Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. SANGGUL DAN PENATAAN


RAMBUT
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN
TATA RIAS

SKOR NILAI :

Nama Mahasiswa : ANNISA HARTANTI


NIM : 5193144024
Dosen Pengampu : Dra. Rohana Aritonang, M.Pd
Rossy Luckita Sasmita, S,Pd, M.Pd
Mata Kuliah : Sanggul Dan Penataan Rambut.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA RIAS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugrah-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) ini dalam waktu yang telah
ditentukan

Dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberi
tugas CBR ini dalam mata kuliah Sanggul Dan Penataan Rambut dengan arahan dalam membuat
sebuah CBR yang baik.

Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan tentang Sanggul Dan Penataan Rambut. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam
tugas ini terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu,saya
berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga tugas ini dapat dipahami dan berguna bagi para pembacanya. Sebelumnya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan .

Terima kasih .

Stabat, September 2020

Annisa Hartanti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR.........................................................................................1
B.TUJUAN PENULISAN CBR............................................................................................................1
C. MANFAAT CBR..............................................................................................................................1
D. INDENTITAS BUKU.......................................................................................................................1
Buku Utama.............................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU..........................................................................................................................3
Ringkasan Buku Utama........................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................................11
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................11
A. Kelebihan Buku...........................................................................................................................11
B. Kekurangan Buku.......................................................................................................................11
BAB IV.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR


Dengan adanya tugas CBR ini, menambah wawasan terhadap buku-buku yang di kritik,
meningkatkan pengetahuan serta menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisis
sebuah buku serta dapat membandingkannya buku lain yang dianalisis .

B.TUJUAN PENULISAN CBR


Tujuan penulisan critical book review adalah untuk menyelesaikan tugas CBR pada mata
kuliah Sanggul Dan Penataan Rambut, untuk menambah pengetahuan atau wawasan dalam buku
Sanggul Dan Penataan Rambut, dan untuk meningkatkan daya tarik terhadap buku.

C. MANFAAT CBR
Manfaat dari pengerjaan tugas CBR ini adalah :

1. Menambah wawasan pengetahuan tentang Sanggul Dan Penataan Rambut.


2. Mempermudah pembaca untuk mendapatkan inti dari sebuah buku, pembahasan
isibuku,serta kelebihan dan kekurangan buku yang akan di CBR.
3. Melatih mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan dari buku yang di analisis.

D. INDENTITAS BUKU
Buku Utama
1. Judul : Dasar Kecantikan Rambut 2
2. Edisi : Cetakan 1
3. Pengarang : Titin Karnasih, S.Pd, dkk.
4. Penerbit : Direktorat Pembinaan SMK.
5. Kota Terbit : Depok
6. Tahun Terbit : 2013
7. ISBN : 978-979-769-115-6

1
Buku Pendamping
1. Judul : Tata Kecantikan Rambut Jilid 2
2. Edisi : Cetakan 1
3. Pengarang : Rostamailis, dkk
4. Penerbit : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2008
7. ISBN : 978-979-060-043-0

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Ringkasan Buku Utama


Bab 1 Pendahuluan.
Bab 2 Penataan Rambut.
Catatan sejarah tentang bentuk penataan rambut dapat kita temukan pada peninggalan
sejarah dengan berbagai bentuk. Dalam sejarahnya penataan rambut banyak dipengaruhi budaya
dari bangsa lain, seperti mesir yang sudah mengenal penataan rambut yang lebih rumit, dimana
pria dan wanita menggunakan campuran tanah dan air untuk membersihkan rambut dan
menggunakan campuran tanah dan air untuk membungkus rambut pada rol kayu. Roma yang
sudah mengenal dan menggunakan alat pengeriting rambut untuk memberikan tampilan
bergelombang pada rambut, dan bangsa roma juga sudah menggunakan wig pada masa kuno.
Yunani kuno yang menggunakan penataan rambut dengan cara rambut ditarik dan diikat kucir
kuda dann ditambahkan anyaman kepang. Cina menata rambutnya yang panjang dengan
dikepang, sedangkan bagi wanita yang sudah menikah mereka menata nya dengan disisir dibuat
simpul dan bagi pria, mereka mecukur bagian depan kepala dan membiarkan bagian belakang
panjang dikepang atau diikat kain sutra. Jepang mereka mencukur kepala mereka dan mengikat
rambut mereka dalam bentuk ekor kuda pendek. Afrika, untuk kelas prajurit mereka mengikat
rambut menjadi beberapa bagian kemudia mengepang kecil-kecil, untuk kelas non prajurit
mereka mencukur kepala mereka, dan banyak juga suku afrika yang mecelupkan rambut mereka
menggunakan minyak dan tanah merah. Indian Amerika mereka mencukur seluruh kepala merka
dan Indian Polos mereka menata rambut dengan dikepang panjuang dan dihiasi bulu.
Penataan rambut pada peradaban modern dimulai pada abad ke-15, wanita Eropa menata
rambut ke arah depan untuk menutupi dahi mereka dan mengikat sisa rambut mereka kembali
dan dihiasi dengan hiasan kepala yang besar, sedangkan wanita Italia mereka menutupi rambut
mereka dengan turban permata dan topi rendah. Memasuki abad ke-16 penataan rambut sudah
berubah, mereka lebih suka mengenakan wig merah yang terinspirasi trand gaya Ratu Elizabeth
dan trend ini berlanjut samapi abad ke-17. Pada abad ke-18 treen penataan rambut ialah
menggunakan wig besar, ikal dihiasi dan coiffures atau sanggul yang sedang dan tinggi. Pria
memakai wig bubuk putih dengan ikal panjang, yang diikat dengan pita hitam, dan disisi lain
para wanita menghias rambut mereka dengan tusuk konde, bulu dan karangan bunga. Dan pada

3
abad ke-19 gaya rambut pendek yang tertata rapi bagi perempuan menandakan kebebasan dan
kemerdekaan mereka. Penggunaan rol rambut plastik mulai digunakan dan lotion rambut untuk
mempertahankan penataan rambut mereka, para pria juga memiliki beberapa gaya penataan
rambut pendek. Tren ini terinspirasi dari bioskop dan teater, dan trend rambut pendek masih
dipakai samapai abad ke-20.
Alat Penataan Rambut.
Penataan rambut adalah suatu proses akhir penanganan rambut yang bertujuan untuk
memberi kesan keindahan, kerapihan dan keserasian bagi diri seseorang. Untuk mendapatkan
hasil akhir penataan rambut yang baik dan memuaskan maka diperlukan alat untuk membantu
proses penataan rambut berdasarkan desain yang diinginkan. Beberapa alat penataan rambut,
antara lain: sisir sasak ekor yang berfungsi untuk menyasak, sikat rambut yang berfungsi untuk
menyikat rambut yang telah disasak, sisir ekor yang berfungsi membantu pembuatan parting,
bloking, pincur dan penggulugan, sisir besar, sisir dengan kawat dibelakang yang berfungsi
untuk menghubungkan ikal-ikal rambut, sisir garpu untuk menyisir rambut dalam keadaan basah,
sisir blow dan hair dryer.
Kosmetik Penataan Rambut.
Kosmetik penataan rambut berfungsi untuk melapisi batang rambut dengan lapisan yang
mengandung bahan plastik yang berguna untuk melapisi rambut untuk mencegah masuknya air.
Hal ini berguna untuk menambah daya tahan rambut sehingga rambut akan mudah ditata dan di
bentuk. Dalam penataan rambut teknik menggunakan alat sangat menentukan sebuah
keberhasilan. Kosmetik penataan rambut, anatara lain: hair spray, haor shine, wax, anti frizz,
serum, curly boost, dan styling foam.
Melakukan Persiapan Kerja Sesuai Prosedur.
Area kerja yang baik adalah area yang memperhatikan prinsip Sanitasi dan hygiene serta
estetika. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan dalam bekerja sehingga
tercipta suasana kenyamanan. Persiapan area kerja juga membutuhkan sebuah penataan yang
baik sehingga efektif dan efisien. Disamping persiapan area kerja yang baik, juga diperhatikan
persiapan alat, bahan, dan kosmetik supaya kita mengetahui alat mana yang sudah rusak, atau
kosmetik mana yang sudah tidak layak pakai. Seorang penata rambut juga harus memperhatikan
penampilan nya, dimana penata rambut di tuntut selalu mejaga kebersihan pribadinya. Dan
persiapan pelanggan bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan penataan rambut.
Dalam menata rambut sebaiknya dilakukan dan menyesuaikan dengan bentuk wajah,
kesempatan, usia, daerah tempat tinggal, dan juga profesi klien. Anatomi merupakan hal yang
mendasari dalam hal penataan rambut. Dengan mengetahui pola pertumbuhan rambut, ketebalan
rambut dan bentuk rambut maka kita dapat melakukan penataan dengan mudah. Ada beberapa
faktor untuk dapat menyesuaikan hasil penataan rambut yang ingin dicapai dengan
memperhatikan, usia, jenis kelamin, bentuk badan, bentuk wajah dan bentuk kepala.
BAB 3 Haipice.

4
Wig telah digunakan oleh penduduk mesir kuno 4.000 SM, Tujuan utamanya adalah
untuk melindungi rambut dari sinar matahari dan menutupi kekurangan. Dalam sejarahnya wig
dapat terbuat dari bulu kuda, rambut manusia, wol, bulu, rambut yak dan rambut kerbau atau
bahan sintetis yang digunakan dengan tujuan fashion atau berbagai estetika. Pada abad ke-16 dan
ke-17 penggunaan wig merupakan salah satu pengganti untuk rambut rontok atau memperbaiki
penampilan pribadi seseorang dan sebagai pencegahan penyebaran kutu rambut. Sejarah
kebangkitan wig pada masa itu adalah Ratu Elizabeth mengenakan wig merah dengan penataan
yang rumit. Sedangkan Raja Louis XIII dari perancis (1601-1643) mulai menggunakan wig pada
tahun 1624, ketika rambutnya mulai botak. Pada abad ke-18 para pria menggunakan wig yang
beerwarna putih, pewarna wig terbuat dari sari pati halus kadang beraroma bunga, jeruk,
lavender atau orris root. Di abad ke-18 pertengahan sampai akhir,wig yang besar menjadi tren
dengan penataan yang lebih rumit dengan menggunakan pomades , bubuk , dan ornamen.
Berbagai Bnetuk Haipice Dan Perawatannya.
Hairpiece adalah rambut tambahan yang terbuat dari gaas dengan berbentuk bulat kecil
seperti tatakan gelas dengan bentuknya yang oval atau bulat. Macam-macam bentuk hairpice,
antara lain: pipih, bulat, diamond, dan pesergi panjang. Hairpiece dengan fungsinya sebagai
rambut tambahan dapat digunakan untuk gaya rambut dan juga untuk kepentingan medis seperti
kulit kepala yang tidak sehat, botak atau karena akibat penyakit serius dimana rambut rontok
akibat chemotherapy, bentuk ini dikenal dengan istilah Toupee. Macam-macam bentuk wig dan
hairpiece, seperti: Switches wefts, Hairpieces Wiglets, Jenis Bandeau, Fall, Cascade a hairpiec,
Braid, Chignon simpul, Crown Curls, dan Frosting segmen curls.
Cara merawat hairpiece, hairpiece yang akan dirawat perlu dihaluskan, karena rambut
Hairpiece bila dicuci dalam keadaan kusut akan sulit untuk di sisir. Setelah Hairpiece disisir
dengan sisir sikat / serat rambutnya dihaluskan. Hairpiece harus dicuci untuk menghilangkan
debu dan kotoran, serta sisa Hair spray yang masih melekat. Kemudian haipiece dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan atau dapat menggunakan hair dryer dengan jarak kurang lebih 30
cm dan untuk bahan sintestis jangan menggunakan suhu tinggi. Simpan hairpiece kedalam kotak
bening atau karton.
Macam-Macam Alat Dan Kosmetik Penataan Hairpiece
Macam alat penataan haipiece antara lain: kepala rotan, sisir besar, sisir sasak, sisir
garpu, roll set, hair pin, haarnald, jepit bebek, jepit lidi hitam, net pratata, hair net, hair dryer,
sisir penghalus, dan jepit bergerigi. Macam kosmetik penataan hairpiece, antara lain: setting
lotion, hair spray, haur spray berwarna, dan jelly.
Teknik Penataan Hairpiece.
Ada dua jenis penyasakan rambut, yang masingmasing memiliki kekhususan tujuan dan
maksud dalam pencapaian hasil penataan akhir.Teknik menyasak Hairpiece menenun (Weaving).
Cara menyasak rambut pada teknik ini seperti menenun kain, dilakukan secara selapis demi
selapis dan dipegang dengan cermat, tidak terlalu di tarik dan tidak terlalu longgar. Arah
penyasakan dilakukan sejajar antara satu dengan yang lainnya sehingga saling berkaitan.maka

5
hasilnya akan terlihat padat. Teknik menyasak hairpiece Propping atau menopang adalah
penyasakan yang dilakukan dengan pengambilan rambut (blocking) lapis demi lapis dengan
jumlah yang sama. Arah penyasakan rambut dimulai dari tengah batang rambut. Biarkan bagian
selebihnya (batang rambut dan dan ujung rambut) tanpa sasakan. Pada penataan jenis ini
biasanya pada rambut pendek atau pada pembuatan bukley. Dasar pemilihan penataan sudah
dilandasi dengan pengetahuan tentang bentuk wajah, usia, bentuk tubuh, dan mode yang sedang
berlaku. Penyasakan rambut merupakan tindakan untuk menambah volume rambut atau extra
body pada desain tertentu, sedangkan volume atau ketinggian dapat membantu kesempurnaan
dalam desain yang dikehendaki.
BAB 4 PENATAAN SANGGUL.
Penataan rambut dengan menyanggul sudah dikenal pada zaman peradaban kuno.
Menyanggul merupakan sebuah penataan atau gaya rambut dengan cara mengatur rambutnya
dengan cara di ikat atau di gelung. Sanggul atau Up do lebih sering dikaitkan dengan gaya yang
lebih rumit dan pemakaiannya ditujukan untuk acaraacara khusus seperti pesta atau pernikahan.
Jenis penataan bentuk dasar sanggul terbagi menjadi 4 jenis yaitu Beehive, French Twist, Bun,
dan Ponytail.
- Ponytail.
gaya rambut di mana beberapa atau sebagian, atau seluruh rambut di kepala ditarik ke
belakang sehingga seluruh wajah terlihat, kemudian diikat di bagian belakang kepala
dengan ikat rambut, jepit, atau perangkat sejenis lainnya, dan dibiarkan tergantung bebas
dari titik itu. Sering disebut dengan ikat ekor kuda
- Bun / Sanggul cepol
A bun adalah jenis gaya rambut, biasanya dipakai oleh perempuan, di mana rambut
ditarik kembali dari wajah, memutar atau dianyam, dan dibungkus dengan kumparan
melingkar di sekitar itu sendiri, biasanya di bagian belakang kepala atau leher, terkadang
untuk alat bantunya di tutup dengan hairpiece, hairnet dan jepit.
- Twist Perancis.
Sanggul yang sering digunakan dan menjadi umum dengan teknik menata rambut yang
sanagt simple namun trendy. Sanggul ini kemudian di kuatkan dengan pin, klip, stik atau
sisir. Sanggul bentuk ini populer diakhir 1950 samapai 1970 dan sampai saat ini.
- The Beehive
Gaya rambut wanita di mana rambut panjang yang menumpuk di bentuk kerucut di
bagian atas kepala, memberikan beberapa kemiripan dengan bentuk sarang lebah
tradisional. Sanggul gaya ini dikembangkan pada tahun 1960 oleh Margaret Vinci Heldt
dari Elmhurst, Illinois, pemilik Margaret Vinci Coiffures di pusat kota Chicago.
Sejak zaman renaissance, gaya rambut semakin berkembang, gaya dasar renaissance
dihidupkan kembali dengan gaya romawi dan yunani yaitu dengan menambahkan lebih banyak
variasi dan ornament sebagai hiasan rambut. Tahun 1920 merupakan kebebasan dalam memilih
gaya rambut. Dalam dekade ini telah terjadi perubahan, dimana wanita dapat bebas memilih gaya
rambut yang pendek. Tahun 1930 merupakan era penting bagi kaum perempuan dengan bentuk
finger style. 1940 merupakan penataan rambut elegan dengan volume yang penuh. 1950

6
penampilan dari bintang film Audrey Hepburn menjadi trend. 1960 adalah penampilan dengan
gaya Beehive telah kembali lagi.
Desain Penataan Sanggul
Sanggul merupakan salah satu penataan dengan cara mengatur rambut dengan
memodifikasi rambut dari keadaan sebenarnya. Penataan sanggul modern dapat dilakukan
dengan memperindah rambut baik dengan menggunakan rambut sendiri atau dengan memberi
tambahan rambut (hairpiece) dan ornamen lainnya. Macam-macam desain penataan sanggul:
- Desain Sanggul Penataan Simetris
Penataan simetris merupakan penataan yang dilakukan dengan meperhitungkan
persamaan penataan rambut dibagian kanan dan kiri sehingga memberi kesan seimbang
pada bentuk wajah seseorang.
- Desain Sanggul Penataan Asimetris.
Desain penataan a simetris merupakan penataan yang dilakukan dengan menciptakan
bentuk desain yang tidak seimbang, tetapi tetap dapat menimbulkan kesan dinamis.
Selain memberikan efek dinamis penataan ini juga banyak digunakan untuk
mendramatisir ekspresi wajah dan untuk menciptakan kesan keseimbangan yang lebih
harmonis bagi bentuk wajah yang tidak simetris.
Untuk memperoleh hasil yang memuaskan dalam penataan sanggul terlebih dahulu perlu
memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Analisis bentuk rambut, bentuk wajah, dan bentuk leher untuk membantu menentukan bentuk
penataan yang sesuai.
b.Usia, untuk mempertimbangkan kesesuaian penataan dengan keadaan diri agar tidak
menimbulkan keanehan bagi yang melihat.
c. Kepribadian, untuk menyesuaikan ide atau kreasi model penataan agar tidak mengurangi
kesan dalam penampilan.
d. Tipe penataan rambut, untuk menyesuaikan penataan dengan situasi dan kesempatan.
Kesempatan terdiri dari seperti casual, formal dan pesta. Sedangkan tipe penataan terdiri dari
penataan pagi atau siang hari, penataan malam hari, penataan gala dan penataan fantasi.
e. Teknik penataan rambut, untuk menentukan penataan dengan sasak, tanpa sasak, atau
modifikasi keduanya.
f. Desain penataan rambut, dimaksudkan agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
g. Pola penataan rambut, untuk memilih model penataan yang diinginkan dengan
mempertimbangkan segala sesuatunya sesuai analisa.
h. Pratata, untuk membantu mempermudah penataan, terutama untuk rambut resistant.
Menata Sanggul Tanpa Sasakan Dan Menata Sanggul Menggunakan Sasakan.

7
Penataan sanggul tanpa sasakan adalah sanggul yang dibentuk dengan menggunakan
rambut asli atau tambahan. Sedangkan, Sasakan merupakan penyangga yang kuat sebagai dasar
untuk menahan dan menambah ketinggian dan sebagai koreksi untuk menyesuaikan dengan
bentuk wajah. Langkah cara pembentukan sanggul, antara lain:
- Menyisir rambut.
- Menyasak pangkal rambut dimulai dari bagian belakang hingga keseluruhan kepala.
- Menyasak bagian belakang rambut.
- Menyasak bagian atas, setelah bagian belakang selesai di sasak.
- Menyisir rambut bagian kanan lalu jepit dengan jepit lidi.
- Memasangkan jepit, dengan mengunakan telunjuk dan ibu jari.
- Memasangkan jepit lidi pada bagian tengah belakang kepala menghadap ke atas, dimulai
dari bawah.
- Menyisir rambut ke arah kiri, merapikan ujungnya.
- Rambut yang sudah disisir tadi, seluruhnya dibawa kea rah kanan, menutupi jepitan yang
di tengah kepala tadi.
- Rambut di “twist” yaitu dengan cara menjepit rambut menggunakan telunjuk dan jari
tengah, diputar ke dalam
- Sambil dibantu tangan kiri, rapikan ujung rambut, dan kuatkan dengan jepit lidi.
- Menjepit bagaian atas atau sisa rambut yang bagian dalam untuk Manahan rambut.
Penataan Sanggul Tempel.
Sanggul tempel merupakan sanggul palsu yang dipasang dengan cara menggunakan alat
bantu seperti jepit dan harnal ke rambut asli untuk memberi kesan adanya kesatuan pada rambut
si pemakai. Pemakaian sanggul tempel disebabkan banyak faktor, seperti rambut model pendek
sehingga harus menggunakan sanggul tempelan atau hairpiece tambahan seperti lungsen.
Sanggul tempel dapat dikatakan sanggul modern, yang merupakan modifikasi dari bentuk –
bentuk sanggul daerah. Sanggul modern lebih dinamis, praktis dan gaya. Sanggul tempel disebut
juga dengan sanggul dewi. Menyanggul dengan sanggul tempelan atau palsu dapat dilakukan
dengan sasakan maupun tanpa sasakan dengan memperhatikan bentuk wajah, usia, jenis rambut
dan kesempatan dan kepribadian.
Ringkasan Buku Pendamping.
Pratata Dan Penataan Rambut.
Pratata secara harfiah berasal dari kata “pra” yang berarti mendahukui atau
sebelum dan “tata” yang berarti mengatur menurut cara-cara tertentu, maka pratata merupakan
tindakan pendahuluan yang bmencakup penggulungan rambut menurut pola-pola tertentu dengan
maksud memudahkan penataan yang akan dibuat. Daya tahan ikal rambut berbeda-beda
tergantung pratata nya, yaitu: Cohesiv set, Temporary set, dan Permanet set. Tujuan dari pratata
adalah untuk mempermudah dan membantu proses penataan selanjutnya agar menghasilkan
pratata yang baik dan serasi. Alat, lenan dan kosmetik yang digunakan untuk pratata, antara lain:
a. Alat.

8
- Sisir besar, untuk memudahkan penyisiran.
- Sisir biasa (tanpa tangkai), untuk membuat parting dan blocking.
- Sisir ekor, untuk pembuatan parting, bloking, pincurl dan penggulungan.
- Sisir sikat/pengahalus, untuk penghalus sasakan.
- Penggulung silinder
- Penggulung konoid (penggulung kerucut).
- Penjepit rambut
- Botol aplikator dan botol spray.
- Jala rambut dan penutup telinga.
- Drongkap dan hairdryer.
b. Lenan
- Handuk
- Cape
- Baju kerja.
c. Kosmetik
- Gel (jelly)
- Setting lotion.
- Blow lotion.
- Mouse.
Berdasarkan dasarnya teknik pratata dibagi menjadi dua, yakni:
a. Pratata dasar
Teknik yang digunakan pada pratata dasar bertujuan untuk memudahkan
pembentukan suatu tata rambut secara umum dan sederhana, namun sudah memenuhi
syarat-syarat keindahan. Teknik penggulungan yang dipakai adalah teknik penggulungan
secara original set. Pembuatan ikal nya menggunakan satu jenis ukuran roller atau
beberapa ukuran yang berbeda.
b. Pratata Desain.
- Finger Wave
Finger wave adalah teknik yang dilakukan guna membentuk ombak-ombak atau ikal pada
rambut dengan menggunakan jari-jari tangan dan sisir pada rambut yang telah diberikan
setting lotion atau setting jelly.
- Pincurl (sculpture curf).
Pincurl dibuat dengan jari-jari tangan, ekor sisir, penjepit rambut yang telah dibentuk
lingkaran, kemudian dipertahankan bentuknya dengan dijepit.
- Skip Wave dan Ridge Curl
Skip wave merupakan kombinasi antara pincurl dengan finger wave yang dibuat
menggunakan bantuan jari-jari dan sisir kurang dapat membentuk ombak rambut dengan
kesan yang wajar. Sedangkan ridge curl adalah pincurl yang terletak pada bagian
belakang punggung bukit sebuah shaping atau finger wave.

Penataan rambut adalah semua tahap atau semua segi yang dapat diberikan kepada
seseorang dalam rangka memperindah penampilan dirinya melalui pengaturan rambutnya. Faktor

9
penataan rambut, antara lain: faktor perwujudan fisik, faktor pendidikan, faktor penghargaan
seni, faktor kepribadian, faktor sejarah, faktor budaya, faktor ekonomi, faktor sosial, faktor
lingkungan sekitar, faktor mode yang berlaku, faktor geografis, dan faktor perkembangan
teknologi.
Beberapa pola penataan rambut, antara lain: penataan simetris, penataan asimetris,
penataan puncak, penataan belakang, dan penataan depan. Tipe-tipe penataan rambut, yakni:
penataan pagi dan suang hari. Penataan cocktail, penataan gala, penataan sore dan malam har,
dan pentaan fantasi. Dalam pentaan rambut juga harus memperhatikan bentuk-bentuk wajah.
Alat yang dipergunakan dalam penataan rambut, antara lain: sisir ekor, sisir sikat, sisir
biasa, sisir sasak, sisir blow, hair pin, jepitan beberapa ukuran, jepit bebek, hair dryer, curting
iron heated, styling brushes, cimping iron dan sebaginya. Kosmetik yang digunakan dalam
penataan rambut, antara lain: hair spray, hair shine, color spray, styling foam, dan jelly.
Menata Sanggul.
Penataan sanggul merupakan salah satu bentuk penataan dalam arti sempit, dimana dalam
penataan ini banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti fakotor internal dan faktor
eksternal. Penataan sanggul dibedakan menjadi 2, yakni pentaan sanggul menggunakan sasakan
dan penataan sanggul tanpa sasakan.
Beberapa teknik penataan rambut tanpa sasakan, antara lain: teknik roller, teknik
puntiran, dan teknik overlap (sisik ikan). Sedangkan penataan sanggul menggunakan sasakan
biasanya dikombinasi dengan pemasangan sanggul-sanggul tempel, rambut-rambut tambahan,
atau rambut asli itu sendiri. Sanggul daerah merupakan sanggul yang melambangkan ciri-ciri
tertentu seseorang, sekelompok orang, suku tertentu atau suatu bangsa.
Secara prinsip sanggul daerah tetap menganut prinsip yang berlaku dari suatu desain yang
dikenal selama ini, seperti:
- Adanya keseimbangan anatar bentuk sanggul dan besarnya kepala.
- Keharmonisan.
- Irama.
- Bentuk dari sanggul.
- Penambahan ornamen-ornamen atau hiasan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penataan sanggul daerah, yakni antara lain: kedudukan
seseorang didalam masyarakat seperti seorang bangsawan, ciri-ciri suatu suku, dan ciri suatu
daerah. Sanggul daerah bermacam-macam ada sanggul dari daerah sumatera barat, sumatera
utara/batak, jawa, maluku, sulawesi dan lain sebainya.

10
BAB III

PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
1. Dilihat dari segi tampilan, buku utama dan buku pembanding memilki tampilan cover
yang menarik sehingga dapat menambah minat seseorang untuk membacanya.
2. Dari segi bahasa, buku utama dan buku pembanding menggunakan bahasa yang
efektif dan sistematis sehingga pembaca dengan mudah memahami isi dari buku-buku
tersebut.
3. Dari segi penulisan buku pembanding sudah baik dan tidak ada kata atau kalimat
yang salah dalam penulisannya.
4. Dari segi isi, buku utama banyak membahas sejarah penataan rambut, sanggul dan
hairpiece sehingga pembaca mengetahui sudah sejak kapan penataan rambut
dilakukan. Sedangkan, buku pembanding lebih menekankan pada cara-cara
pengerjaan sannggul dan langkah-langkahnya.
5. Dari segi gambar, buku utama sangat banyak menampilkan foto-foto sehingga
pembaca mengetahui yang mana namanya sisir sikat, sisir ekor dan lain sebagainya.
Dan juga dapat menambah daya tarik pembaca sebab tidak monoton oleh bacaan nya
saja.

B. Kekurangan Buku
1. Dilihat dari segi penulisan, buku utama kurang baik sebab terdapat beberpa kalimat
atau paragraf yang spasinya terlalu berlebihan.
2. Dilihat dari segi isi, buku utama tidak terlalu mendetail membahas tetang langkah-
langkah menyanggul dan tidak membahas ntentang sanggul daerah. Sedangkan pada
buku pembanding tidak membahas tentang hairpice dan cara merawatnya.
3. Dari segi gambar, buku pembanding tidak banyak menampilkan daftar gambar tidak
seperti buku utama, sehingga pembaca mudah bosan dalam membaca buku tesebut.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam kegiatan mengkritik buku ini adalah kita
dapat menambah wawasan dari buku yang telah dibaca dan juga kita dapat mengetahu
kekurangan dan kelebihan buku yang dikritik.
B. Saran
Menurut saran saya sebagai pembaca dan pengkritik buku sebaiknya lebih
memperhatikan penulisannya dan menambahkan apa yang kurang dari buku yang dikritik
sehingga lebih menambah wawasan pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Karnasih Titin, dkk. 2013. Dasar Kecantikan Rambut 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Dan Kejuruan.
Rostamailis. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Dan
Kejuruan.

13

Anda mungkin juga menyukai