Anda di halaman 1dari 298

www.penerbitwidina.

com

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING

Tim Penulis:
Muhammad Azizi, Hesti Umiyati, Lucky Nugroho, Annisa Retno Utami, Acai Sudirman,
Lina Aryani, Rudy Irwansyah, Purbowo, Siti Mardiana, Ferdinandus Lidang Witi,
Chairani Putri Pratiwi, Syahputra, Ita Musfirowati Hanika, Deavvy M.R.Y. Johassan.

Desain Cover:
Fawwaz Abyan

Tata Letak:
Handarini Rohana

Editor:
Debi Eka Putri, S.E., M.M. & Eka Purnama Sari, S.E., M.M.

ISBN:
978-623-459-181-1

Cetakan Pertama:
September, 2022

Hak Cipta 2022, Pada Penulis

Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang


Copyright © 2022
by Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung
All Right Reserved

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau


seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT:
WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG
(Grup CV. Widina Media Utama)
Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas
Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

Anggota IKAPI No. 360/JBA/2020


Website: www.penerbitwidina.com
Instagram: @penerbitwidina

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

PRAKATA

Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami
ucapkan selain rasa syukur, karena berkat rahmat dan karunia-Nya buku
yang berjudul Effective Digital Marketing ini telah dapat di terbitkan untuk
dapat dikonsumsi oleh khalayak banyak. Di era industri kita sekarang, tidak
dapat kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi dan pemakaian
internet selalu meningkat dan berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini
tentunya akan berdampak pada perubahan sikap dan tingkah laku yang
diberikan oleh konsumen. Menurut survey yang telah dilakukan oleh
Asosiasi Penyelenggara Penggunaan Internet, Indonesia telah mengalami
peningkatan sebanyak 96% dari tahun sebelumnya. Kebanyakan dari
mereka menggunakannya untuk mencari bahkan membeli produk/layanan
secara online.
Maka dari itu, kita perlu memanfaatkan kesempatan ini dengan
meningkatkan penjualan lewat pemanfaatan digital marketing. Beberapa
pilihan-pilihan sosial media yang tersedia tentunya berbeda, sesuai
dengan bisnis masing-masing yang digeluti. Namun, perlu diingat bahwa
akun sosial media yang digunakan untuk penggunaan pribadi dan
penggunaan berjualan harus dibedakan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan sesuai dengan apa yang ingin diinginkan.
Sebagai seorang pebisnis kita harus memperhatikan tempat mana
yang akan dijadikan sebagai kegiatan jual beli di dalam digital agar bisa
memaksimalkan penggunaannya. Seperti halnya dengan sosial media,
kegiatan jual beli ini harus sesuai dengan “Seberapa banyak target market
pada bisnis kita menggunakan platform tersebut?”. Jadi harus lebih hati-
hati agar bisa mengoptimalkan digital marketing pada bisnis kita.
Sesudah mendapat ide mengenai sosial media yang akan digunakan,
waktunya kita menentukan cara berkomunikasi dengan target market
yang baik dan benar. Dalam berkomunikasi, kita harus terus melatih
kemampuan kita untuk dapat membangun relasi yang lebih dalam dengan
customer kita. Contohnya gunakanlah bahasa informal untuk target

iii

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

market anak muda. Penyampaian Value Proposition yang dilakukan


berbeda tentu akan membawa kepada hasil komunikasi yang lebih flexible.
Dalam dunia bisnis digital sendiri, kita harus dapat menentukan di
mana kita akan berkomunikasi dengan customer dan di mana kita akan
menjual produk kepada customer.
Oleh karena itu buku yang berjudul Effective Digital Marketing ini
hadir sebagai bagian dari upaya untuk menambah khazanah, diskusi
Effective Digital Marketing. Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui
bahwa tulisan ini terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, karena sejatinya kesempurnaan hanyalah milik tuhan semata.
Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk menerima
berbagai kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal tersebut tentu
sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan
perbaikan dan penyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan
datang.
Terakhir, ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh pihak
yang telah mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian proses
penyusunan dan penerbitan buku ini, sehingga buku ini bisa hadir di
hadapan sidang pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ilmu pengetahuan
di Indonesia, khususnya terkait Effective Digital Marketing.

September, 2022

Tim Penulis

iv

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR ISI

PRAKATA ······························································································· iii


DAFTAR ISI ····························································································· v
BAB 1 PENGANTAR DIGITAL MARKETING················································· 1
A. Pendahuluan ······················································································ 2
B. Ruang Lingkup Digital Marketing ····················································· 3
C. Peran Digital Marketing Terhadap Perekonomian ··························· 6
D. Peranan Digital Marketing ······························································· 7
E. Tren Teknologi Pemasaran Saat Ini ·················································· 9
F. Strategi Digital Marketing ······························································ 13
G. Program Pemasaran/Bauran Pemasaran Digital ····························· 16
H. Rangkuman Materi ·········································································· 20
BAB 2 KONSEP DAN MODEL BISNIS DIGITAL MARKETING ······················· 27
A. Pendahuluan ···················································································· 28
B. Pengertian Digital Marketing dan Penerapannya ··························· 30
C. Tujuan Pemasaran ··········································································· 33
D. Indikator Pemasaran ······································································· 34
E. Indikator Digital Marketing ····························································· 35
F. Model Bisnis Digital ········································································· 36
G. Rangkuman Materi ·········································································· 38
BAB 3 E-COMMERCE DAN KONTEMPORER ISU PEMASARAN ·················· 43
A. Pendahuluan ···················································································· 44
B. E-Commerce····················································································· 48
C. Pemasaran yang Efektif dengan E-Commerce ································· 52
D. Rangkuman Materi ·········································································· 58
BAB 4 PERAN PENTING PRIVACY UNTUK PELAKU DIGITAL MARKETING ·· 65
A. Pendahuluan ···················································································· 66
B. Privasi ······························································································ 67
C. Digital Marketing············································································· 68
D. Pentingnya Perlindungan Privasi dan Data Pribadi ························· 69
E. Privasi dalam Digital Marketing ······················································ 70
F. Manfaat Data dalam Digital Marketing··········································· 71
G. Rangkuman Materi ·········································································· 72

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 5 KEPERCAYAAN PEMBELI, PENJUAL DALAM MODEL


BISNIS ONLINE ················································································ 75
A. Pendahuluan ···················································································· 76
B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepercayaan Konsumen ··········· 78
C. Implikasi Kepercayaan Konsumen ··················································· 80
D. Memahami Perilaku Konsumen di Era Digital ································· 82
E. Perilaku Konsumen di Era Bisnis Online ·········································· 84
F. Perilaku Konsumen di Masa Normal Berikutnya ····························· 87
G. Proses Pembentukan Persepsi ························································ 88
H. Rangkuman Materi ·········································································· 91
BAB 6 CYBER SECURITY ········································································· 99
A. Pendahuluan ·················································································· 101
B. Pengertian Cyber Security······························································ 102
C. Elemen Cyber Security ··································································· 103
D. Jenis Ancaman Cyber Security ······················································· 103
E. Penanggulangan Kejahatan Cyber ················································· 105
F. Jenis Cyber Security ······································································· 107
G. Metode Menghadapi Ancaman ····················································· 108
H. Password························································································ 110
I. Kesalahan Umum yang Dilakukan Pengguna Password ················ 111
J. Rangkuman Materi ······································································· 112
BAB 7 SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK············································115
A. Pendahuluan ·················································································· 116
B. Pengertian Pembayaran Elektronik (Electronic Payment)············· 118
C. Perkembangan Sistem Pembayaran ·············································· 121
D. Perkembangan Uang Elektronik ···················································· 122
E. Manfaat e-Payment ······································································· 123
F. Kelebihan & Kekurangan Uang Elektronik ····································· 125
G. e-Wallet ························································································· 131
H. e-Money ························································································· 132
I. Rangkuman Materi ········································································ 133
BAB 8 FAKTOR-FAKTOR KONSUMEN DALAM DIGITAL MARKETING ·······135
A. Pendahuluan ·················································································· 136
B. Kemudahan Transaksi···································································· 137
C. Diskon ···························································································· 143

vi

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

D. Detail Informasi Produk ································································· 147


E. Keunggulan Produk········································································ 148
F. Servis Pelanggan ············································································ 149
G. Word of Mouth (WoM) ·································································· 150
H. Rangkuman Materi ········································································ 151
BAB 9 USER INTERFACE/USER EXPERIENCE PADA SITUS WEB
UNTUK DIGITAL MARKETING ··························································155
A. Pendahuluan ·················································································· 156
B. User Interface (UI) vs. User Experience (UX)·································· 158
C. Situs Web Untuk Digital Marketing ·············································· 160
D. Costumer Journey dan Fitur Website············································· 162
E. Landing Page di Website ······························································· 168
F. Fitur yang Harus Ada dalam Website e-Commerce ······················· 170
G. Faktor Keamanan dalam User Interface pada Situs Web
Untuk Kegiatan Jual-Beli ································································ 171
H. Rangkuman Materi ········································································ 174
BAB 10 FAKTOR-FAKTOR PERANCANGAN WEBSITE (WEB PLANING) ······177
A. Pendahuluan ·················································································· 178
B. Perencanaan Website ···································································· 179
C. Tahapan Pembuatan Website ······················································· 180
D. Hosting dan Domain ······································································ 192
E. Rangkuman Materi ········································································ 194
BAB 11 STRATEGI PENENTUAN HARGA DALAM DIGITAL MARKETING ····197
A. Pendahuluan ················································································· 198
B. Definisi dan Manfaat Strategi Penetapan Harga ··························· 199
C. Cara dalam Menetapkan Harga ····················································· 200
D. Jenis-Jenis Penetapan Harga ························································· 203
E. Rangkuman Materi ········································································ 210
BAB 12 CONTENT MARKETING ·····························································213
A. Pendahuluan ·················································································· 214
B. Pengertian Content Marketing ······················································ 215
C. Alasan Kenapa Harus Content Marketing······································ 215
D. Manfaat Content Marketing ························································· 217
E. Strategi Content Marketing ··························································· 219

vii

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

F. Sepuluh Format Konten yang Paling Efisien Untuk Digunakan


dalam Strategi Perusahaan···························································· 226
G. Kesimpulan ···················································································· 229
H. Rangkuman Materi ······································································· 230
BAB 13 EMAIL DAN VIRAL MARKETING·················································233
A. Pendahuluan ·················································································· 234
B. Definisi Email Marketing ······························································· 235
C. Jenis Email Marketing···································································· 238
D. Stretegi Pemasaran Email yang Efektif ·········································· 240
E. Definisi Viral Marketing ································································· 243
F. Strategi Pemasaran Viral ······························································· 247
G. Rangkuman Materi ········································································ 247
BAB 14 INTERNET MARKETING TOOLS ··················································251
A. Pendahuluan ·················································································· 252
B. Internet Marketing Strategy ·························································· 254
C. Search Engine Optimization (SEO) ················································· 256
D. Search Engine Marketing······························································· 262
E. Search Engine Result Pages (SERPs) ·············································· 266
F. Rangkuman Materi ········································································ 271
GLOSARIUM ························································································274
PROFIL PENULIS ···················································································280

viii

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 1: PENGANTAR
DIGITAL MARKETING

Dr. Muhammad Azizi, S.E., M.Si


Universitas Tomakaka Mamuju

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 1
PENGANTAR DIGITAL MARKETING

A. PENDAHULUAN
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu, individu dan
kelompok individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan penawaran dan secara bebas bertukar produk dan
jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Beberapa konsep
pemasaran lain yang berkaitan dengan pemasaran diantaranya yang
dikemukakan oleh Stanton (1978), yaitu sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep
pemasaran masyarakat kemudian dicetuskan oleh Kotler (2005) yang
menuntut para pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etis
pada praktik pemasaran mereka. Para pemasar harus menyeimbangkan
antara kepuasan konsumen, kepentingan publik dan laba perusahaan.
Drucker (1973) mengatakan bahwa orang dapat menganggap bahwa
penjualan akan selalu dibutuhkan. Oleh karena itu, tujuan pemasaran
adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga
produk atau jasa itu sesuai dengan pelanggan dan selanjutnya mampu
menjual dengan sendirinya. Dengan demikian, tujuan pemasaran telah
membuat penjualan menjadi tidak terlalu penting lagi.
Konsep pemasaran konvensional di atas, kemudian diadopsi pada
sistem pemasaran digital. Proses adopsi tersebut berjalan dengan
berbagai penyesuaian dan dengan proses yang cepat. Sejak diperkenalkan
komputer di sekitar tahun 1990 dan internet di sekitar tahun 2000, proses

2 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

adopsi pemasaran ke dalam dunia digital sudah merambah ke banyak


negara dan banyak pengguna di tahun 2018 ini.
Pemasaran digital, menurut Wsi (2013) dalam Todor (2016) adalah
“The practice of promoting products and services in an innovative way,
using primarily database-driven distribution channels to reach consumers
and customers in a timely, relevant personal and cost-effective manner”.
Berdasarkan definisi ini maka pemasaran digital merupakan suatu cara
inovatif yang menggunakan database dan menjangkau konsumen secara
individu, hemat biaya dan lebih tepat waktu. Sedangkan Todor (2016)
sendiri menyatakan bahwa “Digital marketing is a blanket term for the
targeted, measurable, and interactive marketing of goods or services using
digital technologies in order to reach and convert leads into customers and
preserve them. The main objective is to promote brands, shape preference
and boost sales through several digital marketing techniques”. Dia
menekankan target yang terukur dan bersifat interaktif serta mengubah
calon konsumen menjadi pelanggan yang loyal.

B. RUANG LINGKUP DIGITAL MARKETING


Pemasaran sering dianggap kebanyakan orang sesederhana promosi
atau iklan. Tapi sebenarnya pemasaran merupakan konsep kompleks yang
digunakan untuk membuat rencana tindakan komprehensif untuk
menciptakan kesadaran tentang bisnis; meningkatkan basis pelanggan;
meningkatkan penjualan, dan mempromosikan produk dan merk; serta
membangun brand. Pemasaran tersebut perlu dilakukan secara efektif,
cermat, kreatif dan cerdas, supaya pertumbuhan bisnis optimal.
Internet telah menjadi faktor yang paling mempengaruhi perubahan
budaya, ekonomi dan sosial yang terlihat pada abad ke-21 (Henning dkk,
2010). Cara manusia dalam berbicara, berkomunikasi, bertindak, dan
mengambil keputusan sudah banyak berubah dengan kehadiran teknologi
digital, demikian juga halnya dengan pemasaran. Seiring dengan kemajuan
teknologi (perkembangan internet dan World Wide Web serta teknologi
digital lainnya), tren di dunia bisnis juga semakin bervariasi dan
berkembang, salah satu tren tersebut berupa pemasaran digital (digital
marketing). Secara umum digital marketing atau pemasaran digital
merupakan teknik pemasaran berbasis internet yang semakin dibutuhkan.

Pengantar Digital Marketing | 3

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Digital marketing menjadi salah satu strategi yang paling banyak


diterapkan oleh berbagai perusahaan dalam melakukan promosi di era
Revolusi Industri 4.0. Ditambah lagi dengan fitur penunjang yang
mumpuni akan membuat digital marketing semakin efektif. Lalu digital
marketing ini penting bagi kesuksesan
Pemasaran digital mempunyai beberapa istilah berbeda namun
mempunyai arti yang sama. Beberapa alternatif istilah untuk pemasaran
digital antara lain adalah online marketing, internet marketing dan web
marketing. Jenis pemasaran ini mempunyai beberapa keunikan tersendiri
dibandingkan pemasaran konvensional. Beberapa keunikan tersebut
adalah:
1. Interaktivitas: konsumen dapat menentukan waktu untuk memulai
berinteraksi (login ke internet) dan jangka waktu koneksi.
2. Memperkuat dampak pemasaran karena internet dapat meningkatkan
jangkauan pasar dan mudah untuk digunakan oleh UMKM.
3. Konsumen menjadi tidak berbatas. Setiap orang yang terkoneksi
dengan internet di dunia dapat membuka suatu website.
4. Informasi online tersedia secara terus menerus selama 24 jam sehari,
7 hari seminggu dan seterusnya.
5. Pendekatan kepada konsumen dilakukan secara aktif. Konsumen yang
memutuskan apakah akan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan
atau tidak.
6. Terjadi diskusi dengan konsumen atau diskusi antar konsumen.
Pengguna internet dapat saling berdiskusi dan bebas mengemukakan
pendapat mereka tentang suatu produk/jasa.
7. Mengandung banyak sekali informasi/data dan sangat mungkin untuk
melakukan perbaharuan data (up date) jika diperlukan.
8. Lebih mudah diukur karena menggunakan teknologi digital dari pada
pemasaran tradisional.
9. Mudah beradaptasi. Pemasaran digital sangat mudah mengubah
konten website berdasarkan masukan/saran dari konsumen.
10. Personalisasi. Pemasaran digital mampu membuat penawaran dan
program yang dapat disesuaikan berdasarkan profil atau perilaku
konsumen dan kesukaan konsumen.

4 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

11. Efisiensi biaya: Pada beberapa website atau toko online, selain
menyediakan produk/jasa berbayar, juga dapat ditemukan produk/
jasa tidak berbayar. Pada beberapa website, trafik kunjungan dapat
meningkat dengan tanpa bayaran dari pengunjung.

Selain keunikan yang bersifat positif seperti tertulis di atas, pemasaran


digital mempunyai beberapa hal yang dapat bersifat negatif bagi produsen
atau konsumen. Beberapa hal yang bersifat negatif tersebut antara lain
adalah:
1. Hak cipta mudah digandakan (copy) oleh pesaing. Merek dan logo
dapat dengan mudah digandakan oleh penjual tidak bertanggung
jawab.
2. Jika terjadi penurunan kecepatan akses internet dapat menyebabkan
kesulitan di dalam melakukan surfing terutama pada website yang
besar dan kompleks. Konsumen dapat menjadi cepat bosan.
3. Pemasaran digital tidak dapat membuat konsumen dapat melihat dan
menyentuh produk sebelum produk tersebut dibeli konsumen.
4. Pada saat ini masih ada konsumen yang belum percaya dengan
pembelian digital
5. Timbul suatu ketidakpercayaan yang besar dari konsumen akibat dari
suatu kampanye viral yang negatif.
6. Sistem pembayaran “cash on delivery” masih terindikasi kejahatan dari
pembeli karena pembeli dapat memasukkan identitas palsu ke dalam
sistem.
7. Sebagian konsumen berusia lanjut (generasi tua) masih belum terbiasa
dengan teknologi internet atau berbelanja secara online. Mereka lebih
senang berbelanja secara tradisional/konvensional.
8. Pemasaran digital sangat tergantung pada teknologi dan listrik
sehingga dapat saja terjadi kesalahan (error) pada sistem teknologi
atau listrik padam.

Sifat positif dan negatif tersebut tidak terlepas dari peran SDM yang
menggunakan teknologi digital tersebut. Jika SDM mempunyai tanggung
jawab sosial tinggi dan berperilaku baik serta menghormati kompetitor
maka dampak positif akan lebih banyak terjadi di era internet ini. Namun,

Pengantar Digital Marketing | 5

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

bila SDM tidak bermoral atau bermoral tidak baik serta menghalalkan
segala cara untuk dapat menipu, memanipulasi, mengurangi atau
menambah dengan hal-hal negatif maka dampak negatiflah yang akan
terjadi. Oleh sebab itu, teknologi digital tersebut sangat dipengaruhi oleh
SDM yang menggunakan dan memanfaatkannya.

C. PERAN DIGITAL MARKETING TERHADAP PEREKONOMIAN


Dunia digital diprediksi akan menjadi poin krusial bagi seluruh aktivitas
manusia, termasuk aktivitas bisnis. Beberapa indikator yang bisa
digunakan saat ini antara lain naiknya pengeluaran iklan digital,
pertumbuhan kepemilikan smartphone yang menyediakan kemudahan
akses internet, perbaikan infrastruktur telekomunikasi dalam rangka
peningkatan kualitas akses data, serta diluncurkannya layanan 4G.
Menurut data Facebook, 74% pengguna internet di Indonesia
menggunakan perangkat mobile (Utomo,2016).
Pesatnya perkembangan teknologi, dunia digital dan internet tentu
juga berimbas pada dunia pemasaran. Tren pemasaran di dunia beralih
dari yang semula konvensional (offline) menjadi digital (online). Strategi
digital marketing ini lebih prospektif karena memungkinkan para calon
pelanggan potensial untuk memperoleh segala macam informasi
mengenai produk dan bertransaksi melalui internet. Digital marketing
adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara
online dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring sosial.
Dunia maya kini tak lagi hanya mampu menghubungkan orang dengan
perangkat, namun juga orang dengan orang lain di seluruh penjuru dunia.
Digital marketing yang biasanya terdiri dari pemasaran interaktif dan
terpadu memudahkan interaksi antara produsen, perantara pasar, dan
calon konsumen. Di satu sisi, digital marketing memudahkan pebisnis
memantau dan menyediakan segala kebutuhan dan keinginan calon
konsumen, di sisi lain calon konsumen juga bisa mencari dan
mendapatkan informasi produk hanya dengan cara menjelajah dunia maya
sehingga mempermudah proses pencariannya. Pembeli kini semakin
mandiri dalam membuat keputusan pembelian berdasarkan hasil
pencariannya. Digital marketing dapat menjangkau seluruh masyarakat di
manapun mereka berada tanpa ada lagi batasan geografis ataupun waktu.

6 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 1.1 Social Media Advertising Audiences in Indonesia


https://datareportal.com/reports/digital-2019-indonesia

Gambar di atas menjelaskan bahwa terhitung sampai Januari 2019,


sebanyak 93% pengguna internet di Indonesia melakukan pencarian
barang atau jasa secara online, 90% pengguna mengunjungi toko online
dengan berbagai perangkat, 86% pengguna melakukan transaksi online
dari berbagai perangkat (laptop dan mobile), 37% pengguna melakukan
transaksi melalui PC atau laptop, dan 76% pengguna melakukan transaksi
online melalui perangkat smartphone. Dari penjelasan diatas menyiratkan
bahwa potensi belanja online sudah cukup berkembang di Indonesia yang
harus diimbangi dengan pemasaran secara digital pula oleh pelaku usaha.
Pengguna dalam melakukan pemasaran secara online yaitu dengan media
sosial atau jejaring sosial. Jejaring sosial yang tersedia terkadang memiliki
karakteristik yang berbeda. Ada yang sifatnya untuk menjalin pertemanan
seperti Facebook, Instagram, Line, ada pula yang khusus untuk mencari
dan membangun relasi seperti yang ditawarkan Linkedin. Tersedia pula
media yang lebih pribadi seperti e-mail (electronic mail). Dari berbagai
macam platform yang disampaikan di atas, pelaku usaha juga dapat
memanfaatkan media situs pribadi.

D. PERANAN DIGITAL MARKETING


Sebagaimana pemasaran konvensional, dalam dunia digital juga
mempunyai pemasaran dalam bentuk elektronik. Pemasaran seperti itu
dikenal dengan istilah e-marketing. E-marketing mempunyai fungi yang
sama dengan fungsi pemasaran konvensional yaitu berfungsi sebagai alat
penjualan, pelayanan terhadap konsumen, media komunikasi,
Pengantar Digital Marketing | 7

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

penghematan biaya dan sebagai pengembangan merek produk/


perusahaan. Perbedaannya terletak pada teknologi digital yang digunakan
oleh digital marketing.
Perkembangan ekonomi dan ekonomi digital pada saat ini, tidak
terlepas dari fungsi digital marketing. Digital marketing ini mampu
mempromosikan produk dengan kekuatan lebih besar dari pada media
konvensional. Digital marketing dapat dilakukan oleh seorang individu
secara bersama-sama baik sadar maupun tidak sadar, baik rela maupun
tidak rela. Sedangkan marketing konvensional, biasanya lebih banyak
dilakukan oleh sebuah perusahaan saja. Selain itu, pelaku e-marketing
jauh lebih banyak dari pada pelaku pemasaran konvensional. Setiap orang
yang menggunakan peralatan elektronik yang terkoneksi dengan internet
mempunyai kontribusi di dalam e-marketing, baik orang itu ada di suatu
desa, kota maupun negara yang jauh di ujung bumi sekalipun.
Peranan digital marketing tersebut sudah terbukti memberikan
dampak yang besar pada volume penjualan perusahaan. Perusahaan dan
toko-toko yang belum menggunakan digital marketing akan lebih banyak
bangkrut karena sepi konsumen. Racat dan Capelli (2016) meneliti pada
produk kosmetik dan mengatakan bahwa uji coba secara virtual
(menggunakan digital marketing dan aplikasi) dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen dan juga mempengaruhi niat membeli. Selain itu, uji
coba virtual ini lebih baik kinerjanya dari pada uji coba dengan cara
konvensional. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan perilaku
masyarakat yang semakin banyak menggunakan peralatan elektronik
berbasis internet. Oleh sebab itu, perusahaan harus menggunakan digital
marketing sebagai salah satu strategi pemasarannya.
Beberapa fungsi digital marketing yang mampu meningkatkan
penjualan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat penjualan (sales tools)
2. Sebagai pelayanan konsumen (customer services)
3. Sebagai alat berkomunikasi
4. Sebagai efisiensi biaya
5. Sebagai alat pengembangan merk

8 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

E. TREN TEKNOLOGI PEMASARAN SAAT INI


Digital Marketing di era sekarang semakin berkembang. Orang-orang
pun mulai mempelajari dan beralih dari konvensional ke digital. Apalagi di
era new normal ini semua dipaksa melakukan apapun serba online &
digital, maka dari itu kita mesti memahami apa yang menjadi trend digital
marketing setiap tahunnya supaya tidak termakan jaman dan tetap update
perkembangan terbaru dari digital marketing.
Setiap tahunnya trend marketing selalu mengalami perubahan, khusus
di tahun 2020 ini sepertinya trend digital marketing yang mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Sebagai seorang pemilik bisnis anda
tentu perlu memahami perkembangan atau trend marketing agar bisnis
yang di jalankan bisa terus bertahan dan berkembang. Mengikuti
perkembangan zaman, perubahan trend marketing semakin signifikan
ketika berbagai teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) semakin sering
di aplikasikan pada strategi pemasaran. Jika anda perhatikan penggunaan
AI dalam memasarkan produk atau brand semakin meningkat. Lalu di
tahun 2020 apa saja trend digital marketing yang mungkin akan banyak di
gunakan oleh para marketer.
a. Direct Advertising.
Iklan ini seperti iklan di media cetak. Pemasang iklan akan membuat/
dibuatkan materi iklan untuk kemudian dipasang di sebuah website pada
suatu sisi/ruang yang disediakan. Besar kecil ukuran iklan tergantung dari
besaran ruang yang disediakan oleh pemilik website. Semakin besar
ukuran iklan dan semakin sering iklan ditayangkan maka biaya yang
dikenakan juga semakin mahal.

b. Self-service Advertising
Iklan ini dibuat oleh pemasang iklan dan kemudian diunggah ke dalam
internet. Penyedia layanan ini antara lain adalah Blogads dan Google
AdWords. Kedua provider ini memberikan suatu program yang dapat
digunakan oleh pemasang iklan untuk membuat materi iklan. Kelemahan
sistem ini adalah pemasang iklan harus mengenal dan mempelajari
terlebih dahulu cara dan menu-menu di dalam program iklan tersebut
agar materi iklan yang dibuat menjadi menarik untuk dibaca/diklik
pengunjung website.

Pengantar Digital Marketing | 9

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

c. Ad Networks
Ad Networks adalah sebuah jaringan iklan yang menghubungkan
antara pihak pemasang iklan dengan pihak pemilik website. Pada jaringan
ini, pemasang iklan tidak mempunyai target pasar khusus namun berusaha
untuk mencapai jumlah orang sebanyak-banyaknya. Sedangkan penerima
iklan tidak dapat memilih-milih iklan yang boleh diunggah di website
penerima iklan. Contoh jaringan iklan ini adalah Value Click Media dan
Tribal Fusion.

d. Contextual Advertising.
Iklan ini ditayangkan sesuai dengan konten/isi dari suatu website. Iklan
akan dipilih oleh sistem dan tidak random untuk ditayangkan pada website
tersebut. Oleh sebab itu, pengunjung website haruslah orang- orang yang
mempunyai minat yang sama antara isi website dengan iklan yang
ditayangkan. Dengan demikian, iklan menjadi lebih terarah dan lebih tepat
dengan target pasar pemasar. Kelemahan jenis iklan ini adalah pihak
pemasang iklan tidak dapat menentukan website-website apa saja yang
menjadi ruang untuk penayangan iklan. Iklan sudah ditempatkan secara
random oleh sistem.

e. Twitter Advertising
Iklan ini berbentuk iklan pendek yang berbasis pada keyword. Iklan ini
disebarkan bersamaan dengan suatu konten sesuai dengan keyword yang
dipilih pembaca. Bentuk iklan ini dapat berupa sebuah link, nama produk,
harga produk, alamat produk dan nomor kontak. Contoh iklan ini adalah
Magpie dan Twittad.
Iklan ini berukuran kecil sehingga kurang menjadi perhatian pembaca.
Di samping itu, semakin banyak tweet maka iklan akan semakin cepat
bergeser ke bawah sehingga iklan akan semakin cepat bergeser ke bawah.
Jumlah karakter juga sangat terbatas. Jumlah maksimal karakter yang
diizinkan oleh Twitter adalah 140 karakter sehingga pihak pemasang iklan
harus dapat membuat kalimat iklan singkat yang efektif.

10 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

f. In-Text Advertising
Pada suatu artikel di dalam website, terdapat beberapa kata yang
berfungsi sebagai link ke suatu website lain. Biasanya beberapa kata itu
berwarna biru, sebagai tanda bahwa kata itu dapat diklik untuk diarahkan
pada suatu website yang merupakan suatu referensi dari kata tersebut.
Iklan ini dapat dilihat oleh pengunjung website namun bagi pemasang
iklan, terdapat kesulitan untuk mengetahui jumlah pengunjung yang
melakukan klik pada kata tersebut.

g. Ad Network Optimization
Ad Network Optimization adalah suatu program yang dapat
membantu pemilik website untuk meningkatkan efektivitas tata ruang
iklan di dalam website tersebut. Program ini dapat melakukan
penyesuaian tata letak, warna, background dan memilih jaringan iklan
yang lebih efektif bagi iklan di website itu. Program ini juga dapat
mengidentifikasi pengunjung yang kurang responsif terhadap iklan. Jika
terjadi hal ini maka program akan secara otomatis melakukan penyesuaian
terhadap tata letak iklan dan mencari jaringan lain yang lebih efektif.
Sistem ini memerlukan paling tidak 10.000 tayang dalam melatih program
untuk dapat memberikan penyesuaian yang paling sesuai.

h. Representatif Ad Agencies
Seperti yang terjadi pada iklan konvensional, pada e-marketing juga
terdapat suatu agensi yang menjadi agen pemasangan iklan. Agensi ini
mewakili beberapa website atau blog dan membantu mempromosikan
program-program promosi besar dari perusahaan-perusahaan atau merk-
merk terkenal dengan menempatkan iklan-iklan itu ke dalam website atau
blog yang dikelola oleh agensi tersebut. Jika perusahaan memilih agensi
yang tepat maka program ini akan memberikan stimulasi promosi yang
lebih besar karena pihak agensi juga membantu perusahaan dalam
menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Oleh sebab itu,
perusahaan harus melakukan analisa kinerja agensi ini sehingga strategi
pemasaran perusahaan akan semakin baik jika kinerja agensi juga baik.
Jenis e-marketing ini memerlukan tambahan biaya pemasaran. Tambahan
biaya tersebut muncul karena pihak perusahaan menggunakan jasa agensi

Pengantar Digital Marketing | 11

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

yang merupakan suatu bagian dari tata niaga promosi. Selain itu, ada
kemungkinan pula pihak agensi menggunakan jasa-jasa vendor lain yang
terlibat dalam rantai tata niaga promosi sehingga menambah biaya
promosi.

i. Social Advertising
Pada era perkembangan internet ini, muncul banyak program untuk
melakukan sosialisasi diri. Program-program seperti Facebook, Instagram,
Twitter dan lain-lain merupakan program internet yang menekankan pada
hubungan sosial antar pengguna program. Kekuatan program-program
tersebut dalam e-marketing terletak pada “perkataan mulut ke mulut”,
viralitas suatu kejadian dan rekomendasi langsung dari teman ke teman
lainnya. Jika iklan ini viral di media sosial maka iklan ini mempunyai biaya
promosi yang murah karena perusahaan tidak perlu menyebarkan iklan ini
secara mandiri namun iklan ini disebarkan secara sukarela oleh pengguna
media sosial. Untuk mengantisipasi konsumen yang ingin mengetahui
lebih mendalam tentang suatu produk dalam iklan media sosial tersebut,
perusahaan harus membuat suatu landing page atau website yang berisi
keterangan mengenai produk tersebut.

j. Video Advertising
Pada era digital ini, video menjadi suatu bentuk tayangan yang lebih
mudah dibuat. Sedemikian mudah sehingga seseorang dapat membuat
video berbahan iklan seorang diri. Jika dilihat pada masa sebelum era
digital, diperlukan beberapa orang untuk membuat sebuah video
sederhana. Namun, pada era digital ini, semua proses pembuatan video
konvensional sudah dapat digantikan oleh suatu aplikasi video dan dapat
dioperasikan oleh seorang operator saja.
Iklan berbentuk video lebih menarik dari pada iklan berbentuk lain.
Hal ini disebabkan oleh iklan video yang mempunyai kekuatan visual dan
audio. Namun iklan ini memerlukan volume data yang besar baik untuk
mengunggah maupun mengunduh video. Bagi individu yang mempunyai
kuota paket data terbatas maka video ini jarang diunduh namun bagi
individu pengguna kuota tidak terbatas maka video ini lebih berpeluang
untuk dilihat Pada media sosial Youtube, video iklan muncul sebelum

12 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

video yang akan disaksikan pengguna. Dengan demikian, pengguna


“terpaksa” menyaksikan iklan itu sebelum menyaksikan video yang
diinginkan untuk disaksikan.

k. RSS Advertising
RSS adalah suatu program atau aplikasi yang mengumpulkan berita
atau artikel untuk kemudian dikirim kepada pelanggan RSS. Pada
umumnya, RSS ini berguna bagi pelanggan yang selalu memonitoring
berita atau artikel yang berubah setiap waktu tertentu. Program ini
memudahkan pelanggan di dalam mendapatkan berita atau artikel yang
diinginkan tanpa harus membuka browser untuk melihat perubahan berita
atau artikel di dalam suatu website. Pengiriman berita dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan. Pelanggan dapat mengatur waktu
pengiriman dalam jangka waktu 1 hari, 1 minggu atau dalam beberapa jam
sekali.
Isi berita atau artikel dapat berupa tulisan singkat dan disertai dengan
link ke berita atau artikel yang lebih lengkap. Namun ada juga RSS yang
berisi berita atau artikel lengkap dan dilengkapi dengan gambar dan
bahkan suara. Topik berita atau artikel dapat berupa press release, laporan
reguler, berita politik/ekonomi/budaya, up date produk atau aktivitas lain
yang perlu disampaikan secara regular/periodik. Berkenaan dengan e-
marketing, materi iklan disampaikan bersamaan dengan berita atau artikel
yang dikirim sehingga pada saat pelanggan membaca berita atau artikel
maka iklan yang terkait dengan isi berita atau artikel dapat juga dibaca
oleh pelanggan. Iklan dalam RSS ini hanya dapat dilihat oleh pelanggan
RSS. Pengguna internet lain tidak dapat melihat iklan dalam RSS ini karena
tidak berlangganan RSS. Oleh sebab itu, promosi melalui iklan dalam RSS
ini mempunyai pembaca yang lebih terbatas.

F. STRATEGI DIGITAL MARKETING


Ada begitu banyak strategi digital marketing dan kadang-kadang bisa
sangat melelahkan ketika Anda mencoba memutuskan mana yang akan
diprioritaskan. Pemasar yang mencari strategi pemasaran digital utama
harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bisnis, produk, dan

Pengantar Digital Marketing | 13

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

demografi mereka sebelum memilih strategi pemasaran digital yang akan


efektif untuk kebutuhan mereka.
Strategi digital marketing adalah strategi yang digunakan para pelaku
bisnis dalam memaksimalkan potensi aktivitas digital marketing yang
sedang dilaksanakan. Setiap pelaku bisnis atau perusahaan memiliki
strategi digital marketing yang berbeda-beda, disesuaikan pada
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
Secara sederhana, berikut ini langkah strategi digital marketing bagi
pemula:
1. Digital Assets Development,
Langkah pertama adalah menyiapkan identitas digital sebuah bisnis.
Aktivitas yang dilakukan antara lain membangun website dan menyiapkan
akun social media (contoh: Facebook, Instagram, YouTube, dll)

2. Meningkatkan kunjungan website,


Dengan melakukan beberapa cara seperti optimasi SEO (Search Engine
Optimization), pemasangan iklan CPC melalui Google Adsense, dll.

3. Optimasi akun social media,


Mengupayakan peningkatan interaksi dengan para pengguna social
media dengan cara menyiapkan dan mempublikasikan konten yang
menarik. Selain itu optimalisasi dengan cara beriklan di social media juga
patut untuk dipertimbangkan.

4. Email Marketing activities.


Email sebagai alat komunikasi digital yang dikenal kuno ini nyatanya
masih memiliki potensi peningkatan sales sebuah bisnis. Tidak dapat
dipungkiri bahwa semua pengguna smartphone diwajibkan untuk memiliki
akun email untuk bisa memanfaatkan fitur smartphone secara maksimal.
Kondisi ini merupakan potensi yang sangat bagus jika dapat dimanfaatkan
dengan baik.

14 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

5. Broadcast message
Bagian dari digital marketing yang masih bisa kita jumpai. Tak jarang
kita masih mendapatkan broadcast message seperti pesan singkat (SMS),
Whatsapp, hingga Social Media Direct Message. Meskipun rentan
mengalami pemblokiran akun, nyatanya broadcast message masih
memiliki conversion rate yang cukup baik.
Selain kelima strategi di atas, ada banyak lagi strategi digital
marketing yang masih sangat potensial untuk dilakukan. Mengingat
strategi digital marketing merupakan bagian dari pekerjaan tim kreatif
yang cakupannya sangat luas demi meningkatkan interaksi bisnis dengan
calon customer.
Manusia mempunyai kebutuhan, keinginan dan permintaan terhadap
suatu barang. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia
seperti makanan, minuman, udara, air, pendidikan, hiburan dan lain
sebagainya. Dari semua kebutuhan tersebut, tidak semua menjadi suatu
keinginan. Misalnya, orang Yogyakarta lebih ingin (suka) terhadap
makanan gudeg dan tempe bacem dari pada orang Sumatera Barat; orang
Sunda lebih suka terhadap sayuran asam dan pedas dari pada orang
Maluku; orang Sumatera Barat lebih suka terhadap sayuran singkong
rebus dan toge rebus dari pada orang Sunda.
Pada era digital, selain kebutuhan dan keinginan terhadap barang
yang ada di pasar konvensional, muncul suatu kebutuhan dan keinginan
terhadap barang-barang digital dan barang-barang terkait dengan dunia
digital. Misalnya saja kebutuhan dan keinginan terhadap laptop dan
telepon selular serta ketersediaan jaringan internet. Di samping barang-
barang tersebut, diperlukan pula barang-barang terkait dunia digital
seperti cover telepon selular, tas-tas praktis untuk membawa laptop dan
telepon selular, aplikasi-aplikasi digital, televisi terkoneksi internet dan
berbagai peralatan lain. Hal ini merupakan suatu pasar baru yang muncul
seiring dengan era digital berkembang.
Perkembangan pasar baru tersebut menyebabkan permintaan
terhadap suatu barang semakin meningkat. Permintaan itu adalah suatu
keinginan yang didukung oleh kemampuan daya beli. Pada era sebelum
era digital, banyak orang tidak mampu membeli televisi untuk
menyaksikan suatu acara favorit karena harga televisi relatif mahal. Pada

Pengantar Digital Marketing | 15

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

era digital ini, seseorang cukup hanya mempunyai telepon selular dengan
harga relatif lebih mudah dari televisi dan sudah dapat menonton acara
televisi favorit. Dengan demikian, permintaan terhadap telepon selular
yang berkemampuan menampilkan acara televisi akan mendapatkan
peningkatan jumlah permintaan.
Berdasarkan hal itu maka pertumbuhan teknologi pada era digital ini,
selain mendorong pertumbuhan penjualan barang/jasa konvensional, juga
mendorong munculnya suatu kebutuhan dan permintaan terhadap
barang/jasa digital. Pada saat ini, sudah banyak berkembang produk-
produk turunan dari perangkat digital dengan ukuran semakin kecil namun
mempunyai kemampuan yang relatif lebih tinggi dan lebih besar. Dalam
bidang jasa, pada awal era digital, karyawan masih diwajibkan untuk hadir
di kantor untuk mengerjakan pekerjaan digital. Namun pada saat ini, ada
sebagian kantor yang memberikan kebebasan kepada karyawan untuk
mengerjakan pekerjaan digital dari rumah. Bahkan, beberapa jasa digital
yang dibutuhkan konsumen, dapat dikerjakan di rumah dan komunikasi
antara pemberi jasa dengan konsumen dilakukan secara digital pula.

G. PROGRAM PEMASARAN/BAURAN PEMASARAN DIGITAL


Program pemasaran harus dimiliki oleh pemasar. Program pemasaran
adalah suatu rencana pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan pada
pemasaran konvensional. Program ini dikenal dengan istilah Bauran
Pemasaran (Marketing Mix). Berdasarkan McCarthy (1960), bauran
pemasaran terdiri dari 4 P yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place
(Tempat) dan Promotion (Promosi). Masing-masing variabel yang
digunakan dalam ke empat P tersebut adalah:
a. Produk: Keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merek,
kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan;
b. Harga: Daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode
pembayaran, syarat kredit;
c. Promosi: Promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan,
kehumasan, pemasaran langsung;
d. Tempat: Saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi,
persediaan, transportasi.

16 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

1. Produk di Era Digital


Pada era digital, produk maupun jasa yang ditawarkan oleh produsen
adalah sama dengan produk di era konvensional. Pada perkembangan era
digital ini produk-produk seperti baju, alat rumah tangga, alat-alat musik,
peralatan kesehatan dan lain-lain yang biasa dijual di era konvensional,
tetap dijual oleh produsen. Namun dengan perkembangan teknologi
digital dan internet maka produk-produk tersebut ditempatkan di suatu
website.
Selain produk-produk konvensional tersebut, produk-produk terkait
era digital juga bermunculan. Produk tersebut dapat berupa suatu produk
baru atau suatu pengembangan (baca: pemutakhiran) produk. Seperti
diketahui bersama, pemutakhiran produk digital relatif sangat cepat bila
dibandingkan dengan produk di era konvensional. Dalam beberapa tahun
saja, produk-produk terkait digital sudah menghasilkan banyak produk
baru dan juga banyak inovasi baru yang ditawarkan.
Produk aplikasi-aplikasi praktis tersebut juga dimanfaatkan oleh
banyak perusahaan untuk memudahkan transaksi perusahaan. Misalnya
saja produk aplikasi perbankan. Banyak bank-bank yang memproduksi
produk aplikasi perbankan khusus yang digunakan untuk memudahkan
nasabah bank bertransaksi keuangan dengan bank tersebut. Dengan
aplikasi praktis tersebut, nasabah bank dapat bertransaksi dengan mudah
seperti melihat saldo, transfer, membayar berbagai macam tagihan dan
membeli berbagai macam jasa. Dengan aplikasi itu, jumlah transaksi di
counter teller juga menurun drastis sehingga berdampak pada efisiensi
pekerjaan.

2. Place di Era Digital


Place di era digital dikenal dengan istilah market space (ruang pasar).
Untuk memberi gambaran mengenai ruang pasar ini, diperlukan suatu
analogi. Jika ruang pasar ini dianggap sebagai suatu perpustakaan besar
maka perpustakaan itu adalah suatu ruang pasar. Ruangan-ruangan di
dalam perpustakaan itu adalah jenis-jenis ruang pasar yang terdiri dari
berbagai kelompok buku, misalnya buku kesehatan, pertanian, hukum,
politik, mesin, elektronik dan lain-lain. Dengan demikian, ruang pasar yang
ada adalah ruang pasar kesehatan, pertanian, hukum, politik, mesin,

Pengantar Digital Marketing | 17

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

elektronik dan lain-lain. Kemudian, di dalam masing-masing ruang itu


terdapat rak-rak lemari yang merupakan sub kelompok dari jenis buku.
Misalnya rak buku kesehatan manusia, rak buku gizi kesehatan, rak buku
senam kesehatan dan seterusnya. Biasanya, setiap buku di dalam
perpustakaan itu diberi kode untuk mengetahui lokasi buku bahwa buku
itu ada di ruang mana, pada lemari berapa dan di rak ke berapa. Pada era
digital, kode buku itu dikenal sebagai alamat website. Contoh website
antara lain adalah www.gunadarma.ac.id; www.telkomsel.com;
www.bi.go.id; www.pertanian.go.id; dan sebagainya.
Salah satu pintu masuk ruang pasar utama di era digital ini adalah
search engine. Search engine adalah suatu aplikasi praktis yang berguna
untuk mencari sesuatu termasuk mencari produk dan jasa yang
dibutuhkan. Beberapa search engine yang banyak digunakan antara lain
adalah google.com, search.yahoo.com, bing.com, baidu.com, ask.com,
search.aol.com, search.infospace.com, info.com, duckduckgo.com,
dogpile.com, yandex.ru, dan lain-lain. Konsumen menggunakan aplikasi ini
hanya dengan mengetik kata kunci atau nama produk/jasa yang dicari.
Kemudian, setelah menekan enter, daftar alamat website dan uraian
singkat tentang kata kunci akan muncul di layar monitor sebagai halaman
pertama dari sekian banyak halaman.

3. Promotion di Era Digital


Promosi pada era sebelum era digital, dilakukan dengan membuat
materi iklan untuk kemudian disebarkan melalui saluran komunikasi yang
ada misalnya radio, televisi, spanduk dan billboard di tepi jalan utama.
Pada era digital, selain saluran komunikasi yang sudah disebutkan itu,
materi iklan juga ditempatkan pada tempat-tempat promosi sebagai
berikut:
a. Menggunakan website dengan traffic kunjungan tinggi sebagai wadah
untuk memasang iklan produk.
b. Memasang iklan baris di berbagai raksasa digital dunia seperti Google
dan Yahoo.
c. Membuka akun produk/perusahaan di media sosial. Media sosial
sedang menjadi trend yang banyak diminati saat ini. Youtube,

18 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Facebook, Twitter, Instagram adalah beberapa media sosial yang


ramai digunakan di Indonesia.

Suatu keunikan lain dalam dunia digital adalah kemudahan pengguna


untuk menggunakan berbagai media sosial dengan satu akun. Seseorang
yang sudah mempunyai akun email Google misalnya, orang itu dapat
menggunakan berbagai aplikasi Google lain hanya dengan satu akun tadi.
Orang itu dapat menggunakan Google Schoolar, Google Map, Google Drive,
Google Analytic dan Youtube dengan satu akun. Di luar Google, akun
tersebut juga dapat digunakan untuk login ke media sosial seperti
Facebook, Instagram dan Twitter sehingga seseorang tidak perlu
melakukan login berkali-kali untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi
lain.

4. Price di Era Digital


Harga pada masa sebelum era digital memungkinkan seorang
produsen untuk memberikan harga lebih tinggi atau lebih rendah kepada
target konsumen dengan spesifikasi produk yang relatif sama. Perbedaan
tersebut dapat terjadi karena tidak banyak konsumen yang mempunyai
banyak waktu dan energi untuk membandingkan suatu toko dengan toko
lain yang berjarak relatif jauh. Lain halnya jika toko yang satu berdekatan
dengan toko lainnya seperti toko-toko di pasar baju Tanah Abang atau
sebuah pusat toko telepon selular yang terletak di sebuah lantai suatu
mall. Harga baju dan harga telepon selular antara toko itu dapat dikatakan
tidak berbeda terlalu jauh. Pedagang di toko-toko itu akan menjaga
konsumennya untuk tetap berbelanja di tokonya dengan memberikan
penawaran harga serupa dengan harga di toko sebelah.
Perkembangan internet saat ini telah memberikan kemudahan yang
lebih baik kepada konsumen untuk membandingkan harga dengan
semakin banyak portofolio website yang diluncurkan di ruang pasar.
Contoh portofolio ini antara lain adalah tokopedia.com dan trivago.com.
Kedua website ini menampung berbagai produk dan informasi mengenai
produk-produk tersebut dalam website mereka. Pada tokopedia.com,
pengelola website menyediakan ruang bagi penjual untuk mengunggah
produk berikut keterangannya pada website tokopedia.com. Tentu saja,

Pengantar Digital Marketing | 19

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

aturan dan administrasi antara pengelola tokopedia.com dengan penjual


sudah disepakati bersama. Pada website ini, konsumen dapat menemukan
sebuah produk yang dicari dengan mengetik kata kunci di kolom “search
engine” dan mendapatkan berbagai penawaran dari banyak penjual untuk
produk yang sama dalam waktu beberapa detik saja. Harga dari suatu
penjual dengan harga dari penjual yang lain akan menjadi mudah
dibandingkan dan konsumen akan segera mengetahui harga rata-rata dari
suatu produk yang dicari.

H. RANGKUMAN MATERI
a. Pengertian dan Ruang Lingkup Digital Marketing
Pemasaran digital mempunyai beberapa istilah berbeda namun
mempunyai arti yang sama. Beberapa alternatif istilah untuk pemasaran
digital antara lain adalah online marketing, internet marketing dan web
marketing. Jenis pemasaran ini mempunyai beberapa keunikan tersendiri
dibandingkan pemasaran konvensional. Beberapa keunikan tersebut
adalah:
1. Interaktivitas
2. Memperkuat dampak pemasaran karena internet dapat meningkatkan
jangkauan pasar dan mudah untuk digunakan oleh UMKM.
3. Konsumen menjadi tidak berbatas.
4. Informasi online tersedia secara terus menerus selama 24 jam sehari,
7 hari seminggu dan seterusnya.
5. Pendekatan kepada konsumen dilakukan secara aktif.
6. Terjadi diskusi dengan konsumen atau diskusi antar konsumen.
7. Mengandung banyak sekali informasi/data dan sangat mungkin untuk
melakukan perbaharuan data (up date) jika diperlukan.
8. Lebih mudah diukur
9. Mudah beradaptasi.
10. Personalisasi.
11. Efisiensi biaya

20 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Selain keunikan yang bersifat positif seperti tertulis di atas, pemasaran


digital mempunyai beberapa hal yang dapat bersifat negatif bagi produsen
atau konsumen. Beberapa hal yang bersifat negatif tersebut antara lain
adalah:
1. Hak cipta mudah digandakan (copy) oleh pesaing
2. Jika terjadi penurunan kecepatan akses internet dapat menyebabkan
kesulitan di dalam melakukan surfing terutama pada website yang
besar dan kompleks.
3. Pemasaran digital tidak dapat membuat konsumen dapat melihat dan
menyentuh produk sebelum produk tersebut dibeli konsumen.
4. Pada saat ini masih ada konsumen yang belum percaya dengan
pembelian digital
5. Timbul suatu ketidakpercayaan
6. Sistem pembayaran “cash on delivery” masih terindikasi kejahatan
7. Sebagian konsumen berusia lanjut (generasi tua) masih belum terbiasa
dengan teknologi
8. Pemasaran digital sangat tergantung pada teknologi

Sifat positif dan negatif tersebut tidak terlepas dari peran SDM yang
menggunakan teknologi digital tersebut. Jika SDM mempunyai tanggung
jawab sosial tinggi dan berperilaku baik serta menghormati kompetitor
maka dampak positif akan lebih banyak terjadi di era internet ini. Namun,
bila SDM tidak bermoral atau bermoral tidak baik serta menghalalkan
segala cara untuk dapat menipu, memanipulasi, mengurangi atau
menambah dengan hal-hal negatif maka dampak negatiflah yang akan
terjadi. Oleh sebab itu, teknologi digital tersebut sangat dipengaruhi oleh
SDM yang menggunakan dan memanfaatkannya.

b. Peran Digital Marketing Terhadap Perekonomian


Dunia digital diprediksi akan menjadi poin krusial bagi seluruh aktivitas
manusia, termasuk aktivitas bisnis. Beberapa indikator yang bisa
digunakan saat ini antara lain naiknya pengeluaran iklan digital,
pertumbuhan kepemilikan smartphone yang menyediakan kemudahan
akses internet, perbaikan infrastruktur telekomunikasi dalam rangka
peningkatan kualitas akses data, serta diluncurkannya layanan 4G.

Pengantar Digital Marketing | 21

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Menurut data Facebook, 74% pengguna internet di Indonesia


menggunakan perangkat mobile (Utomo, 2016).
Pengguna dalam melakukan pemasaran secara online yaitu dengan
media sosial atau jejaring sosial. Jejaring sosial yang tersedia terkadang
memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang sifatnya untuk menjalin
pertemanan seperti Facebook, Instagram, Line, ada pula yang khusus
untuk mencari dan membangun relasi seperti yang ditawarkan Linkedin.
Tersedia pula media yang lebih pribadi seperti e-mail (electronic mail).
Dari berbagai macam platform yang disampaikan di atas, pelaku usaha
juga dapat memanfaatkan media situs pribadi.

c. Peranan Digital Marketing


Peranan digital marketing tersebut sudah terbukti memberikan
dampak yang besar pada volume penjualan perusahaan. Perusahaan dan
toko-toko yang belum menggunakan digital marketing akan lebih banyak
bangkrut karena sepi konsumen. Racat dan Capelli (2016) meneliti pada
produk kosmetik dan mengatakan bahwa uji coba secara virtual
(menggunakan digital marketing dan aplikasi) dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen dan juga mempengaruhi niat membeli. Selain itu, uji
coba virtual ini lebih baik kinerjanya dari pada uji coba dengan cara
konvensional. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan perilaku
masyarakat yang semakin banyak menggunakan peralatan elektronik
berbasis internet. Oleh sebab itu, perusahaan harus menggunakan digital
marketing sebagai salah satu strategi pemasarannya.
Beberapa fungsi digital marketing yang mampu meningkatkan
penjualan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat penjualan (sales tools)
2. Sebagai pelayanan konsumen (customer services)
3. Sebagai alat berkomunikasi
4. Sebagai efisiensi biaya
5. Sebagai alat pengembangan merk

22 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

d. Tren Teknologi Pemasaran Saat Ini


Setiap tahunnya trend marketing selalu mengalami perubahan, khusus
di tahun 2020 ini sepertinya trend digital marketing yang mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Sebagai seorang pemilik bisnis anda
tentu perlu memahami perkembangan atau trend marketing agar bisnis
yang di jalankan bisa terus bertahan dan berkembang. Mengikuti
perkembangan zaman, perubahan trend marketing semakin signifikan
ketika berbagai teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) semakin sering
di aplikasikan pada strategi pemasaran. Jika anda perhatikan penggunaan
AI dalam memasarkan produk atau brand semakin meningkat. Lalu di
tahun 2020 apa saja trend digital marketing yang mungkin akan banyak di
gunakan oleh para marketer.
1. Direct Advertising.
2. Self-service Advertising
3. Ad Networks
4. Contextual Advertising.
5. Twitter Advertising
6. In-Text Advertising
7. Ad Network Optimization
8. Representatif Ad Agencies
9. Social Advertising
10. Video Advertising
11. RSS Advertising

e. Strategi Digital Marketing


Strategi digital marketing adalah strategi yang digunakan para pelaku
bisnis dalam memaksimalkan potensi aktivitas digital marketing yang
sedang dilaksanakan. Setiap pelaku bisnis atau perusahaan memiliki
strategi digital marketing yang berbeda-beda, disesuaikan pada
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
Secara sederhana, berikut ini langkah strategi digital marketing bagi
pemula:
1. Digital Assets Development,
2. Meningkatkan kunjungan website,
3. Optimasi akun social media,

Pengantar Digital Marketing | 23

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

4. Email Marketing activities.


5. Broadcast message

f. Program Pemasaran/Bauran Pemasaran Digital


Program pemasaran harus dimiliki oleh pemasar. Program pemasaran
adalah suatu rencana pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan pada
pemasaran konvensional. Program ini dikenal dengan istilah Bauran
Pemasaran (Marketing Mix). Berdasarkan McCarthy (1960), bauran
pemasaran terdiri dari 4 P yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place
(Tempat) dan Promotion (Promosi). Masing-masing variabel yang
digunakan dalam ke empat P tersebut adalah:
1. Produk: Keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merek,
kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan;
2. Harga: Daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode
pembayaran, syarat kredit;
3. Promosi: Promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan,
kehumasan, pemasaran langsung;
4. Tempat: Saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi,
persediaan, transportasi.

24 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

TUGAS DAN EVALUASI


1. Apa yang dimaksud dengan digital marketing?
2. Jelaskan mengapa digital marketing sebagai penggerak ekonomi ?
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi digital marketing ?
4. Jelaskan implementasi yang bisa anda buat sebagai pelopor digital
markeing ?
5. Apa yang dimaksud ?
a. Direct Advertising.
b. Self-service Advertising
c. Ad Networks
d. Contextual Advertising.
e. Twitter Advertising
f. In-Text Advertising
g. Ad Network Optimization
h. Representatif Ad Agencies
i. Social Advertising
j. Video Advertising
k. RSS Advertising
6. Jelaskan jenis-jenis bauran masyarakat dalam hal digital marketing?

Pengantar Digital Marketing | 25

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Aaron Smith. 2017. The Body Shop is getting a new Brazilian owner.
Http:// money.cnn.com. Diunduh 29 September 2017.
Achmad Dwi Afriyadi. 2017. Ini Kunci Memenangkan Persaingan di Era
Digital. Liputan6.com. Diunduh 18 September 2017.
Adjei Mavis T., Stephanie M. Noble, Charles H. Noble. 2010. The influence
of C2C communications in online brand communities on customer
purchase behavior. Journal of the Academy of Marketing Science
volume 38, issue 5, halaman 634–653.
Fitriandi, T., & Elida, T. 2015. “Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas
Layanan dan Lokasi terhadap Loyalitas Konsumen”. Skripsi.
Universitas Gunadarma.
Forsythe, S., Liu, C., Shannon, D., & Gardner, L.C. 2006. “Development of a
scale to measure the perceived benefits and risks of online
shopping”. Journal of Interactive Marketing, 20, 55–75.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran, alih bahasa Benyamin
Molan.Jakarta, PT INDEKS Kelompok Gramedia
Setyowati Desy. 2016. Transaksi Keuangan Digital Rp 193 Triliun, BI Buat
Kantor Khusus. katadata.co.id. Diunduh 19 Juli 2018.
Sidharta Iwan & Suzanto Boy. 2015. Pengaruh Kepuasan Transaksi Online
Shopping Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Sikap Serta
Perilaku Konsumen Pada E-Commerce. Jurnal Computech & Bisnis
vol 9, no 1.

26 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 2: KONSEP DAN MODEL
BISNIS DIGITAL MARKETING

Hesti Umiyati, S.E., M.M


Akademi Sekretari dan Manajemen – ASM Lepisi

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 2
KONSEP DAN MODEL BISNIS
DIGITAL MARKETING

A. PENDAHULUAN
Pada era modern seperti pada zaman sekarang ini, manusia mampu
melakukan berbagai kegiatan di dalam rumah ataupun di dalam kantor
tanpa harus terjun secara langsung dengan kendaraan lain dan berpanas-
panasan di jalan. Dengan adanya teknologi internet, manusia dapat
melakukan banyak hal seperti bersosialisasi, memperoleh berbagai
informasi, bahkan berbelanja secara online. Perkembangan teknologi telah
merubah cara interaksi dalam komunikasi pemasaran menjadi screen to
face (internet marketing). Hal ini yang menyebabkan peningkatan
pengguna internet serta pengguna media sosial di Indonesia yang
berdampak pada peningkatan minat berbelanja secara online. Digital
marketing merupakan alat sebagai perantara komunikasi pemasaran yang
saat ini banyak digunakan media sosial dalam memperkenalkan produk
atau jasa di dunia modern, salah satunya dengan memanfaatkan media
sebagai alat berpromosi. Salah satu senjata utama sebuah perusahaan
dalam mempertahankan roda bisnisnya adalah loyalitas dari pelanggan
(Nurul Hidayah, 2018). Pemasar dituntut untuk selalu berinovasi untuk
menarik pelanggan baru, juga harus kreatif untuk mempertahankan
pelanggan yang sudah lama dan berkali-kali menggunakan produk
ataupun jasa yang ditawarkan perusahaan. Dalam dunia pemasaran saat
ini sedang terkenal dengan era Digital marketing, di mana pemasar kini
tidak lagi terbatas dengan bentuk-bentuk iklan dengan menggunakan

28 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

media konvensional, seperti media cetak dan elektronik, tetapi telah


dapat memanfaatkan media digital. Melalui saluran digital ini, pemasar
menawarkan kesempatan untuk mengefisiensikan pengeluaran untuk
dapat menjalin hubungan dengan konsumen dan meningkatkan loyalitas
konsumen. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, dunia digital dan
internet tentu juga berimbas pada dunia pemasaran. Tren pemasaran di
dunia beralih dari yang semula konvensional (offline) menjadi digital
(online). Digital marketing ini lebih prospektif karena memungkinkan calon
pelanggan potensial untuk memperoleh segala macam informasi
mengenai produk dan bertransaksi melalui internet. Sejalan dengan itu
semua, salah satu strategi efektif dalam “menjaring” konsumen yakni
Digital marketing (pemasaran digital). Ini merupakan satu elemen penting
yang dibutuhkan dalam dunia bisnis terkini. Digital marketing lantas kerap
dimaknai sebagai satu cara promosi atau pemasaran sebuah produk
maupun jasa melalui media digital. Untuk menciptakan kesan yang
menyenangkan, Pesatnya perkembangan teknologi khususnya dalam
bidang informasi telah menumbuhkan peluang berkreasi dan berinovasi
dalam bisnis (Nurul Hidayah, 2018). Seiring dengan perubahan perilaku
masyarakat yang lebih menaruh perhatian pada internet menjadi
tantangan bagi usaha rotan dalam memasarkan produk secara online.
Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media
online, karena dapat mengakses berbagai informasi lebih mudah dari
sebelumnya. Adapun melalui digital marketing, semua pemilik usaha tidak
melulu harus mempromosikan produk secara jelas. Digital marketing
mampu mencakup kemampuan untuk melakukan banyak hal yang bisa
menjangkau konsumen. Online shop berasal dari kata online yaitu aktivitas
mengakses internet dan berbelanja. Online shop adalah proses dimana
konsumen membeli produk atau jasa melalui internet, yaitu melalui toko
online yang ada pada internet (Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2007).
Berbelanja melalui media online merupakan penggunaan jasa melalui
media internet dimana pembeli dapat melihat terlebih dahulu spesifikasi
dan gambaran produk barang dan jasa yang akan dibeli melalui media
yang telah dipromosikan oleh penjual. Kegiatan jual beli ini tidak
memerlukan komunikasi dalam bentuk tatap muka secara langsung,
melainkan dapat dilakukan melalui alat atau perantara berupa

Konsep dan Model Bisnis Digital Marketing | 29

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

laptop/notebook, komputer, ataupun handphone yang tersambung


dengan layanan akses internet. Dengan tunjangan media komunikasi yang
saat ini serba canggih dan modern akan semakin mempermudah
masyarakat untuk dapat melakukan berbelanja secara online.

B. DIGITAL MARKETING DAN PENERAPANNYA


1. Pengertian Penerapan
Pengertian penerapan yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia kontemporer adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan
menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu
perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk
mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan
oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun
sebelumnya (Peter Salim dan Yeni Salim, 2002). Pengertian penerapan
adalah perbuatan menerapkan. Selanjutnya, penerapan adalah
mempraktekkan, memasangkan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang
dilakukan baik secara individu maupun kelompok degan maksud untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Adapun unsur-unsur penerapan
meliputi:
a. Adanya program yang dilaksanakan.
b. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan
diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
c. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun
pengawasan dari proses penerapan tersebut.

Menurut (Wahab, 2008), bahwa penerapan merupakan tindakan-


tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau kelompok-
kelompok yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan
dalam keputusan. Dalam hal ini, penerapan adalah pelaksanaan sebuah
hasil kerja yang diperoleh melalui sebuah cara agar dapat dipraktekkan
kedalam masyarakat. Menurut (Wahab, 2008), pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa penerapan adalah mengaplikasikan dari sebuah
rencana yang telah disusun dan matang secara terperinci.

30 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

2. Pengertian Digital
Digital berasal dari kata Digitus, berarti jari jemari. Apabila kita hitung
jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh
tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0. Oleh karena itu Digital
merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari
angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua system computer
menggunakan system Digital sebagai basis datanya dan dapat disebut juga
dengan Bit (Binary Digit). Teknologi Digital memiliki beberapa
keistimewaan unik yaitu:
a. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
b. Penggunaan yang berulang-ulang terdapat informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
c. Informasi dapat dengan mudah di proses dan dimodifikasi kedalam
berbagi bentuk.
d. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirimkannya secara interaktif
(https://id.wikipedia.org/wiki/Digital).

3. Pengertian Marketing
Pemasaran secara etimologi adalah proses, cara, perbuatan
memasarkan suatu barang dagangannya. Sedangkan menurut terminologi
pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan (need, wants
and demans), produk, nilai, kepuasan dan mutu (product, value,
satisfaction and quality), pertukaran, transaksi dan hubungan (exchange,
transaction and relationship) dan market (Philip Kotler dan Gary Amstrong,
2007). Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pedagang dalam usahanya mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Berhasil tidaknya pemasaran dalam
mencapai tujuan bisnis tergantung pada strategi dan keahlian mereka
dibidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lainnya
(Sedarmayanti, 2014).
Sementara itu pemasaran dapat dibedakan kedalam makna sosial dan
makna manajerial. Secara makna sosial pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

Konsep dan Model Bisnis Digital Marketing | 31

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

melalui proses pertukaran. Sementara itu, secara makna manajerial


pemasaran adalah seni menjual produk dari keseluruhan system kegiatan
usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial. Dengan
demikian pemasaran merupakan suatu system total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Sedangkan menurut
(Hendra Reofita, 2015), Pemasaran adalah sebagai berikut: menurut Kotler
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain. Sementara
menurut (Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2007), pemasaran merupakan
system total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk jasa
dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam
rangka mencapai tujuan organisasional. Seperti yang dirumuskan para ahli
pemasaran sebagai berikut, pemasaran adalah suatu system keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan
jasa yang memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Menurut (Rafi Mohammad, 2003) pengertian marketing sendiri
merupakan proses perencanaan dan eksekusi dari kegiatan pembentukan
konsep, penetapan harga, penetapan strategi promosi dan strategi
distribusi dari ide-ide, produk dan jasa ditawarkan oleh suatu perusahaan
untuk menciptakan suatu pertukaran yang memuaskan baik bagi
pelanggan maupun perusahaan, dimana untuk dapat mencapai tujuan ini
akan dilakukan proses analisis mengenai kondisi target pasar,
perencanaan dan perumusan strategi (penentuan harga, produk, cara
promosi, perencanaan dan perumusan strategi dan control untuk
mencapai tujuan Marketing yang telah ditetapkan.

32 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

4. Pengertian Digital Marketing


menurut (Dave Chaffey, 2000), digital marketing merupakan atau
pemasaran digital memiliki arti yang hampir sama dengan pemasaran
elektronik (e-marketing) keduanya menggambarkan manajemen dan
pelaksanaan pemasaran menggunakan media elektronik, jadi yang
dimaksud digital marketing adalah penerapan teknologi digital yang
membentuk saluran online (channel online) ke pasar (website, e-mail,
youtobe, instagram, facebook dan jejaring sosial lainnya) yang
memberikan kontribusi terhadap kegiatan pemasaran yang bertujuan
untuk mendapat keuntungan serta membangun dan mengembangkan
hubungan dengan pelanggan. Selain itu mengembangkan pendekatan
yang terencana untuk meningkatkan pengetahuan tentang konsumen
(terhadap perusahaan, perilaku, nilai dan tingkat loyalitas terhadap merek
produknya), kemudian menyatukan komunikasi yang ditargetkan dengan
pelayanan online sesuai kebutuhan masing-masing individu atau
pelanggan yang spesifik. Singkatnya digital marketing adalah mencapai
tujuan pemasaran melalui penerapan teknologi dan media digital,
khususnya internet.

C. TUJUAN PEMASARAN
Dalam menjalankan pemasaran, ada beberapa tujuan yang harus
dilaksanakan, yaitu:
a. Periklanan Kegiatan promosi yang digunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya
menggunakan brosur, spanduk, iklan di media cetak, tv maupun radio.
b. Promosi penjualan Agar konsumen tertarik membeli produk atau jasa
yang ditawarkan maka perlu dilakukan promosi yang menarik seperti
pemberian harga khusus atau discount atau produk tertentu,
memberikan undian kepada pembeli yang membeli dalam jumlah
tertentu atau memberikan cinderamata kepada pembeli.
c. Publisitas adalah kegiatan promosi untuk memancing konsumen
melalui kegiatan seperti pameran atau bakti sosial. Kegiatan publisitas
bertujuan untuk membuat pamor perusahaan baik dimata
konsumennya.

Konsep dan Model Bisnis Digital Marketing | 33

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

d. Penjualan personal Persentase pribadi oleh salesman atau salesgirl


perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun
hubungan dengan konsumen.
e. Pemasaran langsung Hubungan langsung dengan konsumen individual
yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera
dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng. Bauran promosi
ini digunakan untuk mengkomunikasikan kegiatan perusahaan kepada
konsumen. Komunikasi yang efektif akan mengubah tingkah laku
konsumen dan akan memperkuat tingkah laku yang telah diubah
sebelumnya (Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2007).

D. INDIKATOR PEMASARAN
Untuk membuat diferensiasi tersebut efektif, perusahaan harus
mengembangkan suatu bauran pemasaran yang tetap. Bauran pemasaran
meliputi 4 (empat) indikator yaitu:
1. Produk (products) Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan
dipasar untuk mendapat perhatian, permintaan, atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
2. Harga (price) Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga
merupakan factor penting dalam menentukan ranah pasaran yang
dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat factor yang
menentukan marketing mix harga merupakan satu-satunya unsur
yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
3. Tempat (place) Penentuan tempat yang mudah terjangkau dan lihat
akan memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui, mengamati,
dan memahami dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
Penentuan tempat didasarkan atas jenis usaha atau produk yang
diciptakan.
4. Promosi (promotion) Promosi merupakan kegiatan marketing mix
yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha
mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik secara
langsung maupun tidak langsung. tanpa promosi jangan diharapkan
pelanggan dapat mengenal produk atau jasa yang ditawarkan.

34 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Oleh karena itu promosi merupakan sarana paling ampuh untuk


menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi
adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon konsumen yang baru. Seperti halnya dengan
unsur bauran pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai kombinasi
dan menunjang pemasaran suatu produk atau jasa. Dalam hal ini
kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan promosional mix atau
bauran promosi yang meliputi periklanan selling, publisitas, dan promosi
penjualan.

E. INDIKATOR DIGITAL MARKETING


Menurut (Dave Chafey, 2000). Indikator Digital Marketing dalam
dimensi dari pemasaran Digital dari sisi promosi sebagai bagian dari
bauran pemasaran adalah sebagai berikut:
a. Website merupakan penghubung dengan dunia digital secara
keseluruhan, dan mungkin bagian yang paling penting dalam
keseluruhan strategi pemasaran Digital, dimana kegiatan Online akan
terarah langsung ke calon konsumen.
b. Optimasi mesin pencari (SEO) Salah satu bagian penting dari Website
adalah SEO (search enginoptimation), atau proses pengaturan konten
dari Website agar mudah ditemukan oleh pengguna internet yang
sedang mencari konten yang relevan dengan yang ada di Website, dan
juga menyajikan konten agar dapat dengan mudah ditemukan oleh
mesin-mesin pencari.
c. Periklanan berbasis klik pencarian berbayar (PPC advertising),
Periklanan PPC (pay per click) memungkinkan pemasar membeli
halaman hasil pencarian internet berdasarkan kata kunci dan kalimat-
kalimat yang dipilih.
d. Pemasaran afiliasi dan kemitraan strategis Kegiatan bermitra dengan
organisasi atau perusahaan lain dan Website untuk mencapai
keuntungan bersama dari sebuah kerja sama untuk mempromosikan
produk atau layanannya.
e. Hubungan masyarakat Online (Online PR) Menggunakan saluran
komunikasi Online seperti press release, sindikasi artikel (RSS), dan
blok untuk menciptakan persepsi positif atas merek atau untuk

Konsep dan Model Bisnis Digital Marketing | 35

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

menempatkan organisasi/perusahaan sebagai pihak yang berwenang


dibidang tertentu.
f. Jejaring sosial (sosial network) Sebuah peluang pemasaran, namun
saat ini belum ada seseorangpun yang bisa menawarkan system
periklanan dengan sangat fokus ke kelompok masyarakat yang sangat
kecil (niche) atas dasar informasi profil yang didapatkan dari situs-situs
jejaring sosial.
g. E-mail pemasaran (e-mail marketing) Surat elektronik e-mail masih
menjadi alat yang penting untuk kegiatan pemasaran digital, yang
dikirimkan dengan tujuan untuk menjaga hubungan antara konsumen
yang sudah ada maupun calon konsumen yang bersedia menerima
informasi lewat e-mail.
h. Manajemen hubungan konsumen Menjaga konsumen yang sudah ada
dan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan
mereka adalah salah satu elemen yang penting dari kegiatan
pemasaran digital. Jual Beli Online merupakan suatu peristiwa di mana
seseorang menyerahkan barangnya, dengan mendapatkan sejumlah
uang atau harta (yang selanjutnya disebut penjual).

F. MODEL BISNIS DIGITAL


Istilah model bisnis menggambarkan sebuah kerangka atau pemikiran
yang mendasari berjalannya sebuah bisnis. Model bisnis akan mencakup
tujuan, produk, apa yang ditawarkan, strategi, infrastruktur, dan praktik-
praktik lainnya dalam kehidupan bisnis tersebut. Ada setidaknya 4 (empat)
model bisnis digital yang sering digunakan:
1. Model business to business (B2B), memfokuskan diri pada penyediaan
produk barang dan jasa dari satu bisnis ke bisnis lainnya. Bisnis model
ini merupakan bisnis yang paling sering ditemukan dalam supply chain
sebuah produk akhir. Misalkan, sebuah perusahaan memproduksi
gadget seperti laptop dan smartphone sebagai produk jualannya.
Bisnis model B2B akan menyediakan berbagai sparepart atau berbagai
perangkat material yang bisa digunakan untuk membuat gadget
tersebut. Maka dari itu, bisnis penyedia material dan bahan dasar ini
akan berhubungan dan bertransaksi dengan bisnis lainnya (business to
business).

36 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Begitu juga dengan bisnis digital B2B. Perusahaan menyediakan


berbagai keperluan dan bahan untuk bisnis lainnya melalui platform
digital seperti ecommerce. Contoh ecommerce B2B yang ada di
Indonesia adalah Mbiz, Indonetwork, Ralali.com, Electronic City dan
lain sebagainya. Ecommerce ini beroperasi dengan model B2B dan
cenderung bekerja dalam lingkungan tertutup. Ecommerce inipun
menyasar target konsumen perusahaan-perusahaan lain yang
memerlukan produk dan jasa mereka.
2. Model busienss to consumer (B2C), Tidak bisa dipungkiri lagi sektor
terbesar penopang pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia adalah
sektor Business to Consumer (B2C). Model bisnis ini adalah model
bisnis yang lazim dilakukan di pasar digital dan ecommece. Bahkan
sektor B2C adalah model bisnis yang paling banyak ditemukan di
Indonesia. Dalam model bisnis ini sebuah perusahaan akan menjual
produk dan jasa mereka kepada konsumen untuk digunakan.
Dalam bisnis digital, model bisnis digital B2C sangat banyak ditemukan.
Contoh bisnis digital di sektor ini adalah Amazon, Travelloka, Trivago
dan berbagai bisnis yang memiliki website dan social media sebagai
sarana penjualan dan promosinya. Bisnis digital model B2C harus
mengoptimalkan pengalaman beli (purchase journey) calon konsumen
melalui berbagai platform dan kampanye digital marketing.
3. Model consumer to consumer (C2C), Model bisnis digital Consumer to
Consumer (C2C) merupakan model bisnis di mana konsumen bisa
menjual produk langsung ke konsumen lainnya. Konsumen biasanya
akan mengunjungi marketplace untuk menawarkan barangnya kepada
konsumen lain. Marketplace ini menjadi perantara antara konsumen
satu dengan konsumen lainnya. Berbagai platform seperti Tokopedia,
Shopee, Instagram, OLX, dan Kaskus, Jual Beli merupakan salah satu
bentuk bisnis C2C yang marak terjadi di Indonesia.
Model bisnis ini juga merupakan model bisnis yang sangat populer di
Indonesia. Faktanya, model bisnis C2C menyumbangkan kontribusi
yang sangat besar dalam total jumlah transaksi digital setiap tahunnya
di Indonesia.

Konsep dan Model Bisnis Digital Marketing | 37

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

4. Model consumer to business (C2B), Model bisnis digital Consumer to


Business merupakan kebalikan dari model Business to Consumer (B2C).
Dalam model bisnis ini, konsumen akan menawarkan produk kepada
sebuah bisnis untuk mendapatkan royalty. Misalnya, seorang
customer menawarkan sebuah artikel berita kepada portal berita dan
mendapatkan bayaran atas artikelnya tersebut. Beberapa contoh
bisnis digital yang menggunakan model ini antara lain sribulancer,
istockphoto.com, Mojok, Babe, dan Hubpages. Model bisnis digital ini
kini telah mulai dipraktikkan di tengah masyarakat Indonesia dengan
bermunculan model bisnis digital yang menghimpun berbagai produk
yang ditawarkan individu untuk dijual kembali. Seperti sribulancer
yang menghimpun individu dan bisnis untuk saling bertemu dan
bertransaksi.

G. RANGKUMAN MATERI
a. Konsep Bisnis Digital Startup
Start up adalah perusahaan rintisan yang belum lama didirikan serta
masih dalam tahap pengembangan. Pengembangan yang dilakukan oleh
start up yaitu mengenai produk, target pasar, model bisnis, maupun
pelayanan (Hardiansyah dan Tricahyono, 2019). Seperti manusia, start up
layaknya remaja yang masih mengalami perubahan dan dalam proses
pendewasaan. Apabila start up telah dewasa, maka dapat disebut
perusahaan yang sebenarnya. Neil Blumenthal, co-CEO sekaligus
cofounder Warby Parker mengemukakan bahwa start up ialah perusahaan
yang dibuat untuk memecahkan masalah di mana solusinya tidak terbatas
bahkan tidak terjamin kesuksesannya (Niagahoster,2019). Berikut
penjelasannya adalah:
1. Dibuat untuk Memecahkan Masalah, Terdapat perbedaan antara start
up dan perusahaan biasa. Perusahaan biasa cenderung menghasilkan
produk sesuai permintaan pasar, sedangkan start up lebih fokus
dengan masalah yang ada di pasar. Hal tersebut menyebabkan produk
yang diciptakan start up menjadi solusi bagi masalah yang dialami
orang banyak. Itulah mengapa orang-orang mengenal startup sebagai
problem solver dan mempunyai ciri khas menyelesaikan masalah
dengan memanfaatkan teknologi. Misalnya dalam urusan transaksi,

38 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

sekarang masyarakat lebih memilih menggunakan layanan transaksi


online seperti dana, ovo, gopay. Selain itu, masih banyak produk
digital yang berguna dan efisien seperti e-commerce, transportasi
online, komunikasi dll. Biasanya layanan digital seperti itu disediakan
oleh startup.
2. Solusinya yang Tidak Jelas atau Tidak Terbatas, Start up membawa
solusi yang mana tidak hanya memecahkan satu masalah utama saja.
Namun, start up juga memperhatikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan masalah utama. Misalnya, dalam hal jual-beli produk
secara offline atau langsung terdapat beberapa keterbatasan. Solusi
dari masalah tersebut ialah penjual dan pembeli dipertemukan melalui
lapak online. Solusi tidak hanya sampai disana. Agar para e-commerce
dapat bertahan, konsumen selalu diberikan solusi lainnya oleh mereka.
Misalnya pemberian gratis ongkir, perlindungan data, kecepatan
dalam melayani, dan sebagainya. Walaupun tidak ada hubungannya
dengan masalah utama, hal-hal tersebut dapat mempengaruhi
kelangsungan bisnis.
3. Tidak Terjamin Kesuksesannya, startup merupakan bisnis dengan
risiko tinggi. Akibat berbagai hal tidak sedikit start up yang akhirnya
runtuh. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidaksuksesannya start
up yaitu layanan atau produk yang kurang memberikan jalan keluar
bagi target pasar. Akan tetapi hal itu bukan penentu start up tidak bisa
sukses. Di luar sana banyak startup yang dapat bersaing bahkan
mencapai predikat yang mengharumkan, seperti decacorn, unicorn, dll.

b. Kesuksesan dan Kegagalan Start Up Digital


Revolusi industri saat ini sedang memasuki fase keempat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang sangat
cepat menyebabkan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan
manusia. Melalui dukungan teknologi digital akan muncul lebih banyak
inovasi dan kemudahan yang diperoleh. Jangkauan koneksi menjadi lebih
luas, serta layanan menjadi lebih cepat dan efisien. Salah satu revolusi
model bisnis yang saat ini paling banyak muncul adalah start up digital.
Start up digital adalah perusahaan rintisan yang memanfaatkan
kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi seperti internet untuk

Konsep dan Model Bisnis Digital Marketing | 39

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

memberikan pelayanan untuk para customernya. Untuk memanfaatkan


peluang di revolusi digital ini, para pelaku usaha harus bisa mengetahui
konsep bisnis start up, kesuksesan dan kegagalan start up, serta kunci
sukses start up. Hal ini diperlukan demi keberhasilan bisnis start up digital
(Wijayanti, 2020).

TUGAS DAN EVALUASI


1. Jelaskan pengertian Digital Marketing?
2. Teknologi Digital memiliki beberapa keistimewaan unik, sebutkan dan
jelaskan!
3. Apa saja indikator digital marketing dikaitkan dengan buaran
pemasaran?
4. Sebutkan model bisnis digital?
5. Jelaskan unsur-unsur penerapan digital?

40 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Amuda. (2019). 5 Faktor Paling Menentukan Suksesnya Usaha atau Startup.


Retrieved from muda.com: https://www.4muda.com/5-faktor-
paling-menentukan-suksesnya-usaha-atau-startup/
Chafey, Dave et al. 2000. Internetnet Marketing:Strategy, Implementation,
and Practic. (England: pearsonEducation Limited).
Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa Edisi 3 (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum), h.834
Hardiansyah, R., Tricahyono, D. (2019). Identifikasi Faktor-Faktor
Kesuksesan Start Up Digital. Jurnal Ekonomi, 134-135.
Hendra Reofita, 2015. Strategi Pemasaran, (Pekanbaru:CV.Mutiara Pesisir
Sumatra, h.2
Niagahoster. (2019). Cara Membangun Startup dan Tips untuk
Mengembangkan Startup. Retrieved from Niagahoster.co.id:
https://www.niagahoster.co.id/blog/cara-membangun-startup/
Nurul Hidayah, “Analisis Digital marketing Dalam Membantu Penjualan
Living space dan Efo Store “, jurnal ilmu komunikasi, hlm1-2.
Peter Salim dan Yeni Salim, 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kotenporer
(Jakarta: Modern English Perss),h.1598.
Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2007. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 2.
(Jakarta: Indeks, hlm. 150.
Rafi Mohammed, 2003. Internet Marketing: Building Advantage in a
Networked Economy. (USA: McGraw-Hill).
Sedarmayanti, 2014. Manajemen Strategi, Bandung: Refika Aditama: h.4
Wahab, 2008. Tujuan Penerapan Program (Jakarta: Bulan Bintang). h.63 25.
Wijayanti, N. N. (2020). Niaghoster. Retrieved from Startup Itu Apa Sih?
Pelajari Selengkapnya Sebelum Memulai:
https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-startup-dan-
perkembangannya

Konsep dan Model Bisnis Digital Marketing | 41

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

42 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 3: E-COMMERCE DAN
KONTEMPORER ISU PEMASARAN

Dr. Lucky Nugroho, S.E., M.M., M.Ak., M.Sc


Universitas Mercu Buana-Bank Syariah Indonesia (BSI)

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 3
E-COMMERCE DAN
KONTEMPORER ISU PEMASARAN

A. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi, penggunaan komputer dan internet
menjadi suatu yang tidak bisa dihindari. Hal tersebut dikarenakan saat ini
aktivitas dan kegiatan dari manusia dalam berbisnis, bekerja maupun
belajar telah menggunakan media yang berbasis digital. Penyebab dari
percepatan penggunaan teknologi informasi tersebut adalah adanya
pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas fisik manusia dalam
mencegah penyebaran virus tersebut (Nugroho et al., 2022; Zamzami et
al., 2021). Selain itu, saat ini juga sedang berlangsung era revolusi industri
4.0 dimana Teknologi Informasi dan Komputer menjadi aspek penting
dalam kehidupan manusia (Labetubun et al., 2021; Nugroho, 2021).
Fenomena yang terjadi di Indonesia penggunaan internet selama masa
pandemi Covid-19 rumah tangga pengguna internet mengalami
peningkatan yang signifikan. Peningkatan rumah tangga pengguna
internet ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

44 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Sumber: Jayani & Bayu (2021)


Gambar 3.1 Persentase Jumlah Rumah Tangga
Pengguna Internet Periode 2016-2020

Sesuai pada gambar 3.1 di atas, maka diketahui rumah tangga


pengguna internet pada tahun 2020 sejumlah 78,18% yang notabene,
angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya tahun 2019 yaitu
sebesar 73,75% atau meningkat sejumlah 4,43%. Selanjutnya, penyebab
dari kenaikan penggunaan internet oleh rumah tangga disebabkan
terjadinya pandemi Covid-19, pada tahun 2019-2020. Pandemi Covid-19
menyebabkan pembatasan mobilitas dari masyarakat sehingga berbagai
aktivitas seperti bekerja, belajar, hingga berbelanja dilakukan dirumah
yang didukung dengan teknologi informasi, komputer dan interner. Selain
meningkatnya penggunaan internet, peningkatan juga terjadi pada
penggunaan atas komputer, laptop, desktop dan tablet sebesar 0,5%.
Sehingga pada tahun 2020 terdapat 18,78% rumah tangga yang
menggunakan komputer, desktop, laptop dan tablet (Jayani & Bayu, 2021).
Pada sisi lain, pandemi Covid-19 juga menyebabkan meningkatnya
belanja online terutama menggunakan E-Commerce dimana berdasarkan
data dari Bank Indonesia, sepanjang semester pertama tahun 2021 nilai
transaksi jual-beli melalui E-Commerce mencapai Rp186,75 Triliun atau
tumbuh 63,36% (Pink, 2021). Bahkan menurut Kementerian Komunikasi
dan Informatika, dengan tingginya pertumbuhan pengguna E-Commerce
tersebut menjadikan E-Commerce menjadi salah satu pendorong dari
pertumbuhan ekonomi nasional (Berita_Kominfo, 2015). Pernyataan
tersebut bukan tanpa alasan, karena apabila ditinjau dari pengguna

E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 45

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

internet, Indonesia merupakan negara pengguna internet terbesar di


dunia yang ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Sumber: Lidwina & Bayu (2021) dan Nasfi et al. (2022)


Gambar 3.2 Persentase Penduduk Pengguna E-Commerce
di berbagai Negara Pada Tahun 2020

Merujuk pada gambar 3.2 di atas, maka dapat diketahui bahwa


penduduk di Indonesia paling besar menggunakan E-Commerce yaitu
sebesar 88,1%. Dengan demikian, apabila diasumsikan bahwa penduduk
Indonesia pada tahun 2020 sejumlah 240 juta jiwa, maka terdapat 273,5
juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menggunakan E-Commerce.
Selain itu, apabila dibandingkan negara-negara maju seperti Jerman dan
Inggris, Indonesia memiliki pangsa pasar pengguna E-Commerce yang
cukup besar. Bahkan, sebanyak 29% transaksi E-Commerce Indonesia
menggunakan E-Wallet sehingga menjadikan Indonesia paling tinggi
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Hal tersebut
dikarenakan rendahnya penetrasi produk kartu kredit di Indonesia. Lebih
lanjut tingginya penggunaan E-Wallet pada E-Commerce di negara-negara
ASEAN dapat ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

46 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Sumber: Pahlevi & Mutia (2022)


Gambar 3.3 Persentase Pengguna E-Wallet pada
Transaksi E-Commerce di ASEAN Pada Tahun 2020

Merujuk pada gambar 3.3 di atas pengguna E-Wallet pada transaksi E-


Commerce di ASEAN, Indonesia menduduki peluang pertama, selanjutnya
Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia dan Vietnam. Secara umum
penggunaan dari E-Wallet pada transaksi di E-Commerce di negara-negara
ASEAN cenderung akan meningkat dikarenakan rendahnya penggunaan
kartu kredit dan besarnya populasi penduduk di Indonesia (Prabheesh &
Rahman, 2019). Rendahnya penggunaan kartu kredit disebabkan oleh
tidak memenuhinya syarat-syarat dalam pengajuan kartu kredit, terutama
terkait dengan bukti pembayaran gaji sehingga banyak penduduk di
ASEAN pada kalangan menengah bawah dapat dikatakan unbankable
(Pahlevi & Mutia, 2022).
Lebih, lanjut fenomena banyaknya pengguna E-Commerce dalam
melakukan transaksi perdagangan (jual-beli) menyebabkan banyak
perusahaan menggunakan E-Commerce untuk membantu mereka dalam
memasarkan produk dan layanannya (Irwansyah et al., 2021). Bahkan
menurut (Dinisari, 2020), aplikasi E-Commerce telah mampu
meningkatkan jumlah penjualan terutama pada masa pandemi Covid-19,
khususnya pada barang-barang sebagai berikut:
 Produk Sembako;
 Pembersih Sanitasi;
E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 47

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

 Masker Kesehatan;
 Vitamin.

Merujuk pada fenomena tersebut, maka rumusan masalah pada


bagian buku ini adalah sebagai berikut:
 Apa itu E-Commerce?;
 Bagaimana Pemasaran yang Efektif dengan E-Commerce?.

Merujuk pada rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari


bagian buku ini adalah memberikan informasi dan masukkan kepada para
seluruh stakeholder yang memiliki fokus dan kepedulian terhadap E-
Commerce dan bidang pemasaran. Selain itu bagian buku ini dapat
dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya dan juga memberikan
tambahan khasanah keilmuan pada bidang ilmu ekonomi.

B. E-COMMERCE
Pada era globalisasi saat ini, tidak lagi terdapat pembatas antara satu
negara dengan negara lain. Hal tersebut dikarenakan perkembangan
teknologi informasi, komputer dan juga internet (Hidayah et al., 2020;
Nurhasanah et al., 2021). Dampak dari berkembangnya teknologi
informasi, komputer dan internet tersebut telah meniadakan batas antar
negara satu dengan yang lain, batas antara rumah dan tempat kerja,
hilangnya jarak antara pemasok dengan konsumen. Oleh karena itu,
transaksi bisnis antara pemasok dan konsumer menjadi sangat mudah
hanya melalui teknologi informasi dan komputer yang didukung dengan
keberadaan jaringan internet. Dengan berkembang pesatnya teknologi
informasi dan komputer serta internet pada era revolusi industri 4.0 saat
ini menjadikan perubahan bisnis menjadi E-Business, pemasaran
tradisional bertransformasi menjadi E-Marketing dan transaksi
perdagangan dapat dilakukan melalui aplikasi E-Commerce (Eid & El-
gohary, 2013). Efektivitas dalam mengakses informasi produk dan harga
serta perbandingannya dengan berbagai produk lain yang ditampilkan di
komputer memungkinkan konsumen membangun basis informasi yang
luas yang mengubah perilaku ekonomi mereka. Perubahan perilaku
ekonomi konsumen ini membentuk ekonomi digital yang efisien dan

48 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

kompeten yang memungkinkan orang untuk bertransaksi melintasi batas


geografis dengan mempertimbangkan kepuasan konsumen yang didukung
dengan sistem pembayaran yang aman (Rane & Meshram, 2012). E-
Commerce merupakan sistem baru dalam bertransaksi barang dan jasa
tersebut.
Beberapa peneliti terdahulu telah mendefinisikan E-Commerce dengan
cara yang berbeda. Beberapa definisi penting dari e-commerce adalah
sebagai berikut:
 Menurut Couclelis (2006), E-Commerce adalah penggunaan media
transmisi elektronik (internet) yang bertujuan melakukan pertukaran
barang maupun jasa termasuk pembelian dan penjualan yang
membutuhkan transportasi, baik secara fisik maupun digital dari satu
lokasi ke lokasi yang lain.
 Menurut Luan & Zhang (2018), E-Commerce adalah konsep terpadu
atau terintegrasi yang dirancang untuk mengumpulkan berbagai
layanan yang mendukung aktivitas bisnis bisnis yang mencakup e-mail
dari setiap mitra; direktori; sistem pendukung perdagangan, sistem
pendukung pemesanan dan logistik; sistem pendukung penyelesaian;
dan informasi manajemen dan sistem pelaporan statistik.
 Menurut mendefinisikan Tan & Ludwi, (2016) E-Commerce sebagai
sistem yang menggabungkan sumber daya sistem informasi dengan
jangkauan konektivitas internet jaringan internet tersebut digunakan
untuk secara langsung menghubungkan perusahaan dengan mitra
bisnis utama dan pelanggan dan bisnis. Dengan demikian proses
transaksi jual-beli dan aktivitas perdagangan menjadi lebih efisien.

Selanjutnya apabila kita analisa terkait definisi E-Commerce tersebut di


atas jelas bahwa peneliti datu dengan peneliti lainnya tidak bertentangan.
Terdapat beberapa hal penting terkait dengan definisi E-Commerce, yaitu
pembelian dan penjualan serta informasi dari produk dan layanan
menggunakan Internet dan World Wide Web. Selanjutnya E-Commerce
adalah sebagai sistem yang tidak menggunakan kertas dalam melakukan
kegiatan bisnis termasuk pada proses pemeriksaan produk, proses
pemesanan, proses pembayaran, dan penyampaian umpan balik dari

E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 49

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

pelanggan yang telah menggunakan teknologi informasi dan komputer


yang didukung dengan internet.
Konsep E-Commerce adalah kegiatan bisnis berlangsung secara
elektronik. Dalam sistem perdagangan E-Commerce, komunikasi dan
berbagi informasi antara para pihak yang terlibat dalam transaksi
perdagangan dilakukan secara daring (dalam jaringan internet) yang
bertujuan untuk berbisnis. Berdasarkan definisi dan konsep dari E-
Commerce, maka dapat diketahui karakteristik dari E-Commerce adalah
sebagai berikut:
 Electronic marketplace: Dengan menggunakan Internet dan portal
web, E-Commerce menciptakan pasar di mana pembeli dan penjual
dapat sering bertemu tanpa tempat fisik atau rentang waktu dan
dapat bertransaksi satu sama lain.;
 Size diversity: E-commerce memungkinkan semua nilai transaksi
antara pembeli dan penjual. Transaksi dengan nilai kecil dapat
berlangsung dengan kemudahan dan kenyamanan yang sama dengan
transaksi yang bernilai besar.;
 Customized product or service: Produk dan layanan lebih disesuaikan
dalam E-Commerce. Pelanggan yang membeli komputer melalui E-
Commerce dapat mempercayai komputer mereka sendiri dan
membandingkan harga dengan konfigurasi yang berbeda.;
 Round-the-clock access: Pembeli di E-Commerce memiliki kesempatan
untuk mengakses toko penjual untuk produk spesifik mereka kapan
pun mereka mau. Penjual juga dapat mengirim informasi dan
berkomunikasi dengan pembeli sesuai dengan keinginan mereka
tanpa batasan waktu;
 Electronic communication: Komunikasi di antara mitra dagang
dilakukan secara elektronik karena kebutuhan dan perkembangan
teknologi dan bisnis memaksa perusahaan untuk melakukannya dalam
E-Commerce;
 Integrated trade partnership: Pemasok, kontraktor, regulator,
perusahaan, dealer dan pembeli semuanya terintegrasi dalam E-
Commerce. Hubungan antara berbagai mitra dagang adalah definisi
terkini dalam sistem E-Commerce ini.

50 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Selanjutnya ruang lingkup dari E-Commerce adalah semua sistem yang


meliputi mulai dari pemasok hingga konsumen, akuntansi hingga
pemasaran dan pengembangan produk hingga logistik. Adapun detil dari
ruang lingkup E-Commerce adalah sebagai berikut:
 Supplier integration: Untuk menurunkan biaya pengangkutan
inventaris dan ketersediaan material dan peluang yang lebih luas,
jaringan pemasok dapat diintegrasikan melalui Electronic Data
Interchange (EDI) untuk menerapkan manajemen inventaris Just-in-
time (JIT);
 Product development: Produk yang lebih khusus yang unik untuk
segmen pasar dapat dikembangkan sesuai dengan selera dan
preferensi segmen. Produsen dapat menawarkan hard copy buku atau
versi online untuk konten yang dipilih untuk pengiriman;
 Marketing: Penerapan teknologi elektronik, strategi pemasaran dapat
diubah untuk menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan melalui segmentasi, targeting, diferensiasi, dan
positioning yang lebih efektif;
 Accounting: Sistem akuntansi keuangan, manajemen treasury dan
manajemen aset menjadi salah satu solusi penting dalam penggunaan
E-Commerce karena basis data yang terintegrasi. Oleh karenanya,
perencana keuangan dan penentuan strategi menjadi lebih nyaman
dan terbantu dengan penggunaan E-Commerce;
 Logistics: E-Commerce dapat mendukung beberapa implementasi
seperti Enterprises Resources Planning (ERP) yang efektif,
perencanaan produksi, manajemen material, pemeliharaan pabrik,
manajemen kualitas total (TQM) sistem proyek dan distribusi;
 Customer retention: E-commerce memungkinkan organisasi untuk
mendapatkan informasi pasar tertentu yang sesuai dengan kebutuhan
dalam rangka membantu dan mempertahankan pelanggan melalui
kecepatan pesanan dan manajemen hubungan pelanggan yang efektif
(CRM). Manajemen rantai pasokan end-to-end dalam E-Commerce
memberikan kesempatan untuk mengoptimalkan pemenuhan atas
permintaan dan penawaran sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada nasabah yang pada akhirnya menghasilkan retensi nasabah
tersebut.

E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 51

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

C. PEMASARAN YANG EFEKTIF DENGAN E-COMMERCE


Keberlangsungan usaha merupakan hal yang vital bagi pemilik,
investor, karyawan dan seluruh stakeholder (Nugraha et al., 2018; Suryo et
al., 2019; Venter et al., 2012). Hal tersebut dikarenakan keberlangsungan
usaha memberikan kebermanfaatan untuk kesejahteraan bagi pihak
internal perusahaan (pemilik dan pegawai) tetapi juga dapat
meningkatkan kesejahteraan bagi pihak eksternal perusahaan (investor,
pemerintah, masyarakat) (Nugroho et al., 2020a; Utami & Nugroho, 2019).
Selanjutnya, Porter (1980) dan Herbane (2010) , menyatakan terdapat dua
besaran strategi untuk dapat mempertahankan keberlangsungan usaha
tersebut yang mencakup:
 Mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari
masyarakat;
 Melakukan pemasaran atas produk maupun jasa yang efektif.

Selanjutnya, menurut Gordon et al. (1993) definisi dari pemasaran


adalah suatu sistem kegiatan dan aktivitas baik manajerial maupun sosial
(formal dan informal) yang bertujuan agar konsumen ataupun masyarakat
mendapatkan apa yang mereka butuhkan ataupun yang mereka inginkan
melalu penciptaan ataupun pengembangan barang dan jasa. Lebih lanjut
apabila diilustrasikan, maka konsep dari sistem pemasaran ditunjukkan
pada gambar 3.4 di bawah ini:

Sumber: Kotler & Armstrong, (2018)


Gambar 3.4 Konsep dari Sistem Pemasaran

52 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Fungsi dasar pemasaran adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan


manusia (Thrassou et al., 2018). Oleh karenanya menurut Rust (2020)
definisi dari kebutuhan adalah sesuatu yang dapat memberikan seseorang
dapat bertahan hidup dan juga memenuhi gaya hidupnya. Bahari et al.,
(2021) dan Nababan (2013), menyatakan bahwa kebutuhan manusia
sangat kompleks yang secara besaran meliputi: (1) Kebutuhan Pokok; (2)
Kebutuhan Sekunder; (3) Kebutuhan Tersier. Selanjutnya, definisi dari
keinginan adalah suatu kebutuhan yang dihasilkan dari kebudayaan dan
kepribadian seseorang (Burroughs, 2010; O’Shaughnessy & O’Shaughnessy,
2007)). Sebagai contoh kebutuhan pokok dari seseorang yang berasal dari
negara Eropa dimana makanan pokoknya adalah kentang dan roti, maka
ketika mereka lapar akan mencari kentang goreng ataupun roti untuk di
makan. Sedangkan orang di Indonesia ketika mereka lapar akan mencari
nasi karena merupakan makanan pokok orang Indonesia. Manusia
memiliki keinginan yang tidak terbatas namun sumber daya untuk
memenuhi keinginan manusia tersebut terbatas. Oleh karena diperlukan
pengorbanan (mengeluarkan biaya) untuk memiliki barang ataupun jasa
tersebut, maka seseorang akan memilih menggunakan barang atau jasa
berdasarkan nilai dan kepuasan yang paling tinggi. Selanjutnya, apabila
kebutuhan dan keinginan dari seseorang didukung dengan kemampuan
dan daya untuk membeli, maka kebutuhan dan keinginan dari seseorang
tersebut menjadi permintaan atas barang maupun jasa dimaksud
(Kirchgeorg & Winn, 2006). Konsumen akan memilih barang maupun jasa
yang memberikan manfaat paling banyak bagi mereka atau dengan kata
lain konsumen akan membeli produk maupun menggunakan jasa yang
yang kegunaannya sesuai dengan uang yang mereka keluarkan (Zairi,
1997). Berdasarkan hal tersebut, maka dengan keinginan dan kemampuan
daya beli dari konsumen tersebut maka menciptakan permintaan
terhadap produk maupun jasa dengan manfaat ataupun kegunaan yang
paling memuaskan dan optimal (Ravangard et al., 2020). Apabila
diilustrasikan, maka proses pemilihan untuk menggunakan produk
maupun jasa oleh konsumen dapat ditunjukkan pada gambar 3.5 sebagai
berikut:

E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 53

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Sumber: Kotler & Armstrong, (2018) yang telah diolah kembali oleh penulis
Gambar 3.5 Proses Pemilihan untuk Menggunakan Barang
dan Jasa (Produk) oleh Konsumen

Merujuk gambar 3.5 di atas, maka konsumen akan memilih barang


maupun jasa yang dapat memberikan manfaat yang optimal bagi mereka.
Lebih lanjut definisi dari produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan
kepada pasar untuk mendapat perhatian sehingga produk maupun jasa
tersebut dapat dimiliki, digunakan ataupun dikonsumsi sehingga dapat
memberikan kepuasan dari kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk
mencakup obyek fisik (barang), jasa, orang, tempat, organisasi dan
gagasan. Selain itu kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan kualitas
atau mutu, oleh karenanya sebuah usaha baik mikro dan kecil harus
memperbaiki kualitas produk yang ditawarkannya kepada masyarakat.
Selanjutnya proses pemasaran terjadi ketika seseorang memutuskan
melakukan pertukaran. Dimana arti pertukaran tersebut adalah
memutuskan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan dan yang
diinginkan. Oleh karena itu, pertukaran adalah konsep inti dari pemasaran
yang mana salah satu syarat terjadinya proses pertukaran harus
melibatkan minimal dua belah pihak (Chicksand & Rehme, 2018).
Transaksi akan terjadi apabila para pihak tersebut saling melakukan
komunikasi untuk menawarkan produk tersebut dengan alat satuan ukur
yang telah disepakati bersama. Sedangkan relationship adalah hubungan
komunikasi yang terjalin dalam rangka memelihara kepercayaan di antara
para pihak yang bertransaksi tersebut (Jeong & Oh, 2017). Sedangkan
definisi dari pasar adalah tempat berkumpulnya dari pembeli dan penjual
54 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

untuk melakukan pertukaran dan transaksi atas produk-produk yang telah


disepakati baik jenisnya, kualitasnya, nilainya dan harganya (Zott & Amit,
2008).
Sebelum membahas konsep pemasaran lebih lanjut, maka perlu
dipahami terlebih dahulu konsep penjualan. Konsep pemasaran dan
konsep penjual memiliki perbedaan yang tipis dan kadang
membingungkan. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahaman
antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran maka, perlu terdapat
ilustrasi yang ditunjukkan pada gambar 3.6 di bawah ini:

Sumber: Kotler & Armstrong, (2018) yang telah diolah kembali oleh penulis
Gambar 3.6 Konsep Penjualan vs Konsep Pemasaran

Merujuk pada gambar 3.6 di atas, maka terdapat perbedaan yang


mendasar antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran ditinjau
dari proses analisa awal sampai dengan pengukuran pencapaian.
Perbedaan antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran mencakup
hal-hal sebagai berikut:
 Analisa awal konsep penjualan berdasarkan pendekatan pembuatan
produk sedangkan analisa awal pada konsep pemasaran berdasarkan
pendekatan pasar;
 Fokus pada konsep penjualan berdasarkan atas produk-produk yang
telah diproduksi sedangkan fokus dari konsep pemasaran berdasarkan
atas kebutuhan dan keinginan konsumen;
E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 55

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

 Strategi konsep penjualan berdasarkan jumlah penjualan dan strategi


promosi, sedangkan konsep pemasaran berdasarkan strategi
pemasaran terpadu yaitu proses pemasaran yang difokuskan pada
kebutuhan dan keinginan pasar sehingga akan berdampak terhadap
meningkatnya kepuasan dari konsumen;
 Pengukuran pencapaian konsep penjualan diukur berdasarkan
besarnya laba yang dihasilkan dari volume penjualan sedangkan
pengukuran pencapaian dari konsep pemasaran berdasarkan dari
peningkatan laba yang bersumber dari kepuasan konsumen.

Selanjutnya, pada era revolusi industri 4.0, VUCA dan masa Pandemi
Covid-19 saat ini dimana teknologi informasi dan komputer menjadi modal
utama berdampak terhadap perubahan strategi pemasaran menjadi
pemasaran berbasiskan digital (marketing digital). Apabila diilustrasikan,
maka perubahan pemasaran tradisional menjadi pemasaran digital
terdapat pada gambar 3.7 sebagai berikut:

Sumber: Kotler & Armstrong, (2018) yang telah diolah kembali oleh penulis
Gambar 3.7 Transformasi Konsep Pemasaran Tradisional
ke Konsep Pemasaran Digital

Merujuk pada gambar 3.7 di atas, maka proses perubahan konsep


pemasaran tradisional menjadi konsep pemasaran digital adalah sebagai
berikut:
56 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

 Terdapat tiga aspek yang menyebabkan terjadi transformasi


pemasaran tradisional menjadi pemasaran digital yang mencakup:
1. Terjadinya revolusi industri 4.0 dengan berkembangnya alat-alat
yang digunakan manusia dalam membantu pemenuhan
kebutuhan dan keinginannya berupa teknologi informasi dan
komputer yang berbasiskan digital;
2. VUCA adalah kondisi dimana kebutuhan dan keinginan masyarakat
berubah dengan cepat dan sulit untuk diprediksi. Hal tersebut
disebabkan oleh cepatnya informasi yang diterima oleh
masyarakat dan mudahnya akses informasi melalui media sosial
berbasiskan digital, maka berdampak terhadap cepatnya response
dari masyarakat atas informasi yang diterima tersebut. Oleh
karenanya response tersebut berimplikasi terhadap cepatnya
perubahan atas kebutuhan dan keinginan dari masyarakat
maupun konsumen atas sebuah produk;
3. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini dimana penularan yang
sangat cepat dan telah memakan korban yang signifikan di seluruh
dunia berdampak terhadap pembatasan mobilitas masyarakat
saat ini sehingga mayoritas waktu mereka digunakan di dalam
rumah.
 Analisa awal konsep tradisional adalah pasar yaitu tempat bertemunya
penjual dan pembeli secara fisik sehingga transaksi dilakukan secara
tatap muka dan pembayaran dilakukan secara langsung atau tunai
menggunakan uang kartal. Namun pada konsep pemasaran digital
pasar telah bertransformasi menjadi E-Commerce. Definisi dari E-
Commerce adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli melalui
saluran elektronik baik melalui jaringan internet, televisi dan
sebagainya yang dapat dipersamakan dengan hal tersebut. Oleh
karenanya transaksi pada E-Commerce tidak membutuhkan tatap
muka antara penjual dan pembeli dan metode pembayaran tidak
menggunakan tunai, akan tetapi menggunakan metode transfer
pembayaran, kartu kredit, E-Money dan sebagainya;
 Konsep pemasaran tradisional memiliki fokus terhadap hasil
pengamatan dan penelitian atas perubahan kebutuhan dan keinginan
dari masyarakat maupun konsumen terhadap produk secara langsung

E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 57

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

di pasar. Dengan bertransformasinya pasar menjadi E-Commerce,


maka pengamatan dan penelitian terkait dengan kebutuhan dan
keinginan dari masyarakat maupun konsumen terhadap produk dapat
dilakukan melalui media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp
group dan sebagainya;
 Strategi konsep pemasaran tradisional menggunakan pendekatan
pemasaran terpadu yaitu berdasarkan analisa kebutuhan dan
keinginan dari masyarakat dan saluran pemasaran masih bersifat
tradisional yaitu melalui penyebaran pamflet, brosur, iklan di radio,
televisi dan sebagainya. Namun dengan adanya transformasi menjadi
konsep pemasaran digital, makan strategi pemasaran harus dilengkapi
tidak hanya melalui saluran pemasaran tradisional akan tetapi harus
merambah saluran pemasaran digital melalui aplikasi digital seperti
media sosial, whats app group, email dan sebagainya. Dengan
menggabungkan metode saluran pemasaran tradisional dan digital,
maka cakupan pemasaran akan lebih luas dan menjadi lebih efisien
serta efektif;
 Pengukuran kinerja pencapaian dari konsep pemasaran tradisional
adalah melalui laba dan kepuasan dari konsumen yang bersumber dari
meningkatnya pendapatan. Namun pada pemasaran digital
pengukuran tidak hanya dari peningkatan laba dan kepuasan dari
konsumen sehingga pendapatan usaha meningkat, akan tetapi juga
mempertimbangkan pengelolaan pengeluaran menjadi lebih efisien
dan efektif.

D. RANGKUMAN MATERI
Perkembangan teknologi informasi dan komputer serta internet telah
menjadi suatu keniscayaan pada saat ini. Oleh karena itu para pelaku
usaha harus mampu melakukan adaptasi agar produk dan layanan mereka
dapat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari masyarakat. Salah satu
perkembangan teknologi informasi dan komputer saat ini adalah
terdapatnya aplikasi E-Commerce yang dapat menggantikan fungsi pasar
sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli secara online. Lebih
lanjut aplikasi E-Commerce dapat dijadikan sarana dalam melakukan

58 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

modern marketing sehingga dapat membantu para pelaku usaha dalam


meningkatkan omset penjualan mereka.

TUGAS DAN EVALUASI


1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik dari E-Commerce;
2. Sebutkan dan jelaskan beberapa definisi dari E-Commerce;
3. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup dari E-Commerce;
4. Jelaskan perbedaan konsep penjualan dan pemasaran;
5. Jelaskan bagaimana transformasi pemasaran sederhana menjadi
pemasaran berbasis digital.

E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 59

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Bahari, N. P., Nugroho, L., Badawi, A., & Hidayah, N. (2021). Analisa
Manfaat Pembiayaan Gadai Emas Syariah: Studi Kasus Bank Syariah
Mandiri-Tomang Raya. Jurnal REKSA: Rekayasa Keuangan, Syariah,
Dan Audit, 8(1), 15–30.
Berita_Kominfo. (2015). Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kementerian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia.
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6441/Indonesia+Ak
an+Jadi+Pemain+Ekonomi+Digital+Terbesar+di+Asia+Tenggara/0/be
rita_satker
Burroughs, J. E. (2010). Can consumer culture be contained? Comment on
“Marketing means and ends for a sustainable society.” Journal of
Macromarketing, 30(2), 127–132.
https://doi.org/10.1177/0276146710362872
Chicksand, D., & Rehme, J. (2018). Total value in business relationships:
exploring the link between power and value appropriation. Journal
of Business and Industrial Marketing, 33(2), 174–182.
https://doi.org/10.1108/JBIM-05-2016-0100
Couclelis, H. (2006). Pizza over the Internet : e-commerce , the
fragmentation of activity and the tyranny of the region.
Entrepreneurship & Regional Development, 16(1), 41–54.
https://doi.org/10.1080/0898562042000205027
Dinisari, M. C. (2020). E-commerce Dorong Perekonomian Indonesia,
selama Pandemi Covid-19 - Ekonomi Bisnis.com.
Ekonomi.Bisnis.Com.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200417/12/1228750/e-
commerce-dorong-perekonomian-indonesia-selama-pandemi-
covid-19-
Eid, R., & El-gohary, H. (2013). The impact of E-marketing use on small
business enterprises ’ marketing success. The Service Industries
Journal ISSN:, 33(1), 31–50.
https://doi.org/10.1080/02642069.2011.594878

60 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gordon, G. L., Calantone, R. J., & di Benedetto, C. A. (1993). Business-to-


business service marketing: How does it differ from business-to-
business product marketing? Journal of Business & Industrial
Marketing, 8(1), 45–57.
https://doi.org/10.1108/08858629310027605
Herbane, B. (2010). The evolution of business continuity management: A
historical review of practices and drivers. Business History, 52(6),
978–1002. https://doi.org/10.1080/00076791.2010.511185
Hidayah, N., Badawi, A., Nugroho, L., & Moetopo. (2020). Human Capital
And The Use Of Information Technology To Enhance Sustainable
Competitive Advantages. Archives of Business Research, 8(6), 239–
249. https://doi.org/10.14738/abr.86.8536
Irwansyah, R., Syahputra, D., Ningsih, S., Hasan, M., Kristanto, T., Nugroho,
L., Triwardhani, D., Marwan, D., Febrianty, F., Sudarmanto, E., BS, D.
A., Sudirman, A., & Manggabarani, A. S. (2021). Marketing Digital
Usaha Mikro. In Widina Bhakti Persada Bandung. Widina Bhakti
Persada Bandung.
Jayani, D. H., & Bayu, D. J. (2021). Penetrasi Internet Indonesia Meningkat
saat Pandemi Covid-19 | Databoks. Katadata.Co.Id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/06/penetrasi-
internet-indonesia-meningkat-saat-pandemi-covid-19
Jeong, M., & Oh, H. (2017). Business-to-business social exchange
relationship beyond trust and commitment. International Journal of
Hospitality Management, 65, 115–124.
https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2017.06.004
Kirchgeorg, M., & Winn, M. I. (2006). Sustainability marketing for the
poorest of the poor. Business Strategy and the Environment, 15(3),
171–184. https://doi.org/10.1002/bse.523
Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of marketing (17th ed.).
Pearson Education Limited.
Labetubun, M. A. H., Kembauw, E., Hasan, M., Arifudin, O., Yulistiyono, A.,
Maulina, D., Tanjung, R., Nopralia, S., Hasanuddin, H., Mustamin, S.
W., Rachmarwi, W., Hartoto, H., Azizi, M., Siregar, R. T., Solikin, A., &
Nugroho, L. (2021). Sistem Ekonomi Indonesia. In Widina Bhakti
Persada Bandung. Widina Bhakti Persada Bandung.

E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 61

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Lidwina, A., & Bayu, D. J. (2021). Penggunaan E-Commerce Indonesia


Tertinggi di Dunia | Databoks. Databoks.Katadata.Co.Id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/04/pengguna
an-e-commerce-indonesia-tertinggi-di-dunia
Luan, Y., & Zhang, Z. (2018). information system of cross ‑ border
enterprises based. Information Systems and E-Business
Management, 0123456789. https://doi.org/10.1007/s10257-018-
0383-1
Nababan, S. S. M. (2013). Pendapatan dan jumlah tanggungan
pengaruhnya terhadap pola konsumsi PNS dosen dan tenaga
kependididkan pada fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Sam
Ratulangi Manado. Jurnal EMBA, 1(4), 2130–2141.
Nasfi, N., Ganika, G., Putro, S. E., Muttaqien, Z., Ayuanti, R. N.,
Kusumawardani, M. R., Anwar, K., Umiyati, H., Theodora, P.,
Hendratmoko, S., Wardana, G. K., Rimayanti, R., Nugroho, L., &
Mulatsih, L. S. (2022). Dasar Manajeme dan Bisnis (Sebuah Tinjauan
Teori dan Praktis). In Widina Media Utama (First). Widina Media
Utama.
Nugraha, E., Nugroho, L., & Dwijayanty, R. (2018). Rotasi Audit Sebuah
Kajian Fenomenologis. Seminar Nasional Dan Diskusi Panel
Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat,
165–170.
Nugroho, L. (2021). The Role of Information for Consumers in The Digital
Era (Indonesia Case ). ACU International Journal of Social Sciences,
7(2), 49–59.
Nugroho, L., Badawi, A., & Hidayah, N. (2022). How Indonesian Women
Micro and Small Entrepreneurs Can Survive in Covid-19 Pandemic ?
Amalee: Indonesian Journal of Community Research & Engagement,
3(1), 215–222.
Nugroho, L., Utami, W., & Nemoto, M. (2020). The Conception and
Practices of Social Enterprise Between Indonesia and South Korea.
AL–FARABI International Journal on Social Sciences, 5(4), 41–48.
https://doi.org/10.46291/Al-Farabi.050404

62 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Nurhasanah, Mahliza, F., Nugroho, L., & Putra, Y. M. (2021). The Effect of
E-WOM, Brand Trust, and Brand Ambassador on Purchase Decisions
at Tokopedia Online Shopping Site. IOP Conference Series: Materials
Science and Engineering, 1071(1), 1–7.
https://doi.org/10.1088/1757-899x/1071/1/012017
O’Shaughnessy, J., & O’Shaughnessy, N. J. (2007). Reply to criticisms of
marketing, the consumer society and hedonism. European Journal
of Marketing, 41(1–2), 7–16.
https://doi.org/10.1108/03090560710718076
Pahlevi, R., & Mutia, A. (2022). Penggunaan Dompet Digital di E-
Commerce Indonesia Tertinggi di Antara Negara ASEAN | Databoks.
Databoks.Katadata.Co.Id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/21/pengguna
an-dompet-digital-di-e-commerce-indonesia-tertinggi-di-antara-
negara-asean
Pink, B. (2021). Platform e-commerce laris manis selama pandemi Covid-
19. Newssetup.Kontan.Co.Id.
https://newssetup.kontan.co.id/news/platform-e-commerce-laris-
manis-selama-pandemi-covid-19?page=all
Porter, M. E. (1980). Competitive strategy : techniques for analyzing
industries and competitors. Free Press.
Prabheesh, K. P., & Rahman, R. E. (2019). MONETARY POLICY
TRANSMISSION AND CREDIT CARDS: EVIDENCE FROM INDONESIA.
Bulletin of Monetary Economics and Banking, 22(2), 137–162.
Rane, P. B., & Meshram, B. B. (2012). Transaction Security for E-commerce
Application. International Journal of Electronics and Computer
Science Engineering, 1(3), 1720–1726.
Ravangard, R., Khodadad, A., & Bastani, P. (2020). How marketing mix (7Ps)
affect the patients’ selection of a hospital: experience of a low-
income country. Journal of the Egyptian Public Health Association,
95(1). https://doi.org/10.1186/s42506-020-00052-z
Rust, R. T. (2020). The future of marketing. International Journal of
Research in Marketing, 37(1), 15–26.
https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2019.08.002

E-Commerce dan Kontemporer Isu Pemasaran | 63

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Suryo, M., Nugraha, E., & Nugroho, L. (2019). Pentingnya Opini Audit
Going Concern dan Determinasinya. Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis,
7(2), 123–130.
Tan, J., & Ludwig, S. (2016). Regional Adoption of Business-to-Business
Electronic Commerce in China. International Journal of Electronic
Commerce, 20(3), 408–439.
https://doi.org/10.1080/10864415.2016.1122438
Thrassou, A., Vrontis, D., & Bresciani, S. (2018). The Agile Innovation
Pendulum: Family Business Innovation and the Human, Social, and
Marketing Capitals. International Studies of Management and
Organization, 48(1), 88–104.
https://doi.org/10.1080/00208825.2018.1407086
Utami, W., & Nugroho, L. (2019). Going Concern Studies of Government
Social Enterprise in Indonesia Going Concern Studies of Government
Social Enterprise in Indonesia (Village Government Enterprises
Case/Bumdes-Lebak Region, West Java Province-Indonesia).
International Journal Entrepreneurship and Management Inquiries,
3(5), 191–206.
https://www.researchgate.net/publication/338215781
Venter, E., van der Merwe, S., & Farrington, S. (2012). The impact of
selected stakeholders on family business continuity and family
harmony. Southern African Business Review, 16(2), 69–96.
Zairi, M. (1997). Business process management: A boundaryless approach
to modern competitiveness. Business Process Management Journal,
3(1), 64–80. https://doi.org/10.1108/14637159710161585
Zamzami, A. H., Mahliza, F., Ali, A. J., & Nugroho, L. (2021). Pandemic
Covid-19, Revolution Industry 4.0 and Digital Enterpreneur Trending.
Journal of Islamic Economics & Social Science, 2(2), 133–140.
Zott, C., & Amit, R. (2008). The fit between product market strategy and
business model: Implications for firm performance. Strategic
Management Journal, 29(1), 1–26. https://doi.org/10.1002/smj.642

64 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 4: PERAN PENTING
PRIVACY UNTUK PELAKU
DIGITAL MARKETING

Annisa Retno Utami, S.E., M.S.M

Universitas Sahid

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 4
PERAN PENTING PRIVACY UNTUK
PELAKU DIGITAL MARKETING

A. PENDAHULUAN
Perkembangan revolusi digital 4.0 membangun perkembangan
teknologi dan internet menjadikan suatu peluang dalam era digital salah
satunya digital marketing. Digital marketing sebagai salah satu pemasaran
dengan memberikan layanan berbasis teknologi serta memanfaatkan
media internet, media sosial serta media digital layanannya dalam
memasarkan suatu produk. Adanya perkembangan teknologi harus
didukung dengan adanya system keamanan yang mampu meminimalisir
risiko dari penggunaan internet dari adanya hacker dan penipuan di
internet.
Berdasarkan data dari APJII (2017), penipuan secara online sudah
mencapai 83,98% di dunia internet. Hal tersebut terjadi karena masih
rentannya system keamanan, mudahnya data di akses, dan lemahnya
password yang digunakan serta faktor lainnya. Pada digital marketing
salah satu metode yang digunakan yaitu SEO (Search Engine Optimization)
sebagai otomatis mesin pencari dengan proses sistematis dengan tujuan
meningkatkan volume dalam jumlah kunjungan yang mengakses situs web
tersebut, metode inilah informasi mudah didapatkan oleh konsumen atau
pelaku usaha dalam mencari sebuah informasi, sehingga informasi yang
diberikan tidak boleh bersifat pribadi agar tidak mudah untuk
disalahgunakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

66 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Penggunaan internet memudahkan masyarakat untuk mencari dan


mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah. Internet dapat
digunakan untuk berbagai macam aktivitas baik berupa jasa maupun
produk seperti e-commerce, e-education, e-health, e-payment,
transportasi online dan pemasaran digital. Penggunaan aktivitas tersebut
menuntut konsumen untuk membuat akun sebagai identitas penggunaan
dalam menjalankan aplikasi yang memanfaatkan internet tersebut,
sehingga hal tersebut membutuhkan data pribadi dari pengguna.
Umumnya data pribadi yang digunakan adalah nama, email, no
handphone. Hal tersebut dinamakan digital dossier atau berkas digital
yang digunakan sebagai kumpulan informasi pribadi. Penggunaan data
tersebut memiliki potensi dalam pencurian data oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab atau pelanggaran hak privasi atas data seseorang.
Aktivitas digital marketing ini sangat bergantung pada penggunaan
internet, sehingga memiliki potensi besar terhadap penggunaan data
pribadi yang harus dilindungi. Norton Report 2013, mencatat bahwa
tingkat potensi dan risiko terhadap Tindakan criminal di dunia maya
khususnya di Indonesia sudah memasuki status darurat dan terus
mengalami peningkatan, sehingga diperlukannya peran pemerintah dan
regulasi untuk mengatasi hal tersebut.

B. PRIVASI
Berkembangnya teknologi digital mendorong perusahaan untuk dapat
menjaga system keamanan informasi khususnya perlindungan privasi
seseorang, karena privasi disinilah menjadi data sumber informasi yang
harus dijaga kerahasiaannya, namun data tersebut sangat mudah di akses
seiring berkembangnya teknologi saat ini. Privasi dapat dikatakan sebagai
suatu sumber informasi secara personal baik offline maupun online yang
memiliki nilai kerahasiaan (Strauss, 2014). Nilai kerahasiaan ini menjadi
sangat berharga, jika sampai data informasi tersebut jatuh kepada pihak
yang salah, maka menjadi peluang atau potensi untuk penipuan dan dapat
menimbulkan kerugian.
Informasi data privasi ini dapat diperoleh ketika membuat akun email
misalkan, ada alamat email dengan mencantumkan nomor handphone,
tempat tanggal lahir, nama orang tua, dan lain-lain, padahal data tersebut

Peran Penting Privacy Untuk Pelaku Digital Marketing | 67

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

seharusnya dijaga kerahasiaannya. Menurut penelitian yang dilakukan


oleh Krisnawati (2016), privasi merupakan suatu hal yang penting, bernilai
mahal yang harus dijaga baik-baik kerahasiaannya dan tidak boleh setiap
orang mengetahuinya. Privasi ini tidak hanya dalam dunia digital saja
tetapi dalam interaksi secara langsung atau tatap muka, privasi harus
dijaga kerahasiaannya terutama saat ini pada perkembangan era
Information Communication Technology (ICT) yang berkembang dengan
sangat pesat yang didukung dengan adanya internet.
Terdapat tiga prinsip penting dalam privasi, pertama yaitu “right to be
alone” yang merupakan sebagai prinsip dasar seseorang. Prinsip kedua
adalah data pribadi sebagai sumber informasi yang dapat ditulis oleh
orang lain seperti rekam medis, informasi pajak, informasi asuransi,
informasi tersebutlah yang memiliki potensi untuk disalahgunakan ketika
orang lain memproses atau menggunakan informasi tersebut. Prinsip
ketiga privasi atas komunikasi yang dilakukan secara online/daring.
Informasi tersebut dapat disadap dan menjadi pelanggaran terhadap hak
privasi (Tejomurti, et al, 2018).
Pada era digital saat ini, privasi menjadi isu yang berhubungan dengan
identitas seseorang dan bagaimana menjaga informasi tersebut untuk
dapat ditangani, terutama pada pihak ketiga. Unesco (2012)
mengungkapkan bahwa privasi seseorang dapat menjunjung tinggi
kemandirian, otoritas, dan harga diri seseorang, sehingga dapat dilihat
bagaimana orang tersebut menjaga privasi dalam ruang pribadinya.

C. DIGITAL MARKETING
Seiring berkembangnya teknologi membuat pelaku usaha untuk
mampu berkembang salah satunya dengan memanfaatkan teknologi
digital. Teknologi digital saat ini yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha
yaitu memanfaatkan promosi dengan digital marketing. Perubahan era
dari tradisional menuju digital menuntut pelaku usaha untuk dapat
memanfaatkan media Internet sebagai pendukung dalam memanfaatkan
digital marketing.
Digital marketing atau Pemasaran digital sebagai cara yang dapat
dilakukan dalam hal pemasaran dengan menggunakan jaringan internet
sebagai akses utama dalam memberikan informasi dan berkomunikasi

68 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

dengan calon konsumen secara online dengan memanfaatkan media


digital (Chakti, 2019).
Penerapan digital marketing dapat membantu dan mempemudah
pelaku usaha dalam memantau dan menyediakan kebutuhan dan
keinginan dari calon konsumennya serta dapat menjangkau secara luas
calon konsumen dalam memberikan informasi produk dan
mempromosikan suatu produk dengan menggunakan internet. Namun
kemudahan tersebut memiliki potensi besar dalam penyalahgunaan data,
dengan penggunaan internet inilah data dengan mudah di akses oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga diperlukannya keamanan
data.

D. PENTINGNYA PERLINDUNGAN PRIVASI DAN DATA PRIBADI


Perkembangan teknologi dan internet dalam digital marketing
menuntut adanya perlindungan terhadap data pribadi dan perlindungan
privasi, agar konsumen percaya dalam melakukan transaksi secara online.
Tanpa adanya privasi dan keamanan terhadap perlindungan data pribadi,
konsumen tidak akan mau berbelanja online karena akan merasa
terancam keamanannya, namun jika perlindungan tersebut sudah
diterapkan konsumen dapat merasa lebih aman untuk melakukan
transaksi secara online. Jika kurangnya keamanan pada perlindungan dari
privasi dan data pribadi dan sampai ke pihak yang tidak bertanggung
jawab, maka data tersebut dapat disalahgunakan dan akan menimbulkan
kerugian seperti kerugian financial, data keamanan password yang di hack,
dan penipuan.
Maraknya penipuan yang terjadi pada dunia digital, membuat
konsumen harus berhati-hati jika melakukan transaksi secara online,
terlebih lagi jika melakukan pembayaran secara online dengan
memasukan data pribadi dan nomor pada kartu debit/kredit. Jika
konsumen tidak berhati-hati maka akan memberikan peluang dalam
kejahatan baik penipuan maupun hacker dalam transaksi di situs online/
internet. Di Indonesia sudah banyak situs e-commerce yang menyediakan
pembayaran secara online, sehingga perusahaan harus menjaga dan
memberikan jaminan kepada konsumen bahwa transaksi pembayaran
yang dilakukan itu aman dan data pribadi yang diberikan tidak akan bocor

Peran Penting Privacy Untuk Pelaku Digital Marketing | 69

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

ke pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga diperlukan system


keamanan informasi.
Pada dasarnya, data pribadi merupakan data atau informasi yang
harus dijaga kebenaran dan kerahasiaannya dari pihak manapun sehingga
data itu tidak bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab. Beberapa
contoh data pribadi yang harus dijaga kerahasiaannya yaitu nama, NIK, KK,
Tempat dan Tanggal Lahir, tempat bekerja, informasi kontak seperti no
handphone, email, alamat, nomor kredit card/no atm dan nama orang tua.
Data tersebut menjadi hal yang sensitive apabila disalahgunakan sehingga
dapat menimbulkan penipuan yang marak terjadi, khususnya banyak
informasi yang dapat diperoleh di situs internet dengan cara mencari
nama yang bersangkutan atau informasi lainnya. Terutama lagi jika orang
tersebut memiliki akun di media sosial, sehingga informasi tersebut
mudah di dapatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk
melakukan kejahatan.

E. PRIVASI DALAM DIGITAL MARKETING


Penggunaan digital marketing berkaitan erat dengan memanfaatkan
jaringan internet dalam mengakses platfom tersebut, sehingga disini
pengguna digital marketing harus memperhatikan keamanan data yang
digunakan seperti jangan mensharing email dan password dalam
penggunaan digital marketing, jangan memberikan informasi data sensitif
pada situs atau media yang digunakan, karena hal tersebutlah yang
memberikan risiko terjadinya penipuan.
Pada era digital ini mudahnya informasi di akses pada layanan online
dengan akses internet. Data yang dicari dengan mudah ditemukan dengan
memasukan keyword yang di cari. Internet menjadi symbol dalam
keterbukaan dan kebebasan dalam mencari data atau informasi yang
dibutuhkan dengan cepat. Mudahnya data di cari di internet tersebut
memberikan peluang yang besar untuk menimbulkan kejahatan baik scam
data atau penipuan. Banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
yang menjual beli data untuk disalahgunakan, sehingga hal tersebut
membuat keresahan konsumen dalam melakukan transaksi secara online,
ditambah lagi transaksi secara online tidak memerlukan pertemuan tatap

70 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

muka antara penjual dan pembeli, sehingga konsumen harus lebih berhati-
hati dan memilih dalam menggunakan media transaksi online.
Menurut Pujianto, et.al (2018) semakin mudahnya dan melonjaknya
data di dunia maya, maka perlindungan dalam privasi terhadap
penggunanya semakin rendah, karena dengan banyaknya data maka
semakin sulit keamanan privasi melindungi data tersebut. Sehubungan
dengan hal tersebut maka diperlukan peran pemerintah dalam membantu
melindungi data dari ancaman bahaya khususnya penipuan dan hacker,
salah satunya dengan memberikan system perlindungan konsumen
terhadap keterbukaan akses dan informasi dengan menjamin kepastian
hukum, selain itu memberikan perlindungan kepada konsumen dari pelaku
penipuan, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait
pentingnya perlindungan data dan privasi data untuk tidak
menyebarluaskan khususnya di media sosial atau internet.

F. MANFAAT DATA DALAM DIGITAL MARKETING


Pujianto, et.al (2018) mengungkapkan ada beberapa manfaat dari
adanya privasi data bagi pelaku usaha dalam digital marketing diantaranya:
a. Mendapatkan informasi mengenai respon dari konsumen terhadap
suatu produk melalui adanya media sosial
b. Membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan cepat
dan akurat berbasis data
c. Membantu mengembangkan citra perusahaan kepada konsumen
d. Mengetahui perilaku konsumen dan keinginan konsumen

Dengan adanya informasi-informasi tersebut dengan mudah dianalisis


oleh pelaku usaha yang memanfaatkan digital marketing sebagai salah
satu sarana media promosi yang digunakan, data dengan mudah di akses
dan dicari informasinya, karena bersifat open dalam arti dapat dengan
mudah di cari informasinya.

Peran Penting Privacy Untuk Pelaku Digital Marketing | 71

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

G. RANGKUMAN MATERI
Adanya perkembangan revolusi digital 4.0 menuntut perkembangan
teknologi salah satunya pemanfaatan teknologi dalam melakukan
pemasaran. Perubahan tersebut membuat perubahan pemasaran
tradisional menjadi pemasaran digital atau yang biasa disebut dengan
digital marketing. Digital marketing merupakan pemasaran yang
memanfaatkan internet dalam memberikan informasi pada media sosial.
Internet memberikan kemudahan dalam memanfaatkan pemasaran
digital serta mampu menghemat biaya serta target pemasaran bisa lebih
luas, namun dibalik itu semua terdapat kekurangan yaitu salah satunya
adalah adanya risiko keamanan data yang membuat pemasaran digital ini
menjadi pertimbangan, salah satu keamanan data yang dapat mengancam
adalah kebocoran data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kebocoran data tersebut menjadi ancaman jika data tersebut
disalahgunakan, sehingga diperlukannya adanya privacy ketika ingin
memanfaatkan media digital karena data tersebut mudah di dapatkan
sehingga berpotensi untuk disalahgunakan. Dengan demikian diperlukan
peran pemerintah dalam membantu melindungi data dari ancaman
bahaya khususnya penipuan dan hacker, salah satunya dengan
memberikan system perlindungan konsumen terhadap keterbukaan akses
dan informasi dengan menjamin kepastian hukum, selain itu memberikan
perlindungan kepada konsumen dari pelaku penipuan, dan memberikan
pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya perlindungan data dan
privasi data untuk tidak menyebarluaskan khususnya di media sosial atau
internet.

72 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

TUGAS DAN EVALUASI


1. Menurut anda, apakah privasi dalam melakukan pemasaran digital
menjadi suatu hal yang penting ? dan bagaimana cara anda menjaga
privasi tersebut ? Jelaskan !
2. Bagaimana cara anda menjaga privasi data dalam melakukan promosi
digital ? Jelaskan !
3. Tips apa yang dapat anda berikan untuk melindungi data dan privasi
dalam menggunakan media online ?
4. Bagaimana menurut anda keterkaitan antara privasi data dalam
memanfaatkan digital marketing ?
5. Bagaimana cara anda mengontrol penggunaan data ketika mengakses
internet dalam melakukan pemasaran atau promosi secara digital ?

Peran Penting Privacy Untuk Pelaku Digital Marketing | 73

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

APJII. (2017). Data APJII 2017. Retrieved from APJII:


https://apjii.or.id/survei2017
Chakti, G. (2019). The Book Of Digital Marketing: Buku Pemasaran
Digital (Vol. 1). Celebes Media Perkasa.
Krisnawati, E. (2016). Mempertanyakan Privasi Di Era Selebgram: Masih
Adakah?. Jurnal Ilmu Komunikasi, 13(2), 179-200.
Pujianto, A., Mulyati, A., & Novaria, R. (2018). Pemanfaatan Big Data Dan
Perlindungan Privasi Konsumen Di Era Ekonomi Digital. Majalah
Ilmiah BIJAK, 15(2), 127-137.
Tejomurti, K., Hadi, H., Imanullah, M. N., & Indriyani, R. (2018). Legal
Protection for Urban Online-Transportation-Users’ Personal Data
Disclosure in the Age of Digital Technology. PADJADJARAN Jurnal
Ilmu Hukum (Journal of Law), 5(3), 485-505.

74 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 5: KEPERCAYAAN
PEMBELI, PENJUAL DALAM
MODEL BISNIS ONLINE

Acai Sudirman, S.E., M.M

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 5
KEPERCAYAAN PEMBELI,
PENJUAL DALAM
MODEL BISNIS ONLINE

A. PENDAHULUAN
Kepercayaan konsumen merupakan salah satu prediktor yang
berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan sebuah bisnis (Sarkar,
Chauhan and Khare, 2020). Kepercayaan merupakan variabel yang bersifat
intangible dan tidak dapat digantikan oleh mekanisme secara teknis
apapun dan dapat dikatakan sebagai suatu kondisi psikologis yang dapat
berkembang oleh bermacam alasan. Konsep kepercayaan konsumen
dikembangkan ke ranah yang bersifat intangible karena dipandang sebagai
salah satu aset yang tidak dapat diamati dan tidak berwujud namun
berdampak signifikan dalam bisnis (Marinkovic and Kalinic, 2017; Murray,
2017). Teori dan pengalaman praktis telah mengidentifikasi kepercayaan
sebagai hal yang kritis dan berdampak pada loyalitas dan kerja sama
dalam hubungan bisnis. Kepercayaan pelanggan mengacu pada ikatan
komitmen dan pribadi antara pelanggan dan merek. Ketika konsumen
memiliki keterlibatan yang tinggi dengan merek, mereka juga secara tidak
langsung mengembangkan tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi
(Rezeki et al., 2021). Kepercayaan konsumen memainkan peran penting
dalam mendorong ikatan antara penyedia layanan dan pelanggan.
Kepercayaan menghasilkan konsumen yang bertransformasi menjadi
pelanggan dan mempertahankan relasi atas dasar komitmen (Marinkovic
and Kalinic, 2017; Li, Teng and Chen, 2020). Konsumen dengan

76 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

kepercayaan tinggi cenderung mengembangkan hubungan yang kuat


dengan korporasi (Boonlertvanich, 2019; Shankar and Jebarajakirthy,
2019).
Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa pelanggan cenderung
berinteraksi dengan produsen layanan yang mereka percayai karena
keterlibatan konsumen meningkatkan pertukaran positif dan timbal balik
hubungan antara pelanggan dan penyedia layanan, yang pada akhirnya
meningkatkan hubungan saling percaya. Implikasinya adalah keterlibatan
pelanggan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pada akhirnya
meningkatkan loyalitas (Ghane, Fathian and Gholamian, 2011; Sidharta,
Sari and Suwandha, 2018; Sarkar, Chauhan and Khare, 2020). Kepercayaan
adalah hubungan timbal balik dan bersifat dua arah. Sebagai unsur utama
dalam hubungan sosial,kepercayaan mendasarkan aktivitasnya pada
interaksi yang dapat dimaknai sebagai pertukaran informasi, gagasan,
perasaan dan nilai yang dilakukan berulang-ulang. Inti pemasaran adalah
pertukaran (Kotler and Keller, 2017) dan dalam pertukaran dibutuhkan
kepercayaan (Oliver, 2015). Muncul pertanyaan, bagaimana kepercayaan
konsumen bekerja? Kepercayaan adalah rasa dan rasa muncul dari
pengalaman, sehingga membangun pengalaman dan interaksi konsumen
merupakan salah satu kunci (Sudirman, Alaydrus, et al., 2020). Secara
teknis, kepercayaan dapat dibangun dari bangunan pemasaran itu sendiri
yaitu bauran pemasaran yang dikemas dengan struktur segmentasi,
targeting dan positiong yang tepat dan dikomunikasikan dalam bentuk
yang lebih sederhana yaitu merek. Merek adalah seperangkat hubungan,
yang bertujuan untuk interaksi jangka panjang dan menghasilkan
pengaruh timbal balik (Madeline and Sihombing, 2019; Yohanna and
Ruslim, 2021). Sebagai contoh adalah sepatu merek Nike yang menjamin
kualitas dan kinerja atlet khususnya untuk olahraga basket, merek Apple
yang menjamin kinerja produk dan jaringan serta melihat kebutuhan dan
keinginan konsumen. Nike dan Apple merupakan sedikit dari beberapa
merek yang berhasil menjamin kepercayaan konsumen dan mampu
memproyeksikan diri secara jangka panjang dengan melibatkan inovasi,
profil dan kepribadian konsumen serta strategi co-creation yang
melibatkan konsumen (Basoeky et al., 2021).

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 77

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Karena kepercayaan bersifat multidimensi dan tertanam dalam suatu


interaksi, strategi kepercayaan harus mengikuti pendekatan terpadu.
Masing-masing pemangku kepentingan, klien, pelanggan, pemasok,
karyawan, atau investor mungkin memiliki tingkat hubungan kepercayaan
yang berbeda dengan orang yang sama, sebagai contoh pemasok mungkin
dapat dipercaya karena integritas, kehandalan, dan disiplin waktu, dan
masing-masing dimensi ini mungkin memiliki perbedaan bobot. Demikian
halnya dengan pelanggan dapat mempercayai merek untuk efektivitas,
kehandalan, dan layanannya, menilai masing-masing dengan intensitas
yang berbeda. Kompleksitas kepercayaan ditentukan oleh keterikatan
dalam sistem hubungan organisasi, karena dalam struktur dan sistem
perusahaan atau organisasi, perhatian pemangku kepentingan saling
terkait satu sama lain dan terikat dalam satu sistem dan jaringan (Ebert,
2009). Perubahan tingkat kepercayaan di salah satu bagian mempengaruhi
semua yang lain. Misalnya, keputusan oleh komunitas keuangan untuk
tidak berinvestasi lagi di perusahaan, karena hilangnya kepercayaan pada
kemampuannya untuk memenuhi tujuan, dapat memengaruhi
pendapatan perusahaan dan akhirnya dapat memengaruhi gaji karyawan.
Karyawan kemudian akan mulai meragukan kesehatan perusahaan,
mungkin kehilangan motivasi dan menjadi kurang produktif, akibatnya,
manajer dan eksekutif mereka akan berada di bawah tekanan untuk
mencapai tingkat penjualan yang lebih tinggi dan pemasok akan
menderita dari pembelian perusahaan yang lebih rendah dan menganggap
perusahaan kurang dapat dipercaya karena pembayaran akan tertunda,
dan perubahan yang diperlukan dalam bauran produk kemudian dapat
menyesatkan pelanggan yang mungkin mulai kehilangan kepercayaan
pada produk perusahaan (Sinaga et al., 2021).

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPERCAYAAN


KONSUMEN
Customer trust pada penelitian yang dilakukan Li, et al (2020)
memosisikan trust sebagai intervening antara keterlibatan konsumen
dengan loyalitas. Sebagai suatu media antara, trust memegang peran
penting untuk ke tahap selanjutnya khususnya loyalitas. Keterlibatan
dipandang sebagai wahana untuk mengelola risiko (Li, Teng and Chen,

78 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

2020; Sarkar, Chauhan and Khare, 2020), karena kurangnya


ketidakberwujudan yang ada dalam layanan perjalanan. Karakteristik ini
menyebabkan pelanggan memiliki persepsi risiko tinggi terhadap produk
perjalanan. Dalam pengaturan pariwisata, pelanggan lebih suka meninjau
komentar dan peringkat dari penyedia layanan yang mereka percayai dan
dengan siapa mereka memiliki ikatan emosional untuk dikurangi
ketidakpastian mereka. Kematangan konsumen juga diuji dalam penelitian
ini yaitu sejauh mana konsumen mampu berinteraksi dengan tulus dan
tanpa tendensi seperti hanya untuk mendapatkan layanan khusus, diskon
tertentu atau harga yang murah tanpa memerdulikan ikatan kepercayaan
yang ada (Sudirman, Sherly, et al., 2020). Dengan kata lain, keterikatan
dan kepercayaan konsumen tidak dapat diabaikan saat mengelaborasi
bahwa keterlibatan pelanggan terkait dengan loyalitas. Dengan demikian,
studi ini memberikan penjelasan penting tentang bagaimana keterlibatan
pelanggan mempengaruhi kepercayaan dan menjadi mediasi kepada
variabel loyalitas.
Kajian mengenai kepercayaan konsumen banyak dilakukan dan dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang. Posisi kepercayaan konsumen dalam
suatu pemodelan dapat menjadi variabel intervening maupun variabel
dependen. Suryaningsih et al (2020) dalam penelitiannya memodelkan
bahwa kepercayaan konsumen dipengaruhi oleh citra destinasi dan
kepuasan. Selain itu, Wijaya et al (2020) juga menyampaikan bahwa
kepercayaan konsumen dalam hal ini diwujudkan sebagai brand trust
dipengaruhi oleh kualitas layanan, perceived value dan brand image.
Sebagai intervening, kepercayaan konsumen juga dimodelkan menjadi
mediasi antara celebrity endorser dan e-wom terhadap purchase intention
(Firman et al., 2021) dan juga menjadi mediasi antara brand awareness
dan brand image terhadap purchase intention (Sidharta, Sari and
Suwandha, 2018).
Secara sederhana, Li, et al (2020) menyampaikan bahwa customer
trust dalam konteks pariwisata dipengaruhi oleh customer engagement
atau keterlibatan pelanggan. Kepercayaan konsumen memainkan peran
penting dalam mendorong ikatan antara penyedia layanan dan konsumen.
Kepercayaan menghasilkan pelanggan yang terus-menerus
mempertahankan hubungan yang berkomitmen (Imari, Lubis and Chan,

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 79

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

2017; Nugraha, 2017). Keterlibatan pelanggan secara positif meningkatkan


kepercayaan pelanggan, konteks penelitian yang dikembangkan Li, et al
(2020) memberikan makna bahwa konsumen yang terlibat dengan media
sosial destinasi wisata memiliki kecenderungan tinggi untuk berkembang
dan membangun hubungan saling percaya dengan destinasi yang
ditampakkan dengan keterlibatan konsumen dengan media sosial
destinasi wisata.

C. IMPLIKASI KEPERCAYAAN KONSUMEN


Aksi dan reaksi merupakan gambaran dari hubungan resiprokal antara
kepercayaan dengan variabel lain. Salah satu faktor yang menjadi implikasi
kepercayaan konsumen adalah kepuasan konsumen (Gotama and
Indarwati, 2019; Vetrivel, Rajini and Krishnamoorthy, 2020). Kepuasan
merupakan salah satu isu penting yang selalu ada dalam pembahasan
pemasaran. Kepuasan dapat dimaknai sebagai gap antara harapan dan
pengalaman yang dirasakan (Kotler and Keller, 2016) atau dapat juga
dimaknai sebagai upaya memenuhi suatu kebutuhan dan keinginan
konsumen, sehingga terdapat dua versi mengenai kepuasan yaitu apakah
sebagai respon emosional atau sebagai evaluasi kognitif (Tjiptono, 2012).
Howard dan Sheth dalam Tjiptono, (2012) mengemukakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan situasi kognitif konsumen berkenaan
dengan kesesuaian atau ketidaksesuaian antara hasil yang didapatkan
dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. Disisi lain, Oliver,
(2015) menjelaskan bahwa kepuasan sebagai evaluasi atas aktivitas dan
pengalaman konsumsi dan juga dapat dimaknai sebagai respon emosional
terhadap pengalaman konsumsi dan sensasi yang dirasakan indera
manusia.
Antara kepercayaan dengan kepuasan konsumen memang saling
berkaitan satu dengan yang lain, demikian juga antara kepercayaan
dengan loyalitas pelanggan. Loyalitas sering kali dimaknai sebagai aktivitas
pembelian berulang atau adanya komitmen atau kesetiaan pelanggan.
Loyalitas merupakan konsep multidimensi yang bersifat kompleks
(Tjiptono, 2011b). Fournier dalam Tjiptono (2011) juga menegaskan
bahwa loyalitas merupakan hasil dari interaksi sehingga tercipta relasi
yang bersifat positif, sukarela dan jangka panjang. Beberapa peneliti

80 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

setuju bahwa kepercayaan konsumen merupakan salah satu prediktor


loyalitas. Argumen yang diajukan yaitu kepercayaan dapat dipahami
sebagai kesediaan konsumen untuk mempercayai atau mengandalkan
merek dalam situasi risiko dikarenakan terdapat ekspektasi bahwa merek
atau produk tersebut akan memberikan hasil positif (Tjiptono, 2011a;
Oliver, 2015). Menciptakan pelanggan yang erat merupakan suatu target
dalam perusahaan, dan keeratan hubungan dimulai dari kepercayaan.
Loyalitas pelanggan diakui sebagai faktor utama keberlanjutan
pertumbuhan dan profitabilitas. Kepercayaan pelanggan dapat juga
dimaknai sebagai sejauh mana pelanggan memiliki kepercayaan pada
pengecer keandalan dan integritas. Konsepsi ini merupakan implementasi
dari teori komitmen-kepercayaan, yang mengklaim bahwa hubungan
jangka panjang dibangun di atas dasar komitmen kepercayaan bersama,
yang secara luas konsisten dengan proses menciptakan hubungan
pembeli-penjual jangka panjang (Sutiksno et al., 2020).
Secara praktis, kepercayaan adalah salah satu faktor paling penting
dari loyalitas pelanggan, terutama ketika pelanggan menghadapi tingkat
risiko yang relatif tinggi. Sebagai contoh dalam industri perbankan,
kepercayaan telah menjadi aspek penting yang berhubungan langsung dan
mempengaruhi loyalitas pelanggan (Ebert, 2009; Chu, Lee and Chao, 2012;
Nugraha, 2021). Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan berusaha
lebih keras untuk memahami apa yang diharapkan pelanggannya dan
menyesuaikan fitur layanannya sesuai dengan kebutuhan. Perbankan
merupakan bisnis yang berbasis kepercayaan nasabah, demikian halnya
jika perbankan menerapkan sistem transaksi online maka dibutuhkan
jaminan dan integritas yang kuat untuk memastikan bahwa sistem
perbankan online aman dan terpercaya.
Demikian halnya pada bisnis pariwisata dan bisnis berbasis jasa
lainnya. Industri pariwisata yang mengandalkan aspek hospitality
khususnya dalam hal akomodasi juga menjadi salah satu aspek penting
yang menjadi garapan kajian kepercayaan konsumen. Layanan akomodasi
mulai transportasi sampai layanan kamar/hotel berbasiskan kepercayaan
sebagai modal. Alasan utama yaitu konsumen belum mengetahui dan
belum merasakan bagaimana interaksi yang akan terjadi. Salah satu short-
cut dalam bahasan kepercayaan adalah merek, karena merek

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 81

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

mencerminkan jaminan dan kepercayaan (Guillen, Aleman and Ballester,


2003; Yohanna and Ruslim, 2021). Sebagai contoh, jika terdapat pilihan
penggunaan maskapai udara maka rata-rata yang dipilih adalah Garuda
Indonesia (dengan catatan rute tersedia dan terdapat kemampuan
membeli tiket yang sama), karena Garuda Indonesia mencerminkan
jaminan layanan dan keamanan serta kenyamanan kepada penumpang,
hal ini menjadi salah satu implikasi praktis kepercayaan konsumen.
Demikian juga pada layanan hotel, rata-rata bukti jaminan kepercayaan
konsumen kepada hotel tampak pada pilihan bintang dan ekuitas merek
hotel seperti Aston, Hilton serta berbagai jaringan hotel lainnya.

D. MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN DI ERA DIGITAL


Apakah yang saudara pikirkan tentang perilaku konsumen? Banyak hal
tentunya yang dapat dipersepsikan terhadap perilaku konsumen, dimana
konsumen itu sendiri sangat unik. Perilaku konsumen tidak hanya tentang
bagaimana seseorang membeli suatu produk, akan tetapi mencakup
penggunaan layanan, aktivitas, pengalaman, dan ide konsumen.
Konsumen juga membuat keputusan tentang orang, seperti membaca
buku oleh penulis tertentu, melihat film atau acara TV yang dibintangi
aktor tertentu, dan menghadiri konser yang menampilkan band favorit.
Selain itu perilaku konsumen juga melibatkan pilihan tentang konsumsi
waktu, sumber daya yang langka. Pernahkah saudara menghabiskan waktu
membuka media sosial seperti facebook, Instagram, twitter? Atau mencari
video YouTube dan menontonnya? Atau menyimpannya untuk ditonton
nanti? Hal tersebut hanya sebagian kecil yang dilakukan oleh konsumen.
Bagaimana konsumen beraktivitas, memilih sebuah produk atau
bagaimana menghabiskan waktunya dapat menggambarkan gaya hidup
dari konsumen itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut dapat digambarkan
bahwa: (1) perilaku konsumen merupakan proses dinamis, (2) perilaku
konsumen melibatkan banyak orang, (3) Perilaku konsumen melibatkan
banyak keputusan.
1. Perilaku Konsumen Merupakan Proses Dinamis
Perubahan perilaku konsumen terjadi dari waktu ke waktu.
Sebelumnya, konsumen hanya mempunyai pilihan merek yang terbatas
serta lebih sedikit informasi sebuah produk atau pun jasa. Berbeda dengan

82 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

saat ini, konsumen memiliki informasi lebih banyak dam tentunya lebih
cepat dan mudah meneliti penawaran dari beberapa produk dan merek.
Hal ini tentu didukung dengan digital marketing yang menjadi pilihan
pemasar dalam memasarkan produknya, sehingga memudahkan
konsumen dalam mengakses komunikasi dan promosi di berbagai media.
Bahkan konsumen dapat memeriksa pendapat orang lain tentang merek
dengan pencarian cepat atau posting media sosial. Bahkan pemasar juga
melibatkan konsumen untuk menciptakan produk baru. Konsumen dan
pemasar berkolaborasi dalam ide untuk rasa baru, logo produk, dan iklan
baru yang dikenal dengan co-creator.

2. Perilaku Konsumen Melibatkan Banyak Orang


Dalam memutuskan untuk memilih dan membeli suatu produk atau
jasa konsumen tidak selalu sendiri (individu). Sering kali konsumen akan
melibatkan beberapa teman, dan rekan kerja atau seluruh keluarga dapat
merencanakan pesta ulang tahun atau memutuskan tempat makan siang.
Dalam menentukan suatu produk atau jasa yang akan dibeli, acap kali
mereka bertukar ide secara langsung melalui telepon, media sosial, atau
email atau pesan teks. Bahkan, individu yang terlibat dalam perilaku
konsumen dapat mengambil satu atau lebih peran. Dalam hal
memutuskan untuk menentukan objek wisata yang akan dikunjungi pada
saat liburan, mungkin akan ada satu atau lebih anggota keluarga
mengambil peran sebagai pengumpul informasi dengan meneliti fasilitas
objek wisata yang berbeda. Anggota keluarga lainnya dapat juga
mengambil peran sebagai pemberi pengaruh dan mencoba
mempengaruhi hasil keputusan. Selanjutnya akan ada yang berperan
sebagai pengambil keputusan dan melakukan pembelian untuk jasa objek
wisata tersebut. Hal ini tentunya tidak jauh berbeda dalam hal pembelian
suatu produk seperti pembelian rumah, mobil, dan lainnya yang banyak
melibatkan orang.

3. Perilaku Konsumen Melibatkan Banyak Keputusan


Dalam menentukan pilihan dan membeli suatu produk atau jasa sering
kali konsumen melibatkan banyak pilihan keputusan seperti apakah,
mengapa, kapan, di mana, bagaimana, berapa banyak, seberapa sering,

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 83

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

dan untuk berapa lama konsumen akan membeli, menggunakan, atau


membuang suatu penawaran. Konsumen harus memutuskan apakah akan
memperoleh, menggunakan, atau membuang suatu penawaran. Dalam
suatu waktu mereka dihadapkan pada pilihan apakah akan memesan pizza,
menyelesaikan pekerjaan rumah, atau menonton film. Keputusan tentang
apakah akan memperoleh, menggunakan, atau membuang suatu
penawaran sering kali terkait dengan tujuan pribadi, masalah keamanan,
atau keinginan untuk mengurangi risiko ekonomi, sosial, atau psikologis.
Kadang kala alasan menggunakan suatu penawaran tidak lepas dari konflik,
yang mengarah pada beberapa keputusan yang sulit. Faktor lingkungan
dapat menyebabkan seseorang dihadapkan pada keputusan yang sulit.
Seorang laki-laki remaja memilih untuk merokok karena untuk dapat
diterima di kelompoknya meskipun tahu akan bahayanya.

E. PERILAKU KONSUMEN DI ERA BISNIS ONLINE


Perkembangan teknologi dalam satu dekade terakhir membuat
konsumen memiliki akses tanpa batas akan informasi kapan saja dimana
saja pada saat dibutuhkan. Bahkan ketika kita sedang rebahan sekalipun,
kita bisa berinteraksi dengan merek dari produk yang kita suka dan
melakukan kontak digital. Ada banyak opsi dan aplikasi dalam satu
genggaman. Hampir tidak ada hari tanpa aplikasi baru atau tren digital
terbaru. Terlepas apakah kita sedang berada di rumah, di jalan, atau di
toko fisik sekalipun, kita selalu mencari tahu tentang produk tersebut
terlebih dahulu melalui internet. Digitalisasi secara fundamental
mengubah perilaku konsumen. Begitu pula halnya dengan perjalanan
konsumen yang juga ikut berubah secara signifikan dalam satu dekade
terakhir. Perjalanan konsumen saat ini jauh lebih beragam dari
sebelumnya. Konsumen dapat membandingkan berbagai toko dan produk
sekaligus untuk harga yang lebih baik dan pilihan yang lebih beragam.
Konsumen sekarang bisa mengakses jutaan barang dari seluruh dunia
melalui ponsel atau komputer mereka. Bahkan konsumen juga dapat
melihat review dan rating setiap produk hanya dengan beberapa klik.
Tentu saja faktor kenyamanan memainkan peranan yang sangat besar.
Semakin nyaman pengalaman berbelanja konsumen, semakin besar

84 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

peluang bisnis untuk menjadikan konsumen tersebut pelanggan tetap


(Sudirman, Halim and Pinem, 2020).
Konsumen melakukan riset produk terlebih dahulu secara online lalu
melakukan pembelian secara offline di toko fisik. Atau melihat dan
membandingkan beberapa produk secara offline di toko fisik, lalu
membelinya di toko online. Beberapa konsumen lebih nyaman untuk
melakukan pembelian secara online karena lebih praktis tanpa antri dan
juga lebih menghemat waktu. Mereka bisa mencari produk yang mereka
mau, membandingkan harga produk antar toko, mengetahui ketersediaan
stok dan tentu saja berbelanja 24 jam tanpa batas waktu. Belum lagi,
beberapa toko online juga sering melakukan promo menarik. Namun,
beberapa konsumen lainnya masih lebih suka berbelanja di toko fisik.
Mereka lebih suka memeriksa dan memilih langsung kualitas produk yang
mereka inginkan sebelum membelinya dan produk tersebut bisa langsung
dibawa pulang saat itu juga di jam dan hari yang sama tanpa perlu
menunggu lama. Ada kepuasan tersendiri saat menelusuri setiap lorong
toko dan melihat langsung variasi produk di depan mata dan mendorong
trolley belanja, berinteraksi dengan penjual ataupun sesama konsumen
lainnya, menjinjing tas belanja, grocery selfie #OOTD atau sekedar
mendengar alunan musik di toko yang seolah-olah mewakili mood mereka,
the small little things that matters the most. Pengalaman berbelanja ini
hanya bisa mereka dapatkan di toko fisik dan tidak akan mereka dapatkan
jika mereka melakukan pembelian secara online.
Dengan demikian, konsep marketing funnel konvensional dimana
marketing berada di posisi paling atas, sales di tengah dan customer
service di posisi paling bawah, tidak lagi efektif. Lanskap media yang
berubah secara signifikan dan membentuk pola perilaku konsumen yang
baru membuat pelaku bisnis berusaha mencoba untuk mencari berbagai
cara agar memudahkan konsumen. Pada akhirnya, keberadaan toko fisik
dan toko online adalah keharusan untuk saling melengkapi agar sebuah
bisnis sukses dan tetap bisa bertahan. Kekayaan informasi yang konsumen
peroleh sebagai hasil dari kemajuan teknologi dan penyebaran informasi
secara digital memiliki dampak signifikan terhadap customer journey
konsumen online saat ini. Saat konsumen melihat sebuah iklan, mereka
dapat langsung mengaksesnya secara online dengan memindai QR Code

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 85

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

dan mengunjungi halaman media sosial merek tersebut untuk informasi


lebih lanjut. Bahkan sebagian besar konsumen online saat ini sudah bisa
membedakan antara konten iklan organik dan berbayar, dan melakukan
perbandingan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menghubungi
penjual dan melakukan pembelian.
Selain konsumen menjadi lebih cerdas dan terinformasi dengan baik,
perubahan perilaku yang terlihat signifikan yakni sikap konsumen yang
cenderung lebih demanding. Konsumen saat ini menjadi sangat tidak
sabaran karena harapan mereka untuk layanan yang cepat dan efisien
meningkat sebagai akibat dari kemajuan teknologi. Mereka bahkan
mengharapkan merchant untuk membalas pertanyaan mereka secepat
mungkin. Jadi, pelayanan dan fasilitas yang tidak sesuai dengan ekspektasi
mereka tentu saja tidak dapat diterima. Ketika konsumen tidak
mendapatkan apa yang dijanjikan, mereka melampiaskan frustrasi mereka
di forum publik, baik melalui kolom ulasan pada e-commerce atau
postingan berupa curhatan di blog atau forum online dan social media.
Yang mana ulasan tersebut tentu saja memiliki dampak yang berbanding
lurus terhadap reputasi online sebuah merek dan pada akhirnya akan turut
mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen online lainnya.
Bahkan perilaku pembelian konsumen juga sudah berkembang menjadi
“pickier” atau lebih pemilih ketika berinteraksi dengan merek online.
Ulasan online merupakan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa
betapa ekstrim konsumen ketika mengevaluasi sebuah produk atau jasa.
Dengan kata lain, perilaku pembelian konsumen saat ini dipengaruhi oleh
apa yang mereka baca melalui hasil pencarian mereka sendiri. Sehingga,
untuk saat ini sebuah bisnis tidak cukup hanya hadir di social media,
berada pada nomor satu di pencarian google, atau punya website yang
menarik saja. Tapi juga dituntut untuk menghasilkan konten informatif
dan kreatif seputar produk dengan deskripsi yang terperinci, pemanfaatan
pemasaran organik, berbayar dan juga media sosial dengan baik dan tepat
yang merupakan bagian dalam customer journey.

86 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

F. PERILAKU KONSUMEN DI MASA NORMAL BERIKUTNYA


Momentum pandemi membuat hampir seluruh pemenuhan
kebutuhan pokok dan berbagai kegiatan lainnya harus dialihkan melalui
layanan digital. Era new normal telah membuat perubahan perilaku
masyarakat dalam berbagai macam aspek kehidupan, termasuk di
antaranya perubahan perilaku berbelanja. Meskipun kini keadaan mulai
pulih, nampaknya masyarakat sudah terlanjur mengalami ketergantungan
dengan produk dan layanan yang dihadirkan melalui platform digital.
Perilaku konsumen kemungkinan akan berfluktuasi sampai kita mencapai
keadaan normal berikutnya (the next-normal). Walaupun beberapa
headlines berita cenderung membuat pernyataan luas tentang dunia
digital baru, tapi pada kenyataannya kecepatan tiap negara untuk sampai
pada the next normal serta rute yang diambil tiap negara untuk sampai
kesana, pasti berbeda dan tidak akan seragam. Berapa lama perubahan
perilaku konsumen tersebut terjadi apakah perilaku konsumen saat ini
memudar atau tetap bertahan hingga the next normal tentunya
bergantung pada berbagai faktor.
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap
sangat berkaitan erat dengan bidang pemasaran. Bagaimana memahami
perilaku seorang konsumen adalah bagian yang sangat esensial yang
berdampak pada penilaian, minat, keputusan pembelian hingga
penyampaian rekomendasi konsumen terhadap suatu produk atau merek.
Sikap yang sesuai terhadap perilaku pembelian terbentuk dari pengalaman
langsung konsumen dalam menggunakan produk, dan informasi yang
diperoleh dari orang lain maupun media masa. Selain sikap yang dipelajari,
sikap juga terdiri dari sikap yang konsisten, sikap berdasarkan situasi dan
sikap yang terarah (Putri, 2019). Perilaku konsumen atau consumer
behavior adalah studi tentang individu dan organisasi, serta bagaimana
mereka memilih dan menggunakan produk. Perilaku konsumen
memberikan penjelasan secara terperinci terhadap berbagai pertanyaan
terkait apa yang dibeli konsumen, mengapa mereka membeli, berapa
banyak dan dimana mereka membeli, dan sebagainya. Menurut Solomon,
pada (Solomon, 2006) perilaku konsumen adalah suatu studi yang
mempelajari tentang proses yang melingkupi pilihan individu atau
kelompok dalam memilih, membeli, memakai atau menghabiskan suatu

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 87

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

produk, jasa, ide atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan


keinginan mereka. Sedangkan menurut Schiffman pada (Schiffman, 2010)
studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang
individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang
tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Perilaku konsumen mengacu
pada pemilihan, pembelian dan konsumsi barang dan jasa untuk kepuasan
keinginan konsumen. Ada berbagai proses yang terlibat dalam perilaku
konsumen. Dari mulai mencoba menemukan komoditas apa yang ingin
mereka konsumsi, memilih komoditas yang menjanjikan utilitas lebih
besar, membuat perkiraan uang yang tersedia yang dapat dibelanjakan,
menganalisis harga komoditas/produk yang berlaku dan mengambil
keputusan tentang komoditas/produk yang harus dikonsumsi.
Salah satu contoh perubahan perilaku konsumen tidak bisa ditebak
yakni ketika awal pandemi banyak orang yang lebih nyaman memesan
makanan dan berbelanja kebutuhan sehari-hari secara online. Namun
nyatanya, pemesanan makanan dan grocery online setelah new normal
justru mulai berkurang karena harga, kualitas dan beberapa orang
cenderung lebih memilih untuk memasak sendiri. Sama halnya ketika,
diawal pandemi keinginan orang-orang untuk makan di restaurant
berkurang drastis karena alasan keamanan dan kesehatan, dan
pemerintah memberlakukan pembatasan berkala, pemilik restaurant
justru berinovasi dengan menghadirkan menu ready-to-cook yang bisa
konsumen pesan melalui platform pemesanan makanan online. Saat
konsumen mulai terbiasa dengan perilaku online, selalu terselip peluang
bagi sebuah bisnis untuk menjangkau ceruk ini. Untuk mengikuti perilaku
konsumen yang terus berubah ini, setiap bisnis harus jeli untuk melihat
bagaimana permintaan atau trends yang terjadi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dunia tidak akan pernah sama lagi seperti
sebelum pandemi Covid-19, oleh karenanya bisnis harus siap untuk
berubah dan beradaptasi.

G. PROSES PEMBENTUKAN PERSEPSI


Persepsi merupakan suatu proses yang muncul akibat adanya sensasi,
dimana sensasi merupakan suatu aktivitas dalam merasakan atau menjadi
penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi merupakan

88 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

tanggapan yang cepat dari indra penerima yang ada di setiap manusia
terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara (Sangadji dan
Sopiah, 2013). Tanggapan tersebut memiliki makna yang dihubungkan
dengan pengalaman masa lalu, sedangkan stimuli atau rangsangan
diterima melalui lima indra lalu diseleksi, diorganisasi, dan diinterpretasi
(Ristiyanti dan John, 2005). Oleh karena itu, persepsi merupakan cara
orang memandang dunia ini yang berbeda antara satu individu dengan
individu yang lain. Cara memandang dunia sudah pasti dipengaruhi oleh
sesuatu dari dalam maupun luar orang itu, misalnya social media dengan
segala bentuknya dapat membentuk persepsi yang serupa antara individu
dalam kelompok masyarakat tertentu. Dalam hal pemasaran, iklan yang
ditayangkan di media masa, kemasan produk, papan reklame pasti juga
akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu produk atau
merek. Jadi, ada baiknya memahami proses persepsi ini terbentuk (Welly
et al., 2020).
Persepsi dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi pengalaman,
kebutuhan saat itu, nilai-nilai yang dianut, dan ekspektasi/pengharapan,
kemudian persepsi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti
tampilan produk, sifat stimulus, dan situasi lingkungan (Risyanti, 2005).
Jadi, seorang pemasar harus mengetahui mengapa konsumen menerima
atau menolak suatu produk atau merek yang ditawarkan, sebab
pandangan konsumen terhadap merek/produk tersebut menjadi
komponen penting berhasil tidaknya suatu produk dilempar ke pasar,
meski terkadang pandangan tersebut sangat tidak masuk akal. Oleh
karena itu, diperlukan suatu studi tentang dinamika persepsi manusia dan
juga pengertian tentang aturan-aturan fisiologis dan psikologis yang
menentukan seleksi, organisasi dan interpretasi dari stimulus sensorik.
Persepsi merupakan suatu proses dimana setiap individu memilih,
mengatur, dan menafsirkan sensasi sebagai respons langsung dari
reseptor sensorik, seperti mata, telinga, hidung, mulut, dan jari
terhadapnya atau rangsangan dasar seperti cahaya, warna, bau, tekstur,
dan suara. Studi tentang persepsi berfokus pada apa yang ditambahkan
oleh tiap individu untuk memberikannya makna atau menjadikannya
berarti. Setiap individu menginterpretasikan makna suatu stimulus agar

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 89

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

konsisten dengan dirinya sendiri atau tidak bias, kebutuhan, dan


pengalaman yang unik, hal ini ditunjukkan dalam gambar 5.1.

Gambar 5.1 Tiga Tahap Proses Pembentukan Persepsi

Gambar 5.1 menjelaskan tahapan dalam proses pembentukan


persepsi, yang meliputi tiga tahap, yaitu pemaparan, perhatian, dan
interpretasi. Jadi, persepsi merupakan proses (i) memilih, (ii) mengatur,
dan (iii) menafsirkan informasi yang masuk dan menghasilkan makna atau
arti yang akan membantu dalam pengambilan keputusan. Pada fase
pemaparan, input informasi adalah sensasi yang diterima melalui organ
indra manusia yaitu, penglihatan, rasa, pendengaran, penciuman, dan
sentuhan, sebagai contoh ketika melihat atau mendengar iklan, tercium
bau atau menyentuh suatu produk, maka setiap individu menerima
masukan informasi. Proses-proses ini secara kolektif disebut sebagai
proses persepsi, yang terdiri dari:
1. Pemaparan terjadi ketika stimulus datang dalam jangkauan reseptor
sensorik seseorang, seperti penglihatan, penciuman atau sentuhan.
Konsumen mungkin cenderung berkonsentrasi pada rangsangan
tertentu saat atau bahkan sama sekali tidak menyadari orang lain,
atau bahkan mungkin mengabaikan pesan tertentu.
2. Perhatian mengacu pada sejauh mana aktivitas pemrosesan
dikhususkan untuk stimulus tertentu, misalnya, pemikiran harus
mengonsumsi susu agar sehat adalah hal yang “menarik” atau menjadi
hal yang "kurang menarik” sebab tergantung pada kedua karakteristik
90 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

stimulus yaitu, produk susu itu sendiri dan penerimanya yakni, kondisi
mental saat itu. Konsumen sering berada dalam keadaan kelebihan
sensorik, yang terpapar jauh lebih banyak informasi daripada yang
bisa diproses.
3. Interpretasi mengacu pada makna yang diberikan pada rangsangan
sensorik. Sama seperti orang berbeda dalam hal rangsangan yang
dirasakan, maka makna yang diberikan pada rangsangan ini juga
bervariasi. Dua orang dapat melihat atau mendengar peristiwa yang
sama, tetapi interpretasinya dapat menjadi berbeda, tergantung pada
apa yang diharapkan dari stimulus itu, artinya dapat menetapkan
stimulus tergantung pada skema keyakinan yang ditetapkan.
Selanjutnya, mengidentifikasi dan membangkitkan skema yang benar
sangat penting untuk keputusan pemasaran karena ini menentukan
kriteria apa yang akan digunakan konsumen untuk mengevaluasi
produk, paket, atau pesan.

H. RANGKUMAN MATERI
 Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa pelanggan cenderung
berinteraksi dengan produsen layanan yang mereka percayai
karena keterlibatan konsumen meningkatkan pertukaran positif
dan timbal balik hubungan antara pelanggan dan penyedia
layanan, yang pada akhirnya meningkatkan hubungan saling
percaya. Implikasinya adalah keterlibatan pelanggan
meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pada akhirnya
meningkatkan loyalitas. Kepercayaan adalah hubungan timbal
balik dan bersifat dua arah. Sebagai unsur utama dalam hubungan
sosial, kepercayaan mendasarkan aktivitasnya pada interaksi yang
dapat dimaknai sebagai pertukaran informasi, gagasan, perasaan
dan nilai yang dilakukan berulang-ulang. Inti pemasaran adalah
pertukaran dan dalam pertukaran dibutuhkan kepercayaan.
Muncul pertanyaan, bagaimana kepercayaan konsumen bekerja?
Kepercayaan adalah rasa dan rasa muncul dari pengalaman,
sehingga membangun pengalaman dan interaksi konsumen
merupakan salah satu kunci. Secara teknis, kepercayaan dapat
dibangun dari bangunan pemasaran itu sendiri yaitu bauran

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 91

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

pemasaran yang dikemas dengan struktur segmentasi, targeting


dan positiong yang tepat dan dikomunikasikan dalam bentuk yang
lebih sederhana yaitu merek.
 Dalam pengaturan pariwisata, pelanggan lebih suka meninjau
komentar dan peringkat dari penyedia layanan yang mereka
percayai dan dengan siapa mereka memiliki ikatan emosional
untuk dikurangi ketidakpastian mereka. Kematangan konsumen
juga diuji dalam penelitian ini yaitu sejauh mana konsumen
mampu berinteraksi dengan tulus dan tanpa tendensi seperti
hanya untuk mendapatkan layanan khusus, diskon tertentu atau
harga yang murah tanpa memerdulikan ikatan kepercayaan yang
ada. Dengan kata lain, keterikatan dan kepercayaan konsumen
tidak dapat diabaikan saat mengelaborasi bahwa keterlibatan
pelanggan terkait dengan loyalitas. Dengan demikian, studi ini
memberikan penjelasan penting tentang bagaimana keterlibatan
pelanggan mempengaruhi kepercayaan dan menjadi mediasi
kepada variabel loyalitas.
 Secara praktis, kepercayaan adalah salah satu faktor paling
penting dari loyalitas pelanggan, terutama ketika pelanggan
menghadapi tingkat risiko yang relatif tinggi. Sebagai contoh
dalam industri perbankan, kepercayaan telah menjadi aspek
penting yang berhubungan langsung dan mempengaruhi loyalitas
pelanggan. Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan
berusaha lebih keras untuk memahami apa yang diharapkan
pelanggannya dan menyesuaikan fitur layanannya sesuai dengan
kebutuhan. Perbankan merupakan bisnis yang berbasis
kepercayaan nasabah, demikian halnya jika perbankan
menerapkan sistem transaksi online maka dibutuhkan jaminan
dan integritas yang kuat untuk memastikan bahwa sistem
perbankan online aman dan terpercaya.
 Digitalisasi secara fundamental mengubah perilaku konsumen.
Begitu pula halnya dengan perjalanan konsumen yang juga ikut
berubah secara signifikan dalam satu dekade terakhir. Perjalanan
konsumen saat ini jauh lebih beragam dari sebelumnya.
Konsumen dapat membandingkan berbagai toko dan produk

92 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

sekaligus untuk harga yang lebih baik dan pilihan yang lebih
beragam. Konsumen sekarang bisa mengakses jutaan barang dari
seluruh dunia melalui ponsel atau komputer mereka. Bahkan
konsumen juga dapat melihat review dan rating setiap produk
hanya dengan beberapa klik. Tentu saja faktor kenyamanan
memainkan peranan yang sangat besar. Semakin nyaman
pengalaman berbelanja konsumen, semakin besar peluang bisnis
untuk menjadikan konsumen tersebut pelanggan tetap.

TUGAS DAN EVALUASI


1. Jelaskan mengapa kepercayaan pembeli memiliki kaitan dengan
kepercayaan penjual?
2. Menurut saudara, apakah perkembangan bisnis online mempengaruhi
perilaku pembeli dan perilaku penjual? Sebutkan contohnya?
3. Jelaskan peran perkembangan digitalisasi terhadap perilaku konsumen?
4. Menurut saudara, apakah ada perbedaan perilaku konsumen masa
pandemi dengan pasca pandemi covid-19?
5. Gambarkan dan jelaskan tiga proses pembentukan persepsi?

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 93

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Basoeky, U. et al. (2021) Pemanfaatan Teknologi Digital: Dalam Berbagai


Aspek Kehidupan Masyarakat. Bandung: Media Sains Indonesia.
Boonlertvanich, K. (2019) ‘Service quality, satisfaction, trust, and loyalty:
the moderating role of main-bank and wealth status’, International
Journal of Bank Marketing, 37(1), pp. 278–302. doi: 10.1108/IJBM-
02-2018-0021.
Chu, P. Y., Lee, G. Y. and Chao, Y. (2012) ‘Service quality, customer
satisfaction, customer trust, and loyalty in an e-banking context’,
Social Behavior and Personality, 40(8), pp. 1271–1284. doi:
10.2224/sbp.2012.40.8.1271.
Ebert, T. (2009) Trust and the Key to Loyalty in Business to Consumer
Exchanges. Trust Building Measures in the Banking Industry. 1st edn.
Weisbaden: Gabler.
Firman, A. et al. (2021) ‘The Mediating Role of Customer Trust on The
Relationships of Celebrity Endorsement and E- Wom to Instagram
Purchase Intention’, Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi,
8(1), pp. 107–126. doi: 10.24252/minds.v8i1.20594.
Ghane, S., Fathian, M. and Gholamian, M. R. (2011) ‘Full relationship
among e-satisfaction, e-trust, e-service quality, and e-loyalty: The
case of Iran e-banking’, Journal of Theoretical and Applied
Information Technology, 33(1), pp. 1–6.
Gotama, F. and Indarwati, T. A. (2019) ‘The Effect of E-Trust And E-Service
Quality to E-Loyalty With E-Satisfaction as The Mediation Variable
(The Study Of Bebas Bayar Application Users In Indonesian)’, Jurnal
Minds: Manajemen Ide dan Indpirasi, 6(2), pp. 145–158. doi:
10.24252/minds.v6i2.9503.
Guillen, M. J. Y., Aleman, J. L. M. and Ballester, E. D. (2003) ‘Development
and validation of a brand trust scale’, International Journal of
Market Research, 45(1), pp. 7–11.

94 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Imari, S., Lubis, P. H. and Chan, S. (2017) ‘Pengaruh Orientasi Belanja,


Kepercayaan Online Dan Pengalaman Pembelian Sebelumnya
Terhadap Niat Pembelian Konsumen Secara Online Dengan
Perbedaan Gender Sebagai Variabel Pemoderasi’, Jurnal Perspektif
Manajemen dan Perbankan, 8(3), pp. 49–70.
Kotler, P. and Keller, K. L. (2016) Marketing Management. 15e edn,
Pearson Education Limited. 15e edn. Pearson. doi:
10.1080/08911760903022556.
Kotler, P. and Keller, K. L. (2017) A Framework For Marketing Management.
6th edn, Pearson. 6th edn. Essex: Pe.
Li, M., Teng, H. and Chen, C. (2020) ‘Unlocking the customer engagement-
brand loyalty relationship in tourism social media : The roles of
brand attachment and customer trust’, Journal of Hospitality and
Tourism Management. Elsevier Ltd, 44(June), pp. 184–192. doi:
10.1016/j.jhtm.2020.06.015.
Madeline, S. and Sihombing, S. O. (2019) ‘The Impacts Of Brand
Experiences On Brand Love , Brand Trust , and Brand Loyalty : An
Empirical Study’, Jurnal Bisnis dan Manajemen, 20(2), pp. 91–107.
Marinkovic, V. and Kalinic, Z. (2017) ‘Antecedents of customer satisfaction
in mobile commerce: Exploring the moderating effect of
customization’, Online Information Review, 41(2), pp. 138–154. doi:
10.1108/OIR-11-2015-0364.
Murray, B. H. (2017) Consumer Behaviour. 2nd edn. Toronto: Cengage
Learning.
Nugraha, K. S. W. (2017) ‘TRUST MODERATION ROLE TOWARDS REVISIT
INTEREST IN BANGSRING UNDERWATER TOUR’, Journal of
Management and Business, 16(1), pp. 1–11.
Nugraha, K. S. W. (2021) ‘Internet Banking Service Quality: Building
Satisfaction and Customer Trust’, International Journal of Social
Science and Business, 5(1), pp. 52–59. doi:
10.23887/ijssb.v5i1.31861.
Oliver, R. L. (2015) Satisfaction: A behavioral Perspective on the Consumer.
2nd edn, Routledge Taylor & Francis Group. 2nd edn. New York, US:
Routledge. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 95

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Rezeki, F. et al. (2021) ‘Decision Makers for Online Purchases of Fashion


Products on Reebonz Online Shopping Sites’, Universal Journal of
Business and Management, 1(1), pp. 62–71. doi:
10.31586/ujbm.2021.010105.
Sarkar, S., Chauhan, S. and Khare, A. (2020) ‘A meta-analysis of
antecedents and consequences of trust in mobile commerce’,
International Journal of Information Management. Elsevier,
50(August 2019), pp. 286–301. doi: 10.1016/j.ijinfomgt.2019.08.008.
Shankar, A. and Jebarajakirthy, C. (2019) ‘The influence of e-banking
service quality on customer loyalty: A moderated mediation
approach’, International Journal of Bank Marketing, 37(5), pp.
1119–1142. doi: 10.1108/IJBM-03-2018-0063.
Sidharta, R. B. F. I., Sari, N. L. A. and Suwandha, W. (2018) ‘Purchase
Intention pada Produk Bank Syariah ditinjau dari Brand Awareness
dan Brand Image dengan Trust sebagai Variabel Mediasi’, MIX :
Jurnal Ilmiah Manajemen, 8(3), pp. 562–578.
Sinaga, O. S. et al. (2021) ‘Kontribusi Perceived Usefulness, Perceived Ease
of Use dan Perceived Security Terhadap Behavioral Intention to use
Aplikasi JAKET’, Insight Management Journal, 1(3), pp. 86–94.
Available at: https://journals.insightpub.org/index.php/imj.
Sudirman, A., Sherly, et al. (2020) ‘Loyalitas Pelanggan Pengguna Gojek
Ditinjau Dari Aspek Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen’,
Procuration: Jurnal Ilmiah Manajemen, 8(1), pp. 63–73.
Sudirman, A., Alaydrus, S., et al. (2020) Perilaku Konsumen dan
Perkembangannya di Era Digital. Bandung: Penerbit Widina Bhakti
Persada Bandung.
Sudirman, A., Halim, F. and Pinem, R. J. (2020) ‘Kepercayaan Sebagai
Pemediasi Dampak Citra Merek dan Harga Terhadap Kepuasan
Konsumen Gojek’, Jurnal Pemasaran Kompetitif, 3(3), pp. 66–76.
Suryaningsih, I. B., Nugraha, K. W. S. and Sukmalangga, A. Y. (2020)
‘Reflection of Customer Experience and Destination Image of Tourist
Trust through Satisfaction Mediation’, Hasanuddin Economics and
Business Review, 4(1), pp. 1–6. doi: 10.26487/hebr.v4i1.2329.
Sutiksno, D. U. et al. (2020) Tourism Marketing. Medan: Yayasan Kita
Menulis.

96 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Tjiptono, F. (2011a) Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta: ANDI.


Tjiptono, F. (2011b) Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Bayumedia.
Tjiptono, F. (2012) Service Management Mewujudkan Layanan Prima. 2nd
edn. Yogyakarta: ANDI.
Vetrivel, S. C., Rajini, J. and Krishnamoorthy, V. (2020) ‘Influence of
internet banking service quality on customer satisfaction- An Indian
experience’, Journal of Critical Reviews, 7(2), pp. 546–551. doi:
10.31838/jcr.07.02.102.
Welly, Y. et al. (2020) ‘Factors of Using Non-Cash Payments to the
Consumption Level of Students in Pematangsiantar City’, Jurnal
Bisnis dan Manajemen, 7(1), pp. 61–68. doi:
10.26905/jbm.v7i1.4041.
Wijaya, A. F. B., Surachman, S. and Mugiono, M. (2020) ‘the Effect of
Service Quality, Perceived Value and Mediating Effect of Brand
Image on Brand Trust’, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
22(1), pp. 45–56. doi: 10.9744/jmk.22.1.45-56.
Yohanna and Ruslim, T. S. (2021) ‘Pengaruh brand love, brand satisfaction,
brand trust terhadap purchase intention produk gucci’, Jurnal
Manajerial dan Kewirausahaan, III(2), pp. 569–579.

Kepercayaan Pembeli, Penjual dalam Model Bisnis Online | 97

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

98 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 6: CYBER SECURITY

Lina Aryani, S.E., M.M


UPN Veteran Jakarta, Indonesia

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 6
CYBER SECURITY

Abstrak: Kemajuan teknologi sangat membantu kehidupan manusia di


masa kini. Tetapi kemajuan ini juga diiringi dengan potensi
kriminalitas baru yaitu cyber attack. Untuk menanggulangi
kejahatan cyber attack maka dibentuk suatu sistem keamanan
siber yang disebut cyber security. Secara umum, Cyber security
merupakan upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber
attack. Beberapa jenis ancaman cyber atau cyber attack yaitu
malware, ransomware, social engineering, injeksi SQL, Man in
the Middle, Denial of Service, dan phising. Tujuan utama dari
cyber security terbagi menjadi 6 aspek utama yaitu privacy/
confidentiality, integrity, authentication, availability, access
control, dan non-repudiation. Menghadapi ancaman (managing
threats) terhadap sistem keamanan komputer dapat
menggunakan suatu model yaitu Risk Management Model yang
membagi 3 komponen utama risiko yaitu Aset, Ancaman, dan
Kelemahan. Salah satu alat untuk keamanan data yang sering
digunakan adalah password. Cyber security semakin penting
terutama bagi keamanan bisnis dan privasi data. Beberapa dari
standar cyber security yang populer adalah ISO/IEC 27001, NIST
Cyber security Framework, dan PCI DSS.

Kata Kunci: Cyber Security, Cyber Attack, Keamanan Data.

100 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat
pesat selama beberapa tahun terakhir. Hampir seluruh aspek kehidupan
manusia saat ini sangat bergantung pada internet dan teknologi
komunikasi. Mulai dari pengiriman data melalui email, penyimpanan data
untuk analisa big data, hingga transaksi digital untuk perdagangan,
semuanya memanfaatkan teknologi internet.
Tetapi kemajuan teknologi ini juga berpotensi menciptakan
kriminalitas baru yaitu cyber attack atau serangan siber. Menurut Deep
Instinct misalnya, jumlah cyber attack atau serangan siber menggunakan
malware mengalami peningkatan sebesar 358% pada tahun 2020
dibandingkan tahun 2019. Sementara, khusus ransomware,
peningkatannya sebanyak 435% pada tahun 2020 dibandingkan tahun
sebelumnya. Khusus di Indonesia, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)
menyatakan sepanjang bulan Januari sampai Agustus tahun 2020 terdapat
hampir 190 juta upaya serangan siber di Indonesia; naik lebih dari empat
kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang sekitar
39 juta.
Tak sekadar jumlah cyber attack yang banyak, kerugian yang
dihasilkan cyber attack pun besar. Sebagai contoh WannaCry yang sempat
menghebohkan dunia beberapa tahun lalu. Menurut Kaspersky, WannaCry
mengakibatkan kerugian setidaknya US$4 miliar secara global. WannaCry
menginfeksi lebih dari 230.000 perangkat di 150 negara. Spesifik Indonesia,
mengutip Microsoft, berdasarkan studi Frost & Sullivan yang dilakukan
pada tahun 2018, potensi kerugian ekonomi di Indonesia yang diakibatkan
oleh cyber attack yang berhasil bisa mencapai US$34,2 miliar. Besarnya
nilai kerugian tersebut adalah lebih dari 3% PDB Indonesia pada tahun
2018.
Untuk menanggulangi kejahatan cyber attack maka dibentuk suatu
sistem keamanan siber yang disebut cyber security. Menurut ISO
(International Organization for Standardization) tepatnya ISO/IEC 27032,
cyber security atau cyberspace security adalah preservasi dari kerahasiaan,
integritas, dan ketersediaan informasi di cyberspace. Adapun cyberspace
merujuk pada lingkungan yang kompleks yang merupakan hasil dari
interaksi antara orang, peranti lunak, dan layanan-layanan internet

Cyber Security | 101

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

melalui penggunaan aneka perangkat teknologi dan berbagai koneksi


jaringan. Sementara, menurut Kaspersky; cyber security adalah suatu
praktik melindungi para komputer, server, perangkat mobile, sistem
elektronik, jaringan, dan data dari serangan-serangan jahat. Begitu pula
Cisco yang mendefinisikan cyber security sebagai praktik melindungi
berbagai sistem, jaringan, dan program dari serangan-serangan digital.
Jadi, cyber security atau keamanan siber merupakan tindakan untuk
melindungi informasi di dunia maya dari aneka serangan
Cyber security semakin penting terutama bagi keamanan bisnis dan
privasi data. Saat ini tersedia beberapa standar cyber security. Tujuannya
adalah untuk membantu mencegah cyber attack dan membantu mitigasi
cyber attack yang berhasil. Organisasi yang mengadopsi suatu standar
cyber security tentu berharap bisa meminimalkan cyber security risk atau
risiko keamanan siber, meminimalkan ancaman terhadap cyber security,
kerentanan sehubungan cyber security, dan dampak apabila suatu cyber
attack berhasil. Beberapa dari standar cyber security yang populer adalah
ISO/IEC 27001, NIST Cybersecurity Framework, dan PCI DSS

B. PENGERTIAN CYBER SECURITY


Menurut ISO (International Organization for Standardization) tepatnya
ISO/IEC 27032, cyber security atau cyberspace security adalah preservasi
dari kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi di cyberspace.
Adapun cyberspace merujuk pada lingkungan yang kompleks yang
merupakan hasil dari interaksi antara orang, peranti lunak, dan layanan-
layanan internet melalui penggunaan aneka perangkat teknologi dan
berbagai koneksi jaringan. Menurut Kaspersky, cyber security adalah suatu
praktik melindungi para komputer, server, perangkat mobile, sistem
elektronik, jaringan, dan data dari serangan-serangan jahat. Begitu pula
Cisco yang mendefinisikan cyber security sebagai praktik melindungi
berbagai sistem, jaringan, dan program dari serangan-serangan digital.
Secara umum, Cyber security merupakan upaya untuk melindungi
informasi dari adanya cyber attack. Cyberattack dalam operasi informasi
adalah semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu
kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan
(availability) informasi. Tindakan ini bisa ditujukan untuk mengganggu

102 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

secara fisik maupun dari alur logika sistem informasi. Cyber attack
merupakan upaya mengganggu informasi yang berfokus pada alur logika
sistem informasi.

C. ELEMEN CYBER SECURITY


Terdapat beberapa elemen yang membentuk suatu cyber security
yaitu:
a. Dokumen security policy
Merupakan dokumen standard yang dijadikan acuan dalam
menjalankan semua proses terkait keamanan informasi
b. Infrastruktur Informasi
Merupakan media yang berperan dalam kelangsungan operasi
informasi meliputi hardware dan software. Contohnya adalah router,
switch, server, sistem operasi, database, dan website
c. Perimeter Defense
Merupakan media yang berperan sebagai komponen pertahanan pada
infrastruktur informasi misalnya IDS, IPS, dan firewall.
d. Network Monitoring System
Merupakan media yang berperan untuk memonitor kelayakan,
utilisasi, dan performance infrastruktur informasi
e. System Information dan Event Management
Merupakan media yang berperan dalam memonitor berbagai kejadian
di jaringan termasuk kejadian terkait pada insiden keamanan
f. Network Security Assessment
Merupakan elemen cyber security yang berperan sebagai mekanisme
kontrol dan memberikan measurement level keamanan informasi.
g. Human Resources dan security awareness
Berkaitan dengan sumber daya manusia dan awareness-nya pada
keamanan informasi

D. JENIS ANCAMAN CYBER SECURITY


Ancaman cyber atau cyberattack dapat berupa:
a. Malware
Jenis ancaman yang pertama adalah malware. Ancaman ini berupa
software berbahaya yang dapat membahayakan pengguna komputer.

Cyber Security | 103

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Malware dapat mengancam komputer melalui penyebaran virus


komputer, spyware, worms, dll.
b. Ransomware
Ancaman yang kedua adalah ransomware. Ransomware juga berupa
software berbahaya, tetapi tingkat keparahannya lebih tinggi
dibandingkan malware. Ransomware mengancam komputer melalui
hacker yang dapat memblokir akses user untuk membuka komputer
atau dokumen tertentu. Kemudian hacker akan meminta sejumlah
uang tebusan kepada user jika ingin aksesnya terbuka kembali. Tetapi
walaupun user sudah membayarkan uang tebusan, tidak ada jaminan
bahwa file atau sistem komputer yang sempat diambil alih tersebut
dapat kembali normal.
c. Social Engineering
Social Engineering adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan serangan yang didasarkan oleh interaksi manusia.
Singkatnya, social engineering memanipulasi pengguna untuk
memberikan informasi sensitif seperti password, jawaban untuk
pertanyaan keamanan, dan lainnya. Biasanya, jenis ancaman ini
memanfaatkan rasa ingin tahu manusia dan memancingnya untuk
melakukan hal-hal yang mungkin terasa biasa saja, tetapi sebenarnya
membahayakan.
d. Injeksi SQL
Injeksi SQL (structured query language) adalah jenis ancaman cyber
yang digunakan untuk mengambil kendali dan mencuri data dari pusat
data. Penjahat cyber memanfaatkan kerentanan dalam aplikasi
berbasis data untuk memasukkan kode berbahaya ke dalam basis data
melalui pernyataan SQL. Ini memberi mereka akses ke informasi
sensitif yang terdapat dalam pusat data.
e. Man in the Middle
Ancaman jenis ini berbentuk penyadapan komunikasi antara dua
individu untuk mencuri data. Misalnya, pada jaringan WIFI yang tidak
aman, penyerang dapat mencegat data yang dikirimkan dari perangkat
dan jaringan korban.

104 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

f. Denial of Service
Metode cyber crime ini mencegah sistem komputer memenuhi
permintaan akses yang sah. Caranya dengan membanjiri jaringan dan
server dengan traffic, sehingga sistem tidak bisa dijalankan.
g. Phising
Ancaman cybersecurity yang terakhir adalah phishing. Phishing
merupakan bentuk penipuan yang biasanya hadir melalui email.
Penipu akan mengirimkan email menggunakan alamat yang mirip
dengan sumber terpercaya. Meskipun begitu, terdapat satu atau dua
huruf berbeda yang biasanya tidak terlihat secara kasatmata.
Penipuan ini bertujuan untuk mencuri data sensitif seperti nomor
keamanan kartu kredit (CVC), password, dan informasi penting lainnya.
Jadi, jika mendapatkan email yang mewajibkan user untuk
memasukkan data sensitif, selalu pastikan kembali kredibilitas
pengirim email tersebut.

E. PENANGGULANGAN KEJAHATAN CYBER


Penanggulangan kejahatan di dunia maya atau yang biasa dikenal
dengan cyber security adalah suatu cabang teknologi yang dikenal dengan
nama keamanan informasi yang diterapkan pada komputer. Sasaran
keamanan komputer antara lain adalah sebagai perlindungan informasi
terhadap pencurian atau korupsi, atau pemeliharaan ketersediaan, seperti
dijabarkan dalam kebijakan keamanan. Menurut Garfinkel dan Spafford,
ahli dalam computer security, komputer dikatakan aman jika bisa
diandalkan dan perangkat lunaknya bekerja sesuai dengan yang
diharapkan.
Terdapat 6 tujuan utama dalam cyber security yaitu:
a. Privacy/Confidentiality
Tujuan pertama adalah untuk menjaga informasi dari orang yang tidak
memiliki akses. Privacy lebih cenderung berkaitan dengan data-data
yang bersifat privat seperti email seorang user yang tidak dapat dibaca
oleh administrator. Sedangkan confidentiality berkaitan dengan data
yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya
diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut. Contohnya adalah
data-data pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security

Cyber Security | 105

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita,


nomor kartu kredit, dan sebagainya) harus dapat diproteksi dalam
penggunaan dan penyebarannya. Bentuk serangan cyber untuk akses
data-data tersebut adalah melalui upaya penyadapan. Salah satu
usaha untuk meningkatkan privacy dan confidentiality adalah
menggunakan teknologi kriptografi.
b. Integrity
Tujuan berikutnya adalah intergity, yaitu informasi tidak boleh diubah
isinya tanpa seizin pemilik informasi. Contohnya adalah e-mail di
intercept di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke
alamat yang dituju. Bentuk serangan cyber biasanya berupa adanya
virus, trojan horse, pemakai lain yang mengubah informasi tanpa izin,
atau fenomena “man in the middle attack” yaitu seseorang
menempatkan diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai
orang lain.
c. Authentication
Tujuan selanjutnya adalah authentication, yaitu metoda untuk
menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, atau orang yang
mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang
dimaksud. Alat untuk membuktikan keaslian suatu informasi/
dokumen adalah dapat dilakukan dengan teknologi watermarking
(untuk menjaga “intellectual property”, yaitu dengan menandai
dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat) dan
digital signature. Penerapan access control juga diperlukan untuk
membatasi orang yang dapat mengakses informasi. User harus
menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan
sejenisnya.
d. Availability
Tujuan selanjutnya berhubungan dengan ketersediaan informasi
ketika dibutuhkan. Salah satu contoh serangan cyber adalah berupa
“denial of service attack (DoS Attack)”, dimana server dikirimi
permintaan (biasanya palsu) yang bertubi-tubi atau permintaan yang
diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau
bahkan sampai down, hang, crash. Contoh lainnya adalah mailbomb,
dimana seorang pemakai dikirimi e-mail bertubi-tubi (katakan ribuan

106 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

e-mail) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat
membuka surat elektroniknya atau kesulitan mengakses surat
elektroniknya.
e. Access Control
Tujuan ini untuk pengaturan akses terhadap suatu informasi/
dokumen. Access control ini berkaitan dengan isu privacy dan
authentication. Salah satu metode yang umum digunakan sebagai
access control adalah menggunakan kombinasi user id dan password
atau dengan menggunakan mekanisme lain.
f. Non-Repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah
melakukan sebuah transaksi. Tujuan ini sangat bermanfaat bagi e-
commerce, dimana transaksi perdagangan saat ini sudah didominasi
oleh transaksi digital.

Pendekatan yang umum dilakukan untuk penanggulangan kejahatan


dunia maya antara lain adalah dengan membatasi akses fisik terhadap
komputer, menerapkan mekanisme pada perangkat keras dan sistem
operasi untuk penanggulangan kejahatan, serta membuat strategi
pemrograman untuk menghasilkan program komputer yang dapat
diandalkan.

F. JENIS CYBER SECURITY


Secara umum terdapat 3 jenis cyber security yaitu:
a. Cloud Security
Untuk menghindari pencurian data, perlu adanya keamanan siber
yang baik. Salah satunya menggunakan cloud security. Aktivitas ini
meliputi layanan, teknologi, hingga kebijakan yang berhubungan
dengan cloud security. Cara yang bisa dilakukan cloud security seperti
menggunakan firewall, two factor authentication, hingga enkripsi data.
b. Network Security
Jika lalu lintas data semakin tinggi, pengguna semakin banyak, maka
sebaiknya meningkatkan keamanan jaringan (network security). Fungsi
dari network security sangat penting bagi perusahaan bisnis. Karena ini
berguna untuk melindungi aset perusahaan dan juga jaringan lalu

Cyber Security | 107

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

lintas data agar terhindar dari pencurian data, perusahaan bisa


menggunakan antivirus, firewall, two factor authentication, hingga
enkripsi data.
c. Application Security
Saat ini telah banyak bisnis yang mengandalkan aplikasi untuk bisnis.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelanggan dalam mengakses
produk. Namun demikian, perlu diwaspadai terhadap cyber crime.
Untuk menghadapinya, biasakan menggunakan cara seperti
autentikasi. Selain itu, bisa menggunakan password yang terdiri dari
huruf dan angka, sidik jari atau pengenalan wajah.

G. METODE MENGHADAPI ANCAMAN


Menghadapi ancaman (managing threats) terhadap sistem keamanan
komputer dapat menggunakan suatu model yaitu Risk Management
Model. Manajemen ini membagi 3 (tiga) komponen yang dapat
memberikan kontribusi terhadap risk yaitu:
1. Aset (Assets), yaitu pemilik sistem informasi harus mendeskripsikan
segala aset pada sistem dan memperhitungkan segala risiko yang akan
timbul dari kegagalan terhadap salah satu komponen tersebut.
Komponen aset seperti hardware, software, dokumentasi, data,
komunikasi, lingkungan, dan manusia.
2. Ancaman (Threats), yaitu mendeskripsikan semua ancaman yang akan
terjadi terhadap sistem seperti pemakai (user), teroris, kecelakaan
(accident), penjahat kriminal, dan mata-mata.
3. Kelemahan (Vulnerability), yaitu mendeskripsikan semua kelemahan
yang ada pada sistem seperti software bugs, hardware bugs, cracker,
radiasi layar monitor, dan keteledoran.

Dari banyaknya risiko yang akan dihadapi oleh suatu sistem informasi,
semuanya itu merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat
dianggap remeh. Salah satunya terhadap file data, yang merupakan suatu
aset yang banyak digunakan dan selalu ada dalam suatu sistem informasi.
Metode untuk mengamankan file dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:

108 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

1. Attribut Keying
Yaitu suatu penguncian terhadap atribut sebuah file data. Setiap file
data dalam sistem informasi (komputer) selalu diikuti oleh atribut file,
yang berfungsi untuk mengamankan file agar tidak dapat diserang oleh
orang lain. Beberapa atribut yang dapat digunakan:
- Read, yaitu penguncian atribut sehingga pemakai hanya dapat
melakukan pembacaan saja terhadap terhadap isi file
- Write, yaitu penguncian atribut sehingga pemakai dapat melakukan
penulisan (simpan) terhadap isi file
- Access, yaitu penguncian atribut sehingga pemakai dapat melakukan
pengaksesan (eksekusi) file

2. Compress Keying
Yaitu suatu penguncian terhadap hasil pemadatan file data. Setiap file
data dapat diubah ke dalam bentuk yang lebih padat dengan
menggunakan aplikasi kompres, seperti RAR, ZIP dan lain-lain. Hasil dari
kompres dapat di kunci dengan menambahkan Password (kata kunci)
pembuka apabila file tersebut dikembalikan ke dalam bentuk semula
(extract). Prinsip kerja dari kompres adalah mencari character atau byte
yang sering atau banyak berada dalam sebuah file data. Karakter tersebut
akan diubah ke dalam kumpulan bit yang lebih sedikit (kurang dari 8 bit).

3. Encription
Merupakan suatu teknik merubah isi file data dengan bentuk rahasia
yang tidak dimengerti oleh orang lain. Beberapa jenis proteksi enkripsi
adalah:
- Teknik Substitusi (Substitution Technique), yaitu teknik yang
melakukan proteksi data dengan cara menggantikan setiap elemen
data atau karakter dengan karakter lain.
- Teknik Blok (Blocking Technique), yaitu teknik proteksi data dengan
cara mengelompokkan beberapa karakter ke dalam blok-blok yang
berisi beberapa karakter.
- Teknik Permutasi (Permutation Technique), yaitu teknik proteksi data
dengan cara menukarkan letak karakter-karakter yang ada.

Cyber Security | 109

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

- Teknik Ekspansi (Expansion Technique), yaitu teknik proteksi data


dengan cara menambahkan suatu karakter kedalam data.
- Teknik Pemadatan (Compaction Technique), yaitu teknik proteksi data
dengan cara menghilangkan sejumlah karakter dalam data

H. PASSWORD
Password adalah salah satu metode cyber security yang paling umum
digunakan. Password adalah suatu bentuk dari data otentikasi rahasia
yang digunakan untuk mengontrol akses ke dalam suatu sumber informasi.
Password akan dirahasiakan dari mereka yang tidak diizinkan untuk
mengakses. Walaupun demikian, password bukan berarti suatu bentuk
kata-kata. Password yang bukan suatu kata yang mempunyai arti akan
lebih sulit untuk ditebak. Sebagai tambahan, password sering digunakan
untuk menggambarkan sesuatu yang lebih tepat disebut pass phrase.
Password kadang-kadang digunakan juga dalam suatu bentuk yang hanya
berisi angka (numeric), salah satu contohnya adalah Personal Identification
Number (PIN). Password umumnya cukup pendek sehingga mudah untuk
diingat.
Seiring perkembangan teknologi, password juga mengalami
perkembangan untuk lebih meningkatkan kemampuan proteksinya. Upaya
untuk mengamankan proteksi password antara lain:
a. Salting
String password yang diberikan pemakai ditambah suatu string
pendek sehingga mencapai panjang password tertentu
b. One-time Password (OTP)
Password yang dimiliki oleh pemakai diganti secara teratur, dimana
seorang pemakai memiliki daftar password sendiri sehingga untuk
login ia selalu menggunakan password berikutnya. Dengan cara ini
pemakai akan menjadi lebih direpotkan karena harus menjaga daftar
password tersebut tidak sampai tercuri atau hilang.
c. Sistem Satu Pertanyaan-Jawaban
Mengharuskan pemakai memberikan satu pertanyaan yang panjang
beserta jawabannya, yang mana pertanyaan dan jawabannya dapat
dipilih oleh pemakai.

110 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

I. KESALAHAN UMUM YANG DILAKUKAN PENGGUNA PASSWORD


Terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna
password, sehingga dapat berpotensi terjadi pencurian data atau login
dapat di-hack yaitu:
1. Menuliskan password di kertas atau tempat yang terlihat
Pengguna biasanya menuliskan password di secarik kertas dan
kemudian menempelkannya di PC atau di samping monitor. Mereka
terlalu malas mengingat password itu sehingga mencatatnya di kertas
dan meletakkannya begitu saja sehingga semua orang dapat
membacanya.
2. Pemilihan kombinasi password yang lemah
Dalam memilih password, orang cenderung menggunakan nama orang
dekat, seperti nama suami atau istri, nama pacar, nama orang-tua,
nama binatang kesayangan, tanggal lahir, atau tulisan disekitar
mereka yang mudah ditebak oleh orang lain. Password yang buruk
akan dengan mudah di-crack, apalagi kalau password itu sama dengan
username. Jika menggunakan password dengan kombinasi abjad,
nomor, dan huruf besar kecil (case sensitive), maka akan dibutuhkan
waktu yang cukup lama untuk meng-crack.
3. Meninggalkan komputer yang masih dalam kondisi menyala
Banyak orang meninggalkan komputer mereka tanpa proteksi apa-apa.
Dengan demikian orang lain tinggal datang dan duduk untuk
mengakses data. Berbagai sistem operasi sudah memberikan fasilitas
seperti screen saver yang bisa diaktifkan passwordnya setelah lima
menit (tergantung setting dari pengguna) atau bisa di-lock begitu kita
mau meninggalkan komputer kita.
4. Tidak adanya kebijakan keamanan komputer di perusahaan
Bukan hal yang aneh jika banyak perusahaan di Indonesia tidak
memilikinya karena mereka masih belum peduli dengan keamanan,
terkecuali untuk perusahaan multinasional. Hal itupun karena adanya
keharusan dari headquarter yang mengharuskan mereka menerapkan
kebijakan itu di perusahaan mereka yang berada di Indonesia. Security
policy ini mengatur segala hal yang berkaitan dengan keamanan
komputer, seperti penerapan password untuk setiap orang (misalnya:
panjang password minimal 9 karakter dengan kombinasi numerik dan

Cyber Security | 111

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

karakter), yang juga disertai dengan sanksi yang akan diberikan jika
mereka melanggarnya.

Sebagai pengguna komputer, terdapat beberapa langkah sederhana


yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cyber security yaitu:
1. Update perangkat lunak secara berkala
2. Gunakan Antivirus pada komputer
3. Menggunakan Password yang kuat
4. Berhati-hati dengan email dari pengirim yang tidak dikenal
5. Hindari menggunakan jaringan WIFI asing di tempat umum

J. RANGKUMAN MATERI
Kesimpulan
Secara umum, Cyber security merupakan upaya untuk melindungi
informasi dari adanya cyber attack. Cyber Attack dalam operasi informasi
adalah semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu
kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan
(availability) informasi. Beberapa jenis ancaman cyber atau cyber attack
yaitu malware, ransomware, social engineering, injeksi SQL, Man in the
Middle, Denial of Service, dan phising. Tujuan utama dari cyber security
terbagi menjadi 6 aspek utama yaitu privacy/confidentiality, integrity,
authentication, availability, access control, dan non-repudiation. Terdapat
3 jenis cyber security yaitu Cloud Security, Network Security, dan
Application Security. Untuk mengamankan isi dari suatu file, pengguna
dapat menerapkan 3 cara yaitu Attribut Keying, Compress Keying, dan
Encription. Password adalah salah satu metode cyber security yang paling
umum digunakan. Password adalah suatu bentuk dari data otentikasi
rahasia yang digunakan untuk mengontrol akses ke dalam suatu sumber
informasi.

112 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

TUGAS DAN EVALUASI


1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis cyber attack!
2. Ada 6 Tujuan utama dari cyber security. Sebutkan dan jelaskan!
3. Menurut anda, seberapa penting menjaga tingkat kerahasiaan suatu
data atau informasi? Jelaskan metode apa saja yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan keamanan data!
4. Password adalah salah satu alat pengamanan data. Jelaskan syarat-
syarat membuat password yang kuat!
5. Kesalahan apa yang sering dilakukan oleh pengguna yang dapat
mengancam keamanan data? Dan apa yang dapat dilakukan oleh
pengguna untuk menjaga keamanan data tersebut?

Cyber Security | 113

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanti, H. (2014). Cyber-Security dan Tantangan Pengembangannya di


Indonesia. Jurnal Politica Volume 5 No.1.
Budi, E., Wira, D., & Infantono, A. (2021). Strategi Penguatan Cyber
Security Guna Mewujudkan Keamanan Nasional di Era Society 5.0.
Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia
(pp. 223-234). Yogyakarta: Akademi Angkatan Udara.
Siagian, L., Budiarto, A., & Simatupang. (2018). Peran Keamanan Siber
dalam Mengatasi Konten Negatif Guna Mewujudkan Ketahanan
Informasi Nasional. Jurnal Prodi Perang Asimetris, Volume 4, Nomor
3.
Suharto, M. A., & Apriyani, M. N. (2021). Konsep Cyber Attack, Cyber
Crime, dan Cyber Warfare dalam Aspek Hukum Internasional.
Risalah Hukum Volume 17 No.2, 98-107.
Wibowo, M. H., & Fatimah, N. (2017). Ancaman Phising Terhadap
Pengguna Sosial Media dalam Dunia Cyber Crime. JOEICT (Jurnal of
Education and Information Communication Technology) Volume I
No.1, 1-5.

114 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 7: SISTEM
PEMBAYARAN ELEKTRONIK

Rudy Irwansyah, S.P., M.M

STIE Muhammadiyah Asahan (STIEMA)

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 7
SISTEM PEMBAYARAN
ELEKTRONIK

A. PENDAHULUAN
Sejak 14 Agustus 2014, Bank Indonesia (BI) telah mencanangkan
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Pencanangan ini tentunya, memiliki
banyak pertimbangan dari sisi efektivitas dan keamanan transaksi
keuangan. Adapun salah satu tujuan dari GNNT, bagaimana pemerintah
melalui Bank Indonesia dapat segera mendorong masyarakat untuk
penggunaan instrumen nontunai sehingga masyarakat berangsur-angsur
bertransaksi nontunai dalam kegiatan ekonominya (Less Cash Society/LCS).
Salah satu instrumen nontunai ini penggunaan dapat dilihat dari
penggunaan uang elektronik dalam transaksi pembayaran.
Perkembangan teknologi informasi juga telah mengubah sebagian
besar gaya hidup masyarakat Indonesia mulai dari pedesaan sampai ke
perkotaan. Kondisi gaya hidup di masyarakat saat ini lebih cenderung
menggunakan perangkat telepon pintar (smartphone) dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap sudut ruang dalam kehidupan di rumah tangga atau
pun di masyarakat mudah untuk melihat setiap orang untuk
menggenggam dan mengoperasikan smartphone.
Setiap saat orang menggunakan telepon pintar untuk berinteraksi dan
berkomunikasi, baik melalui saluran seluler maupun menggunakan sosial
media. Hampir semua kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari telepon
pintar. Smartphone juga berjasa dalam mempermudah berbagai aktivitas.
Kegiatan yang dilakukan masyarakat menggunakan telepon pintar mulai

116 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

dari sekedar menelepon atau sms, berbincang di sosial media, berbisnis


dan melakukan transaksi keuangan secara online.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan
teknologi digital yang pesat di kawasan Asia Tenggara. Dewasa ini dunia
perbankan sudah memanfaatkan teknologi informasi dalam operasional
perbankan sehari-hari yang dikenal dengan Sistem Aplikasi Perbankan
(SAP). Penerapan teknologi informasi di bidang perbankan tersebut dapat
diharapkan memberikan keunggulan komparatif untuk setiap bank
sehingga produk dan jasanya relatif kompetitif di pasar.
Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu sektor
perekonomian yang mengalami perkembangan relatif paling dinamis
dibandingkan sektor ekonomi yang lain, dengan sasaran mengerahkan
dana masyarakat serta meningkatkan efisiensi di bidang perbankan dan
lembaga keuangan. Sebagai lembaga keuangan yang sebagian besar
dananya berasal dari surplus unit, bank dituntut untuk mengelola dana
tersebut secara profesional dan terpercaya.
Peranan dunia perbankan tersebut memerlukan dukungan
kemampuan sumber daya manusia serta pencarian alternatif penanganan
operasional bank yang semakin efektif dan efisien serta menyediakan
fasilitas-fasilitas pendukung yang mempermudah transaksi keuangan bagi
nasabah seperti fasilitas pembayaran non tunai. Pertumbuhan alat
pembayaran telah meningkat begitu pesat, seiring dengan pengembangan
teknologi dalam sistem pembayaran yang sedang berkembang saat ini.
Penggunaan teknologi modern sebagai instrumen, pembayaran non tunai,
baik secara domestik maupun secara internasional, telah berkembang
pesat disertai dengan berbagai inovasi yang mengarah pada
penggunaannya yang semakin efisien, aman, cepat dan nyaman.
Penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi
transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai.
2. Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti
permen) akibat pedagang tidak mempunyai uang kembalian bernilai
kecil (receh).

Sistem Pembayaran Elektronik | 117

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

3. Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun


frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fast food, dll.

B. PENGERTIAN PEMBAYARAN ELEKTRONIK (ELECTRONIC


PAYMENT)
Ciri dari adanya bagian dari proses transaksi ekonomi yang sudah
sering dilakukan sejak zaman dahulu kala adalah pembayaran. Sistem
Pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga,
dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana, guna
memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Uang merupakan alat pembayaran yang resmi. Sebelum ditemukan
uang untuk alat pembayaran, jaman dahulu system pembayaran dilakukan
dengan menggunakan barang, adapun nilai barang hanya ditaksir atau
diperkirakan saja nilainya, kemudian dibandingkan dengan nilai barang
yang akan ditukar (ditransaksikan) dalam suatu transaksi ekonomi (jual-
beli).
Sistem Pembayaran lahir bersamaan dengan lahirnya konsep 'uang'
sebagai media pertukaran (medium of change) atau intermediary dalam
transaksi barang, jasa dan keuangan. Pada prinsipnya, sistem pembayaran
memiliki 3 tahap pemrosesan yaitu otorisasi, kliring, dan penyelesaian
akhir (settlement) (https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-
pembayaran/default.aspx).
Sistem pembayaran adalah sistem yang memiliki beberapa lembaga,
aturan dan mekanisme yang dilakukan dalam pelaksanaan pemindahan
dana untuk memenuhi setiap kewajiban yang sedang berlangsung
dalam sebuah kegiatan tersebut. Sistem pembayaran tersebut digunakan
untuk pemindahan dana dari satu pihak ke pihak lainnya.
Seiring dengan berkembangnya industri perdagangan yang dibarengi
dengan industri dibidang teknologi, maka munculkah sistem pembayaran
digital. Pembayaran digital tentunya menggunakan system uang elektronik
atau Electronic money (E-money).
Pengertian E-Money atau uang elektronik adalah alat pembayaran
uang dalam bentuk elektronik yang penyimpanannya di media tertentu.
Pengguna akan menyetorkan sejumlah dana ke penerbit untuk kemudian
disimpan dalam bentuk server atau chip guna bertransaksi kemudian hari.

118 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 7.1 Ilustrasi Transaksi Elektronik

Uang elektronik (uang digital atau e-money) adalah alat pembayaran


yang berbentuk elektronik di mana nilai uangnya disimpan dalam media
elektronik tertentu, biasanya transaksinya membutuhkan jaringan internet
karena pemakaiannya menggunakan perangkat seperti telepon pintar atau
komputer. Untuk mendapatkan uang elektronik ini, penggunanya harus
menyetorkan atau membayar dengan menggunakan uang fisik atau uang
tunai kepada perusahaan penerbit uang elektronik untuk kemudian
disimpan dalam media elektronik sebelum menggunakannya untuk
keperluan transaksi. Secara sederhana, untuk mendapatkan uang
elektronik, penggunanya harus menukarkannya dengan uang fisik
(https://id.wikipedia.org/wiki/Uang_elektronik, 2022).
Electronic payment adalah model pembayaran yang memudahkan dan
menawarkan kenyamanan kepada penggunanya dalam melakukan
transaksi pembayaran. Pengguna hanya perlu melakukan transaksi dengan
memanfaatkan internet yaitu secara online, tanpa harus bertemu atau
datang jauh-jauh untuk menemui penjual.

Mengapa Perlu Sistem Pembayaran?


Sistem pembayaran tentunya memiliki peran yang sangat penting
dalam bidang perdagangan juga pada transaksi keuangan di perbankan.
Dilain sisi, sistem pembayaran berguna untuk menjaga stabilitas
perbankan dan keuangan. Apabila sistem keuangan tidak stabil dan tidak
berfungsi secara efisien, pengalokasian dana tidak akan berjalan dengan
baik sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Sistem pembayaran diperlukan juga sebagai sarana untuk transmisi
kebijakan moneter. Hal ini karena Kebijakan moneter juga berperan dalam
menjaga stabilitas ekonomi. Adanya sistem pembayaran yang berjalan
dengan mekanisme yang baik, ini juga memudahkan bagi bank sentral
Sistem Pembayaran Elektronik | 119

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

dalam upaya mengatur jumlah uang yang beredar secara seimbang.


Mekanisme keseimbangan ini dapat dilihat dengan jumlah barang dan jasa.
Jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari jumlah
barang dan jasa yang beredar, perekonomian akan terganggu.
Sistem pembayaran, juga berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk
meningkatkan efisiensi ekonomi pada sebuah negara. Tentu kita tahu,
hampir setiap hari dalam kegiatan perekonomian akan selalu terjadi
proses transaksi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Dalam proses
transaksi, tentu terdapat sebuah mekanisme pembayaran.

E-payment ?
E-payment adalah sistem pembayaran yang melibatkan teknologi
internet sebagai sarana pengiriman uang. Tanpa internet, maka
pembayaran e-payment adalah mustahil untuk dapat dilakukan siapa pun
di dalam transaksi keuangan/perdagangan. Biasanya, e-payment adalah
sistem pembayaran dalam start up kekinian atau bisnis di era digital.

Gambar 7.2 Ilustrasi e-payment

Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan,


lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan
dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi. Sistem pembayaran lahir bersamaan dengan lahirnya konsep
'uang' sebagai media pertukaran (medium of change)
atau intermediary dalam transaksi barang, jasa dan keuangan. Pada
prinsipnya, sistem pembayaran memiliki 3 tahap pemrosesan yaitu
otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir (settlement).

120 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

C. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN


Sistem Pembayaran terus berevolusi mengikuti evolusi uang dengan 3
unsur penggerak yaitu inovasi teknologi & model bisnis, tradisi masyarakat,
dan kebijakan otoritas. Sebagaimana kita ketahui bahwa awal mula alat
pembayaran yaitu sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan. Hanya
saja masalah muncul ketika dua orang ingin bertukar tidak sepakat dengan
nilai pertukarannya atau salah satu pihak tidak terlalu membutuhkan
barang yang akan ditukar.
Untuk mengatasi hal itu, manusia mengembangkan uang komoditas.
Komoditas di sini adalah barang dasar yang hampir dibutuhkan oleh
semua orang, misalnya garam, teh, tembakau, hingga biji-bijian. Hewan
ternak digunakan sebagai uang komoditas pada tahun 900 hingga 6000
Sebelum Masehi (SM). Gandum, sayuran, dan tumbuhan kemudian juga
dijadikan uang komoditas setelah muncul budaya pertanian.
Selanjutnya uang primitif mulai digunakan sekitar tahun 1200 SM dan
berupa cangkang kerang atau cangkang hewan lainnya. Orang Tionghoa
mulai memproduksi imitasi kerang cowrie yang terbuat dari logam dan
tembaga. Sekitar tahun 100 SM, potongan kulit rusa putih dengan ukuran
dan diberi berbagai jenis warna juga pernah digunakan sebagai alat
pembayaran.
Uang kertas mulai digunakan pada sebagai alat pembayaran. Swedia
merupakan negara pertama di benua Eropa yang menggunakan uang
kertas di tahun 1661 setelah pabrik kertas didirikan pada tahun 1150 di
Spanyol.

Gambar 7.3 Perkembangan Sistem Pembayaran


(Sumber: https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-pembayaran/default.aspx (2020)).

Sistem Pembayaran Elektronik | 121

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

D. PERKEMBANGAN UANG ELEKTRONIK


Adanya uang elektronik akan semakin memudahkan transaksi
keuangan. Uang elektronik pertama kali dirilis di Indonesia 10 tahun silam
pada tahun 2009. Munculnya uang elektronik ditandai dengan
diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 pada tanggal
13 April 2009. Peraturan BI tersebut berisi tentang Uang Elektronik
(Electronic Money) oleh Bank Indonesia. Sejak dikeluarkannya peraturan BI
berkenaan dengan uang elektronik, maka BI juga menerbitkan surat
edaran sebagai regulasi yang mengatur soal lembaga penyedia uang
elektronik.
Lembaga keuangan yang menerbitkan produk berupa Uang elektronik
kini kian banyak di Indonesia. Namun, Bank BCA adalah lembaga keuangan
bank dan menjadi lembaga keuangan yang pertama kali menyediakan
produk e-money lewat Flazz BCA. Uang elektronik berbentuk kartu ini
diluncurkan pertama kali pada 2007. Transaksi Flazz BCA pun kini semakin
meningkat.
Kartu Flazz hadir sebagai kartu transaksi multifungsi dengan teknologi
chip RFID (Radio Frequency Identification). Sehingga setiap uang elektronik
berbasis kartu BCA ini dapat digunakan untuk transportasi umum, bayar
tol, parkir, belanja di mini market. Terlebih, transaksi Flazz sudah bisa
diterima di lebih dari 57.000 outlet merchant. BCA menawarkan
kemudahan bertransaksi dan top up Flazz melalui BCA mobile. Juga
menambah variasi design Flazz, menambah partnership penjualan dan
atau co-branding Flazz serta memperluas acceptance Flazz, sehingga
penggunaan kartu-kartu yang beredar dapat semakin optimal. Flazz BCA
juga berinovasi dengan berbagai desain kartu yang menarik sehingga
banyak diminati anak muda.
Pertumbuhan dan perkembangan transaksi uang elektronik di
Indonesia salah satunya didongkrak oleh Gerakan Nasional Non Tunai
(GNNT). Program yang dicanangkan Bank Indonesia pada 2014 ini secara
tidak langsung memaksa masyarakat untuk berpindah ke uang elektronik.
Salah satu ketetapan yang berpengaruh banyak adalah pembayaran tol
nontunai secara menyeluruh.

122 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Nilai transaksi e-money di Indonesia semakin naik salah satunya


karena tingginya penggunaan dalam bidang transportasi. Selain kebutuhan
pembayaran tol seperti yang sudah disebutkan, banyak pula digunakan
untuk KRL, MRT, dan ojek online. Apalagi dua nama besar produk uang
elektronik saat ini, OVO dan Go-Pay, berasal dari startup
transportasi online.
Itulah beberapa pertumbuhan dan perkembangan uang elektronik di
Indonesia. Ada banyak hal yang memengaruhi pertumbuhan e-money,
salah satunya perkembangan teknologi dan proses menuju kedewasaan
yang membuat orang mau semuanya serba praktis. Karena, pertumbuhan
teknologi yang ada juga membuat pertumbuhan manusia dari sisi
kebutuhan juga terus ikut berkembang. BCA Catat Nominal Transaksi Flazz
Capai Rp 1,6 Triliun hingga Februari 2022. (Kontan.co.id, 2022).
Ini juga menjadi salah satu ciri makhluk hidup yang tidak pernah puas
akan apa yang mereka dapatkan. Meski begitu, kebutuhan masing-masing
orang berbeda-beda. Ada beberapa orang yang butuh uang elektronik dan
ada juga yang masih nyaman dengan uang cash.

E. MANFAAT E-PAYMENT
Pada umumnya sebagian masyarakat di kota-kota besar tentu sangat
menyambut baik dengan sistem pembayaran atau transaksi tanpa
menggunakan uang tunai yang dikenal dengan sebutan cashless ekonomi
ini.

Gambar 7.4 Ilustrasi transaksi Cashless

Sistem Pembayaran Elektronik | 123

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Cashless yang diterapkan memiliki beberapa keuntungan untuk para


pihak yang melakukan transaksi ataupun kegiatan ekonomi. Adanya
pergeseran uang tunai (konvensional) ke uang digital (e-Money) berupa
kartu debit maupun kartu kredit dalam penggunaan transaksi, selain lebih
praktis juga terlihat lebih keren di mata masyarakat lainnya. Meningkatkan
life style bagi penggunanya, dibandingkan dengan menggunakan
pembayaran dengan tunai (cash).
Sistem ini memungkinkan konsumen untuk membayar produk dan
layanan secara online tanpa harus bertemu dengan pihak penjual. Oleh
karena itu, Anda dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial di
berbagai wilayah sehingga dapat menghasilkan lebih banyak penjualan.

1. Mendorong Efektivitas dan Efisiensi Ekonomi


Dilihat dari mudahnya prosedur pembayaran elektronik yang cukup
dengan hanya memindai (scan) QR code via aplikasi, e-payment terbukti
meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu dalam proses pembayaran.
Efisiensi tersebut berupa pemangkasan waktu transaksi oleh masyarakat,
sehingga mempercepat pelayanan dan penghematan waktu. Saat
melakukan transaksi.

2. Pengeluaran Menjadi Lebih Hemat


Munculnya berbagai lembaga keuangan yang menerbitkan system
pembayaran secara elektronik, hal ini membuat masyarakat dapat
menikmati berbagai potongan harga berupa cash back apabila melakukan
pembayaran menggunakan jasa e-payment dari jasa aplikasi ojek online
seperti Shopee (Shopee Pay), GOJEK (GO-PAY), Dana dan Grab (OVO)
maupun jasa e-payment lainnya. Tentunya besaran besaran akan
bervariasi sesuai dengan lembaga penerbit jasa keuangan tersebut.
Sehingga menggunakan e-payment tentu akan memberikan keuntungan
yang belum tentu didapat ketika pembayaran dilakukan secara tunai.

124 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

3. Memberikan Keamanan Bertransaksi dibandingkan Pembayaran


Secara Tunai
Pembayaran secara tunai (konvensional) memiliki risiko terhadap
pencurian, perampokan dan lainnya, dikarenakan dengan membawa fisik
uang yang banyak akan mengundang peluang kejahatan. Sedangkan
dengan transaksi e-payment, pengguna terjaga dari sisi keamanannya.
Pengguna wajib memasukkan password dan PIN yang hanya diketahui
oleh si pemilik akun. Oleh karenanya pembayaran yang dilakukan secara
elektronik menggunakan mekanisme keamanan yang sangat terjamin agar
pengguna, baik merchant maupun consumer, mempercayai sistem e-
payment tersebut.

4. Mengurangi Peredaran Uang Palsu


Semakin minimnya penggunaan uang tunai, maka semakin minim pula
peredaran uang palsu di Indonesia. Pilihan transaksi non-tunai (e-payment)
menjadi program dan anjuran dari BI (Bank Indonesia) kepada masyarakat
Indonesia sejak tahun 2014.

5. Meningkatkan Customer Loyality bagi Pelaku Bisnis


Loyalitas pelanggan dalam bisnis perdagangan atau lainnya, adalah hal
yang sangat menguntungkan. Pelanggan loyal, akan melakukan lebih
banyak transaksi, dibandingkan dengan pelanggan yang tidak loyal.
Salah satu strategi dalam memanjakan atau menjaga pelanggan agar
tetap loyal adalah dengan cara bekerja sama dengan lembaga keuangan
yang menerbitkan pembayaran secara elektronik, merchant menerima
media pembayaran dengan e-payment, yang diharapkan dapat
membuat pelanggan untuk kembali melakukan transaksi.

F. KELEBIHAN & KEKURANGAN UANG ELEKTRONIK


Uang tentunya memiliki fungsi yang sangat besar, khususnya pada
kegiatan ekonomi atau pun aktivitas kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Layaknya fungsi uang sebagai alat pembayaran dalam transaksi ekonomi,
uang pastinya tidak terlepas dari proses transaksi ekonomi di setiap
negara. Perbedaannya hanya pada besaran nilai tukar uang negara
tersebut dibandingkan dengan uang negara lain (asing). Uang juga dapat

Sistem Pembayaran Elektronik | 125

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

dikatakan sebagai indikator penting dalam perekonomian suatu negara.


Hal ini disebabkan oleh seluruh kegiatan ekonomi yakni, produksi,
distribusi dan konsumsi berkaitan erat dengan uang. Pemerintah dalam
hal ini bank sentral selaku otoritas moneter, sering kali menggunakan
instrumen uang dalam melaksanakan kebijakannya dalam bidang ekonomi,
khususnya bidang keuangan dan perbankan.
Namun demikian, tentu ada kelebihan dan kekurangan system
pembayaran. Baik itu pembayaran secara konvensional, maupun
pembayaran dengan menggunakan uang elektronik atau e-money. Apa
saja kelebihan dan kekurangan dari penggunaan uang elektronik (e-money)
berikut adalah penjelasannya:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Costa dan Grauwe (2001),
penggunaan alat pembayaran non tunai secara luas memiliki implikasi
pada berkurangnya permintaan uang terhadap uang yang diterbitkan oleh
bank sentral, base money, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
pelaksanaan tugas bank sentral dalam melaksanakan kebijakan moneter,
khususnya pengendalian besaran moneter.
Studi lain yang dilakukan oleh Woodford (2000) memiliki sudut
pandang berbeda terhadap implikasi perkembangan alat pembayaran non
tunai pada kebijakan moneter. Hasil studinya menunjukkan bahwa
sekalipun uang kartal tersubstitusi oleh alat pembayaran non tunai
kebijakan moneter tetap akan efektif. Bank sentral dalam hal ini tetap
dapat mengontrol kebijakannya melalui tingkat suku bunga jangka pendek.
Perkembangan teknologi digital tentunya memberikan dampak yang
positif pada pertumbuhan penggunaan uang elektronik (e-money). Hal
yang sama juga dikemukakan oleh Freidman (1999), perkembangan
teknologi informasi akan memberikan implikasi terhadap berkurangnya
peran base money dalam transaksi pembayaran.
Tentu dengan beberapa penjelasan dari hasil kajian dan penelitian.
Kita dapat cermati bahwa ada kelebihan dan kekurangan dari penggunaan
uang elektronik yang perlu kita pahami. Hal ini agar masyarakat pun dapat
lebih bijak saat menggunakan uang elektronik dalam transaksi.

126 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

1. Kelebihan
Berikut ini beberapa kelebihan penggunaan uang elektronik:
a. Mudah dan Praktis
Digitalisasi teknologi telah mempermudah sistem transaksi keuangan.
Menggunakan uang elektronik (e-money) dirasakan lebih mudah dan
praktis. Ini juga menjadi salah satu kelebihan utama yang ditawarkan dari
penggunaan uang elektronik. Mengapa demikian? Dengan aktivitas dan
mobilitas masyarakat yang tinggi, maka membawa uang elektronik akan
lebih simple dibanding membawa uang cash dalam jumlah yang banyak.
Memiliki uang elektronik bisa lebih efisien dan praktis.
Jika kita perhatikan, pelaku perdagangan atau dalam transaksi
perdagangan pengguna yang bertransaksi, tidak lagi harus report dengan
membawa sejumlah uang. Ia hanya memerlukan satu kartu atau aplikasi
di smartphone yang bawanya, dan yang paling penting tidak usah lagi
mengeluarkan berlembar-lembar uang tunai (cash).
Kenyaman lain, pengguna uang elektronik dapat melakukan transaksi
kapan saja dan dimana saja tanpa ada batasan wilayah dan waktu. Hanya
dengan sentuhan penggunaan smart phone yang ada, sangat praktis jika
dibandingkan dengan menggunakan uang cash.

b. Banyak Program Menguntungkan


Untuk meningkatkan dan mendorong masyarakat untuk terbiasa
melakukan transaksi dengan system pembayaran elektronik secara non
tunai atau cashless. Maka sejumlah merchant yang bekerja sama dengan
lembaga keuangan penerbit uang elektronik biasanya sering memberikan
promo yang menarik.
Tentu promo menarik dan menguntungkan tersebut, dapat dilakukan
oleh merchant merchant yang telah bekerja sama. Apakah untuk transaksi
pembayaran di public utility, restoran, coffee shop, transportasi publik,
dan lain sebagainya.
Momen special dalam program promo yang ditawarkan, pada
umumnya akan dikaitkan langsung pada tanggal atau momen-momen
tertentu. Hari libur nasional atau peringatan hari-hari besar menjadi waktu
yang tepat untuk melakukan program join promo dengan merchant dan
lembaga keuangan penerbit e-money. Besarnya diskon yang diberikan,

Sistem Pembayaran Elektronik | 127

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

akan menjadi daya Tarik pelanggan, dan juga merchant tidak main-main
dalam menjalankan program promo ini, pasti bisa membuatmu tertarik
untuk melakukan transaksi.

c. Terhindar dari Risiko Pencurian


Keamanan menjadi hal yang menguntungkan dengan bertransaksi
dengan menggunakan e-money. Membawa uang cash dalam jumlah
banyak tentunya tidak aman. Pasalnya, kejahatan seperti pencopetan atau
pencurian selalu mengincar orang-orang yang terlihat memiliki banyak
uang cash.
Nah, dengan penggunaan uang elektronik kamu tidak perlu khawatir
dengan risiko pencurian atau penjambretan saat di jalan. Menggunakan
uang elektronik, kamu bisa bertransaksi lebih aman karena tidak perlu
membawa banyak uang cash.

d. Tidak Perlu Kembalian


Bagi merchant atau pedagang yang menggunakan system pembayaran
elektronik, akan sangat memudahkan saat terjadi transaksi. Hal ini karena
merchant tidak membutuhkan proses untuk mengembalikan uang
kembalian. Karena jika pembayaran dilakukan secara cash, yang terjadi
adalah perlu untuk menghitung uang kembalian. Belum lagi terkadang
bagi pelaku usaha (merchant) perlu sedikit usaha untuk mendapatkan
uang receh (uang kecil) untuk kembalian.

e. Risiko Uang Palsu


Menggunakan sistem pembayaran dengan cara cashless atau pakai e-
money, juga dapat sebagai alternatif untuk mengalihkan risiko dari
penggunaan uang palsu dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab
yang dapat merugikan merchant. Tentu hal ini menguntungkan bagi
merchant.

f. Cash Flow Semakin Cepat


Perputaran keuangan dalam sebuah usaha tentu akan menjadi faktor
yang diperhatikan atau pertimbangkan untuk mencapai kinerja usaha yang
baik. Nah, dengan menggunakan sistem pembayaran dengan cara

128 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

cashless, merchant akan terbantu dengan kecepatan perputaran


keuangan. Merchant tidak direpotkan dengan harus menyetor uang ke
lembaga keuangan (bank), sehingga ini juga dapat menghindari dari risiko
lain yang akan timbul.

2. Kekurangan
Tidak hanya kelebihan, tentunya bertransaksi secara elektronik
dengan uang elektronik juga memiliki beberapa kekurangan yang harus
diperhatikan oleh semua penggunanya. Inilah beberapa di antaranya.
a. Konsumtif
Pada dasarnya perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi
berdasarkan pada pertimbangan yang rasional. Perilaku konsumtif lebih
didorong dengan adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah
tidak rasional lagi. Perilaku belanja yang tidak dapat lagi membedakan
antara kebutuhan dan keinginan. Di era digital dewasa ini, peran uang
elektronik (e-money) turut mempengaruhi perilaku konsumtif yang terjadi
di masyarakat.
Bertransaksi dengan uang elektronik memang sangatlah mudah dan
tidak memakan banyak waktu. Hal tersebut rupanya bisa membuat kita
menjadi lebih konsumtif. Kemudahan bertransaksi akan membuat kita
lebih mudah tergoda untuk terus berbelanja. Jika tidak mampu menahan
godaan, tentu kita akan menjadi lebih boros.
Ramadani (2016), menyebutkan bahwa pengeluaran konsumsi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perkembangan
teknologi, yang mana perkembangan teknologi ini memicu arus transaksi
non tunai.
Ulayya dan Mujiasih (2020), menyebutkan semakin mudahnya
transaksi jual-beli dengan e-money saat ini membuat masyarakat rentan
dengan perilaku konsumtif, khususnya pada remaja, yang mana mereka
harus mengontrol diri dari budaya konsumtif yang semakin berkembang.

Sistem Pembayaran Elektronik | 129

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 7.5 Ilustrasi Pembayaran secara e-payment

Secara psikologis memang ini terjadi, ketika kita ditawarkan oleh uang
elektronik saat bertransaksi, kondisi ini akan membuat penggunanya tidak
terlalu mempedulikan besaran nominal uang yang dikeluarkan. Sangat
berbeda dengan saat bertransaksi dengan uang cash karena kita akan
melihat langsung berapa jumlah uang yang harus dibayarkan, sehingga
kita akan berpikir lebih hati-hati dan hemat untuk membelanjakannya.

b. Mudah Hilang
Lembaga keuangan penerbit kartu uang elektronik (e-money),
menyadari bahwa kartu dari e-money sangat mudah hilang jika tidak
disimpan dengan baik. Hal ini akan menjadi kekurangan. Kemudian jika
kartu hilang, penemu dapat dengan mudah menggunakannya. Karena
pada kartu yang ditemukan dengan uang elektronik penggunanya tidak
perlu memasukkan password seperti layaknya dompet digital atau e-
wallet.

c. Sisa Saldo tidak dapat Diuangkan


Perkembangan uang elektronik diprediksi akan terus berkembang
karena beragam kemudahan yang ditawarkannya.
Meski mudah, tapi kamu harus tetap bijak saat menggunakannya
karena bertransaksi dengan uang elektronik sangat mudah membuat kita
menjadi lebih boros.
Saldo yang ada di pada uang elektronik, sayangnya tidak dapat
diuangkan atau dicairkan. Hal ini juga menjadi salah satu kekurangan
terbesar. Ketika kita mengisi saldo e-money pada kartu uang elektronik
terlalu banyak, maka hal tersebut tidak akan bisa lagi diuangkan. Jadi, jika
130 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

saldo terlalu banyak, maka mau tidak mau kita harus tetap
menggunakannya untuk transaksi. Saldo yang sudah masuk di kartu, tidak
bisa lagi untuk diambil menjadi uang cash. Hal yang satu ini tentunya
cukup merepotkan karena saat kita membutuhkan uang cash, maka tetap
perlu menarik uang di ATM menggunakan kartu debit.

G. E-WALLET
Ada istilah e-Money dan e-Wallet, tentunya sudah tidak asing bagi kita
saat ini untuk mendengar kedua istilah istilah tersebut. Apalagi anda yang
termasuk pada generasi milenial.
1. Pengertian E-Wallet
E-Wallet atau dompet digital merupakan salah satu bentuk financial
technology (fintech) yang menjadi alternatif metode pembayaran secara
online. Konsep e-Wallet adalah untuk menyimpan uang yang digunakan
untuk transaksi secara online atau offline dengan menggunakan QR code.
Kode QR adalah sebuah kode matriks (atau dua-dimensi bar code)
yang dibuat oleh perusahaan Jepang Denso-Wave pada tahun 1994. The
“QR” berasal dari “Quick Response“, sebagai pencipta kode yang
dimaksudkan agar isinya dapat diuraikan pada kecepatan tinggi.

Gambar 7.6 Ilustrasi E-Wallet


(source: digstraksi.com)

E-Wallet berbasis aplikasi di smartphone sehingga lebih praktis


dibandingkan menyimpan uang di dompet biasa. Pemakaian e-Wallet
memungkinkan kamu untuk melakukan pembayaran untuk memenuhi
berbagai kebutuhan secara mudah dan nyaman.
Sistem Pembayaran Elektronik | 131

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

H. E-MONEY
Uang elektronik atau e-Money adalah alat pembayaran digital berupa
uang yang tersimpan dalam media elektronik tertentu, seperti di sistem
perbankan. Transaksi elektronik yang menggunakan e-Money biasanya
berbasis chip yang ditanamkan di dalam kartu.
Kartu e-Money umumnya diterbitkan oleh lembaga perbankan. Untuk
mendapatkan uang elektronik, pengguna harus menyetorkan sejumlah
uang tunai kepada perusahaan penerbit e-Money yang kemudian akan
disimpan dalam media elektronik untuk keperluan transaksi. Proses ini
sering disebut dengan istilah top-up.

Gambar 7.7 Ilustrasi E-Money


(source: https://mediakaltara.com/)

1. Jenis Uang Elektronik dan Batas Nilai Uang Elektronik


Jenis uang elektronik berdasarkan tercatat atau tidaknya data
identitas pemegang pada penerbit Uang Elektronik dibagi menjadi:
a. Uang Elektronik Registered
Merupakan Uang Elektronik yang data identitas pemegangnya tercatat
atau terdaftar pada penerbit Uang Elektronik. Hal ini, dimana penerbit
harus menerapkan prinsip mengenal nasabah dalam menerbitkan Uang
Elektronik Registered. Adapun batas maksimum nilai Uang Elektronik yang
tersimpan pada media chip atau server untuk jenis registered adalah
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).

132 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

b. Uang Elektronik Unregistered


Merupakan Uang Elektronik yang data identitas pemegangnya tidak
tercatat atau terdaftar pada penerbit Uang Elektronik. Batas maksimum
nilai Uang Elektronik yang tersimpan pada media chip atau server untuk
jenis unregistered adalah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

I. RANGKUMAN MATERI
Perubahan era dari konventional ke digital, yang telah kita lewati dan
rasakan melalui adanya transformasi beberapa tahapan industri, sampai
dengan industry 4.0 menuju Industry 5.0. Tentunya hal ini dirasakan
sangat banyak adanya perubahan. Terutama pada transformasi dunia
perbankan. Dunia transaksi keuangan dan perdagangan juga sangat
dimudahkan dengan adanya sistem pembayaran elektronik.
Peran dunia digital telah mengubah kebiasaan transaksi masyarakat.
Adanya uang elektronik (e-money) serta banyaknya lembaga keuangan
yang menerbitkan alat pembayaran berupa electronic money, telah
mengubah kebiasaan dan menjadikan kemudahan dalam sebuah sistem
transaksi keuangan.
Namun demikian, sangat penting untuk kita memperhatikan
keuntungan dan kelebihan dari penggunaan e-payment. Agar kita tetap
bijak dan tidak bersifat konsumtif selama menggunakan transaksi
keuangan berbasis elektronik.

TUGAS DAN EVALUASI


1. Apa yang dimaksud dengan transaksi keuangan?
2. Bagaimana perkembangan transaksi E-Money ?
3. Mengapa transaksi pembayaran yang berjalan dengan baik dapat
memberikan keuntungan bagi stabilitas kebijakan moneter?
4. Apa keuntungan dari penggunaan uang elektronik (E-Money) ?
5. Bagaimana evolusi dari sistem pembayaran elektronik?

Sistem Pembayaran Elektronik | 133

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, (2020). Sistem Pembayaran & Pengelolaan Uang Rupiah.


https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-
pembayaran/default.aspx
Costa C. and Grauwe, Paul De. (2001). Monetary Policy In A Cashless
Society.International Macroeconomics, Centre For Economic Policy
Research Discussion Paper, No. 2696
Friedman, Benjamin M. (1999). The Future Of Monetary Policy. The Central
Bank as an Army With Only A Signal Corps?. NBER Working Paper
No. 7420 - 1050 Massacushetts Avenue Cambridge.
Glints (2021). Sebelum Menggunakan, Ketahui Dulu Kelebihan dan
Kekurangan Uang Elektronik.
https://glints.com/id/lowongan/kelebihan-dan-kekurangan-uang-
elektronik/#.YsmBD3ZBzIU
Kontan.co.id, (2022). https://keuangan.kontan.co.id/news/bca-catat-
nominal-transaksi-flazz-capai-rp-16-triliun-hingga-februari-2022.
Ramadani, L. 2016. Pengaruh Penggunaan Kartu Debit dan Uang Elektronik
(EMoney) Terhadap Pengeluaran Konsumsi Mahasiswa. Jurnal
Ekonomi dan Ekonomi Studi Pembangunan 8(1): 1–8.
Ulayya, S. dan E. Mujiasih. 2020. Hubungan Antara Self Control Dengan
Perilaku Komsumtif Pengguna E-Money Pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Diponegoro: Jurnal Empati 9(4): 271–279.
Woodfoord, Michael, (2000). ” Monetary Policy In A World Without
Money”, National Bureau of Economic Research Working Paper,
Nomor 7853

134 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 8: FAKTOR-FAKTOR
KONSUMEN DALAM
DIGITAL MARKETING

Purbowo, S.Agr., M.P

Universitas KH A Wahab Hasbullah

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 8
FAKTOR-FAKTOR KONSUMEN
DALAM DIGITAL MARKETING

A. PENDAHULUAN
Setelah sekian lama kita mentaati protokol kesehatan dengan tidak
berkerumun, berbagai transaksi telah dialihkan dari konvensional menjadi
berbasis digital. Sebelum pandemi, transaksi di merchant/toko dengan
santainya menerima pembayaran uang secara tunai, namun berbanding
terbalik ketika pandemi covid menyerang yang menjadikan panik dan kian
was-was. Sistem pembayaran disarankan secara non tunai seperti Quick
Response Indonesian Standard (QRIS), e-wallet (Shopee pay, DANA, Gopay,
LinkAja dan OVO), e-money, kartu debit maupun kredit untuk menghindari
penyebaran virus corona (Covid-19). Begitupun dengan pelayanan toko,
apotik, dan sejenisnya yang semula lebih fokus pada kios/instore, pada
saat pandemi justru berinovasi menjadi digital store agar produk dapat
terjual hingga ke tangan konsumen. Dengan demikian resto tidak lagi
menyediakan dine in pada saat itu, jumlah pengunjung Mall dibatasi
bahkan pada kondisi tertentu dilakukan penutupan sementara. Mereka
berinovasi dengan menautkan toko mereka dengan layanan aplikasi ojek
daring sebagai jasa pengiriman yang mengantarkan produk toko hingga ke
tangan konsumen.
Kejadian tersebut mengingatkan kita pada pembahasan era distribusi
yang menjelaskan masyarakat akan mengalami shifting atau peralihan
menuju digitalisasi transaksi. Sejumlah toko tidak akan lagi membuka kios,
mereka akan beramai-ramai membuat kios online dengan berbagai

136 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

macam penawaran. Bahkan 40% kios di pasar glodok mengkosongkan


kiosnya dan memilih untuk shifting mengikuti selera masyarakat yang
berubah (Kasali, 2018).
Pada bab ini kita akan membahas faktor-faktor konsumen dalam
digital marketing serta keterkaitannya dengan perjalanan bisnis dimasa
kini meliputi bagaimana konsumen mendapatkan service excellent and
satisfaction yang bermuara pada loyalitas pelanggan. Dengan demikian
masyarakat dapat menerima digital marketing sebagai bagian dari
perubahan sosial pada revolusi Industri 4.0, menerima teknologi sebagai
kebutuhan untuk mempermudah kehidupan.

RINCIAN PEMBAHASAN MATERI


Terdapat enam faktor-faktor konsumen dalam digital Marketing pada
suatu pembelian produk yaitu kemudahan transaksi, diskon, detail
informasi produk, keunggulan produk, servis pelanggan serta word of
mouth (WoM). Berikut uraian penjelasan dari faktor-faktor tersebut:

B. KEMUDAHAN TRANSAKSI
Kemudahan dalam bertransaksi dalam digital marketing meliputi tiga
aspek yaitu kemudahan dalam mengoperasikan aplikasi Marketplace,
kemudahan melakukan pembayaran, serta kemudahan pada pengiriman
produk. Setiap Marketplace memiliki tata cara yang berbeda untuk
melakukan pembelian/penjualan. Di Indonesia terdapat tiga Marketplace
dengan angka kunjungan tertinggi, dilansir dari situs ipcrice (2022) dalam
data bulanan pada kuartal empat tahun 2021, trafik kunjungan
Marketplace tersebut yaitu Tokopedia (157,443,300), Shopee
(138,776,700) dan Lazada (29,46 juta).

Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 137

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Bagan 8.1 Perbandingan kunjungan marketplace

Sumber: disarikan dari https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/

Indikasi tersebut menandakan bahwa kemudahan transaksi yang


ditawarkan oleh ketiga marketplace tersebut semakin mendukung
peningkatan trafik kunjungan yang bermuara pada keputusan pembelian.
Hal ini berkaca pada Hasdani et al. (2021) yang menyatakan bahwa
kemudahan menggunakan aplikasi Shopee berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian. Disisi lain Putri & Iriani (2021)
menyatakan bahwasanya kemudahan penggunaan pada aplikasi
Tokopedia berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan
pelanggan. Selain itu Prathama & Sahetapy (2019) juga menambahkan
bahwa kemudahan penggunaan aplikasi berpengaruh terhadap
kepercayaan dan keputusan pembelian ulang.
Jika dihubungkan menjadi sebuah bagan hubungan keterkaitan, maka
akan menjadi tiga hubungan dalam suatu pengalaman transaksi yaitu
antara kepercayaan, keputusan pembelian dan keputusan pembelian
ulang yang disebabkan oleh kemudahan penggunaan aplikasi. Semakin
mudah penggunaan aplikasi marketplace, maka konsumen akan cepat
melakukan pengambilan keputusan pembelian. Kemudian konsumen akan
melakukan pembelian kembali yang bermuara pada kepercayaan terhadap
produk dan aplikasi marketplace sebagai media perantara.

138 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Bagan 8.2 Hubungan keterkaitan kemudahan transaksi


dengan kemudahan pembayaran, kemudahan pengiriman
dan kemudahan penggunaan aplikasi

Selanjutnya kita berbicara mengenai kemudahan dalam melakukan


pembayaran. Keterkaitan kemudahan pembayaran dengan berbanding
lurus dengan kecanggihan, kepercayaan dan kenyamanan. Sehingga satu
sama lain saling mendukung dalam tercapainya kemudahan pembayaran.
Lantas bagaimanakah perkembangan kecanggihan metode pembayaran
masa kini? Seiring berkembangnya teknologi, sistem pembayaran pun
bergeser (shifting) ke arah pembayaran berbasis digital mulai dari
kemunculan kartu ATM di Indonesia hingga hanya dengan smartphone
yang ada di genggaman kita dengan tingkat keamanan terbaik.
Pada tahun 1990an Bank BCA mulai memperkenalkan teknologi kartu
ATM yang bertujuan untuk memudahkan nasabahnya dalam melakukan
transaksi dengan mesin ATM. Kemudian Bank BCA berinovasi dalam
pembayaran secara aman dan nyaman melalui ATM yang dilengkapi
dengan PIN. Kenyamanan pengguna ATM terus dikembangkan yang
awalnya hanya menggunakan pita magnetic, kini dilengkapi pula dengan
chip dan terintegrasi dengan inovasi pembayaran dengan EDC pada
Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 139

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

merchant-merchant tertentu. Tidak hanya berhenti disitu, pada era


popularitas smart phone berbasis IOS dan android, kini pembayaran
dilakukan lebih canggih dengan adanya mobile banking yang terintegrasi
dengan fitur Quick Response Indonesian Standard (QRIS).
Kecanggihan metode pembayaran pada merchant instore melalui
debit, saat ini banyak menggunakan QRIS, sedangkan untuk transaksi
marketplace (secara daring) menggunakan e-wallet seperti OVO, Gopay,
DANA dan LinkAja yang didalamnya juga terintegrasi dengan QRIS serta
pembayaran di tempat (COD). Pembayaran menggunakan e-wallet dirasa
lebih menguntungkan dibandingkan dengan kartu debit atau kredit
dimana penjual harus menyediakan mesin EDC (Electronic Data Capture)
dari berbagai bank serta membayar biaya beban per transaksi atau yang
disebut dengan Merchant Discount Rate (MDR) yang besarannya
ditetapkan masing-masing bank.
Metode pembayaran COD tergolong baru yang menggunakan modal
kepercayaan digalakkan akhir-akhir ini dengan berbagai promo dari
marketplace, namun sayangnya masyarakat Indonesia belum siap, artinya
ada beberapa yang belum memahami konsep COD sehingga tidak jarang
menimbulkan konflik kurir dengan penerima barang. Sehingga yang sering
terjadi ialah ketidakcocokan barang saat diterima oleh pembeli namun
tidak mau membayar kepada kurir. Seharusnya alur penyelesaiannya dari
customer to seller, bukan customer to kurir. Sekilas terlihat sebagai suatu
hal yang terkesan dipaksakan namun inilah tantangan era globalisasi 4.0
karena semua akan berubah.

Gambar 8.1 Perkembangan metode pembayaran tunai instore

140 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 8.2 Perkembangan metode pembayaran tunai di marketplace (daring)

Selain pembayaran tunai, ada fasilitas pembayaran secara kredit/


pembiayaan yang ditawarkan oleh berbagai macam platform
penyelenggara seperti paylater dan pinjaman online (fintech). Kartu kredit
kini mulai tergeser dengan kehadiran paylater dan pinjol. Inovasi yang
membuat semua beralih yaitu kemudahan dan kepercayaan. Dengan
kemudahan dan kepercayaan yang ditawarkan paylater dan pinjol jauh
berbeda dengan kartu kredit. Sederhananya, kartu kredit membutuhkan
banyak persyaratan seperti penghasilan minimal, slip gaji/rekening koran,
verifikasi nomor telepon kantor dan tentu saja proses pengajuannya
memakan waktu yang sangat lama hingga proses persetujuan. Berbeda
dengan paylater dan pinjol yang hanya membutuhkan e-KTP, swaftoto
serta nomor kerabat dekat saja, dalam hitungan menit, limit akan muncul
di aplikasi dan dapat digunakan.
Namun dibalik kemudahan paylater dan pinjol, terdapat suku bunga
yang fantastis, kiranya mulai berkisar 1,75% hingga 3,5 % Semakin lama
tenor cicilan yang dipilih, maka bunga yang dibebankan akan semakin
besar. Keputusan dengan analisa yang bijak dapat menjadikan paylater
dan pinjol sebagai alternatif pembayaran secara kredit dimasa kini. Jika
tidak maka akan menjadi boomerang bagi diri sendiri. Dan yang paling
harus diwaspadai yaitu status legalitas terutama pada pinjol yang tidak
memiliki afiliasi dengan marketplace. Data pribadi menjadi ancaman untuk
tersebar bahkan dijual.
Kartu kredit pun kini sudah mulai merasa terancam semenjak
perkembangan paylater dan pinjol. Senjata yang digunakan untuk
menyerang kartu kredit yaitu promo pembebasan biaya pengiriman

Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 141

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

(ongkir) hingga diskon yang menawan setiap melakukan pembayaran


dengan paylater maupun e-wallet masing-masing marketplace. Tercatat
semenjak tahun 2020 telah terjadi penurunan jumlah kartu kredit sebesar
547.017 dari tahun sebelumnya. Hal tersebut diikuti pula dengan jumlah
transaksi yang juga menurun sebesar 72.038.865 serta penurunan nilai
transaksi 101.091.639 (Asosiasi Kartu Kredit Indonesia, 2022)

Gambar 8.3 Perkembangan metode pembayaran secara kredit

Jasa pengiriman barang berkembang seiring dengan kualitas


pelayanan yang semakin excellent. Pada tahun 2006 waktu yang paling
cepat pengiriman yaitu dua minggu untuk surat regular dan tiga hari untuk
layanan kilat. Sebelum memasuki era 4.0, PT Pos Indonesia menguasai
bisnis ekspedisi di Indonesia dengan cabangnya yang tersebar di hampir
setiap kecamatan. Namun sekarang seiring berkembangnya bisnis online
dan dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan, pengiriman dapat
dilakukan dalam hitungan jam untuk transaksi di dalam perkotaan yang
diakomodir oleh layanan ojek daring. Sedangkan untuk pengiriman antar
kota bisa menggunakan jasa ekspedisi menawarkan satu hari sampai oleh
beberapa perusahaan seperti PT Pos, JNE, JNT, Sicepat dan perusahaan
ekspedisi lainnya.
Pengiriman barang luar negeri berkaitan dengan aturan perdagangan
internasional dengan melibatkan marketplace sebagai media transaksi.
Dalam transaksi tersebut terdapat beberapa persyaratan yang lebih detail
dibandingkan pengiriman dalam negeri. Tujuan perdagangan internasional
yaitu untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan, menjual
Kelebihan produk, mempelajari teknologi terbaru dan serta memenuhi
permintaan domestic (Kim, 2021).

142 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Sistem pengiriman terintegrasi dengan marketplace dimana pembeli


dapat melacak keberadaan barangnya dalam satu genggaman. Sementara
itu transaksi diluar marketplace (manual dari media sosial instagram/WA)
yang tidak tercover oleh sistem marketplace juga dapat melacak
keberadaan barang melalui sistem dari perusahaan ekspedisi dengan
memasukkan nomor resi pengiriman. Sehingga kepercayaan konsumen
senantiasa terjaga dengan adanya sistem informasi pengiriman

C. DISKON
Daya tarik konsumen melalui diskon memberikan pengaruh secara
psikologi. Menurut (Putra et al., 2016) diskon Memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap niat beli, namun tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian. Diskon dapat dilakukan dengan beberapa metode penetapan
harga yaitu quantity discount, seasonal discount, cash discount, diskon
biaya pengiriman dan flash sale.
a. Quantity discount yaitu potongan harga yang diberlakukan oleh
penjual kepada konsumen yang telah memenuhi persyaratan jumlah
minimum pembelian. Pada produk kopi ABC dengan persyaratan
minimum pembelian 10 sachet, maka dapat membeli satu sachet
dengan harga nol rupiah atau gratis. Begitupun dengan produk
franchise asal Thailand mango-mango yang memberlakukan diskon
pembelian dengan pembelian minimal dua gelas maka akan
mendapatkan gratis satu gelas. Persamaan kedua produk ini
menerapkan jenis non-cummulative quantity yaitu memberi motivasi
kepada konsumen agar melakukan pembelian dalam jumlah besar
namun tidak terdapat keterikatan secara berkelanjutan antara
diantara keduanya setelah melakukan satu kali transaksi.

Gambar 8.4 Contoh non-qumulaive quantity discount

Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 143

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Berbeda dengan cumulative quantity yang lebih mengedepankan


keterikatan secara berkesinambungan antara penjual dan konsumen
dengan akumulasi transaksi untuk pembelian minimal tertentu dan
hanya dapat digunakan pada transaksi berikutnya, misalnya berupa
voucher/collection stamp/poin dan kupon. Harapannya konsumen
dapat menjadi lebih loyal dengan pembelian secara berulang.
Beberapa produk yang menerapkannya yaitu Matahari Department
Store yang memberikan voucher diskon sebesar Rp.100.000 dengan
minimal pembelian Rp.300.000 melalui online store pada situs
www.matahari.com. Alfamidi juga berupaya untuk mengikat
pelanggan dengan poin PONTA nya yang dapat ditukarkan dengan
produk-produk tertentu seperti SKM cokelat pouch dan SKM putih
kemasan 200 gram dengan poin ponta sebesar 2000.

Gambar 8.5 Contoh cumulative quantity discount

b. Seasonal discount yaitu pemberian potongan harga oleh penjual pada


musim tertentu dimana tingkat penawaran tinggi sedangkan
permintaan masih rendah dengan tujuan untuk mengurangi biaya
penyimpanan. Selain produk barang, produk jasa juga banyak
memberikan diskon untuk menarik minat pengguna jasa sehingga
konsumen mendapatkan pengalaman untuk merasakan sensasi
pelayanan. Pada promo Airasia yang memberikan promo pada low
season untuk penerbangan rute Internasional dengan harga 799 ribu
saja. Pihak Airasia ingin memberikan pengalaman terbang

144 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

https://twitter.com/airasia_indo/status/782788866797297664
Gambar 8.6 Contoh seasonal discount

c. Cash discount yaitu diskon yang diberikan oleh penjual apabila


konsumen menyelesaikan pembayaran secara cash atau lebih cepat
dari jatuh tempo kredit yang diberikan. Pada digital marketing sering
diterapkan pada beberapa produk di Marketplace dengan
pembebasan biaya ongkos kirim apabila telah memenuhi jumlah
pembelian tertentu. Ada juga yang memberikan gratis produk seri
lainnya jika melakukan pembelian dalam jumlah tertentu.
d. Diskon biaya pengiriman (ongkir)
Biaya pengiriman produk menjadi bahan pertimbangan bagi
konsumen e-commerce segmen menengah bawah. Kadang seseorang
telah menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhannya namun
tidak sesuai dengan biaya pengiriman karena lebih mahal
dibandingkan dengan harga produk yang akan dibeli. Marketplace
tidak bosan memberikan diskon pengiriman terutama pada pengguna
baru. Tentu saja hal ini bertujuan untuk menarik loyalitas pengguna
baru agar setia bertransaksi pada marketplace tersebut. Tercatat
kurang lebih sebanyak 2 hingga 3 triliun rupiah yang dikorbankan oleh
marketplace dalam melakukan aksi “bakar uang” untuk memberikan
subsidi biaya pengiriman.
Kini biaya pengiriman tidak lagi seluruhnya ditanggung oleh
marketplace, namun penjual juga dapat memberikan potongan biaya

Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 145

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

pengiriman pada pembelian jumlah tertentu dengan menerbitkan e-


voucher pada lapaknya. Dalam hal ini pendapatan akan dipotong
beban biaya pengiriman, sehingga penjual dalam memanfaatkan
promosi ini dapat melakukan markup harga sehingga seolah-olah
mendapatkan diskon biaya pengiriman padahal untuk mengakomodir
biaya pengiriman tersebut.
e. Flash sale
Potongan harga pada flashsale dibagi menjadi dua yaitu flashsale on
event (FOE) dan flashsale on every day (FOED). Flashsale on event (FOE)
yaitu event marketplace memberikan potongan harga khusus daripada
harga normal hingga 99% namun terbatas pada event tertentu dan
dalam kurun waktu tertentu. Hal ini tentu bertujuan mengundang
perhatian dari seluruh pengguna marketplace di tanah air agar
beramai-ramai berkunjung. Sehingga tidak heran produk yang masuk
dalam flashsale akan habis dalam hitungan detik setelah dimulai.
Bahkan aplikasi marketplace sering mengalami eror karena traffic
pengguna pada saat checkout. FOE biasanya dilaksanakan pada
tanggal tertentu misalnya HARBOLNAS atau hari belanja online
nasional yang ditetapkan pada 12-12 setiap tahunnya.
Lain halnya dengan flash sale on every day (FOED) yang hanya
memberikan potongan harga namun tidak besar. Tujuannya untuk
memeriahkan marketplace agar tetap ramai kunjungan serta menarik
konsumen sehingga tertarik untuk membeli produk dengan potongan
harga. FOED dilaksanakan setiap hari pada jam tertentu. Contohnya
shopee yang mengadakan FOED pada pukul 00, 12 dan 18 setiap
harinya.

Gambar 8.7 FOE dan FOED

146 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

D. DETAIL INFORMASI PRODUK


Produk yang ditampilkan dengan informasi yang bertele-tele pada
marketplace tentu tidak akan menarik calon konsumen. Oleh karena itu
marketplace saat ini telah mengembangkan fitur video singkat untuk
memastikan bahwa produk yang dijual sesuai dengan yang diinginkan
konsumen. Disadari atau tidak, konsumen di Indonesia lebih fokus pada
tampilan visual produk dari pada membaca deskripsi informasi produk
secara detail. Berdasarkan data UNESCO, masyarakat Indonesia berada
pada urutan kedua dari bawah mengenai minat baca yang rendah namun
sangat cerewet di media sosial (Devega, 2017).
Oleh karena itu informasi produk yang efektif sebaiknya dijelaskan
secara detail, singkat, padat dan jelas serta tampilan visual yang menarik
menjadi syarat utama agar dapat bersaing dengan produk lainnya di
marketplace. Detail informasi mengenai jaminan dan garansi serta syarat
klaim juga perlu dijelaskan pada kolom deskripsi marketplace. Hal ini
bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kerusakan yang
penyebabnya diperdebatkan. Misalnya sebelum membuka produk, harus
didokumentasikan dalam bentuk video untuk mengetahui keadaan produk,
sehingga apa bila diajukan complain kepada penjual, maka ada bukti audio
visual sehingga dapat diidentifikasi penyebab produk rusak, apakah rusak
sejak awal dikirim atau rusak yang disebabkan jasa pengiriman.
Selain itu calon konsumen juga akan melihat testimoni melalui ulasan
rating. Testimoni berisikan ulasan dari konsumen sebelumnya dan diukur
dengan parameter rating mulai dari bintang satu hingga bintang lima.
Semakin banyak jumlah bintang yang dipilih, maka produk tersebut
menarik untuk dipertimbangkan. Pada bagian ini terdapat fasilitas untuk
mengunggah video, deskripsi serta pilihan bintang yang diberikan oleh
konsumen. Dengan adanya testimoni, pelanggan melihat bahwasanya ada
bukti sosial (Social proof) yang dapat dijadikan referensi sebelum
mengambil keputusan pembelian.

Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 147

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Sumber: dokumentasi pribadi dari tokped


Gambar 8.8 Ulasan produk

E. KEUNGGULAN PRODUK
Keunggulan produk diciptakan oleh produsen berdasarkan segmen
pasarnya untuk membidik konsumen kalangan tertentu agar tepat sasaran.
Beberapa atribut yang melekat pada suatu produk seperti brand/merk,
kemasan, kualitas produk dan harga memiliki keterkaitan satu sama lain
sehingga tidak dapat dipisahkan dalam membangun keunggulan produk.
Pengembangan produk juga tergantung pada lingkungan perusahaan,
termasuk kebutuhan pelanggan, bahan dan teknologi yang disediakan oleh
pemasok, produk substitusi yang disediakan oleh pesaing dan peraturan
hukum yang terkait dengan persyaratan lingkungan dan keselamatan
(Relich, 2021). Misalnya brand/merk berkaitan erat dengan kemasan
karena melekat didalamnya, begitupun dengan brand/merk menunjukkan
kelas atau segmentasi pasar berdasarkan kualitas yang diinginkan
konsumen. Sehingga harga juga akan mengikuti kelas brand/merk,
kemasan dan kualitas produk. Mari kita bandingkan dua brand produk mie
instant namun segmentasinya berbeda.

148 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 8.9 Produk mie instan

Secara hierarki nilai pelanggan, kedua perusahaan sama-sama


memiliki manfaat inti (core benefit) yaitu menjual mie instan pada
marketplace secara daring. Namun produk dasarnya (basic product)
berupa mie instan, bumbu, kemasan mie instan dan kemasan bumbu yang
ada didalamnya berbeda. Begitupun perbedaan terlihat pada produk yang
diharapkan (expected product), dimana mie Lemonilo fokus
mengkampanyekan gerakan mengkonsumsi mie sehat dengan rasa yang
enak. Sedangkan Sarimi memberikan porsi yang lebih banyak dengan
harga yang terjangkau yaitu Rp.3.700 per pcs lebih murah hampir 50% dari
pada mie lemonilo seharga Rp. 6.400 per pcs. Dari sini kita melihat
bahwasanya keunggulan produk sangat relatif tergantung pada kebutuhan
masing-masing konsumen, artinya satu produk tidak dapat memenuhi
seluruh keinginan konsumen melainkan berdasarkan segmennya masing-
masing.

F. SERVIS PELANGGAN
Fitur chat pada marketplace menghubungkan antara penjual dan
konsumen untuk melakukan service excellent mulai dari promosi,
pengenalan produk hingga layanan purna jual agar konsumen melakukan
repeat order (RO). Tujuan servis pelanggan yaitu untuk mengikat calon
konsumen menjadi konsumen dan menjadikan konsumen sebagai
pelanggan setia. Keduanya dapat dilakukan dengan memberikan diskon
khusus yang tentu memiliki kesan yang berbeda dengan diskon umum
yang diberikan pada halaman beranda marketplace. Hal ini merupakan
sebagai wujud kepedulian one to one seorang penjual kepada pembeli.

Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 149

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Konsumen merasa diberikan perhatian khusus dengan voucer diskon


khusus yang diberikan secara personal.
Secara psikologis, ada beberapa tipe konsumen yaitu Tightwads,
Spendthrifts dan Average Spenders (jurnal.id, 2022). Sebagai seorang
penjual tentu tidak dapat membedakan secara langsung ketiga tipe
konsumen tersebut, namun dapat melihat dari respon yang telah
diperhatikan. Konsumen dengan tipe tightwads akan kebal terhadap
berbagai macam “rayuan” penawaran spesial. Hal ini dikarenakan tipe
tightwads cenderung memutuskan pembelian kepada barang-barang yang
dibutuhkan saja dan tidak suka melakukan pemborosan. Berbeda dengan
Spendthrifts yang cenderung menyukai euphoria perbelanjaan online
sehingga tidak ada rasa menyesal apabila telah membeli suatu produk.
Penjual dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan melakukan servis
pelanggan secara berkala berupa diskon ulang tahun, diskon spesial hari
tertentu dan lainnya. Konsumen tipe average spenders berada diantara
tightwads dan spendthrifts. Sehingga untuk memikat konsumen tipe
tersebut diperlukan waktu dan karakteristik produk yang tepat.

Sumber: dokumentasi pribadi dari tokopedia


Gambar 8.10 Servis pelanggan

G. WORD OF MOUTH (WOM)


Word of mouth merupakan komunikasi tentang produk dan layanan
antara beberapa orang yang dianggap independen dari perusahaan yang
menyediakan produk atau layanan pada media yang dianggap independen
pula. Komunikasi tersebut meliputi percakapan maupun testimoni searah
yang disampaikan secara langsung maupun media sosial/marketplace
150 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

(Silverman, 2001). WoM bekerja lebih efektif dan efisien dibandingkan


promosi secara konvensional. Unsur utama dalam WoM yaitu
kepercayaan one-to-one maupun one-to-many.
Pernahkah anda mendengarkan istilah “sepasang bola mata melihat,
seribu mulut berbicara”? disinilah peran kekuatan WoM yang dengan
sangat cepat menyebarkan informasi karena adanya unsur kepercayaan
satu sama lain. Misalnya seseorang sedang mencari produk hardisk,
mereka akan meminta rekomendasi dari rekan yang pernah membeli
produk serupa dan memutuskan pembelian berdasarkan pengalaman
rekannya.
Belum lama ini pusat perhatian kita difokuskan pada hal-hal yang
berbau “viral”, melalui beberapa media sosial yang banyak digunakan oleh
generasi milenial dan generasi Z di Indonesia yaitu tiktok dan Instagram.
Bentuk komunikasi WoM telah terjadi disana yang bermula dari
pembuatan konten, kemudian khalayak ikut mencoba lalu khalayak ikut
menyebarkan. Sehingga “endorse” produk kini dilirik sebagai salah satu
strategi pemasaran produk oleh perusahaan dengan melibatkan influencer
yang banyak digemari oleh khalayak (one-to-many). Dengan demikian
WoM dimasa kini sudah berjalan secara dua arah yaitu daring dan luring
dimana satu sama lain saling menguatkan.

H. RANGKUMAN MATERI
Faktor-faktor konsumen dalam digital marketing yaitu kemudahan
transaksi, diskon, detail informasi produk, keunggulan produk dan servis
pelanggan serta Word of Mouth (WoM). Kemudahan transaksi meliputi
tiga hal yaitu kemudahan mengoperasikan aplikasi marketplace,
kemudahan pembayaran dan kemudahan pengiriman. Ketiganya saling
berkaitan dimana memiliki pengaruh terhadap kepercayaan, pembelian
dan pembelian ulang. Diskon yang diberikan terdiri atas quantity discount,
seasonal discount, cash discount, diskon biaya pengiriman dan diskon
flashsale. Detail informasi produk penting disampaikan secara singkat,
padat dan jelas serta bila perlu mencantumkan S&K untuk pengajuan
tukar barang yang dikirim apabila mengalami kerusakan. Tampilan
marketplace harus estetik sehingga menarik konsumen untuk membelinya.
Ulasan pelanggan juga perlu diperhatikan sebagai referensi calon

Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 151

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

konsumen lain agar dapat meyakinkan keunggulan produk. Keunggulan


produk setiap perusahaan memiliki bidikan pasar yang berbeda, satu
produk tidak dapat memenuhi semua segmen pasar. Sehingga perlu
memperhatikan hierarki produk berdasarkan visi, misi dan tujuan
perusahaan. Servis pelanggan diberikan melalui perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Tujuannya yaitu untuk mengikat calon konsumen menjadi
konsumen dan menjadikan konsumen sebagai pelanggan setia. Beberapa
tipe konsumen yaitu Tightwads, Spendthrifts dan Average Spenders
ketiganya memiliki latar belakang yang berbeda dalam mengambil
keputusan pembelian. Word of mouth merupakan upaya penyebaran
informasi dengan biaya yang efisien dan cara yang efektif. Unsur utama
dalam WoM yaitu kepercayaan one-to-one maupun one-to-many.
Rekomendasi produk dari mulut ke mulut antara satu orang dengan orang
lainnya merupakan contoh dari unsur one-to-one. Sedangkan rekomendasi
yang dilakukan oleh seorang influencer kepada khalayak umum yang
menyebabkan viral adalah contoh dari one-to-many.

TUGAS DAN EVALUASI


Terdiri dari 5 (Lima) buah pertanyaan yang bersifat tekstual ataupun
kontekstual analisis
1. Jelaskan enam faktor-faktor konsumen dalam digital marketing!
2. Jelaskan keterkaitan antara kemudahan pembayaran, kemudahan
pengiriman dan kemudahan penggunaan aplikasi dalam transaksi
digital marketing!
3. Jelaskan macam-macam diskon yang dapat diberikan kepada
konsumen di marketplace!
4. Jelaskan keunggulan produk mie berdasarkan segmen pasarnya
masing-masing!
5. Jelaskan tiga tipe konsumen berdasarkan psikologis marketing!

152 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Kartu Kredit Indonesia. (2022). Credit Card Growth.


Https://Www.Akki.or.Id/Index.Php/Credit-Card-Growth.
https://www.akki.or.id/index.php/credit-card-growth
Devega, E. (2017). TEKNOLOGI Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi
Cerewet di Medsos. Kementerian Kominfo.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-
masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-
medsos/0/sorotan_media#:~:text=Fakta pertama%2C UNESCO
menyebutkan Indonesia,1 orang yang rajin membaca!
Hasdani, Nasir, M., & Burhanuddin. (2021). Persepsi Kemudahan
Penggunaan Aplikasi Terhadap Keputusan Pembelian Online pada
Users di Kabupaten Bungo. Jurnal Manajemen Sains, 1(3), 187–196.
ipcrice. (2022). Peta E-Commerce Indonesia.
https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/
jurnal.id. (2022). 5 Penerapan Psikologi Marketing yang Patut Dicoba.
https://www.jurnal.id/id/blog/tips-penerapan-psikologi-marketing/
Kasali, R. (2018). The Great Shifting (A. Tarigan (ed.)). PT Gramdia Pustaka
Utama.
Kim, S. M. (2021). Payment Methods and Finance for International Trade.
In Payment Methods and Finance for International Trade. Springer
Nature Singapore Pte Ltd. https://doi.org/10.1007/978-981-15-
7039-1
Prathama, F., & Sahetapy, W. L. (2019). Pengaruh Kemudahan Penggunaan
Aplikasi Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli Ulang
Konsumen E-Commerce Lazada. Jurnal Agora, 7(1), 287015.
Putra, E. W., Kumadji, S., & Yulianto, E. (2016). KEPUTUSAN PEMBELIAN
( Study pada konsumen yang membeli produk diskon di Matahari
Department Store Pasar Besar Malang ). Jurnal Ilmu Administrasi,
38(2), 184–193.

Faktor-Faktor Konsumen dalam Digital Marketing | 153

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Putri, R. R. S., & Iriani, S. S. (2021). Pengaruh Perceived Ease of Use dan
Perceived Usefulness terhadap Penggunaan Teknologi Marketplace
dengan Attitude sebagai Variabel Intervening. Jurnal Teknologi Dan
Manajemen Informatika, 7(1), 62–68.
https://doi.org/10.26905/jtmi.v7i1.5942
Relich, M. (2021). Decision Support for Product Development (S.
Bandyopadhyay, U. Maulik, & P. Siarry (eds.); series). Springer.
Silverman, G. (2001). The Secrets of Word-of-Mouth Marketing. In How to
Trigger Exponential Sales Through Runaway Word of Mouth.

154 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 9: USER INTERFACE/USER
EXPERIENCE PADA SITUS WEB
UNTUK DIGITAL MARKETING

Dr. Ir. Siti Mardiana, M.T., M.S.I.S.eC

Universitas Muhammadiyah Bandung

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 9
USER INTERFACE/USER
EXPERIENCE PADA SITUS WEB
UNTUK DIGITAL MARKETING

A. PENDAHULUAN
Digital marketing pada prinsipnya adalah melakukan semua kegiatan
marketing melalui sarana atau media digital. Salah satu media yang sering
dipakai sebagai sarana untuk digital marketing adalah situs web (website).
Bagi perusahaan yang ingin eksistensinya diketahui secara luas oleh
masyarakat, maka menghadirkan situs web perusahaan adalah suatu
keharusan. Di era digital saat ini, banyak iklan produk atau jasa yang
ditawarkan melalui media digital. Pernahkah anda meng-klik suatu iklan di
internet atau di sosial media? Sering kali ada dua kemungkinan yang
terjadi: anda akan dibawa ke suatu aplikasi marketplace, atau ke suatu
halaman website milik perusahaan yang beriklan tersebut. Itu yang disebut
sebagai landing page. Jika anda dibawa ke suatu halaman website maka
dari kunjungan anda akan mendapat pengalaman tersendiri mengenai
situs tersebut yang disebut dengan user experience. User experience
merupakan salah faktor penentu yang akan mempengaruhi hubungan
selanjutnya seorang pengunjung dengan situs atau brand tersebut.
Dalam bab ini, situs web akan sering dikaitkan dengan brand, bukan
hanya situsnya atau perusahaannya. Karena keberadaan suatu situs web
adalah dalam rangka mengangkat brand hingga dikenal masyarakat dan
mempunyai nilai tersendiri di masyarakat yang pada gilirannya akan
menguntungkan dari segi finansial bagi pemilik brand (perusahaan pemilik

156 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

website). Itulah tujuan akhir dari semua bentuk marketing termasuk


digital marketing.
Suatu situs web yang dibuat untuk digital marketing bisa dibagi dalam
dua jenis yaitu: situs yang pasif dan situs yang aktif. Situs yang pasif adalah
situs web yang digunakan hanya untuk menampilkan company profile,
berisi berbagai informasi seputar brand atau perusahaan. Dalam situs
seperti itu tidak ada interaksi antara pengguna dan sistem web. Sebaliknya
situs web yang aktif menyediakan sarana untuk interaksi antara pengguna
dan sistem.
Dilihat dari fungsinya sebagi sarana digital marketing, situs web bisa
dibagi ke dalam tiga kelompok:
1. Situs digunakan untuk aktivitas penjualan sepenuhnya, yaitu situs yang
memberikan pelayanan lengkap mulai dari memperagakan berbagai
barang/jasa yang ditawarkan, terdapat fitur cart atau pemesanan, dan
pembayaran. Fitur pembayaran bisa terdiri dari transfer bank, bank
virtual account, e-wallet, kartu debit/kredit, hingga jasa kredit/cicilan
pihak ketiga. Kegiatan pembelian atau pemesanan dianggap sukses
atau final setelah pembayaran berhasil dan terkonfirmasi oleh sistem
pembayaran di situs tersebut.
2. Situs web yang digunakan sebagai sarana untuk memajang barang
atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis/perusahaan, terdapat fitur
memasukkan barang ke dalam keranjang (cart), kemudian ditampilkan
jumlah yang harus dibayar. Proses pembayaran dilakukan di luar situs
web, biasanya melalui transfer bank. Setelah pembeli melakukan
pembayaran, maka pembeli harus melakukan konfirmasi kepada pihak
penjual bahwa telah dilakukan pembayaran. Konfirmasi biasanya
dilakukan melalui e-mail, sms, atau aplikasi text message lainnya,
misalnya WhatsApp. Kadang pembeli harus menyertakan bukti
pembayaran saat melakukan konfirmasi pembayaran karena
pembayaran tidak dicek secara otomatis oleh sistem.
3. Situs web hanya menampilkan barang atau jasa yang ditawarkan
tanpa adanya adanya aktivitas penjualan-pembelian. Dengan kata lain,
situs tersebut hanya berfungsi sebagai showcase. Di situs web yang
demikian, pembelian dan pembayaran dilakukan di luar situs, bisa di
aplikasi terpisah (misal marketplace) atau secara manual, artinya

User Interface/User Experience pada Situs Web | 157

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

penjual dan pembeli melakukan transaksi secara offline. Meskipun


demikian, dalam pelaksanaan transaksi tersebut, alat komunikasi
digital selalu digunakan untuk memudahkan terjadinya pembicaraan
dan kesepakatan bisnis.

Di dalam bab ini, pembahasan mengenai user interface dikhususkan


pada jenis situs e-commerce nomor satu di atas dengan alasan bahwa jenis
situs tersebut mengandung semua fitur yang dibutuhkan untuk suatu situs
yang menangani aktivitas jual-beli secara online.
User interface masuk dalam ranah bidang ilmu human computer
interaction (HCI). HCI adalah suatu bidang ilmu yang membahas mengenai
bagaimana manusia bisa berinteraksi dengan mesin komputer sehingga
manusia bisa menggunakannya untuk kebaikan manusia. Untuk itu
diciptakanlah user interface (UI) yang menjadi sarana komunikasi antara
manusia dengan mesin. Saat ini user interface tidak berdiri sendiri.
Manusia tidak ingin hanya berkomunikasi dengan mesin tetapi juga ingin
mendapatkan pengalaman menyenangkan saat berhubungan dengan
mesin, saat menggunakan mesin. Sehingga user interface selalu
disandingkan dengan user experience (UX)

B. USER INTERFACE (UI) VS. USER EXPERIENCE (UX)


Dalam ilmu perancangan situs web, user interface merupakan bagian
dari ranah yang lebih luas yaitu user experience. User experience
didefinisikan sebagai pengalaman yang diperoleh pengguna saat
menggunakan produk/jasa (Garrett, 2011). User experience adalah
tentang efek yang terjadi di luar produk/jasa sebagai akibat dari
pemakaian produk/jasa tersebut. Sebagai contoh seseorang yang
mempunyai mobil BMW, orang tersebut merasakan kebanggaan saat
melihat mobilnya terlihat mewah dibandingkan mobil-mobil lain di
deretan tempat parkir. Dia tahu teman-temannya banyak yang
mengagumi dan memuji secara terang-terangan atau diam-diam. Orang-
orang tersebut memandang kagum kepadanya karena dia mengendarai
BMW. Dia merasakan prestise tersendiri saat berjalan menuju mobilnya,
saat membuka handle pintunya, tarikan handlenya sangat halus, bahkan
bisa menutup sendiri dengan halus pula. Saat mobil BMW meluncur di

158 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

jalan, dia merasakan mesin yang halus tanpa getaran, suara audio yang
nyaman di telinga, desain interior yang bagus dan berkelas, tombol dan
tuas yang nyaman dipakai dengan tata letak yang sempurna. Semua
pengalaman yang dia rasakan karena mempunyai dan mengendarai BMW
disebut sebagai user experience.
Pada website e-commerce, user experience mengacu pada
keseluruhan pengalaman seseorang dalam mengunjungi suatu website,
kemudahan mencari informasi, melakukan navigasi, berinteraksi dengan
bagian customer service via website tersebut, pengalaman berbelanja via
website, bagaimana order-nya ditangani, update informasi, keseluruhan
layout website yang menyenangkan, fitur yang mudah ditemukan dan
sesuai kebutuhan, perpaduan warna yang sesuai dengan brand, dan
sebagainya. Perancang dan pengelola website harus mengusahakan
dengan seksama bagaimana agar user experience (UX) bisa dicapai karena
UX merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan conversion rate,
yaitu tingkat perpindahan pengunjung website dari sekedar pengunjung
menjadi pembeli. Coversion rate biasanya salah satu menjadi tolok ukur
keberhasilan perancangan user experience di suatu website Garrett (2011).
Dari sisi teknis, user experience (UX) dibangun dari empat komponen,
yaitu:
1. Fungsionalitas – bagaimana fungsi-fungsi di dalam website memenuhi
standar untuk suatu website yang beroperasi untuk kegiatan e-
commerce
2. Organisasi dan struktur sistem web
3. Interaksi dengan pengguna dan Look and feel
4. Akses pengguna ke dalam sistem

Faktor ketiga dan keempat merupakan bagian dari user interface yang
fokus kepada bagaimana pengguna atau pengunjung web, bahkan yang
masih baru sekalipun, agar bisa berinteraksi dengan nyaman dengan
website.

User Interface/User Experience pada Situs Web | 159

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 9.1 Design interface thinking untuk UI/UX (Joo, 2017)

Joo (2017) menggambarkan bagaimana proses user experience


dikonsepkan di langkah awal dari konteks perilaku pengguna, kemudian
perilaku pengguna tersebut dipahami dan diinterpretasikan menjadi visi
perancangan user experience (Gambar 9.1). Langkah berikutnya adalah
membuat ide konsep untuk menjadikan perancangan UX tersebut menjadi
prototipe dan ide yang sudah dimatangkan. Tahap akhir adalah bagaimana
desain user experience tersebut dinyatakan dalam kreasi nyata.
Di dalam pembahasan user interface di bab ini lebih mengacu kepada
user experience sebagai level yang lebih komprehensif dari sekedar user
interface. Konteks yang dijadikan acuan adalah user experience dalam
website yang digunakan sebagai sarana digital marketing. Dengan asumsi
demikian maka suatu website e-commerce tidak berdiri sendiri melainkan
berada dalam ekosistem digital marketing suatu brand (bisa terdiri dari
akun media sosial, website, e-mail, dan digital advertising).

C. SITUS WEB UNTUK DIGITAL MARKETING


Situs web adalah media yang penting bagi perusahaan sebagai sarana
untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ditawarkan kepada
masyarakat. Dalam ranah digital marketing, situs web menggantikan
peran kantor atau toko fisik. Dengan mengunjungi suatu situs web maka
seseorang seolah mengunjungi lokasi fisik perusahaan yang memiliki situs
web tersebut. Kesan yang didapat oleh seseorang yang berkunjung ke
situs web suatu perusahaan memberi pengalaman tersendiri bagi orang
tersebut, di mana pengalaman tersebut bisa baik (mengesankan), atau
buruk (tidak menyenangkan atau menjengkelkan).

160 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Situs web sebagai bagian dari digital marketing harus memiliki fitur
dan kemampuan seperti toko fisik. Bedanya, di toko fisik, pembeli akan
dilayani oleh pramuniaga, ditanya barang apa yang diperlukan,
ditunjukkan lokasi barangnya, dilayani saat komplain mengenai barang
yang tidak tersedia, diberi pilihan pembayaran yang memudahkan, dan
sebagainya. Situs web harus bisa meniru kemampuan toko fisik tersebut.
Bedanya, di toko atau kantor di dunia maya tidak ada pramuniaga atau
customer service yang standby untuk membantu pelanggan. Oleh sebab
itu suatu situs web harus dirancang sedemikian rupa agar pelanggan atau
pembeli sesedikit mungkin memerlukan pertolongan customer service
untuk menjelajahi situs tersebut. Artinya, pelanggan bisa dengan mudah
melakukan navigasi ke seluruh penjuru situs, menemukan barang yang
diinginkan dengan mudah, mendapat informasi yang jelas mengenai
barang tersebut, mendapat keterangan yang jelas mengenai proses
pembelian, pembayaran, pengiriman barang, serta jaminan barang yang
diterima dalam keadaan baik.
Itulah sebabnya mengapa user interface atau antarmuka suatu
website sangatlah penting. Antarmuka tersebut mewakili kehadiran
seorang pramuniaga atau customer service. Bahkan antarmuka website
juga bisa mewakili seorang kasir (untuk menerima pembayaran) dan
satpam (yang menjamin bahwa kunjungan dan transaksi di website
tersebut terjamin keamanannya). Website dengan antarmuka yang sulit
dipahami oleh pengunjung, sulit digunakan, membingungkan pelanggan,
tidak jelas, lambat responnya, tidak nyaman dilihat, kesemuanya itu akan
meninggalkan kesan buruk kepada pengunjung. Padahal ibarat toko,
pemilik website berharap agar pengunjung tersebut kembali berkunjung
lagi, bahkan berkunjung lebih sering. Kunjungan yang lebih sering selain
menguntungkan pemilik website secara finansial (seseorang yang sering
berkunjung ke suatu website e-commerce kemungkinan besar akan
membeli suatu produk/jasa yang ditawarkan), juga akan mengangkat
posisi website tersebut dalam hal search engine optimation (SEO). Salah
satu aspek penting dalam SEO adalah banyaknya traffic (kunjungan) ke
suatu website. Suatu website dengan skor SEO yang tinggi akan membuat
website tersebut muncul di urutan paling atas pada hasil pencarian di

User Interface/User Experience pada Situs Web | 161

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

mesin pencari web. Pada gilirannya, SEO yang bagus akan menguntungkan
secara finansial bagi pemilik website tersebut.
Pengguna website adalah setiap orang yang mengunjungi suatu
website karena suatu alasan tertentu. Beberapa alasan tersebut
diantaranya adalah:
- ingin mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan tersebut
- ingin mengetahui lebih jauh seputar informasi mengenai barang atau
jasa yang ditawarkan
- ingin membeli produk atau jasa yang ditawarkan
- ingin menunjukkan kepada orang lain mengenai produk/jasa yang
telah dibelinya

Berbagai alasan tersebut di atas secara umum dapat dimasukkan ke


dalam urutan fase seorang dalam mengenal suatu produk atau jasa yang
disebut customer journey.

D. COSTUMER JOURNEY DAN FITUR WEBSITE


Customer journey menggambarkan perjalanan pelanggan dalam
mengenal suatu merk/barang/jasa, dimulai dari awareness mengenai
keberadaan merek/barang/jasa tersebut hingga kemudian membeli dan
menjadi pelanggan loyal (Følstad & Kvale, 2018). Secara umum customer
journey bisa dinyatakan dalam diagram seperti Gambar 9.1. Pada fase
awareness, seseorang baru saja “aware” bahwa ada suatu produk atau
jasa tertentu yang belum pernah dilihatnya, atau sudah pernah dilihat
tetapi lupa. Dia bisa disebut sebagai pelanggan atau pelanggan saja secara
umum. Ketika seorang pelanggan berada dalam fase awareness tersebut
dan dia melihat kembali produk atau jasa tersebut beberapa kali (melalui
iklan atau promosi) maka pelanggan tersebut mulai melihat kecocokan
antara produk/jasa yang ditawarkan dengan kebutuhannya. Pada fase
tersebut seorang pelanggan bisa disebut telah masuk ke dalam fase
berikutnya yaitu Consideration. Artinya pelanggan tersebut mulai
mempertimbangkan produk tersebut dan ingin mencari tahu lebih jauh.
Pada fase consideration, seorang pelanggan mulai mencari informasi lebih
jauh mengenai produk/jasa tersebut apakah benar-benar sesuai dengan

162 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

kebutuhannya. Pencarian informasi tersebut bisa mengantar seorang


pelanggan untuk berkunjung ke website brand tersebut.

Gambar 9.2 Customer journey (disarikan dari Følstad & Kvale (2018)

Setelah informasi yang dibutuhkan seorang pelanggan dianggap


mencukupi maka seorang calon pelanggan bisa masuk ke fase berikutnya
yaitu conversion. Fase conversion yaitu fase di mana seorang pelanggan
memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Pelanggan
yang sudah membeli produk/jasa yang ditawarkan, maka pelanggan
tersebut masuk ke fase retain, yaitu fase di mana pelanggan tersebut
harus dipertahankan agar selalu membeli produk/jasa tersebut. Fase
retain kadang juga disebut sebagai fase advocacy yaitu saat seorang
pelanggan sudah sampai pada taraf mengajak orang lain untuk membeli
produk/jasa tersebut. Artinya pelanggan tersebut sudah menjadi
pelanggan setia (loyal) terhadap brand tersebut.

1. Pengunjung website dalam fase awareness dan consideration


Ketika seorang pelanggan berkunjung ke suatu website, maka
pelanggan tersebut bisa berada pada fase Awareness, bisa juga mulai
masuk ke Consideration. Jika pelanggan tersebut masih di fase Awareness
maka dia ingin mengetahui lebih jauh mengenai suatu produk atau jasa
karena rasa ingin tahu saja. Artinya dia belum merasa perlu untuk
membeli atau menggunakan produknya. Saat seorang customer dalam
fase awareness, ketika mereka berkunjung ke website suatu brand maka
yang ingin mereka lakukan adalah karena rasa penasaran jauh mengenai
merek. Hal-hal yang dilihat dan diperhatikan di suatu website e-commerce
oleh pengunjung pada fase awareness yaitu brand, barang/jasa yang
ditawarkan, berbagai hal yang menyangkut trust atau kepercayaan, misal
siapa dibalik brand tersebut, bagaimana reputasinya, dan sebagainya.

User Interface/User Experience pada Situs Web | 163

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

a. Brand.
Brand merujuk kepada keseluruhan identitas suatu produk, jasa, atau
perusahaan. Brand bukan sekedar merek dan/atau logo. Brand merujuk
pada sekelompok atribut yang ketika pelanggan membeli atau
menggunakan jasa dengan brand tersebut maka pelanggan akan
mendapat kepuasan yang diharapkan dari brand tersebut (Wood, 2000).
Sebagai identitas pembeda dari produk atau jasa lainnya yang sejenis,
brand adalah sarana bagi perusahaan untuk mengenalkan produk atau
jasa yang ditawarkan. Oleh sebab itu pelanggan yang berada dalam fase
awareness (baru mengenal) suatu brand, ketika mereka berkunjung ke
website brand tersebut maka mereka ingin mempelajari segala sesuatu
mengenai brand tersebut, sebelum memutuskan untuk menuju fase
berikutnya. Fase awal berkunjung ke website tersebut termasuk dalam
proses mulai terbangunnya kepercayaan dan image terhadap brand
tersebut. Beberapa pertanyaan yang ada di benak pengunjung diantaranya:
Apakah brand-nya terpercaya? Apakah brand-nya berhubungan dengan
suatu brand atau perusahaan yang sudah dikenal luas? Apakah brand
tersebut baru sama sekali atau rebranding dari brand yang pernah ada?
Apakah brand tersebut dari dalam negeri atau luar negeri? Sebagai
implikasinya, untuk menjawab keingintahuan pengunjung tersebut maka
perancang website harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Memasang logo atau merek yang terlihat jelas minimal di halaman
depan website dan/atau di setiap halaman.
 Membuat tampilan setiap halaman di website tersebut mengikuti
“look and feel” dari brand tersebut. Artinya: desain setiap halaman
memakai warna dan desain yang senada yang sesuai dengan nuansa
brand. Sebagai contoh: brand Bank BNI mempunyai nuansa warna biru
tosca, maka setiap halaman di website Bank BNI harus
menggambarkan warna biru tosca tersebut.
 Mendedikasikan satu halaman khusus untuk konten “Tentang kami”
atau “About us” yang menjelaskan secara singkat tentang siapa yang
berada di balik brand tersebut (orang/sekelompok orang, organisasi,
perusahaan, visi dan misinya atau cerita dibalik brand tersebut).
Halaman “Tentang kami” tersebut juga berfungsi untuk meyakinkan
pengunjung atau pelanggan bahwa pemilik website adalah orang atau

164 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

pihak yang bisa dipercaya untuk melakukan bisnis. Jika target market
brand tersebut adalah orang yang berasal dari berbagai negara/
bangsa maka memakai bahasa internasional (bahasa Inggris) adalah
keharusan.

b. Barang atau jasa yang ditawarkan.


Beberapa brand memakai halaman utama website langsung sebagai
halaman untuk memajang produk atau jasa yang ditawarkan (showcase).
Sebagai contoh website www.pirahome.com, www.askalabel.com, dan
www.bni.co.id yang menggunakan halaman pertama sebagai showcase
untuk produk/jasa yang ditawarkan. Dengan cara tersebut maka
pengunjung website yang masih dalam fase awareness atau consideration
bisa langsung melihat-lihat produk/jasa yang menarik perhatian mereka.
Oleh sebab itu, produk/jasa yang ditawarkan harus disertai dengan
informasi yang lengkap, gambar yang menarik, dan fitur untuk
menghubungi customer service melalu instant messaging, telepon, atau
email. Tampilan produk/jasa dan informasi harus dibuat sedemikian rupa
sehingga mudah mengantarkan pengunjung untuk bertransformasi
menuju fase selanjutnya, yaitu fase conversion. Tentunya harus
diperhatikan bahwa informasi dan deskripsi mengenai produk/jasa yang
ditawarkan harus jujur dan sesuai dengan kenyataan, karena tidak ada
iklan yang lebih buruk dari pada pelanggan yang merasa kecewa atau
merasa tertipu dengan deskripsi yang misleading.
Untuk menggiring agar pelanggan yang berada dalam fase awareness
bisa menuju fase consideration, atau dari fase consideration bisa langsung
memutuskan untuk masuk fase conversion (membeli produk/jasa yang
ditawarkan) maka beberapa fitur berikut harus ada di suatu website e-
commerce:
 Sistem navigasi yang bagus – untuk memudahkan pengunjung
berpindah dari satu halaman ke halaman lain tanpa kehilangan jejak.
Harus disediakan breadcrumbs agar pengunjung tahu di mana posisi
dia di dalam website, dan tahu kemana harus kembali.
 Image atau video mengenai produk yang ditampilkan dengan jelas,
disertai deskripsi yang jelas.

User Interface/User Experience pada Situs Web | 165

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

 Harus diperhatikan bahwa pelanggan mungkin memakai perangkat


smartphone atau laptop/desktop saat berkunjung ke website sehingga
harus diperhatikan proporsi tampilan gambar dan video.

c. Hal-hal yang menyangkut trust (kepercayaan)


Dalam kegiatan jual-beli online di mana pembeli dan penjual tidak
saling bertemu muka secara langsung, maka saling percaya (trust) adalah
faktor yang sangat menentukan berhasilnya proses transaksi jual-beli
online tersebut. Penelitian oleh Jarvenpaa et al. (2000) menunjukkan
bahwa semakin besar nilai transaksi yang akan dilakukan secara online,
maka peran trust menjadi semakin penting. Penelitian tersebut juga
menemukan bahwa reputasi brand/perusahaan menjadi penentu besar-
kecilnya kepercayaan pelanggan terhadap produk/jasa yang ditawarkan.
Oleh sebab itu ketika seorang pelanggan dalam fase consideration
berkunjung ke suatu website, mereka ingin mengetahui apakah brand
tersebut terpercaya. Apakah jika mereka mentransfer sejumlah uang maka
mereka akan mendapat barang/jasa yang dijanjikan? Apakah barang/jasa
yang diberikan sesuai dengan apa yang dijanjikan di awal atau yang tertulis
sesuai deskripsi di website? Apakah pembayaran via website aman? Dan
berbagai pertanyaan sejenis lainnya.
Berbagai pertanyaan tersebut harus dijawab oleh website baik secara
eksplisit maupun implisit. Sebagai contoh, dengan menampilkan siapa saja
client perusahaan yang pernah menjadi pelanggan brand tersebut maka
akan meningkatkan kepercayaan terhadap brand tersebut (catatan: harus
hati-hati menampilkan pelanggan terutama pelanggan perseorangan
karena bisa melanggar prinsip privacy, hendaknya harus seizin orang yang
bersangkutan). Kepercayaan terhadap website yang menyangkut
keamanan data pembayaran bisa diberikan dan ditingkatkan dengan
menampilkan lambang secure socket layer (SSL).

2. Pengunjung website dalam fase conversion


Pelanggan yang sudah masuk fase conversion berarti telah
memutuskan untuk membeli barang/jasa dari brand tersebut. Sehingga
ketika pelanggan tersebut berkunjung ke website, berarti tujuannya hanya
satu: untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Agar proses

166 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

transaksi berjalan lancar, mulai dari memilih produk (misal website


menyediakan penjualan berupa barang), memasukkan ke dalam keranjang,
menyimpan data alamat, hingga pembayaran, hingga konfirmasi transaksi
berhasil, maka website harus menyediakan fitur berikut:
 Tampilkan tawaran kupon atau diskon jika pelanggan tersebut
bersedia mendaftar sebagai pelanggan tetap. Tampilan diskon saat
pelanggan berkunjung ke website akan mempercepat proses
perpindahan pelanggan menuju fase conversion. Gambar 9.2
menunjukkan contoh tampilan reward bagi pengunjung website yang
bersedia membuat akun di website tersebut. Dengan menyimpan data
pelanggan, maka website tersebut dapat menggunakan data tersebut
untuk membina hubungan dengan pelanggan dalam rangka customer
relationship management (CRM).

Gambar 9.3 Contoh tampilan reward di www.askalabel.com

 Cart (keranjang belanja) yang digunakan oleh pelanggan untuk


menyimpan produk/jasa yang dibelinya (jika memungkinkan). Perlu
diingat bahwa jika produk/jasa tidak bisa dibeli melalui website karena
sifat dari produk/jasa tersebut, maka perlu disediakan fitur misal
untuk quote atau kontak customer service/representative.
 Pilihan pembayaran yang memudahkan pelanggan, misal e-wallet,
transfer via bank, transfer via virtual account, debit/kartu kredit, atau
pembayaran via pihak ketiga. Untuk menjamin keamanan pembayaran
via website, maka website tersebut harus mempunyai sertifikat secure
site seal dan menampilkan logo secure socket layer (SSL) yang
bersangkutan.
User Interface/User Experience pada Situs Web | 167

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

 Pelanggan diberi pilihan untuk checkout sebagai tamu (guest, sehingga


data pribadi tidak disimpan oleh server) atau sebagai pelanggan.
Pelanggan diberi penjelasan bahwa penyimpanan data pelanggan akan
digunakan untuk memudahkan transaksi yang akan datang serta untuk
pemberian reward bagi pelanggan.

3. Pengunjung website dalam fase retain dan advocacy


Begitu seorang pelanggan pernah melakukan pembelian suatu
produk/jasa dari brand tersebut, maka perusahaan pemegang brand harus
selalu membina hubungan baik dengan pelanggan tersebut karena
pelanggan tersebut sekarang masuk dalam fase retain. Perusahaan
pemegang brand harus mempunyai customer relationship management
(CRM) yang terkelola dengan baik. Jika pelanggan tersebut melakukan
pembelian secara berkala, maka sebaiknya perusahaan memberi
penghargaan (reward) yang memadai. Harapannya agar pelanggan
tersebut tidak berhenti hanya berada pada fase retain tetapi juga bergerak
ke fase advocacy yaitu mengajak orang-orang di sekitarnya untuk membeli
produk/jasa yang sama. Bagi pelanggan dalam fase advocacy, tampilkan
fitur penawaran diskon khusus jika mereka bisa menarik orang lain untuk
menjadi pelanggan. Diskon juga bisa ditawarkan untuk pembelian pertama
kepada pelanggan yang baru bergabung untuk membuat akun atau
melakukan pembelian.

E. LANDING PAGE DI WEBSITE


Di masa sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan digital
marketing untuk mempromosikan brand mereka. Digital marketing adalah
segala kegiatan marketing atau pemasaran yang menggunakan sarana
digital, seperti halnya search engine, media sosial, email, aplikasi, dan
website untuk menjangkau pelanggan (Cook et al., 2019). Ketika seorang
pelanggan me-click iklan suatu produk/jasa maka pengguna akan
diarahkan ke suatu lokasi di mana barang/jasa tersebut bisa dibeli. Lokasi
tersebut bisa suatu situs web atau aplikasi e-commerce. Lokasi tersebut
disebut sebagai landing page, yaitu lokasi (biasanya suatu webpage) di
mana pengguna diarahkan setelah meng-click suatu iklan. Jika landing
page tersebut adalah webpage, harus dipastikan bahwa halaman situs

168 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

tersebut memenuhi desain yang memang ditujukan untuk mendorong


pelanggan menuju ke fase conversion (Dobrilova, 2022). Oleh sebab itu
landing page sangatlah penting karena di tempat itulah pelanggan sering
memutuskan membeli (atau tidak membeli) suatu produk atau jasa.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat landing
page, diantaranya:
1. Buatlah desain yang sederhana. Keep it simple, sehingga pelanggan
bisa fokus mana bagian yang harus di-klik untuk membeli barang atau
memperoleh informasi selanjutnya untuk order barang atau jasa yang
ditawarkan.
2. Beri hanya satu (atau dua) pilihan, yaitu membeli/order atau bertanya
lebih jauh dengan pilihan “LEARN MORE”. Jika terlalu banyak pilihan
yang bisa di-klik oleh pengguna, maka kemungkinan pengguna akan
teralihkan perhatiannya dari aksi yang diharapkan: yaitu membeli.
3. Jangan menggunakan kata atau kalimat yang berbelit di landing page.
Gunakan kata yang singkat dan jelas, misal KLIK DI SINI (atau CLICK
HERE, dengan huruf besar warna yang mudah dilihat, tapi tetap dalam
nuansa warna yang mewakili brand).
4. Sinkron, yang ditawarkan di landing page harus sesuai dengan iklan
yang di-klik. Sering kali terjadi ketidaksesuaian antara penawaran
dalam iklan yang di-klik dengan penawaran di landing page. Sebagai
contoh, terdapat iklan penawaran suatu rumah di suatu media sosial,
ketika di-klik yang ditawarkan di landing page adalah rumah yang
berbeda di daerah yang berbeda. Hal tersebut tentu mengecewakan
pengguna.
5. Uji coba dan tes lagi mana desain landing page yang paling efektif. Jika
suatu landing page tidak menghasilkan banyak conversion (tidak
banyak menghasilkan proses pembelian) maka ada sesuatu yang salah
dalam desain landing page. Misal penggunaan “ORDER DI SINI”
mungkin harus diganti dengan “BELI SEKARANG” karena sebagian
orang mungkin berpikir kata “order” mengindikasikan barang harus
dipesan dulu (PO, purchase order), bukan ready stock.

User Interface/User Experience pada Situs Web | 169

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

F. FITUR YANG HARUS ADA DALAM WEBSITE E-COMMERCE


Seperti telah dibahas di bab sebelumnya bahwa pelanggan yang
berkunjung ke suatu website e-commerce bisa dalam salah satu fase
diantara kelima fase dalam customer journey. Menurut Smith (2022),
suatu website yang dirancang untuk menjadi bagian dari digital marketing
harus mempunyai berbagi fitur sebagai berikut:
 Kemampuan untuk manajemen konten
 Fitur untuk promosi dan penyediaan kode diskon
 Checkout yang mudah
 Layout yang memenuhi search engine optimization (SEO)
 Kemampuan SEO yang optimal untuk e-commerce
 Tools untuk pelaporan terutama custom report
 Terintegrasi dengan blog atau halaman untuk penulisan artikel
mengenai produk/jasa yang ditawarkan
 Terintegrasi dengan email atau instant messaging ke bagian
marketing/customer service
 Tersedia berbagai cara pembayaran (kartu kredit, e-wallet – tersedia
beberapa pilihan, transfer bank – tersedia pilihan beberapa bank, opsi
kredit dari pihak ketiga)
 Memungkinkan untuk menambah atau memodifikasi fitur-fitur e-
commerce

Sedangkan menurut Sen (2022) setidaknya terdapat sepuluh fitur yang


harus dipenuhi oleh suatu website e-commerce agar bisa dianggap
memenuhi standar minimal sebagai website yang baik, yaitu:
1. Keranjang belanja (shopping cart)
2. Sistem pembayaran yang terintegrasi
3. Manajemen pemesanan dan pembelian barang (kapan dipesan,
jumlahnya berapa, jenisnya/warnanya apa saja, harganya masing-
masing berapa, dan sebagainya)
4. Keamanan
5. Infrastruktur yang bisa dikembangkan lebih besar
6. Compatible dengan mobile technology – lebih dari setengah traffic
yang menuju website e-commerce datang dari akses melalui
smartphone (Dobrilova, 2022)

170 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

7. Mampu menghasilkan laporan dan analisa data


8. Terintegrasi dengan sistem logistik (pelanggan bisa memilih logistik
tertentu untuk pengiriman barangnya, yang termurah, tercepat,
instant, dan sebagainya)
9. Kemampuan untuk komunikasi dan update kepada pelanggan (misal:
suatu barang sudah tersedia lagi, ketersediaan barang yang ada di
keranjang sudah menipis – harus segera checkout, komunikasi/chat
antara pelanggan dan pembeli, dan sebagainya)
10. Content management system (CMS) – kemampuan untuk mengelola
konten website secara keseluruhan.

Jika diperhatikan maka fitur-fitur website yang disampaikan oleh Smith


(2022) dan Dobrilova (2022) memiliki beberapa kesamaan, diantaranya
adanya kemampuan content management system (CMS), keranjang
belanja, sistem pembayaran yang memudahkan, dan kemampuan
menghasilkan laporan.

G. FAKTOR KEAMANAN DALAM USER INTERFACE PADA SITUS


WEB UNTUK KEGIATAN JUAL-BELI
Faktor keamanan adalah faktor yang sangat penting dalam
perancangan UI/UX. Sebagus apapun rancangan dan desain suatu website,
jika pengguna mengalami kejadian buruk di saat atau setelah berinteraksi
dengan website (misal data kartu kreditnya dicuri) maka kenangan yang
tertinggal mengenai user experience di website tersebut adalah kenangan
buruk.
Dalam perancangan antarmuka website untuk kegiatan jual-beli, maka
yang yang tak kalah penting adalah desain yang memperhatikan faktor
keamanan. Faktor keamanan dalam perancangan website menjadi fokus
utama yang dimuat dalam publikasi dari The Open Web Application
Security Project (OWASP) (Stock et al., 2021). Menurut publikasi tersebut,
terdapat sepuluh hal yang harus diperhatikan oleh suatu website dalam
rangka menjaga keamanan situsnya yaitu:

User Interface/User Experience pada Situs Web | 171

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

1. Injection – terjadi saat aplikasi di web memproses input dari pengguna


padahal input tersebut berisi permintaan yang berbahaya (misal:
dapat membocorkan data pelanggan, termasuk login, password, data
kartu kredit dan sebagainya).
2. Broken authentification – saat seorang pengguna ingin masuk ke
dalam suatu sistem via situs web, pengguna tersebut harus melalui
proses autentifikasi oleh sistem agar sistem mengenali apakah orang
tersebut pengguna yang sah. Jika sistem tidak mampu melakukan
proses autentifikasi dengan benar sehingga pengguna yang tidak sah
bisa masuk ke dalam sistem maka hal tersebut disebut broken
authentification.
3. Sensitive data exposure – kadang tanpa sadar (bisa karena kelalaian,
keterbatasan pengetahuan pembuat/pengelola web, atau
keterbatasan teknologi yang dimiliki) sehingga data penting di dalam
sistem terekspos ke luar.
4. XML External Entities (XXE) – XXE yang tidak dirancang dengan
memperhatikan konsep keamanan yang benar akan dengan mudah
digunakan oleh pihak lain yang berniat jahat untuk mengambil data
penting dari sistem.
5. Broken Access Control – setiap pengguna di dalam sistem web diberi
hak akses masing-masing sesuai peringkatnya untuk mengatur siapa
bisa mengakses bagian sistem yang mana. Jika hak akses
disalahgunakan, atau terjadi kesalahan saat melakukan pengaturan
hak akses, maka hal tersebut bisa mengakibatkan seorang pengguna
mengakses “daerah” di luar hak atau wewenangnya. Hal tersebut bisa
membahayakan keamanan sistem.
6. Security misconfiguration – pengaturan keamanan pada suatu website
adalah hal yang cukup rumit sehingga memerlukan orang yang ahli di
bidangnya. Namun kadang kesalahan konfigurasi bisa dan sering
terjadi. Terutama jika sistem tersebut berhubungan dengan sistem
lain yang berada di bawah organisasi yang berbeda, negara yang
berbeda dengan hukum dan regulasi yang berbeda, berbeda teknologi,
beda aplikasi, beda standar, semuanya semakin menambah kerumitan
konfigurasi keamanannya.

172 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

7. Cross-Site Scripting XSS – hal tersebut bisa terjadi saat pengguna


mengakses suatu web yang telah “diinjeksi” dengan script tertentu
oleh hacker, kemudian script tersebut dieksekusi oleh si pengguna.
Script tersebut bisa saja merupakan perintah untuk mengirim data-
data penting si pengguna ke pihak hacker.
8. Insecure Deserialization – untuk memudahkan penyimpanan atau
pengiriman suatu objek melalui jaringan, maka objek tersebut akan
dipotong menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian masing-masing
bagian tersebut diberi nomor seri (sehingga disebut proses serialisasi).
Kegunaannya adalah saat nanti dibutuhkan, maka bagian-bagian
tersebut akan disusun ulang agar utuh menjadi satu kesatuan sehingga
membentuk objek yang diinginkan (disebut dengan deserialisasi).
Insecure deserialization terjadi ketika ada bagian tambahan yang
disusupkan saat proses deserialisasi. Bagian tambahan ini berupa
suatu script yang berbahaya (malicious), misal penyerangan denial-of-
service (DoS).
9. Components with Known Vulnerabilities – dalam pembuatan sistem
web sering kali digunakan framework atau library dari pihak ketiga.
Sebenarnya hal tersebut tidak masalah asalkan ada rencana mitigasi
jika terjadi risiko berkaitan dengan hal tersebut. Analoginya adalah
meng-hire pegawai outsourcing untuk melakukan tugas yang penting
di dalam perusahaan. Hal tersebut tidak masalah asalkan ada
persiapan untuk risiko yang terjadi. Bagaimana jika pegawai
outsourcing tersebut mengakses data penting di perusahaan?
Bagaimana jika pegawai outsourcing tersebut memasukkan orang
yang tidak mempunyai hak akses ke dalam perusahaan? Dan
sebagainya.
10. Insufficient Logging & Monitor – setiap aktivitas di dalam sistem harus
dicatat dan dimonitor. Misal, siapa yang mengakses sistem pada suatu
waktu tertentu, apa saja yang dilakukannya, kapan yang bersangkutan
masuk ke dalam sistem dan kapan keluar, dan sebagainya. Kegunaan
pencatatan dan monitoring adalah untuk mengenali aktivitas di
website yang tidak normal (tidak biasa).

User Interface/User Experience pada Situs Web | 173

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

H. RANGKUMAN MATERI
User interface (UI) merupakan bagian dari user experience (UX) dan
keduanya merupakan bagian dari bidang ilmu human computer interaction
(HCI). Dalam merancang UI/UX dalam suatu website untuk e-commerce,
maka harus memperhatikan aspek customer journey. Tujuan akhirnya
adalah agar customer bisa digiring memasuki fase conversion untuk
kemudian menjadi “advokat” mengajak orang lain untuk membeli produk/
jasa tersebut. Dalam suatu website e-commerce, terdapat berbagai fitur
yang harus disediakan agar pelanggan merasakan user experience yang
menyenangkan. Salah satu tolok ukur kesuksesan penerapan desain
website yang fokus kepada user experience adalah tingginya conversion
rate, yaitu ratio jumlah pengunjung website yang bertransformasi menjadi
pembeli. Salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan dalam
perancangan UI/UX suatu website adalah faktor keamanan, karena
website yang mempunyai UI/UX yang bagus adalah website yang aman
untuk bertransaksi dalam rangka digital marketing.

TUGAS DAN EVALUASI


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan user interface.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan user experience.
3. Mengapa UI/UX memegang peranan penting untuk suatu website e-
commerce?
4. Jelaskan fitur apa saja yang harus ada dalam suatu website untuk e-
commerce.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan customer journey.
6. Mengapa desain dan fitur dalam website e-commerce harus
memperhatikan customer journey?

174 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Cook, T., Elmore, R., Tanenbaum, K., & Schlenker, E. (2019). Digital
Marketing Guide (pp. 1–46). North Carolina Small Business and
Technology Development Center.
https://sbtdc.org/pdf/digitalmarketingguide.pdf
Dobrilova, T. (2022). 33 Landing Page Statistics Every Marketer Should
Know in 2022. Tech Jury. https://techjury.net/blog/landing-page-
statistics/#gref
Følstad, A., & Kvale, K. (2018). Customer journeys: a systematic literature
review. Journal of Service Theory and Practice, 28(2), 196–227.
https://doi.org/10.1108/JSTP-11-2014-0261
Garrett, J. J. (2011). The Elements of User Experience: User-Centered
Design for the Web and Beyond (M. J. Nolan (ed.); 2nd ed.). New
Riders.
Jarvenpaa, S. L., Tractinsky, N., & Vitale, M. (2000). Consumer trust in an
Internet store. Information Technology and Management, 1(1), 45–
71. http://link.springer.com/10.1023/A:1019104520776
Joo, H. (2017). A study on understanding of UI and UX, and understanding
of design according to user interface change. International Journal
of Applied Engineering Research, 12(20), 9931–9935.
Osman, M. (2021). Top 7 Ecommerce Website Features: What Customers
Want in an Ecommerce Site. Nexcess.Net.
https://www.nexcess.net/blog/what-customers-want-in-an-
ecommerce-site/
Sen, D. (2022). 10 Features an e-Commerce Website Must Have.
Shiprocket. https://360.shiprocket.in/blog/top-10-ecommerce-
website-features/
Smith, J. (2022). Features of eCommerce Websites: A Comprehensive List of
Must-Have eCommerce Website Features in 2022.
Www.Outerboxdesign.Com.
https://www.outerboxdesign.com/web-design-
articles/ecommerce_features

User Interface/User Experience pada Situs Web | 175

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Stock, A. van der, Glass, B., Smithline, N., & Gigler, T. (2021). OWASP Top
Ten 2021. https://owasp.org/www-chapter-minneapolis-st-
paul/download/20211216_OWASP_Top_Ten_2021.pdf
Wood, L. (2000). Brands and brand equity: definition and management. In
Management Decision (Vol. 38, Issue 9, pp. 662–669).
https://doi.org/10.1108/00251740010379100

176 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 10: FAKTOR-FAKTOR
PERANCANGAN WEBSITE
(WEB PLANING)

Ferdinandus Lidang Witi, S.E., M.Kom

Universitas Flores

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 10
FAKTOR-FAKTOR PERANCANGAN
WEBSITE (WEB PLANING)

A. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi semakin pesat yang membawa dampak yang
besar dalam segala bidang kehidupan. Saat ini kita telah berada di era
industry 4.0, dimana semua bidang kehidupan sudah menggunakan
teknologi internet. Salah satu bidang yang ramai dibicarakan orang adalah
pemasaran. Sebelumnya pemasaran dilakukan secara konvensional
dimana para pembeli dan penjual bertemu disuatu tempat kemudian
mulai melakukan transaksi. Berbeda halnya dengan keadaan saat ini
dimana penjual dan pembeli tidak bertemu secara tatap muka tetapi
proses pemasaran tetap berjalan sesuai harapan mereka, yang dilakukan
melalui sebuah website. Website adalah kumpulan halaman dari sebuah
domain yang isinya terdiri dari berbagai informasi, dapat dilihat dan
dibaca oleh pengguna. Informasi yang biasanya dimuat dalam laman
sebuah website, pada umumnya berisi konten berita, gambar, video, link,
dll yang dapat digunakan oleh orang yang membukanya.(Lidang Witi, 2021)
Memiliki website merupakan sebuah kebutuhan yang harus ada di
para entrepreneur, baik yang memiliki bisnis rumahan, bisnis kecil maupun
bisnis besar, baik itu produk barang maupun jasa. Jika seorang
entrepreneur memiliki website maka jualannya akan lebih mudah ditemui
para pencarian google atau media pemasaran digital lainnya. Membangun
sebuah website merupakan hal yang mudah untuk saat ini, hal ini karena

178 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

sudah banyak juga situs-situs gratis yang menawarkan aplikasi pemasaran


yang gratis juga/open source.
Di bab sebelumnya sudah dijelaskan tentang bisnis digital, e-
commerce, sistem pembayaran elektronik dimana sudah tergambar
dengan jelas bahwa proses transaksi yang dilakukan sudah menggunakan
elektronik atau melalui website.
Pada bab ini, akan dipaparkan bagaimana caranya memulai membuat
perancangan sebuah website yang akan digunakan untuk kegiatan
pemasaran secara digital. Website yang dibangun hanya sebagai perantara
antara penjual dan pembeli sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya
besar untuk bertemu. Perlu diperhatikan dengan serius untuk tahapan
pembuatan website ini agar setelah selesai membangun sebuah website,
maka akan dipergunakan semaksimal mungkin.

B. PERENCANAAN WEBSITE
Membangun sebuah website untuk perdagangan elektronik atau e-
commerce, sebenarnya bukan merupakan sesuatu yang baru. E-Commerce
adalah suatu proses jual beli online yang dilakukan antara produsen dan
konsumen dengan bantuan teknologi seperti Komputer/laptop dan
jaringan internet serta metode pembayaran juga dilakukan secara online
(Lidang Witi, 2021). Untuk dapat membuat sebuah website ini, perlu
dipikirkan dan melakukan perencanaan yang matang sebelum memulai
mengerjakan website.
Ada 3 (tiga) pilihan dalam pengadaan aplikasi berbasis website untuk
keperluan perdagangan elektronik atau e-commerce. Pilihan pertama
adalah membeli paket E-Commerce siap pakai (siap terap) yang telah
tersedia di pasar; pilihan kedua adalah membuat sendiri aplikasi yang
dibutuhkan (bekerja sama dengan Divisi Teknologi Informasi internal
perusahaan); atau pilihan ketiga berupa pembelian komponen-komponen
E-Commerce yang kemudian saling dikoneksikan dan diintegrasikan
(Lidang Witi, 2021).
1. Membeli paket aplikasi berbasis web siap pakai yang telah tersedia di
pasar.
Pada paketan yang ini, ada dua jenis yang banyak dijual oleh
perusahaan jasa penyedia aplikasi yakni statis dan dinamis. Untuk

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 179

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

yang jenis statis ini, aplikasinya tidak dapat diubah ubah oleh
pengguna atau admin, sedangkan untuk aplikasi yang dinamis, dapat
diubah ubah sesuai kebutuhan admin yang menggunakan. Kedua jenis
aplikasi ini juga memiliki kelemahan yakni perusahaan pengguna
aplikasi ini tidak dapat melakukan pengembangan Ketika perusahaan
sudah mulai membesar.
2. Membuat sendiri aplikasi berbasis web yang dibutuhkan
Pada pilihan model aplikasi yang dibuat sendiri ini, memberikan
banyak keuntungan diantaranya aplikasi ini berbeda dengan aplikasi
yang dibuat orang lain dan aplikasi ini akan sangat mudah
dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan. Aplikasi berbasis web
yang dibuat ini juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkompeten dibidangnya.
3. Pembelian komponen-komponen aplikasi berbasis web, yang
kemudian saling dikoneksikan dan diintegrasikan.
Pada paketan yang ini, perusahaan sebaiknya membuat cetak biru
rencana pengembangan sehingga dapat diketahui dengan jelas kearah
mana pembuatan aplikasi ini. Banyak komponen komponen
pendukung pembuatan aplikasi web yang sudah ada dipasaran
sehingga perusahaan lebih mudah, tinggal hanya mengkonekan saja
dan dapat dipakai. Jenis ini yang banyak dipakai oleh perusahaan
karena lebih mudah digunakan.

C. TAHAPAN PEMBUATAN WEBSITE


1. Persiapan
Tahap persiapan ini sangat penting dilakukan dimana fokusnya pada
pengumpulan data dan informasi yang terkait dengan pembuatan sebuah
website bisnis atau website e-commerce sehingga lebih mudah untuk
melangkah pada tahapan selanjutnya. Ada beberapa kegiatan yang
dilakukan yaitu:
a. Menetapkan tujuan
Sebelum memulai membuat website, harus menetapkan tujuan yang
jelas apa yang akan anda lakukan, sehingga pada tahap pengerjaan
website ini anda tidak lagi bingung dan tetap terarah. Apakah tujuan
yang ingin anda capai dari website? Apakah website yang dibangun ini

180 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

hanya untuk memposting produk-produk untuk diketahui oleh orang


lain? Atau apakah webite yang dibuat ini akan digunakan sekaligus
untuk transaksi jual beli online? Atau apakah website yang dibangun
ini bertujuan hanya untuk sekedar promosi terhadap produk-produk
yang ingin dijual? Silakan tetapkan tujuan anda yang jelas disini
barulah anda berpindah ke tahap selanjutnya.
b. Melakukan analisis pasar
Pada tahapan analisis pasar ini disesuaikan dengan tujuan yang telah
ditetapkan diatas. Lakukan analisis pasar yang tepat sehingga kita
dapat menetapkan sasaran dari website yang dibuat ini benar-benar
sesuai harapan. Jika tujuan yang ditetapkan untuk promosi produk
maka analisis pasar harus menunjukkan ke konsumen seperti apa yang
sesuai dengan produk yang dijual, misalnya sasaran pasar kepada para
wanita atau pria, umur, status sosial, daerah geografis, atau
segmentasi pasar yang jelas.
c. Memilih Fitur
menetapkan fitur dan spesifikasi website sebelum mengerjakan
merupakan sebuah hal yang sangat penting agar saat memulai
nantinya tidak akan bingung dan terhenti. Ada beberapa fitur yang
dapat dipilih yaitu:
 Analytical tool
Pada fitur yang ini, kita akan dapat melakukan analisis terhadap
pengunjung website dengan data yang valid seperti siapa
pengunjung kita, berapa banyak pengunjung perhari, jenis kelamin
apa, darimana mereka berasal, berapa lama mereka berada di
laman website kita, dll. Untuk tool ini kitab isa menggunakan
google analytics.
 SEO (Search Engine Optimization).
Pilihlah SEO yang mudah tetapi berkualitas. Penulis menyarankan
menggunakan SEO dari google. SEO ini sangat bermanfaat karena
dengan penetapan SEO ini, kita memutuskan apakah website yang
akan dibuat itu akan muncul saat pencarian dan berada di laman
google yang keberapa. Semua orang pasti menginginkan laman
websitenya akan muncul di pencarian google halaman pertama.

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 181

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

 SSL (Secure Socket Layers)


Fitur ini akan membantu untuk mengamankan data dan informasi
para pengunjung menyangkut data diri, kartu kredit maupun
informasi yang bersifat sensitif lainnya. Fitur ini wajib dimiliki oleh
semua website agar memberikan kenyamanan para pengunjung.
Apabila website kita tidak dilengkapi dengan fitur ini maka website
kita ini akan disebut not secure.
 Tombol shering
Fitur yang satu ini juga memberikan keuntungan buat website
yang kita bangun, mengapa? Karena dengan fitur tombol shering
ini, kita lebih mudah membagikan konten yang dimiliki dan Ketika
ada pengunjung yang tertarik dengan konten website kita mana
pengunjung pun mudah melakukan share ke orang lain, sehingga
website kita akan semakin banyak dikunjungi orang lain.
 Security
Fitur yang satu ini sangat penting agar website kita tidak bisa di
hack oleh hacker. Oleh sebab itu maka website kita harus diberi
perlindungan super ekstra.

Demikianlah ulasan beberapa fitur yang harus dimiliki sebelum


memutuskan mengerjakan website. Masih banyak fitur yang lain
sesuai kebutuhan dari website.

d. Konten
Konten website harus dipikirkan dan disiapkan lebih awal seperti
gambar, video dan lain-lain, sehingga menarik perhatian orang untuk
berkunjung ke website kita. Apabila websitenya dikerjakan oleh orang
lain maka konten ini harus diserahkan kepada pembuat website jauh
jauh hari sebelum dikerjakan, sehingga benar-benar mendapatkan
hasil sesuai yang diharapkan.
Ada beberapa persiapan yang dapat dilakukan untuk konten yakni
konten harus sesuai dengan tujuan dari website, mengenal siapa calon
pengunjung website kita dan bagaimana mereka menemukan website
kita melalui SEO dan melakukan riset konten website pesaing yang

182 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

akan membantu untuk memberi inspirasi terhadap penulisan konten


website kita.

2. Perencanaan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan
disiapkan terlebih dahulu, agar dalam proses selanjutnya yaitu desain
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Beberapa persiapan perencanaan yang penting adalah
sebagai berikut:
a. Page layout
Page layout merupakan sebuah Teknik yang digunakan untuk
penyusunan elemen-elemen website agar kelihatan menarik bagi
pengunjung website. Contoh elemen website yang diperlukan yaitu
header, footer dan konten. Layout merupakan sebuah draf desain
yakni sebagai patokan utama desain sehingga ketika memasuki tahap
desain sudah menjadi lebih mudah dan terarah. Ada beberapa pilihan
draf desain yang dapat dipakai yaitu mockup, prototype dan wireframe.
Draf desain ini dapat dilihat di online dan dapat dipakai untuk memulai
belajar membuat layout yang sederhana. Ini contoh link layout
menggunakan wireframe: http://designbeep.com/2012/05/17/33-
great-examples-of-web-design-sketches/.
Sedangkan untuk contoh header dapat dilihat pada contoh link berikut:
https://www.niagahoster.co.id/blog/header-website-terbaik/.
b. Fasilitas website
Kehadiran sebuah website harus didukung dengan fasilitas-fasilitas
yang memadai agar para pengunjung website tidak bosan dan tidak
kemana-mana sehingga tingkat penggunaan dan pengunjung selalu
mengalami peningkatan. Content Management System (CMS), harus
sudah mulai ditentukan pada tahap ini sehingga dapat memilih konten
yang sesuai. Ada beberapa fasilitas website yang perlu disiapkan juga
yakni: email, chat online dan panduan website.
c. Rancangan tampilan
Rancangan tampilan ini sangat penting dipersiapkan pada tahapan ini.
Perlu diperhatikan rancangan tampilannya harus dapat menyesuaikan
dengan perangkat-perangkat yang akan digunakan oleh pengunjung

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 183

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

seperti komputer PC, Tablet, android, dan lain lain. Harus dipastikan
bahwa rancangan tampilan ini dapat berjalan dengan baik.
d. Struktur Konten
Pada tahapan ini, kita harus sudah menyiapkan dan memilih beberapa
struktur konten yang sesuai. Struktur konten ini berpatokan pada para
pengunjung website sehingga tidak membingungkan. Ada beberapa
struktur konten yang perlu diperhatikan dan diputuskan untuk dapat
digunakan yakni berapa jumlah halaman website kita, pengaturan tata
letak, pengaturan halaman utama (front page), berita, postingan,
halaman isi, halaman tersembunyi hanya untuk admin dan halaman
kontak untuk pemilik website.

3. Desain
Pada tahap ketiga ini, kita memvisualisasikan apa yang telah
direncanakan pada tahap sebelumnya. Desain tampilan yang sudah dibuat
pada tahap sebelumnya, akan di terjemahkan menjadi lebih detail lagi.
Ada beberapa elemen penting yang harus dilakukan pada tahap desain ini
yakni:
a. Layout
Layout ini mirip dengan yang ada di tahapan sebelumnya. Bedanya
adalah tahap ini kita memilih dan mengurutkan halaman-halaman
website sesuai dengan skala prioritas atau kita mengurutkan
berdasarkan halaman yang paling penting sampai pada halaman yang
kurang penting. Disini kita juga bisa melakukan manipulasi desain
elemen agar pengunjung menemukan terlebih dahulu informasi
penting.
b. Jenis huruf dan warna
Mengapa perlu kita pikirkan desain jenis huruf? Jawabannya adalah
agar jenis huruf yang dipilih ini dapat memberikan kenyamanan
membaca bagi para pengunjung. Jenis huruf ini sangat mempengaruhi
juga tampilan website yang akan dibuka pada komputer pc, tablet
maupun android. Pilihlah jenis huruf yang mudah dibaca oleh
pengunjung dengan ukuran huruf standar yaitu 10-12px. Kita juga
dapat menyesuaikan warna huruf sesuai dengan warna produk yang
dijual dan nama website. Pemilihan warna ini biasanya tidak disadari

184 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

oleh yang punya website. Warna ini sebenarnya berguna untuk


memperkuat nilai pesan yang hendak disampaikan. Untuk huruf
biasanya dalam sebuah website maksimal dua kombinasi huruf.
c. Bentuk
Pemilihan bentuk merupakan sebuah bagian integral dalam desain
website. Bentuk ini menegaskan akan pesan yang hendak disampaikan
dari sebuah website. Bentuk merupakan simbolisme yang
mewadahinya. Bentuk akan memberikan persepsi pengunjung yang
baik pada website dan isi dalam websitenya.
d. Navigasi
Pemilihan tombol navigasi ini harus terencana dengan baik agar para
pengunjung merasa nyaman berselancar di dalam website kita.
Putuskan untuk diletakkan di tempat yang menarik seperti dibagian
bawah atau di bagian atas. Navigasi akan sangat membantu
pengunjung website untuk bergerak dari satu halaman ke halaman
yang lain. Navigasi yang dipasang harus tetap konsisten. Misalnya saat
membuat konten menu utama maka sub menu ditampilkan disebelah
kiri atau kanan yang menarik letaknya. Navigasi ini tidak hanya
diperuntukkan bagi pengunjung tetapi bagi search engine juga
membutuhkannya.
e. Tombol search
Tombol yang akan dipakai oleh pengunjung website untuk mencari
konten atau mengidentifikasi informasi yang terdapat dalam sebuah
data base dengan menggunakan kata kunci tertentu. Adapun fungsi
dari search engine adalah mengindeks alamat dan konten di website,
menyediakan informasi melalui sebuah kata kunci dan media
pemasaran. Search engine yang dapat kita gunakan yaitu google
search engine karena ini yang paling banyak digunakan oleh pengelola
atau pembuat website.
f. About
Halaman about ini sangat penting dalam semua website terlebih lagi
untuk website e-commerce karena para pengunjung akan ingin
melihat lebih detail tentang pemilik website untuk meyakinkan dalam
melakukan transaksi. Halaman about ini biasanya berisi data data

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 185

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

perusahaan kita, jenis produk yang dijual, visi, misi dan semua
informasi yang berkaitan erat dengan profil perusahaan.
Halaman ini lebih menarik dan meyakinkan lagi apabila kita masukan
juga foto dan gambar struktur organisasi perusahaan kita.
g. Laman kontak
Untuk lebih meyakinkan para pengunjung website dan tidak
menimbulkan keragu-raguan kepada para pengunjung website maka
sangat perlu dimasukkan juga laman kontak. Laman kontak ini
biasanya berisi nomor kontak perusahaan atau orang yang menangani
bidang operasional agar mudah untuk dihubungi. Bisa juga di laman
kontak ini dimasukkan nomor yang dilinkan ke whatsapp agar lebih
mudah dihubungi.
Di halaman kontak ini juga disarankan memasukan jam operasional
agar para pengunjung tidak merasa kesal Ketika kita lama menjawab
pertanyaan dari pengunjung web.
h. Aspek visual
Aspek visual merupakan penyajian informasi yang menarik dari sisi
gambar, bentuk, warna, cahaya dan tekstur dalam sebuah website.
Meskipun yang kita jual melalui website ini biasa-biasa saja tetapi,
dengan aspek visual ini akan menarik perhatian pengunjung dan bisa
juga terjadi pengakuan merek dan dalam jangka waktu yang panjang
akan kita akan mengalami kesuksesan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan disini yakni penggunaan
gambar atau foto, usahakan milik sendiri agar tidak diklaim oleh orang
lain. Apabila itu gambar dan foto bukan milik kita maka harus
dicantumkan sumbernya. Jika gambar dan foto miliki sendiri maka ini
akan memberikan kekhasan tersendiri dari website yang dibuat.

4. Pengembangan
Setelah tahap desain sudah selesai dikerjakan maka sudah layak untuk
mulai melakukan pengembangan atau mengerjakan menjadi lebih
sempurna. Berikut ini tahapan pengembangan atau pembuatan website:

186 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

a. Standar Website dan Bahasa Pemrograman


Standar web merupakan spesifikasi yang ditetapkan atau dikeluarkan
oleh Word Wide Web Consortium (W3C). Pada tahap ini, sangatlah
penting untuk menetapkan pemilihan standar agar dikemudian hari
teknologi semakin berkembang maka website ini juga dapat dengan
mudah diakses ataupun dikelola dan dikembangkan lagi. Website yang
mengikuti standar ini lebih mudah digunakan oleh para pengguna
walaupun diakses dari berbagai piranti hardware tanpa masalah.
Adapun keunggulan apabila kita mengikuti standar ini yakni:
meningkatkan aksesibilitas, biaya desain yang lebih murah, biaya
hosting yang lebih murah karena memiliki ukuran file yang lebih kecil
dan terstruktur, meningkatkan fungsi website karena loading lebih
cepat dan tidak membosankan, meningkatkan aksesibilitas dan
memudahkan dalam melakukan tata ulang apabila dikehendaki.
Bahasa pemrograman sangatlah penting dalam dunia website. Dengan
menguasai Bahasa pemrograman maka seseorang dapat dengan
mudah mengerjakan sebuah website dengan baik dan benar. Untuk
Bahasa pemrograman yang baik dan benar ini, maka orang yang
hendak mengerjakan website harus menguasai tiga hal yakni struktur
data yang digunakan, algoritma program dan data base yang akan
digunakan.
Ada beberapa Bahasa pemrograman web yang harus diketahui agar
nantinya tidak salah memilih yakni Bahasa C, Bahasa C++, Java, Phyton,
CSS/HTML, JavaScrip, PhP, SQL, TypeScript, Ruby dan Go.
b. Database
Database ini sering disebut juga dengan nama basis data. Database
merupakan sekumpulan data yang dikelola dengan baik berdasarkan
sebuah ketentuan tertentu yang saling berhubungan. Database juga
merupakan tempat untuk menyimpan template, gambar, layout dan
kode website. Ketika kita hendak membangun sebuah website toko
online maka kita memiliki gambar produk, deskripsi produk, harga
produk, dll.
Pada umumnya database memiliki lima komponen yakni data,
hardware, system operasi, database management system (DBMS), dan
database access language. Ada banyak pilihan menggunakan

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 187

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

database management system (DBMS) tetapi perlu diingat bahwa


masing-masing database sudah memiliki fungsi-fungsi yang berbeda
sesuai dengan keperluan dan penyimpanan datanya. Berikut ini ada
beberapa contoh database yang popular yakni: MySQL, Oracle,
Microsoft Access, Microsoft SQL Server, PostgreSQL, MongoDB, dll.
c. Keamanan
Faktor keamanan juga penting untuk disiapkan pada saat kita hendak
membangun sebuah website karena akan diakses oleh banyak orang.
Tujuannya adalah untuk melindungi semua data yang ada didalam
website tersebut seperti, data identitas, email, rekening, password, dll.
Ada begitu banyak kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab di dunia maya. Oleh sebab itu perlu
disiapkan pengamanan website dari serangan-serangan yang akan
menghancurkan website seperti: malware, Blacklist, DDoS, eksploitasi
kerentanan dan defacement. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu
diketahui juga beberapa cara untuk meningkatkan keamanan agar
meminimalisir hal-hal buruk yang tidak diinginkan yakni:
menggunakan Secure Sockets Layer (SSL) yang penggunaannya pada
alamat domain yakni https://, selalu mengupdate CMS website agar
tidak mudah diretas oleh hacker, melakukan konfigurasi di server
untuk meningkatkan keamanan, batasi akses pengguna, mengganti
pengaturan default pada CMS, selalu membackup website dan selalu
perhatikan akses user untuk file permission.
d. CMS (Content Management System)
CMS merupakan sebuah aplikasi yang sangat bermanfaat untuk
melakukan pengelolaan, pengubahan dan mempublikasikan konten
website. CMS ini bisa menjadi pilihan utama apabila kita tidak memiliki
latar belakang IT. Di CMS ini, bisa terjadi kolaborasi antara beberapa
pengguna. Biasanya konten website ini disimpan dalam sebuah
database atau basis data yang dikelola dengan DBMS (Data Base
Management System). Mengapa perlu CMS?
1) Karena CMS akan menyajikan data yang sama dengan user
interface (UI) dalam bentuk visual.

188 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

2) Pengguna CMS tidak perlu berlatar belakang IT karena CMS


mudah digunakan oleh siapa saja tanpa harus mengetahui hal
teknis seperti coding.
3) Mempermudah publikasi dan mengubah isi konten.
4) Meningkatkan efisiensi bisnis online.
5) Mempermudah penambahan fungsi dan fitur-fitur baru website.

Ada beberapa contoh CMS yang Open source (gratis) yakni:


 WordPress: merupakan aplikasi yang sifatnya gratis dimana semua
orang dapat mengakses secara bebas untuk kepentingan apapun
sesuai tujuan dari website. Untuk saat ini, CMS WordPress paling
banyak digunakan. Untuk lebih leluasa dan cepat membuat
website dengan CMS WordPress maka perlu membeli hosting dan
domain dimana pada layanan hosting biasanya sudah disiapkan
CMS WordPress.
 Joomla: merupakan aplikasi yang mirip dengan WordPress hanya
rating penggunaan berada dibawa WordPress. Seperti WordPress,
CMS Joomla ini juga sebaiknya kita membeli hosting dan domain
agar lebih mudah dalam melakukan pengelolaan.
 Opencart: merupakan aplikasi yang mirip dengan WordPress dan
Joomla. Aplikasi ini juga masih gratis dan biasanya sudah ada
dalam paketan saat apabila kita membeli hosting dan domain.

Gambar 10.1 Aplikasi CMS Open source

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 189

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar diatas adalah CMS WordPress dan Joomla yang sudah ada
didalam sebuah paketan, ketika membeli hosting dan domain untuk
website. Jadi CMS merupakan pilihan yang paling mudah untuk
membangun sebuah website tanpa memiliki latar belakang IT.

5. Peluncuran
Tahap peluncuran atau lounching ini sangat penting dilakukan untuk
sebuah website yang baru agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan setelah
proses peluncuran. Pada tahap ini, kita wajib membuat website checklist
untuk setiap tahapan yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan dengan
memberi tanda check (v) pada tahapan yang sudah dilalui atau sudah
selesai dilakukan dan siap untuk lanjut ke tahap berikutnya. Disamping
menyatakan tahapan sudah selesai, ada hal penting dari maksud lainnya
yaitu menjamin lounching yang mulus tanpa masalah karena sudah diuji
coba.
Ada beberapa point penting yang harus dilakukan uji coba dengan
menggunakan dokumen checklist dan dinyatakan tanpa ada masalah yakni:
a. Checklist untuk konten dan search engine optimization
Materi Checklist Sesuai/Tidak
Konten bebas erros V
Halaman website sudah lengkap V
Copywriting sudah sesuai brand V
Format artikel sudah sesuai V
Meta description artikel sesuai V
Link internal website V
Keyword artikel sudah sesuai target V
Gambar konten sudah sesuai V
dll

b. Checklist untuk review desain website


Materi Checklist Sesuai/Tidak
Logo dan Site Icon V
Desain web sudah sesuai dengan rencana V
Web sudah mampu merespon sesuai desain
V
untuk berbagai perangkat hardware

190 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Lisensi gambar atau font V


Web desain nyaman untuk dipandang V
Desain halaman error 404 V

c. Checklist untuk website analytics


Materi Checklist Sesuai/Tidak
Website sudah tersertifikasi SSL
V
(Secure Sockets Layer)
Akses ke google analitycs V
Filter IP Adress V

d. Checklist untuk website browser testing


Materi Checklist Sesuai/Tidak
Tes kecepatan website V
Tes CSS/HTML V
Tes Upload file V
Tes form yang ada di website V
Tes user experience V
Tes website dari berbagai browser V

e. Checklist akhir sebelum lounching


Materi Checklist Sesuai/Tidak
Sudah terhubung media social V
Sudah terhubung newsletter V
Sudah periksa ulang seluruh checklist V

f. Checklist akhir setelah lounching


Materi Checklist Sesuai/Tidak
Data website sudah ada di google analaytics V
Tidak ada error di sitemap V
Buat pengumuman website lounching V
Buat postingan website lounching di media
V
social
Website sudah terindex google V

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 191

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Demikianlah beberapa point penting yang dapat kita lakukan dengan


cara sederhana yakni menggunakan checklist agar tidak terlewatkan
proses pengecekan sehingga saat lounching dapat berjalan dengan lancar.

6. Pemeliharaan
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tahapan terakhir yang
harus dilalui. Pada tahapan ini, dilakukan secara berkala dan rutin agar
menjaga website tetap stabil. Ada beberapa point penting yang harus
dilakukan pada tahapan ini yaitu:
a. Konten
Konten merupakan hal penting yang harus dijaga dan selalu terupdate
sesuai dengan perkembangan dunia teknologi informasi. Hal ini wajib
dilakukan karena merupakan daya Tarik bagi pengunjung. Apabila
konten selalu tampil menarik maka trafik pengunjung akan selalu
meningkat.
b. Support
Support merupakan hal penting juga dalam manajemen website.
System support ini biasanya ditangani oleh beberapa operator agar
selalu siap setiap saat apabila ada kerusakan atau masalah pada
website, dengan segera tim support ini akan memperbaikinya.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas ini dilakukan agar mengetahui trafik seberapa tingginya
pengunjung terhadap website. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbagai aplikasi seperti screen reader. Mengingat betapa pentingnya
hal ini maka hal ini juga harus dimasukkan didalam jadwal perawatan
sebuah website.

D. HOSTING DAN DOMAIN


Sebelum membahas langsung pada hosting dan domain, terlebih
dahulu mari kita lihat apa sebenarnya website ini. Website adalah
kumpulan halaman dari sebuah domain yang memiliki isi berbagai
informasi, dapat dilihat dan dibaca oleh pengguna. Informasi yang
biasanya dimuat di dalam laman website antara lain seperti konten berita,
gambar, video, link dan lain-lain yang pada prinsipnya dapat digunakan
oleh orang yang membukanya. (Enderia et al., 2022).

192 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Ada dua (2) komponen penting dalam pembentukan sebuah website


yakni hosting dan domain.
Tanpa adanya hosting dan domain maka website yang sudah
dikerjakan tidak dapat dipublikasikan.
a. Hosting
Hosting merupakan sebuah layanan tempat atau space penyimpanan
data-data yang ada di dalam sebuah website yang akan dipublikasikan
(Enderia et al., 2022). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa hosting
merupakan sebuah rumah yang disewa sesuai dengan kesepakatan
perbulan, pertahun, dst.
Hosting ini biasanya disewa bersamaan dengan domain. Harga untuk
paketan hosting dan domain sesuai dengan kebutuhan dan layanan yang
diinginkan. Berikut ini ada beberapa tipe hosting yang bisa menjadi acuan
dalam melakukan penyewaan hosting.
 Shared hosting: hosting tipe ini banyak digunakan oleh pemula karena
harganya murah dengan space yang minimalis.
 Cloud base hosting: hosting tipe ini juga banyak diminati orang karena
layanan sudah menyiapkan server lebih dari satu sehingga apabila
server tempat penyimpanan error/rusak maka website tetap berjalan
dengan menggunakan server yang lain. Biaya untuk tipe ini lebih
mahal dari shared hosting.
 VPS (Virtual Private Server): tipe hosting ini menyediakan space
kosong dan dikelola langsung oleh penyewa itu sendiri. Hosting ini
banyak digunakan orang karena dapat mengatur sesuai kebutuhan
sendiri.
 Dedicate Server: untuk tipe yang ini, satu server disiapkan khusus
untuk satu penyewa saja.

b. Domain
Domain adalah alamat dari sebuah website seperti
www.mjmkomputer.com, www.google.com, www.tokopedia.com,
www.uniflor.ac.id, www.mitraindo.org, dll. (Enderia et al., 2022). Setiap
alamat memiliki ekstensi yang berbeda-beda sesuai jenis dari website.
Berikut ini beberapa jenis ekstensi yang menunjukkan jenis dari sebuah
website.

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 193

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

 .Com. untuk jenis ini digunakan oleh website commercial atau untuk
bisnis dan umum.
 .Org. untuk jenis ini digunakan oleh website organisasi.
 .Co. untuk jenis ini digunakan oleh website corporate atau perusahaan
 .Ac.id. untuk jenis ini digunakan oleh website institusi Pendidikan
tinggi
 .biz. untuk jenis ini digunakan oleh website khusus bisnis
 .info. untuk jenis ini digunakan oleh website yang hanya
menyampaikan informasi.
 .tv. untuk jenis ini digunakan oleh website televisi
 .net. untuk jenis ini digunakan oleh website layanan internet.

Demikian sedikit uraian dari domain agar dapat dipahami sehingga


didalam memilih domain tidak salah dan menemui kesulitan.

E. RANGKUMAN MATERI
1. Ada tiga (3) cara dalam mengadakan website yakni:
 Membeli paket aplikasi berbasis web siap pakai yang telah
tersedia di pasar.
 Membuat sendiri aplikasi berbasis web yang dibutuhkan.
 Pembelian komponen-komponen aplikasi berbasis web, yang
kemudian saling dikoneksikan dan diintegrasikan.
2. Tahapan dalam pembuatan website yakni persiapan, perancangan,
desain, pengembangan peluncuran dan pemeliharaan.
3. Ada dua komponen penting dalam pembentukan sebuah website yaitu
hosting dan domain. Tanpa ada kedua komponen ini maka website
tidak dapat dipublikasikan untuk umum.
4. Untuk website bisnis atau komersial maka akan menggunakan domain
dengan ekstensi .com

194 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

TUGAS DAN EVALUASI


1. Jelaskan 3 cara dalam mengadakan sebuah website.
2. Jelaskan apa saja yang perlu disiapkan dalam pembuatan website pada
tahap perencanaan.
3. Jelaskan apa saja yang perlu disiapkan dalam pembuatan website pada
tahap desain.
4. Jelaskan apa saja yang perlu disiapkan dalam pembuatan website pada
tahap pengembangan.
5. Apa yang dimaksudkan dengan CMS (Conten Management System)
dan apa saja keunggulannya.

Faktor-Faktor Perancangan Website (Web Planing) | 195

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Enderia, Siswadi, S., Listya, K., Dita Haspari, R. P., Hamzah, A., Rachmawati,
D. W., Liniarti, S., Andayani Nasution, R., Witjaksono, A., & Lidang
Witi, F. (2022). Sistem Informasi AKuntansi (A. Masruroh (ed.); 1st
ed.).
https://repository.penerbitwidina.com/publications/356363/sistem
-informasi-akuntansi
Lidang Witi, F. (2021). Membangun E-Commerce, Teori Strategi dan
Implementasi (E. Pujiyono (ed.); 1st ed.). Amerta Media.
Suryawinata, M. (20190. Buku Ajar Pengembangan Aplikasi Berbasis Web
(Septi Budi Sartika (ed.); 1st ed). UMSIDA Press.
https://markey.id/blog/development/tahapan-pembuatan-website

196 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 11: STRATEGI
PENENTUAN HARGA
DALAM DIGITAL MARKETING

Chairani Putri Pratiwi, B.Sc., M.Si

BINUS Entrepreneurship Centre/BINUS Business School, Management Department

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 11
STRATEGI PENENTUAN HARGA
DALAM DIGITAL MARKETING

A. PENDAHULUAN
Kondisi Pandemik Covid-19 yang dihadapi oleh Indonesia saat ini
tanpa disadari memaksa semua usaha kecil atau mikro untuk mampu
beradaptasi dalam menggunakan platform digital. Namun kondisi ini
bukanlah hal yang mudah beralih dari cara konvensional untuk berjualan
serta lihai dalam penggunaan platform digital dimana kurangnya
pengetahuan pelaku usaha kecil atau mikro ini pada platform digital serta
persaingan yang ketat di online-market. Selain hal teknis dalam hal
memahami dan menggunakan platform digital, pengetahuan pelaku usaha
online terutama usaha kecil mengenai strategi penetapan harga digital (e-
price) juga kerap disadari sebagai hal utama yang mereka hadapi.
Masyarakat saat ini harus mampu dan cepat beradaptasi pada tren
dan perubahan yang dilakukan para pelaku usaha, dimana mereka
menjadi lebih fleksibel dan mengadopsi strategi baru untuk mendapatkan
pangsa pasar. Digital marketing adalah alat yang berguna untuk
mempromosikan produk, seperti pelanggan dapat mengakses berbagai
informasi produk kapan saja dan dari mana saja. Pada saat yang sama,
keuntungan lain yang diterima oleh pelaku bisnis adalah biaya promosi
yang lebih rendah dibandingkan dengan metode promosi tradisional, serta
membangun koneksi dan cara baru untuk berkomunikasi dengan setiap
klien.

198 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Harga merupakan bagian dari strategi pemasaran terutama untuk


bisnis yang mulai beralih dari gaya konvensional ke digital marketing.
Komponen terpenting dalam proses pembelian suatu produk pastilah
harganya. Harga merupakan hal sensitif dimana dapat menjadi salah satu
daya tarik minat calon pembeli terhadap produk , meningkatkan penjualan,
atau mendorong pembeli melakukan pembelian secara berulang kali. Jika
para pelaku usaha tidak pernah mengetahui secara mendalam bagaimana
cara menggunakan penetapan harga sebagai bagian dari strategi
pemasaran, maka pelaku bisnis perlu waspada dengan cepatnya masuk
para pesaing bisnis di dalam pemasaran yang dilakukan secara digital.
Dalam pengertian ini, penetapan harga adalah tantangan bagi divisi atau
bagian pemasaran karena strategi penetapan harga ditangguhkan dari
formula baku penetapan harga yang berarti menutupi biaya dan
menghasilkan keuntungan. Selain itu, pemasaran digital (digital marketing)
dapat memberikan keuntungan dan kerugian bagi pelaku bisnis, karena
harga yang kecil dapat membatalkan strategi pemasaran atau fitur produk
lainnya.

B. DEFINISI DAN MANFAAT STRATEGI PENETAPAN HARGA


Strategi penetapan harga (Pricing Strategy) adalah metode yang
digunakan dalam menentukan harga produk/layanan dari bisnis.
Penetapan harga merupakan salah satu faktor kunci bagi bisnis untuk
meraih keuntungan. Dengan kata lain penetapan harga merupakan hal
krusial dalam proses bisnis secara keseluruhan. Dimana harga produk
bergantung pada jumlah biaya produksi (cost of goods), incremental cost,
biaya proses penjualan dan operasi, biaya kampanye pemasaran (strategi
marketing campaign), biaya product development, hingga biaya selama
siklus penjualan (sales cycle). Bukan hanya itu saja. Penetapan harga ini
juga menjadi elemen utama untuk menentukan keuntungan dalam bisnis.
Penetapan harga yang tepat dan sesuai berdampak terhadap suatu produk
akan lebih mudah untuk terjual dan bersaing di pasaran. Penentuan harga
yang tepat akan menciptakan demand atau permintaan yang optimal dari
konsumen dan mitra bisnis, hingga meningkatkan angka retensi.
Penentuan harga ini pun bukan hanya berlaku untuk perusahaan yang

Strategi Penentuan Harga dalam Digital Marketing | 199

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

memproduksi barang untuk konsumen saja (B2C), melainkan juga untuk


skala bisnis B2B (Business to Business).
Penentuan harga akan memengaruhi bargaining power atau daya
tawar dari suatu perusahaan. Semakin tinggi bargaining power yang Anda
miliki, maka posisi Anda di pasar (market positioning) maupun market
share pun akan semakin menguat. Selain itu, penentuan harga yang tepat
juga akan menjadi senjata jitu untuk menghadapi kompetitor di pasar.
Artinya, Anda dapat meminimalisir persaingan bisnis dan ancaman
pendatang baru.
Pelaku bisnis pemula atau kecil akan sering menggunakan berbagai
strategi penetapan harga saat memasarkan produk baru. Dua strategi
penetapan harga pada umumnya skim pricing dan penetrasi harga (price
penetration). Skim Pricing memperkenalkan produk baru dengan harga
yang relatif tinggi. Sebuah perusahaan akan menggunakan skim pricing
ketika ingin memulihkan biaya produksi dengan cepat. Perusahaan kecil
harus sering mengganti biaya ini untuk menghasilkan lebih banyak produk.
Sebaliknya, strategi penetrasi harga adalah pendekatan berbiaya rendah
untuk memasarkan produk baru. Tujuan dari price skimming adalah untuk
meningkatkan pangsa pasar dengan cepat atau membangun basis
pelanggan yang besar.
Adapun manfaat dari penetapan harga sebagai faktor kunci dalam
bisnis antara lain sebagai berikut:
1. Membantu perusahaan dalam proses pengembangan produk yang
lebih berkualitas
2. Meningkatkan brand image dan brand value
3. Lebih mudah dalam market positioning
4. Mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
5. Meminimalisir risiko kerugian
6. Meningkatkan angka customer loyalty dan brand loyalty

C. CARA DALAM MENETAPKAN HARGA


Penetapan harga menjadi salah satu elemen penting yang berperan
dalam menentukan perkembangan dan pertumbuhan suatu bisnis (growth
rate). Dengan mematok harga yang tepat, sebuah bisnis bisa mendapatkan
demand produk yang tinggi dan meningkatkan penjualan. Untuk

200 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

menentukan harga yang sesuai dengan produk dan kebutuhan bisnis


online Anda, ada beberapa cara yang perlu perusahaan terapkan dengan
seksama. Antara lain:
1. Berdasarkan Total Biaya yang Perusahaan Keluarkan
Penetapan harga bergantung pada biaya yang perusahaan keluarkan
dalam proses bisnis secara keseluruhan. Artinya harus menentukan harga
jual dengan berpedoman pada total biaya untuk memproduksi suatu
produk. Nantinya, perusahaan perlu melakukan perhitungan untuk
mendapatkan laba atau profit margin. Sehingga fungsi utama dari strategi
ini adalah untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya. Dimana dalam
proses pricing, harus mampu mematok harga yang dapat menutupi biaya
produksi dan menghasilkan keuntungan dalam bisnis.

2. Menetapkan BEP (Break Even Point)


BEP atau break even point adalah titik keseimbangan hasil dari
pendapatan dan modal yang perusahaan keluarkan. Strategi ini diterapkan
dengan cara menetapkan harga jual berdasarkan total pengeluaran dan
hasil yang diterima perusahaan secara keseluruhan. Secara gamblang,
strategi ini akan membuat bisnis atau perusahaan tidak akan
mendapatkan keuntungan. Meski begitu, strategi ini memberikan jaminan
bahwa perusahaan tidak akan mendapatkan kerugian atau mengalami
pure risk. Bahkan justru bisa menemukan keseimbangan dalam pasar.

3. Mark Up Strategi
Mark up juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk
menentukan harga. Pada dasarnya mark up sendiri mengacu pada cara
menetapkan harga jual dengan mempertimbangkan harga pokok di awal
pembelian. Sehingga mark up sendiri menunjukkan harga jual yang
biasanya lebih besar ketimbang biaya produksi. Jadi semakin tinggi mark
up, maka keuntungan perusahaan pun akan semakin besar.

4. Riset Permintaan Pasar


Langkah lain di dalam penentuan harga dapat dengan cara melakukan
market research atau riset pasar untuk menentukan harga jual suatu
produk. Caranya adalah dengan mengamati tingkat demand atau

Strategi Penentuan Harga dalam Digital Marketing | 201

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

permintaan pasar terhadap produk yang ditawarkan atau dijual. Fungsi


utama dari strategi ini adalah untuk memahami kebutuhan target pasar
dan kesulitan yang mereka hadapi (customer pain point). Dengan
menciptakan produk berdasarkan permintaan dan kebutuhan audiens,
maka hal tersebut bisa menjadi acuan untuk menetapkan harga. Semakin
tinggi permintaan konsumen terhadap produk tersebut, maka akan
semakin tinggi pula harga yang bisa ditetapkan. Untuk melakukan riset,
perlu menganalisis sejumlah faktor. Antara lain feedback dari konsumen
(customer feedback), hingga kemungkinan adanya produk pengganti atau
substitute product yang membuat konsumen lebih tertarik.

5. Melakukan Analisis kompetitor


Strategi yang terakhir adalah dengan melakukan analisis pesaing atau
competitive analysis. Pada dasarnya, semua bisnis tentu akan memiliki
kompetitor sehingga analisis kompetitor adalah hal penting yang wajib
dilakukan untuk mendapatkan atau mempertahankan posisi di pasar. Cara
melakukan strategi ini adalah dengan mengamati kinerja dari pesaing
bisnis. Misalnya adalah melihat kualitas produk yang mereka tawarkan
pada customer, pasokan barang, serta harga yang mereka patok untuk tiap
produknya. Dengan strategi ini, bisa ditentukan harga yang sekiranya lebih
terjangkau bagi konsumen. Contohnya apabila bisnis yang bergerak di
bidang fashion maka memiliki pesaing yang mengeluarkan koleksi busana
dari bahan tertentu. Dengan bahan yang sama, dapat menawarkan koleksi
produk yang memiliki harga lebih murah. Hasilnya konsumen pun akan
lebih tertarik untuk membeli produk dengan kualitas sama namun harga
dibawah harga jual milik kompetitor. Sehingga strategi ini tentunya akan
membantu dalam menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

202 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

D. JENIS-JENIS PENETAPAN HARGA

Gambar 11.1 Jenis-jenis Pricing Strategy (Medium, 2021)

Setelah memahami definisi terkait penetapan harga, mengetahui


manfaat dan cara menentukan harga jual suatu produk, berikut ini akan
dijelaskan mengenai jenis-jenis pricing. Pada dasarnya jenis pricing ini bisa
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan/bisnis. Berikut
adalah beberapa di antaranya:
1. Cost-plus pricing
Cost-plus pricing merupakan jenis strategi penetapan harga yang
paling simple dan umum dipakai oleh para pelaku bisnis Jenis ini bisa Anda
sebut sebagai mark up pricing. Ini merupakan strategi yang paling sering
diterapkan oleh perusahaan. Mematok harga di atas biaya produksi untuk
mendapatkan keuntungan merupakan strategi yang diterapkan pada jenis
pricing ini.

Strategi Penentuan Harga dalam Digital Marketing | 203

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Dalam jenis pricing ini, tidak perlu memperhatikan permintaan pasar


atau kompetisi yang ada di sana. Misalnya, Anda adalah penjual roti
sandwich. Anda membutuhkan Rp 10.000 untuk membeli bahan-bahannya.
Selain itu, Anda ingin punya keuntungan sebesar Rp 5.000. Ini berarti,
harga penjualan jus = Rp10.000+Rp5.000 = Rp15.000. Jenis pricing strategy
ini juga sering disebut dengan markup pricing.

Gambar 11.2 Penerapan Cost-Plus Pricing Strategy (Medium, 2021)

Biaya ditambah harga adalah metode paling sederhana untuk


menentukan harga, dan mewujudkan ide dasar di balik berbisnis. Anda
membuat sesuatu, menjualnya lebih dari yang Anda habiskan untuk
membuatnya (karena Anda telah menambah nilai dengan menyediakan
produk), dan membeli sesuatu yang bagus dengan perbedaannya. Dalam
praktiknya, banyak perusahaan menghitung biaya produksi mereka,
menentukan margin keuntungan yang mereka inginkan dengan menarik
angka begitu saja, menampar kedua angka itu bersama-sama dan
kemudian menempelkannya pada beberapa ribu widget. Sesederhana itu.
Metode ini melibatkan sangat sedikit riset pasar, dan juga tidak
mempertimbangkan permintaan konsumen dan strategi pesaing.
Secara keseluruhan, cost-plus pricing harga tidak ideal untuk sebagian
besar bisnis, kecuali jika Anda benar-benar tidak dapat menghabiskan
waktu ekstra untuk aspek terpenting dari bisnis Anda, yang terkadang
terjadi ketika Anda terjebak dengan memenuhi pesanan Terlepas dari
kemudahannya, tidak ada software atau perusahaan SaaS (Software-as-a-
Service) yang boleh menggunakan cost-plus pricing, karena nilai yang
diberikan secara tradisional jauh lebih banyak daripada biaya Anda untuk
melakukan bisnis.
204 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

2. Competition-based pricing:
Pilihan strategi penetapan harga selanjutnya adalah competition-
based pricing atau dikenal dengan istilah competitive pricing atau
competitor-based pricing. Strategi ini memiliki konsep yang sama persis
dengan namanya. Hal tersebut dikarenakan jenis penetapan harga yang
satu ini bergantung pada harga yang kompetitor terapkan. Anda bisa
menjual produk lebih murah untuk menawarkan harga kompetitif. Berapa
harga produk yang dijual kompetitor Anda? Angka itulah yang dijadikan
patokan penetapan harga pada bisnis Anda. Kamu bisa menjual produk
lebih murah untuk menawarkan harga kompetitif. Sebaliknya, kamu bisa
menjual kemewahan atau kualitas dengan membuatnya lebih mahal.

Gambar 11.3 Penerapan Competiton Based Pricing Strategy (Medium, 2021)

3. Premium pricing
Premium pricing merupakan teknik penetapan harga dengan
menonjolkan kemewahan dan kualitas produk (product-led growth). Hal
tersebut tidak lepas dari kondisi dimana selalu ada segmen pasar yang
mau membayar sesuai dengan kualitas yang Anda tawarkan. Contohnya
adalah brand fashion ternama yang mematok harga mahal untuk tiap

Strategi Penentuan Harga dalam Digital Marketing | 205

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

koleksinya. Dalam pepatah “ada harga ada rupa” sehingga atas pepatah ini
mendorong strategi premium pricing lahir. Tentu saja, selalu ada segmen
pasar yang mau membayar lebih demi kualitas. Ada juga orang yang
mencari produk mewah dan prestisius. Segmen inilah yang ditarget dalam
strategi premium pricing.

Gambar 11.4 Jenis-jenis Pricing Strategy (Medium, 2021)

4. Freemium pricing
Freemium pricing merupakan teknik yang cocok bagi bisnis di bidang
SaaS SaaS (Software-as-a-Service). Umumnya perusahaan secara awal
memberikan uji coba fitur secara gratis. Kemudian dalam jangka waktu
tertentu, masa uji coba tersebut akan berakhir dan konsumen perlu
membayar untuk mendapatkan fitur yang utuh. Contohnya adalah
platform streaming musik Spotify.

5. Skimming pricing
Skimming pricing merupakan strategi dimana awalnya perusahaan
akan menjual produk dengan harga tinggi. Namun, seiring berjalannya
waktu, nilai produk tersebut akan turun. Sehingga perusahaan juga harus
menurunkan harganya pula. Tujuan pricing ini adalah untuk mempercepat
penjualan produk tersebut. Sebagai contoh produk Apple yakni iPhone,

206 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

saat seri iPhone yang baru diluncurkan, Apple tentu masih menjual iPhone
seri lama. Akan tetapi, harga seri lama ini turun. Situasi seperti inilah yang
disebut dengan price skimming dimana awalnya, perusahaan menjual
barang dengan harga tinggi. Dengan berjalannya waktu, nilai barang
tersebut tentu turun. Nah, harganya akan ikut menurun pula.
Selain perusahaan gadget, strategi ini juga biasa digunakan oleh pasar
swalayan yang menjual makanan. Ketika sudah sore, harga makanan siap
saji di sana kerap diturunkan. Ini dilakukan bukan karena kualitasnya
sudah buruk. Tujuan sebenarnya adalah mempercepat penjualan agar tak
ada makanan yang harus menginap atau tersisa atau harus dibuang karena
daya tahan produk yang tidak lama.

Gambar 11.5 Penerapan Skimming Pricing Strategy (Medium, 2021)

6. Bundle pricing
Sesuai dengan namanya, bundle pricing adalah strategi di mana
menjual produk yang lebih murah dengan cara bundling. Tujuannya adalah
untuk mempercepat penjualan. Terutama untuk produk musiman
(seasonal product) dalam seasonal marketing. Sebagai contoh Anda
menjual harga kaus senilai Rp100.000 dan harga celana senilai Rp75.000.

Strategi Penentuan Harga dalam Digital Marketing | 207

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Jika konsumen ingin membeli kaus dan celana maka harga yang harus
dibayar oleh konsumen senilai Rp150.000. Strategi ini merupakan strategi
dalam penetapan harga bundle pricing. Dimana Anda menjual dua produk
yang terpisah. Akan tetapi, saat digabung, harganya menjadi lebih murah.
Strategi ini ternyata bisa mempercepat penjualan, lho. Harga yang terasa
lebih murah tentu membuat siapa pun tertarik. Namun, di lain sisi harga
penjualan pada bisnis Anda jadi menurun. Ini tentu jika dilanjutkan dapat
mengancam angka keuntungan bersih dari bisnis Anda. Walaupun
demikian, hal ini tidak akan menjadi keresahan jika banyak calon
pelanggan yang terpikat dengan harga bundling, Anda tetap bisa
memaksimalkan keuntungan.

7. Physichological pricing
Psychological pricing terdiri dari beberapa strategi yang berbeda,
namun sama-sama berkaitan dengan psikologi manusia. Strategi yang jadi
bagian dari psychological pricing itu di antaranya:
a. Odd pricing
Jenis strategi yang diterapkan harga dari sebuah produk Rp100.000
namun ditulis dengan Rp.99.999 dimana bagi konsumen harga yang
tertera terasa lebih terjangkau. Jika ingin memberi kesan harga murah,
dapat menggunakan strategi ini. Dengan menerapkan penulisan harga
dengan akhiran angka ganjil, bukannya angka bulat.

b. Even pricing
Strategi even pricing merupakan kebalikan dari odd pricing. Harga
dituliskan senilai Rp100.000, bukannya Rp99.999. Ketika harga yang
tertera dengan angka bulat, kesan mewah dan prestisius dari produk
terasa makin menonjol.

c. BOGOF (buy one get one free)


BOGOF atau dikenal dengan buy one get one free maksudnya dengan
beli satu gratis satu. Layaknya bundle pricing, strategi ini bisa
mempercepat penjualan. Jika tak berhasil, ia juga justru bisa menurunkan
laba bersih.

208 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Dari ketujuh jenis penetapan harga yang telah dipaparkan di atas


seiring perubahan dan dinamika, dalam memasarkan produk secara
pemasaran digital ada beberapa istilah pricing strategy (Reisman et.al.,
2019) sebagai berikut:
a. Name your own price (NYOP)
Name your own price (NYOP) adalah mekanisme di mana pembeli
membuat penawaran untuk suatu produk dan jika tawaran lebih tinggi
dari harga cadangan yang tidak diketahui oleh konsumen maka tawaran
harga tersebut diterima. Biasanya, tetapi tidak selalu, penawaran NYOP
merupakan penawaran harga 'buram' karena konsumen tidak memiliki
informasi lengkap tentang produk yang akan mereka beli. Misalnya,
pemasok kursi maskapai penerbangan atau kamar hotel tidak boleh
ditentukan sebelum terjadinya penawaran. Umumnya jenis penetapan
harga ini menghasilkan peningkatan laba.

b. Pay what you want (PWYW)


Strategi penetapan harga ini merupakan bentuk penetapan harga
partisipatif di mana pelanggan memiliki kendali atas penetapan harga dan
dapat membayar harga apa pun di atas atau sama dengan nol. Tidak
seperti kelihatannya, strategi penetapan harga ini sering kali menghasilkan
lebih banyak keuntungan dan peningkatan pangsa pasar karena sebagian
besar pelanggan membayar jumlah yang melebihi harga biaya produk.
Sebagai contoh jika Anda datang ke restoran dengan tema all you can eat
di Indonesia terutama di kota besar beroperasi dengan sukses
menggunakan strategi penetapan harga ini.

c. Dynamic Pricing
Penetapan harga ini adalah strategi penetapan harga yang relatif baru
yang menetapkan harga berbeda untuk barang yang sama dari pengguna
yang berbeda tergantung pada kemampuan mereka untuk membayar.
Strategi penetapan harga ini bergantung pada internet dan biasanya
digunakan oleh situs web eCommerce. Ini menggunakan cookie dan
riwayat penelusuran internet pengguna untuk memahami kebutuhan
mereka dan urgensi untuk membeli dan memberi harga produk yang
sesuai untuk meningkatkan penjualan.

Strategi Penentuan Harga dalam Digital Marketing | 209

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

d. Penetration Pricing
Penetration pricing adalah strategi penetapan harga di mana harga
produk awalnya dijaga lebih rendah dari produk pesaing untuk
mendapatkan sebagian besar pangsa pasar dan memicu pemasaran dari
mulut ke mulut. Meskipun strategi ini pada awalnya menyebabkan
kerugian, namun banyak pelanggan yang beralih ke merek karena harga
yang rendah. Setelah pelanggan ini menjadi loyal dan merek mencapai
penetrasi pasar yang kuat, pemasar menaikkan harga ke titik di mana
mereka mendapatkan keuntungan optimal tanpa kehilangan banyak
pelanggan.

E. RANGKUMAN MATERI
Kondisi Pandemik Covid-19 yang dihadapi oleh Indonesia saat ini
tanpa disadari memaksa masyarakat saat ini harus mampu dan cepat
beradaptasi pada tren dan perubahan yang dilakukan para pelaku usaha,
dimana mereka menjadi lebih fleksibel dan mengadopsi strategi baru
untuk mendapatkan pangsa pasar. Digital marketing menjadi pilihan bagi
pelaku bisnis untuk mempromosikan serta menjual produknya di era saat
ini. Namun kerap kali mereka menghadapi permasalahan dalam
penentuan harga dalam digital marketing. Harga merupakan bagian dari
strategi pemasaran terutama untuk bisnis yang mulai beralih dari gaya
konvensional ke digital marketing.
Menjual produk atau layanan di era digital saat ini bagi pelaku bisnis
bukanlah hal mudah. Hal tersebut dikarenakan konsumen menjadi lebih
pintar karena ketersediaan akses serta informasi sehingga mereka sebagai
konsumen bisa melakukan perbandingan terhadap produk/jasa yang akan
mereka beli. Setiap orang yang ingin membeli sesuatu melakukan
penelitian menyeluruh tentang nilai dan kualitas produk. Dan itu berarti
tentu menjadi sulit bagi penjual untuk menentukan harga produk yang
sesuai yang menarik pelanggan serta menghasilkan keuntungan.
Ada banyak hal yang perlu menjadi perhatian dalam penetapan harga,
mulai dari biaya produksi hingga permintaan pelanggan, pesaing, margin
keuntungan, dan banyak lagi yang masuk ke harga. Tetapi jangan biarkan
seluruh proses menjadi kendala dalam memutuskan harga karena strategi
penetapan harga eCommerce atau model penetapan harga akan berubah

210 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

berdasarkan pergeseran produk dan posisi pasar. Jadi, gunakan taktik


psikologis untuk meyakinkan konsumen Anda dan mengatasi pesaing Anda
juga. Jika para pelaku usaha tidak pernah mengetahui secara mendalam
bagaimana cara menggunakan penetapan harga sebagai bagian dari
strategi pemasaran, maka pelaku bisnis perlu waspada dengan cepatnya
masuk para pesaing bisnis di dalam pemasaran yang dilakukan secara
digital.

TUGAS DAN EVALUASI


Setelah membaca dan memahami materi tentang Strategi Penentuan
Harga dalam Digital Marketing, berikutnya Anda diminta untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Jelaskan definisi strategi penentuan harga dalam digital marketing!
2. Jelaskan manfaat dari strategi penentuan harga dalam digital
marketing!
3. Jelaskan langkah/tahapan dalam menetapkan harga dalam digital
marketing!
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis penetapan harga dalam digital
marketing!
5. Jika Anda memiliki usaha pada digital marketing, strategi penetapan
harga apa yang akan dipilih, mengapa? Jelaskan!

Strategi Penentuan Harga dalam Digital Marketing | 211

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Iisnawati, I., Rosa, A., & Yunita, D. (2021). Penerapan Strategi Harga Digital
(E-Price) dan E-Wallet pada Usaha dengan Platform Digital.
Sricommerce: Journal of Sriwijaya Community Services, 2(1), 53-58.
doi:https://doi.org/10.29259/jscs.v2i1.39
Li, T.Wang, X. Wu, Y. (2019). Pricing Strategies in Presence of Online
Consumer Ratings from the Product Customization Perspective.
Journal of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research
Vol.15, 84-100. Universidad de Talca. Chile
OECD (2018). Personalised Pricing in the Digital Era. [Online] dari
http://www.oecd.org/daf/competition/personalised-pricing-in-the-
digital-era.html
Reisman, R. Payne, A. Frow, P. (2019). Australasian Marketing Journal
(AMJ) 27(3). DOI: 10.1016/j.ausmj.2019.07.002
Victor , S. (2021). Pricing Strategy: The Ultimate Guide to E-commerce
Pricing. [Online] dari https://medium.com/@shan_70008/pricing-
strategy-the-ultimate-guide-to-e-commerce-pricing-55a13084ee8e
Victor, V., & Bhaskar. M. (2017). Dynamic Pricing and the Economic
Paradigm Shift–A Study Based on Consumer Behaviour in the E-
commerce Sector. International Journal of Scientific and Research
Publications, 7(1), 242–47.

212 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 12: CONTENT MARKETING

Syahputra, S.Sos., M.Sc., Ph.D


Universitas Telkom

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 12
CONTENT MARKETING

A. PENDAHULUAN
Media sosial adalah kekuatan baru pemasaran di dunia. Banyak
perusahaan menggunakannya saat ini dan telah terbukti menjadi alat yang
ampuh. Menggunakan media sosial dengan benar akan menghasilkan citra
merek, penjualan, dan kepuasan pelanggan yang lebih baik. Namun,
pemasaran media sosial masih merupakan topik baru yang menantang
setiap pemasar dan pemilik bisnis.
Bab ini akan membahas tren baru yang muncul dari bisnis industri 4.0
dalam beberapa tahun terakhir bernama content marketing. Content
Marketing sering sekali disalahartikan dengan viral marketing atau istilah
serupa seperti buzz marketing atau word-of-mouth. Orang-orang dalam
dunia industri sering menyebutnya kasus sukses potongan konten viral.
Pemasar yang tidak ahli dalam industri atau belum mempelajari kampanye
content marketing sebelumnya tidak akan mengenali pola viralitas dalam
konten ini.
Konten-konten ini telah berubah dari skala domestik dari satu situs
web kemudian menyebar ke seluruh World Wide Web melalui jejaring
sosial dan sarana komunikasi lainnya. Beberapa kasus viral telah membuat
penampilan mereka sendiri di media tradisional seperti televisi. Namun,
sepotong konten viral tidak sama dengan konten populer. Bab ini akan
membahas topik ini.

214 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

B. PENGERTIAN CONTENT MARKETING


Menurut Rowley (2008) content marketing dapat didefinisikan sebagai
proses manajemen di mana perusahaan mengidentifikasi, menganalisis
dan memenuhi permintaan pelanggan untuk mendapatkan keuntungan
dengan penggunaan konten digital yang didistribusikan melalui saluran
elektronik. Informasi merupakan bagian integral dari pemasaran. Ada
hubungan erat antara riset pemasaran dan perilaku konsumen. Mereka
mengumpulkan informasi tentang pelanggan dan pelanggan potensial
untuk meningkatkan nilai pertukaran pasar bagi pelanggan, dan demikian
juga dengan organisasi. Selain itu menurut Kilgour, Sasser dan Larke (2015)
content marketing adalah peran aktif partisipasi konsumen untuk berbagi
dan aktif di ruang media yang menjadi minat mereka.
Untuk istilah lebih umum content marketing adalah cara untuk
melibatkan audiens dan meningkatkan jumlah klien berdasarkan
pembuatan konten yang relevan dan berharga. Strategi ini mampu
menarik, melibatkan dan menciptakan nilai bagi audiens merek. Metode
ini membangun persepsi positif tentang merek dan menghasilkan lebih
banyak bisnis untuk perusahaan. Ini bukan lagi tren pasar, tetapi investasi
strategis untuk mencapai lebih banyak kesuksesan bisnis. Dengan content
marketing, merek dapat memperoleh lebih banyak relevansi dan visibilitas
online dan tumbuh diakui oleh pelanggannya. Intinya adalah bisnis dapat
menonjol dalam ingatan orang dan menghindari ditelan oleh persaingan.
Hari ini, berada di internet tidak cukup. Masalahnya, sekarang, adalah
bagaimana menjadi online, dilihat dan relevan dengan audiens dan ini
adalah misi content marketing. Kunci dari content marketing adalah untuk
memberikan konten yang berharga kepada pelanggan.

C. ALASAN KENAPA HARUS CONTENT MARKETING


Media sosial terbukti berhasil bila diimplementasikan dengan content
marketing. Konten yang baik di jejaring sosial akan meningkatkan
keterlibatan dengan target audiens dan kemungkinan untuk mencapai
skala penyebaran yang diinginkan. Itulah sebabnya bisnis membuat
perubahan pada content marketing.

Content Marketing | 215

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Content marketing adalah fondasi dan pelengkap strategi digital


marketing lainnya. Jika perusahaan memilih untuk menggunakan
pemasaran media sosial maka perusahaan akan memerlukan konten yang
relevan. Hal yang sama terjadi ketika pemasar memilih pemasaran email
atau blog perusahaan.
Perusahaan-perusahaan terbesar di dunia setuju bahwa konten adalah
raja. Penggunaan konten dengan baik pemasar dapat mencapai beberapa
jenis tujuan yang berbeda dalam banyak hal, seperti mengajarkan kepada
calon konsumen bagaimana menggunakan produk atau layanan untuk
memecahkan masalah mereka. Pemasar harus ingat bahwa hari ini orang
memiliki kekuatan untuk memilih konten mana yang akan mereka
konsumsi. Mereka tenggelam dalam lautan informasi dan pemasar harus
memberi mereka pilihan terbaik jika ingin audiens memilih merek.
Gambar 12.1 di bawah ini adalah penelitian yang dilakukan oleh
Demand Metric (2013) yang hasilnya merangkum empat alasan utama
mengapa perusahaan di seluruh dunia semakin mengadopsi content
marketing ke dalam strategi pemasaran mereka.

Gambar 12.1 empat alasan utama mengapa perusahaan di seluruh dunia


semakin mengadopsi content marketing ke dalam strategi pemasaran.

Namun, perlu untuk membahas lebih lanjut tentang manfaat, serta


kelemahan content marketing. Pulizzi dan Barrett (2009, 9-20)
menjelaskan enam alasan bisnis membuat perubahan pada content
marketing:
1. Ada perubahan sikap pembeli terhadap media tradisional dan
kredibilitas konten: Pembeli membutuhkan konten yang membuat
mereka lebih pintar dan lebih berpengetahuan.

216 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

2. Sumber media tradisional tidak dapat diandalkan untuk membantu


pemasar menjangkau pelanggan: Alat media sosial dapat memberikan
data pembeli yang lebih baik dan lebih banyak daripada media
tradisional.
3. Perusahaan media menyusutkan anggaran mereka, sehingga
mengurangi kualitas konten: Pemotongan berkelanjutan ini
mengungkapkan peluang signifikan bagi bisnis.
4. Menjual kepada pelanggan menjadi lebih menantang: Meskipun
pemasaran tradisional akan selalu berhasil, jelas bahwa masa depan
pemasaran akan berpusat pada percakapan dan keterlibatan antara
bisnis dan pelanggan.
5. Karena teknologi murah dan mudah digunakan, bahkan perusahaan
kecil dapat memberikan solusi konten yang hebat ke basis pelanggan
yang ditargetkan: Dengan menjadi pembuat konten itu sendiri, bisnis
dapat mengumpulkan sejumlah besar data yang berkaitan dengan
pelanggan saat ini dan masa depan dengan mudah dan murah.
6. Editorial berkualitas tinggi dari pakar bisnis dipercaya: Perusahaan
harus menjadi ahli di bidangnya sendiri; oleh karena itu, pemasar
harus memiliki sumber daya konten paling terpercaya yang akan
menarik dan mempertahankan pelanggan dan prospek.

D. MANFAAT CONTENT MARKETING


Diatas telah disebutkan beberapa manfaat content marketing dan
menegaskan bahwa metode ini dapat membawa pertumbuhan bagi bisnis
perusahaan. Lebih jauh lagi berikut akan dijelaskan setiap poin yang
disebutkan untuk menunjukkan bagaimana content marketing bekerja.
1. Menarik pengunjung dan menumbuhkan lalu lintas situs perusahaan
Membantu calon konsumen menemukan perusahaan di antara
sejumlah besar informasi yang tersedia secara online adalah
tantangan besar, tetapi kontennya membuat perusahaan dapat
ditemukan, terutama untuk mesin pencari seperti Google. Dengan
cara yang sama, konten yang relevan menarik perhatian di media
sosial atau kampanye pemasaran email, membuat lebih banyak orang
mengakses situs perusahaan.

Content Marketing | 217

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

2. Menciptakan nilai bagi audiens perusahaan


Konten yang dibuat dan tawarkan kepada pelanggan tidak hanya
berguna, tetapi juga memberikan pesan yang diperlukan kepada orang
yang tepat, pada waktu yang tepat yang mereka butuhkan. Ini akan
melebihi harapan dan akan mengubah perusahaan menjadi otoritas
pada subjek itu, menghasilkan nilai bagi perusahaan dan audiens-nya.
3. Melibatkan audiens Anda
Ketika Anda memberi audiens Anda konten yang relevan dan
bermanfaat, mereka akan menganggapnya sangat luar biasa sehingga
mereka akan membagikannya dengan teman dan pengikut mereka.
Dan itu tidak semua: orang akan berinteraksi dengan konten Anda
dengan cara lain juga, seperti meninggalkan komentar dan reaksi.
4. Menghasilkan persepsi merek yang positif
Content marketing membantu audiens perusahaan pada saat yang
dibutuhkan, dan orang-orang cenderung membuat bisnis dengan
merek yang sudah mereka kenal, bukan perusahaan yang tidak dikenal.
5. Mendidik pasar tentang produk dan layanan perusahaan
Kebanyakan orang bahkan tidak tahu mereka memiliki masalah dan itu
dapat diselesaikan oleh produk atau layanan perusahaan. Content
marketing mampu mengajarkan audiens bahwa solusi perusahaan ada
dan cara kerjanya.
6. Mendorong penjualan ke tingkat berikutnya
Penjualan adalah tujuan utama, pasti, bahkan ketika ada sekunder lain.
Content marketing mungkin ada di semua tahap proses pembelian
yang mendorong audiens perusahaan sampai keputusan akhir. Ketika
perusahaan mengadopsi content marketing, perusahaan
memenangkan cakupan yang lebih besar, menjangkau lebih banyak
konsumen, tetapi menargetkan mereka dengan paling efektif.
7. Menghasilkan lebih banyak prospek
Tujuan situs atau blog yang paling penting adalah pembuatan prospek.
Ini adalah bagian dari strategi yang akan mendorong penjualan,
setelah setiap prospek adalah klien potensial. Lead adalah visitant dari
blog perusahaan atau saluran konten lain yang mengkonversi dalam
bentuk, meninggalkan beberapa informasi tentang perusahaan.
Dengan informasi lebih lanjut, lebih mudah untuk mengetahui apakah

218 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

prospek akan memenuhi syarat atau tidak. Bahkan jika situs


perusahaan sudah memiliki pengunjung, ketika perusahaan
berinvestasi dalam content marketing, Anda dapat mengubahnya
menjadi prospek, menawarkan yang menarik yang merangsang
mereka untuk meninggalkan informasi yang berguna untuk menutup
kesepakatan. Semakin banyak perusahaan menghasilkan prospek,
semakin baik peluang untuk menjual.
8. Mengurangi Biaya Akuisisi Pelanggan
Customer Acquisition Cost (CAC) adalah metrik yang menunjukkan
biaya yang diinvestasikan di area pemasaran dan penjualan untuk
memperoleh setiap klien baru. Content marketing dapat memiliki CAC
yang lebih rendah karena satu konten dapat menjangkau sejumlah
besar orang. Selain itu, sebagian besar konten yang dihasilkan selalu
hijau, yang berarti konten informasinya akan menghasilkan hasil untuk
waktu yang lama. Ini juga menjadikan konten sebagai aset perusahaan
dan meningkatkan nilainya.
Jadi, selain mengurangi CAC, konten membawa nilai lebih bagi bisnis
perusahaan dan berkontribusi untuk membantu klien perusahaan
tanpa perlu upaya tim penjualan, membuatnya bebas untuk fokus
pada pendekatan yang lebih personal dan tegas.

E. STRATEGI CONTENT MARKETING


Sekarang setelah mengetahui apa itu content marketing serta
memahami pentingnya dan menyadari manfaat yang dibawanya ke merek
perusahaan, sekarang saatnya untuk menemukan cara membuat dan
melaksanakan strategi ini. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Membuat persona pembeli
Langkah pertama untuk membuat konten yang baik adalah memahami
dengan siapa perusahaan berbicara. Tapi ini bukan tentang
segmentasi sederhana: ini menuntut penciptaan karakter dengan
semua atribut audiens target perusahaan. Karakter ini disebut dengan
"persona pembeli" dan memberinya nama, kelas sosial, sejarah,
keinginan, masalah, minat, dan kekhasan lainnya yang terinspirasi oleh
orang-orang nyata yang membeli dari perusahaan. Konsep persona

Content Marketing | 219

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

lebih tersegmentasi daripada konsep target audiens. Ini terjadi karena


perusahaan melacak semua masalah yang dimiliki persona perusahaan,
menyilangkan informasi ini dengan apa yang perusahaan tawarkan.
Strategi ini menghasilkan konten yang menjawab keraguan mereka,
pada saat yang sama menciptakan ikatan antara merek dan audiens.
2. Menentukan tujuan dan Key Performance Index (KPI)
Setelah mengetahui persona perusahaan, perusahaan harus
menentukan tujuan strategis dan metrik yang akan digunakan untuk
memverifikasi apakah kampanye mencapai kesuksesan.

Beberapa tujuan paling umum untuk Pemasaran Konten adalah:


1. meningkatkan trafik;
2. menghasilkan lebih banyak prospek;
3. meningkatkan penjualan;
4. mendidik pasar;
5. kesadaran merek yang luas;
6. menciptakan nilai;
7. melibatkan penonton;
8. mengurangi biaya akuisisi Pelanggan;
9. meningkatkan nilai seumur hidup klien.

Ketika perusahaan paham arah bisnisnya, perusahaan dapat


menentukan indikator sesuai dengan kebutuhannya. KPI adalah metrik
yang dapat gunakan, seperti parameter untuk memantau hasil yang
dicapai dengan content marketing. Harus diingat KPI harus memiliki
hubungan dengan tujuan. Lihat beberapa contoh di bawah ini:
1. jika perusahaan ingin meningkatkan lalu lintas, pantau lalu lintas situs;
2. jika perusahaan ingin menghasilkan lebih banyak prospek, pantau
tingkat konversi di situs perusahaan;
3. jika perusahaan ingin meningkatkan kesadaran merek, pantau
interaksi media sosial seperti komentar, bagikan, dan reaksi di
platform media sosial;
4. jika perusahaan ingin meningkatkan penjualan, hati-hati dengan
jumlah penjualan, nilai tiket, barang yang dijual dan lain-lain.;

220 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

5. jika perusahaan ingin mengedukasi pasar, perhatikan jumlah


langganan baru di buletin, akses ke halaman konten dan lain-lain.;
6. jika perusahaan ingin meningkatkan nilai umur hidup klien, hati-hati
dengan berapa lama mereka tinggal sebagai pelanggan.

Proses pembelian berjalan dengan beberapa langkah, yang disebut


corong pemasaran. Untuk mendorong orang melalui corong, strategi
inbound marketing digunakan. Orang biasanya mulai di bagian atas corong
dan pergi sampai bagian bawahnya, ketika mereka siap untuk membeli.
"Umpan" yang menarik mereka di sana adalah content marketing. Gambar
12.2 dibawah ini menunjukkan setiap tahap corong pemasaran.

Gambar 12.2 tahap-tahap corong pemasaran.

 TOFU (Top of the Funnel)/Bagian Atas Corong


Ini adalah tahap paling umum dari perjalanan ketika konsumen
menemukan masalah mereka. Di sini perusahaan dapat menarik banyak
orang, tetapi hanya beberapa dari mereka yang benar-benar cocok dengan
profil prospek yang berkualitas. Pada tahap ini, umumnya, orang belum
meninggalkan informasi mereka. Tapi tidak ada yang mencegah hal itu
terjadi. Jenis konten terbaik untuk ditawarkan kepada audiens adalah
posting blog, podcast, ebooks, panduan lengkap, dan lainnya yang
membahas subjek secara lebih luas.

Content Marketing | 221

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

 MOFU (Middle of the Funnel)/Bagian Tengah Corong


Di tengah corong, audiens sudah tahu mereka memiliki masalah dan
mencari cara untuk menyelesaikannya. Mereka mungkin telah memberi
perusahaan beberapa informasi tentang mereka dengan imbalan konten
yang berharga, seperti ebook atau infografis, dan Anda dapat
menggunakan data ini untuk mengarahkan mereka ke bagian bawah
corong. Di sini, cara terbaik untuk mengatasi tema yang terkait dengan
bisnis perusahaan adalah melalui posting blog, multimedia, dan konten
interaktif, menjaga fokus pada solusi yang dapat diberikan perusahaan
kepada prospek.

 BOFU (Bottom of Funnel)/Bagian Bawah Corong


Hanya orang-orang yang benar-benar tertarik dengan produk atau
layanan perusahaan yang tiba di bagian bawah corong dan sangat
mungkin untuk membeli produk atau layanan perusahaan. Ini adalah jenis
lead yang paling berharga. Orang-orang ini sudah berpendidikan dan tahu
apa yang mereka inginkan. Sekarang saatnya untuk membawa kepada
klien beberapa studi kasus, demo solusi, dan testimonial klien lainnya yang
menunjukkan bagaimana bisnis perusahaan dapat memecahkan masalah
mereka.
Seperti yang dilihat, dalam setiap tahap perjalanan pembeli,
konsumen memiliki tingkat pengetahuan dan membutuhkan berbagai
jenis informasi. Itu sebabnya perusahaan harus mempertimbangkan tahap
corong pemasaran tempat mereka berada, sebelum menghasilkan konten.
1. Tetapkan anggaran
Penganggaran adalah bagian penting dari perencanaan strategi
pemasaran digital yang solid, dan ini tidak kurang dengan pemasaran
konten. Tetapi berapa banyak yang terlalu banyak (atau terlalu sedikit)
untuk dibelanjakan untuk pemasaran konten, dan apa cara paling efektif
untuk menetapkan anggaran yang tepat untuk perusahaan.
Sejauh berapa banyak anggaran, kebutuhan setiap perusahaan unik.
Namun, rata-rata perusahaan saat ini menenggelamkan sekitar 25-30
persen dari anggaran pemasarannya ke dalam content marketing, jadi
rencanakan strategi produksi konten sesuai dengan itu. Perusahaan juga
memerlukan gagasan tentang jenis konten mana yang ingin dihasilkan

222 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

untuk bergerak maju, serta berapa banyak yang dapat perusahaan


harapkan untuk membayar untuk mengalihdayakan setiap perubahan.
Contoh yang perlu dipertimbangkan termasuk (tetapi mungkin tidak
terbatas pada): Posting Blog, Slideshows, Ebooks, Video, Infografis, dan
aset media dan promosi konten umum. Salah satu aset di atas dapat
diperoleh dengan harga mulai dari benar-benar gratis hingga berbayar.
Secara alami, semakin berpengalaman dan terampil penyedia layanan,
semakin besar kemungkinan mereka untuk mengenakan biaya.

2. Riset
Biasanya, kontak pertama publik dengan konten perusahaan terjadi
melalui the Search Engine Results Pages (SERP) atau Halaman Hasil Mesin
Pencari, dan cara terbaik untuk muncul di sana adalah menggunakan kata
kunci yang relevan. Perusahaan atau pemasar harus meneliti kata-kata
mana yang ditulis audiens di bilah pencarian untuk menemukan konten
seperti milik perusahaan. Kata kuncinya mungkin bisa panjang atau
pendek. Ini berarti bahwa semakin spesifik mereka, semakin tepat hasilnya
dan semakin memenuhi syarat target audiens.

3. Menerapkan praktik SEO (Search Engine Optimization)


Kata kunci hanya satu poin dalam seluruh strategi yang disebut Search
Engine Optimization (SEO). Ini adalah seperangkat teknik yang digunakan
untuk mencapai tempat pertama pada hasil halaman mesin pencari –
seperti Google. Semakin tinggi peringkat perusahaan dimesin pencari,
semakin baik kemungkinan persona pembeli akan menemukan blog
perusahaan, menavigasi corong pemasaran dan menutup kesepakatan
dengan pelanggan.
Konten perusahaan perlu dioptimalkan untuk mesin pencari tersebut
dan, lebih dari itu, perusahaan perlu memberikan pengalaman yang baik
kepada audiens. Pemasar dapat melakukan ini dengan:
a. menganalisis hasil pencarian perusahaan dengan Google Analytics
untuk mengetahui postingan mana yang dapat ditingkatkan;
b. menggunakan alat Google Search Console dan mengunggah peta situs
perusahaan;
c. menginstal plugin SEO;

Content Marketing | 223

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

d. menggunakan kata kunci yang disarankan Google dalam alat seperti


Perencana Kata Kunci;
e. mengoptimalkan penggunaan kata kunci dengan meletakkannya di
antara 100 kata pertama dan dalam beberapa subtitle, misalnya;
f. mengadopsi URL pendek dan menggunakan kata kunci di dalamnya;
g. mengoptimalkan halaman perusahaan untuk perangkat seluler;
h. meningkatkan kecepatan situs perusahaan dan mengujinya;
i. merancang konten Anda menggunakan praktik terbaik SEO untuk
menentukan peringkat di hasil halaman Google;
j. menggunakan backlink.

4. Diversifikasi saluran distribusi konten


Perusahaan dapat menggunakan saluran yang berbeda untuk
mempromosikan kontennya, seperti blog, media sosial atau pemasaran
email. Ini adalah cara untuk membuat audiens perusahaan mengakses
kontennya ketika mereka secara aktif mencari topik tertentu atau bahkan
jika audiens belum meneliti, mereka dapat menerima konten perusahaan
secara pasif. Hadir di berbagai saluran adalah cara untuk memenangkan
liputan. Di bawah ini dapat melihat contoh beberapa saluran yang paling
umum digunakan untuk mempromosikan konten.
 Media sosial
Dengan berinvestasi di media sosial dapat menjangkau khalayak luas
dan mengarahkan mereka ke blog atau situs web institusional
perusahaan. Selain kemungkinan menjangkau jutaan orang, platform
media sosial memungkinkan perusahaan mempublikasikan konten
tanpa biaya, yang juga menjelaskan popularitasnya di kalangan bisnis.
Jika ingin mencapai target tertentu, perusahaan dapat membayar
kampanye Iklan yang memungkinkan segmentasi yang lebih tepat.
 Email
Pemasaran melalu email saat ini masih digunakan. Saluran ini memiliki
ROI (Return On Investment) terbesar di antara saluran yang paling
umum digunakan dalam Strategi Content Marketing. Ini juga
memungkinkan perusahaan untuk menggunakan segmentasi yang
tepat dan membuat alur pengasuhan untuk mengotomatiskan

224 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

kampanye perusahaan. Selain itu, saluran ini memiliki biaya rendah


dan prediktabilitas tinggi pada target audiens yang dicapai.
 Instant messengers
WhatsApp, Facebook, and Instagram Messengers menjadi fenomena
komunikasi besar dan membuka satu saluran lagi untuk content
marketing. Akun perusahaan di aplikasi ini menyebar ke seluruh dunia,
dan setiap hari lebih banyak digunakan untuk menghubungkan merek
dengan audiens mereka.

5. Menganalisis dan mengukur hasil


Tujuan pemasaran konten yang baik lebih dari sekadar dapat dicapai.
Mereka juga terukur, jadi tentukan data apa yang akan dikumpulkan untuk
mengukur kemajuan dari strategi perusahaan, serta kapan dan seberapa
sering mengumpulkannya. Sekali lagi, setiap bisnis berbeda sejauh
kebutuhan pengumpulan datanya, tetapi cobalah sebulan sekali untuk
memulai dan menyesuaikan sesuai kebutuhan. Ini juga merupakan ide
yang baik untuk memilih beberapa metrik utama untuk ditonton setiap
minggu untuk memastikan tetap pada target. Kemungkinannya meliputi:
1. Lalu lintas situs web
2. Tampilan halaman
3. Penjualan online dan offline untuk produk baru dan yang sudah ada
4. Langganan email
5. Langganan blog dan media sosial berikut
6. Komentar blog dan media sosial
7. Tingkat konversi
8. Buzz sosial

Metrik mana yang benar-benar dipilih terserah pada perusahaan,


tetapi pastikan metrik tersebut mendukung tujuan utama upaya content
marketing perusahaan saat ini. Analisis data perusahaan secara teratur
untuk mempertahankan gagasan yang solid tentang berapa banyak
kemajuan yang perusahaan buat.

Content Marketing | 225

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

F. SEPULUH FORMAT KONTEN YANG PALING EFISIEN UNTUK


DIGUNAKAN DALAM STRATEGI PERUSAHAAN
Sampai sekarang, ada beberapa format konten dan saluran mana yang
harus mendistribusikan masing-masing sesuai dengan tahap corong di
mana prospek berada. Berikut sepuluh format konten yang efisien untuk
perusahaan:
a. Blog posts
Posting blog adalah sumber terbaik untuk meningkatkan strategi SEO,
dan itulah sebabnya SEO adalah dasar dari strategi content marketing. SEO
bertanggung jawab untuk menarik lalu lintas organik dari mesin pencari.
Untuk menulis posting blog yang perusahaan butuhkan, pertama, untuk
berpikir tentang kata kunci dari konten itu. Penelitian kata kunci sangat
penting untuk melihat apa yang dicari audiens. Setelah itu, perusahaan
akan membutuhkan copywriter untuk menghasilkan teks.
Copywriter telah berkembang selama bertahun-tahun, beberapa
teknik untuk menulis konten yang membujuk pembaca untuk mengambil
tindakan, seperti membeli sesuatu. Setelah konten ditulis, perusahaan
harus mengoptimalkannya dengan memikirkan semua aturan SEO.
Optimasi ini adalah kunci untuk membawa konten perusahaan ke posisi
pertama di mesin pencari.

b. Info Grafik
Infografis adalah format konten yang membawa informasi kepada
pembaca melalui sumber daya visual seperti gambar, vektor, grafik, dan
tipografi yang indah dan fungsional. Fungsi infografis adalah untuk
menjelaskan sesuatu dengan cepat dan obyektif, sehingga seseorang
hanya melihat dan memahami pesan tanpa usaha apapun. Proses produksi
infografis, pada awalnya, sama dengan posting blog, tetapi setelah ditinjau,
itu akan dirancang oleh desainer grafis sebelum diterbitkan. Jenis konten
ini dapat ditawarkan di halaman arahan untuk menghasilkan prospek.

c. Videos
Untuk tetap kompetitif di pasar online saat ini, wajib untuk
memasukkan video dalam strategi content marketing perusahaan.
Menemukan cara untuk menarik perhatian penonton sangat penting dan

226 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

video adalah format yang dapat dikonsumsi di mana pun orang berada,
termasuk saat mereka melakukan hal-hal lain, seperti menunggu
perhatian medis atau menggunakan transportasi umum. Pemasaran video
dapat melibatkan audiens dengan cepat dan efisien. Orang-orang
mengkonsumsi lebih banyak konten video daripada format lainnya. Ini
menjadikan video salah satu jenis konten terbaik untuk digunakan dalam
strategi perusahaan. Juga, menurut penelitian, 80% orang beralih antara
video dan pencarian online ketika mereka meneliti produk untuk dibeli.
Bahkan jika mereka tidak memutuskan untuk membeli setelah menonton
video, mereka tetap berada di bawah pengaruh video untuk waktu yang
lama. Jika perusahaan memposting video di saluran Youtube ada beberapa
teknik pengoptimalan yang dapat digunakan untuk menjamin bahwa video
Anda akan ditemukan oleh pengguna platform. Menggunakan tag,
deskripsi video, subtitle, dan menautkan ke halaman lain yang terkait
dengan konten adalah beberapa tips untuk itu.

d. Ebooks
Ebooks adalah format konten yang sangat baik untuk ditawarkan
dengan imbalan beberapa informasi seperti nama dan email. Pengunjung
tidak dapat menolak mengunduh publikasi semacam ini, terutama ketika
subjeknya relevan bagi mereka. Selain mendapatkan informasi konsumen
melalui formulir di halaman arahan, ebooks memungkinkan perusahaan
untuk menyelam lebih dalam ke konten, menjelaskan poin-poin yang tidak
diperlakukan dalam posting blog biasa. Karena itu, format konten ini
adalah paket lengkap sumber daya yang efisien untuk menumbuhkan
basis prospek dan akibatnya akan meningkatkan penjualan perusahaan.
Produksi ebook melibatkan pembuatan dan ulasan teks, seperti posting
blog, dan desain oleh desainer grafis.

e. Studi Kasus dan Testimoni


Studi kasus dan testimonial adalah pendorong kredibilitas terbaik
untuk sebuah merek. Itu sebabnya mereka sangat penting di bagian
bawah corong. Studi kasus menceritakan kisah sukses klien yang didukung
oleh kesaksian mereka. Salah satu karakteristik dari jenis konten ini adalah
dapat menyoroti aplikasi dan manfaat yang ditawarkan produk atau

Content Marketing | 227

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

layanan perusahaan. Perusahaan dapat menempatkan studi kasus dan


testimonial di situs web institusional dan di blog perusahaan juga. Untuk
menghasilkan studi kasus dan testimonial, perusahaan perlu
mewawancarai klien. Mintalah mereka untuk berbicara tentang jenis
masalah yang mereka coba selesaikan dan menunjukkan bagaimana
produk/layanan yang ditawarkan perusahaan membantu mereka
mengatasi masalah mereka.

f. Postingan di Sosial Media


Postingan di sosial media dapat mempromosikan konten yang
dipublikasikan di saluran lain, seperti blog. Ada beberapa cara untuk
memanfaatkan saluran ini, tetapi yang paling menarik adalah menciptakan
hubungan dengan konsumen dan merangsang mereka untuk berinteraksi
dengan merek perusahaan. Meskipun mereka digunakan untuk
mendistribusikan konten dari saluran lain, media sosial dapat menjadi
platform di mana konten dibuat langsung di atasnya (pikirkan Instagram
dan Facebook Stories). Produksi posting untuk media sosial melibatkan
memilih gambar berkualitas baik untuk menggambarkan posting dan
menulis teks pendek dan obyektif, dengan ajakan bertindak.

g. Email Marketing
Diatas telah disebutkan bahwa pemasaran email memiliki salah satu
ROI terbaik dalam strategi Pemasaran Digital. Itu sebabnya memungkinkan
segmentasi yang sangat tepat dan dengan hasil yang sangat dapat
diprediksi.

h. Webinar
Webinar adalah kesempatan yang sangat baik untuk menciptakan
hubungan dengan konsumen serta untuk mendidik mereka. Selama siaran
langsung ini perusahaan dapat menjawab pertanyaan pelanggan secara
real-time, selain menggunakan konten yang dibuat untuk menulis posting
blog baru. Untuk menghasilkan webinar perusahaan harus merencanakan
agenda dan presentasi tentang subjek yang akan disajikan. Penting untuk
mengundang audiens dengan beberapa antesedensi dan mengingatkan
mereka tentang hari sebelumnya. Daftar periksa dengan beberapa detail,

228 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

seperti verifikasi peralatan, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa


semua siap untuk acara tersebut.

i. Podcast
Podcast merah panas ketika datang ke konten online yang dapat
dikonsumsi akhir-akhir ini, dan tidak sulit untuk memahami mengapa.
Seperti halnya blog, podcast menyediakan cara sederhana dan ramah
pengguna untuk mempertahankan koneksi berkelanjutan dengan audiens
target perusahaan. Ini membantu perusahaan memperkuat pesan
pemasaran pilihan tanpa terlalu memaksa tentang hal itu, serta
membangun kredibilitas industri sebagai otoritas masuk. Podcast lebih
mudah dan lebih murah untuk diproduksi daripada opsi populer yang
sama seperti video juga, sehingga mereka membuat cara hemat biaya
yang bagus untuk mengubah segalanya.

j. Paid Ad
Kebanyakan pemasar atau perusahaan tidak ingin terlalu bergantung
pada iklan berbayar, karena benar-benar tidak ada pengganti untuk
jangkauan organik dan SEO. Namun, masih sangat layak untuk menjadi
bagian dari strategi content marketing perusahaan yang lebih besar.
Content marketing iklan berbayar adalah cara terbaik bagi perusahaan
baru, yang muncul, atau berganti nama untuk mendapatkan momentum,
menghasilkan prospek, dan membangun kesadaran merek. Ini juga
memberikan pengembalian yang cepat, andal, dan dapat diprediksi serta
selalu merupakan nilai tambah yang besar ketika perusahaan menerapkan
strategi pemasaran dengan tenggat waktu yang ketat. Content marketing
iklan berbayar paling efektif bila dipasangkan dengan pemasaran masuk.
Perusahaan dapat menerapkan rencana pemasaran konten berbayar
melalui berbagai platform dan jalan - termasuk media sosial, kemitraan
konten bersponsor, halaman arahan, dan spanduk klasik.

G. KESIMPULAN
Seperti yang dapat dilihat content marketing adalah suatu keharusan
dalam strategi Pemasaran Digital. Membuat persona pembeli, menulis
konten yang membujuk pembaca, memiliki perjalanan pembeli yang

Content Marketing | 229

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

dipadatkan dan menggunakan saluran yang tepat pasti akan


menempatkan perusahaan Anda di atas persaingan.

H. RANGKUMAN MATERI
Bab ini menjelaskan mengenai pentingnya content marketing bagi
perusahaan. Penggunaan content marketing yang baik dan benar serta
penerapan strateginya akan sangat membantu perusahaan untuk dapat
menyampaikan pesannya kepada calon konsumen ataupun kepada
konsumen yang lama.

TUGAS DAN EVALUASI


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan content marketing?
2. Seberapa penting content marketing bagi perusahaan?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TOFO, MOFU dan BOFU?
4. Sebutkan 10 format konten yang ada ketahui?
5. Pilih salah satu perusahaan yang ada ketahui, apakah perusahaan
tersebut sudah melakukan content marketing, Jelaskan!

230 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

Demand Metric (2013). Content Marketing Infographic. Demand Metric


Blog. Diakses pada tanggal 1 Mei 2022 dari
http://www.demandmetric.com/content/content-marketing-
infographic.
Kilgour., M., Sasser, & Larke, R. (2015). "The Social Media Transformation
Process: Curating Content Into Strategy" . Corporate
Communications: An International Journal, 20(3), 1-32.
Pulizzi, J. & Barrett N. 2009. Get Content, Get Customers: Turn Prospects
Into Buyers With Content Marketing. New York: Mcgraw-Hill.
Rockcontent (2022). Content Marketing Guide: Everything You Need to
Know to Become an Expert on The Subject. Diakases pada tanggal 1
Mei 2022 dari https://rockcontent.com/blog/content-marketing/
Rowley, J. (2008). Understanding digital content marketing. Journal of
marketing management, 24(5-6), 517-540.

Content Marketing | 231

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

232 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 13: EMAIL DAN
VIRAL MARKETING

Ita Musfirowati Hanika, S.A.P., M.I.Kom

Prodi Komunikasi Universitas Pertamina

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 13
EMAIL DAN VIRAL MARKETING

A. PENDAHULUAN
Pada kegiatan promosi yang ada di dalam kegiatan komunikasi
pemasaran, terdapat sejumlah saluran yang dapat digunakan pemasar
maupun perusahaan, mulai dari pemasaran konvensional hingga
pemasaran digital. Pemasaran konvensional memanfaatkan media cetak
dan media digital seperti televisi dan radio. Sedangkan, pemasaran digital
menggunakan media berbasis Internet, yang terdiri dari promosi melalui
media sosial, website, hingga menggunakan e-mail atau surat elektronik
(surel).
Pemasaran digital sendiri merupakan bentuk kegiatan pemasaran yang
memanfaatkan media berbasis digital dan teknologi (Chaffey & Ellis, 2016).
Kotler dan Amstrong (2018) mempertegas media yang digunakan dalam
pemasaran digital yang terdiri dari website, media sosial, mobile
applications dan iklan, online video, surel, dan blog. Media tersebut
dianggap dapat meningkatkan keterlibatan konsumen tanpa batasan
ruang, jarak, dan waktu.
Berbagai bentuk promosi yang ada dapat digunakan secara bersamaan
oleh perusahaan tergantung dari kebutuhan, target audiens, hingga tujuan
yang ingin dicapai. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa
perusahaan termasuk perusahaan konvensional hingga UMKM kerap
memanfaatkan pemasaran digital karena perkembangan tren pasar dan
adanya bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa pemasaran digital
berpengaruh terhadap kesadaran merek hingga pembelian produk atau
jasa (Yacub & Mustajab, 2020; Azaria, 2014; Çizmeci & Ercan, 2015).
234 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Sejak kehadiran website dan media digital pada tahun 1991, dunia
pemasaran terus mengalami perkembangan signifikan. Setiap tahunnya,
jumlah individu yang memanfaatkan Internet dalam mencari informasi
dan pembelian produk atau jasa, terus mengalami pertumbuhan. Per
Januari 2022, Google memproses lebih dari 3,5 miliar pencarian setiap hari,
atau 1,2 triliun pencarian per tahun. Bahkan 58,4% konsumen membeli
produk atau layanan secara online setiap minggu (Chaffey, 2022). Di
Indonesia, berdasarkan data yang dirilis oleh Hootsuite dan We are Social
pada awal 2022, menyebutkan bahwa pengguna Internet mencapai 204,7
juta dan 80 persen menggunakannya untuk mencari berbagai informasi
termasuk ketika melakukan pembelian produk atau jasa yang sesuai
dengan kebutuhan mereka (wearesocial.com, 2022). Jumlah tersebut
menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para pengusaha maupun
pemasar untuk menerapkan pemasaran digital di tengah pergerakan pasar
yang sedemikian dinamis.
Di Amerika Serikat, jumlah belanja iklan online diperkirakan terus
mengalami pertumbuhan hingga menyentuh angka US$160 miliar pada
2023 dari US$107 miliar pada tahun 2018. Laporan PwC menyebutkan
bahwa pertumbuhan periklanan dikuasai oleh Alphabet Inc’s Google dan
Facebook Inc (Kusumawardhani, 2019). Di Indonesia sendiri, belanja iklan
digital mencapai Rp41,18 triliun pada tahun 2021. Adapun saluran televisi
tetap menjadi sarana favorit atau media iklan pertama bagi perusahaan
untuk beriklan karena dapat menjangkau audience yang lebih luas
(Riyanto, 2022).

B. DEFINISI EMAIL MARKETING


Email marketing atau pemasaran yang dilakukan melalui surel
merupakan salah satu saluran pemasaran digital yang paling populer. Di
seluruh dunia setidaknya lebih dari 200 juta email dikirimkan setiap menit
selama satu hari (detikInet.com, 2014). Pada 2018, Google merilis data
bahwa diperkirakan sebanyak 1,5 miliar orang merupakan pengguna aktif
Gmail. Angka tersebut merupakan yang terbesar dibanding jumlah
pengguna aktif kompetitornya yakni Hotmail sebanyak 400 juta orang, dan
Yahoo Mail sebanyak 227,8 juta orang (Kompas.com, 2018).

Email dan Viral Marketing | 235

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Berdasarkan data tersebut, tidak dapat dipungkiri jika banyak


perusahaan yang menggunakan email sebagai media promosinya.
Menurut Jenkins (2009) kegiatan promosi menggunakan email memiliki
banyak keuntungan bagi pemasar, seperti:
1. Hemat biaya, karena pemasar tidak perlu mengiklankan produknya
menggunakan media lain seperti televisi atau radio. Pemasar cukup
membuat domain email baru atas nama perusahaan.
2. Meningkatkan loyalitas konsumen, karena promosi hanya menyasar
orang-orang yang berlangganan layanan perusahaan. Sehingga
promosi yang diterima pelanggan relevan dengan kebutuhannya.
3. Tepat sasaran, karena pemasar bisa mengelompokkan konsumen
berdasarkan gender, usia, hobi, riwayat pembelian dan mengirimkan
email yang dengan promosi yang berbeda ke setiap konsumen dengan
target tertentu.

Email marketing tidak hanya terbatas pada pengiriman pesan


pemasaran melalui email, namun pesan juga harus menarik perhatian
audiens agar mereka membeli produk atau jasa atau yang lazim dikenal
sebagai call to action. Perusahaan atau pemasar dapat menyisipkan tautan
di dalam email yang mengarahkan ke situs brand tertentu (Ryan, 2014).
Tautan yang ada di dalam email dapat berupa penawaran terkait diskon,
redeem points, maupun special voucher. Email juga dapat digunakan untuk
meningkatkan hubungan dengan konsumen. Jika digunakan secara tepat
dan efektif maka email dalam menghasilkan Return of Investment (ROI)
yang luar bisa besar (Ryan, 2014).
Selain memberikan keuntungan bagi pemasar, penggunaan email
sebagai media promosi juga bisa memberikan keuntungan bagi konsumen.
Email memiliki karakteristik mudah diakses, interaktif, dan bisa
membangun jaringan komunikasi. Ketiga karakteristik ini dapat
mendorong pemberdayaan konsumen dengan memberi beberapa
kekuatan bagi konsumen seperti, demand based yaitu konsumen bisa
memilih informasi yang ingin dan tidak ingin diterima; information based
yaitu mendapatkan informasi; network based yaitu konsumen bisa
membagikan informasi kepada orang-orang disekitarnya; dan crowd based
yaitu konsumen bisa mendapatkan sumber daya lebih (Hartemo, 2016).

236 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Email marketing terlihat memiliki banyak keuntungan, namun email


marketing juga bisa menimbulkan permasalahan. Sejumlah orang merasa
kesal jika menerima email dari suatu merek. Hal tersebut disebabkan oleh
sejumlah faktor seperti intensitas email yang dikirimkan terlalu sering,
email tidak dituliskan dengan baik, informasi penawaran yang tidak jelas,
hingga ketiadaan gambar, video, maupun visual yang menarik (Adobe on
MarketingCharts.com, 2018). Selain itu, ketika email promosi yang
dikirimkan ke konsumen justru menjadi spam. Spam adalah iklan promosi
yang dikirimkan ke email konsumen tanpa persetujuan konsumen.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan permission
based marketing yaitu dengan mendapatkan persetujuan dari konsumen
untuk mengirimkan email secara teratur (Retti, 2002). Karena konsepnya
yang mendahulukan privasi konsumen, hubungan yang dibangun oleh
perusahaan yang menerapkan permission marketing dengan
konsumennya cenderung akan lebih tahan lama dan bisa menekan biaya
karena pesan yang disampaikan ke konsumen tepat sasaran. Pada
dasarnya penerapan email marketing maupun permission marketing erat
kaitannya dengan kegiatan belanja online.

Gambar 13.1 Contoh Email Marketing Starbucks


Sumber: Dok. Pribadi (2022)

Email dan Viral Marketing | 237

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

C. JENIS EMAIL MARKETING


Mullen & Daniels (2011) menyatakan bahwa terdapat lima jenis email
marketing yang terdiri dari awareness (kesadaran pelanggan),
consideration (mencari informasi lebih banyak mengenai suatu produk,
conversion (melakukan pembelian), product usage (menggunakan produk),
loyalty (melakukan pembelian ulang dan menjadi pelanggan tetap).
Berikut merupakan piramida yang menggambarkan jenis pemasaran
berbasis email:

Gambar 13.2 Jenis Email Marketing


Sumber: Muller & Danies (2011)

Setiap jenis pemasaran email memiliki tujuan komunikasi dan


penggunaan yang berbeda Menurut (Mullen & Daniels, 2011). Tipe email
berbasis awareness memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran merek
individu. Perusahaan atau pemasar dapat mengirimkan berbagai jenis
informasi seperti penawaran diskon atau promosi atau hanya sekadar
memberikan update berkala terkait produk.
Pada tipe email berbasis consideration, pemasaran email bertujuan
untuk menciptakan suatu merek menjadi top of mind di benak konsumen
atau dengan kata lain, merek tersebut dapat bersanding dengan merek
populer lainnya. Ketika seseorang diminta untuk menyebutkan makanan
cepat saji, mereka dapat segera mengatakan KFC, McDonald’s, Burger King,
Pizza Hut maupun Domino’s. Merek tersebut telah berada di pasaran sejak
238 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

puluhan tahun dan memiliki identitas masing-masing yang menjadi


pembeda satu sama lain. Jika seseorang ingin menikmati ayam goreng
tepung yang renyah, maka mereka dapat memilih KFC atau McDonald’s.
Sedangkan, ketika konsumen ingin memakan burger dengan berbagai
komposisi, mereka dapat memilih Big Mac McDonald’s maupun Burger
King. Perusahaan atau pemasar dapat mempromosikan keunggulan
produk atau jasa yang diinformasikan secara terus menerus yang
membuat konsumen memiliki pemahaman mendalam terkait produk atau
jasa yang ditawarkan.
Pada tipe email berbasis conversion, pemasaran email bertujuan untuk
mengajak orang membeli produk atau jasa. Pemasar atau perusahaan
dapat mengintegrasikan hyperlink yang menuju pada situs pembelian atau
tautan yang mengarahkan konsumen terhubung dengan call center. Selain
itu, perusahaan atau pemasar dapat menuliskan kata-kata pemantik
seperti “pesan sekarang juga,” atau “daftar sekarang untuk mendapatkan
promosinya.”

Gambar 13.3 Email Marketing Jenis Conversion


Sumber: Dok. Pribadi (2022)

Pada tipe email berbasis product usage, email tersebut bertujuan


untuk meningkatkan minat individu pada produk atau layanan lain yang
disediakan oleh suatu merek. Selain itu, email ini digunakan untuk
meningkatkan keterlibatan kepada konsumen. Adapun pada tipe email
berbasis loyalty, email ditujukan untuk meningkatkan kesetiaan pelanggan
Email dan Viral Marketing | 239

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

terhadap merek tersebut. Perusahaan maupun pemasar dapat


mengirimkan ucapan ulang tahun dan memberikan hadiah dalam bentuk
kupon, diskon, atau hadiah kepada konsumen. Selain itu, perusahaan juga
dapat memberikan reward ketika konsumen sering melakukan pembelian.

D. STRATEGI PEMASARAN EMAIL YANG EFEKTIF


Sebelum mendistribusikan email kepada target audiens, terdapat
sejumlah tahapan yang harus diperhatikan oleh pemasar maupun
perusahaan. Ryan (2014) menyebutkan bahwa langkah strategis dalam
melakukan pemasaran email diperlukan agar perusahaan maupun
pemasar dapat mempertimbangkan aspek legal dan juga kepraktisan.
Lebih lanjut, Ryan (2014) menjelaskan tahapan dalam membuat
pemasaran email efektif, yang terdiri dari:
1. Membuat Mailing List
Pemasar atau perusahaan perlu membuat daftar penerima yang
disesuaikan dengan segmentasi pasar atau dapat menggunakan database
yang ada. Database tersebut didapatkan ketika seseorang membuka situs
dan tertarik untuk mendapatkan pembaharuan seputar produk atau jasa
sehingga mereka akan mendaftarkan data diri seperti nama depan, nama
belakang, dan email. Namun, pemasar atau perusahaan harus memahami
aspek legalitas dari hal tersebut dengan cara menyiapkan terms and
conditions. Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan menginginkan
individu yang mengunjungi situs mereka dan diharuskan untuk
mendaftarkan diri terlebih dahulu, maka perusahaan harus menampilkan
syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mendapatkan consent dari yang
bersangkutan.

240 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 13.4 Contoh Terms and Conditions Zalora


Sumber: Dok. Pribadi (2022)

Perusahaan juga dapat menggunakan pihak ketiga seperti agensi


untuk mencari profil konsumen yang sesuai dengan target pasar mereka.

2. Membuat Format Email


Pemasar atau perusahaan harus dapat membuat email yang mudah
dikenali oleh website atau layanan surat elektronik. Pada dasarnya, surel
yang dikirimkan tanpa format dapat diterima oleh layanan surat elektronik
seperti Gmail, Yahoo, atau Hotmail selama dikirimkan sesuai jadwal dan
tidak menyalahi ketentuan yang berlaku. Namun, pelanggan tidak akan
membaca lebih lanjut atau bahkan mengambil tindakan tertentu
dikarenakan email tersebut tidak memiliki keunikan atau kemenarikan dari
sisi visual maupun informasi. Sehingga pemasar atau perusahaan harus
memperhatikan pemilihan huruf, warna, hingga gaya penulisan. Jika
pemasar atau perusahaan ingin menampilkan gambar, pastikan gambar
tersebut tidak berukuran besar dan merepresentasikan brand.
Lebih lanjut, Lanier (dalam sproutsocial.com, 2022) menyatakan
bahwa email marketing setidaknya harus memiliki outline yang terdiri dari
subjek, preview text, body copy, gambar (opsional), footer, logo (optional),
tautan (yang mengarahkan ke situs, blog, maupun halaman produk), social
media buttons, dan call to action (CTA). Selain itu, pastikan konten yang
dikirimkan memiliki relevansi dengan target audiens dan melakukan
review terhadap copywriting maupun desain yang sudah disusun.
Email dan Viral Marketing | 241

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 13.5 Contoh Pemasaran Email yang


Sudah Menggunakan Format yang Baik
Sumber: Dok. Pribadi (2022)

3. Waktu Pengiriman Email


Tata waktu menjadi komponen penting yang harus diperhatikan oleh
pemasar saat mengirimkan email kepada target audiens. Seperti yang
telah dijelaskan di atas, setiap individu akan membaca email yang masuk
ke inbox mereka, namun tidak sedikit yang menyatakan kekesalan karena
pemasar mengirimkan email dalam waktu yang sering. Setidaknya dalam
seminggu, pemasar dapat mengirimkan email sebanyak 2 sampai 3 kali
yang dikirimkan pada pagi hari sekitar jam 8 s.d. 10 pagi, ketika orang
mulai beraktivitas.

4. Mengukur Keberhasilan Email Marketing


Terdapat sejumlah komponen untuk menentukan keberhasilan dari
email marketing yang dapat dilihat dari jumlah orang yang membuka
email atau yang disebut open rate, jumlah individu yang melakukan klik
terhadap tautan yang ada, jumlah orang yang mengklik dan mengunjungi
website serta melakukan aktivitas seperti pembelian produk, jumlah
242 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

individu yang tidak pernah membuka email, serta jumlah individu yang
berhenti berlangganan dari mailing list suatu brand (Ryan, 2014).

E. DEFINISI VIRAL MARKETING


Pemasaran viral memiliki keterkaitan erat dengan pemasaran media
sosial. Hal ini disebabkan karena media sosial dapat mengamplifikasi
konten yang dibagikan oleh setiap orang (Chaffey, 2016). Pemasaran viral
memiliki dampak yang luar biasa besar karena dapat menjangkau target
audiens yang lebih banyak bahkan di luar dari target utama sekalipun.
Pemasaran viral memiliki sejumlah istilah yang memiliki terminologi
serupa seperti buzz marketing, word of mouth atau di pemasaran digital,
konsepsinya mengalami perkembangan menjadi electronic word of mouth.
WOMMA (dalam Chaffey, 2014) menyebutkan terdapat sejumlah
pendekatan dalam pemasaran viral yang terdiri dari:
1. Buzz marketing: kegiatan pemasaran yang memanfaatkan saluran
hiburan atau media online populer untuk membuat orang
membicarakan tentang merek tertentu.
2. Pemasaran komunitas: kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendukung komunitas yang memiliki minat atau preferensi dengan
merek tertentu, seperti komunitas fans kpop atau komunitas bike to
work.
3. Pemasaran influencer: kegiatan pemasaran yang menggunakan
opinion leaders seperti selebgram atau selebtwit, pemuka agama atau
praktisi yang memiliki kompetensi di bidangnya yang dapat
memberikan informasi mengenai suatu merek dan memiliki kekuatan
untuk memengaruhi orang.
4. Conversation creation: kegiatan pemasaran unik dan kreatif yang
ditayangkan di berbagai saluran periklanan, slogan.
5. Brand blogging: kegiatan yang melibatkan komunitas blogger. Para
blogger akan menulis informasi atau berita tentang suatu brand yang
sesuai dengan karakter mereka.
6. Referral program: kegiatan promosi yang memungkinkan konsumen
untuk mengajak orang di sekitar mereka dalam membeli produk atau
jasa dan mendapatkan keuntungan dari hal tersebut. Keuntungan

Email dan Viral Marketing | 243

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

yang didapatkan dapat berupa potongan harga, insentif, maupun


hadiah.

Dobele (dalam Petrescu, 2014) menjelaskan bahwa pemasaran viral


mencakup strategi pemasaran yang menggunakan media elektronik
hingga jejaring sosial yang disampaikan dari satu individu ke individu
lainnya. Pemasaran viral bisa dianalogikan seperti virus COVID-19 pada
tahun 2019 lalu yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia hanya
dalam beberapa bulan. Pemerintah dari berbagai negara bahkan
menerapkan lockdown untuk meminimalisir perpindahan virus dari satu
orang ke orang lain. Poin utama pada pemasaran viral adalah mengirimkan
informasi komersial dan menciptakan potensi penyebaran informasi
secara masif (Petrescu, 2014).
Lebih lanjut, Kotler & Armstrong (2018) menjelaskan bahwa
pemasaran viral pada dasarnya bisa dilakukan melalui semua saluran,
seperti electronic word of mouth, membuat video, atau memasang iklan
yang unik di media massa. Namun umumnya di Indonesia pemasaran viral
terjadi lewat media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Twitter. Konten
pemasaran viral biasanya berbentuk video.
Salah satu fenomena pemasaran viral yang menuai kesuksesan adalah
kolaborasi antara BTS dan McDonald pada 2021 lalu yang berhasil trending
di berbagai media sosial. Akibat dari viral marketing pada BTS x McDonald
adalah orang-orang yang rela mengantri untuk mendapatkan menu BTS
Meal dan merchandise. Bahkan akibat fenomena tersebut, sejumlah gerai
McDonald’s terpaksa tutup dan adanya peningkatan harga bungkus
makanan yang menjadi jutaan rupiah. Tak sedikit yang membuka
penggalangan dana untuk para pengemudi ojek online yang bersedia
mengantri untuk mendapatkan makanan yang dijual, yaitu McNugget, satu
gelas ukuran medium, kentang goreng, Chili Sweet Sauce dan Cajun Sauce
(bbc.com, 2021).

244 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 13.6 Kampanye McDonald’s x BTS dan Popularitas di Media Sosial


Sumber: Kiri (Liputan6.com, 20210). Kanan (pikiranrakyat.com, 2021)

Bila melihat kasus BTS x McDonald’s, tentu perusahaan akan


mendapat keuntungan yang sangat besar apabila menjalankan kampanye
dengan metode pemasaran viral. Tak tanggung-tanggung, McDonald’s
mendapatkan keuntungan hingga Rp31,8 Triliun (Liputan6.com, 2021).
Penelitian dari Puriwat & Tripopsakul (2021) membuktikan bahwa di
Thailand pemasaran viral sangat efektif dalam meningkatkan brand
recognition, mempengaruhi preferensi merek secara positif, meningkatkan
ekuitas merek, dan meningkatkan niat beli pelanggan. Selain itu, kegiatan
promosi pada umumnya memiliki keefektifan yang berbeda-beda jika
disampaikan ke individu dengan kelompok usia yang berbeda. Dari
penelitian tersebut juga dapat diketahui bahwa efek pemasaran viral
dalam hal peningkatan preferensi merek lebih besar mempengaruhi anak
muda daripada orang yang lebih tua. Maka dari itu, perusahaan harus
memetakan faktor-faktor demografi seperti usia, gender, dan tingkat
ekonomi audiens sebelum memutuskan untuk melaksanakan pemasaran
viral.
Namun pemasaran viral pada dasarnya bak pisau bermata dua.
Pemasaran viral yang memiliki cara kerja word of mouth bisa menjadi
bumerang bagi perusahaan apabila dalam pelaksanaannya mendapatkan
komentar buruk misalnya. Apabila hal ini terjadi, dapat berimbas pada
menurunnya citra perusahaan di mata publik (Puriwat & Tripopsakul,
3021).

Email dan Viral Marketing | 245

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Selain dilakukan secara online, pemasaran viral juga dapat dilakukan


secara offline dengan melibatkan media periklanan konvensional seperti
televisi, radio, media cetak, kegiatan PR, maupun melibatkan komunitas.
Pemasaran viral melalui offline dapat meningkatkan jangkauan, brand
awareness, keterlibatan emosi, dan proposisi nilai suatu brand. Meskipun
begitu, pemasaran viral yang dilakukan secara offline dianggap mahal dan
ketidakmampuan untuk mendeteksi target audiens secara jelas (Chaffey,
2016 ).
Salah satu retailer ternama, yaitu Ramayana, berhasil
mengintegrasikan pemasaran viral di media online maupun offline melalui
iklan lebaran yang ditayangkan pada 2018 lalu. Tidak hanya ditayangkan di
media sosial, tetapi iklan tersebut ditayangkan di televisi. Melalui
kampanye bertajuk #kerenlahirbatin, Ramayana sukses menarik perhatian
masyarakat. Dua hari sejak kemunculan iklan di YouTube, sebanyak 1.7
juta masyarakat memberikan likes terhadap iklan tersebut. Bahkan iklan
tersebut masuk kedalam posisi 10 iklan terpopuler awal 2018 versi
YouTube. Revitalisasi yang dilakukan Ramayana sejak 2016 dengan
sejumlah kampanye menarik dan populer secara tidak langsung
berimplikasi pada penjualan dan peningkatan saham (Wulandari, 2018).

Gambar 13.7 Iklan Ramayan #Kerenlahirbatin


Sumber: YouTube @/RamayanaDepartemenStore (2018)

246 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

F. STRATEGI PEMASARAN VIRAL


Spesialis DMC, Justin Kirby (dalam Chaffey, 2016) menjelaskan
terdapat tiga tahapan untuk membuat kampanye pemasaran viral menjadi
efektif, yaitu:
1. Membuat materi kampanye kreatif dengan menonjolkan komponen
visual seperti teks, gambar, atau video. Konten dapat mengandung
humor atau emosi tertentu. Pada iklan ramayana #kerenlahirbatin,
konsep yang diusung adalah humor, begitu juga pada sejumlah iklan
Thailand yang lebih mengedepankan materi humor yang dapat diingat
oleh audience dan berpotensi mendapatkan popularitas lebih tinggi.
2. Melakukan identifikasi terhadap website, blog atau individu yang
memiliki potensi untuk menyebarkan informasi komersial. Pada
individu, pemasar atau perusahaan dapat menggunakan selebritis
yang populer di setiap platform dan disesuaikan dengan target
audiens. Misalkan brand kecantikan dapat menggunakan Suhay Salim
atau Tasya Farasya untuk memberi ulasan suatu produk. Brand
properti dapat memanfaatkan Wicak Mifta untuk mereview
perumahan atau properti lainnya. Pemasar atau perusahaan juga
dapat menggunakan micro atau bahkan nano influencers dalam
mengkampanyekan produk yang dipromosikan untuk meningkatkan
keterlibatan komunitas.
3. Memantau dan mengevaluasi kampanye yang dilakukan.

G. RANGKUMAN MATERI
Di tengah zaman yang berbasis digital, hampir semua kegiatan
manusia didukung oleh komputerisasi, tidak terkecuali kegiatan
komunikasi pemasaran. Saat ini kegiatan promosi tidak hanya
menggunakan media konvensional, namun juga berbasis internet. Media
yang umumnya digunakan dalam promosi berbasis digital adalah email
marketing dan viral marketing. Email marketing adalah kegiatan promosi
yang menggunakan email sebagai alat utama untuk menyebarkan
informasi. Sedangkan viral marketing adalah promosi dengan cara
membuat konten-konten yang unik agar bisa menyebar dengan cepat di
media sosial.

Email dan Viral Marketing | 247

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Baik email marketing maupun viral marketing sama-sama mampu


membantu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan
disaat yang sama biaya yang diperlukan untuk membuat konten dan
menyebarkan pesan sangat sedikit. Namun ada hal yang perlu
diperhatikan dalam menyampaikan informasi melalui email dan viral
marketing yaitu pastikan untuk memetakan segmentasi terkait faktor
demografi dengan jelas sebelum proses diseminasi informasi dimulai agar
pesan yang disampaikan tepat sasaran.

TUGAS DAN EVALUASI


1. Jelaskan yang dimaksud email marketing dan berikan contoh
penerapannya?
2. Jika kamu bekerja sebagai seorang pemasar di sebuah brand baru,
jenis email seperti apa yang akan kamu kirimkan?
3. Buatlah suatu email promosi untuk produk tempe non-gmo yang
ditujukan untuk kelompok pekerja di kota besar!
4. Jelaskan yang dimaksud viral marketing beserta contoh dalam
kehidupan sehari-hari?
5. Bagaimana viral marketing dapat meningkatkan pembelian produk?

248 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

DAFTAR PUSTAKA

–. (2014, 26 April). Tiap Menit Ada 200 Juta Email Terkirim. Dari
https://inet.detik.com/cyberlife/d-2566335/tiap-menit-ada-200-
juta-email-terkirim
–. (2018, 28 Oktober). Pengguna Aktif Gmail Tembuh 1,5 Miliar. Dari
https://tekno.kompas.com/read/2018/10/28/11130077/pengguna-
aktif-gmail-tembus-1-5-miliar
–. (2021, 10 Juni). BTS Meal McD: Kerumunan, Penutupan Gerai, Donasi
hingga Dijual Jutaan Rupiah. Dari
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-57423148
–. (2021, 29 Juli). Langsung Cuan BTS Bikin McDonald’s Untung RP 18
Triliun. Dari
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4618894/langsung-cuan-
bts-bikin-mcdonalds-untung-rp-318-triliun
–. (2022, 26 Januari). Digital 2022 Another year of Bumper. Dari
https://wearesocial.com/uk/blog/2022/01/digital-2022-another-
year-of-bumper-growth-2/
–. (n.d.). Annoying Aspects Brands Email Offers. Dari
https://www.marketingcharts.com/charts/annoying-aspects-
brands-email-offers
Azaria, P. A. (2014). Pengaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan
Word Of Mouth Dan Efektivitas Iklan Dalam Meningkatkan Brand
Awareness (Studi pada Follower Akun Twitter Pocari Sweat di
Jejaring Sosial Twitter) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Chaffey, D. (2022, 26 Januari). Search Engine Marketing. Dari
https://www.smartinsights.com/search-engine-marketing/search-
engine-statistics/
Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2016). Digital Marketing: Strategy,
Implementation and Practice, 6th. United Kingdom: Pearson.
Çizmeci, F., & Ercan, T. (2015). The Effect of Digital Marketing
Communication Tools in the Creation Brand Awareness By Housing
Companies. Megaron, 10(2).

Email dan Viral Marketing | 249

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Hartemo, M. (2016). Email Marketing in The Era of The Empowered


Consumer. Journal of Research in Interactive Marketing, Vol. 10 No.
3, pp. 212-230.
https://mix.co.id/marcomm/brand-communication/branding/kampanye-
kerenlahirbatin-untuk-reconnect-ke-mass-market/
https://tekno.kompas.com/read/2022/03/16/15010057/riset-nielsen-
belanja-iklan-digital-naik-tembus-rp-41-triliun-pada-2021?page=all
Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing, 17th. United
Kingdom: Pearson.
Kusumawardhani, A. (2019, 5 Juni). Industri Iklan Online AS Dikuasai
Google dan Facebook. Dari
https://kabar24.bisnis.com/read/20190605/19/931072/industri-
iklan-online-as-dikuasai-google-dan-facebook
Mullen, J., & Daniels, D. (2011). Email Marketing: An Hour a Day. John
Wiley & Sons.
Petrescu, M. (2014). Viral marketing and Social Networks. New York:
Business Expert Press.
Riyanto, G. (2022, Maret 16). Riset Nielsen Belanja Iklan Digital Naik
Tembus Rp41 Triliun pada 2021. Dari
Ryan, D. (2014). Understanding Digital Marketing: Marketing Strategies
for Engaging The Digital Generation, 3rd Edition. United Kingdom:
Kogan Page Publishers.
Wulandari, D. (2018, Agustus 3). Kampanye KerenLahirBatin untuk
Recconect ke Mass Market. Dari
Yacub, R., & Mustajab, W. (2020). Analisis Pengaruh Pemasaran Digital
(Digital Marketing) Terhadap Brand Awareness Pada E-Commerce.
Manajerial: Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi, 19(2), 198-209.

250 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

EFFECTIVE DIGITAL MARKETING


BAB 14: INTERNET
MARKETING TOOLS

Deavvy M.R.Y. Johassan, S.Sos., M.Si


Institut Bisnis Dan Informatika Kwik Kian Gie

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

BAB 14
INTERNET MARKETING TOOLS

A. PENDAHULUAN
Keberadaan internet di Indonesia memiliki dampak yang signifikan.
Seluruh aspek kehidupan masyarakat tak lepas dari penggunaan internet.
Transportasi dan pembayaran pun juga mengandalkan akses internet
untuk sekarang ini. Apalagi sisi pembelajaran, dimana terjadi pergeseran
yaitu tidak lagi berbelanja di toko melainkan secara daring.
Perusahaan pun telah mengantisipasi hal ini. Pemasaran mengalami
perubahan, secara bentuk dan distribusinya. Perusahaan tidak lagi
mengandalkan pemasaran melalui above the line dan below the line.
Perusahaan justru mengandalkan media digital (yang terhubung dengan
internet).
Dengan demikian terdapat pemahaman yang hampir mirip antara
internet marketing dan digital marketing. Keduanya memiliki kemiripan
yaitu pemanfaatan internet secara menyeluruh untuk memasarkan
produk. Tujuan keduanya pun mirip, yaitu agar sebuah produk dapat
dikenal luas oleh masyarakat. Pembahasan kali ini akan berfokus pada
internet marekting dan beberapa alat yang bisa digunakan.
Menurut laman Redcomm.co.id (2021, diakses pada 2 April 2022)
internet marketing adalah strategi memasarkan produk melalui internet
dengan tujuan promosi, branding, meningkatkan penjualan, juga
mempersuasi konsumen untuk membeli, baik itu barang atau jasa. Ini
menunjukkan bahwa internet marekting merupakan pemasaran dengan
efektivitas dan efisiensi yang cukup tinggi. Contoh, di masa pandemi saja
masyarakat tentu merasakan tingkat promosi produk di internet cukup
252 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

masif. Tentunya bagi perusahaan merupakan hal yang praktis dan tepat
sasaran.
Melalui kepraktisan yang didapat melalui internet marketing,
perusahaan tentu mendapat konsumen yang lebih luas dan banyak.
Promosi melalui internet marketing tidak mengenal batas wilayah.
Masyarakat di Indonesia dapat saja mengetahui promosi produk yang ada
di luar negeri. Ini berarti bahwa melalui jaringan internet, konsumen dapat
terhubung dengan berbagai sumber yang jauh lebih luas.
Data dari Sekawanmedia.co.id (2020, diakses pada 12 Maret 2022)
terdapat 68% pengguna internet yang melakukan transaksi jual beli barang
atau jasa. Data tersebut tidak secara rinci menyebutkan informasi
tambahan mengenai pengguna yang dimaksud. Data tersebut juga
menunjukkan bahwa penggunaan platform daring semakin meningkat.
Singkat kata, pemasaran secara tradisional maupun juga internet
marketing dilakukan sebagai sarana promosi. Maka, diperlukan frekuensi
promosi yang masif agar produk lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Sederhananya, semakin sering promosi dilakukan maka konsumen akan
semakin aware dan tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Pemasaran secara tradisional menggunakan tools yang beragam agar
produknya semakin dikenal. Contohnya penggunaan brosur, flyer, papan
reklame, iklan di media cetak dan media elektronik. Kuantitas brosur,
flyer, dan papan reklame yang digunakan serta frekuensi iklan di media
cetak dan elektronik menjadi kunci promosi berjalan efektif. Produk dapat
dikenal oleh masyarakat luas.
Sementara dalam internet marketing, kuantitas dari promosi yang
dilakukan juga menentukan sebuah produk dikenal luas oleh masyarakat.
Hanya saja tools dalam internet marketing yang perlu diperhatikan
sehingga promosi sebuah produk menjangkau masyarakat. Berbeda
dengan pemasaran tradisional, dalam internet marketing beberapa tools
yang digunakan pada umumnya adalah website, e-commerce, SEO, e-mail
marketing, Social Media Marketing, dan Systemize Follow Up.

Internet Marketing Tools | 253

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Penggunaan internet marketing tools ini tentunya memiliki manfaat


bagi perusahaan, seperti:
1. Meminimalisir modal
Internet menyediakan banyak hal yang bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan pun tidak perlu mengeluarkan
modal yang besar seperti halnya untuk mencetak brosur, flyer,
membuat papan reklame, dan membayar iklan di media massa.
Dengan demikian, biaya pemasaran pun semakin hemat oleh
perusahaan.
2. Memudahkan pemasaran (promosi)
Melalui internet marketing kegiatan promosi yang dilakukan lebih
mudah. Promosi dapat tersebar luas hanya dengan menekan satu
tombol saja. Atau, perusahaan telah memasang jadwal tayang
promosi di internet sehingga prosesnya lebih sederhana dan praktis.
3. Meningkatkan penjualan
Promosi yang dilakukan melalui internet marketing dapat menjangkau
konsumen yang luas. Cakupan wilayah yang luas menentukan jumlah
penjualan yang dilakukan. Tentunya, wilayah yang luas akan
berdampak pada volume penjualan yang meningkat. Selain penjualan
yang meningkat, penyebaran konsumen di berbagai wilayah juga
menjadikan hubungan dengan konsumen lebih mudah.
4. Dapat diukur
Faktor pembeda yang dinilai signifikan dari pemasaran secara
tradisional adalah pada faktor pengukuran. Penyebaran brosur, flyer,
papan reklame dan iklan di media massa hanya dapat diukur pada
volume yang dibuat. Namun, terpaan yang didapat belum dapat
diukur. Pada internet marketing, distribusi promosi yang dilakukan
dapat terukur secara spesifik. Promosi di internet dapat diukur jumlah
konsumen yang melihat hingga produk yang ditawarkan merupakan
kebutuhan konsumen itu sendiri.

B. INTERNET MARKETING STRATEGY


Istilah Internet Marketing dan Digital Marketing sering disamakan.
Seperti yang dibahas pada pendahuluan, keduanya memiliki kemiripan.
Digital Marketing pada dasarnya merupakan cara memasarkan produk

254 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

yang langsung menjangkau konsumen secara tepat, cepat dan pribadi.


Ruang lingkup digital marketing tidak hanya sekedar pada penjualan
produk saja. Digital Marketing juga membangun brand awareness dan
customer relations.

Penerapan internet marketing bagi perusahaan dapat dilakukan


dengan beberapa strategi, antara lain:
1. Membuat sebuah website
Dunia internet sudah sangat familiar dengan keberadaan website.
Tujuan dibuat sebuah website adalah sebagai platform untuk
memperkenalkan perusahaan, termasuk layanan serta informasi yang
ada. Melalui website konsumen dapat mengenal perusahaan bahkan
produk yang ditawarkan. Selain itu, keberadaan website juga
menunjang reputasi perusahaan itu sendiri.
2. Meningkatkan traffic dengan SEO
Search Engine Optimization (SEO) merupakan sesuatu yang terdengar
menarik dalam internet marketing. Optimasi mesin pencarian ini
bertujuan agar trafik pencarian (jumlah pencarian) semakin
meningkat. Dalam pemasaran tradisional dulu dikenal istilah Yellow
Pages, yaitu halaman berwarna kuning dalam buku telepon yang berisi
perusahaan-perusahaan yang menawarkan barang atau jasa.
Keberadaan internet menjadikan Yellow Pages atau buku telepon ini
menjadi tidak praktis. Pencarian segala sesuatu sekarang ini bisa
mengandalkan mesin pencari, seperti Google atau Bing. Untuk itu
perusahaan perlu melakukan optimasi di mesin pencari tersebut.
3. Menerapkan e-mail marketing
Istilah lain juga menyebutkan dengan e-mail blast. Penerapan ini
membantu konsumen mendapatkan informasi mengenai promosi. E-
mail marketing ini juga mendukung promosi yang dilakukan di
paltform lainnya seperti media sosial. Tujuannya adalah agar
konsumen mendapat informasi secara pribadi mengenai perusahaan
(termasuk juga promosi).

Internet Marketing Tools | 255

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

4. Optimasi pada social media marketing


Pengamatan penulis setelah tahun 2015 social media marketing
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Perusahaan sudah
menyadari dan merasakan dampak media sosial, baik bagi reputasi
maupun penjualan. Pada era pandemi di Indonesia, social media
marketing sudah dapat dikatakan berada pada posisi autopilot.
Artinya, masa pandemi menjadi perusahaan menjangkau konsumen
melalui media sosial. Hal ini menjadikan iklan di media sosial
mengalami peningkatan juga.

C. SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO)


Metode ini merupakan gagasan crawler web Dr. Vannevar Bush tahun
1945. (Das, 2021:12) Metode ini menggunakan hypertext dan ekspansi
memori untuk bekerja sama membuat berbagai macam informasi untuk
manusia. Singkat cerita, pertengahan tahun 2000-an Google mulai
mengambil alih dan menerapkan aturan SEO mendasar. Cara untuk
menangani website menjadi sesuatu di luar kata-kata mulai membuahkan
hasil pada November 2003. Saat itu penghitungan atas pencarian “Florida”
terjadi. Laman situs menjadi kehilangan peringkatnya saat mesin pencari
mencatat reaksi besar-besaran mengenai Florida. Secara singkat, proses
SEO hingga seperti sekarang ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 14.1 Seo Timeline


Sumber: Das, 2021:13

256 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Penting untuk dicatat bahwa banyak situs yang diuntungkan oleh


kejadian ini juga daring. Itu adalah episode utama di mana situs web
dihukum karena isian kata kunci yang sama, menunjukkan saran Google
untuk klien terlebih dahulu – sebagian besar dengan substansi berkualitas.
Tahun 2005 merupakan peningkatan untuk SEO. Ini adalah tahun di mana
Google bergabung dengan Yahoo dan MSN untuk Atribut Nofollow. Ini
untuk membantu mengurangi ukuran koneksi dan komentar buruk di
situs. Pada bulan Juni tahun itu, Google memperkenalkan pencarian yang
disesuaikan. Pencarian yang disesuaikan menggunakan riwayat
pertanyaan pengguna untuk membantu membuat hasil mereka semakin
relevan. Saat ini, orang-orang masih mengembangkan pendekatan yang
lebih baik untuk membantu meningkatkan penggunaan SEO adalah
memastikan bahwa orang-orang yang muncul di titik tertinggi pada kueri
secara umumnya benar-benar diposisikan.
SEO secara sederhana diartikan sebagai optimalisasi sebuah laman
situs agar berada pada peringkat teratas di mesin pencari. Optimalisasi ini
bisa dilakukan ketika pengguna memasukkan sebuah kata kunci.
Penggunaan SEO dalam internet marketing dapat meningkatkan trafik
pengunjung karena tidak diperlukan biaya untuk beriklan. Manfaat dari
SEO yang kedua yaitu meningkatkan konversi bisnis. Penggunaan kata
kunci yang menarik bagi pengguna menjadikan produk yang dipromosikan
tepat sasaran. Pengguna bisa langsung mencari dengan kata kunci yang
spesifik. Manfaat ketiga, meningkatkan jumlah pengguna lebih luas.
Artikel-artikel yang ditampilkan dalam laman situs maupun juga blog
menjadikan pengguna memiliki banyak opsi ketika mendapat sebuah
informasi. Manfaat yang terakhir adalah mendapatkan keuntungan bisnis
dalam jangka waktu yang panjang. Penggunaan SEO bersifat dinamis,
artinya perlu dilakukan optimasi secara berkala terhadap lama situs yang
dibuat.

Internet Marketing Tools | 257

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

SEO sendiri memiliki beberapa jenis yaitu on-page dan off-page.


1. SEO on-page
Teknik ini meningkatkan laman web untuk memberi peringkat trafik
yang lebih tinggi dan aman. SEO on-page menyiratkan konten yang
tersedia dan menggunakan sumber kode HTML dari laman yang
dikembangkan. Pada teknik ini, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:
a. Melakukan riset kata kunci
Hal ini bertujuan agar dapat mengetahui proyeksi trafik yang bisa
diperoleh. Penggunaan kata kunci yang tepat juga akan menentukan
ciri khas dari produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk itu, perlu
dilakukan pengecekan terhadap kata kunci dari kompetitor. Dalam
teknik ini juga dapat dilakukan dengan membuat desain laman web
yang menarik. Desain yang menarik juga menjadi ciri khas sehingga
Google ketika melakukan proses crawling tidak akan dideteksi sebagai
laman yang mengandung unsur duplikasi.
b. Perbaikan hal teknis
Hal-hal teknis yang bisa diperbaiki adalah mengganti tautan yang
rusak, perbaikan URL yang rusak, hingga menghindari kesalahan ketika
terjadi proses redirect. Perbaikan ini bisa juga dilakukan dengan
menyertakan kata kunci pada URL situs web, pada judul halaman web,
dan pada bagian atas laman web.
c. Optimasi halaman web
Hal ini dimaksudkan dengan menambahkan informasi detail lainnya,
pembuatan judul yang menarik, penyebaran kata kunci pada lawan
web, struktur konten yang jelas dan terarah, serta konten yang sesuai
dengan kata kunci yang dibuat. Beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk optimalisasi laman web adalah menggunakan meta description,
URL title, tag title, dan site speed. Dalam meta description perlu ditulis
dengan menggunakan kata kunci. Tag title merupakan elemen dari
HTML yang dapat digunakan untuk menentukan nama situs web. Tag
title juga ditampilkan pada SERPs. Site speed merupakan kecepatan
tampilan laman web. Berdasarkan data dari Digital Marketing
Institute, (O'Brien, 2022) 47% pengguna berharap laman situs tampil
dalam waktu 2 detik. Sekitar 40% pengguna berharap laman situs

258 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

tampil dalam 3 detik. Jika site speed rendah maka penting bagi pemilik
situs agar meningkatkan tampilan situsnya.
d. Menyesuaikan dengan pengalaman pengguna (user experience)
Situs web yang dibuat perlu untuk memperhatikan kesesuaian
pengalaman pengguna. Kemudahan pengguna mencari fitur menu,
warna yang atraktif dan representatif, teks yang mudah terbaca serta
gambar yang berkaitan, membuat pengguna memiliki pengalaman
yang baik ketika mengunjungi laman web. Semakin mudah pengguna
mengunjungi situs web, akan berdampak pada trafik pengunjung yang
meningkat pada laman situs.

2. SEO off-page
Teknik ini dipandang sebagai pendukung jika teknik on-page belum
mampu meningkatkan pengunjung. Beberapa langkah yang bisa dilakukan
yaitu:
a. Menambahkan backlink
Backlink merupakan tautan pada laman web yang akan mengantarkan
pengguna menuju ke laman web yang lain. Hal ini memungkinkan
antara pembuat situs memiliki relasi dengan situs lainnya. Backlink ini
juga membantu pengguna untuk mengetahui informasi lainnya,
termasuk juga sumber informasi utama. Backlink yang memiliki
kualitas yang baik akan berpengaruh pada Search Engine Result Pages
(SERPs). Semakin tinggi SERPs, maka akan semakin tinggi juga SEO
laman situs. Jenis-jenis backlink ini adalah sebagai berikut:
1) Guest Post Backlink – bersumber pada saat pengguna menulis
sebuah guest post untuk situs web lain. Hal ini menjadikan situs
web membentuk kredibilitas dan kepercayaan kepada pengguna.
2) Editorial Backlink – ini merupakan backlink yang secara alami dari
situs web lain ke situs web yang dimiliki. Backlink ini memiliki
kualitas dengan berbagai bentuk, seperti kutipan, referensi dan
sumber informasi.
3) Comment Backlink – pada saat pengguna meninggalkan komentar
pada sebuah situs web, maka ada backlink yang disertakan. Jika
backlink ini terjadi dengan proporsi yang tepat maka akan dapat
menghasilkan banyak trafik.

Internet Marketing Tools | 259

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

4) Do Follow Backlink – backlink ini bertujuan untuk memberitahukan


pada mesin pencari agar backlink lebih diperhatikan ke nilai SEO.
5) No Follow Backlink – backlink ini bertujuan untuk
memberitahukan pada mesin pencari agar backlink ini diabaikan
sehingga tidak diperhitungkan ke nilai SEO.
b. Melakukan promosi
SEO off page memiliki fokus pada bagian eksternal dari situs web.
Promosi yang merupakan bagian dari SEO off page dapat dilakukan
dengan cara mengunggah laman situs ke media sosial. Hal ini
bertujuan agar trafik semakin bertambah. Tentunya, semakin banyak
pengunjung ke laman situs maka semakin tinggi jumlah trafik ke situs
tersebut. Oleh karena itu, melakukan promosi bukan sekedar
sosialisasi produk melainkan relasi yang tercipta. Semakin banyak
relasi yang terbentuk maka promosi akan semakin efektif.

Gambar 14.2 Kombinasi Seo On-Page dan Off-Page


Sumber: (Patel, 2022)

Penerapan SEO on-page dan off-page merupakan satu kesatuan.


Keduanya bertujuan agar trafik pengunjung ke situs meningkat. On-page
dan off-page ini merupakan cara yang digunakan agar situs web semakin
dikenal luas. Akibat dari situs web yang semakin dikenal luas adalah pada
peningkatan trafik. Perlu diketahui beberapa jenis trafik SEO adalah
sebagai berikut:
a. Quality Traffic yaitu trafik yang berkualitas. Artinya, nilai kualitas trafik
ditentukan dari besaran hasil konversi yang dihasilkan dari situs web
yang dikunjungi. Beberapa situs web untuk bisnis mendapatkan
peralihan dari pengunjung menjadi pembeli. Dengan demikian kualitas

260 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

trafik web tersebut tergolong baik. Biasanya, pengguna mencari tahu


informasi produk atau jasa yang diinginkan. Konversi terjadi karena
pembuat situs telah mencantumkan kata kunci sehingga aktivitas di
situs web tersebut masuk tercatat dalam trafik.
b. Quantity Traffic yaitu besaran kuantitas trafik dari kunjungan situs
web. Dalam hal ini sama seperti pengunjung sebuah toko. Semakin
banyak dikunjungi tentunya semakin baik. Kuantitas laman web yang
dikunjungi tercatat sebagai kuantitas trafik web yang baik. Oleh
karena itu, pembuat situs web perlu untuk menyediakan laman
dengan konten yang berkualitas. Misalnya, artikel, testimoni
konsumen, informasi mengenai perusahaan, hingga dokumentasi
kegiatan yang dilakukan. Tujuannya agar pada situs web tersebut
banyak aktivitas yang dilakukan pengunjung.
c. Organic Traffic yaitu trafik yang diinginkan pembuat situs web dengan
mengandalkan jumlah pengunjung secara alami. Artinya, pembuat
situs web tidak perlu mengeluarkan biaya lebih agar kunjungan ke
situs web terkesan direncanakan. Trafik organik ini mengandalkan
konsumen yang mengunjungi situs web secara mandiri. Contohnya,
ketika konsumen mengetik di mesin pencari dan menemukan kata
kunci. Selanjutnya konsumen mengunjungi situs web tersebut. Hal
inilah yang dimaksud dengan organic traffic.

SEO baik secara on-page maupun off-page memiliki cara kerja yang
tidak terlihat langsung. Hal ini sangat berbeda dibanding dengan
pemasaran tradisional. Cara kerja SEO dapat dikatakan “dibalik” layar.
Ketika sebuah situs web dibuat, maka pengguna tidak bisa melihat secara
nyata SEO sedang bekerja di situs web tersebut. Adapun cara kerjanya
adalah sebagai berikut:
a. Crawling yaitu pengumpulan informasi dari situs web. Cara kerja ini
untuk mencari kata kunci yang telah ditentukan. Mesin pencari nanti
akan menampilkan duplikasi dan replikasi dari kata kunci tersebut.
Untuk itu, perlu dibuatkan kata kunci yang memiliki keunikan agar
menghasilkan manfaat yang maksimal.

Internet Marketing Tools | 261

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

b. Indexing yaitu ketika mesin pencari melacak informasi yang


dikumpulkan, duplikasi menjadi sia-sia. Google telah mengembangkan
pelacakan lebih luas ke banyak aspek dan struktur. Sebuah nama
dokumen juga menjadi informasi. Dokumen-dokumen yang ada
disusun secara teratur dan urut demi prioritas informasi untuk
pertanyaan di mesin pencari. Sederhananya, segala informasi yang
didapat mesin pencari melalui web crawler akan dimasukkan ke dalam
sebuah entry list atau index.
c. Ranking merupakan cara kerja terakhir, dimana mesin pencari akan
menampilkan peringkat berdasarkan apa yang dicari. Peringkat
pencarian ini telah disusun berdasarkan relevansi dengan kata kunci
yang dicari. Pemeringkatan ini dilakukan dengan menggunakan
algoritma. Penghitungan matematis ini yang membuat mesin pencari
bekerja secara efektif. Proses pemeringkatan ini bersifat dinamis.
Artinya, algoritma akan terus diperbarui sehingga proses crawling dan
indexing selalu up to date. Google sendiri telah menerapkan algoritma
yang selalu mengikuti perkembangan teknologi dan zaman yang ada.

D. SEARCH ENGINE MARKETING


Dalam internet marketing, istilah lain yang juga tidak terpisahkan dari
SEO adalah Search Engine Marketing (SEM). SEM adalah sebuah deskriptor
yang menggabungkan berbagai jenis iklan pencarian yang berbayar.
Contohnya iklan Google dan biasanya berada di bagian atas daftar
halaman. Iklan ini ada hubungannya dengan penempatan dan penggunaan
kata kunci.
SEM berbeda dari SEO, dimana pencapaian peringkat satu dapat
ditempuh secara organik. Akan tetapi, tanpa SEM perlu usaha ekstra agar
bisa mencapai peringkat satu. Dalam SEM, iklan berbayar merupakan
senjata yang ampuh. Hal ini bisa dilihat pada simbol Ads di hasil pencarian.
Tentunya, dengan iklan berbayar ini akan meningkatkan visibilitas situs
web. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan SEM adalah sebagai
berikut:

262 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

1. Pay Per Click (PPC)


Teknik ini dalam SEMakan membantu mendatangkan trafik ke situs
web. Teknik ini merupakan cara yang unik agar web browser dapat
mencari serta meningkatkan trafik. PPC ini bersifat langsung, karena iklan
di bayar setiap kali di klik. Tampilan iklan ini akan menempatkan situs web
di peringkat teratas. Jadi, tautan yang dikaitkan dengan iklan akan
membuat konten divisualisasikan secara prioritas. PPC juga gesit agar situs
web berada di peringkat atas. PPC ini tidak memerlukan waktu lama untuk
meningkatkan situs web. Jenis PPC adalah sebagai berikut:
a. Google Ads merupakan tampilan pada halaman bagian atas di
penelusuran, di samping atau dibawah. Yang menandakannya adalah
logo “Ad”. Contoh konkrit untuk Google Ads adalah pada gambar di
samping. Iklan ini merupakan populer, untuk bisnis kecil maupun
besar. Iklan ini membantu untuk menemukan pembeli.

Gambar 14.3 Contoh Google Ads


Sumber: Das, 2021:128

b. Display Ads merupakan iklan yang berbentuk gambar maupun teks.


Iklan ini membuat iklan tampil pada sebanyak situs web yang menjadi
rekanan dari Google. Untuk itu, perlu kemampuan untuk menentukan
target iklan. Dengan display ads ini juga dapat meningkatkan brand
awareness untuk perusahaan.
c. Remarketing merupakan iklan yang sama namun tampil di beberapa
situs web. Jika pernah mengalami situasi seperti ini, melihat iklan yang
sama di beberapa situs yang berbeda, ini menandakan bahwa
pengguna merupakan target remarketing dari iklan tersebut.
Remarketing ini adalah metode PPC yang efektif karena dapat
menentukan target kembali setelah orang-orang yang pernah
mengunjungi situs web.
Internet Marketing Tools | 263

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

d. Social Media Ads merupakan iklan berbayar yang muncul di berbagai


platform media sosial. Iklan media sosial ini menargetkan konsumen
berdasarkan lokasi, hobi, perilaku, pendidikan, dan demografi.
Pemasangan iklan di media sosial membantu untuk mengatur target
konsumen secara lebih spesifik.

2. Cost Per Mille (CPM)


Kata mille merupakan bahasa Latin berarti “seribu”. Hal ini
menandakan ada “1.000 tayangan”. CPM ini juga diidentikkan dengan Cost
Per Click (CPC). Namun, bukan berarti ketika iklan diklik maka akan
dikenakan biaya. CPM ini dilakukan untuk menguji media yang digunakan.
Untuk itu, perlu berhati-hati bahwa iklan tidak akan pernah berhenti.
Dunia yang semakin mobile dan portabel menunjukkan lebih dari 60%
iklan diklik secara tidak sengaja. (Das, 2021:133)

3. Cost Per Click (CPC)


Teknik ini merupakan metode digital dimana setiap iklan yang diklik
akan dibayar. CPC ini menggiring audiens menuju situs web tertentu.
Penggunaan CPC dapat mengatur dari biaya yang rendah. Jika dana yang
tersedia terbatas CPC dapat membatu. Penggunaan CPC bisa melalui
Google Ads atau Facebook Ads. Alasan untuk menggunakan CPC karena
pengunjung mendapatkan impresi secara gratis. Jika iklan itu diklik, maka
biaya iklan yang akan ditagihkan.

4. Cost Per Action (CPA)


Teknik ini merupakan aktivitas yang “melewati klik”. Saat CPA ini
dilakukan konsumen tidak sekedar melakukan klik iklan. Teknik CPA ini
membangun tujuan yang dapat diikuti dan kemudian membayar
(kemungkinan jumlah yang lebih tinggi dari CPA) ketika tujuan itu tercapai.
CPA ini menguntungkan pihak advertiser dan publisher. Semakin luas
jangkauan pelanggan oleh advertiser, maka semakin banyak uang yang
didapat oleh publisher (pemilik situs web). Dengan pembayaran untuk
iklan yang didasarkan pada tindakan yang diselesaikan, itu juga memberi
pengiklan kontrol yang lebih baik untuk melacak dan memaksimalkan laba
atas investasi di berbagai saluran pemasaran. Pelacakan CPA memastikan

264 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

bahwa Anda berinvestasi di saluran yang paling hemat biaya serta


membantu mengukur keberhasilan berbagai upaya pemasaran.

5. Change Rate
Teknik ini dapat meningkatkan kemungkinan dari pengunjung
bertransformasi. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa cara. Salah satu
pendekatannya adalah membuat pengunjung menjadi tidak memiliki
pilihan untuk mengubah dan berkoordinasi yang benar dengan waktu dan
situs web yang benar. Pengunjung akan bereaksi dengan aktivitas yang
ringkas, apalagi yang menguntungkan mereka. Keuntungan yang
ditawarkan kepada pengunjung dapat juga meningkatkan perubahan situs.
Ada banyak cara untuk meningkatkan transformasi. Sebagian besar
berkaitan dengan kebutuhan klien yang potensial. Change Rate menjadi
faktor yang signifikan dimana uang tunai dituangkan dalam bentuk
promosi.

6. Click Through Rate (CTR)


Teknik ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak pengunjung
melihat situs web. CTR ini juga berguna untuk menganalisis rasio antara
jumlah orang yang menonton iklan dan jumlah orang yang mengakses
iklan tersebut. Jika jumlah penayangan tinggi, namun jumlah klik iklan
sedikit artinya ada yang belum optimal dengan cara beriklannya.
Penghitungan CTR ini dengan membandingkan antara Impressions, yaitu
berapa banyak iklan yang ditayangkan, dengan Clicks yaitu seberapa
banyak iklan tersebut di klik. Contoh, iklan yang dipasang sebanyak 1.000
kali penayangan. Berdasarkan jumlah penayangan hanya tercatat 200 kali
iklan tersebut di klik, artinya CTR berjumlah 20%. Jumlah CTR tersebut
tergolong baik, karena berdasarkan Google Adwords jika angka mencapai
2% maka tergolong bagus. (Tandika, 2021) Jumlah CTR ini tidak dapat
disamaratakan. Angka 2% bisa saja tergolong baik di industri makanan,
tetapi tidak di industri yang lain. Semakin tinggi CTR juga menandakan
semakin banyak dana yang akan digunakan membayar iklan. Oleh karena
itu, konsep CTR ini bersifat spesifik bergantung pada sektor bisnis yang
dijalankan.

Internet Marketing Tools | 265

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

SEO dan SEM merupakan dua sisi koin yang sama, namun terdapat
perbedaan diantaranya. Perbedaan tersebut juga berhubungan dengan
aspek-aspek pemasaran. Kedua istilah ini digunakan untuk merujuk
serangkaian kegiatan serupa, yang terkadang membingungkan. SEM
merupakan deskriptor yang menggabungkan berbagai jenis iklan
pencarian yang berbayar. Biasanya, ini ada hubungan dengan penggunaan
kata kunci. SEM dinilai baik untuk brand awareness karena berarti situs
web akan mencatat hasil pemeringkatan teratas di mesin pencari.
SEO dan SEM juga bergantung pada kata kunci untuk mengarahkan
trafik ke situs web. Meskipun teknik pemasaran yang digunakan masing-
masing berbeda, keduanya berfokus pada trafik dan bagaimana
hubungannya dengan kegiatan pemasaran. Pengguna mesin pencari untuk
mencari sesuatu yang mereka cari dan dapat menemukan dengan hasil
organisasi dari SEO, atau dengan hasil berbayar dari SEM.
SEO pada dasarnya untuk trafik secara organik, yaitu tidak berbayar.
Sedangkan SEM adalah untuk iklan bertarget yang akan dibayar. SEO dan
SEM dapat saling melengkapi tetapi hanya jika situs web sudah
mengaplikasikan SEO terlebih dahulu. SEO sendiri merupakan dasar untuk
SEM yang baik agar menghasilkan trafik dengan kualitas tinggi. Setelah
aplikasi SEO dan iklan berbayar maka ada banyak kemungkinan situs web
muncul di peringkat atas pencarian.

E. SEARCH ENGINE RESULT PAGES (SERPs)


Search Engine Result Pages (SERPs) adalah halaman yang memuat
hasil pencarian di mesin pencari. Pada satu halaman SERPs ini dapat
menampilkan hasil pencarian yang organik dan juga berbayar. Seperti
terlihat pada gambar berikut ini.

266 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 14.4 Hasil Serps Google


Sumber: (Choiri, 2020)

Fitur SERPs ini yang perlu untuk diketahui adalah Paid Result, yaitu
tampilan hasil pencarian berdasarkan iklan-iklan berbayar. Model ini
menggunakan pencarian kata kunci oleh pengguna. Penghitungan
pembayaran pada model ini menggunakan PPC, sehingga biaya iklan
ditagihkan berdasarkan jumlah klik yang masuk ke situs web.
Fitur Shopping Result merupakan fitur yang menampilkan hasil yang
diarahkan kepada marketplace yang menjual produk yang diinginkan
konsumen.

Gambar 14.5 Fitur Shopping Result


Sumber: (Haekal, 2020)

Internet Marketing Tools | 267

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Feature Snippets fitur ini merupakan hasil pencarian pada peringkat


teratas yang menampilkan cuplikan dari isi situs web yang dicari.

Gambar 14.6 Feature Snippets


Sumber: (Choiri, 2020)

Featured Snippets ini menjadi tambahan untuk konten-konten yang


berkualitas. Ada beberapa anggapan yang menyebutkan bahwa fitur ini
merupakan peringkat teratas, yaitu peringkat 0 (nol) sehingga potensi klik
jauh lebih besar.
Fitur People Also Ask hampir mirip dengan fitur Frequently Asked
Questions (FAQ) tapi perbedaan pada posisi letaknya di SERPs. Fitur ini
menampilkan beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan beserta
dengan jawabannya.

Gambar 14.7 Fitur People Also Ask


Sumber: (Choiri, 2020)

268 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Fitur Knowledge Cards merupakan fitur yang menampilkan jawaban


yang singkat untuk pembaca. Tampilan jawaban dapat bermacam-macam,
sesuai dengan pencarian dari pengguna.

Gambar 14.8 Fitur Knowledge Cards


Sumber: (Haekal, 2020)

Fitur Image Packs adalah hasil gambar yang dicari pada SERPs. Jika
gambar memiliki kualitas yang baik, maka akan mudah bersaing di SERPs.
Fitur Top Stories dari SERPs untuk menampilkan artikel yang sesuai dengan
pencarian. Pada fitur ini kecenderungan artikel-artikel dari media akan
mendominasi.
Fitur Sitelink merupakan fitur yang berupa tampilan halaman-halaman
yang terpopuler dari sebuah situs web. Halaman-halaman tersebut
ditampilkan dalam bentuk yang ringkas.

Internet Marketing Tools | 269

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Gambar 14.9 Fitur Sitelink


Sumber: (Haekal, 2020)

Fitur ini juga menjadi bonus bagi situs web yang dianggap baik oleh
Google. Fitur ini juga membantu meningkatkan CTR ke halaman situs web.
Fitur Google Knowledge Panel merupakan fitur yang menampilkan
informasi berdasarkan kata kunci yang ditulis pada kolom pencarian.

Gambar 14.10 Google Knowledge Panel


Sumber: (Choiri, 2020)

270 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Jika menggunakan perangkat mobile fitur ini akan muncul di atas


SERPs. Jika menggunakan komputer, fitur ini akan muncul di sebelah
kanan layar.

F. RANGKUMAN MATERI
Internet Marketing merupakan salah satu pemasaran dengan
memanfaatkan keberadaan internet. Platform media yang tersedia secara
digital sekarang ini dapat dimanfaatkan untuk sarana promosi, produk
maupun jasa. Internet Marketing sendiri memiliki tujuan untuk
mendapatkan konsumen. Sama halnya dengan pemasaran tradisional,
namun internet marketing memiliki kepraktisan yang lebih tinggi.
Internet Marketing memang menjadi solusi yang efektif untuk
memperkenalkan produk ke konsumen. Pengenalan ini juga didasarkan
pada strategi dengan ekspektasi agar volume penjualan mengalami
peningkatan. Internet Marketing sendiri memiliki ciri-ciri tipe promosi
bersifat fleksibel dan terpencar, jangkauan promosi lebih luas, komunikasi
antara produsen dengan konsumen lebih responsif, dan komunikasi yang
terjalin dapat ditempuh dari banyak arah.
Dalam pemasaran tradisional, target konsumen tidak dapat dilakukan
secara spesifik. Brosur dan flyers yang dibagikan tidak dapat
mengidentifikasi konsumen dari demografis, minat , dan kebutuhan. Hasil
SERPS menunjukkan penerapan SEO dan SEM sehingga target konsumen
akan lebih sesuai. Konsumen mencari barang yang diinginkan. SEO dan
SEM yang digunakan dapat mencari target konsumen mulai dari gender,
umur hingga lokasi. Mesin pencari mengidentifikasi kata kunci agar
pencarian tepat sasaran.
SEO dan SEM dapat bekerja sama dengan baik untuk brand
awareness. Kedua pendekatan ini sama-sama untuk meningkatkan trafik
ke situs web. Perbedaannya, SEO dilakukan tanpa beban biaya. SEO sendiri
bisa dilakukan dengan dua tipe yaitu on-page dan off-page. Tipe on-page
diartikan sebagai upaya-upaya yang agar situs web dapat dengan mudah
dicari oleh mesin pencari. Tipe ini akan memaksimalkan fitur-fitur yang
terdapat dalam sebuah situs web. Tipe off-page merupakan upaya-upaya
yang dilakukan di luar situs web. Artinya, situs web yang dibuat perlu
untuk dipromosikan agar lebih dikenal sehingga trafik akan meningkat.

Internet Marketing Tools | 271

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Jenis iklan SEM biasanya juga dianggap sebagai iklan jenis iklan PPC
atau pay per click. Seperti yang sebelumnya sudah ditunjukkan, iklan SEM
akan muncul di hasil teratas pada SERPs dan menagih pengiklan biaya
tertentu untuk setiap klik yang iklan tersebut dapatkan. Namun, jangan
khawatir akan menjadi bangkrut jika iklan SEM Anda mendapatkan traffic
yang tinggi. Ini bisa terjadi karena Anda bisa menetapkan anggaran
maksimum sebelum memulai kampanye iklan. Jika Anda ingin
mendapatkan brand awareness dan eksposur yang tinggi, SEM adalah
pilihan yang cukup baik karena Anda akan berada di peringkat teratas saat
seseorang menelusuri kata kunci yang dipilih. Namun, saat promosi
berbayar Anda berhenti, posisi itu dapat diambil oleh kompetitor. Karena
itu, penting untuk tetap memperhatikan SEO saat menggunakan SEM.

TUGAS DAN EVALUASI


1. Uraikan perbandingan keuntungan penggunaan Internet Marketing
dengan pemasaran secara tradisional!
2. Jelaskan perbedaan SEO dengan SEM!
3. Jelaskan masing-masing antara SEO On-Page dan Off-Page!
4. Jelaskan fitur-fitur yang terdapat pada Search Engine Result Pages
(SERPs)!
5. Berdasarkan fitur-fitur SERPs tersebut, urutkan berdasarkan kegunaan
untuk promosi produk UMKM. Jelaskan alasan Anda.

DAFTAR PUSTAKA

Adani, M. R. (2020, November 30). Menerapkan Strategi Internet


Marketing yang Tepat untuk Bisnis Anda. Retrieved from Sekawan
Media: https://www.sekawanmedia.co.id/blog/internet-marketing/
Choiri, E. O. (2020, December 23). Apa Itu SERP dan Pentingnya Untuk
SEO. Retrieved from Qwords: https://qwords.com/blog/apa-itu-
serp/
Das, S. (2021). Search Engine Optimization and Marketing: A Recipe For
Success In Digital Marketing. Boston: A Chapman & Hall Book.

272 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Haekal, M. M. (2020, November 16). Apa Itu SERP? Kenapa Penting Bagi
SEO? Retrieved from Niagahoster:
https://www.niagahoster.co.id/blog/serp/
Indonesia, V. (2022, Februari 21). CPC vs CPM : Mana yang Lebih Baik
untuk Campaign Anda. Retrieved from Midtrans:
https://midtrans.com/id/blog/cpc-vs-cpm-mana-yang-lebih-baik-
untuk-campaign-anda#
O'Brien, C. (2022, April 28). Digital Marketing Institute. Retrieved from The
Complete Guide to On-Page and Off-Page SEO:
https://digitalmarketinginstitute.com/blog/complete-guide-to-on-
page-and-off-page-seo
Patel, N. (2022). Off-page Seo: What Is It & How Can You Take Advantage
of It. Retrieved from The All In One SEO Tool:
https://neilpatel.com/blog/everything-you-need-to-know-about-
off-page-seo/
Redcomm. (2021, October 4). Perbedaan Internet Marketing dengan
Digital Marketing . Retrieved from Redcomm.co.id:
https://redcomm.co.id/knowledges/perbedaan-internet-marketing-
dengan-digital-marketing?readmore=true
Safira, A. P. (2021, May 10). Golden Fast Network. Retrieved from Backlink:
Pengertian, Manfaat, & Cara Mendapatkanya:
https://www.goldenfast.net/blog/backlink-adalah/
Tandika, B. (2021, Oktober 21). Pengertian dan Tujuan dari CTR dalam
Digital Marketing. Retrieved from Glints:
https://glints.com/id/lowongan/ctr-adalah-faktor-sukses-digital-
marketing/#.Ynyq31RBzMU

Internet Marketing Tools | 273

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

GLOSARIUM

Average Spenders: Konsumen diantara hemat namun juga suka belanja

Brand Awareness: Kesadaran individu terhadap suatu merek.

Brand Recognition: Kemampuan konsumen untuk mengenali dan


membedakan suatu merek.

Brand Loyalty: Kesetiaan konsumen untuk terus melakukan pembelian di


suatu perusahaan tertentu.

CRM: Customer relationship management

CMS: Content Management System yaitu sebuah software gratis yang


bertugas mengubah, mengelola dan mempublikasikan konten dari website.

Cash: Aktiva perusahaan yang berbentuk uang tunai (uang kertas, uang
logam, wesel, cek dan lainnya) yang dipegang oleh perusahaan ataupun
disimpan di bank dan dapat digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

Cashless Society: Salah satu istilah yang menggambarkan suatu kehidupan


masyarakat atau sosial yang menggunakan uang elektronik.

274 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Digital Marketing: Kegiatan pemasaran sebuah produk menggunakan


media digital dan internet.

Discount: Potongan harga

Email Marketing: Kegiatan pemasaran yang menggunakan email untuk


meningkatkan kesadaran dan minat beli konsumen.

e-Payment: Sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet


sebagai sarana perantara. Saat ini banyak start up yang memfasilitasi
pihak penjual dan pembeli dengan memberikan jaminan keamanan
transaksi e-commerce.

e-Money: Alat pembayaran dalam bentuk elektronik. Dimana nilai


uangnya disimpan dalam dalam media elektronik tertentu.
Contohnya adalah kartu. Untuk bisa menggunakan e-money, maka
pengguna terlebih dahulu harus menyetor sejumlah uang kepada penerbit.

Fintech: Perusahaan pembiayaan digital

Flashsale: Penawaran dengan harga rendah

Glosarium | 275

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

HCI: Human computer interaction

HTML: Hyper Text Markup Language. Fungsi HTML ini adalah untuk
mengelola serangkaian data dan informasi sehingga suatu dokumen dapat
diakses dan ditampilkan di internet melalui layanan web.

Instore: Lapak dagang konvensional/luring

Influencer: Seorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang


lain karena kapasitas yang dimilikinya.

Konsumen: Seorang pemakai barang hasil produksi (bahan pakaian,


makanan, dan sebagainya):

Marketplace: Lapak dagang daring

276 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

One-to-One: Penyampaian dari satu orang ke orang yang lain

One-to-Many: Penyampaian dari satu orang ke khalayak umum

Paylater: Pembayaran dilain waktu

Pemasaran Digital: Kegiatan pemasaran yang memanfaatkan media


berbasis digital dan teknologi.

Pemasaran Konvensional: Kegiatan pemasaran yang menggunakan media


konvensional. Pada media massa, saluran yang digunakan adalah koran,
majalah, radio, dan televisi.

Permission Marketing: Kegiatan pemasaran yang berfokus untuk


mendapatkan kesediaan konsumen untuk mendapatkan promosi dari
perusahaan.

QR Code: Singkatan dari quick response code. Arti dari kode


dalam QR code ini adalah barcode dua dimensi yang bisa memberikan
beragam jenis informasi secara langsung. Untuk membukanya,
dibutuhkan scan atau pemindaian dengan smartphone.

Repeat Order: Pembelian ulang

Return on Investment: Jumlah keuntungan yang didapatkan dari investasi

Glosarium | 277

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Spendthrifts: Konsumen yang menyukai pengalaman berbelanja

SEO: Search engine automation

SSL: Secure socket layer

SEO: Search Engine Optimization yaitu sebuah bentuk apresiasi yang


diberikan kepada sebuah website yang masuk pada halaman pertama dari
mesin pencari google.

Site Speed: Rata-rata waktu loading dari beberapa halaman sampel di


situs web.

Tightwads: Konsumen yang hemat dalam berbelanja

Transaksi: Kegiatan jual beli

Tag Title: Judul yang muncul di halaman hasil pencarian.

UI: User interface

UX: User experience

URL: Uniform Resource Locator merupakan alamat situs web yang akan
membawa pengguna ke situs web yang spesifik.

278 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Viral Marketing: Strategi pemasaran yang menggunakan media elektronik


hingga jejaring sosial yang disampaikan dari satu individu ke individu
lainnya dan membuat informasi komersial tersebar secara masif.

Word of Mouth: Kekuatan mulut ke mulut yang memiliki pengaruh untuk


melakukan sesuatu

W3C: World Wide Web Consortium yaitu sebuah konsorsium yang bekerja
untuk memberi standar-standar dari sebuah website.

Glosarium | 279

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

PROFIL PENULIS

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Dr. Muhammad Azizi, S.E., M.Si


Penulis merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara.
Lahir di Ujung pandang pada tanggal 09 September
1988. Saat ini bertempat tinggal di Jl. Jend Sudirman,
Mamuju Sulawesi Barat. Kini penulis telah memiliki
seorang istri dan dua anak yakni perempuan dan laki-
laki. Pendidikan Sarjana di tempuh di Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen Nitro di Makassar dan selesai pada
tahun 2010. Jenjang Magister dilalui pada Pascasarjana Universitas Muslim
Indonesia di Makassar dan selesai pada tahun 2017. Penulis pada tahun
2010-2015 bekerja di perbankan swasta yang ada di Makassar. Pada tahun
2016-sekarang bekerja sebagai dosen tetap di Universitas Tomakaka
Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.

Hesti Umiyati, S.E., M.M


Penulis adalah Dosen Tetap di Akademi Sekretari dan
Manajemen-ASM LEPISI Tangerang Program Studi
Sekretari. Magister Manajemen (S2) dibidang
Manajemen Pemasaran tahun 2005, Sarjana (S1)
dibidang Manajemen tahun 2003. Pernah menjabat
sebagai Direktur ASM LEPISI (2011-2019), Sebagai
Wakil Direktur 1 Bidang Akademik (2000-2011), saat ini
menjabat sebagai Ketua LPPM ASM LEPISI (2019-2023). Berbagai pelatihan
dan kursus yang berkaitan dengan Sekretaris dan Manajemen telah diikuti,
menjadi pengawas dan penguji kompetensi SMK di Kota dan Kabupaten
Provinsi Banten dari tahun 2002 s.d. sekarang. Tahun 2010 lulus
mendapatkan Sertifikat Pendidik dari Kementerian Pendidikan Nasional
Republik Indonesia pada bidang Studi Manajemen dan lulus sertifikasi
BNSP Kompetensi Manajemen Perkantoran.

Profil Penulis | 281

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Dr. Lucky Nugroho, S.E., M.M., M.Ak., M.Sc


Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 21 Desember 1979.
Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah sebagai
berikut: S1 Sarjana Ekonomi lulus pada tahun 2001 dari
Fakultas Ekonomi pada jurusan Akuntansi Universitas
Islam Indonesia; S2 Magister Manajemen lulus pada
tahun 2011 dari Universitas Trisakti; S2 Magister
Akuntansi dengan konsentrasi Akuntansi Syariah dari
Universitas Padjadjaran Bandung lulus pada tahun 2014; S2 Advance
Master Microfinance lulus pada tahun 2015 dari Universite Libre de
Bruxelles-Solvay Brussels School of Economic and Management, Belgia;
Post-Graduate dari Erasmus University Rotterdam pada tahun 2016
dengan konsentrasi Sustainable Local Economics Development; S3 Doktor
Ilmu Ekonomi dengan konsentrasi keuangan dan ekonomi syariah, lulus
pada tahun 2021 dari Universitas Trisakti. Saat ini penulis adalah staf
pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana,
Jakarta sejak tahun 2015. Selain itu penulis juga sebagai praktisi pada
perbankan, yaitu Bank Rakyat Indonesia dari tahun 2002-2009. Sejak
tahun 2009 s.d saat ini penulis juga masih aktif sebagai praktisi di
perbankan syariah yang dirintis pada Bank Mandiri Syariah (BSM) dan
sejak 1 Februari 2021 berubah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Selain itu penulis juga aktif sebagai pengurus pada bidang kerja sama
Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Komisariat Universitas Mercu Buana dan
sebagai pengurus Ikatan Dosen Republik Indonesia (IDRI) wilayah Jakarta.

Annisa Retno Utami, S.E., M.S.M


Penulis merupakan Dosen Manajemen pada Program
Studi Manajemen Universitas Sahid sejak tahun 2016.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Sahid tahun 2014, dan gelar Magister Sains
Manajemen dari Universitas Padjadjaran tahun 2016.
Penulis saat ini sebagai Kapus. Publikasi Ilmiah di LPPM
Universitas Sahid dan pengelola Jurnal Industri Kreatif
dan Kewirausahaan (JIKK) yang dikelola oleh LPPM Universitas Sahid.
Penulis sebagai seorang yang sepenuhnya mengabdikan dirinya sebagai

282 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

dosen. Selain melaksanakan pendidikan formal yang telah ditempuhnya


penulis juga mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan kinerja
dosen, khususnya di bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian. Selain
itu, penulis juga aktif melakukan penelitian yang diterbitkan di berbagai
jurnal nasional maupun internasional. Penulis juga aktif menjadi
pemakalah diberbagai kegiatan dan menjadi narasumber pada workshop/
seminar/lokakarya tertentu khususnya di bidang Manajemen Pemasaran
dan Digital Marketing. Penulis dapat dihubungi melalui email
annisa_utami@usahid.ac.id

Acai Sudirman, S.E., M.M


Penulis lahir di Lubuk Pakam, 15 Maret 1989, lulus dari
Jurusan Sarjana Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Sultan Agung pada tahun 2016. Gelar
Magister Manajemen diperoleh dari program Magister
Manajemen Fakultas Pascasarjana Universitas HKBP
Nommensen Medan dengan konsentrasi Manajemen
Pemasaran dan lulus pada tahun 2018. Saat ini aktif
mengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung pada Program
Studi Manajemen. Selain sebagai dosen, penulis mengisi waktu sehari-hari
dengan menulis dan telah menulis buku lebih dari 80-an dengan topik
manajemen dan bisnis. Selain aktif menulis buku, penulis juga mulai
belajar menjadi editor buku. Penulis menargetkan di akhir tahun 2022 bisa
menghasilkan sebanyak 100 buku, baik sebagai penulis maupun sebagai
editor. Motto penulis “Talk Less Do More”.

Lina Aryani, S.E., M.M


Penulis adalah seorang akademisi dan dosen di
Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta. Beliau lahir di Palembang, 23
November 1959. Beliau menempuh Pendidikan S-1 di
Universitas Islam Jakarta dengan program studi
Manajemen, dan kemudian melanjutkan Pendidikan S-
2 di Universitas Tama Jagakarsa dengan program studi
Manajemen. Beberapa mata kuliah yang beliau ajar diantaranya adalah

Profil Penulis | 283

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Pengantar Manajemen Pemasaran, Manajemen Pemasaran Lanjutan,


Pengantar Bisnis, dan Manajemen Hubungan Pelanggan. Workshop yang
pernah diikuti Certified International Sales Management Associate (2016).
Selain mengajar penulis juga menyusun buku antara lain, Modul Pengantar
Bisnis, ISBN 978-602-274-027-8.

Rudy Irwansyah, S.P., M.M


Penulis adalah alumni Program Pasca Sarjana (S2)
Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta tahun 2008.
Menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana (S1) di
Fakultas Pertanian (2004), Institut Pertanian Bogor
(IPB), Jawa Barat. Memulai karier mengajar sejak
duduk di bangku kuliah sebagai asisten dosen untuk
beberapa mata kuliah di Kampus Hijau (IPB). Sejak
tahun 2005, ketertarikan pada bidang pemasaran, membuat ia bekerja di
ritel supermarket nasional adalah bagian dari pengalaman kariernya. Sejak
2010 memulai menjadi staf pengajar (dosen) Fakultas Ekonomi STIE
Muhammadiyah Asahan (STIEMA) dan beberapa PTS lainnya. Aktif di
beberapa organisasi profesi, sebagai media pertukaran informasi dan juga
pengembangan jaringan kerja sama. Sebagai dosen praktisi ia juga sering
untuk menjadi nara sumber di forum ilmiah, hal ini menjadi kegiatan
digemari. Berbagi pengalaman juga menambah wawasan di luar bidang
keilmuan, serta mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
(Email: rudy.irwansyah@gmail.com)

Purbowo, S.Agr., M.P


Penulis mulai melanjutkan pendidikan tinggi pada
Program Studi (S-1) Agribisnis Universitas Trunojoyo
Madura (UTM) pada tahun 2012 yang diterima dengan
beasiswa bidikmisi dan dinyatakan lulus secara cum
laude pada tahun 2016. Kemudian memutuskan untuk
bekerja di PT BFI Indonesia cabang Sidoarjo untuk
mendapatkan pengalaman dan mengimplementasikan
ilmu selama perkuliahan. Setelah sekian pengalaman diterpa, kemudian
melanjutkan kembali pendidikan pasca sarjana (S-2) di Universitas Islam

284 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Kadiri (Uniska) pada Prodi Agribisnis pada tahun 2017 hingga lulus pada
tahun 2019. Pada tahun 2020 telah memulai karier sebagai dosen di Prodi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas KH A Wahab Hasbullah hingga
saat ini. Salah satu matakuliah yang berada dalam tanggung jawab
pengajaran yaitu digital marketing and advertising.

Dr. Ir. Siti Mardiana, M.T., M.S.I.S.eC


Penulis menempuh pendidikan S1 di Teknik Komputer,
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Jenjang S2 diperoleh dari Program Studi Informatika,
Institut Teknologi Bandung dan Management
Information System and e-Commerce, College of
Business, Arkansas State University. Pendidikan S3
diselesaikan di Program Doctor of Science in
Management, Sekolah Bisnis Manajemen, Institut Teknologi Bandung.
Saat ini yang bersangkutan adalah dosen Program Studi Manajemen,
Universitas Muhammadiyah Bandung. Siti Mardiana adalah certified in
Fundamental Social Media Marketing dari Meta/Facebook. Selain sebagai
dosen, yang bersangkutan juga aktif membina UMKM di Micromentor.org.

Ferdinandus Lidang Witi, S.E., M.Kom


Penulis bernama lengkap Ferdinandus Lidang Witi.
Lahir di Nurabelen, 24 September 1974 dan
merupakan anak ke dua dari pasangan Philipus Kolo
Witi dan Benedikta Kewuta, menikah dengan dr. Mery
Sri Kristiani Kotten dan memiliki 2 orang anak.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis yaitu SDK
Nurabelen Flores Timur, SMPK Ilebura Lewotobi Flores
Timur, SMAK Syuradikara Ende, Sarjana: Sarjana Ekonomi Manajemen
Universitas Flores, dan Magister: Magister Komputer Program Studi Ilmu
Komputer Fakultas MIPA UGM. Riwayat Pekerjaan yaitu menjadi Dosen di
Fakultas Ekonomi Universitas Flores 2006-2017, Dosen di Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Flores 2017-sekarang, Dekan Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Flores 2017-2020, Wakil Rektor Bidang
Akademik Universitas Flores 2017-sekarang, Mata kuliah yang diajarkan: E-

Profil Penulis | 285

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Commerce, Sistem Informasi Akuntansi, Kewirausahaan, dan Menjadi


Owner dari MJM Komputer yang menjual Komputer PC, Laptop Peralatan
Jaringan dan Accessories Komputer sejak tahun 2013 sampai sekarang.

Chairani Putri Pratiwi, B.Sc., M.Si


Penulis lahir di Semarang, 9 Januari 1988. Penulis
menyelesaikan Pendidikan S1 International Bio-
Business, Tokyo University of Agriculture, Jepang
dengan beasiswa penuh. Penulis melanjutkan S2
Magister Sains Agribisnis, Institut Pertanian Bogor
dengan program Beasiswa Unggulan Dikti. Setelah
menyelesaikan studinya penulis menjadi Dosen di
Departemen Agribisnis IPB sejak 2015 sampai Agustus 2021. Pada
September 2021, penulis menjadi Dosen Tetap di Prodi Manajemen,
BINUS Business School (Undergraduate Program). Selain aktif sebagai
dosen yang mengajarkan Mata Kuliah bidang Bisnis dan Kewirausahaan, ia
juga aktif sebagai pendamping kewirausahaan/UMKM (2017-sekarang)
tersertifikasi oleh BNSP, staf Inkubator Bisnis (Incubie-IPB, 2016-2018) dan
trainer ASEAN Business Incubator Network (2019-sekarang). Saat ini
penulis merupakan bagian dari BINUS Entrepreneurship Center. Di luar jam
kerja, ia juga aktif menjadi pengajar Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia
bagi Ekspatriat dan menghabiskan waktu produktif dengan berwirausaha
di bidang kecantikan dan jasa. Pengalaman praktis serta mengikuti
perkembangan kewirausahaan menjadi kasus menarik baginya untuk
selalu diamati dan dianalisa. Melalui dunia wirausaha dan menjalin jejaring
dengan pelaku usaha/UMKM menjadi definisi ikigai, salah satunya
bagaimana menemukan kebahagiaan melalui sharing dan menemukan
solusi di setiap kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha. Hal ini menjadi
penyeimbang dalam penguasaan teori kewirausahaan dan praktis dalam
berwirausaha.

286 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

Syahputra, S.Sos., M.Sc., Ph.D


Penulis adalah dosen senior di bidang Marketing pada
program S1 Administrasi Bisnis, Universitas Telkom.
Setelah mendapatkan gelar Diploma Tiga Manajemen
Pemasaran dari Universitas Padjadjaran, ia
melanjutkan studi ke program S1 Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran dan meraih gelar Sarjana pada
tahun 2004. Dari tahun 2001 sampai dengan 2010 ia
bekerja dibeberapa perusahaan swasta nasional dan multinasional yang
bergerak dalam bidang media massa, outsourching, asuransi dan
perbankan. Pada tahun 2011 ia melanjutkan pendidikan S2 Manajemen di
Universiti Utara Malaysia serta melanjutkan program S3 Marketing di
universitas yang sama pada tahun 2013 dan mendapatkan beasiswa
disertasi dari pemerintah Indonesia melalui program beasiswa LPDP pada
tahun 2016. Pendidikan Doktoral diselesaikannya pada tahun 2018 dengan
hasil sangat memuaskan. Pada tahun 2014 ia bergabung sebagai dosen
dengan prodi S1 Administrasi Bisnis. Hasil karya ilmiahnya telah
dipublikasikan ke dalam bentuk jurnal penelitian di bidang bisnis dan
marketing serta juga telah menghasilkan beberapa karya buku seperti
Metode Riset Bisnis, Bisnis Internasional, Bisnis Ekspor Impor, Pengantar
Bisnis, Etika Bisnis, Teori Marketing, Pemasaran Kewirausahaan dan
Manajemen Pemasaran Jasa. Ia juga telah memberikan beberapa
pelatihan terkait dengan bisnis dan marketing di berbagai lembaga
pemerintah dan non-pemerintah

Ita Musfirowati Hanika, S.A.P., M.I.Kom


Penulis merupakan Dosen Tetap di Program Studi
Komunikasi Universitas Pertamina Jakarta. Ita juga
memiliki sejumlah ketertarikan di bidang media sosial,
literasi media, komunikasi instruksional, dan
komunikasi strategis seperti kehumasan dan
komunikasi pemasaran. Selain mengajar, Ita juga aktif
menulis dan melakukan penelitian. Sejumlah penelitian
telah dilakukan dan didanai oleh internal perguruan tinggi maupun
Kemenristek DIKTI. Selain aktif mengajar, Ita juga berkontribusi untuk

Profil Penulis | 287

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

meningkatkan literasi masyarakat di bidang komunikasi dengan


mengembangkan platform edukasi bernama bisabasabasi.id yang dapat
diakses melalui tautan https://www.instagram.com/bisabasabasi.id/ atau
bisabasabasi.id. Atas dedikasi dan kerja keras sebagai pengajar, Ita pernah
mendapatkan penghargaan sebagai Dosen Teladan yang diselenggarakan
oleh ASPIKOM Korwil JABODETABEK pada tahun 2020.
Email penulis: itahanika@gmail.com/ ita.mh@universitaspertamina.ac.id

Deavvy M.R.Y. Johassan, S.Sos., M.Si


Penulis lahir di Pontianak pada tahun 1982. Penulis
memiliki latar belakang akademik di bidang ilmu
komunikasi. Penulis menyelesaikan S-1 di FISIP
Universitas Merdeka Malang tahun 2004, dengan judul
penelitian Strategi Media Relations Hotel JW Marriott
Jakarta Pascapeledakan 5 Agustus 2003. Penulis
menyelesaikan S-2 di Universitas Padjadjaran Bandung,
dengan judul penelitian Konstruksi Realitas Interaksi Manusia Dengan
Hewan Anjing (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Film Eight Below).
Saat ini penulis aktif mengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian
Gie, dan mengelola podcast The Story of Communication.

288 | Effective Digital Marketing

www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com

www.penerbitwidina.com

Anda mungkin juga menyukai