Anda di halaman 1dari 16

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Visi, Misi dan Tugas Pokok dan Fungsi Instansi / Perusahaan


1. PT. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta
PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berdiri pada tanggal
17 Juni 2008, berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dengan
mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (struktur
kepemilikan: Pemprov DKI Jakarta 99.98%, PD Pasar Jaya 0.02%). PT
MRT Jakarta memiliki ruang lingkup kegiatan di antaranya untuk
pengusahaan dan pembangunan prasarana dan sarana MRT,
pengoperasian dan perawatan (operation and maintenance/O&M)
prasarana dan sarana MRT, serta pengembangan dan pengelolaan
properti/bisnis di stasiun dan kawasan sekitarnya, serta Depo dan
kawasan sekitarnya.
a. Visi
Menjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan yang
berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
peningkatan mobilitas, pengurangan kemacetan dan
pengembangan sistem transit perkotaan.
b. Misi
Mencapai keunggulan yang berkesinambungan di semua
elemen kerja melalui :
1) Pengembangan dan pengoperasian jaringan transportasi
publik yang aman, terpercaya, dan nyaman.
2) Menghidupkan kembali lingkungan perkotaan melalui
pengembangan transit perkotaan ternama; dan
3) Membangun reputasi sebagai perusahaan pilihan dengan
melibatkan, menginspirasi, dan memotivasi tenaga kerja
kami.
c. Tugas pokok
Tugas pokok dari PT. MRT Jakarta meliputi :
1) Pembangunan prasarana moda transportasi MRT Jakarta.

3
2) Melakukan operasi dan pemeliharaan MRT Jakarta; dan

4
4

3) Mengembangkan bisnis melalui usaha properti di stasiun


dan kawasan sekitarnya.
d. Fungsi Perusahaan
Adapun beberapa fungsi dari PT MRT Jakarta, meliputi :
1) Penyelenggaraan sarana perkeretaapian umum perkotaan
yang meliputi pembangunan prasarana, pengoperasian
prasarana, perawatan dan pengusahaan.
2) Penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum
perkotaan yang meliputi pembangunan sarana,
pengoperasian sarana, perawatan dan pengusahaan
sarana.
3) Pengembangan dan pengelolaan properti atau bisnis di
staiun dan kawasan sekitarnya.

2. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk


Perusahaan PT. Adhi Karya memiliki visi, misi, tugas pokok, serta
fungsi perusahaan yang bergerak dalam jasa konstruksi, pembangunan
infrastruktur, properti, real estate dan EPC ( engineering, procurement &
construction).
a. Visi
Menjadi korporasi inovatif dan berbudaya unggul untuk
pertumbuhan berkelanjutan.
b. Misi
Adapun misi dari PT. Adhi Karya, meliputi :
1) Membangun insan yang ungguk, profesional, amanah dan
berjiwa wirausaha.
2) Mengebangkan bisnis konstuksi, rekayasa, properti,
industri, dan investasi yang bereputasi.
3) Mengembangkan inovasi produk dan proses untuk
memberi solusi serta impact bagi stakeholders.
4) Menjalankan organisasi dengan tata kelola perusahaan
yang baik.
5

5) Menjalankan sistem manajemen yang menjamin


pencapaian sasaran, kualitas, keselamatan, kesehatan dan
lingkungan kerja.
6) Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai sarana untuk pembuatan keputusan dan
pengelolaan risiko korporasi.
c. Tugas Pokok
Menjalankan nilai-nilai perusahaan yaitu memegang teguh
kepercayaan yang diberikan, terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas, saling peduli dan menghargai perbedaan, berdedikasi
dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, terus
berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan dan membangun kerjasama yang sinergis.
d. Fungsi Perusahaan
1) Konstruksi
Sebagai salah satu BUMN konstruksi terkemuka di
Indonesia, ADHI senantiasa memberikan yang terbaik
dalam setiap pembangunan proyek sehingga dapat
dipercaya menjadi bagian dari pertumbuhan infrastruktur
di Indonesia hingga saat ini.
2) Energi
Sebagai kontraktor lokal EPC di Indonesia, ADHI
memiliki kebanggaan tersendiri karena dipercaya untuk
menangani beragam proyek EPC prestisius di Indonesia.
Seperti diketahui, semula pasar ini hanya didominasi oleh
kontraktor EPC asing, baik untuk oil & gas, power plant
maupun industri lainnya. Namun, kini ADHI turut
berkontribusi dalam membangun beragam sektor proyek
EPC.
3) Properti
Dengan peluang bisnis properti yang menjanjikan,
ADHI menjadi tertantang untuk ikut bersaing dalam
menciptakan karya inovatif dalam bisnis properti. Selain
PT Adhi Persada Properti yang sukses mengembangkan
6

berbagai proyek hunian, kini ADHI turut memiliki PT


Adhi Commuter Properti sebagai penggagas
perkembangan properti di kawasan terintegrasi dengan
transportasi publik.
4) Industri
Meningkatnya proyek infrastruktur di Indonesia,
berbanding lurus dengan permintaan beton pracetak di
Indonesia. Maka ADHI melalui PT Adhi Persada Beton
(APB), mencoba memenuhi kebutuhan tersebut dengan
memproduksi beton-beton unggul.
Bisnis beton pracetak ADHI telah membuktikkan
dalam berbagai pengembangannya, contohnya seperti
pengadaan gelagar inovatif yang digunakan dalam proyek
Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit Jabodebek.
5) Investasi
Dengan tagline Beyond Construction yang saat ini
dimiliki, ADHI terus melebarkan sayap bisnisnya tak hanya
lewat konstruksi. ADHI juga turut berinvestasi dalam
beberapa proyek dalam negeri.

3. PT. Kereta Api Cepat Indonesia-China (PT. KCIC)


Perusahaan PT. KCIC memiliki visi, misi, tugas pokok serta fungsi
perusahaan yang bergerak dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-
Bandung.
a. Visi
Membuat kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan
menyediakan konektivitas pilihan pertama dan menciptakan
lingkungan hidup yang bahagia.
b. Misi
Menyediakan transportasi yang paling aman, tercepat, tepat
waktu, nyaman, modern dan untuk menciptakan gaya hidup yang
paling indah, bahagia dan ramah lingkungan di sepanjang koridor
dielaborasi.
7

c. Tugas Pokok
Memiliki nilai-nilai perusahaan yakni sebagai cara dengan
mendefinisikan dan meggunakan guna menciptakan ekosistem
yang tahan lama, sukses serta memotivasi. AGILE sendiri memiliki
arti kualitas yang mampu melakukan perubahan dengan cepat,
belajar darinya, dan menyesuaikan dengan ketidakpastian.
d. Fungsi Perusahaan
1) Akuntabilitas
Dapat diandalkan dan memiliki tanggung jawab
pribadi, yang menunjukkan komitmen pada diri sendiri,
rekan kerja, pelanggan, dan perusahaan demi kepentingan
relativitas dan pelanggan.
2) Mindset Pertumbuhan
Memahami bahwa keampuan dapat dikembangkan
melalui dedikasi, kecintaan belajar, dan ketahanan dengan
menawarkan lingkungan pengembangan berkelanjutan
untuk menjadi yang terbaik.
3) Integritas
Selalu mengatakan apa yang dimaksud, dan maksud
apa yang dikatakan. Berpegang teguh pada komitmen
dalam menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan
kebijakan dan kode etik perusahaan.
4) Kepemimpinan
Menjadi pemimpin untuk diri sendiri dan untuk tim.
harus dapat memengaruhi kekuatan, berempati,
berkomunikasi secara efektif, dan memelihara kerja tim
secara kolaboratif.
5) Keunggulan
Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa,
secara internal dan eksternal. Selain itu, berhati-hati
dalam mengeksekusi meskipun seberapa kecil tugasnya.
6) Berkolaborasi
8

Bersama-sama menjadi lebih kuat dengan


memberikan lebih banyak kesuksesan melalui tujuan
bersama dan saling mendukung.
7) Melebihi perkiraan
Memahami kebutuhan kolega dan pelanggan dan
selalu melebihi harapan.
8) Mentalitas Kepemilikan
Bertanggung jawab untuk diri sendiri, kolega, klien
dan perusahaan.
9) Menjadi Pioneer
Inovatif dan mendorong kreativitas tanpa batas
melalui rasa ingin tahu.
10) Bertindak Secara Integritas
Jujur dan forthight dalam bertransaksi, membangun
kepercayaan dan membangun perusahaan lebih baik.
11) Tumbuh
Bekerja dengan orang-orang hebat agar dapat
bergerak secara luas supaya mendapatkan peluang baru
untuk belajar.
12) Keberagaman Tujuan
Perbedaan pandangan dan pengalaman merupakan
sesuatu keuntungan.

B. Struktur Organisasi
1. PT. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta
Tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan PT. MRT Jakarta
diimplementasikan melalui organ tata kelola, yaitu : Dewan Komisaris,
Direksi, komite di bawah Dewan Komisaris dan komite di bawah Direksi
serta jajaran manajemen yang terdiri atas eksekutif dan manajer senior,
sekretaris perusahaan dan satuan pengawas internal.
9

Komisaris PT. MRT Jakarta

Direksi PT. MRT Jakarta

Gambar II.1 Struktur Organisasi PT. MRT Jakarta


2. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
Tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan ADHI
diimplementasikan melalui organ tata kelola yaitu: Pemegang Saham,
Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite di bawah Dewan Komisaris dan
Komite-komite di bawah Direksi, serta jajaran manajemen yang terdiri
atas eksekutif dan manajer senior, Sekretaris Perusahaan dan Satuan
Pengawas Internal.
Komisaris PT. Adhi Karya
10

Direksi PT. Adhi Karya

Gambar II.2 Struktur Organisasi PT. Adhi Karya


3. PT. Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC)
Komisaris PT. KCIC

Direksi PT. KCIC

Gambar II.3 Struktur Organisasi PT. KCIC


11

C. Sejarah dan Profil Perusahaan


1. PT. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta
a. Sejarah Perusahaan
PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berdiri pada
tanggal 17 Juni 2008, berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas
dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta (struktur kepemilikan: Pemprov DKI Jakarta 99.98%, PD
Pasar Jaya 0.02%). PT MRT Jakarta memiliki ruang lingkup kegiatan
di antaranya untuk pengusahaan dan pembangunan prasarana dan
sarana MRT, pengoperasian dan perawatan ( operation and
maintenance) prasarana dan sarana MRT, serta pengembangan dan
pengelolaan properti/bisnis di stasiun dan kawasan sekitarnya, serta
Depo dan kawasan sekitarnya.
Rencana pembangunan MRT di Jakarta sesungguhnya sudah
dirintis sejak tahun 1985. Namun, saat itu proyek MRT belum
dinyatakan sebagai proyek nasional. Pada tahun 2005, Presiden
Republik Indonesia menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta
merupakan proyek nasional. Berangkat dari kejelasan tersebut, maka
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai
bergerak dan saling berbagi tanggung jawab. Pencarian dana
disambut oleh Pemerintah Jepang yang bersedia memberikan
pinjaman.
Proyek MRT Jakarta dimulai dengan pembangunan jalur MRT
Fase I sepanjang ± 16 kilometer dari Terminal Lebak Bulus hingga
Bundaran Hotel Indonesia yang memiliki 13 stasiun berikut 1 Depo.
Untuk meminimalisir dampak pembangunan fisik Fase I, selain
menggandeng konsultan manajemen lalu lintas, PT MRT Jakarta juga
memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Pengoperasian Fase I akan dimulai pada tahun 2019.
Pembangunan jalur MRT Fase I akan menjadi awal sejarah
pengembangan jaringan terpadu dari sistem MRT yang merupakan
bagian dari sistem transportasi massal DKI Jakarta pada masa yang
akan datang. Pengembangan selanjutnya meneruskan jalur
12

Sudirman menuju Ancol (disebut jalur Utara-Selatan) serta


pengembangan jalur Timur-Barat.
1) Dalam tahap Engineering Service, PT MRT Jakarta
bertanggung jawab terhadap proses prakualifikasi dan
pelelangan kontraktor.
2) Dalam tahap Konstruksi, PT MRT Jakarta sebagai atribusi
dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani
kontrak dengan kontraktor pelaksana konstruksi, dan
konsultan yang membantu proses pelelangan kontraktor,
serta konsultan manajemen dan operasional.
3) Dalam tahap operasi dan pemeliharaan, PT MRT Jakarta
bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan perawatan,
termasuk memastikan agar tercapainya jumlah penumpang
yang cukup untuk memberikan pendapatan yang layak bagi
perusahaan.
Pelaksanaan pembangunan MRT melibatkan beberapa instansi,
baik pada tingkatan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, dan PT MRT Jakarta sendiri. Oleh karena itu, dokumen
anggaran yang diperlukan juga melibatkan lembaga-lembaga
tersebut dengan nama program dan kegiatan berbeda namun
dengan satu keluaran yang sama, pembangunan MRT Jakarta.
2. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
a. Sejarah Perusahaan
Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) didirikan tanggal 1 Juni 1974
dan memulai usaha secara komersial pada tahun 1960. Kantor pusat
ADHI berkedudukan di Jl. Raya Pasar Minggu KM.18, Jakarta 12510
– Indonesia. Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum
dalam SK Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja tanggal 11
Maret 1960. Kemudian berdasarkan PP No. 65 tahun 1961 Adhi
Karya ditetapkan menjadi Perusahaan Negara Adhi Karya. Pada
tahun itu juga, berdasarkan PP yang sama Perusahaan Bangunan
bekas milik Belanda yang telah dinasionalisasikan, yaitu Associate
NV, dilebur ke dalam Adhi Karya.
13

Pemegang saham pengendali Adhi Karya (Persero) Tbk adalah


Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar
51%. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Ruang lingkup
bidang usaha ADHI meliputi:
1) Konstruksi
2) Konsultasi manajemen dan rekayasa industri ( Engineering
Procurement and Construction)
3) Perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri
pabrik, jasa dalam bidang teknologi informasi, real estate
dan agro industri.
Saat ini kegiatan utama ADHI dalam bidang konstruksi,
engineering, Procurement and Construction (EPC), perkeretaapian,
pariwisata, perdagangan, properti, real estate dan investasi
infrastruktur.
Pada tanggal 8 Maret 2004, ADHI memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada
masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal
Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp150,- per saham. Dari
jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada
masyarakat tersebut sebesar 10% atau sebanyak 44.132.000 saham
biasa atas nama baru dijatahkan secara khusus kepada manajemen
(Employee Management Buy Out/EMBO) dan karyawan Perusahaan
melalui program penjatahan saham untuk pegawai Perusahaan
(Employee Stock Allocation/ESA). Kemudian pada tanggal 18 Maret
2004 seluruh saham ADHI telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta
(sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia).
b. Profil Perusahaan
Status Perseroan ADHI sebagai Perseroan Terbatas mendorong
ADHI untuk terus memberikan yang terbaik bagi setiap pemangku
kepentingan pada masa perkembangan ADHI maupun industri
konstruksi di Indonesia yang semakin melaju. Adanya intensitas
persaingan dan perang harga antarindustri konstruksi menjadikan
Perseroan melakukan redefinisi visi dan misi: Menjadi Korporasi
Inovatif dan Berbudaya Unggul untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.
14

Visi tersebut menggambarkan motivasi Perseroan untuk


bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan inti bisnis Perseroan
melalui sebuah tagline yang menjadi penguat yaitu “Beyond
Construction”. Pertumbuhan yang bernilai dan berkesinambungan
dalam Perseroan menjadi salah satu aspek penting yang senantiasa
dikelola ADHI untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat
luas.
ADHI telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai
perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara melalui daya
saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek
konstruksi yang sudah dijalankan. Keberhasilan usaha yang sudah
diraih ADHI bukan berarti tanpa dukungan dan peran serta
masyarakat, untuk itu ADHI berperan aktif dalam mengembangkan
program CSR serta Program Kemitraan & Bina Lingkungan
Perseroan.
3. PT. Kereta Cepat Indonesia-China (PT. KCIC)
a. Sejarah Perusahaan
PT KCIC didirikan berdasarkan akta No. 86 tanggal 16 Oktober
2015 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia RI dalam Surat Nomor AHU-2461647 AH.01.01.11
Tahun 2015 tanggal 20 Oktober 2015.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditetapkan sebagai salah
satu Proyek Strategis Nasional pemerintah dalam Peraturan Presiden
Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia mengeluarkan dan
menetapkan trase Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Peletakan Batu
Pertama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung oleh Presiden Joko
Widodo di kebun teh Mandalasari, Maswati, Cikalongwetan,
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kementerian Perhubungan
dan PT KCIC menandatangani kesepakatan (Perjanjian Konsesi)
proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kementerian Perhubungan
menerbitkan izin pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
secara utuh sepanjang 142,3km.
15

Pada tahun 2017, disepakati Facility Agreement Pembiayaan


Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Beijing,
China antara PT KCIC dan China Development Bank.
Penandatanganan kesepakatan disaksikan oleh kepala negara kedua
pihak, Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping.
Tahun 2018, penandatanganan kontrak kerja sama dengan Cars
Dardela Joint Operation (CDJO) sebagai pengawas konstruksi Proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Penandatanganan perjanjian
pemanfaatan lahan Halim untuk stasiun dan trase Kereta Cepat
Jakarta-Bandung.
b. Profil Perusahaan
PT KCIC telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia untuk
berkembang di luar transportasi dan menawarkan lebih dari sekedar
bisnis, dengan menciptakan keselarasan dalam memadukan
transportasi dan integrasi kawasan, secara berkelanjutan.
Didirikan pada Oktober 2015, PT Kereta Cepat Indonesia China
(KCIC) merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN
(PSBI) dan konsorsium perusahaan kereta api China melalui Beijing
Yawan HSR Co. Ltd, dengan skema Indonesia business to business
(B2B) di sektor transportasi umum.
Didirikan untuk mengembangkan infrastruktur transportasi
massal rel kereta api tanah air, PT KCIC saat ini merupakan pemilik
proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan salah satu
Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah Indonesia sesuai dengan
Perpres No. 3/2016.
Selain pembangunan infrastruktur angkutan umum, PT KCIC
juga berupaya mendukung peningkatan produktivitas masyarakat di
sepanjang jalur kereta api berkecepatan tinggi, melalui
pengembangan integrated area atau Transit Oriented Development
(TOD) di setiap kawasan stasiun yakni Halim, Karawang , Walini dan
Tegalluar. Konsep TOD yang dipadukan dengan kereta cepat diyakini
dapat meningkatkan aksesibilitas kawasan, sehingga dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan sekitarnya.
16

D. Gambaran dan Deskripsi Tempat Kerja Praktik


Proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A terdiri dari dua tahap, yaitu
tahap pertama fase 2A yang meliputi jalur utama sepanjang sekitar 5,8
kilometer dengan enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni,
Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok) dan satu stasiun at grade (Kota)
berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1728 Tahun
2018 tentang Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalur MRT koridor BHI-
Kota.
Selain membangun infrastruktur jalur utama kereta, pembangunan fase 2
juga akan meliputi penataan kembali area Jalan Gajah Mada—Jalan Hayam
Wuruk dengan pelebaran akses pejalan kaki (trotoar) dan pesepeda,
termasuk penyediaan rak sepeda (bike rack) di setiap stasiun MRT Jakarta
dan area turun naik penumpang ( drop on/off) untuk bus non-BRT, mobil
yang membawa penumpang prioritas, dan logistik.

Gambar II.4 Gambaran Umum MRT Fase 2A

Gambar II.5 Tata Letak Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas


LRT Jabodebek adalah lintas rel terpadu yang berada di daerah
Jabodebek. Sesuai namanya, lintas rel terpadu ini melayani daerah Jakarta,
Bogor, Depok, dan Bekasi yang termasuk dalam DKI Jakarta dan Jawa Barat.
17

Depo LRT sendiri terletak di Kecamatan Bekasi Timur, dengan luas


100.000 meter persegi. Dalam Depo LRT sendiri terdapat area heavy
maintenance, light maintenance dan area stabling.
Selain itu, Depo Tegalluar menjadi tujuan akhir pengiriman kereta cepat
dari China ke Indonesia. Infrastruktur tersebut memiliki peran penting untuk
KCJB karena menjadi tempat merangkai KCJB sekaligus mendapatkan
perawatan lanjutan serta menunjang kebutuhan operasional dan juga
memiliki berbagai fasilitas.

Anda mungkin juga menyukai