Anda di halaman 1dari 78

PEMERIKSAAN FAAL PARU

Divisi Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas


Departmen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RS. Persahabatan
Pendahuluan

 Pemeriksaan faal paru adalah salah


satu cara mengetahui status respirasi
pasien
 Pemeriksaan faal paru juga digunakan
untuk evaluasi pra-bedah, follow up
penderita dengan penyakit paru &
saluran napas, dan menentukan
prognosis
Pemeriksaan faal paru

 Pemeriksaan faal paru sederhana


menggunakan spirometri dan atau
peak flow meter (PFR)
 Pemeriksaan faal paru yang lengkap
menggunakan alat-alat yang lebih
lengkap dan lebih rumit seperti : body
pletysmograph, cardiopulmonary
exercise test, bronchoprovocation test
RESPIRASI

 Ventilasi
 Difusi
 Perfusi
VENTILASI
Peristiwa masuk dan keluar
udara ke dalam paru
 Inspirasi
 Ekspirasi
SPIROMETRI

Alat untuk mengukur


ventilasi yaitu mengukur
volume statik dan volume
dinamik paru
Spirometer
PFR
Bodypletysmograph
Definisi

 Pemeriksaan spirometri adalah


pemeriksaan untuk mengukur volume
paru statik dan dinamik seseorang
dengan alat spirometer
Spirometri

 Perlu kerjasama yang baik antara


pemeriksa dan pasien
 Perlu usaha yang maksimal dari pasien
untuk mendapatkan hasil yang baik
 Dikerjakan dapat dalam posisi duduk
atau berdiri dengan menggunakan
noseclip
Volume statik

 Volume alun napas (Tidal Volume)


– Jumlah udara yang dihisap (inspirasi) tiap
kali pernapasan tenang

 Volume cadangan ekspirasi (expiratory


reserve volume)
– Jumlah udara yang dapat dikeluarkan
secara maksimal setelah ekspirasi biasa
Volume statik

 Volume cadangan inspirasi (Inspiratory


Reserve Volume)
– Jumlah udara yang bisa dihisap secara
maksimal setelah inspirasi biasa

 Volume residu (Residual Volume)


– Jumlah udara yang tinggal di dalam paru
pada akhir ekspirasi maksimal
Volume statik

 Kapasitas vital (Vital Capacity)


– Jumlah udara yang bisa dikeluarkan
maksimal setelah inspirasi maksimal
(IRV+TV+ERV)

 Kapasitas vital paksa (Forced Vital


Capacity)
– sama dengan VC tapi dilakukan secara
cepat dan paksa
Volume statik

 Kapasitas inspirasi (Inspiration Capacity)


– Jumlah udara yang bisa dihisap maksimal
(TV+IRV)

 Kapasitas residu fungsional (Functional


residual Capacity)
– Udara yang ada di dalam paru pada akhir
ekspirasi biasa (ERV+RV)
Volume statik

 Kapasitas paru total (Total Lung


Capacity)
– Jumlah udara yang ada di dalam paru
pada akhir inspirasi maksimal
(IRV+TV+ERV+RV)
Volume paru
Volume Dinamik
 Volume Ekspirasi Paksa detik pertama (VEP1
atau FEV1 ~ Forced Expiratory Volume)
– Jumlah udara yang dapat dikeluarkan dalam 1
detik pertama secara paksa pada wakt ekspirasi
maksimal

 Maximal Voluntary Ventilation (MVV)


– Jumlah udara yang bisa dikeluarkan sebanyak-
banyaknya dalam 2 menit dengan bernapas
cepat dan dalam secara maksimal
Alat spirometer

 Spirometer biasa hanya dapat


mengukur IRV, TV, ERV, VC dan IC

 Pengukuran RV, FRC dan TLC


memerlukan spirometer khusus
Indikasi pemeriksaan

 Setiap penderita dengan keluhan


sesak napas tanpa memandang
penyebabnya
 Penderita asma, PPOK dan obstruksi
lainnya untuk mendapat nilai dasar
 Melihat progresivitas penyakit (asma
tiap 6 bulan, PPOK tiap 3 bulan)
 Evaluasi pemberian pengobatan
Indikasi pemeriksaan

 Pra-bedah dengan anestesi umum


 Penderita yang akan melakukan
tindakan bedah torakotomi
 Pemeriksaan berkala pada orang yang
merokok minimal 1x/tahun
TUJUAN PEMERIKSAAN
SPIROMETRI

 Menilai status faal paru


(normal, restriksi, obstruksi, campuran)
 Menilai manfaat pengobatan
 Memantau perjalanan penyakit
 Menentukan prognosis
 Menentukan toleransi tindakan bedah
PEMERIKSAAN FAAL PARU

 Alat
 Teknisi
 Subjek
PERSIAPAN ALAT

Kalibrasi minimal
1 kali seminggu
PERSIAPAN TEKNISI

 Terlatih
 Mengerti tujuan
 Dapat menilai hasil
PERSIAPAN SUBJEK

 Mengerti tujuan pemeriksaan


 Bebas rokok minimal 2 jam
 Tidak boleh makan terlalu
kenyang
 Berpakaian tidak ketat
CARA PEMERIKSAAN
 Subjek berdiri / duduk
 Melakukan manuver setelah
keadaan steady state
 Pemeriksaan dilakukan sampai
didapat 3 hasil yang
dapat diterima dan dua
diantaranya reproduksibel
Laporan hasil spirometri

 Umumnya dilaporkan dalam bentuk


hasil absolut dan persentase dari nilai
prediksi normal
 Hasil prediksi normal tergantung pada
jenis kelamin, ras, umur, dan tinggi
badan
 Untuk Indonesia : hasil penelitian
Pneumobile
Hasil spirometri yang baik

 Memenuhi kriteria acceptability dan


reproducibility

 Acceptability :
– Tes dilakukan sampai selesai
– Waktu eskpirasi minimal 6 detik
– Permulaan tes harus cukup baik
– Grafik flow-volume mempunyai puncak grafik
Hasil spirometri yang baik

 Reproducibility :
– Ditentukan setelah didapatkan 3 manuver
yang dapat diterima
– FVC reprodusibel bila antara 2 nilai
terbesar terdapat perbedaan kurang dari
5% FVC atau kurang dari 100 ml dan
perbedaan 2 nilai terbesar FEV1 kurang
dari 5% FEV1 terbesar atau kurang dari
100 ml
Hasil spirometri yang
tidak baik
 Permulaan ekspirasi yang tdk baik ditandai dg
keragu2an dan permulaan yang lambat dengan nilai
nilai volume yang lebih dari 5% FVC
 Batuk selama detik pertama manuver sehingga
mempengaruhi nilai FEV1
 Manuver valsava (penutupan glotis)
 Akhir ekspirasi yang cepat (orang normal biasanya
6 detik)
 Terdapat kebocoran
 Mouth piece tersumbat oleh lidah atau gigi palsu dll
 Jumlah pemeriksaam maksimal adalah
8 kali
 Bila telah delapan kali tetapi belum
didapat yang diharapkan, maka
pemeriksaan diulang pada hari yang
lain
GANGGUAN VENTILASI

− Restriksi : gangguan pengembangan


paru

− Obstruksi : perlambatan aliran udara


ekspirasi
Gangguan ventilasi - Restriksi
ARDS
PNEUMONIA
ATELEKTASIS
DESTROYED LOBE
ABSES PARU
BULLA
BULLA
TB MILIER
NODUL PARU
TUMOR PARU
TUMOR PANCOAST
PNEUMOTORAKS
HIDROPNEUMOTORAKS
Gangguan ventilasi - Obstruksi
ASMA BRONKIAL
Normal Asthma
BRONKITIS KRONIK

BRONKITIS KRONIK
EMFISEMA
Normal Hyperinflation

Air trapping
BRONKIEKTASIS
BRONKIEKTASIS
BRONKIEKTASIS
TUMOR PARU
TUMOR DI SALURAN NAPAS
Flow-volume curve
Flow-volume curve
Flow-volume
curve dan
volume-time
Normal
Obstruksi
Obstruksi berat
Restriksi
Variable Extrathoracic
Upper Airway Obstruction
Fixed Upper Airway
Obstruction
Variable effort
Batuk
Early glottic closure
HASIL

 Normal KVP dan KV


> 80% nilai prediksi
 VEP1 > 80% nilai prediksi
 VEP1 / KVP > 75%
Klasifikasi penilaian
 Restriksi bila FVC < 80% prediksi
− VC < 80% nilai prediksi
− FVC < 80% nilai prediksi
− Ringan 60% < KVP < 80%
− Sedang 30% < KVP < 60%
− Berat < 30%

 Obstruksi bila:
− FEV1 < 80% nilai prediksi
− FEV1 / FVC < 75%
− Ringan 60% < KVP < 75%
− Sedang 30% < KVP < 60%
− Berat < 30%
How to do

Anda mungkin juga menyukai