Anda di halaman 1dari 3

MATERI PERTEMUAN

KEL. BINAAN BINA IMAN REMAJA ( BIR )

Tema Pertemuan dengan Kelompok Bina Iman Remaja ( BIR ) di Stasi


Sidorejo.

Sub Tema “ Hierarki Dalam Gereja Katolik “.


Tujuan Agar Peserta Kelompok Bina Iman Remaja ( BIR ) mengerti tentang
Hierarki , siapa saja hierarki itu dan apa fungsi Hierarki.

Sasaran Peserta Kelompok Binaan di Stasi Sidorejo.

Sarana dan Prasarana

Metode Doa, Sharing , Tanya jawab, Ceramah, Animasi.

Waktu Pelaksanaan Hari / Tanggal / Jam : Jumat , 27 Januari 2024, jam 19.30 s/d 21.00
WIB

Langkah -Langkah

1. Doa Pembukaan Doa spontan dilakukan Peserta Carlos Severus Simamora

2. Materi Pendampingan Kegiatan Pendampingan dimulai setelah selesai Ibadat Sabda


( pagi , jam 08.00- 09.15 ) , sebelum materi menyanyi dan
animasi :
Konsili Vatikan II, Gereja adalah paguyuban umat beriman akan
Yesus Kristus atau Umat Allah. Umat beriman Katolik , melalui
babtisan mereka mempunyai tugas perutusan yang sama yaitu
mengambil bagian dalam tugas imamat , kenabian, dan
penggembalaan Yesus Kristus baik didalam Gereja dan didunia.
Meski sama dalam martabat dan perutusannya , tetapi tetap
berbeda sebagai anggota Gereja, Hierarki dan awam soal fungsi.
Perbedaan fungsional ini pertama dilihat dan dipahami karena
imamat jabatan , yang diterima ketika orang Katolik menerima
Tahbisan. Melalui sakramen Imamat atau Tahbisan inilah orang
beriman Katolik dimasukan dalam kalangan Hierarki baik sebagai
uskup, imam maupun diakon.
Fungsi Hierarki : Mempersatukan umat beriman Katolik untuk
tugas -tugas yang meliputi :
1. Gerejawi : Hierarki melakukan fungsinya pembangunan
Gereja kedalam & tidak mengabaikan tugas Gereja mendunia.
2. Kepemimpinan dalam komunikasi iman : Hierarki bertugas
memimpin, membimbing dan mempersatukan umat beriman
Katolik dalam iman, sehingga Gereja dilihat dan dipahami
sebagai commonio dalam iman.
USKUP : adalah pemimpin Gereja setempat atau particular, yang
menjalankan kepemimpinan pastoralnya bagi umat beriman
katolik di Keuskupannya sendiri. Tugas pokoknya : mengajar,
menguduskan dan menggembalakan umat beriman Katolik
dikeuskupannya sendiri.

Imam : Diangkat oleh Uskup melalui sakramen Imammat, sebagai


rekan kerja Uskup dan sekaligus pembantu Uskup yang diberi
istilah “ penolong dan organ para Uskup “ . Dalam tugas
perutusannya imam menerima Yurisdiksi dari Uskup , yaitu
wewenang untuk menerimakan sakramen-sakramen.Dalam
Gereja Katolik ada imam praja atau diosesan dan imam religius.

Imam praja atau diosesan adalah imam keuskupan , yang terikat


dengan salah satu keuskupan tertentu dan tidak termasuk dalam
salah satu ordo atau kongregasi.

Imam religius adalah imam yang tidak terikat dengan keuskupan


tertentu, tetapi lebih terikat pada aturan ordo atau
kongregasinya. Hidup dan karya imam religius sangat diwarnai
dengan semangat pendirinya.Misal Serikat Jesus ( SJ ) diwarnai
oleh semangat St. Ignatius Loyola.

Diakon : adalah orang beriman Katolik yang ditahbiskan untuk


mengambil bagian dalam imamat jabatan dan sekaligus
dimasukkan kedalam kalangan Hierarki.Tugas Diakon antara lain :

1. Menerimakan babtis secara meriah.


2. Menyimpan & membagikan Ekaristi( Sakramen Maha Kudus ).
3. Menjadi Saksi perkawinan dan memberkatinya.
4. Menerimakan sakramentali-sakramentali.
5. Memimpin upacara jenasah dan pemakaman.
PAUS : adalah uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja katolik
dan sekaligus ketua atau kepala Dewan para Uskup. Paus memiliki
fungsi sama seperti uskup khususnya bagi Gereja universal.

Dalam tugas mengajarnya Paus mempunyai keistimewaan ,


bahwa ajarannya tidak dapat sesat , atau istilahnya infallibilitas
khususnya yang berkaitan dengan iman dan kesusilaan. Dengan
kata lain :

1. Ketidak sesatan ajaran Paus itu tampak dalam bidang iman


dan kesusilaan.
2. Apabila Paus berbicara ex cathedra yaitu bertindak sebagai
gembala dan pengajar orang beriman katolik.
Contoh pengajaran paus yang tidak dapat sesat adalah ajaran
tentang Bunda Maria Diangkat ke Surga. Ditetapkan oleh Paus
Pius XII pada tanggal 1 Nopember 1950.

KARDINAL : Ditunjuk atau dipilih menjadi asisten-asisten kunci dan


penasehat dalam urusan Gerejawi. Kardinal dipilih dari imam atau
uskup.

Apabila tahta suci kosong karena wafatnya seorang paus, maka para
kardinal inilah yang berwewenang untuk menyelenggarakan pemilihan
paus baru dan sekaligus mempunyai hak untuk memilih dan dipilih.

3.Doa Penutup Doa Penutup dilakukan oleh Peserta , Valechitas Evidentia.

Penyuluh Agama Katolik,

Albertus Hartanto, S.Ag

Anda mungkin juga menyukai