Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

AKLIMATISASI

OLEH:
1. Devri Meldo (216610055)
2. Firman Bagus Pratama (216610641)
3. Rahman hakim(216610136)

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
KESEHATAN DAN REKREASI
PEKAN BARU RIAU
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan olahraga adalah sekumpulan Ilmu-ilmu yang membahas segala


permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan olahraga. Olahraga di samping
sebagai tujuan yaitu mencapai prestasi dalam olahraga prestasi, hakikatnya adalah
juga alat untuk meningkatkan derajat kesehatan, yang berarti meningkatkan mutu
sumber daya manusia. Dengan demikian maka konsep dasar kesehatan olahraga
adalah pembinaan mutu sumber daya manusia menuju sehat seutuhnya sesuai
rumusan sehat Organissasi Kesehatan Dunia (WHO).

Untuk mencapai olahraga selain Pengaturan latihan yang benar faktor


lingkungan juga sangat penting. Seperti yang diungkapkan Gallahue dan Ozmun
(1998:204-205) menyatakan lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim,
ketinggian tempat tinggal, akan berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang,
lingkungan tempat tingggal akan berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis
seseorang (Gallahue dan Ozmun, 1998:204-205). Adaptasi fisiologis merupakan
perubahan sistem fisiologi yang terjadi di tubuhpada saat seseorang berolahraga.
Dengan mengetahui perubahan yang terjadi di tubuh, seseorang dapat merancang
suatu program olahraga untuk mendapatkan perubahan optimal sesuai dengan yang
diharapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AKLIMATISASI

Aklimatisai merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu
organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya. Pada saat olahraga
tubuh melakukan aklimatisasi panas. Proses aklimatisasi panas juga dapat diartikan
sebagai pembuangan panas tubuh. Mekanisme pembuangan panas tubuh ketika olahraga
ada beberapa cara yaitu: pembuangan panas secara radiasi (pancaran), konduksi,
konveksi, dan evaporasi (penguapan). Keberfungsian dari sistem pengaturan suhu tubuh
pada saat istirahat, aktivitas keseharian, maupun pada saat latihan, memiliki komponen
sebagai berikut pusat pengaturan suhu, reseptor suhu, dan efektor suhu.

Bila seseorang melakukan olahraga tanpa disertai kemampuan aklimatisasi panas


yang baik maka akan berpengaruh pada penurunan pencapaian dari aktivitas tersebut,
serta meningkatkan resiko terserang salah satu atau beberapa jenis penyakit yang
ditimbulkan oleh suhu yang panas salah satunya adalah heat cramps (kram panas)

B. Jenis jenis Aklimatisasi


Aklimatisasi ada dua macam yaitu:
i) Aklimatisasi biasa
Yaitu tinggal di suatu tempat(ketinggian) selama bebebrapa hari,minggu,tahun
sehingga efek buruk PO2 yang rendah terhadap tubuh semakin berkurang.
ii) Aklimatisasi alami
Yaitu proses aklimitasi yang dimulai sejak bayi.

C. Proses aklimitasasi
Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung
dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi, dapat
berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Sebagaimana yang pengertian diatas Aklimitasi merupakan penyesuaian fisiologis
tubuh terhadap suatu lingkungan baru. Tubuh yang terpapar suhu dingin akan kehilangan
panas dalam tubuhnya yang ditandai dengan menggigil. Aklimatisasi pada suhu dingin
ditandai dengan adanya penurunan suhu di bagian rectal dan esophageal (Marino dkk.,
1998). Apabila produksi panas cukup mampu mempertahankan suhu tubuh maka terjadi
adaptasi metabolik. Adaptasi metabolik merupakan peningkatan terhadap respon
termogenik dengan peningkatan dan penurunan progresif dalam produksi panas hingga
mencapai tingkat metabolisme yang sama karena pengulangan paparan dingin. Apabila
produksi panas dalam tubuh tidak mampu mempertahankan suhu tubuh maka akan terjadi
adaptasi insulative. Adaptasi insultive yaitu peningkatan aliran darah otot untuk
meretribusi panas tubuh menuju kulit sehingga mengalami peningkatan vasokontriksi
perifer pada kulit. Hal tersebut bertujuan untuk dapat meningkatkan isolasi jaringan
permukaan tubuh. Aklimatisasi pada suhu dingin paling cepat terjadi selama dua minggu
dengan paparan 20⁰C
D. Manfaat aklimitasi
Proses aklimatisasi dapat diterapkan pada banyak hal, seperti pada pendakian
gunung.Hal ini biasanya dilakukan apabila seseorang ingin melakukan pendakian pada
gunung yang memiliki puncak yang cukup tinggi, hingga ribuan meter di atas permukaan
laut, seperti Gunung Everest. Beberapa hal utama yang harus disesuaikan antara lain
adalah suhu dan kadar oksigen di udara karena pada dataran tinggi suhu lingkungan bisa
jauh lebih rendah, demikian pula dengan kadar oksigennya yang menyebabkan tubuh
harus memproduksi lebih banyak sel darah merah atau eritrosit.Contoh lain dari
aklimatisasi ditemukan pada tanaman budi daya dan pada teknik kultur jaringan.Dalam
teknik kultur jaringan, tanaman yang masih berada di dalam botol steril akan disiapkan
untuk dipindahkan ke lingkungan aslinya, yaitu di tanah terbuka dengan kondisi
lingkungan yang lebih tidak terkontrol.

E. Hubungan aklimatisasi dan olahraga


Semua pengaturan dalam tubuh manusia menggunakan umpan balik negatif, dalam
arti jika naik akan diturunkan, dan jika turun akan dinaikkan. Satu-satunya pengaturan
dengan umpan balik positif hanya tekanan darah. Suhu tubuh akan diatur dengan umpan
balik negatif. Ketika berolahraga efektivitas penggunaan energi maksimal 37 %. Oleh
karena itu lebih dari 63 % energi akan menjadi panas, dan tidak akan lebih dari 37 %
yang dapat menjadi energi gerak. Sudah barang tentu jika latihan berjalan cukup lama
akan memungkinkan kenaikan suhu yang berlebihan. Untuk menghindari hal tersebut
maka pembuluh-pembuluh darah tepi akan melebar, pori-pori kulit juga melebar agar
dapat keluar banyak keringat.
Atlet memerlukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas. Akan tetapi jika suhu
terlalu tinggi otak yang akan mengalami gangguan pertama. Pada lari Marathon sangat
memungkinkan terjadinya suhu tubuh yang berlebihan, karena panas akan terus
diproduksi sampai lebih dari tiga jam. Oleh karena itu bagi pelari Marathon, dalam hal
mengikuti lomba tidak diperkenankan melebihi tiga target dalam kurun waktu satu tahun.
Hal demikian untuk menghindari otak agar tidak terlalu sering mengalami suhu yang
terlalu tinggi sehingga menimbulkan kelainan fungsinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aklimatisai merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu
organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya.

Jenis jenis Aklimatisasi


Aklimatisasi ada dua macam yaitu:
i) Aklimatisasi biasa
Yaitu tinggal di suatu tempat(ketinggian) selama bebebrapa hari,minggu,tahun
sehingga efek buruk PO2 yang rendah terhadap tubuh semakin berkurang.
ii) Aklimatisasi alami
Yaitu proses aklimitasi yang dimulai sejak bayi.

Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung
dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi, dapat
berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu
DAFTAR PUSTAKA

All, O. :, Graha, S., Ju^usan, D., Kesehatan, P., & Rekrcasi, D. (n.d.). EFEK TEKANAN UDARA TERHADAP
FISIOLOGI TUBUH ATLET.

Anggriawan, N. (n.d.). PERAN FISIOLOGI OLAHRAGA DALAM MENUNJANG PRESTASI.

Kushartanti, D., & Aifo, M. (n.d.-a). KEBUGARAN JASMANI DAN PRODUKTIVITAS KERJA.

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN RELATIF UDARA TERHADAP PENAMPILAN FISIK DALAM OLAHRAGA.
(n.d.).

Anda mungkin juga menyukai