Anda di halaman 1dari 56

Pemeriksaan Faal Paru

Spirometri & DLCO:


Metode dan Interpretasi
Dr. dr. Amira Permatasari Tarigan Sp. P (K)
Divisi Asma-PPOK
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2023
Specific Learning Objectives:
• Volume dan Kapasitas Paru
• Peran Diagnostik Spirometri
• Manuver Pelaksanaan Spirometri
• Acceptabilitas dan Reprodusibilitas
• Interpretasi Hasil Spirometri
• Kesalahan pada Spirometri
• Manuver dan Interpretasi DLCO
• Contoh kasus
Respirasi terdiri dari 3 fase
• Ventilasi
• Difusi
• Perfusi

Kapiler Sel Darah merah


Faal Pernapasan

Ventilasi Difusi Perfusi

Spirometri V/Q Scan


DLCO
Body Plethysmography CT angiografi
Analisis Gas Darah (A-a
Inert Gas Dilution Analisis Gas Darah (A-a
gradien)
Nitrogen Washout gradien)
Volume Statik Volume dan Kapasitas Paru
VOLUME DINAMIK
• Kapasitas Vital Paksa (KVP) =FVC
• Total udara yang dapat dikeluarkan secara paksa setelah inspirasi maksimum
• Obstruksi maka rasio VEP1 /KVP berkurang
• Volume Ekspirasi Paksa Berdasaran Waktu ( VEP1 atau FEVT)
• Volume maksimum udara yang dapat dikeluarkan dalam periode waktu spesifik
• Menurun seiring bertambah usia
• Rasio VEP 1 / KVP
• Adalah: jumlah udara yang dikeluarkan dalam 1 deti pertama selama manuver KVP
• Fungsi : menentukan diagnosis obstruksi aliran udara
• VEP 1 : volume ekspirasi paksa dalam satu detik pertama , untuk: menilai derajat obstruksi
• OBSTRUKSI : VEP1 & Rasio VEP 1 / KVP menurun
• RESTRIKSI : VEP 1 Menurun tapi VEP 1 / KVP Normal atau meningkat
• Arus Ekspirasi Paksa (FEF 25-75 %)
• Adalah: kecepatan arus pada pertengahan 50 % pengukuran KVP.
• Maksimal Voluntary Ventilation (MVV)
• Bernapas sedalam dalam secepat mungkin dalam 15 detik
Indikasi Spirometri
• Menilai status faal paru (Normal, Restriksi, Obstruksi)
• Menentukan klasifikasi penyakit obstruksi
• Menilai manfaat pengobatan
• Memantau perjalanan penyakit
• Menentukan prognosis penyakit
• Menentukan toleransi tindakan bedah
Manuver Spirometri
• Manuver Vital Capacity (VC)
• Manuver Forced Vital Capacity (FVC)
→ Open Circuit : hanya ekspirasi saja
→ Closed Circuit : inspirasi dan ekspirasi
Acceptabilitas
• Awal uji harus baik
• Kurva flow-volume mempunyai satu puncak
• Meniup sampai selesai minimal 6 detik, ditandai dengan akhir kurva
yang landai
Reprodusibilitas
• Dinilai setelah didapat 3 manuver yang acceptable
• Reproducible bila nilai terbesar perbedaannya kurang dari 5% atau
150 ml untuk nilai FEV1 dan FVC

NB:
Pemeriksaan dilakukan maksimal 8 kali
Bila telah 8 kali tetapi belum didapat hasil yang diharapkan, maka
pemeriksaan diulang pada hari yang berbeda
• Menilai acceptabilitas Kurva Flow
• Menilai hasil dari pola Volume
bentuk kurva

• Menilai hasil dari


pola bentuk dan Kurva Volume
angka kurva Time
Hasil
Spirometri

Obstruksi +
Normal Obstruksi Restriksi
Restriksi

FEV1/FVC < 70%


FEV1/FVC < 70% FVC < 80% dan
FVC < 80%
Interpretasi Bentuk Kurva Flow-Volume
Interpretasi Bentuk Kurva Volume-Time
Kesalahan Pada Spirometri
Latihan Analisis Hasil
Spirometri
Pemeriksaan DLCO
DLCO TLCO

Diffusion Capacity of Lungs for CO Transfer Factor of Lungs for CO

America Eropa

Nilai ml/min/mmHg Nilai mmol/min/KPa


Respirasi terdiri dari 3 fase
• Ventilasi
• Difusi
• Perfusi

Kapiler Sel Darah merah


Ada 8 lapisan yang harus dilalui O2-CO2
INDIKASI UJI DLCO
• Membedakan pasien dengan penyakit restriktif atau restriksi ekstratoraks
(obesitas, penyakit neuromuscular)
• Deteksi dini ILD, pada pasien beresiko tinggi (radiasi dada, amiodaron
kronis, obat kemoterapi bleomycin, dll)
• Evaluasi emfisema, dan penyakit obstruksi saluran napas kronik
• Evaluasi penyakit kardiovaskuler (HP, tromboemboli, edema paru)
• Toleransi operasi paru
• Evaluasi keterlibatan paru pada penyakit sistemik
• Menilai tingkat keparahan dan perkembangan penyakit
• Respon terhadap pengobatan
• Dokumentasi disabilitas untuk tujuan hukum/legal
NILAI NORMAL
• Rata-rata nilai normal adalah 20-30 mL/min/mmHg
• 20-30 mL CO2 berpindah setiap menitnya setiap perbedaan per
mmHg
Faktor yang mempengaruhi nilai normal DLCO
• Usia (berkurang seiring bertambahnya usia),
• Jenis kelamin (sedikit lebih rendah pada wanita),
• Tinggi badan (orang yang lebih tinggi memiliki paru-paru yang lebih besar
dan karena itu DLCO lebih tinggi
• Etnisitas
• Kadar Hb
• Volume paru
• COHb
• Tekanan inspirasi oksigen (pada ketinggian)
• Olahraga
• Posisi tubuh
Prosedur Pemeriksaan DLCO
1. Bernapas normal
2. Manuver DLCO dimulai dengan ekspirasi maksimal perlahan (< 12
detik) sampai ke volume residu (RV)
3. Dilanjutkan dengan inspirasi cepat dan dalam sehingga mencapai
KPT (85% gas terinspirasi < 4 detik)
4. Inspirasi ditahan selama 10 detik
5. Pasien kemudian diminta ekspirasi cepat
6. Pemeriksaan diulang setelah istirahat 4 menit
Kesalahan maneuver pada DLCO
• Inspirasi lambat (karena mesin membuat perhitungan dengan asumsi
paru terisi penuh dengan tiba-tiba)
• Menarik dan membuang napas tidak stabil
• Kebocoran saat membuang napas
• Kebocoran saat menarik napas
• Kebocoran saat menahan napas
• Volume udara yang diekspirasi lebih banyak daripada yang diinspirasi
Derajat Gangguan DLCO
Stat Pearls 2022 % Prediksi DLCO
Normal 75% - 140%
Ringan > 60% - < batas bawah nilai normal
Sedang 40%-60%
Berat < 40 %

Murray & Nadel’s 2016 % prediksi DLCO


Normal Normal ± 95% CI
Ringan > 60% - < batas bawah nilai normal
Sedang 40%-60%
Berat < 40%
CONTOH KASUS
Kasus 1
Seorang pria, usia 29 tahun, perokok IB Ringan,
Merokok sejak usia 20 tahun, merokok rata-rata
delapan batang sehari. Pasien ini datang dengan
keluhan batuk, mengi dan sesak napas.
BB=108 kg, TB=166 cm, BMI=39.2 kg/m2
1. Apakah ada kelainan ventilasi?
2. Berdasarkan data yang diberikan, diagnosis apa yang
akan Anda berikan?
JAWABAN

1. Obstruksi sedang dan Restriksi ringan


2. Asma dengan Obesitas
Kasus 2
Seorang pasien laki-laki, 71 tahun dengan riwayat merokok 2
bungkus perhari selama 40 tahun, sampai saat ini. Pasien ini
mengeluhkan sesak napas yang bertambah berat akhir-akhir ini
dan napas berbunyi ketika melakukan aktivitas ringan.
(TB=175cm, BB=88,6, BMI: 28,7kg/m2).
1. Bagaimana interpretasi uji ini?
2. Apakah diagnosis penyakit pasien?

JAWABAN
1. Obstruksi berat dan Restriksi Berat
2. PPOK GOLD IV
Kasus 3
Seorang pasien laki-laki, 51 tahun dengan tidak ada riwayat
merokok. Datang dengan tujuan melakukan check up untuk
persyaratan calon anggota DPR. (TB=175cm, BB=88,6, BMI:
28,7kg/m2).
1. Bagaimana interpretasi uji ini?

JAWABAN

1. Normal fungsi paru


Kasus 4
Seorang Laki-laki 59 tahun, keluhan sesak
napas, batuk berdahak didiagnosis awal
masuk dengan PPOK Group B. Dilakukan
Spirometri dan DLCO.

1. Apakah ada kelainan ventilasi?


2. Apakah ada kelainan difusi?
3. Apa kemungkinan Diagnosis pasien?

Jawaban:
1. Kelainan restriksi ringan
2. Kelainan difusi
3. ILD (Interstitial Lung Disease)
Seorang laki-laki usia 30 tahun, BB=68 kg, TB=186 cm, BMI=19,7 kg/m2 dengan

KASUS 5 Fibrosis Interstisial dan Cor Pulmonale. Saturasi oksigennya saat istirahat adalah
95%, dan turun menjadi 85% dengan pada saat mendaki tangga.
Bagaimana interpretasi anda tentang fungsi paru ini?
JAWABAN KASUS 5

Kesan adalah gangguan restriksi yang sangat berat atas dasar


penurunan TLC dan FVC yang ditandai dan kemiringan yang curam
kurva flow-volume.

Nilai TLC yang sangat rendah mendukung gangguan restriksi


sebagai penyebab kelaianan ini. Selain itu, Dlco yang berkurang
secara signifikan menunjukkan adanya penyakit parenkim paru-
paru.

Sesuai, pria ini memiliki fibrosis interstitial yang parah dengan


penyebab yang tidak diketahui. Dia juga memiliki cor pulmonale.
Saturasi oksigennya saat istirahat adalah 95%, dan turun menjadi
85% dengan pada saat mendaki tangga.
Seorang perempuan usia 29 tahun, nonsmoker, tidak ada
riwayat asma, BB=50 kg, TB=165 cm, BMI=18,4 kg/m2. Pasien
mengeluhkan sering sesak napas.
KASUS 6 1. Bagaimana Anda menilai kelainan berdasarkan kurva
flow-volume?
2. Apakah hasil spirometri mendukung kesan Anda? (Post-
dilator kurva tidak ditampilkan karena tidak dapat
dibedakan dari kurva kontrol.)
3. Apakah volume dan Dlco juga konsisten?
4. Apa yang tidak biasa dalam kasus ini?
1. Kurva flow-volume menunjukkan kelainan ventilasi
JAWABAN KASUS 6 yang berat karena proses obstruktif. Bentuk kurva
adalah karakteristik obstruksi.
2. Hasil spirometri konsisten dengan obstruksi yang
sangat berat.
3. TLC normal-meninggi dan DLCO menurun juga
konsisten dengan obstruksi berat. Dlco rendah
menunjukkan kelainan parenkim seperti emfisema.
4. Pasien itu bukan perokok tanpa riwayat asma.
Tingkat obstruksi pada orang muda seperti ini jarang
terjadi. Satu kemungkinan adalah defisiensi α1-
antitripsin. Pasien diperlukan pemeriksaan α1-
antitripsin.
Seorang wanita, usia 29 tahun, perokok IB Ringan, Merokok
sejak usia 20 tahun, merokok rata-rata delapan batang sehari.
Pasien ini datang dengan keluhan sesak napas. TB=165 cm,
BB=129kg, BMI=47,4 kg/m2
KASUS 7
1. Apakah ada kelainan ventilasi?
2. Berdasarkan data yang diberikan, apa kesimpulan hasil
spirometri yang akan Anda berikan?
3. Apa kemungkinan diagnosis pasien ini jika foto torak
normal?
JAWABAN
1. Kurva Flow-volume menunjukkan beberapa area
yang hilang, konsisten dengan gangguan restriksi
ringan.
2. Kelainan Restriksi Ringan, konfirmasi foto torak
3. Obesitas; BMI adalah 47,4 kg / m2 (normal, < 25 kg /
m2).
Video Pemeriksaan DLCO
• https://drive.google.com/drive/folders/1SZ-
OYoFvm7_qfcurmqhP1vLSc7glT1FY?usp=sharing

https://drive.google.com/drive/folders/1SZ-
OYoFvm7_qfcurmqhP1vLSc7glT1FY?usp=sharing
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai