NIM : 04011382328200
Kelompok : A7
Aklimatisasi merujuk pada proses penyesuaian tubuh terhadap kondisi lingkungan yang
berbeda, terutama yang melibatkan perubahan suhu, tekanan udara, atau ketinggian.
Proses ini melibatkan adaptasi fisik dan fisiologis yang bertujuan untuk mempertahankan
keseimbangan internal tubuh dalam menghadapi kondisi lingkungan yang ekstrem. Dalam
konteks ketinggian, misalnya, aklimatisasi terjadi saat tubuh beradaptasi dengan perubahan
tekanan udara dan kadar oksigen yang rendah di ketinggian tinggi. Aklimatisasi dapat
memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada faktor individu
dan kondisi lingkungan yang terlibat.
● Suhu Inti Tubuh: Suhu inti tubuh, yang didefinisikan sebagai suhu dari hipotalamus,
pusat pengaturan suhu tubuh, berperan penting dalam menjaga suhu tubuh stabil.
Metode pengukuran suhu inti tubuh meliputi pengukuran oral dan rectal, dengan
metode rectal sering dianggap lebih akurat.
● Suhu Kulit: Suhu kulit dipengaruhi oleh lingkungan, laju metabolisme, pakaian, dan
tingkat hidrasi. Suhu kulit merujuk pada kemampuan kulit untuk melepaskan panas
ke lingkungan.
● Pengaturan Fisik dan Kimiawi: Pengaturan suhu tubuh dapat dibedakan menjadi
proses fisik dan proses kimiawi. Proses fisik melibatkan pengaturan tahanan pada
aliran panas, sedangkan proses kimiawi melibatkan pengaturan pada laju
metabolisme tubuh. Suhu tubuh memiliki korelasi positif langsung dengan jumlah
panas yang disimpan.
Keseimbangan Panas
● Pada Pendakian Gunung: Beberapa hal utama yang harus disesuaikan antara lain
adalah suhu dan kadar oksigen di udara, karena pada dataran tinggi suhu
lingkungan bisa jauh lebih rendah, dan demikian pula dengan kadar oksigennya yang
menyebabkan tubuh harus memproduksi lebih banyak sel darah merah atau eritrosit.
Aklimatisasi ini dapat terjadi secara alami, di mana individu yang tinggal di tempat tinggi
sejak lahir atau dari usia dini menunjukkan peningkatan kesehatan dan kinerja fisik di
lingkungan tersebut. Namun, aklimatisasi juga dapat terjadi secara adaptif, di mana individu
yang berada di tempat tinggi selama periode waktu yang cukup panjang dapat mencapai
tingkat aklimatisasi yang serupa dengan orang yang lahir dan tinggal di tempat tinggi.
Aklimatisasi sistem pernafasan sangat penting untuk atlet dan pelatih yang berlatih atau
bertanding di tempat tinggi, karena perubahan tekanan udara dan ketinggian dapat
mempengaruhi kesehatan dan kinerja mereka. Atlet dan pelatih harus memperhatikan
tekanan udara di tempat tersebut untuk menyesuaikan aklimatisasi mereka, termasuk
memahami efek akut dari hipoksia, seperti mengantuk, malas, kelelahan mental dan
otot-otot, sakit kepala, mual, dan euforia, serta kedutan atau kejang
Analisis Masalah
d. Apa yang terjadi pada fisiologi tubuh jika kita mendaki dengan cepat tanpa berhenti?
Daftar Pustaka