Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS POTENSI BISNIS

DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI

Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu

Dr.Hendri Nofrianto,M.T.

Nama Kelompok :

IKBAL MIKHDAD (2021210185)


YOGA PRADANA (2021210154)
MUHAMMAD ADLAR REYHAN (2021210146)

JURUSAN TEKNIK SIPIL SARJANA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL INSTITUT
TEKNOLOGI PADANG
2024

1
1. Studi Kasus Perusahaan
a. Sejarah PT Adhi Karya (Persero) Tbk
memiliki sejarah yang mencakup beberapa dekade dalam pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Berikut adalah gambaran lebih detail mengenai sejarah
perusahaan ini:
1960-an: Adhi Karya didirikan pada 11 Maret 1960 sebagai Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang fokus pada konstruksi dan pengembangan infrastruktur di
Indonesia. Pada awal berdirinya, perusahaan ini terlibat dalam pembangunan jalan dan
jembatan.
1970-an: Perkembangan pesat Adhi Karya terjadi pada dekade ini. Mereka mulai
terlibat dalam proyek-proyek besar seperti pembangunan stasiun kereta api, pelabuhan,
dan gedung-gedung tinggi.
1980-an: Adhi Karya semakin mengukuhkan diri sebagai salah satu kontraktor
terkemuka di Indonesia. Mereka memperluas cakupan proyek ke sektor-sektor seperti
irigasi, perumahan, dan pembangkit listrik.
1990-an: Fokus Adhi Karya pada proyek-proyek infrastruktur terus berkembang,
termasuk keterlibatan mereka dalam proyek-proyek pengembangan kota dan proyek-
proyek di luar Pulau Jawa.
2000-an: Pada awal milenium ini, Adhi Karya terlibat dalam proyek-proyek
nasional yang signifikan, seperti pembangunan kereta cepat dan stasiun kereta api
modern. Mereka juga mulai mengeksplorasi peluang bisnis di luar negeri.
2010-an: Adhi Karya terus berkembang menjadi perusahaan infrastruktur yang
berdaya saing tinggi. Mereka terlibat dalam proyek-proyek strategis seperti
pembangunan bandara, tol laut, dan pengembangan kawasan industri.Seiring
berjalannya waktu, Adhi Karya telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri
konstruksi Indonesia dengan kontribusi yang signifikan dalam membangun dan
mengembangkan infrastruktur negara.

b. Model Bisnis
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengembangkan model bisnis yang mencakup
beberapa aspek utama dalam industri konstruksi dan pengembangan infrastruktur.
Berikut adalah komponen utama dari model bisnis Adhi Karya:
Konstruksi dan Manajemen Proyek (EPC): Adhi Karya terlibat dalam berbagai
proyek konstruksi, termasuk pembangunan jalan, jembatan, stasiun kereta api,
bandara, gedung tinggi, dan fasilitas infrastruktur lainnya. Mereka menyediakan
layanan manajemen proyek lengkap mulai dari perencanaan hingga implementasi.
Investasi dan Pengembangan Proyek Infrastruktur: Adhi Karya juga terlibat dalam
investasi dan pengembangan proyek infrastruktur. Mereka dapat menjadi pemegang
saham utama atau berkolaborasi dengan mitra untuk membangun dan mengelola
proyek-proyek ini.
Operasi dan Pemeliharaan (O&M): Setelah selesai dibangun, Adhi Karya dapat
terlibat dalam operasi dan pemeliharaan beberapa proyek infrastruktur. Ini mencakup
pengelolaan fasilitas seperti jalan tol, bandara, dan stasiun kereta api.
Diversifikasi Portofolio Bisnis: Adhi Karya memperluas portofolio bisnisnya ke
berbagai sektor infrastruktur, termasuk transportasi, perumahan, air, dan energi.
Diversifikasi ini membantu mereka mengatasi fluktuasi pasar dan meningkatkan
keberlanjutan bisnis.
Kemitraan dan Kerjasama Strategis: Adhi Karya aktif menjalin kemitraan dan
kerjasama strategis dengan pihak swasta, pemerintah, dan pihak asing untuk
meningkatkan kapasitas proyek dan mendukung pengembangan infrastruktur yang

2
lebih besar. Melalui model bisnis yang komprehensif ini, Adhi Karya memainkan
peran penting dalam pembangunan dan modernisasi infrastruktur di Indonesia serta
menyediakan solusi terintegrasi bagi klien dan mitra mereka.

c. Produk/Jasa Yang Ditawarkan


PT Adhi Karya (Persero) Tbk menawarkan berbagai produk dan jasa dalam sektor
konstruksi dan pengembangan infrastruktur. Berikut adalah beberapa produk/jasa yang
ditawarkan oleh Adhi Karya:
Konstruksi Infrastruktur: Adhi Karya menyediakan layanan konstruksi untuk
berbagai jenis proyek infrastruktur, termasuk pembangunan jalan dan jembatan,
stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, dan fasilitas transportasi lainnya.
Pembangunan Gedung: Mereka terlibat dalam pembangunan gedung-gedung
tinggi, perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, dan proyek-proyek properti komersial
atau perumahan.
Manajemen Proyek (EPC): Adhi Karya menyediakan layanan manajemen proyek
lengkap mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Ini mencakup proyek-proyek
besar seperti pengembangan kawasan industri, proyek energi, dan infrastruktur
strategis lainnya.
Investasi dan Pengembangan Infrastruktur: Selain sebagai kontraktor, Adhi Karya
juga terlibat dalam investasi dan pengembangan proyek infrastruktur. Ini melibatkan
peran sebagai pengembang atau pemegang saham utama dalam proyek-proyek
tersebut.
Operasi dan Pemeliharaan (O&M): Adhi Karya dapat terlibat dalam operasi dan
pemeliharaan beberapa proyek setelah selesai dibangun. Ini mencakup manajemen
fasilitas seperti jalan tol, bandara, dan stasiun kereta api.
Konsultansi Teknik: Adhi Karya juga menyediakan layanan konsultansi teknik
untuk membantu klien dalam perencanaan, desain, dan implementasi proyek-proyek
infrastruktur. Melalui berbagai produk dan jasa ini, Adhi Karya berperan penting
dalam menyokong pertumbuhan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia serta
memberikan kontribusi pada proyek-proyek penting di berbagai sektor.

d. Pasar Target dan Inovasi Yang Digunakan


Adhi Karya memiliki pasar target yang luas, mencakup sektor pemerintah dan
swasta. Mereka terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur yang melibatkan
pemerintah, seperti pembangunan jalan tol, stasiun kereta api, dan bandara. Di sisi lain,
mereka juga berkolaborasi dengan sektor swasta dalam pengembangan properti
komersial, gedung-gedung tinggi, dan proyek infrastruktur lainnya. Keterlibatan Adhi
Karya dalam proyek-proyek di luar Pulau Jawa juga menunjukkan pasar target
nasional dan regional.
Inovasi Teknologi: Adhi Karya aktif mengadopsi inovasi teknologi dalam industri
konstruksi. Beberapa aspek inovasi yang digunakan oleh perusahaan ini melibatkan:
Building Information Modeling (BIM):
Adhi Karya menggunakan BIM untuk memvisualisasikan dan merencanakan
proyek secara lebih efisien, mengintegrasikan data dan informasi yang diperlukan
dalam fase perencanaan dan konstruksi.
Teknologi Konstruksi Modular: Dalam beberapa proyek, Adhi Karya mungkin
mengadopsi teknologi konstruksi modular untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan
dalam pelaksanaan proyek.
Pendekatan Berbasis Digital: Dalam manajemen proyek, Adhi Karya mungkin
menggunakan pendekatan berbasis digital untuk pengelolaan informasi, pemantauan

3
proyek secara real-time, dan koordinasi antar tim.
Teknologi Konstruksi Berkelanjutan: Adhi Karya juga mungkin fokus pada
penerapan teknologi konstruksi yang ramah lingkungan, termasuk penggunaan
material yang lebih berkelanjutan dan solusi energi hijau.Melalui penerapan inovasi
ini, Adhi Karya tidak hanya meningkatkan efisiensi operasionalnya tetapi juga
mendukung perkembangan industri konstruksi menuju solusi yang lebih canggih dan
berkelanjutan.

2. Identifikasi Tren Industri


Building Information Modeling (BIM)
BIM adalah representasi digital yang merinci setiap aspek konstruksi untuk
memfasilitasi perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi proyek secara efisien. Contoh
Produk: Perangkat lunak BIM seperti Autodesk Revit atau Trimble Tekla.
Lokasi Implementasi: Proyek pembangunan gedung pencakar langit di Jakarta,
Indonesia, menggunakan model BIM untuk koordinasi antar tim dan perencanaan
yang lebih akurat.
Material Bangunan Ramah Lingkungan: Material bangunan ramah lingkungan
berbasis daur ulang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan selama siklus
hidupnya. Contoh Produk: Bahan isolasi termal berbasis daur ulang seperti "EcoBatt"
dari Owens Corning.
Lokasi Implementasi: Proyek konstruksi rumah pasif di Amsterdam, Belanda,
menggunakan bahan daur ulang untuk meningkatkan efisiensi energi. Konstruksi
modular melibatkan penggunaan modul pra-fabrikasi yang dipasang dengan cepat
untuk mempercepat waktu konstruksi. Contoh Produk: Modul pra-fabrikasi kamar
hotel dari "Bloks Modular.
Lokasi Implementasi: Pembangunan hotel di Singapura memanfaatkan modul pra-
fabrikasi untuk mempersingkat waktu konstruksi. Pemanfaatan Drones dan
Penginderaan Jauh. Pemanfaatan drone dan penginderaan jauh memberikan data
topografi dan pemantauan proyek konstruksi secara efisien. Contoh Produk: Drone
penginderaan seperti DJI Phantom atau DJI Matrice.
Lokasi Implementasi: Proyek pembangunan jalan tol di California, AS,
menggunakan drone untuk survei dan pemantauan reguler. Realitas Virtual (VR) dan
Realitas Augmented (AR). VR dan AR digunakan untuk simulasi desain, pelatihan,
dan visualisasi proyek konstruksi. Contoh Produk: Headset VR seperti Oculus Rift
atau perangkat AR seperti Microsoft HoloLens.
Lokasi Implementasi: Proyek pembangunan pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang,
memanfaatkan tur virtual menggunakan headset VR.Teknologi Sensor dan Internet of
Things (IoT). Teknologi sensor dan IoT digunakan untuk memantau kinerja bangunan
secara real-time. Contoh Produk: Sensor cerdas seperti "BuildingIQ" dan "Nest
Thermostat."
Lokasi Implementasi: Gedung perkantoran di Singapura menggunakan sensor
cerdas untuk pemantauan energi dan pengaturan otomatis suhu. Pemantauan Kinerja
Bangunan (Building Performance Monitoring). Sistem pemantauan kinerja bangunan
terhubung mengumpulkan data untuk meningkatkan efisiensi operasional. Contoh
Produk: Sistem pemantauan kinerja bangunan dari "Building Robotics" atau
"Senseware."
Lokasi Implementasi: Gedung komersial tinggi di London, Inggris, menggunakan
sistem ini untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan efisiensi sistem HVAC
secara real-time.
3. Anilisis Potensi Pasar

4
Potensi Pasar: Tinggi. Dengan peningkatan kompleksitas proyek konstruksi, adopsi
BIM terus meningkat untuk meningkatkan efisiensi, kolaborasi tim, dan mengurangi
risiko kesalahan. Alasan: BIM membuka peluang untuk menyediakan solusi yang
lebih presisi dan terkoordinasi, menarik bagi proyek-proyek besar di berbagai sektor.
Material Bangunan Ramah Lingkungan.
Potensi Pasar: Tinggi. Kesadaran akan lingkungan mendorong permintaan bahan
bangunan ramah lingkungan, terutama di pasar yang menghargai keberlanjutan dan
sertifikasi hijau. Alasan: Pembangunan berkelanjutan semakin menjadi prioritas,
menciptakan peluang besar untuk material yang memenuhi kriteria keberlanjutan.
Konstruksi Modular:Potensi Pasar: Sangat tinggi. Dengan kebutuhan untuk proyek
yang cepat dan efisien, konstruksi modular memiliki potensi besar di sektor
perumahan, hotel, dan fasilitas komersial. Alasan: Kemampuan untuk mengurangi
waktu konstruksi dan biaya dapat membuatnya sangat diminati di pasar yang
membutuhkan hasil lebih cepat.
Pemanfaatan Drones dan Penginderaan Jauh:Potensi Pasar: Tinggi. Pemantauan
proyek konstruksi menggunakan drone memberikan keuntungan efisiensi dan
keamanan, yang memikat perusahaan konstruksi dan pengembang. Alasan: Drones
menyediakan pemantauan yang akurat dan dapat diakses secara cepat,
mengoptimalkan pengelolaan proyek.
Realitas Virtual (VR) dan Realitas Augmented (AR):Potensi Pasar: Tinggi. VR dan
AR dapat meningkatkan proses desain, pelatihan, dan presentasi proyek konstruksi,
menarik minat perusahaan dan pemilik proyek. Alasan: Pengalaman visual yang lebih
mendalam dan interaktif dapat meningkatkan kolaborasi dan kepuasan pelanggan.
Teknologi Sensor dan Internet of Things (IoT): Potensi Pasar: Sangat tinggi.
Sensor dan IoT meningkatkan pemantauan proyek dan kinerja bangunan, memenuhi
kebutuhan akan keamanan, efisiensi, dan keterhubungan. Alasan: Data real-time dan
analisis dapat meningkatkan pengambilan keputusan, menjadikan teknologi ini sangat
bernilai.
Pemantauan Kinerja Bangunan (Building Performance Monitoring):Potensi Pasar:
Tinggi. Dengan peningkatan kesadaran akan efisiensi energi dan operasional, solusi
pemantauan kinerja bangunan sangat relevan. Alasan: Peningkatan efisiensi dan biaya
operasional dapat menjadi daya tarik utama, terutama untuk pemilik dan pengelola
bangunan. Penting untuk dicatat bahwa potensi pasar ini dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti regulasi, kondisi ekonomi, dan tingkat adopsi teknologi di setiap
wilayah. Oleh karena itu, analisis lebih lanjut berdasarkan konteks pasar yang spesifik
akan membantu memahami peluang yang lebih tepat.

4. Proposal Ide Bisnis


Pemantauan Konstruksi Sipil yang Cerdas dengan Sensor dan IoT. Seiring dengan
kemajuan teknologi, kami ingin mengusulkan penerapan sistem pemantauan cerdas
menggunakan sensor dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan
kualitas dalam proyek konstruksi kita.
Tujuan Proyek: Mengintegrasikan teknologi sensor dan IoT dalam konstruksi
untuk memberikan pemantauan real-time, meminimalkan risiko, dan meningkatkan
pengelolaan sumber daya.
Komponen Utama: Sensor Pemantauan Kondisi Bangunan: Memantau
kelembaban, suhu, dan getaran untuk mendeteksi perubahan kondisi yang dapat
mempengaruhi kualitas konstruksi. IoT untuk Manajemen Energi: Menggunakan
perangkat IoT untuk efisiensi energi, meminimalkan pemborosan dan
mengoptimalkan penggunaan daya. Sistem Pemantauan Keselamatan: Integrasi sensor

5
keselamatan untuk pemantauan dan peringatan dini dalam keadaan darurat.
Manfaat: Keputusan Cepat, Informasi real-time memungkinkan tim manajemen
untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Efisiensi Operasional:
Meningkatkan efisiensi operasional dengan meminimalkan waktu tidak produktif dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Keselamatan Pekerja: Menyediakan
pemantauan keselamatan yang dapat membantu mencegah kecelakaan dan
memastikan lingkungan kerja yang aman.
Rencana Implementasi: Pemilihan Teknologi: Menentukan sensor dan perangkat
IoT yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan budget. Uji Coba Terbatas: Melakukan
uji coba kecil pada proyek konstruksi untuk mengukur kinerja dan efektivitas sistem.
Pelatihan Pengguna: Memberikan pelatihan kepada tim konstruksi agar dapat
memanfaatkan teknologi ini secara efektif. Evaluasi dan Perbaikan: Melakukan
evaluasi reguler dan mendengar umpan balik dari para pengguna untuk terus
memperbaiki dan mengoptimalkan implementasi.
Kesimpulan: Dengan mengadopsi sistem pemantauan cerdas ini, kami percaya
bahwa proyek konstruksi kita dapat menjadi lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.
Keberhasilan implementasi ini akan memberikan dampak positif pada hasil proyek
dan reputasi perusahaan kita.

Anda mungkin juga menyukai