Pengujian Komponen Sistem Pengapian
Pengujian Komponen Sistem Pengapian
Peringatan:
Pencegahan:
Catatan:
Perangkat pengaman memori tersedia.
Untuk lengkapnya, baca lebih rinci manual servis rutin dari pabrik.
- Periksalah tutup distributor dan rotor bila retak, korosi atau elektroda-
elektrodanya terbakar.
- Periksalah busi bila isolasinya rusak atau ada tanda-tanda korslet.
3. Unjuk Kerja Sistem Pengapian
Peringatan:
Sistem pengapian enerji tinggi dapat
menyebabkan kejutan listrik yang fatal.
Oleh sebab pengetesan koil-koil pengapian enerji tinggi yang menggunakan alat-alat
test sangat berbahaya, dan karenanya kabel-kabel tegangan tinggi rangkaian
terbuka menyebabkan komponen-komponen elektronik tidak bekerja, maka suatu
cara pengetesan kinerja system pengapian telah dikembangkan dengan
menggunakan ‘penguji busi’.
Busi test hanyalah sebuah busi dengan celah yang sangat lebar (max. 13 mm) dan
penjepit massa untuk pengaman (secure grounding).
Coil system yang akan ditest hanya dihubungkan ke busi melalui kabel bertegangan
tinggi. Busi dihubungkan ke ground (massa). Anda sekarang dapat menghidupkan
engine dengan aman. Coil pengapian dan system yang baik harus dengan mudah
dapat melompati celah tanpa gagal.
Catatan:
Menghubungkan busi test hanya dapat dilakukan bila pengapiannya dimatikan.
4.1. Percikan enerji yang kecil atau tidak terjadi pada satu atau lebih busi:
Meter yang disatukan pada analyzer mungkin memerlukan pemilihan fungsi yang
berbeda untuk memungkinkannya bekerja secara terpisah dari fungsi analyzer.
Ampermeter analyzer umumnya menggunakan jenis pick-up induktif yang
dihubungkan ke rangkaian kendaraan.
Multimeter digital disarankan oleh pabrik pembuat komponen dan kendaraan untuk
digunakan pada rangkaian dan peralatan elektronik.
Volt, amper dan ohmmeter digunakan untuk menguji kondisi rangkaian, nilai dan
keterpakaian komponen.
Fungsi multimeter digital lainnya seperti pemeriksa dioda dan frekuensi meter dapat
digunakan untuk mendiagnosa system pengapian dan keterpakaian komponen.
Pengertian sudut dwell mengacu pada sudut permutaran distributor selama kontak
point tertutup. Sudut dwell harus diatur dengan benar sesuai spesifikasi pabrik,
kalau tidak kerja system akan terganggu.
Jika sudut dwell terlalu kecil (celah kontak point terlalu besar) koil pengapian
mungkin tidak mendapat cukup waktu untuk membangkitkan medan magnit, yang
akan menghasilkan tegangan sekunder yang lemah.
Jika sudut dwell terlalu besar ( celah kontak point terlalu kecil ) tegangan induksi
primeir akan melompat diantara celah kontak point, bukannya mengisi kapasitor,
collapsenya medan magnet pada coil menjadi lambat yang akan mengakibatkan
tegangan scunder menjadi rendah.
Keausan poros distributor atau mekanisme advancer dapat diidentifikasi dengan cara
menaikkan putaran mesin atau memberikan kevacuuman yang berbeda pada unit
vacuum dan mencatat variasi sudut dwell yang terbaca. Distributor yang memiliki
perbedaan lebih dari 20 perlu diperbaiki.
Pengoperasian Meter
Sambungan meter listrik biasanya ke terminal negatif coil pengapian dan massa.
Skala arus harus dipilih sesuai jenis dan jumlah silinder.
Hidupkan engine dan perhatikan pembacaan meter. Bila diperlukan stel celah
kontak point. Periksa kembali pembacaan dwell meter
Catatan:
- Selalu ikuti petunjuk penggunaan bila menggunakan dwell meter
dimana sambungan setiap meter dapat berbeda pada berbagai engine.
- Sudut dwell pada system pengapian elektronik sudah tertentu dan
tidak dapat distel.
Timing light digunakan untuk memeriksa dan menyetel saat pengapian sesuai
dengan sudut putar poros engkol dimana secara langsung berhubungan dengan
posisi piston
Begitu saat pengapian disetel, selanjutnya akan dikendalikan oleh system pengatur
pegapian mekanik, vacuum atau elektronik. Timing light yang
Bacaan yang benar akan menunjukkan bahwa baik rangkaian dan faktanya tidak
ada yang korslet.
Untuk mengetes lilitan sekunder maka test resistansi harus dilakukan pada lilitan
sekunder. Ohmmeter (Diatur pada salah satu rentang yang tinggi) dihubungkan
diantara outlet tegangan tinggi dan salah satu dari terminal primer. Pabrik
menentukan rentang resistansi dimana nilai sekundernya berada. engaturan umum
dari nilai-nilai tersebut berada diantara 9.000 dan 12.000 ohm.
Gambar 7. Pengujian lilitan sekunder
Bacaan yang benar pada rentang yang telah ditetapkan akan menunjukkan baik
rangkaian yang lengkap dengan hubungan yang baik pada lilitan primer, maupun
lilitan-lilitan tidak korslet bersamaan.
Untuk mengecek kesalahan pemassaan satu seri test lamp (lampu pengetes)
dihubungkan diantara satu dari terminal primer dan wadah logam coil.
Lampunya tidak boleh menyala. Bila menyala, coilnya rusak dan harus diganti.
Pengujian Output
Test out put scunder harus juga diterapkan pada coil menghubungkannya pada
mesin pengetes yang dapat menghasilkan arus yang terganggu
Dengan menghubungkan outlet tegangan tinggi koil ke celah percikan bunga api
yang berubah-ubah, ‘ukuran’ maksimum percikan bunga api (atau enerji yang
tersedia) yang dapat diproduksi, dapat diukur. Hal tersebut harus dibandingkan
dengan coil yang baru, lebih kurang 13 mm.
Catatan:
Pengujian ini harus dilakukan pada temperatur kerja koil.
Alat uji output coil pengapian tidak boleh digunakan untuk menguji coil pengapian
yang berenerji tinggi yang dirancang untuk system pengapian elektronik.
Pemeriksaan lainnya:
- kekuatan pegas.
- Kabel listrik dan sambungan.
- Celah kontak point.
- Keausan poros cam distriburtor.
Kabel yang diidentifikasi mempunyai resitansi tinggi harus dilepas dari distributor.
Terminalnya harus dilepas, periksa dan uji kembali jika terdapat permasalahan karat.
Tutup distributor harus diperiksa secara visual untuk mengetahui keretakan, terminal
yang berkarat atau rusak.
6.6. Kapasitor
Catatan:
Hubungan singkat ke massa atau hubungan singkat di dalam rangkaian akan
terdeteksi dengan salah satu pengujian ini. Kapasitor dapat diuji dengan
menggunakan alat uji osiloskop.
Gambar 13 : Pengujian Capasitor