Anda di halaman 1dari 2

Cinta tak sampai

Aku Aruella Santika Prameswari, panggil saja aru. Sejak masih kecil, aku terbiasa memendam semua
hal sendiri. Mungkin karena keadaan yang memaksaku untuk tidak banyak menuntut hal-hal yang
tidak bisa aku dapatkan. Sedari kecil, aku sudah dirawat oleh nenek dari ibuku. Nenek pernah
bercerita bahwa orangtuaku bercerai ketika aku baru saja lahir, ayahku membawa selingkuhannya ke
rumah sakit hingga akhirnya mereka bercerai. Tidak lama dari perceraian itu, sekitar umurku 3 bulan,
ibu pergi merantau untuk bekerja dan meninggalkanku bersama nenek. Aku tidak begitu
mempermasalahkan keadaanku yang seperti ini, setidaknya aku masih memiliki nenek yang begitu
menyayangiku.

“Selamat hari ibu nek!!”, ucapku sembari mengecup punggung tangan nenek.

“Iya terimakasih, cucu nenek sudah besar ternyata”

“Iya dong, masa mau kecil terus”, ucapku bergurau.

“Sudah kirim pesan ke ibumu?”

“Sudah.”

“Bagaimana reaksinya?dia tidak bertanya tentang nenek?”

“Ya seperti biasa nek, terimakasih katanya sama tanya kabar.”

“Beritahu saja semua baik disini, tidak perlu khawatir. Ingatkan ibumu untuk jaga kesehatan.”

“Siap.”

~~~~

Sang surya telah tenggelam, kembali ke dalam pelukan. Sedangkan aku tenggelam dalam kacaunya
akal, banyak hal berkecamuk tanpa adanya jalan keluar. Disinilah aku, berlatih musik untuk ibadah
hari minggu nanti. Aku suka sekali saat hari sabtu tiba, karena aku bisa berlatih bermain musik,
ditambah lagi aku bisa melihat dia sepuas yang aku mau.

Dia begitu mempesona dengan wajahnya yang tampan, putih, serta senyum manisnya yang tak
pernah luput dari pandangan mataku. Tidak lupa dengan sikapnya yang sangat sopan dan begitu
perhatian terhadap sekitarnya, dia terasa sempurna bagiku. Dia itu louis, teman segereja dan
sepelayananku. Aku menyukainya sejak masih berada di bangku sd sampai saat ini. Tentu saja bukan
cinta yang berbalas, namun aku cukup puas dengan menjadi pengagum rahasiannya selama 8 tahun
ini. Jika ditanya mengapa aku masih menyukainya sampai saat ini, jawabannya karena dia begitu baik
dan perhatian.

~~~~
Cuacanya panas sekali untuk ukuran sore menjelang malam hari. Aku yang merasa sangat kepanasan
reflek mengibas ngibaskan tangan di depan wajah. Hal itu tak luput dari pandangan louis, tiba-tiba
saja kipas angin yang tadinya tidak menghadap kearahku ia putar agar aku mendapatkan angin.
Sontak saja hal itu membuat ku tersipu, namun aku tidak memperlihatkan kalau aku sedang salah
tingkah. Di benakku terangkai sebuah tanya ‘apakah dia begitu karena menyukaiku?’

“Ah mana mungkin”, kataku pelan sambil tertawa miris.

Aku segera mengenyahkan dugaan-dugaan yang mustahil terjadi itu.

Masih banyak hal lain yang Louis lakukan dan membuatku semakin jatuh hati padanya. Seperti saat
dia menjemput dan menurunkan footstep untukku, saat itu rasanya seperti melayang diatas awan
karena memang pertama kalinya aku berboncengan dengan dia. Saat itu aku sangat menikmati
masa-masa dimana aku mencintai dia dalam diam. Sampai dimana seseorang datang dan berhasil
merebut hatinya.

~~~~

Aleta Vaelle Alexandra. Gadis mungil nan cantik, ramah, juga gemar tersenyum. Memiliki keluarga
yang cukup harmonis dan berkecukupan. Namun, ia kurang beruntung dalam kesehatan. Sedari kecil
ia sudah memiliki banyak penyakit bawaan seperti bronkitis, asma, dan sinusitis. Seringkali jika ia
kelelahan atau terkena debu, penyakitnya akan kambuh. Oleh karena itu, setiap beberapa bulan
sekali ia akan menjalani pemeriksaan rutin di rumah sakit yang biasa ia kunjungi.

Aku dan aleta sudah berteman sejak kami baru saja masuk sma, kami berada dikelas yang berbeda
namun hingga sekarang ini kami sudah seperti saudara yang kemana-mana selalu bersama. Aku
bersyukur memiliki aleta sebagai sahabat di dalam hidupku yang kurang beruntung ini.

“Ada masalah apa ru, cerita aja” ucap aleta sembari menyetir motor.

“nggak ada kok” jawabku sambil terkekeh dan mengalihkan pandangan ke jalanan.

Aleta melirik ke arahku lewat spion “nggak usah bohong, matamu sembab loh”

“Nanti aja”

“Yaudah, janji ya”

“Iya iya”

Motorpun melaju membelah jalanan menuju rumah aleta. Rencanannya aku akan menginap di
rumah aleta, seperti biasanya jika ada masalah di rumah. Iya, aku memang pengecut yang melarikan
diri ketika masalah terlalu berat kujalani.

Anda mungkin juga menyukai