ini
selalu relevan dengan kondisi saati ini.

22

DAFTAR PUSTAKA

Cohen. 2008. Free Trials As A Marketing Strategy.


http://www.esalestrack.com/blog/2008/01/free-trials-as-marketingstrategy.html
(diakses tanggal 27 Nopember 2014)
Faizal. 2012. Pemasaran Kreatif #6 : Free Trial Marketing.
http://arsipfaizal.blogspot.com/2010/08/pemasaran-kreatif-6-free-trial.html
(diakses tanggal 24 Nopember 2014)
Harlona, Atlaf. 2014. Metode Kumon.
http://samparona.blogspot.com/2014/01/metode-kumon.html
(diakses tanggal 27 Nopember 2014)
Kumon. 2014. Metode Belajar Kumon.
http://id.kumonglobal.com/page.jsp?id=577&version=id&ID=00_000_pt
(diakses tanggal 21 Nopember 2014)
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba
Empat.
Wikipedia. 2014. Analisis SWOT.
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
(diakses tanggal 27 Nopember 2014)

23

Anda mungkin juga menyukai