Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ARTIKEL SKRIPSI
OLEH :
Telah disetujui untuk dipublikasikan dan diajukan kepada panitia ujian skripsi
Reviewer 1 Reviewer 2
ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL NILAI TEMPAT
BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PAPAN LAMBANG
BILANGAN PADA KURIKULUM MERDEKA SISWA KELAS I SDN
KARANGDUAK II KECAMATAN KOTA SUMENEP TAHUN
PELAJARAN 2022/2023. 2024.
Valdatianarosa2@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci : Kemampuan , Nilai Tempat dan Media Papan Lambang Bilangan
iii
ABSTRAC
This research aims to improve the ability to recognize the place value of
numbers through the number symbol board for class I students at SDN
Karangduak II Kec. Sumenep City. The method used is action research using
qualitative and quantitative approaches. This classroom action research model
uses a cyclical model consisting of cycle I and cycle II. The subjects used by class
I students were 15 people. Data collection techniques include: observation and
tests, the first to be carried out is the pre-action test, cycle I test, and cycle II test.
The results of the research after being given the action of using a number
symbol board in cycle I obtained a completion percentage of 66.7% and cycle II
of 100% so that the difference between the two cycles was 33.3%. Meanwhile,
students' learning activities increased with an average score in cycle I of 74 and
cycle II of 92.6, so that the difference between the two cycles was 18.6.
The conclusion of this research is that there is a significant increase in
students' ability to recognize the place value of numbers through number boards in
class I students at SDN Karangduak II, Sumenep City.
iv
Pendahuluan
Aspek perkembangan yang harus dikembangkan dalam setiap proses
pembelajaran pada pendidikan anak, salah satunya adalah pencapaian
perkembangan pada bidang kognitif (Vial, 2019). Perkembangan kognitif di
rangsang dengan berbagai metode pembelajaran yang inovatif salah satunya
adalah media papan lambang bilangan , salah satu kompetensi anak usia dini yang
harus dibentuk adalah kemampuan berhitung (Song dkk., 2020). Keunggulan
penggunaan Media Papan Lambang Bilangan pada anak adalah 1) Melalui media
papan lambang bilangan anak dapat segera melihat pembelajaran yang
dipelajarinya, 2) Melalui media papan lambang bilangan, memudahkan dan
memungkinkan anak dalam memecahkan masalah dalam belajar, 3) Media papan
lambang bilangan dapat mempermudah anak dalam mengenal dan mengamati
nilai tempat bilangan. 4) Anak lebih mudah dan mengerti dalam mengenal nilai
tempat bilangan. Selain itu melalui permainan juga dapat meningkatkan
kemampuan mengenal simbol bilangan anak (Hardani & Rocmah, 2021).
Pada jenjang tingkat sekolah dasar mengutamakan literasi dan numerasi.
Pembelajaran numerasi sangat berguna untuk kepentingan hidup pada lingkungan,
untuk mengembangkan pola pikir dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang
berguna. Pembelajaran numerasi merupakan suatu aktivitas mental untuk
memahami arti dalam hubungan-hubungan serta simbol-simbol kemudian
diterapkan pada situasi nyata (Fitri, 2014 : 18). Numerasi merupakan bahasa
simbolis yang mempunyai fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan (Mulyono, 2023). Di sekolah dasar
pembelajaran numerasi lebih dikenal dengan pembelajaran matematika.
1
dan yang lainnya. Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran membantu siswa dalam meningkatkan ketertarikan dalam belajar.
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar bisa membangkitkan
kemauan serta atensi baru, membangkitkan motivasi serta rangsangan aktivitas
belajar, apalagi membawa pengaruh psikologis pada siswa ( Peng, H., at.al.,
2020). terutama terkait penggunaan media papan lambang bilangan. Media papan
angka merupakan media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan tertentu yang
terbuat dari karton bekas dan mudah sehingga dapat digunakan berkali-kali (Van
Doren dkk., 2019). Salah satu inovasi yang menarik untuk mengiringi perubahan
pembelajaran yang semua berpusat pada guru beralih berpusat pada siswa adalah
ditemukan dan diterapkan model-model pembelajaran inovatif, kreatif, dan
konstruktif atau lebih tepat dalam mengembangkan dan menggali siswa secara
kongkrit.
Oleh sebab itu, penulis melaksanakan riset yang bertajuk “Peningkatan
Kemampuan Mengenal Nilai Tempat Bilangan melalui Penggunaan Media Papan
Lambang Bilangan Pada Kurikulum Merdeka Siswa Kelas I SDN Karangduak II
Kec. Kota Sumenep. Kelebihan dari media papan bilangan ini disesuaikan dengan
keinginan dan kemauan siswa dari segi warna serta bentuk media sehingga siswa
lebih antusias dengan kegemarannya masing-masing.
Metode penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Menurut Abdillah, (2021: 7) PTK dilakukan dengan maksud untuk
mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi
harapan. Sedangkan Menurut Maksum, (2012: 88) Penelitian tindakan yang juga
sering disebut dengan penelitian tindakan kelas pada tingkat tertentu merupakan
proses penelitian yang bersifat siklus yang bertujuan untuk terus meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas.
2
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas I yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari
9 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki.
1. Perencanaan
Sehubungan dengan cakupan materi dampak pengambilan sumber daya
alam terhadap pelestarian lingkungan, maka penelitian dirancang melalui dua
siklus dengan tiap siklus terdiri dari satu kali tindakan. Tiap tindakan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, pelaksanaan tidakan dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan Media papan lambang bilangan yang dilakukan sesuai dengan
persiapan yang telah direncanakan.
3
3. Observasi
Observasi dilaksanakan selama Tindakan berlangsung. Observasi terdiri dari
observasi guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Aspek yang diobservasi
dari guru adalah terkait keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Aspek yang
diobservasi dari aktivitas siswa adalah terkait aspek-aspek kegiatan yang muncul
dari siswa dalam setiap kegiatan. Observer merupakan guru kelas dan rekan
sejawat.
4. Refleksi
Peneliti beserta observer mendiskusikan hasil dari pemantauan proses
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan dari instrumen
pengamatan, baik berupa nilai siswa, keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kelebihan yang terdapat dalam pembelajaran
siklus pertama akan dijadikan acuan guru dalam melakukan siklus berikutnya, dan
kekurangan yang masih terdapat dalam pembelajaran akan didiskusikan bersama
cara penyelesaiannya, sehingga peneliti dapat menentukan perbaikan
pembelajaran sebagai bahan menyusun tindakan pada siklus berikutnya. Setelah
siklus pertama selesai, maka dilanjutkan ke siklus berikutnya, siklus dihentikan
bila dirasa cukup dan sesuai dengan target dan tujuan yang diharapkan.
4
Hasil penelitian dan pembahasan
Tabel 1.
Hasil Siklus I
Jumlah siswa Nilai Rata-rata Ketuntasan
10 orang (tuntas) 66,7%
74
5 orang (tidak tuntas) 33,3%
Tabel 1 di atas diperoleh kentutasan belajar sebesar 66,7%, nilai rata – rata
kelas 74 . Hasil analisis siklus I ini memperlihatkan bahwa hasil belajar peserta
didik belum sesuai dengan standar kriteria ketuntasan minimal yakni bahwa suatu
kelas dikatakan tuntas belajar jika rata-rata 75% peserta didik telah memperoleh
nilai rata-rata sekurang-kurangnya memperoleh nilai 65%.
Pelaksanaan tindakan siklus I masih belum sesuai dengan target yang
diharapkan yaitu 75% peserta didik tuntas atau berhasil dalam menengenal nilai
tempat bilangan sehingga pada siklus 2 dilakukan refleksi terhadap guru dan
siswa dan mematangkan konsep penggunaan alat peraga media papan bilangan,
sehingga diperoleh hasil pada kegiatan siklus II setelah pemberian tes untuk
mengetahui kemampuan akhir masing-masing peserta didik di ketahui nilai
sebagai berikut.
5
Tabel 2.
Hasil Siklus II
Jumlah siswa Nilai Rata-rata Ketuntasan
15 orang (tuntas) 92,6 100%
Tabel 2. di atas diperoleh kentutasan belajar sebesar 100%, nilai rata – rata
kelas 92,6. Kemampuan peserta didik kelas I SDN Karangduak II Kec. Kota Kab.
Sumenep sudah menunjukan hasil yang baik dengan nilai rata – rata kelas 92,6
serta ketuntasan belajar mencapai 100 %. Hasil ini memberikan penjelasan bahwa
pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas sudah memperoleh hasil yang
diinginkan yaitu melebihi dari 75% peserta didik berhasil.
Selisih dari siklus I dan siklus II di sajikan dalam grafik diagram di bawah
ini.
Gambar 1.
Diagram Perbedaan Hasil Siklus I dan Siklus II
6
Hasil uji siklus I, ketuntasan belajar mencapai 66, 7% dengan nilai rata–
rata kelas 74. Hasil perolehan ini memperlihatkan hasil belajar peserta didik
belum cocok dengan standar kriteria ketuntasan optimal ialah kalau sesuatu kelas
dikatakan tuntas belajar apabila tingkatan ketuntasan peserta didik mencapai 75%
dari jumlah peserta didik totalitas serta nilai rata– rata kelas sekurang- kurangnya
74. Hasil observasi kegiatan guru mendapatkan presentase sebesar 61, 3% ataupun
terletak pada ketegori kurang. Sebaliknya hasil observasi kegiatan peserta didik
mendapatkan presentase sebesar 57, 5% ataupun terletak pada jenis kurang.
Perihal ini memperlihatkan kalau sepanjang proses pendidikan, peserta didik
ataupun guru berupaya menghasilkan proses pendidikan yang baik sesuai dengan
apa yang diharapkan. Penggunaan perlengkapan alat peraga dalam penerapan
proses pendidikan ini sangat diutamakan guna memunculkan motivasi, gairah
belajar serta bisa memicu peserta didik berfungsi aktif dalam proses pendidikan.
penggunaan media sangat efektik digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Menurut Sudjana & Rivai dalam (Arsyad, 2011) Pembelajaran dengan
media papan lambang bilangan sebagai motivasi belajar siswa sehingga siswa
dapat menguasai dan mencapai tujuan dalam pembelajaran, terjadi komunikasi
dua arah antara guru dan siswa, dan dapat terlibat langsung dalam pembelajaran.
7
penjumlahan anak berkembang sangat baik mencapai 15%. Sehabis dilaksanakan
aksi Siklus I, keahlian penjumlahan anak bertambah pada kriteria tumbuh sangat
baik dengan presentase 36, 6% serta pada Siklus II sebesar 77, 5% pada kriteria
tumbuh sangat baik.
Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan alat peraga papan
lambang bilangan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi nilai
tempat pada bidang studi matematika di SDN Karangduak II Kec. Kota Kab.
Sumenep dengan keberhasilan 100%.
8
DAFTAR PUSTAKA
Zaman Badru, Asep Hery Hernawan, & Cucu Eliyawati. (2009). Esensi Sumber
Belajar dalam Pembelajaran Anak Usia Dini.