Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :

VALDA TIANA ROSA


NPM : 19862061A001554

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
( STKIP PGRI ) SUMENEP
TAHUN 2024

i
HALAMAN PERSETUJUAN
ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL NILAI TEMPAT BILANGAN


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PAPAN LAMBANG BILANGAN PADA
KURIKULUM MERDEKA SISWA KELAS I SDN KARANGDUAK II
KECAMATAN KOTA SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

OLEH :

VALDA TIANA ROSA


NPM : 19862061A001554

Telah disetujui untuk dipublikasikan dan diajukan kepada panitia ujian skripsi

Program studi pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

STKIP PGRI Sumenep

Sumenep, 02 Februari 2024

Reviewer 1 Reviewer 2

IKE YULI MESTIKA DEWI. M.Pd M. MISBAHUDHOLAM AR, M.Pd


NIDN. 0710078803 NIDN. 0720048901

ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL NILAI TEMPAT
BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PAPAN LAMBANG
BILANGAN PADA KURIKULUM MERDEKA SISWA KELAS I SDN
KARANGDUAK II KECAMATAN KOTA SUMENEP TAHUN
PELAJARAN 2022/2023. 2024.

Valdatianarosa2@gmail.com

Program studi pendidikan guru sekolah dasar

ABSTRAK

Kata Kunci : Kemampuan , Nilai Tempat dan Media Papan Lambang Bilangan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal nilai


tempat bilangan melalui media papan lambang bilangan pada siswa kelas I SDN
Karangduak II Kec. Kota Sumenep. Metode yang digunakan adalah action
Reseach dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Model
penelitian tindakan kelas ini menggunakan model bersiklus yang terdiri dari siklus
I dan siklus II. Adapun Subjek yang digunakan siswa kelas I sebanyak 15 orang.
Teknik pengumpulan data yang meliputi: observasi dan tes, yang pertama
dilakukan yaitu tes pra tindakan, tes siklus I, dan tes siklus II.
Hasil penelitian setelah diberikan tindakan penggunaan papan lambang
bilangan pada siklus I diperoleh presentase ketuntasan sebesar 66,7% dan siklus II
sebesar 100% sehingga selisih antara kedua siklus adalah 33,3%. Sementara
aktivitas belajar peserta didik mengalami peningkatan dengan Nilai rata-rata pada
siklus I sebesar 74 dan siklus II 92,6 sehingga antara kedua siklus mengalami
selisih sebesar 18,6.
Kesimpulan penelitian ini ada peningkatan yang signifikan kemampuan
peserta didik mengenal nilai tempat bilangan melalui media papan bilangan pada
siswa kelas I SDN Karangduak II Kec. Kota Sumenep.

iii
ABSTRAC

IMPROVING THE ABILITY TO RECOGNIZE THE VALUE OF A PLACE NUMBERS


THROUGH THE USE OF SYMBOL BOARD MEDIA NUMBERS FOR CLASS I
STUDENTS KARANGDUAK II PRIMARY SCHOOL, SUMENEP CITY DISTRICT
ACADEMIC YEAR 2022/2023. 2024.

Keywords: Ability, Place Value and Number Symbol Board Media

This research aims to improve the ability to recognize the place value of
numbers through the number symbol board for class I students at SDN
Karangduak II Kec. Sumenep City. The method used is action research using
qualitative and quantitative approaches. This classroom action research model
uses a cyclical model consisting of cycle I and cycle II. The subjects used by class
I students were 15 people. Data collection techniques include: observation and
tests, the first to be carried out is the pre-action test, cycle I test, and cycle II test.
The results of the research after being given the action of using a number
symbol board in cycle I obtained a completion percentage of 66.7% and cycle II
of 100% so that the difference between the two cycles was 33.3%. Meanwhile,
students' learning activities increased with an average score in cycle I of 74 and
cycle II of 92.6, so that the difference between the two cycles was 18.6.
The conclusion of this research is that there is a significant increase in
students' ability to recognize the place value of numbers through number boards in
class I students at SDN Karangduak II, Sumenep City.

iv
Pendahuluan
Aspek perkembangan yang harus dikembangkan dalam setiap proses
pembelajaran pada pendidikan anak, salah satunya adalah pencapaian
perkembangan pada bidang kognitif (Vial, 2019). Perkembangan kognitif di
rangsang dengan berbagai metode pembelajaran yang inovatif salah satunya
adalah media papan lambang bilangan , salah satu kompetensi anak usia dini yang
harus dibentuk adalah kemampuan berhitung (Song dkk., 2020). Keunggulan
penggunaan Media Papan Lambang Bilangan pada anak adalah 1) Melalui media
papan lambang bilangan anak dapat segera melihat pembelajaran yang
dipelajarinya, 2) Melalui media papan lambang bilangan, memudahkan dan
memungkinkan anak dalam memecahkan masalah dalam belajar, 3) Media papan
lambang bilangan dapat mempermudah anak dalam mengenal dan mengamati
nilai tempat bilangan. 4) Anak lebih mudah dan mengerti dalam mengenal nilai
tempat bilangan. Selain itu melalui permainan juga dapat meningkatkan
kemampuan mengenal simbol bilangan anak (Hardani & Rocmah, 2021).
Pada jenjang tingkat sekolah dasar mengutamakan literasi dan numerasi.
Pembelajaran numerasi sangat berguna untuk kepentingan hidup pada lingkungan,
untuk mengembangkan pola pikir dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang
berguna. Pembelajaran numerasi merupakan suatu aktivitas mental untuk
memahami arti dalam hubungan-hubungan serta simbol-simbol kemudian
diterapkan pada situasi nyata (Fitri, 2014 : 18). Numerasi merupakan bahasa
simbolis yang mempunyai fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan (Mulyono, 2023). Di sekolah dasar
pembelajaran numerasi lebih dikenal dengan pembelajaran matematika.

Kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika ialah, siswa menghadapi


kesulitan dalam memahami nilai tempat bilangan yang cenderung abstrak
sehingga mereka kurang termotivasi dalam belajar, sebagian besar anak masih
mengalami kesulitan dalam menunjukkan nilai tempat bilangan, anak-anak masih
terbalik-balik dalam menyebutkan dan menunjukkan nilai tempat bilangan satuan

1
dan yang lainnya. Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran membantu siswa dalam meningkatkan ketertarikan dalam belajar.
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar bisa membangkitkan
kemauan serta atensi baru, membangkitkan motivasi serta rangsangan aktivitas
belajar, apalagi membawa pengaruh psikologis pada siswa ( Peng, H., at.al.,
2020). terutama terkait penggunaan media papan lambang bilangan. Media papan
angka merupakan media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan tertentu yang
terbuat dari karton bekas dan mudah sehingga dapat digunakan berkali-kali (Van
Doren dkk., 2019). Salah satu inovasi yang menarik untuk mengiringi perubahan
pembelajaran yang semua berpusat pada guru beralih berpusat pada siswa adalah
ditemukan dan diterapkan model-model pembelajaran inovatif, kreatif, dan
konstruktif atau lebih tepat dalam mengembangkan dan menggali siswa secara
kongkrit.
Oleh sebab itu, penulis melaksanakan riset yang bertajuk “Peningkatan
Kemampuan Mengenal Nilai Tempat Bilangan melalui Penggunaan Media Papan
Lambang Bilangan Pada Kurikulum Merdeka Siswa Kelas I SDN Karangduak II
Kec. Kota Sumenep. Kelebihan dari media papan bilangan ini disesuaikan dengan
keinginan dan kemauan siswa dari segi warna serta bentuk media sehingga siswa
lebih antusias dengan kegemarannya masing-masing.

Metode penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Menurut Abdillah, (2021: 7) PTK dilakukan dengan maksud untuk
mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi
harapan. Sedangkan Menurut Maksum, (2012: 88) Penelitian tindakan yang juga
sering disebut dengan penelitian tindakan kelas pada tingkat tertentu merupakan
proses penelitian yang bersifat siklus yang bertujuan untuk terus meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas.

Penelitian ini dilakukan di SDN Karangduak II Kecamatan Kota


Sumenep di Jalan Nangka No.7A Karangduak Kabupaten Sumenep dengan

2
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas I yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari
9 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki.

Rancangan Siklus Penelitian


Penelitian ini di awali dengan melakukan pengamatan terhadap
permasalahan yang muncul pada pembelajaran matematika kelas 1 yang terdiri
dari 4 rancangan sebagai berikut :

1. Perencanaan
Sehubungan dengan cakupan materi dampak pengambilan sumber daya
alam terhadap pelestarian lingkungan, maka penelitian dirancang melalui dua
siklus dengan tiap siklus terdiri dari satu kali tindakan. Tiap tindakan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit.

Selain itu peneliti mempersiapkan rekan observer yang bertugas untuk


membantu peneliti mengamati kegiatan pembelajaran, mencatat kelebihan dan
kekurangan peneliti sebagai guru saat mengajar, dan kegiatan siswa saat
pembelajaran. Kemudian disiapkan pula catatan lapangan dan alat dokumentasi.

2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, pelaksanaan tidakan dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan Media papan lambang bilangan yang dilakukan sesuai dengan
persiapan yang telah direncanakan.

Berikut kegiatan yang akan dilaksanakan tiap siklus:

a. Pada kegiatan awal pembelajaran mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang


mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan.
b. Pada kegiatan inti, melakukan kegiatan sesuai dengan fase-fase dalam
Media papan lambang bilangan.
c. Pada kegiatan akhir pembelajaran memberikan soal tes untuk mengetahui
kemampuan siswa setelah pembelajaran.

3
3. Observasi
Observasi dilaksanakan selama Tindakan berlangsung. Observasi terdiri dari
observasi guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Aspek yang diobservasi
dari guru adalah terkait keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Aspek yang
diobservasi dari aktivitas siswa adalah terkait aspek-aspek kegiatan yang muncul
dari siswa dalam setiap kegiatan. Observer merupakan guru kelas dan rekan
sejawat.

4. Refleksi
Peneliti beserta observer mendiskusikan hasil dari pemantauan proses
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan dari instrumen
pengamatan, baik berupa nilai siswa, keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kelebihan yang terdapat dalam pembelajaran
siklus pertama akan dijadikan acuan guru dalam melakukan siklus berikutnya, dan
kekurangan yang masih terdapat dalam pembelajaran akan didiskusikan bersama
cara penyelesaiannya, sehingga peneliti dapat menentukan perbaikan
pembelajaran sebagai bahan menyusun tindakan pada siklus berikutnya. Setelah
siklus pertama selesai, maka dilanjutkan ke siklus berikutnya, siklus dihentikan
bila dirasa cukup dan sesuai dengan target dan tujuan yang diharapkan.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian Arikunto, (2016: 85) menjelaskan bahwa instrument


penelitian tindakan kelas adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data tentang semua proses pembelajaran. Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan berupa lembar Tes Evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah melakukan pembelajaran, mengenal nilai tempat bilangan cacah sampai
dengan 99.

4
Hasil penelitian dan pembahasan

Kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dimulai dari perencanaan,


pelaksanaan tindakan berupa penggunaan alat peraga media papan bilangan,
kemudian observasi, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes untuk mengetahui
kemampuan masing-masing peserta didik. Bentuk tes kemampuan belajar yang
diberikan kepada siswa adalah tes uraian matematika sehingga dari 15 siswa yang
ada dikelas 1 setelah dikoreksi diperoleh hasil tampak pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1.
Hasil Siklus I
Jumlah siswa Nilai Rata-rata Ketuntasan
10 orang (tuntas) 66,7%
74
5 orang (tidak tuntas) 33,3%

Tabel 1 di atas diperoleh kentutasan belajar sebesar 66,7%, nilai rata – rata
kelas 74 . Hasil analisis siklus I ini memperlihatkan bahwa hasil belajar peserta
didik belum sesuai dengan standar kriteria ketuntasan minimal yakni bahwa suatu
kelas dikatakan tuntas belajar jika rata-rata 75% peserta didik telah memperoleh
nilai rata-rata sekurang-kurangnya memperoleh nilai 65%.
Pelaksanaan tindakan siklus I masih belum sesuai dengan target yang
diharapkan yaitu 75% peserta didik tuntas atau berhasil dalam menengenal nilai
tempat bilangan sehingga pada siklus 2 dilakukan refleksi terhadap guru dan
siswa dan mematangkan konsep penggunaan alat peraga media papan bilangan,
sehingga diperoleh hasil pada kegiatan siklus II setelah pemberian tes untuk
mengetahui kemampuan akhir masing-masing peserta didik di ketahui nilai
sebagai berikut.

5
Tabel 2.
Hasil Siklus II
Jumlah siswa Nilai Rata-rata Ketuntasan
15 orang (tuntas) 92,6 100%

Tabel 2. di atas diperoleh kentutasan belajar sebesar 100%, nilai rata – rata
kelas 92,6. Kemampuan peserta didik kelas I SDN Karangduak II Kec. Kota Kab.
Sumenep sudah menunjukan hasil yang baik dengan nilai rata – rata kelas 92,6
serta ketuntasan belajar mencapai 100 %. Hasil ini memberikan penjelasan bahwa
pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas sudah memperoleh hasil yang
diinginkan yaitu melebihi dari 75% peserta didik berhasil.
Selisih dari siklus I dan siklus II di sajikan dalam grafik diagram di bawah
ini.
Gambar 1.
Diagram Perbedaan Hasil Siklus I dan Siklus II

6
Hasil uji siklus I, ketuntasan belajar mencapai 66, 7% dengan nilai rata–
rata kelas 74. Hasil perolehan ini memperlihatkan hasil belajar peserta didik
belum cocok dengan standar kriteria ketuntasan optimal ialah kalau sesuatu kelas
dikatakan tuntas belajar apabila tingkatan ketuntasan peserta didik mencapai 75%
dari jumlah peserta didik totalitas serta nilai rata– rata kelas sekurang- kurangnya
74. Hasil observasi kegiatan guru mendapatkan presentase sebesar 61, 3% ataupun
terletak pada ketegori kurang. Sebaliknya hasil observasi kegiatan peserta didik
mendapatkan presentase sebesar 57, 5% ataupun terletak pada jenis kurang.
Perihal ini memperlihatkan kalau sepanjang proses pendidikan, peserta didik
ataupun guru berupaya menghasilkan proses pendidikan yang baik sesuai dengan
apa yang diharapkan. Penggunaan perlengkapan alat peraga dalam penerapan
proses pendidikan ini sangat diutamakan guna memunculkan motivasi, gairah
belajar serta bisa memicu peserta didik berfungsi aktif dalam proses pendidikan.
penggunaan media sangat efektik digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Menurut Sudjana & Rivai dalam (Arsyad, 2011) Pembelajaran dengan
media papan lambang bilangan sebagai motivasi belajar siswa sehingga siswa
dapat menguasai dan mencapai tujuan dalam pembelajaran, terjadi komunikasi
dua arah antara guru dan siswa, dan dapat terlibat langsung dalam pembelajaran.

Hasil pada siklus II membuktikan kalau keahlian peserta didik


menampilkan hasil yang baik dengan nilai ketuntasan belajar, mencapai 100%
serta nilai rata– rata kelas 92, 6. Hasil ini memberikan uraian kalau pendidikan
yang dilaksanakan didalam kelas telah mendapatkan hasil yang di idamkan.
Sehingga aktivitas pendidikan siklus II telah sukses. Hasil tersebut telah
memenuhi syarat yang menjadi salah satu ketentuan kriteria ketuntasan minimum
( KKM) ialah nilai rata– rata kelas sekurang- kurangnya 75, serta suatu kelas
dikatakan tuntas belajar apabila tingkatan ketuntasan peserta didik mencapai 75%
dari jumlah peserta didik . hal ini sejalan dengan riset yang dilakukan Ani &
Astuti( 2016) dengan judul Kenaikan Keahlian Penjumlahan Menggunakan Media
Papan Flanel pada Anak Kelompok B1 TK ABA Gading Lumbung dengan hasil
lewat pendidikan menggunakan media papan flanel. Keadaan dini keahlian

7
penjumlahan anak berkembang sangat baik mencapai 15%. Sehabis dilaksanakan
aksi Siklus I, keahlian penjumlahan anak bertambah pada kriteria tumbuh sangat
baik dengan presentase 36, 6% serta pada Siklus II sebesar 77, 5% pada kriteria
tumbuh sangat baik.

Media pendidikan memiliki fungsi supaya pendidikan lebih efisien, media


pendidikan ialah bagian dari proses belajar mengajar, media pendidikan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, untuk membantu siswa supaya lebih cepat serta
memudahkan dalam pembelajaran, media pendidikan pula dapat meningkatkan
mutu kognitif anak dalam memperkenalkan konsep bilangan dan menceritakan
memakai media Papan Lambang Bilangan( Era Badru et al., 2009).

Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan alat peraga papan
lambang bilangan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi nilai
tempat pada bidang studi matematika di SDN Karangduak II Kec. Kota Kab.
Sumenep dengan keberhasilan 100%.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ani, O. :, & Astuti, T. (2016). PENINGKATAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN


MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK
B1 TK ABA GADING LUMBUNG INCREASING THE ABILITY OF
SUMMATION USING FLANNEL BOARD MEDIA ON THE CHILDREN
IN GROUP B1 OF GADING LUMBUNG ABA KINDERGARTEN OF
KRETEK, BANTUL.
Abdillah, L. A. (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Indramayu: CV. Adanu
Abimata.
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta.
Arsyad, A. (2011). Media Peembelajaran (Vol. 3). PT Raja grafindo persada.
Fitri, Rahma. (2014). Penerapan Strategi The Firing Line Pada Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batipuh Tahun Pelajaran
2013/2014. Universitas Negeri Padang.
Hardani, R. N., & Rocmah, L. I. (2021). Increasing The Ability To Recognize
Number Symbols Through The Activities Of Playing Snakes And Stairs
For Children Of Group A In Tk Aisyiyah Busthanul Athfal 6 Candi.
Academia Open, 5, 10.21070/acopen.5.2021.2221.
Maksum, A. (2012). Metodologi penelitian dalam olahraga. Unesa University
Press.
Mulyono, Abdurrahman. (2023). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (1st
ed., Vol. 1). PT Asdi Mahasatya.
Peng, H., Wang, H., Du, B., Bhuiyan, M. Z. A., Ma, H., Liu, J., Wang, L., Yang,
Z., Du, L., Wang, S., & Yu, P. S. (2020). Spatial temporal incidence
dynamic graph neural networks for traffic flow forecasting. Information
Sciences, 521, 277–290.
Sari Purwanti, M. (2016). MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG
PERMULAAN DENGAN METODE JARIMATIKA PADA ANAK
KELOMPOK A TK TUNAS HARAPAN II MAGELANG.
Song, J., She, J., Chen, D., & Pan, F. (2020). Latest research advances on
magnesium and magnesium alloys worldwide. Journal of Magnesium and
Alloys, 8(1), 1–41.
Van Doren, J., Arns, M., Heinrich, H., Vollebregt, M. A., Strehl, U., & K.
Loo, S. (2019). Sustained effects of neurofeedback in ADHD: A
systematic review and meta-analysis. European Child & Adolescent
Psychiatry, 28(3), 293–305.
Vial, G. (2019). Understanding digital transformation: A review and a research
agenda. The Journal of Strategic Information Systems, 28(2), 118– 144.

Zaman Badru, Asep Hery Hernawan, & Cucu Eliyawati. (2009). Esensi Sumber
Belajar dalam Pembelajaran Anak Usia Dini.

Anda mungkin juga menyukai