Anda di halaman 1dari 88

PENERAPAN

SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
PP NO. 50 TAHUN 2012
Suatu set aktivitas yang meliputi :
planning and decision making, organizing,
GAMBARAN UMUM leading, and controlling
MANAJEMEN yang diarahkan oleh organization’s
resources yang meliputi :
human, financial, physical, and information
untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan effisien.
PDCA CYCLE
Plan, Do, Check, Action
GAMBARAN UMUM
TENTANG K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
CONTROL PREVENT
ACCIDENT

• Hazard • Injury
• Risk • Illness
HAZARD
Bising Panas
Elektrikal Radiasi Mekanikal

Getaran
Chemical Oksidator
sesuatu yang dapat Iritan Mudah Meledak

menyebabkan celaka Fungi Karsinogenik Beracun Asam & Basa

atau sakit Bakteri


Pengerat
Hewan buas Hama Stress Kerja
penyakit Virus
Beban kerja

Monoton Tekanan Kelelahan

Posisi statis
Beban Postur Janggal
berlebih
RISIKO

Akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi dari sebuah proses yang
sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang

Risiko juga adalah:


“Kombinasi dari kemungkinan terjadinya keadaan berbahaya dengan keparahan suatu cidera atau sakit penyakit”

Contoh : terjatuh, tertimpa, tertabrak, terpeleset, sakit, cidera


PENGENDALIAN
KECELAKAAN

Kecelakaan adalah
kejadian yang tak terduga, Incident
tidak dikehendaki,
mengacaukan proses yang
telah diatur dan
menimbulkan cidera/ sakit
Near
dan/atau kerusakan Accident
properti miss
MENURUT HEINRICH

Unsafe Act 88%

Unsafe
Kecelakaan 10%
Condition

Lainnya 2%
TEORI FRANK E BIRD
Fatality

1 Kecelakaan
Serius
Data
Dilaporkan

Kecelakaan

Nyaris
Celaka
Tidak
Unsafe Terdata
Act/Unsafe
Condition
DASAR HUKUM

Undang-Undang No. 1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja;

Undang-Undang No. 13 th 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Peraturan Pemerintah No. 50 th 2012 tentang Penerapan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
UU NO. 13 TH 2003
TTG KETENAGAKERJAAN
1. Pasal 87 Undang-undang No. 13 Tahun 2003
1. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan
2. Ketentuan mengenai penerapan SMK3 akan diatur dengan Peraturan
Pemerintah

2. PP 50 Tahun 2012
1. Setiap perusahaan dengan lebih dari 100 pekerja wajib menerapkan
SMK3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
2. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
TUJUAN PENERAPAN SMK3
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi;
b. Mencegah dan mengurangi kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh;
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
SMK3
(PP NO. 50 TH 2012)

TERDIRI DARI :
▪5 Prinsip Penerapan SMK3
▪12 Elemen Penilaian SMK3
▪44 Sub elemen Penilaian SMK3
▪166 Kriteria Penilaian SMK3
5 PRINSIP PENERAPAN SMK3

Perbaikan yang Penetapan


berkelanjutan Kebijakan K3

Peninjauan dan
Peningkatan Perencanaan
Kinerja SMK3 K3

Pemantauan Pelaksanaan
dan Evaluasi Rencana K3
Kinerja K3
12 ELEMEN SMK3
3. Pengendalian
1. Pembangunan 2. Pembuatan dan
Perancangan dan 4. Pengendalian
dan Pemeliharaan Pendokumentasia
Peninjauan Dokumen
Komitmen n Rencana K3
Kontrak

6. Keamanan
5. Pembelian dan 8. Pelaporan dan
Bekerja 7. Standar
Pengendalian Perbaikan
Berdasarkan Pemantauan
Produk Kekurangan
SMK3

12.
9. Pengelolaan 10. Pengumpulan
11. Pemeriksaan Pengembangan
Material dan dan Penggunaan
SMK3 Keterampilan dan
Perpindahannya Data
Kemampuan
ELEMEN DAN SUB ELEMEN AUDIT SMK3 (KRITERIA)
NO ELEMEN SUB ELEMEN (KRITERIA)
1. Pembangunan dan 1.1 Kebijakan K3; (5)
terjaminnya 1.2 Tanggungjawab dan wewenang utk
pelaksanaan bertindak;(7)
komitmen
1.3 Tinjauan dan Evaluasi; (3)
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dgn
tenaga kerja. (11)
2. Pembuatan dan 2.1 Rencana Strategi K3;(6)
Pendokumentasian 2.2 Manual SMK3;(3)
Rencana K3 2.3 Peraturan Perundangan dan
Persyaratan lain dibidang K3. (4)
2.4. Informasi K3 (1)
3. Pengendalian 3.1 Pengendalian Perancangan; (4)
perancangan dan 3.2 Peninjauan Kontrak. (4)
Peninjauan Kontrak
4. Pengendalian 4.1 Persetujuan, pengeluaran dan
Dokumen pengendalian dokumen;(4)
4.2 Perubahan dan modifikasi dokumen (3)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN AUDIT SMK3 (KRITERIA)
NO ELEMEN SUB ELEMEN (KRITERIA)
5. Pembelian dan 5.1 Spesifikasi pembelian barang dan jasa;(4)
Pengendalian 5.2 Sistem verifikasi utk brg & jasa yg dibeli (1)
Produk 5.3 Pengendalian barang dan jasa yg dipasok
pelanggan; (2)
5.4 Kemampuan telusur produk (2)
6. Keamanan bekerja 6.1 Sistem Kerja;(9)
berdasarkan SMK3 6.2 Pengawasan;(5)
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil;(2)
6.4 Area Terbatas (4)
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan
Perubahan Sarana Produksi; (9)
6.6 Pelayanan;(2)
6.7 Kesiapan untuk menangani keadaan
darurat;(7)
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan;(2)
6.9 Rencana Pemulihan Keadaan Darurat (1)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN AUDIT SMK3 (KRITERIA)
NO ELEMEN SUB ELEMEN (KRITERIA)
7 Standar Pemantauan 7.1 Pemeriksaan Bahaya;(6)
7.2 Pemantauan/pengukuran Lingkungan
Kerja;(2)
7.3 Peralatan Inspeksi, Pengukuran dan
Pengujian;(2)
7.4 Pemantauan Kesehatan Kerja.(5)
8. Pelaporan dan 8.1 Pelaporan Bahaya;(1)
Perbaikan 8.2 Pelaporan Kecelakaan (2)
Kekurangan 8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan
Kerja;(6)
8.4 Penanganan Masalah; (2)
9. Pengelolaan Material 9.1 Penanganan secara manual dan
dan Perpindahannya mekanis;(4)
9.2 Sistem Pengangkutan, penyimpanan dan
Pembuangan;(3(
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.(6)
ELEMEN DAN SUB ELEMEN AUDIT SMK3 (KRITERIA)

NO ELEMEN SUB ELEMEN (Kriteria)


10. Pengumpulan dan 10.1 Catatan K3;(5)
Penggunaan Data 10.2 Data dan Laporan K3.(2)

11. Pemeriksaan SMK3 11.1 Audit Internal Sistem Manajemen K3.(4)

12. Pengembangan 12.1 Strategi Pelatihan;(8)


Keterampilan dan 12.2 Pelatihan bagi Manajemen dan
Kemampuan. Penyelia;(2)
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja;(3)
12.4 Pelatihan untuk Pengenalan dan
Pelatihan Pengunjung dan Kontraktor;(2)
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus. (1)
1. PENETAPAN KEBIJAKAN K3
PP 50 TAHUN 2012
PENYUSUNAN
KEBIJAKAN K3

Dalam penyusunan Kebijakan K3,


paling sedikit harus :
• Melakukan tinjauan awal kondisi
K3;
• Memperhatikan peningkatan
kinerja manajemen K3 terus-
menerus;
• Memperhatikan masukan dari
pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.
TINJAUAN AWAL
(INITIAL STATUS REVIEW)
Bertujuan untuk :
1. Mengetahui situasi pelaksanaan K3 saat ini;
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan;
3. Membandingkan dengan :
Peraturan yg relevant dan terkait dgn K3;
JUKLAK/JUKNIS/MANUAL K3 yg ada;
Pelaksanaan dan Kinerja K3 pada sektor yg sama (tenaga kerja, P2K3 dll);
Effisiensi dan effektivitas sumber daya dalam pelaksanaan K3.
PENETAPAN KEBIJAKAN K3
1) Disesuaikan dgn sifat dan skala risiko yg ada dan disahkan
oleh pucuk pimpinan perusahaan
2) Berisikan komitmen utk perbaikan terus menerus dan
memenuhi peruu K3 dan peraturan lainnya
3) Tertulis. bertanggal dan ditandatangani serta secara jelas
menunjukkan tujuan dan sasaran K3
4) Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipertahankan
pelaksanaannya
25
PENETAPAN
KEBIJAKAN K3
5). Dikomunikasikan kpd seluruh
karyawan utk
meningkatkan kesadaran dan
keterlibatan pekerja
6). Menampung keinginan interest
parties/stakeholders
7). Dikaji secara periodik utk
menjamin agar selalu
relevant dan layak bagi
perusahaan; dan
8). Bersifat dinamis.
KOMITMEN K3

KOMITMENT K3 diwujudkan dalam :


a) Menempatkan organisasi K3 pd posisi yang menentukan keputusan perusahaan.
b) Menyediakan anggaran, tenaga kerja dan sarana yang diperlukan untuk K3.
c) Menetapkan personil yg mempunyai tanggung jawab, wewenang dan kewajiban dalam
penanganan K3.
d) Perencanaan K3 yg terkoordinasi.
e) Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.
2. PERENCANAAN K3
PP 50 TAHUN 2012
PERENCANAAN K3
PERENCANAAN IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN
RISIKO;

PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3


LAINNYA;

PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN K3 (dapat diukur,


menggunakan indikator/satuan, sasaran dan jangka waktu)

PENGGUNAAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA K3;

PENETAPAN SISTEM PERTANGGUNGAN JAWABAN DAN SARANA;


PERENCANAAN K3
Identifikasi Bahaya dan
Risiko/ Hazard
Identification, Risk
Assessment &
Determining Control
(HIRADC)

30
PERENCANAAN K3
Identifikasi Pemenuhan Peraturan Perundangan

31
PERENCANAAN K3

Penetapan Sasaran/
Indikator K3

32
PERENCANAAN K3
RENCANA K3, paling sedikit
memuat :

a. Tujuan dan sasaran;


b. Skala prioritas;
c. Upaya pengendalian bahaya;
d. Penetapan sumber daya;
e. Jangka waktu pelaksanaan;
f. Indikator pencapaian;
g. Sistem pertanggungjawaban.
3. PELAKSANAAN
RENCANA K3
PP 50 TAHUN 2012
PELAKSANAAN RENCANA K3
a. Pelaksanaan Rencana K3 didasarkan kepada RENCANA K3;
b. Pelaksanaan Rencana K3, harus didukung oleh :
i. Sumber daya manusia K3 yang memiliki kompetensi kerja dan
kewenangan dibidang K3;
ii. Sarana dan prasarana K3, paling sedikit terdiri dari :
▪ Organisasi/Unit yg bertanggungjawab dibidang K3;
▪ Anggaran yang memadai;
▪ Prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan serta pendokumentasian ; dan
▪ Instruksikerja.
PELAKSANAAN RENCANA K3
c. Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan
PEMENUHAN PERSYARATAN K3, melalui kegiatan :
PELAKSANAAN RENCANA K3
c. Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan
PEMENUHAN PERSYARATAN K3, melalui kegiatan :
PELAKSANAAN RENCANA K3

d. Kegiatan dalam PEMENUHAN PERSYARATAN


K3, dilaksanakan berdasarkan :
• Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko ;
• Potensi bahaya;
• Investigasi; dan
• Analisis kecelakaan kerja.
PELAKSANAAN RENCANA K3
e. Kegiatan dalam PEMENUHAN PERSYARATAN
K3, harus :
i. Menunjuk SDM yang mempunyai kompetensi kerja dan kewenangan dibidang K3 ;
ii. Melibatkan seluruh pekerja/buruh;
iii. Membuat petunjuk K3 yang dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh dan orang lain yang
berada di tempat kerja.
iv. Membuat prosedur informasi;
v. Membuat prosedur pelaporan;
vi. Mendokumentasikan seluruh kegiatan;
vii. Diintegrasikan dengan kegiatan manajemen perusahaan
PELAKSANAAN RENCANA K3
f. Prosedur Informasi harus memberikan jaminan
informasi K3 dikomunikasikan kepada semua
pihak
dalam perusahaan dan pihak terkait di luar persh.
g. Prosedur Pelaporan, terdiri atas pelaporan :
• Terjadinya kecelakaan kerja;
• Ketidaksesuaian thd peraturan perundangan dan/atau standar
• Kinerja K3;
• Identifikasi sumber bahaya; dan
• Diwajibkan peraturan perundangan.
4. PEMANTAUAN
DAN
EVALUASI KINERJA K3
PP 50 TAHUN 2012
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI KINERJA K3
1. Dilakukan melalui pemeriksaan,
pengujian (kalibrasi), pengukuran, dan
audit internal SMK3 oleh SDM yang
kompeten;
2. Jika tidak terdapat SDM yang
kompeten dapat menggunakan jasa
pihak lain;
3. Hasil pemantauan dan evaluasi
digunakan untuk tindakan perbaikan;
4. Dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan dan/atau
standar.
5. PENINJAUAN ULANG DAN
PENINGKATAN KINERJA SMK3

PP 50 TAHUN 2012
PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3
1. Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas SMK3;
2. Dilakukan terhadap kebijakan, prencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi;
3. Hasil peninjauan digunakan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja;
4. Perbaikan dan peningkatan kinerja dilaksanakan, dalam hal :
a. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
b. TUNTUTAN DARI PIHAK TERKAIT DAN PASAR;
c. PERUBAHAN PRODUK DAN KEGIATAN PERUSAHAAN;
d. PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN;
e. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI;
f. HASIL KAJIAN KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA;
g. PELAPORAN;
h. MASUKAN DARI PEKERJA/BURUH.
PELAKSANAAN AUDIT
Audit Eksternal SMK3

• Terhadap Perusahaan yang telah


menerapkan SMK3 dilakukan penilaian
SMK3 melalui Audit Eksternal SMK3;
• Audit Eksternal SMK3 dilakukan oleh
Lembaga Audit SMK3 yang ditunjuk oleh
Menteri
PENILAIAN PENERAPAN SMK3

Penilaian Penerapan SMK3, dilakukan thd perusahaan :


• Secara sukarela mengajukan permohonan audit SMK3;
• Mempunyai potensi bahaya tinggi a.l : perusahaan yg bergerak
dibidang pertambangan umum, minyak dan gas bumi;
• Mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan Dirjen
&/ Ka Dinas Provinsi (ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian di
persh oleh Pengawas Ketenagakerjaan)

47
LEMBAGA AUDIT SMK3

• Lembaga Audit SMK3 adalah badan


hukum yang ditunjuk oleh Menteri untuk
melaksanakan audit eksternal SMK3.
• Keputusan penunjukan Lembaga Audit
SMK3 berlaku 3 tahun dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu yang
sama.

48
LEMBAGA AUDIT SMK3 (1)
Untuk dapat ditunjuk sebagai Lembaga Audit SMK3,
perusahaan mengajukan permohonan tertulis kpd
Menteri c.q. Dirjen dengan melampirkan persyaratan
fotokopi/dokumen sbb. :
a. Akte pendirian dan/atau akte perubahan Perseroan
Terbatas dan tanda bukti pengesahan dari instansi
yang berwenang;
b. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
c. Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
d. Surat Keterangan Domisili Hukum;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
f. Wajib Lapor Ketenaagakerjaan di tingkat pusat dan
cabang
LEMBAGA AUDIT SMK3 (2)
g. Keputusan penunjukan Auditor Eksternal SMK3 yg
masih berlaku;
h. Sertifikat kepesertaan jaminan sosial;
i. Dokumen yg membuktikan telah berpengalaman
melakukan sertifikasi sistem manajemen;
j. Struktur organisasi penyelenggara Audit SMK3
kantor Pusat dan Cabang;
k. Pas photo berwarna pimpinan perusahaan ukuran
3x4 cm sebanyak 4 lembar;
l. Dokumen panduan audit sistem manajemen yg
digunakan oleh lembaga audit sesuai dgn standar
yg berlaku.
PENUNJUKAN LEMBAGA
AUDIT SMK3
• Setelah permohonan dan dokumen diterima, dilakukan :
i. Pemeriksaan dokumen dan
ii. Verifikasi lapangan
Paling lama 7 hari kerja
• Laporan hasil pemeriksaan dokumen dan verifikasi lapangan
disampaikan kpd Menteri dalam waktu paling lama 2 hari kerja.
• Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan verifikasi lapangan
permohonan dapat diterima atau ditolak.
• Apabila diterima, ditetapkan SK Menteri ttg Penunjukan Lembaga
Audit SMK3 paling lama 3 hari kerja.
• Keputusan penunjukan Lembaga Audit SMK3 berlaku untuk
jangka waktu 3 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka
waktu yg sama.
PERPANJANGAN PENUNJUKAN
LEMBAGA AUDIT SMK3
• Permohonan perpanjangan penunjukan Lembaga Audit SMK3 diajukan paling
lambat 30 hari kerja sebelum berakhir jangka waktu berlaku;
• Permohonan perpanjangan dengan melampirkan :
a. Persyaratan untuk dapat ditunjuk sbg Lembaga Audit SMK3;
b. Laporan pelaksanaan Audit SMK3 selama 3 thn terakhir; dan
c. Fotokopi keputusan penunjukan Lembaga Audit SMK3 yg masih berlaku.
• Setelah permohonan diterima, dilakukan pemeriksaan dokumen dan verifikasi
lapangan dalam waktu paling lama 7 hari kerja;
• Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan verifikasi lapangan ditetapkan
perpanjangan penunjukan Lembaga Audit SMK3 dalam waktu paling lama 2 hari
kerja.
KEWAJIBAN LEMBAGA AUDIT SMK3

a. mentaati ketentuan peraturan perundang-


undangan di bidang K3;
b. melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. menjaga kerahasiaan perusahaan yang diaudit;
dan
d. melaporkan hasil Audit SMK3 kepada Menteri,
perusahaan yang diaudit, dan Dinas Provinsi.

53
LEMBAGA AUDIT SMK3

DILARANG untuk melakukan :


a. kegiatan konsultasi dalam bidang SMK3;
b. jasa pabrikasi, pemeliharaan, reparasi, dan instalasi teknik
K3;
c. pemeriksaan dan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja;
dan
d. jasa pembinaan K3.
- Menteri dapat mencabut keputusan penunjukan apabila tidak
memenuhi ketentuan ini
- Pencabutan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh pengawas
ketenagakerjaan.

54
AUDITOR SMK3

Adalah :
“tenaga tehnis yang berkeahlian khusus dan
independen untuk melaksanakan audit
SMK3 yang ditunjuk oleh Menteri atau
pejabat yang ditunjuk”

55
PENUNJUKAN AUDITOR

Didasarkan pertimbangan sbb. :

1.Skill
2.Qualification are examined by
3.Experiences Certification Bodies
4.Competences
5.Knowledge
Auditor SMK3

Auditor SMK3 meliputi:


a. auditor eksternal junior SMK3;
b. auditor eksternal senior SMK3.

57
PERSYARATAN PENUNJUKAN
Auditor Eksternal Junior (1)

Lembaga Audit SMK3 menyampaikan permohonan tertulis kpd Dirjen,


dengan melampirkan persyaratan sbb. :
a. Daftar riwayat hidup;
b. Surat keterangan sehat dari dokter;
c. Fotokopi sertifikat pembinaan Auditor SMK3;
d. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir serendahnya D3 (pengalaman min. 4 tahun di
bidang K3) dan/atau S1 (pengalaman min. 2 tahun dibidang K3);
e. Fotokopi keputusan penunjukan Ahli K3 yang masih berlaku;
f. Surat keterangan telah melaksanakan Audit Eksternal SMK3 sbg peninjau
sekurangnya 5 kali audit yg ditandatangani oleh Auditor Eksternal Senior SMK3
PERSYARATAN PENUNJUKAN
Auditor Eksternal Junior (2)

g. Surat keterangan telah melaksanakan Audit Eksternal SMK3 sbg auditor


magang sekurangnya 5 kali;
h. Surat rekomendasi dari Auditor Eksternal Senior SMK3;
i.Pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar; dan
j. Surat pernyataan sedang tdk ditunjuk sebagai Ahli K3 Spesialis

-Pemeriksaan dokumen paling lama 2 hari kerja.


-Penetapan Keputusan Penunjukan Auditor Eksternal Junior SMK3 paling lama 2
hari kerja.
Sertifikat Pembinaan Auditor SMK3

• Diperoleh setelah dinyatakan lulus dalam pembinaan


Auditor SMK3;
• Pelaksanaan pembinaan Auditor SMK3 sesuai dengan
Permennaker No. 26 tahun 2014 ttg Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan SMK3.
PERSYARATAN PENUNJUKAN
Auditor Eksternal Senior

Lembaga Audit SMK3 menyampaikan permohonan tertulis kpd


Dirjen, dengan melampirkan persyaratan sbb. :
a. Daftar riwayat hidup;
b. Surat keterangan pengalaman kerja sesuai persyaratan tingkatan
auditor;
c. Surat keterangan telah melaksanakan sekurangnya 10 kali Audit
Eksternal SMK3 secara penuh;
d. Fotokopi keputusan penunjukan sbg Auditor Eksternal Junior SMK3
yg masih berlaku;
e. Tanda bukti telah mengikuti pengembangan kemampuan dibidang K3
sekurangnya 120 jam; dan
f. Pas foto terbaru 4x6cm sebanyak 2 lbr
- Pemeriksaan dokumen paling lama 2 hari kerja.
- Penetapan keputusan penunjukan 2 hari kerja.
MASA Berlaku Penunjukan
Auditor Eksternal Junior dan Senior SMK3

• Penunjukan Auditor Eksternal Junior dan Auditor


Eksternal Senior SMK3 berlaku untuk :
▪ jangka waktu 3 tahun dan
▪ dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama
Apabila Penunjukan Auditor Eksternal Junior dan Senior SMK3
telah diterbitkan :

• Maka yg bersangkutan tidak berhak :


▪ Merangkap sebagai Ahli K3 Spesialis;
▪ Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian sesuai dgn
penunjukan spesialis.
Perpanjangan Keputusan Penunjukan
Auditor Eksternal Junior dan Senior SMK3

• Permohonan perpanjangan keputusan penunjukan Auditor


Eksternal Junior dan Senior SMK3 diajukan paling lambat 30
hari kerja sebelum berakhir jangka waktu berlaku;
• Permohonan perpanjangan dengan melampirkan dokumen :
▪ Persyaratan penunjukan Auditor Eksternal Junior dan Senior
SMK3;
▪ Salinan keputusan penunjukan Auditor Eksternal Junior atau
Auditor Eksternal Senior SMK3;
▪ Rekapitulasi laporan kegiatan selama menjalankan tugas;
dan
▪ Hasil evaluasi oleh tim evaluasi.
- Pemeriksaan dokumen paling lama 2 hari kerja
- Penetapan keputusan perpanjangan penunjukan paling lama
2hari kerja
KEPUTUSAN PENUNJUKAN AUDITOR EKSTERNAL
JUNIOR DAN SENIOR DICABUT APABILA :

a. pindah tugas dari Lembaga Audit SMK3;


b. mengundurkan diri;
c. meninggal dunia;
d. dikenakan sanksi pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap;
e. melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan
keadaan berbahaya;
f. dengan sengaja dan/atau karena kekhilafannya menyebabkan
terbukanya rahasia suatu
perusahaan dan/atau instansi;
g. melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian dalam bidang K3;
h. melakukan kegiatan konsultasi dalam bidang SMK3; dan/atau
i. adanya permohonan pencabutan dari pimpinan Lembaga Audit SMK3.
KEWAJIBAN AUDITOR SMK3
Auditor SMK3 mempunyai kewajiban :
a)Melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
b)Merahasiakan hasil Audit SMK3 kepada pihak-pihak yang
tidak berkepentingan;
c) mematuhi peraturan K3 di perusahaan
Auditor SMK3 mempunyai kewenangan :

a. memasuki semua tempat kerja yang terkait dengan Audit SMK3;


b. memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
c. meminta perusahaan memberikan keterangan, menunjukkan
dokumen dan menyediakan petugas pendamping dalam
pelaksanaan
Audit SMK3; dan
d. menghentikan pelaksanaan Audit SMK3 apabila belum ada sistem
yang dibangun dan/atau keadaan yang membahayakan Auditor
SMK3.
MEKANISME AUDIT SMK3
PELAKSANAAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 melalui
Audit Eksternal SMK3

Dilakukan berdasarkan kategori :


• TINGKAT AWAL : pemenuhan thd 64 kriteria Audit
SMK3
• TINGKAT TRANSISI : pemenuhan thd 122 kriteria Audit
SMK3
• TINGKAT LANJUTAN : pemenuhan thd 166 kriteria Audit
SMK3
PELAKSANAAN
Audit Eksternal SMK3

Mengajukan permohonan Audit SMK3 kepada Lembaga Audit SMK3 yg


ditunjuk oleh Menteri, untuk perusahaan :
a.Secara sukarela mengajukan permohonan audit SMK3;
b. Mempunyai potensi bahaya tinggi a.l : perusahaan yg
bergerak dibidang pertambangan umum, minyak dan gas bumi;
PELAKSANAAN
Audit Eksternal SMK3

Mengajukan permohonan Audit SMK3 berdasarkan


penetapan Dirjen dan/atau Kepala Dinas Provinsi untuk
perusahaan yg mempunyai potensi bahaya tinggi kepada
Lembaga Audit SMK3 yg ditunjuk oleh Menteri.
(ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian di persh oleh Pengawas Ketenagakerjaan)
PERENCANAAN
Pelaksanaan Audit SMK3

• Lembaga Audit SMK3 wajib membuat Perencanaan


Pelaksanaan Audit SMK3;
• Rencana pelaksanaan Audit SMK3 disampaikan kepada
Menteri atau Dirjen;
• Salinan rencana pelaksanaan Audit SMK3 disampaikan
Kadis Provinsi
TAHAPAN
Pelaksanaan Audit SMK3

Paling sedikit dilakukan melalui tahapan :


a. Pertemuan pembuka;
b. Proses Audit SMK3;
c. Pertemuan tim Auditor;
d. Pertemuan penutup; dan
e. Penyusunan laporan Audit SMK3.

- Lembaga Audit SMK3 dapat meminta informasi pelaksanaan K3 di


perusahaan kpd Dinas Provinsi;
- Pelaksanaan Audit SMK3 dilaksanakan sesuai pedoman
pelaksanaan Audit SMK3
LAPORAN
Audit SMK3
• Lembaga Audit SMK3 menyampaikan Laporan Audit SMK3 kepada :
▪ Menteri c,q. Dirjen
▪ Tembusan Laporan Audit SMK3 disampaikan :
▪ Dinas Provinsi
▪ Pengurus perusahaan yang diaudit
• Bentuk Laporan Audit SMK3 sesuai PP ttg SMK3;
• Laporan Audit SMK3 digunakan Menteri sbg bahan pertimbangan utk
memberikan penghargaan sesuai dgn tingkat penerapan dan kategori
penilaian hasil AuditSMK3.
PENILAIAN HASIL AUDIT SMK3
PENILAIAN
Kriteria Audit SMK3

Penilaian Kriteria Audit SMK3 meliputi :


a. Kategori Kritikal;
b. Kategori Mayor; dan
c. Kategori Minor.
Kategori KRITIKAL

• Penilaian kriteria Audit SMK3 Kategori Kritikal


ditetapkan terhadap temuan yang terdapat pada :
▪ Peralatan/mesin/instalasi/bahan;
▪ Cara kerja;
▪ Sifat pekerjaan;
▪ Lingkungan kerja; dan
▪ Proses kerja
yang dapat menimbulkan korban jiwa.
• Hasil temuan harus ditindaklanjuti dgn tindakan
koreksi paling lambat dalam waktu 1x24 jam.
Kategori MAYOR

• Penilaian kriteria Audit SMK3 Kategori Mayor ditetapkan


terhadap :
▪ Tidak memenuhi persyaratan peraturan perundangan K3;
▪ Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3;
▪ Terdapat temuan minor untuk satu kriteria Audit SMK3 di
beberapa lokasi. Dibuktikan apabila terdapat 3 temuan lokasi
dgn kategori minor
• Hasil temuan harus ditindaklanjuti dgn tindakan koreksi paling
lambat dalam waktu 1 bulan.
Kategori MINOR

• Penilaian kriteria Audit SMK3 Kategori Minor ditetapkan terhadap


tidak konsisten dalam :
▪ Pemenuhan persyaratan peraturan perundang-undangan;
▪ Pemenuhan standar;
▪ Pemenuhan pedoman; dan
▪ Pemenuhan acuan lainnya.
PERBEDAAN INTERPRETASI
Penilaian Kriteria Audit SMK3
• Apabila terdapat perbedaan interpretasi antara Perusahaan dengan Lembaga Audit SMK3 :
▪ pihak yang tidak menerima hasil Audit SMK3 dapat mengajukan keberatan kepada
Dirjen.
• Berdasarkan pengajuan keberatan Dirjen melakukan pemeriksaan dokumen dan verifikasi
lapangan dalam waktu paling lama 7 hari kerja.
• Dirjen menetapkan keputusan hasil Audit SMK3 dalam waktu paling lama 2 hari kerja.
TINGKAT PENCAPAIAN
Penerapan SMK3

a) 0 – 59% : tingkat penilaian penerapan KURANG;


b) 60 – 84% : tingkat penilaian penerapan BAIK;
c) 85 – 100% : tingkat penilaian penerapan MEMUASKAN.
Tingkat Penilaian
PENERAPAN KURANG

Apabila perusahaan mencapai Tingkat


Penilaian Penerapan Kurang, Dirjen dapat
melakukan :
▪ Tindakan hukum pada perusahaan yg wajib
Audit Eksternal SMK3 sesuai ketentuan
peraturan perundangan; dan/atau
▪ Tindakan pembinaan pada perusahaan yang
mengajukan permohonan untuk dilakukan
Audit Eksternal SMK3,
Tingkat Penilaian
PENERAPAN BAIK

• Perusahaan yang mencapai Tingkat


Penilaian Penerapan Baik, Menteri dapat
memberikan penghargaan berupa :
▪ Sertifikat Perak bagi perusahaan tingkat
kategori awal, transisi dan lamjutan ; dan
▪ Bendera Perak bagi perusahaan tingkat
kategori lanjutan.
• Penghargaan memiliki masa berlaku
paling lama 3 tahun.
Tingkat Penilaian
PENERAPAN MEMUASKAN

• Perusahaan yang mencapai Tingkat Penilaian Penerapan


Memuaskan, Menteri dapat memberikan penghargaan
berupa :
▪ Sertifikat Emas bagi perusahaan tingkat kategori awal, transisi
dan lanjutan ; dan
▪ Bendera Emas bagi perusahaan tingkat kategori lanjutan.
• Penghargaan memiliki masa berlaku paling lama 3 tahun.
Biaya
Pelaksanaan Audit Eksternal
SMK3

• Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Audit


SMK3 dibebankan kepada perusahaan yang
diaudit.
Sertifikat SMK3

• Ditandatangani oleh Menteri


• Berlaku untuk jangka waktu 3 tahun
PELANGGARAN PENERAPAN SMK3
(Pasal 190 UU No. 13 th 2003)

1. Pelanggaran ps. 87 dikenakan sanksi


Administratif.
2. Sanksi Administratif berupa :
a. Teguran;
b. Peringatan tertulis;
c. Pembatalan kegiatan usaha;
d. Pembekuan kegiatan usaha;
e. Pembatalan persetujuan;
f. Pembatalan pendaftaran;
g. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
produksi;
h. Pencabutan ijin.
PENGAWASAN SMK3
Pengawasan SMK3 meliputi :
a. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan
komitmen;
b. Organisasi;
c. Sumber daya manusia;
d. Pelaksanaan peraturan peruu bidang K3;
e. Keamanan bekerja;
f. Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran
penerapan SMK3;
g. Pengendalian keadaan darurat dan bahaya
industri;
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
i. Tindak lanjut audit.

Anda mungkin juga menyukai