Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL BOOK REVIEW

MATAKULIAH SANGGUL DAN PENATAAN RAMBUT

DOSEN PENGAMPU:
1. Asrah Rezki Fauzani, M.Pd
2. Wisri Ardhita Manda Putri, M.Pd

DISUSUN OLEH:

YOURIKE ANANDIA (5231144011)

KELAS B

PRODI TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan critical book review ini dengan baik. Sholawat dan salam tidak
lupa senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya
di yaumul qiyamah nanti, Aamiin. Laporan critical book ini dibuat untuk memenuhi matakuliah
Pangkasa Dasar. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu dosen. Kemudian kami
mengucapkan terimakasih kepada orang tua kami, yang memberikan dukungan dan semangat
kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Kami berharap kiranya critical book review
ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan
dari buku tersebut. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book review ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik
dan saran demi perbaikan critical book review yang selanjutnya.

Medan, 13 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review ............................................................... 1
B. Tujuan Critical Book Review ............................................................................................. 1
C. Manfaat Critical Book Review ........................................................................................... 1
BAB II IDENTITAS BUKU ......................................................................................................... 2
A. Identitas Buku Pertama ...................................................................................................... 2
B. Identitas Buku Kedua ......................................................................................................... 3
BAB III RINGKASAN BUKU ..................................................................................................... 4
A. Ringkasan Buku Pertama................................................................................................... 4
B. Ringkasan Buku Kedua .................................................................................................... 20
BAB IV KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU ........................................................... 30
A. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pertama ................................................................... 30
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku Kedua ....................................................................... 30
BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 31
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 31
B. Saran ................................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 32

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review

Critical Book Review (CBR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap
suatu buku yang akan direview. Critical book review bukan hanya merupakan laporan atau tulisan
tentang isi buku, tetapi lebih kepada evaluasi seperti mengulas, menginterprestasikan dan
menganalisis. Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan
(penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang
menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berfikir dan
menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Mahasiswa dapat menguji fikiran
pengarang/penulis lewat sudut pandangnya dengan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang
dimiliki. Melalui kegiatan critical book review mahasiswa diajak untuk berfikir kritis mengenai
suatu permasalahan, menilai dan menganalisis suatu kajian secara objektif, serta mampu
memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.

B. Tujuan Critical Book Review

1. Menyelesaikan tugas KKNI critical book review untuk matakuliah Sanggul dan
Penataan Rambut
2. Menambah referensi untuk bahan ajar mengenai Sanggul dan Penataan Rambut
3. Menguatkan pemahaman mengenai materi Sanggul dan Penataan Rambut

C. Manfaat Critical Book Review

1. Melatih diri untuk berfikir kritis


2. Melatih kemampuan meringkas isi buku
3. Mengetahui buku yang cocok untuk dijadikan sebagai bahan belajar

1
BAB II
IDENTITAS BUKU

A. Identitas Buku Pertama

Judul buku Tata Kecantikan Rambut Jilid 2


Penulis Rostamailis, dkk
Tahun terbit 2008
Penerbit Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
ISBN 978-979-060-045-4
Ukuran buku 17,6 x 25 cm

2
B. Identitas Buku Kedua

Judul buku Mengecat Rambut Uban dan Menata Sanggul Cemara


Penyusun Taty Syarwani, SS. McD & Ivonne Paath Hamel, M.cD
Tahun terbit 2016
ISBN 978-602-60263-9-2
Cetakan ke 1, Januari 2016

3
BAB III
RINGKASAN BUKU

A. Ringkasan Buku Pertama

Berbagai cara dan upaya untuk menciptakan gaya rambut yang baik dan sempurna agar
seseorang tampil terbaik masih terus berkembang. Seiring dengan berkembangnya dunia tata
rambut, kebutuhan untuk menciptakan kreasi baru semakin meningkat. Namun teknik-teknik
sebelumnya tetap menjadi dasar pengembangan model yang dihasilkan. Bab ini menjelaskan
beberapa teknik dasar penataan dan teknik penataan untuk menggambarkan ide dengan jelas atau
paling cocok dengan model tertentu. Penunjang utama berhasil tidaknya. Kesesuaiannya sudah
ditentukan, jadi kamu harus benar-benar menguasai tekniknya.

A. Pratata

Istilah pratata secara harafiah berasal dari kata “pra” yang artinya. sebelum atau sebelum
dan "tata" artinya memperbaiki menurut cara tertentu, pratata adalah prosedur persiapan yang
melibatkan memelintir rambut dengan pola tertentu dengan tujuan untuk memudahkan
penataannya. Preset juga disebut setelan. Ketahanan rambut ikal setelah melalui berbagai proses
perbaikan/pengaturan yaitu:

 Cohesive set, adalah jenis setting yang hasilnya akan hilang jika. direndam dalam air
dingin. Cohesive set disebut juga dengan water set
 Temporary set, yaitu jenis setting yang ikalnya dapat bertahan dalam air dingin, tetapi
segera hilang dalam air panas
 Permanent set, adalah jenis setting yang ikalnya dapat bertahan walaupun direndam dalam
air panas.

1. Tujuan dan prinsip pra-penataan gaya

Pra-penataan atau setting dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah dan membantu
proses penataan selanjutnya agar tercipta penataan yang baik dan harmonis.

Pada dasarnya pra-penataan gaya adalah membasahi, menarik, atau memutar rambut lalu
dikeringkan. dia. itu. Oleh karena itu, prinsip dasar prediksinya adalah: traksi basah/roll kering.

4
a. Fungsi pembasahan

Fungsi pembasahan adalah memutus ikatan hidrogen yang membuat rambut menjadi lebih
lembut sehingga rambut lebih mudah mengambil bentuk baru. Sebaiknya basahi rambut
sepenuhnya dengan mencuci rambut menggunakan sampo yang sesuai dengan jenis rambut Anda,
agar kosmetik yang digunakan bekerja dengan baik.

Saat rambut lurus basah, tarik atau gulung dengan roller rambut lalu keringkan. , ini dia.
berbentuk ikal, sehingga secara teknis dikatakan posisi molekul keratin rambut berubah dari alfa-
keratin menjadi beta-keratin. Sebaliknya, ketika rambut kembali ke bentuk aslinya karena satu dan
lain hal, status keratin rambut dikatakan berubah dari beta-keratin menjadi alfa-keratin. Jadi
alphakeratin adalah bentuk asli dari molekul keratin rambut, sedangkan betakeratin adalah
keadaan keratin rambut yang telah ditarik dan diubah bentuknya.

Air selalu digunakan saat menata rambut. Ini digunakan baik sebagai pencuci rambut dan
dalam campuran pengerasan. Air yang dioleskan ke rambut mencapai bulu melalui celah-
celahnya. Molekul air menekan molekul rambut sehingga menyebabkan jarak antar molekul
keratin rambut bertambah. misalnya membuat molekul air. Hal ini menyebabkan rambut
mengembang dan menjadi kurang lebat sehingga membuat rambut menjadi lebih lembut. Air juga
berperan sebagai bahan penghalus, memperlancar pergerakan molekul keratin pada rambut dari
posisi alfa ke posisi beta. Kehadiran air di kulit rambut membantu gaya tarik-menarik untuk
mencapai perubahan posisi intramolekul lebih awal.

b. Fungsi penarikan

Dalam proses yang diberikan adalah mengubah alfa-keratin menjadi beta-keratin . sesuai
dengan arah belitannya. Ini terjadi ketika hidrogen dalam keadaan alfa masih terpecah. Tarik
rambut secara vertikal ke atas menjauhi kulit kepala dengan sisir dan jangan kumpulkan secara
vertikal di ujungnya.

c. Fungsi penggulungan

Mengeriting rambut dengan roller pada dasarnya berarti menarik rambut ke arah tertentu.
Ada dua jenis gaya yang bergerak berlawanan arah dengan rambut yang digulung pada roller.
Terdapat gaya tarik pada bagian atas rambut yang menyebabkan keratin rambut meregang. Pada
saat yang sama, terjadi gaya tekan di bagian bawah rambut, yang menyebabkan keratin rambut

5
terkompresi dengan kuat. Pergerakan molekul keratin rambut terjadi sepanjang dua arah yang
dipengaruhi oleh kekuatan yang disebutkan di atas. Proses transisi ini berlanjut hingga rambut
mengering dan keseimbangan baru tercapai.

Meskipun pratata merupakan fungsi yang mempersiapkan dan membantu desain, namun
pre-tuning tidak dapat berdiri sendiri sebagai trimming dan matching, harus juga memahami
dasar-dasar pre-tuning untuk menciptakan setting yang berkualitas dan harmonis.

2. Alat, Lenan dan Kosmetika Pratata

Fungsi alat, lenan dan kosmetika yang perlu diketahui sebelum melakukan latihan:

a) Alat

Alat yang biasa digunakan dalam proses Pratata adalah sebagai berikut:

1) Sisir

Beberapa jenis sisir yang biasa digunakan dalam pengoperasian Pratata yaitu sisir besar,
sisir biasa, sisir gagang, sisir mandau dan pelurus rambut. sisir

a. Sisir besar, digunakan untuk memudahkan menyisir setelah mencuci dan mengurai rambut.
b. Sisir/sisir biasa tanpa gagang dengan sedikit dan beberapa gigi sedang digunakan untuk
membelah, menghalangi, dan menghilangkan kusut.
c. Sisir gagang yang digunakan untuk\memisahkan, memblokir, menjepit, dan menggulung.
d. Sisir Sasak adalah sisir yang digunakan khusus untuk menggoda. Gigi tidak serasi Dapat
terbuat dari plastik keras/fleksibel atau logam atau tulang.
e. Sisir pelurus/sikat rambut berbahan plastik fleksibel \digunakan untuk menyisir rambut
dan rambut serta sebagai pelurus, dan juga dapat meluruskan rambut kusut.

2) Rol rambut

Rol rambut terdiri dari rol berbentuk silinder dan rol berbentuk kerucut.

a. Rol silinder merupakan rol dengan bentuk dan ukuran yang sama pada kedua ujungnya.
Gulungan ini membentuk volume kulit atau bukit dan cekungan atau lembah. Roller ini
tersedia dalam berbagai ukuran, dari yang besar hingga yang sangat kecil.

6
b. Roller berbentuk kerucut (conical roller) adalah roller yang bentuknya terpotong. Rol ini
menghasilkan ikal yang lebih kecil di salah satu ujungnya. Seperti terlihat pada gambar
berikut

3) Jepit rambut

Rambut tidak hanya digunakan untuk mengencangkan roller, tetapi juga digunakan
untuk membuat ikal. Ada jepit rambut. ada yang terbuat dari logam dan ada pula yang terbuat
dari plastik. Adapun bentuknya ada yang bertangkai tunggal dan ada pula yang bertangkai
tunggal. berkaki dua Selain rambut, Anda bisa menggunakan keping plastik untuk
mengamankan gulungan. Ada juga bobby pin yang cocok untuk mengamankan rambut saat
menata rambut, dan bobby pin bergerigi yang berguna untuk mengamankan rambut saat
dibelah, diblok, ditata, dipotong, dan dikeriting.

4) Botol aplikasi dan botol semprot untuk perawatan.


5) Jaring rambut dan penutup telinga

Fungsi utama jaring rambut adalah untuk melumasi rol. lingkaran yang diciptakan oleh
perputaran angin di dalam pengering. Sedangkan earplug berfungsi untuk melindungi telinga
dari panas dan angin saat berada di dalam pengering.

6) Drogkap, pengering rambut Berfungsi untuk mengeringkan rambut yang terbungkus dan
terjaring.

b) Lenan
Lenan yang diperlukan untuk pra-perawatan adalah handuk, gaun ganti, dan pakaian kerja.

1) Handuk, sebaiknya seprai putih kecil yang digunakan untuk menutupi tubuh bagian
atas/bahu klien. Minimal ±3 buah handuk berukuran 30x50cm atau seukuran handuk non-
setrika diperlukan untuk mengeringkan rambut setelah keramas.
2) Cape, 1 buah diperlukan untuk menutupi tubuh bagian atas klien saat keramas.
3) Pakaian kerja, wajib selalu mengenakan pakaian kerja saat melakukan latihan.

7
c. Kosmetik Pratata

Kosmetik Pratata menutupi batang rambut selama proses pratata. Lapisan yang sangat
tipis menjaga kelembapan rambut, sehingga mudah menata rambut setelah dikeringkan. Saat
ini banyak sekali kosmetik siap pakai, antara lain jelly (gel), cair (fixing lotion), busa (mousse,
mousse).

1) Gel (jelly)

Kosmetik ini transparan dan agak kental. Kosmetik ini cocok untuk rambut tipis dan
tipis, karena meningkatkan ketebalan rambut untuk sementara. Jangan menggunakannya
terlalu banyak karena akan membuat rambut terlalu kaku dan sulit ditata. Glaze merupakan
kosmetik berbentuk gel atau jelly dengan fungsi yang sama

2) Setting Cream

Kosmetik ini berbentuk cairan bening yang biasa digunakan sebelum rolling preset,
base dan preset desain. Tugas kosmetik ini menjaga bentuk ikal lebih lama.

3) Krim pengering rambut

Kosmetik ini berbentuk cairan bening dan digunakan sebelum dikeringkan dengan
pengering portabel. Kosmetik ini menjaga rambut ikal yang baru muncul sekaligus melindungi
rambut dari panas pengering.

4) Mouse

Kosmetik ini hadir dalam bentuk busa dan menciptakan volume serta ikal alami.
Kosmetik ini direkomendasikan untuk rambut tipis dengan tekstur halus, karena khasiat
produk kosmetik ini memberikan tambahan tubuh. Kosmetik ini dapat digunakan pada rambut
kering atau basah.

Sebelum menata rambut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendesain dan
menata rambut. Semua alat penata rambut harus spesifik jenisnya dan steril. Perhatikan hal
berikut:

8
a. Alat ditempatkan pada lemari sterilisasi yang berisi sinar ultraviolet atau dicuci dengan
Dettol atau alkohol 70%. . Alat pengering rambut (drogkap) harus dicek, alat harus diatur
arus dan tegangan yang tersedia dengan melihat tombol on/off. Tempatkan posisi
ketinggian antara pelanggan dan penutup, sambungkan soket. Atur waktu (timer) yang
diinginkan, perhatikan indikatornya. Atur suhu yang diinginkan (termostat) dan periksa
hasilnya, jika rambut masih basah, tambahkan lagi jika waktunya habis, jauhkan alat dari
klien.
b. Pada saat melakukan proses pre-order diperlukan area kerja agar pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar dan nyaman, sebaiknya area kerja seluas 4 m² untuk 1 orang.

Penerapan aturan kerja berdasarkan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja

Langkah pertama sebelum menyelesaikan pratata terlebih dahulu adalah menyiapkan


aturan kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam prediksi. Karena mempengaruhi hasil yang telah
ditentukan. Selain itu juga berdampak pada kulit kepala dan rambut klien, contoh kesalahan dalam
pemilihan dan penggunaan kosmetik siap pakai.

3. Melakukan Pratata Sesuai dengan Penataan yang akan Dibuat (Proses Pratata)

(Proses pratata) Proses pratata /pengaturan rambut adalah dengan membasahi/mencuci


rambut terlebih dahulu, kemudian menggulungnya hingga siap, lalu mengeringkan rambut hingga
rambut dapat ditata. Penataan rambut disebut proses alami karena proses ini mengubah bentuk
rambut lurus menjadi bergelombang, namun hanya bersifat sementara. Proses ini tidak terjadi
secara kimia, tetapi hanya sebagai berikut:

a. Mencuci rambut

Tujuan mencuci rambut adalah untuk menghilangkan sebum (minyak) alami yang
dihasilkan oleh sekresi kelenjar sebaceous yang melapisi rambut, yang bertanggung jawab atas
rambut kusut, dan untuk menghilangkan kotoran dan folikel rambut. itu adalah. menempel di kulit
kepala. Selain itu, air yang mengenai rambut masuk ke kulit rambut melalui celah penyekat
sehingga membuat rambut halus dan lembut. Dalam hal ini, Anda dapat menggulung rambut
dengan mudah menggunakan satu set rol.

b. Oleskan Pelembap

9
Setelah mencuci rambut hingga bersih, kemudian dalam keadaan setengah basah/basah
(handuk kering), krim pengikat/jeli/krim pengikat dioleskan ke rambut.

c. Membuat pembagian (parting/blocking)

Membelah rambut, atau juga menjepit/memblokir, dirancang untuk memudahkan


menggulung rambut dengan seperangkat roller sehingga menghasilkan gelombang yang
diinginkan. Jumlah bagian/bagian pada setiap rambut tidak sama tergantung pada jumlah helai
dan panjang/pendeknya rambut.

Pembagian rambut/parting secara umum adalah sebagai berikut:

1) Baagian depan bagiannya dibagi menjadi 3 bagian. "bagian mahkota" atau "mahkota
kepala".
2) Bagian ubun-ubun kanan dan kiri digambar tepat di belakang telinga dengan garis lurus.
3) Bagian belakang juga dibagi menjadi 3 bagian yang dikontrol dengan menggambar garis
lurus dari bagian ubun-ubun. di belakang telinga. bagian belakang kepala..
4) Bagian dalam Untuk rambut pendek, bagian belakang kepala dapat dibagi menjadi 6 atau
9 bagian. Lihat gambar di bawah untuk informasi lebih lanjut.

d. Menggulung rambut

Menggulung rambut menarik rambut. Rambut di bagian atas gulungan ditarik dan lebih
panjang dari aslinya, sedangkan rambut di bagian atas. Bagian rakitan track yang menempel pada
dinding akan memendek jika bersentuhan dengan tekanan dinding rakitan track. Hal ini
disebabkan oleh elastisitas rambut yang memudahkan pembentukan rambut saat basah dengan
satu set roller.

Jika ingin menggulung rambut, "blok" dibuat dalam beberapa bagian dengan ketebalan dan
ketebalan yang sama. kehalusan. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, Anda dapat
menggulungnya dengan "pin curl" atau "roto" atau dengan "band" (pita) yang dirancang khusus
untuk rambut.

Penggulungan dilakukan setelah memisahkan/memblokir rambut. urutannya sebagai berikut:

10
1) Tengah depan atau "depan".
2) Kanan dan kiri alias "samping".
3) Belakang tengah atas alias "mahkota".
4) Kanan dan kiri belakang atau "mundur".

Jika Anda ingin mengeritingkan rambut, "blok" dibuat dalam beberapa bagian dengan
ketebalan dan kehalusan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, Anda bisa
membuat ikal menggunakan teknik "pin curl" atau "roto", atau Anda juga bisa menggunakan
"band" (pita) khusus untuk rambut.

A. MENATA SANGGUL ( Up - Style)

Gaya dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu pengertian luas dan pengertian sempit.
Penataan gaya dalam arti luas mencakup seluruh tahapan keramas, pemotongan, pengeritingan
dan pewarnaan, pelurusan, pembentukan dan penataan. Styling dalam arti sempit adalah
mendekorasi bentuk rambut sebagai tahap terakhir penataan dalam arti luas, kegiatan ini dapat
berupa penataan gaya rambut dan sanggul. Up-style merupakan suatu bentuk desain dalam arti
sempit, dimana dalam penataannya banyak sekali faktor yang mempengaruhi, misal: faktor
internal dan faktor eksternal, lihat bab gaya untuk lebih jelasnya.

Dalam desain pompa (gaya atas) kita mengenali 2 bentuk. pengaturannya yaitu; menata
dengan sasaka dan menata tanpa sasaka, kita juga harus memperhatikan pola penataan yang akan
dibuat. Sebelum kita mulai menata, yuk kenali dulu alat, perlengkapan tidur, dan kosmetik yang
kita gunakan.

1. Peralatan, perlengkapan tidur dan kosmetik a.

Alat dan perlengkapan tidur yang digunakan untuk menata (memperbaiki) rambut adalah
sebagai berikut:

1) Sisir besar, sisir ini digunakan untuk mengurai rambut awal rambut proses gaya
2) Sisir Sasaki : Sisir ini digunakan untuk menyisir rambut agar hasilnya lebih bagus.
3) Sisir Sasaki penghalus (sasak clipper), sisir ini digunakan untuk memangkas atau
menghaluskan hasil sasak agar mudah dilakukan . sanggul
4) Peniti bebek, berguna untuk memperbaiki gaya rambut

11
5) Klip kecil (klip hitam), klip ini berguna untuk mengamankan rambut yang ditata dan
memperbaiki bentuk penataannya.
6) Jepit rambut (jepit halus), berguna untuk menahan rambut lepas pada saat penataan.
7) Harnal, fungsi harnal adalah meluruskan dan menguatkan gaya rambut.
8) Arnet, mencegah kemungkinan berubahnya bentuk rambut.
9) Masker plastik yang digunakan untuk melindungi wajah jika terkena . hair spray 10) Cape
bun, digunakan sebagai pelindung bahu karena fungsinya. untuk melindungi pakaian agar
tidak kotor.

2. Kosmetik penata rambut

Kosmetik yang digunakan dalam penataan rambut adalah sebagai berikut:

a) Semprotan rambut.
b) Busa penata rambu
c) Sesuai dengan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Anda harus berhati-hati saat
menggunakan alat dan kosmetik.

3. Penataan sanggul (Hair/Up-Style tanpa Up-Style)

Diskusikan dengan klien sesuai dengan kondisi rambut, bentuk wajah, dan situasi
kunjungan. sanggul yang serasi dengan model dan warna baju bekas, fashion baju dan aksesoris.
Gaya rambut ini bisa dilakukan dalam banyak penampilan termasuk:

a. Teknik penggulungan (daur ulang/penggulungan).


b. Teknik melingkar.
c. Teknik tulang/pelapis ikan haring.
d. Teknik mengepang/menganyam.

4. Melakukan Penataan Sanggul (Penataan Rambut/Up-Style dengan Sasakan)

Penataan rambut (up-style) dengan sasakan biasanya dikombinasikan dengan pemasangan


sanggul-sanggul tempel, rambut- rambut tambahan atau pembuatan sanggul dari rambut sendiri
yang membutuhkan sasakan kuat, sedang dan kendor. Sebelum melakukan penataan rambut (up-
style) dengan sasakan terlebih dahulu kita mengetahui teknik menyasak rambut terlebih dahulu,

12
karena teknik penyasakan rambut sangat mempengaruhi hasil dari sebuah penataan. Apabila
sewaktu melakukan penyasakan teknik sasakan yang dilakukan tidak benar, maka sewaktu
merapikan sasakan, hasil sasakan tidak akan licin atau rapi, tetapi sebaliknya apabila pada
penyasakan teknik yang digunakan tepat, maka sasakan yang dihasilkan pun akan bagus. Untuk
menghasilkan sasakan yang bagus ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Posisi tangan pada waktu menyasak bisa dilihat pada gambar berikut ini :

Pada waktu penyasakan posisi tangan dan jari-jari merupakan hal yang sangat
mempengaruhi terhadap hasil sasakan..

b. Cara memengang rambut dan posisi melaksanakan penyasakan. Rambut yang diambil per
section dari salah satu parting, disisir dengan tujuan untuk menghilangkan kekusutan
rambut kemudian rambut dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah, sedangkan ibu jari
dipergunakan untuk membantu menjepit ujung rambut, rambut dipegang. dalam posisi
lurus. Mulailah menyasak dari pangkal rambut dengan menggunakan ujung sisir sasak.

Posisi penggunaan sisir sasak pada waktu penyasakan sangat menunjang hasil dari
penyasakan, posisi sisir sasak rata sesuai dengan desain penataan yang akan dibuat, agar hasil
sasakan padat sasakan harus ditekan ke bawah. Untuk memudahkan dalam penyasakan dapat
menggunakan patokan hitungan 1,2,3 dan pada hitungan ke 4 sasakan dipadatkan, lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

13
Urutan yang dilakukan waktu menyasak rambut adalah:

1) Tentukan pola penataan yang akan dibuat.


2) Sisir rambut sebelum disasak.
3) Bagi atau parting rambut sesuai dengan penataan yang akan dibuat.
4) Pergunakan sisir sasak yang kuat (sisir tulang) untuk menyasak rambut.
5) Ambil satu section rambut dengan menggunakan ekor sisis, jepit dengan telunjuk dan
jempol kemudian rambut disisir. Posisi rambut tegak lurus.
6) Rambut mulai disasak dari ujung kepangkal, perhatikan agar hasil sasakan tidak berbatang
(tidak kusut) karena sasakan yang demikian akan sukar dihaluskan, sehingga akan
mempengaruhi hasil penataan rambut..
7) Setelah penyasakan selesai, kemudian haluskan sasakan dengan menggunakan sisir
penghalus sasak. Bentuklah rambut sesuai dengan desain penataan rambut yang akan
dibuat.

Setelah memperhatikan uraian penyasakan yang benar maka mulailah menata rambut
sesuai dengan pola dan desain penataan.

c. Bentuk-bentuk penataan rambut sesuai dengan desain dan pola penataan diantaranya
adalah:
1) Penataan rambut bagian depan

Penataan rambut bagian depan ini menitik beratkan penataan di. daerah dahi, pola penataan
depan ini memberi kesan anggun, membuat wajah kelihatan ramping, penataan rambut kelihatan
mewah.

14
a) Bagi rambut menjadi 2 bagian, depan (poni) dan belakang. Bagi rambut bagian depan
menjadi beberapa bagian, kemudian gulung setiap bagian dengan menggunakan rol
berukuran sedang. Sisakan rambut depan yang terdapat pada sisi kiri dan kanan. Tarik
rambut belakang kearah kiri atas, Seperti gambar berikut.

b) Dengan bantuan ujung gagang sisir, pilin rambut, seperti gambar berikut ini.

c) Tarik rambut depan sebelah kanan ke belakang, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

d) Tarik rambut depan sebelah kiri kearah belakang dan rapikan, pasang sanggul. Selanjutnya
lepaskan rol, buatlah beberapa bulatan tak beraturan agar jatuhnya tampak alami, seperti
pada gambar berikut ini.

15
e) Sematkan bunga atau aksesoris rambut lainnya pada sisi kanan rambut dan pada rambut
bagian depan, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

2) Penataan rambut bagian belakang Penataan rambut bagian belakang ini menitik beratkan
penataan pada bagian belakang, di bawah ini gambar penataan rambut difokuskan pada
bagian belakang. Seperti pada gambar di bawah ini.

Keterangan Gambar:

a) Pada bagian depan samping kiri dan kanan sisirlah ke arah atas, lipat dan jepit
b) Bentuklah pada bagian tengah depan menurut selera dan bentuk wajah kita

16
c) Pada bagian belakang bagi menjadi 3 bagian samping kiri, kanan dan bagian tengah ikatlah
di atas tengkuk lipat dan jepit bagian samping kiri dan kanan, sisa rambut belitkan pada
ikatan karet bagian tengah sehingga tertutup
d) Gulung kearah dalam ikatan rambut dan jepitlah supaya kelihatan rapi kenakan jaring
rambut atau hamet

3) Penataan rambut pada bagian puncak kepala Tatanan rambut ini terinspirasi dari sanggul
daerah sunda, yang difokuskan pada puncak kepala. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

a) Bagi rambut menjadi 2 bagian depan dan belakang, ikat rambut bagian belakang, lilitkan
pada ikatan dan jepit. Bagi rambut bagian depan menjadi 4-5 bagian yang berbeda (tidak
beraturan), seperti pada gambar berikut ini.

b) Sisir dan tarik rambut depan disebelah kanan atas kearah kiri. Tata ujungnya sehingga
membentuk lingkaran disisi kanan atas rambut, kemudian jepit, seperti pada
gambar di bawah ini.

17
c) Tarik sisir rambut depan bawah kearah kiri. Tata ujungnya menjadi lingkaran, kemudian
jepit, seperti pada gambar berikut ini.

d) Rapikan tatanan rambut bagian depan, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

e) Sisir dan tarik rambut depan yang disisir kearah kanan, kemudian tata ujungnya supaya
membentuk lingkaran, bisa dilihat pada gambar berikut ini.

18
f) Pasang hair piece berbentuk sanggul panjang pada puncak kepala. Dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

g) Sematkan rangkaian melati pengasih, tiba dada dan ceplok melati pada sisi kiri dan kanan
sanggul, seperti gambar berikut ini.

h) Lengkapi penampilan sanggul dengan menyematkan rangkaian melati berbentuk segitiga


dipuncak sanggul, serta aksesoris mungil wama perak atau emas, seperti
gambar di bawah ini.

19
B. Ringkasan Buku Kedua

BAB 3 MENATA DAN MEMASANG SANGGUL CEMARA


A. Pengertian
Menata atau membuat sanggul merupakan salah satu keterampilan yang dilakukan pada
keranjang induk atau tangok, yang kemudian ditempelkan pada kepala. Roti pinus yang dibuat
merupakan variasi dari roti daerah yang dipelajari pada kursus dan pelatihan TKR Tingkat Dasar
atau Tingkat IV yang meliputi roti dari daerah Betawi, Pasundan, Yogyakarta, Solo, Bali dan
Palembang.

B. Tujuan Pembelajaran Penataan Sanggul Cemara

Sanggul pin ini sangat berguna bagi yang ingin disanggul namun rambutnya pendek. Oleh
karena itu, kemampuan memasang dan memasang pinecone merupakan keterampilan yang harus
dikuasai oleh para penata rambut agar dapat memenuhi keinginan klien di salon.

Inilah sebabnya siswa kursus dan pelatihan TKR Level III menerima instruksi penataan
rambut. . dengan biji pinus dan cara menempelkannya di kepala. Saat ini, kerucut pinus yang
diajarkan pada tingkat III mengacu pada materi kerucut daerah pada tingkat IV. Bedanya, sanggul
area level IV dibuat di kepala klien tanpa bagian depannya tertekan dan menggunakan hiasan
sesuai dekorasi area aslinya. Bun Daerah yang diajarkan pada Tingkat III merupakan variasi dari
Bun Daerah Tingkat IV. Jadi buatlah pinus bukan di kepala, melainkan di keranjang utama atau
tangok. Saat pemasangan, haluskan bagian depan rambut asli, bisa disisir dan bentuk sanggulnya
tidak akan persis seperti aslinya (Gelung malang ).

C. Materi Pembelajaran Sanggul Cemara


1. Alat dan kosmetika sanggul cemara

20
a. Alat yang digunakan untuk menata sanggul cemara
1) Cemara panjang berbagai ukuran bergantung pada sanggul. Ukuran panjang dan
pendeknya cemara berbeda-beda, mulai dari 60 cm, 80 cm, 100 cm, dan 120 cm tergantung
pada besar kecilnya sanggul yang akan dibuat.
2) Sisir sasak untuk menyisir dan menyasak cemara
3) Sikat rambut untuk merapikan sasakan
4) Jepit bebek untuk menjepit rambut sementara
5) Harnal besar untuk menguatkan sanggul
6) Jepit hitam untuk menjepit rambut
7) Harnet untuk menutup sanggul
8) Keranjang kepala/tanggok sebagai alat penunjang ketika membuat sanggul

b. Kosmetika yang diperlukan dalam menata sanggul cemara:


1. Hairspray

Sanggul cemara sesuai dengan jenis sanggul di daerah :

a. Konde cepol (Betawi) : panjang cemara 60 cm


b. Sanggul ciwidey (Pasundan) : panjang cemara 80 cm- 90 cm
c. Ukel tekuk (Yogyakarta) : panjang cemara 100 cm – 120 cm
d. Konde jawa (Solo) : panjang cemara 100 cm
e. Pusung tagel (Bali) : panjang cemara 100 cm
f. Gelung malang (Palembang) : panjang cemara 80 cm – 100 cm (sanggul hanya berbentuk
angka 8).

21
Membentuk sanggul daerah dari cemara

a. Konde Cepol dari Betawi (Cemara 60 cm)

 Bentuknya bulat, padat, dan tidak terlalu besar.


 Cemara disasak merata sesuai dengan kebutuhan, lalu dihaluskan dengan menggunakan
sikat rambut untuk memudahkan penataan sanggulnya.
 Cemara agak dipilin dan diarahkan ke bawah. Buat lingkaran ke kiri bawah lalu naik ke
atas dengan ujung cemara dililitkan pada pangkal dan dijepit.

 Lingkaran dibalikkan ke kanan sehingga terbentuk seperti angka 8 lalu ujung lingkaran (c)
diletakkan ke atas pangkal cemara (ab).
 Bagian tengah sanggul didorong keluar maka terbentuklah sanggul cepol.
 Rapikan bentuk sanggul dijepit beri hairspray dan pasangkan harnet.

b. Sanggul Ciwidey dari Pasudan (Cemara 80-90 cm)


Bentuknya sedikit bulat, lilitan ujung cemara pada pangkal tidak terlihat

22
 Cemara disasak merata sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, dihaluskan dengan
menggunakan sikat rambut untuk memudahkan penataan sanggulnya.
 Arahkan cemara ke arah bawah, buat lingkaran ke kiri bawah, dan kemudian naik ke atas
melewati atas pangkal cemara lalu turun ke kanan bawah dan belokkan ke atas dengan
ujung cemara diselipkan di bawah tengah sanggul dengan ujung cemara dililitkan pada
pangkal, dan dijepit (jepitan jangan terlihat).
 Rapikan bentuk sanggul, dijepit, beri hairspray, dan pasangkan harnet.

c. Ukel Tekuk dari Yogyakarta (Cemara 100-120 cm)

 Cemara disasak merata sesuai dengan kebutuhan, lalu dihaluskan dengan


menggunakan sikat rambut untuk memudahkan penataan sanggulnya
 Cemara diarahkan ke bawah, buat lingkaran pertama disebelah kiri bawah naik ke atas
pangkal cemara, dan turun ke kanan bawah bentuk lingkaran ke dua dengan ujung
cemara ke arah pangkal sanggul.

d. Konde Jawa dari Solo (Cemara 100 cm)


 Cemara disasak merata sesuai dengan kebutuhan, lalu dihaluskan dengan
menggunakan sikat rambut untuk memudahkan penataan sanggulnya.

23
 Cemara diarahkan ke bawah, belokkan ke kiri bawah, bentuk lingkaran ke arah atas
melewati pangkal cemara lalu turun ke kanan bawah dengan ujung cemara
melewati ujung lingkaran sebelah kiri menuju ke bawah tengah sanggul.
 Cemara disasak merata sesuai dengan kebutuhan, lalu dihaluskan dengan
menggunakan sikat rambut untuk memudahkan penataan sanggulnya.
 Cemara diarahkan ke bawah, belokkan ke kiri bawah, bentuk lingkaran ke arah atas
melewati pangkal cemara lalu turun ke kanan bawah dengan ujung cemara
melewati ujung lingkaran sebelah kiri menuju ke bawah tengah sanggul.

e. Pusung Tagel dari Bali (Cemara 100 cm)


 Cemara agak dipilin sedikit lalu memutar ke kiri bawah membentuk lingkaran kecil
(lonjong). Kemudian, naik ke atas melewati atas pangkal cemara dikuatkan dengan
jepit.
 Cemara disisir-sisir mengarah bawah kemudian disasak sedikit lalu dirapikan dan
dilebarkan sehingga tidak terlihat berlubang ketika ditekuk ke atas dengan ujung
cemara ke arah pangkal dan dililitkan dan dikuatkan dengan jepit.
 Bentuk sanggul dirapikan, jepit, beri hairspray, dan pasangkan harnet.

f. Gelung Malang dari Palembang (Cemara 80 cm)


 Cemara disasak merata sesuai dengan kebutuhan, lalu dihaluskan dengan
menggunakan sikat rambut untuk memudahkan penataan sanggulnya.
 Bentuk sanggul sederhana seperti membentuk angka 8 terdiri dari 2 bulatan yang
bersambungan.
 Cemara dipilin dari tengah ke kiri, keatas, lalu turun ke kanan naik lagi keatas dan
kembali ketengah
 Sanggul dapat dipasang secara vertikal ataupun horizontal (lihat gambar)
 Bentuk sanggul dirapikan, dijepit, beri hairspray, dan pasangkan harnet.

Menata rambut asli sebelum dipasang sanggul

a. Rambut dibagi menjadi 2 bagian, kemudian bagian depan dan bagian belakang yang diikat
menjadi seperti ekor kuda.

24
b. Rambut bagian depan disasak, kemudian dirapikan. Penataan bagian depan boleh simetris
atau asimetris disesuaikan dengan bentuk wajah

c. Bagian belakang diikat karet membentuk ekor kuda dengan ketinggian yang disesuaikan
dengan pemasangan sanggul. Ekor kuda dijepit melingkar membentuk sanggul kecil.

d. Penataan selanjutnya adalah tanpa menggunakan ornamen (untuk membedakan sanggul


daerah di Level III dan sanggul daerah di Level IV). Pasangkan sanggul cemara menutupi
sanggul kecil dengan memakai harnal besar yang disisipkan pada bagian atas, samping
kiri, dan kanan. Jepit sekeliling sanggul cemara menjadi satu kesatuan yang serasi.

D. Materi Pembelajaran Memasang Sanggul Cemara

1. Konde Cepol

25
Rambut bagian atas disasak dan dirapikan. Letakan sanggul diatas belakang atau
mahkota kepala.

2. Sanggul Ciwidey
Rambut dibagian atas disasak, lalu disisir, dan dirapikan sesuai dengan bentuk wajah
masing-masing, letakkan sanggul dibagian belakang kepala.

3. Ukel Tekuk
Rambut bagian atas disasak, disisir, dan dirapikan sesuai dengan bentuk wajah.
Letakkan sanggul dibelakang kepala dan sanggul terlihat dari depan.

4. Konde Jawa
Rambut bagian atas didir saja kebelakang. Letakkan sanggul pada bagian belakang
kepala atau tepat di bawah ubun-ubun kepala

26
5. Pusung Tagel
Rambut asli disasak di bagian atas, dirapikan sambal disisir kebagian belakang.
Letakan saggul dibagian belakang kepala, tagelan menyentuh bahu.

6. Gelung Malang
Rambut bagian atas disasak, dirapikan dan disisir kebelakang atau asimetris
disesuaikan dengan bentuk wajah. Letak sanggul di bagian belakang bawah
(horizontal) atau secara vertikal ditengah belakang kepala.

27
Gelung Malang dapat dipasang secara horizontal maupun vertikal karena bentuknya
yang sederhana menyerupai angka 8. Ini dapat dilakukan karena sanggul-sanggul
daerah yang dibuat di atas keranjang kepala/tanggok merupakan sanggul modifikasi
dari sanggul daerah level IV yang dibuat langsung di kepala.

E. Rangkuman
 Penataan sanggul cemara adalah salah satu keterampilan membuat sanggul dari
cemara di keranjang kepala atau tanggok yang nantinya dipasang di kepala.
 Alat, dan kosmetika yang sesuai dengan dengan peruntukannya harus disediakan
untuk penataan sanggul cemara.
 Penataan atau pembentukan sanggul cemara harus tepat sesuai dengan sanggul
daerah asalnya. Seperti diketahui sanggul cemara yang dibuat dikeranjang kepala
atau tanggok terdiri atas 6 sanggul daerah, yaitu Konde Cepol dari Betawi, Sanggul
Ciwidey dari Pasundan, Ukel Tekuk dari Pasundan, Konde Jawa dari Solo, Pusung
Tagel dari Bali, dan Gelung Malang dari Palembang.
 Kosmetik untuk penataan sanggul cemara adalah hairspray, yaitu untuk merapikan
sanggul dan menetapkan bentuk sanggul.
 Penataan rambut asli sebelum memasang sanggul dapat dilakukan penyasakan,
dirapikan, dan ditata sesuai dengan bentuk wajah pelanggan.
 Pemasangan sanggul cemara di kepala pelanggan harus rapi dan kuat serta tidak
mudah lepas. Untuk itu, bagian belakang kepala diikat karet dan pemasangan
sanggul harus memakai harnal besar yang disisipkan ke karet tersebut. Letak
sanggul juga disesuaikan dengan bentuk kepala dan sanggul. Misalnya, konde
cepol biasa dipasang di daerah mahkota kepala, sanggul ciwidey dipasang di
belakang kepala, ukel tekuk dipasang di belakang kepala dengan bagian samping
sanggul terlihat dari depan, konde jawa dipasang dibagian belakang kepala, pusung
tagel dipasang di belakang kepala dengan tagelan berada di sebelah kanan (tagelan

28
tidak. boleh dipelintir, hanya dilipat ke atas dan ujung rambut digulung dipangkal),
gelung malang dapat dipasang vertikal atau horizontal di belakang kepala. Jika
dipasang secara vertical, letak sanggul ada di tengah kepala. Jika dipasang secara
horizontal letak sanggul ada dibagian bawah dengan sasakan rambut bagian depan
lebih banyak sehingga sanggul malang seolah menyangga sasakan tersebut.

29
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

A. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pertama


 Pada buku ini banyak terdapat elemen-elemen gambar tentang sanggul, sehingga
pembaca dapat melihat dan bisa membayangkan sanggul seperti apa yang
dimaksud
 Di dalam buku ini juga terdapat alat, lenan dan kosmetika yang diperlukan dalam
proses pembuatan sanggul
 Jarak font tulisan terlalu dekat sehingga pembaca yang melalui e-book kesulitan
dalam melihatnya

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku Kedua


 Pada akhir bab buku terdapat rangkuman, sehingga memudahkan pembaca dalam
menyimpulkannya
 Banyak terdapat gambar langkah sanggul dan alat, lenan serta kosmetika yang
digunakan
 Pada halaman 41, terdapat kesalahan dalam peletakan gambar, sehingga tulisan
tertutup oleh gambar

30
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pratata adalah proses persiapan rambut sebelum ditata menjadi sanggul. Pratata yang baik
dan benar akan menghasilkan sanggul yang rapi, kokoh, dan tahan lama. Sanggul adalah sebuah
tatanan rambut tradisional Indonesia yang dibentuk dengan cara menggulung rambut di atas
kepala. Sanggul memiliki berbagai macam bentuk dan gaya, serta memiliki makna dan nilai
budaya yang berbeda-beda di setiap daerah. Sanggul memiliki berbagai fungsi, seperti kecantikan
. Sanggul merupakan salah satu tatanan rambut yang dianggap cantik dan anggun oleh perempuan
Indonesia. Sanggul membantu perempuan untuk menjaga rambut mereka tetap rapi dan tidak
mudah kusut. Di beberapa daerah, bentuk dan gaya sanggul dapat menunjukkan status sosial
perempuan yang memakainya. Sanggul sering dipakai dalam berbagai ritual adat dan keagamaan.

B. Saran

Berdasarkan Critical Book Review ini masih sangat banyak kata dan penulisan saya dalam
menulis tugas makalah ini. Untuk itu, saya meminta kritik dan saran apapun dari dosen pengampu
mata kuliah Sanggul dan Penataan Rambut ini. Saya berharap, makalah yang saya buat ini akan
bermanfaat bagi saya dan teman-teman yang membacanya. Untuk itu saya ucapkan terima kasih.

31
DAFTAR PUSTAKA

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menangah Kejuruan.
Syarwani, dkk. 2016. Mengecat Rambut Uban dan Menata Sanggul Cemara. Jakarta.

32

Anda mungkin juga menyukai