Sumaji 22210020 Tugas Tna
Sumaji 22210020 Tugas Tna
KEDIRI 2023
BAB I
PROFIL ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN
Wilayah Hukum Polsek Ngantru terdiri dari 13 Desa dengan batas-batas wilayah
hukum Polsek Ngantru secara administratif adalah sebagai berikut:
Kepolisian Sektor Ngantru terletak pada koordinat 111o 43o – 112o 07o Bujur timur
(BT) dan 7o 51o – 8o-18o Lintang selatan (LS) masuk Desa Bendosari Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung, luas wilayah 3.639,87 Ha atau 36.86 km2 dengan
area menurut jenis penggunaan tanah sawah 1.034,76 Ha, tanah tegal 1.057, 58 Ha,
tanah pekarangan 1.346,43 Ha dan lain-lain 200,10 Ha, yang terdiri dari 13 Desa
sebagai berikut :
• Desa Ngantru
• Desa Mojoagung
• Desa Batokan
• Desa Banjarsari
• Desa Pojok
• Desa Kepuhrejo
• Desa Pulerejo
• Desa Bendosari
• Desa Pinggirsari
• Desa Srikaton
• Desa Padangan
• Desa Pucunglor
• Desa Pakel
Jumlah penduduk per 31 Desember 2023 sebanyak 60.239 jiwa dengan rincian Laki-
laki 30.195 jiawa sedangkan Perempuan 30.044 jiwa dengan kepadatan penduduk
1.634 jiwa/km2
Tugas pokok Polsek Ngantru secara umum sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia, adalah :
Saat ini jumlah pesonil Polsek Ngantru sesuai dengan DSPP sebanyak 52
personil sesuai dengan Perpol Nomor 2 Tahun 2021 tentang tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor,
jumlah riil personal Polsek Ngantru sebanyak 28 personil yang terdiri dari :
• Unsur Pimpinan
- Kapolsek
- Wakapolsek
Mengacu kepada sasaran strategis dalam rangka mencapai pelayanan publik yang
unggul (excellence) adalah terwujudnya keamanan dan ketertiban Masyarakat,
diantaranya:
• Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh
wilayah Kecamatan Ngantru
- Terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif
Situasi Politik saat ini mengalami peningkatan yang sangat drastis, hal ini
disebabkan karena adanya kebebasan Politik dan kebebasan dalam menyampaikan
pendapat yang berkaitan dengan masa reformasi guna terwujudnya pelaksanaan
demokrasi yang murni. Secara garis besar dampak yang ditimbulkan oleh masa
reformasi saat ini adalah semakin beraninya masyarakat dalam bertindak terhadap
berbagai kebijaksanaan pemerintah yang dirasa merugikan kehidupan masyarakat
luas dan bahkan berani menentang terhadap kebijaksanaan Pemerintah yang telah
dikeluarkan / diberlakukan sehingga dapat menimbulkan berbagai permasalahan
maupun gejolak dalam masyarakat itu sendiri.
b. Kasium
1) Kasium adalah unsur pelayanan Polsek yang berada di bawah
Kapolsek;
2) Kasium bertugas melaksanakan ketatausahaan dan urusan dalam
meliputi korespondensi, ketatausahaan perkantoran, kearsipan,
dokumentasi, penyelenggaraan rapat, apel/upacara, kebersihan
dan ketertiban serta menyelenggarakan pelayanan yang meliputi
kegiatan menerima, menyimpan, membayar atau menyerahkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang dan surat
berharga yang berada dalam pengelolaannya.
b. Panit Intelkam
1) Panit Intelkam adalah unsur pelaksana tugas pokok Polsek yang
berada di bawah Kapolsek;
2) Panit Intelkam bertugas menyelenggarakan/membina fungsi
Intelijen bidang keamanan, termasuk persandian dan pemberian
pelayanan dalam bentuk surat ijin/keterangan yang menyangkut
orang asing, senjata api dan bahan peledak, kegiatan social/politik
masyarakat dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
kepada warga masyarakat yang membutuhkan serta melakukan
pengawasan/ pengamanan atas pelaksanaannya.
c. Kanit Reskrim
1) Kanit Reskrim adalah unsur pelaksana tugas pokok Polsek yang
berada di bawah Kapolsek;
2) Kanit Reskrim bertugas menyelenggarakan/membina fungsi
penyelidikan dan penyidik tindak pidana dengan memberikan
pelayanan/perlindungan khusus kepada korban/pelaku, remaja, anak
dan wanita serta menyelenggarakan fungsi identifikasi, baik untuk
kepentingan penyidikan maupun pelayanan umum, dan
menyelenggarakan koordinasi dan pengawasan operasional dan
administrasi penyidik PPNS, sesuai ketentuan hukum dan perundang-
undangan.
d. Kanit Binmas
1) Kanit Binmas adalah unsur pelaksana tugas pokok Polsek yang
berada di bawah Kapolsek;
2) Kanit Binmas bertugas melaksanaan koordinasi dengan bentuk-
bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan
kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan
peraturan perundang-undangan, pembinaan dan penyuluhan di
bidang ketertiban masyarakat terhadap komponen masyarakat
antara lain remaja, pemuda, wanita, dan anak, pemberdayaan
peran serta masyarakat dalam kegiatan Polmas yang meliputi
pengembangan kemitraan dan kerja sama antara Polsek dengan
masyarakat dan pemerintah tingkat kecamatan/kelurahan serta
organisasi non pemerintah.
e. Kanit Samapta
1) Kanit Samapta adalah unsur pelaksana tugas pokok Polsek yang
berada di bawah Kapolsek;
2) Kanit Samapta bertugas menyelenggarakan/membina fungsi
kesamaptaan kepolisian/tugas polisi umum penjagaan, pengaturan,
pengawalan dan patroli dan pengamanan obyek khusus, termasuk
pengambilan tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP)
dan penanganan tindak pidana ringan, pengendalian masa dan
pemberdayaan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa masyarakat
dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat
serta menyelenggarakan kegiatan pengamanan obyek vital yang
meliputi proyek/instalasi vital, VIP, kawasan industri, dan obyek
lainnya yang memerlukan pengamanan khusus.
Dalam pelaksanaan tugas secara umum tidak ada hambatan dan kendala dalam
pencapaian target, beberapa target yang tidak mencapai 100% dikarenakan sebagai
berikut :
a. Jumlah personel yang tidak seimbang dengan jumlah kegiatan.
b. Kemampuan penggunaan sumberdaya masih belum maksimal, ada anggota
yang masih tugas rangkap.
c. Kemampuan managerial pada tahap pengorganisasian dan evaluasi kegiatan
masih perlu ditingkatkan.
Permasalah :
a. Jumlah personil yang sangat terbatas dibandingkan dengan luas wilayah dan
terus berkembanganya jumlah penduduk serta situasi kamtibmas.
b. Terbatasnya sarpras alut dan alsus yang dimiliki untuk mencapai quick respons
terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
Secara umum yang menjadi hambatan dan kendala dalam pelaksanaan tugas
adalah:
a. SDM masyarakat bidang pendidikan yang masih rendah sehingga pemahaman
dan ketaatan terhadap aturan masih rendah.
b. Kesenjangan ekonomi yang masih dominan menjadi alasan mengapa
melakukan tindakan melanggar hukum.
c. Perkembangan teknologi dan pergaulan bebas yang salah menjadi
penyumbang pelaku tindak pidana masih dibawah umur atau pada usia
produktif.
Permasalah :
a. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak.
b. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak karena terlalu sibuk bekerja.
c. Anak putus sekolah dan masuk pada pergaulan yang salah.
Kondisi sumber daya manusia yang diharapkan setelah dilakukannya Training Need
Assesment (TNA) dan Usulan Rencana Training adalah :
• Jumlah personil mencapai target 90% dari DSPP;
• Personil mempunyai kemampuan kinerja sesuai dengan SOP dan mampu
melaksanakan tugas sesuai dengan bidang fungsinya;
• Meningkatnya kemampuan anggota melalui program pelatihan maupun melalui
pendidikan pengembangan fungsi teknis, sehingga personil mampu
mengupdate kemampuanya sesuai dengan perkembangan teknologi.
Proses bisnis atau operasional di dalam suatu Kepolisian Sektor (Polsek) melibatkan
serangkaian kegiatan dan prosedur yang dirancang untuk mencapai tujuan utama
dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah. Berikut adalah beberapa
elemen umum dari proses bisnis atau operasional Polsek:
Proses bisnis atau operasional Polsek selalu dapat beradaptasi dengan perubahan
kondisi sosial, ekonomi, dan keamanan diwilayah. Dalam menjalankan
operasionalnya, Polsek juga bekerja untuk mencapai tujuan umum keamanan dan
ketertiban masyarakat.
Dari data hasil observasi yang dilakukan melalui Analisa dan evaluasi kejadian Tahun
2023 yang mencakup berbagai aspek, seperti keamanan, ketertiban, situasi sosial,
atau faktor-faktor khusus lainnya.
2.2.5. Rumusan Masalah yang Dihadapi
a. Pelatihan Simulasi:
• Aspek Positif:
- Realisme Tinggi: Simulasi memberikan pengalaman yang realistis
dan terkontrol.
- Peluang Praktek: Personel dapat berlatih secara intensif tanpa
risiko nyata.
- Peningkatan Keputusan Cepat: Melatih personel membuat
keputusan cepat dalam situasi kritis.
• Aspek Negatif:
- Biaya: Pembangunan dan pemeliharaan simulator bisa mahal.
- Ketidakrealan Penuh: Meskipun realistis, simulasi mungkin tidak
sepenuhnya mencerminkan kompleksitas situasi nyata
Pemilihan jenis training yang paling sesuai akan tergantung pada beberapa faktor,
seperti tujuan pelatihan, sumber daya yang tersedia, kebutuhan personel, dan
preferensi organisasi
Pilihan Training:
a. Pelatihan Simulasi:
• Kapan dipilih: Untuk latihan taktis dan situasional yang memerlukan
realisme tinggi.
• Keuntungan: Pengalaman latihan yang mendalam dan penanganan
situasi kritis.
b. Pelatihan Berbasis Komputer:
• Kapan dipilih: Untuk pemahaman konsep dan prosedur, serta pelatihan
yang dapat diakses secara mandiri.
• Keuntungan: Fleksibilitas waktu, pemantauan kemajuan, dan efisiensi
biaya.
Pertimbangan Tambahan:
a. Anggaran:
• Pertimbangkan biaya pembangunan dan pemeliharaan teknologi (jika
diperlukan).
• Perhitungkan biaya tenaga instruktur atau pengembangan konten.
b. Tujuan Pelatihan:
• Tentukan apakah pelatihan bertujuan untuk peningkatan keterampilan
teknis, penanganan situasi kritis, atau pengembangan soft skill.
c. Partisipasi Personel:
• Pertimbangkan tingkat keterlibatan dan partisipasi personel dalam jenis
pelatihan tertentu.
d. Evaluasi Kinerja:
• Pastikan ada sistem evaluasi kinerja untuk mengukur efektivitas
pelatihan.
e. Kebutuhan Individu:
• Pertimbangkan apakah ada kebutuhan khusus pada personel tertentu
yang dapat dipenuhi oleh jenis pelatihan tertentu.
BAB IV
Pelatihan untuk personil Kepolisian Sektor Ngantru adalah "Strategi Patroli dalam
Menjaga Keamanan Masyarakat".
a. Maksud Pelatihan:
• Mengikuti Perkembangan Terkini:
- Memahami dan mengikuti perkembangan terkini dalam taktik
keamanan dan metode kejahatan yang digunakan.
• Peningkatan Kecepatan Respons:
- Mengembangkan kemampuan personel untuk merespons dengan
cepat terhadap situasi kritis dan mendesain strategi patroli yang
adaptif.
• Integrasi Teknologi:
- Memahami dan menerapkan teknologi terkini yang mendukung
tugas patroli dan pengawasan, seperti pemantauan kamera,
analisis data, dan sistem komunikasi canggih.
• Peningkatan Keterampilan Komunikasi:
- Mengasah keterampilan komunikasi dan interaksi dengan
masyarakat untuk meningkatkan keterlibatan dan kerjasama.
• Keselamatan Masyarakat:
- Menetapkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama dan
mengembangkan strategi patroli yang proaktif untuk mencegah
kejahatan.
-
b. Tujuan Pelatihan:
• Meningkatkan Keterampilan Patroli Lapangan:
- Mengembangkan keterampilan patroli dan pengawasan di
lapangan dengan fokus pada taktik dan teknik terkini.
• Mengenali Tren Kriminal:
- Mempelajari dan mengenali tren kriminal terkini serta
mengembangkan kemampuan untuk menanggapi perubahan
kondisi keamanan.
• Pemahaman Terhadap Peralatan dan Teknologi:
- Meningkatkan pemahaman tentang peralatan dan teknologi terkini
yang dapat digunakan dalam kegiatan patroli dan pengawasan.
• Koordinasi Tim dan Kolaborasi:
- Meningkatkan kemampuan koordinasi tim untuk merespons situasi
yang melibatkan beberapa personel atau unit.
• Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya:
- Belajar untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan
menetapkan prioritas berdasarkan risiko dan urgensi.
• Peningkatan Kemampuan Penegakan Hukum:
- Meningkatkan kemampuan dalam menegakkan hukum dan
menjalankan tugas penegakan hukum dengan profesionalisme dan
keadilan.
• Pengembangan Program Patroli Komunitas:
- Membangun keterampilan untuk bekerja sama dengan komunitas
dalam merancang dan melaksanakan program patroli komunitas.
• Evaluasi Dampak dan Efektivitas:
- Mampu mengevaluasi dampak dan efektivitas strategi patroli dan
pengawasan yang diterapkan.
• Peningkatan Keamanan Masyarakat:
- Menjamin bahwa personel memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk secara aktif menjaga keamanan masyarakat dan merespons
kebutuhan spesifik wilayah hukum Polsek.
4.3. Peserta (Jumlah dan ketentuan peserta)
Peserta pelatihan ini adalah seluruh personil Kepolisian Sektor Ngantru, yaitu:
Jabatan Jumlah
KAPOLSEK 1
WAKAPOLSEK 1
ANGGOTA 17
4.4. Metode
4.5. Materi
Materi yang diberikan mencakup pada kebutuhan dan tugas personel kepolisian,
adalah :
4.6. Penyelenggara