com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Tim Penulis:
Muhammad Azizi, Hesti Umiyati, Lucky Nugroho, Annisa Retno Utami, Acai Sudirman,
Lina Aryani, Rudy Irwansyah, Purbowo, Siti Mardiana, Ferdinandus Lidang Witi,
Chairani Putri Pratiwi, Syahputra, Ita Musfirowati Hanika, Deavvy M.R.Y. Johassan.
Desain Cover:
Fawwaz Abyan
Tata Letak:
Handarini Rohana
Editor:
Debi Eka Putri, S.E., M.M. & Eka Purnama Sari, S.E., M.M.
ISBN:
978-623-459-181-1
Cetakan Pertama:
September, 2022
PENERBIT:
WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG
(Grup CV. Widina Media Utama)
Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas
Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
PRAKATA
Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami
ucapkan selain rasa syukur, karena berkat rahmat dan karunia-Nya buku
yang berjudul Effective Digital Marketing ini telah dapat di terbitkan untuk
dapat dikonsumsi oleh khalayak banyak. Di era industri kita sekarang, tidak
dapat kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi dan pemakaian
internet selalu meningkat dan berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini
tentunya akan berdampak pada perubahan sikap dan tingkah laku yang
diberikan oleh konsumen. Menurut survey yang telah dilakukan oleh
Asosiasi Penyelenggara Penggunaan Internet, Indonesia telah mengalami
peningkatan sebanyak 96% dari tahun sebelumnya. Kebanyakan dari
mereka menggunakannya untuk mencari bahkan membeli produk/layanan
secara online.
Maka dari itu, kita perlu memanfaatkan kesempatan ini dengan
meningkatkan penjualan lewat pemanfaatan digital marketing. Beberapa
pilihan-pilihan sosial media yang tersedia tentunya berbeda, sesuai
dengan bisnis masing-masing yang digeluti. Namun, perlu diingat bahwa
akun sosial media yang digunakan untuk penggunaan pribadi dan
penggunaan berjualan harus dibedakan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan sesuai dengan apa yang ingin diinginkan.
Sebagai seorang pebisnis kita harus memperhatikan tempat mana
yang akan dijadikan sebagai kegiatan jual beli di dalam digital agar bisa
memaksimalkan penggunaannya. Seperti halnya dengan sosial media,
kegiatan jual beli ini harus sesuai dengan “Seberapa banyak target market
pada bisnis kita menggunakan platform tersebut?”. Jadi harus lebih hati-
hati agar bisa mengoptimalkan digital marketing pada bisnis kita.
Sesudah mendapat ide mengenai sosial media yang akan digunakan,
waktunya kita menentukan cara berkomunikasi dengan target market
yang baik dan benar. Dalam berkomunikasi, kita harus terus melatih
kemampuan kita untuk dapat membangun relasi yang lebih dalam dengan
customer kita. Contohnya gunakanlah bahasa informal untuk target
iii
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
September, 2022
Tim Penulis
iv
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR ISI
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
vi
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
vii
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
viii
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 1
PENGANTAR DIGITAL MARKETING
A. PENDAHULUAN
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu, individu dan
kelompok individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan penawaran dan secara bebas bertukar produk dan
jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Beberapa konsep
pemasaran lain yang berkaitan dengan pemasaran diantaranya yang
dikemukakan oleh Stanton (1978), yaitu sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep
pemasaran masyarakat kemudian dicetuskan oleh Kotler (2005) yang
menuntut para pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etis
pada praktik pemasaran mereka. Para pemasar harus menyeimbangkan
antara kepuasan konsumen, kepentingan publik dan laba perusahaan.
Drucker (1973) mengatakan bahwa orang dapat menganggap bahwa
penjualan akan selalu dibutuhkan. Oleh karena itu, tujuan pemasaran
adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga
produk atau jasa itu sesuai dengan pelanggan dan selanjutnya mampu
menjual dengan sendirinya. Dengan demikian, tujuan pemasaran telah
membuat penjualan menjadi tidak terlalu penting lagi.
Konsep pemasaran konvensional di atas, kemudian diadopsi pada
sistem pemasaran digital. Proses adopsi tersebut berjalan dengan
berbagai penyesuaian dan dengan proses yang cepat. Sejak diperkenalkan
komputer di sekitar tahun 1990 dan internet di sekitar tahun 2000, proses
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
11. Efisiensi biaya: Pada beberapa website atau toko online, selain
menyediakan produk/jasa berbayar, juga dapat ditemukan produk/
jasa tidak berbayar. Pada beberapa website, trafik kunjungan dapat
meningkat dengan tanpa bayaran dari pengunjung.
Sifat positif dan negatif tersebut tidak terlepas dari peran SDM yang
menggunakan teknologi digital tersebut. Jika SDM mempunyai tanggung
jawab sosial tinggi dan berperilaku baik serta menghormati kompetitor
maka dampak positif akan lebih banyak terjadi di era internet ini. Namun,
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
bila SDM tidak bermoral atau bermoral tidak baik serta menghalalkan
segala cara untuk dapat menipu, memanipulasi, mengurangi atau
menambah dengan hal-hal negatif maka dampak negatiflah yang akan
terjadi. Oleh sebab itu, teknologi digital tersebut sangat dipengaruhi oleh
SDM yang menggunakan dan memanfaatkannya.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
b. Self-service Advertising
Iklan ini dibuat oleh pemasang iklan dan kemudian diunggah ke dalam
internet. Penyedia layanan ini antara lain adalah Blogads dan Google
AdWords. Kedua provider ini memberikan suatu program yang dapat
digunakan oleh pemasang iklan untuk membuat materi iklan. Kelemahan
sistem ini adalah pemasang iklan harus mengenal dan mempelajari
terlebih dahulu cara dan menu-menu di dalam program iklan tersebut
agar materi iklan yang dibuat menjadi menarik untuk dibaca/diklik
pengunjung website.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
c. Ad Networks
Ad Networks adalah sebuah jaringan iklan yang menghubungkan
antara pihak pemasang iklan dengan pihak pemilik website. Pada jaringan
ini, pemasang iklan tidak mempunyai target pasar khusus namun berusaha
untuk mencapai jumlah orang sebanyak-banyaknya. Sedangkan penerima
iklan tidak dapat memilih-milih iklan yang boleh diunggah di website
penerima iklan. Contoh jaringan iklan ini adalah Value Click Media dan
Tribal Fusion.
d. Contextual Advertising.
Iklan ini ditayangkan sesuai dengan konten/isi dari suatu website. Iklan
akan dipilih oleh sistem dan tidak random untuk ditayangkan pada website
tersebut. Oleh sebab itu, pengunjung website haruslah orang- orang yang
mempunyai minat yang sama antara isi website dengan iklan yang
ditayangkan. Dengan demikian, iklan menjadi lebih terarah dan lebih tepat
dengan target pasar pemasar. Kelemahan jenis iklan ini adalah pihak
pemasang iklan tidak dapat menentukan website-website apa saja yang
menjadi ruang untuk penayangan iklan. Iklan sudah ditempatkan secara
random oleh sistem.
e. Twitter Advertising
Iklan ini berbentuk iklan pendek yang berbasis pada keyword. Iklan ini
disebarkan bersamaan dengan suatu konten sesuai dengan keyword yang
dipilih pembaca. Bentuk iklan ini dapat berupa sebuah link, nama produk,
harga produk, alamat produk dan nomor kontak. Contoh iklan ini adalah
Magpie dan Twittad.
Iklan ini berukuran kecil sehingga kurang menjadi perhatian pembaca.
Di samping itu, semakin banyak tweet maka iklan akan semakin cepat
bergeser ke bawah sehingga iklan akan semakin cepat bergeser ke bawah.
Jumlah karakter juga sangat terbatas. Jumlah maksimal karakter yang
diizinkan oleh Twitter adalah 140 karakter sehingga pihak pemasang iklan
harus dapat membuat kalimat iklan singkat yang efektif.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
f. In-Text Advertising
Pada suatu artikel di dalam website, terdapat beberapa kata yang
berfungsi sebagai link ke suatu website lain. Biasanya beberapa kata itu
berwarna biru, sebagai tanda bahwa kata itu dapat diklik untuk diarahkan
pada suatu website yang merupakan suatu referensi dari kata tersebut.
Iklan ini dapat dilihat oleh pengunjung website namun bagi pemasang
iklan, terdapat kesulitan untuk mengetahui jumlah pengunjung yang
melakukan klik pada kata tersebut.
g. Ad Network Optimization
Ad Network Optimization adalah suatu program yang dapat
membantu pemilik website untuk meningkatkan efektivitas tata ruang
iklan di dalam website tersebut. Program ini dapat melakukan
penyesuaian tata letak, warna, background dan memilih jaringan iklan
yang lebih efektif bagi iklan di website itu. Program ini juga dapat
mengidentifikasi pengunjung yang kurang responsif terhadap iklan. Jika
terjadi hal ini maka program akan secara otomatis melakukan penyesuaian
terhadap tata letak iklan dan mencari jaringan lain yang lebih efektif.
Sistem ini memerlukan paling tidak 10.000 tayang dalam melatih program
untuk dapat memberikan penyesuaian yang paling sesuai.
h. Representatif Ad Agencies
Seperti yang terjadi pada iklan konvensional, pada e-marketing juga
terdapat suatu agensi yang menjadi agen pemasangan iklan. Agensi ini
mewakili beberapa website atau blog dan membantu mempromosikan
program-program promosi besar dari perusahaan-perusahaan atau merk-
merk terkenal dengan menempatkan iklan-iklan itu ke dalam website atau
blog yang dikelola oleh agensi tersebut. Jika perusahaan memilih agensi
yang tepat maka program ini akan memberikan stimulasi promosi yang
lebih besar karena pihak agensi juga membantu perusahaan dalam
menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Oleh sebab itu,
perusahaan harus melakukan analisa kinerja agensi ini sehingga strategi
pemasaran perusahaan akan semakin baik jika kinerja agensi juga baik.
Jenis e-marketing ini memerlukan tambahan biaya pemasaran. Tambahan
biaya tersebut muncul karena pihak perusahaan menggunakan jasa agensi
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
yang merupakan suatu bagian dari tata niaga promosi. Selain itu, ada
kemungkinan pula pihak agensi menggunakan jasa-jasa vendor lain yang
terlibat dalam rantai tata niaga promosi sehingga menambah biaya
promosi.
i. Social Advertising
Pada era perkembangan internet ini, muncul banyak program untuk
melakukan sosialisasi diri. Program-program seperti Facebook, Instagram,
Twitter dan lain-lain merupakan program internet yang menekankan pada
hubungan sosial antar pengguna program. Kekuatan program-program
tersebut dalam e-marketing terletak pada “perkataan mulut ke mulut”,
viralitas suatu kejadian dan rekomendasi langsung dari teman ke teman
lainnya. Jika iklan ini viral di media sosial maka iklan ini mempunyai biaya
promosi yang murah karena perusahaan tidak perlu menyebarkan iklan ini
secara mandiri namun iklan ini disebarkan secara sukarela oleh pengguna
media sosial. Untuk mengantisipasi konsumen yang ingin mengetahui
lebih mendalam tentang suatu produk dalam iklan media sosial tersebut,
perusahaan harus membuat suatu landing page atau website yang berisi
keterangan mengenai produk tersebut.
j. Video Advertising
Pada era digital ini, video menjadi suatu bentuk tayangan yang lebih
mudah dibuat. Sedemikian mudah sehingga seseorang dapat membuat
video berbahan iklan seorang diri. Jika dilihat pada masa sebelum era
digital, diperlukan beberapa orang untuk membuat sebuah video
sederhana. Namun, pada era digital ini, semua proses pembuatan video
konvensional sudah dapat digantikan oleh suatu aplikasi video dan dapat
dioperasikan oleh seorang operator saja.
Iklan berbentuk video lebih menarik dari pada iklan berbentuk lain.
Hal ini disebabkan oleh iklan video yang mempunyai kekuatan visual dan
audio. Namun iklan ini memerlukan volume data yang besar baik untuk
mengunggah maupun mengunduh video. Bagi individu yang mempunyai
kuota paket data terbatas maka video ini jarang diunduh namun bagi
individu pengguna kuota tidak terbatas maka video ini lebih berpeluang
untuk dilihat Pada media sosial Youtube, video iklan muncul sebelum
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
k. RSS Advertising
RSS adalah suatu program atau aplikasi yang mengumpulkan berita
atau artikel untuk kemudian dikirim kepada pelanggan RSS. Pada
umumnya, RSS ini berguna bagi pelanggan yang selalu memonitoring
berita atau artikel yang berubah setiap waktu tertentu. Program ini
memudahkan pelanggan di dalam mendapatkan berita atau artikel yang
diinginkan tanpa harus membuka browser untuk melihat perubahan berita
atau artikel di dalam suatu website. Pengiriman berita dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan. Pelanggan dapat mengatur waktu
pengiriman dalam jangka waktu 1 hari, 1 minggu atau dalam beberapa jam
sekali.
Isi berita atau artikel dapat berupa tulisan singkat dan disertai dengan
link ke berita atau artikel yang lebih lengkap. Namun ada juga RSS yang
berisi berita atau artikel lengkap dan dilengkapi dengan gambar dan
bahkan suara. Topik berita atau artikel dapat berupa press release, laporan
reguler, berita politik/ekonomi/budaya, up date produk atau aktivitas lain
yang perlu disampaikan secara regular/periodik. Berkenaan dengan e-
marketing, materi iklan disampaikan bersamaan dengan berita atau artikel
yang dikirim sehingga pada saat pelanggan membaca berita atau artikel
maka iklan yang terkait dengan isi berita atau artikel dapat juga dibaca
oleh pelanggan. Iklan dalam RSS ini hanya dapat dilihat oleh pelanggan
RSS. Pengguna internet lain tidak dapat melihat iklan dalam RSS ini karena
tidak berlangganan RSS. Oleh sebab itu, promosi melalui iklan dalam RSS
ini mempunyai pembaca yang lebih terbatas.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
5. Broadcast message
Bagian dari digital marketing yang masih bisa kita jumpai. Tak jarang
kita masih mendapatkan broadcast message seperti pesan singkat (SMS),
Whatsapp, hingga Social Media Direct Message. Meskipun rentan
mengalami pemblokiran akun, nyatanya broadcast message masih
memiliki conversion rate yang cukup baik.
Selain kelima strategi di atas, ada banyak lagi strategi digital
marketing yang masih sangat potensial untuk dilakukan. Mengingat
strategi digital marketing merupakan bagian dari pekerjaan tim kreatif
yang cakupannya sangat luas demi meningkatkan interaksi bisnis dengan
calon customer.
Manusia mempunyai kebutuhan, keinginan dan permintaan terhadap
suatu barang. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia
seperti makanan, minuman, udara, air, pendidikan, hiburan dan lain
sebagainya. Dari semua kebutuhan tersebut, tidak semua menjadi suatu
keinginan. Misalnya, orang Yogyakarta lebih ingin (suka) terhadap
makanan gudeg dan tempe bacem dari pada orang Sumatera Barat; orang
Sunda lebih suka terhadap sayuran asam dan pedas dari pada orang
Maluku; orang Sumatera Barat lebih suka terhadap sayuran singkong
rebus dan toge rebus dari pada orang Sunda.
Pada era digital, selain kebutuhan dan keinginan terhadap barang
yang ada di pasar konvensional, muncul suatu kebutuhan dan keinginan
terhadap barang-barang digital dan barang-barang terkait dengan dunia
digital. Misalnya saja kebutuhan dan keinginan terhadap laptop dan
telepon selular serta ketersediaan jaringan internet. Di samping barang-
barang tersebut, diperlukan pula barang-barang terkait dunia digital
seperti cover telepon selular, tas-tas praktis untuk membawa laptop dan
telepon selular, aplikasi-aplikasi digital, televisi terkoneksi internet dan
berbagai peralatan lain. Hal ini merupakan suatu pasar baru yang muncul
seiring dengan era digital berkembang.
Perkembangan pasar baru tersebut menyebabkan permintaan
terhadap suatu barang semakin meningkat. Permintaan itu adalah suatu
keinginan yang didukung oleh kemampuan daya beli. Pada era sebelum
era digital, banyak orang tidak mampu membeli televisi untuk
menyaksikan suatu acara favorit karena harga televisi relatif mahal. Pada
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
era digital ini, seseorang cukup hanya mempunyai telepon selular dengan
harga relatif lebih mudah dari televisi dan sudah dapat menonton acara
televisi favorit. Dengan demikian, permintaan terhadap telepon selular
yang berkemampuan menampilkan acara televisi akan mendapatkan
peningkatan jumlah permintaan.
Berdasarkan hal itu maka pertumbuhan teknologi pada era digital ini,
selain mendorong pertumbuhan penjualan barang/jasa konvensional, juga
mendorong munculnya suatu kebutuhan dan permintaan terhadap
barang/jasa digital. Pada saat ini, sudah banyak berkembang produk-
produk turunan dari perangkat digital dengan ukuran semakin kecil namun
mempunyai kemampuan yang relatif lebih tinggi dan lebih besar. Dalam
bidang jasa, pada awal era digital, karyawan masih diwajibkan untuk hadir
di kantor untuk mengerjakan pekerjaan digital. Namun pada saat ini, ada
sebagian kantor yang memberikan kebebasan kepada karyawan untuk
mengerjakan pekerjaan digital dari rumah. Bahkan, beberapa jasa digital
yang dibutuhkan konsumen, dapat dikerjakan di rumah dan komunikasi
antara pemberi jasa dengan konsumen dilakukan secara digital pula.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
H. RANGKUMAN MATERI
a. Pengertian dan Ruang Lingkup Digital Marketing
Pemasaran digital mempunyai beberapa istilah berbeda namun
mempunyai arti yang sama. Beberapa alternatif istilah untuk pemasaran
digital antara lain adalah online marketing, internet marketing dan web
marketing. Jenis pemasaran ini mempunyai beberapa keunikan tersendiri
dibandingkan pemasaran konvensional. Beberapa keunikan tersebut
adalah:
1. Interaktivitas
2. Memperkuat dampak pemasaran karena internet dapat meningkatkan
jangkauan pasar dan mudah untuk digunakan oleh UMKM.
3. Konsumen menjadi tidak berbatas.
4. Informasi online tersedia secara terus menerus selama 24 jam sehari,
7 hari seminggu dan seterusnya.
5. Pendekatan kepada konsumen dilakukan secara aktif.
6. Terjadi diskusi dengan konsumen atau diskusi antar konsumen.
7. Mengandung banyak sekali informasi/data dan sangat mungkin untuk
melakukan perbaharuan data (up date) jika diperlukan.
8. Lebih mudah diukur
9. Mudah beradaptasi.
10. Personalisasi.
11. Efisiensi biaya
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Sifat positif dan negatif tersebut tidak terlepas dari peran SDM yang
menggunakan teknologi digital tersebut. Jika SDM mempunyai tanggung
jawab sosial tinggi dan berperilaku baik serta menghormati kompetitor
maka dampak positif akan lebih banyak terjadi di era internet ini. Namun,
bila SDM tidak bermoral atau bermoral tidak baik serta menghalalkan
segala cara untuk dapat menipu, memanipulasi, mengurangi atau
menambah dengan hal-hal negatif maka dampak negatiflah yang akan
terjadi. Oleh sebab itu, teknologi digital tersebut sangat dipengaruhi oleh
SDM yang menggunakan dan memanfaatkannya.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
Aaron Smith. 2017. The Body Shop is getting a new Brazilian owner.
Http:// money.cnn.com. Diunduh 29 September 2017.
Achmad Dwi Afriyadi. 2017. Ini Kunci Memenangkan Persaingan di Era
Digital. Liputan6.com. Diunduh 18 September 2017.
Adjei Mavis T., Stephanie M. Noble, Charles H. Noble. 2010. The influence
of C2C communications in online brand communities on customer
purchase behavior. Journal of the Academy of Marketing Science
volume 38, issue 5, halaman 634–653.
Fitriandi, T., & Elida, T. 2015. “Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas
Layanan dan Lokasi terhadap Loyalitas Konsumen”. Skripsi.
Universitas Gunadarma.
Forsythe, S., Liu, C., Shannon, D., & Gardner, L.C. 2006. “Development of a
scale to measure the perceived benefits and risks of online
shopping”. Journal of Interactive Marketing, 20, 55–75.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran, alih bahasa Benyamin
Molan.Jakarta, PT INDEKS Kelompok Gramedia
Setyowati Desy. 2016. Transaksi Keuangan Digital Rp 193 Triliun, BI Buat
Kantor Khusus. katadata.co.id. Diunduh 19 Juli 2018.
Sidharta Iwan & Suzanto Boy. 2015. Pengaruh Kepuasan Transaksi Online
Shopping Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Sikap Serta
Perilaku Konsumen Pada E-Commerce. Jurnal Computech & Bisnis
vol 9, no 1.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 2
KONSEP DAN MODEL BISNIS
DIGITAL MARKETING
A. PENDAHULUAN
Pada era modern seperti pada zaman sekarang ini, manusia mampu
melakukan berbagai kegiatan di dalam rumah ataupun di dalam kantor
tanpa harus terjun secara langsung dengan kendaraan lain dan berpanas-
panasan di jalan. Dengan adanya teknologi internet, manusia dapat
melakukan banyak hal seperti bersosialisasi, memperoleh berbagai
informasi, bahkan berbelanja secara online. Perkembangan teknologi telah
merubah cara interaksi dalam komunikasi pemasaran menjadi screen to
face (internet marketing). Hal ini yang menyebabkan peningkatan
pengguna internet serta pengguna media sosial di Indonesia yang
berdampak pada peningkatan minat berbelanja secara online. Digital
marketing merupakan alat sebagai perantara komunikasi pemasaran yang
saat ini banyak digunakan media sosial dalam memperkenalkan produk
atau jasa di dunia modern, salah satunya dengan memanfaatkan media
sebagai alat berpromosi. Salah satu senjata utama sebuah perusahaan
dalam mempertahankan roda bisnisnya adalah loyalitas dari pelanggan
(Nurul Hidayah, 2018). Pemasar dituntut untuk selalu berinovasi untuk
menarik pelanggan baru, juga harus kreatif untuk mempertahankan
pelanggan yang sudah lama dan berkali-kali menggunakan produk
ataupun jasa yang ditawarkan perusahaan. Dalam dunia pemasaran saat
ini sedang terkenal dengan era Digital marketing, di mana pemasar kini
tidak lagi terbatas dengan bentuk-bentuk iklan dengan menggunakan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
2. Pengertian Digital
Digital berasal dari kata Digitus, berarti jari jemari. Apabila kita hitung
jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh
tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0. Oleh karena itu Digital
merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari
angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua system computer
menggunakan system Digital sebagai basis datanya dan dapat disebut juga
dengan Bit (Binary Digit). Teknologi Digital memiliki beberapa
keistimewaan unik yaitu:
a. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
b. Penggunaan yang berulang-ulang terdapat informasi tidak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
c. Informasi dapat dengan mudah di proses dan dimodifikasi kedalam
berbagi bentuk.
d. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirimkannya secara interaktif
(https://id.wikipedia.org/wiki/Digital).
3. Pengertian Marketing
Pemasaran secara etimologi adalah proses, cara, perbuatan
memasarkan suatu barang dagangannya. Sedangkan menurut terminologi
pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan (need, wants
and demans), produk, nilai, kepuasan dan mutu (product, value,
satisfaction and quality), pertukaran, transaksi dan hubungan (exchange,
transaction and relationship) dan market (Philip Kotler dan Gary Amstrong,
2007). Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pedagang dalam usahanya mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Berhasil tidaknya pemasaran dalam
mencapai tujuan bisnis tergantung pada strategi dan keahlian mereka
dibidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lainnya
(Sedarmayanti, 2014).
Sementara itu pemasaran dapat dibedakan kedalam makna sosial dan
makna manajerial. Secara makna sosial pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
C. TUJUAN PEMASARAN
Dalam menjalankan pemasaran, ada beberapa tujuan yang harus
dilaksanakan, yaitu:
a. Periklanan Kegiatan promosi yang digunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya
menggunakan brosur, spanduk, iklan di media cetak, tv maupun radio.
b. Promosi penjualan Agar konsumen tertarik membeli produk atau jasa
yang ditawarkan maka perlu dilakukan promosi yang menarik seperti
pemberian harga khusus atau discount atau produk tertentu,
memberikan undian kepada pembeli yang membeli dalam jumlah
tertentu atau memberikan cinderamata kepada pembeli.
c. Publisitas adalah kegiatan promosi untuk memancing konsumen
melalui kegiatan seperti pameran atau bakti sosial. Kegiatan publisitas
bertujuan untuk membuat pamor perusahaan baik dimata
konsumennya.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
D. INDIKATOR PEMASARAN
Untuk membuat diferensiasi tersebut efektif, perusahaan harus
mengembangkan suatu bauran pemasaran yang tetap. Bauran pemasaran
meliputi 4 (empat) indikator yaitu:
1. Produk (products) Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan
dipasar untuk mendapat perhatian, permintaan, atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
2. Harga (price) Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga
merupakan factor penting dalam menentukan ranah pasaran yang
dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat factor yang
menentukan marketing mix harga merupakan satu-satunya unsur
yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
3. Tempat (place) Penentuan tempat yang mudah terjangkau dan lihat
akan memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui, mengamati,
dan memahami dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
Penentuan tempat didasarkan atas jenis usaha atau produk yang
diciptakan.
4. Promosi (promotion) Promosi merupakan kegiatan marketing mix
yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha
mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik secara
langsung maupun tidak langsung. tanpa promosi jangan diharapkan
pelanggan dapat mengenal produk atau jasa yang ditawarkan.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
G. RANGKUMAN MATERI
a. Konsep Bisnis Digital Startup
Start up adalah perusahaan rintisan yang belum lama didirikan serta
masih dalam tahap pengembangan. Pengembangan yang dilakukan oleh
start up yaitu mengenai produk, target pasar, model bisnis, maupun
pelayanan (Hardiansyah dan Tricahyono, 2019). Seperti manusia, start up
layaknya remaja yang masih mengalami perubahan dan dalam proses
pendewasaan. Apabila start up telah dewasa, maka dapat disebut
perusahaan yang sebenarnya. Neil Blumenthal, co-CEO sekaligus
cofounder Warby Parker mengemukakan bahwa start up ialah perusahaan
yang dibuat untuk memecahkan masalah di mana solusinya tidak terbatas
bahkan tidak terjamin kesuksesannya (Niagahoster,2019). Berikut
penjelasannya adalah:
1. Dibuat untuk Memecahkan Masalah, Terdapat perbedaan antara start
up dan perusahaan biasa. Perusahaan biasa cenderung menghasilkan
produk sesuai permintaan pasar, sedangkan start up lebih fokus
dengan masalah yang ada di pasar. Hal tersebut menyebabkan produk
yang diciptakan start up menjadi solusi bagi masalah yang dialami
orang banyak. Itulah mengapa orang-orang mengenal startup sebagai
problem solver dan mempunyai ciri khas menyelesaikan masalah
dengan memanfaatkan teknologi. Misalnya dalam urusan transaksi,
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 3
E-COMMERCE DAN
KONTEMPORER ISU PEMASARAN
A. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi, penggunaan komputer dan internet
menjadi suatu yang tidak bisa dihindari. Hal tersebut dikarenakan saat ini
aktivitas dan kegiatan dari manusia dalam berbisnis, bekerja maupun
belajar telah menggunakan media yang berbasis digital. Penyebab dari
percepatan penggunaan teknologi informasi tersebut adalah adanya
pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas fisik manusia dalam
mencegah penyebaran virus tersebut (Nugroho et al., 2022; Zamzami et
al., 2021). Selain itu, saat ini juga sedang berlangsung era revolusi industri
4.0 dimana Teknologi Informasi dan Komputer menjadi aspek penting
dalam kehidupan manusia (Labetubun et al., 2021; Nugroho, 2021).
Fenomena yang terjadi di Indonesia penggunaan internet selama masa
pandemi Covid-19 rumah tangga pengguna internet mengalami
peningkatan yang signifikan. Peningkatan rumah tangga pengguna
internet ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Masker Kesehatan;
Vitamin.
B. E-COMMERCE
Pada era globalisasi saat ini, tidak lagi terdapat pembatas antara satu
negara dengan negara lain. Hal tersebut dikarenakan perkembangan
teknologi informasi, komputer dan juga internet (Hidayah et al., 2020;
Nurhasanah et al., 2021). Dampak dari berkembangnya teknologi
informasi, komputer dan internet tersebut telah meniadakan batas antar
negara satu dengan yang lain, batas antara rumah dan tempat kerja,
hilangnya jarak antara pemasok dengan konsumen. Oleh karena itu,
transaksi bisnis antara pemasok dan konsumer menjadi sangat mudah
hanya melalui teknologi informasi dan komputer yang didukung dengan
keberadaan jaringan internet. Dengan berkembang pesatnya teknologi
informasi dan komputer serta internet pada era revolusi industri 4.0 saat
ini menjadikan perubahan bisnis menjadi E-Business, pemasaran
tradisional bertransformasi menjadi E-Marketing dan transaksi
perdagangan dapat dilakukan melalui aplikasi E-Commerce (Eid & El-
gohary, 2013). Efektivitas dalam mengakses informasi produk dan harga
serta perbandingannya dengan berbagai produk lain yang ditampilkan di
komputer memungkinkan konsumen membangun basis informasi yang
luas yang mengubah perilaku ekonomi mereka. Perubahan perilaku
ekonomi konsumen ini membentuk ekonomi digital yang efisien dan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Sumber: Kotler & Armstrong, (2018) yang telah diolah kembali oleh penulis
Gambar 3.5 Proses Pemilihan untuk Menggunakan Barang
dan Jasa (Produk) oleh Konsumen
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Sumber: Kotler & Armstrong, (2018) yang telah diolah kembali oleh penulis
Gambar 3.6 Konsep Penjualan vs Konsep Pemasaran
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Selanjutnya, pada era revolusi industri 4.0, VUCA dan masa Pandemi
Covid-19 saat ini dimana teknologi informasi dan komputer menjadi modal
utama berdampak terhadap perubahan strategi pemasaran menjadi
pemasaran berbasiskan digital (marketing digital). Apabila diilustrasikan,
maka perubahan pemasaran tradisional menjadi pemasaran digital
terdapat pada gambar 3.7 sebagai berikut:
Sumber: Kotler & Armstrong, (2018) yang telah diolah kembali oleh penulis
Gambar 3.7 Transformasi Konsep Pemasaran Tradisional
ke Konsep Pemasaran Digital
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
D. RANGKUMAN MATERI
Perkembangan teknologi informasi dan komputer serta internet telah
menjadi suatu keniscayaan pada saat ini. Oleh karena itu para pelaku
usaha harus mampu melakukan adaptasi agar produk dan layanan mereka
dapat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari masyarakat. Salah satu
perkembangan teknologi informasi dan komputer saat ini adalah
terdapatnya aplikasi E-Commerce yang dapat menggantikan fungsi pasar
sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli secara online. Lebih
lanjut aplikasi E-Commerce dapat dijadikan sarana dalam melakukan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
Bahari, N. P., Nugroho, L., Badawi, A., & Hidayah, N. (2021). Analisa
Manfaat Pembiayaan Gadai Emas Syariah: Studi Kasus Bank Syariah
Mandiri-Tomang Raya. Jurnal REKSA: Rekayasa Keuangan, Syariah,
Dan Audit, 8(1), 15–30.
Berita_Kominfo. (2015). Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kementerian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia.
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6441/Indonesia+Ak
an+Jadi+Pemain+Ekonomi+Digital+Terbesar+di+Asia+Tenggara/0/be
rita_satker
Burroughs, J. E. (2010). Can consumer culture be contained? Comment on
“Marketing means and ends for a sustainable society.” Journal of
Macromarketing, 30(2), 127–132.
https://doi.org/10.1177/0276146710362872
Chicksand, D., & Rehme, J. (2018). Total value in business relationships:
exploring the link between power and value appropriation. Journal
of Business and Industrial Marketing, 33(2), 174–182.
https://doi.org/10.1108/JBIM-05-2016-0100
Couclelis, H. (2006). Pizza over the Internet : e-commerce , the
fragmentation of activity and the tyranny of the region.
Entrepreneurship & Regional Development, 16(1), 41–54.
https://doi.org/10.1080/0898562042000205027
Dinisari, M. C. (2020). E-commerce Dorong Perekonomian Indonesia,
selama Pandemi Covid-19 - Ekonomi Bisnis.com.
Ekonomi.Bisnis.Com.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200417/12/1228750/e-
commerce-dorong-perekonomian-indonesia-selama-pandemi-
covid-19-
Eid, R., & El-gohary, H. (2013). The impact of E-marketing use on small
business enterprises ’ marketing success. The Service Industries
Journal ISSN:, 33(1), 31–50.
https://doi.org/10.1080/02642069.2011.594878
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Nurhasanah, Mahliza, F., Nugroho, L., & Putra, Y. M. (2021). The Effect of
E-WOM, Brand Trust, and Brand Ambassador on Purchase Decisions
at Tokopedia Online Shopping Site. IOP Conference Series: Materials
Science and Engineering, 1071(1), 1–7.
https://doi.org/10.1088/1757-899x/1071/1/012017
O’Shaughnessy, J., & O’Shaughnessy, N. J. (2007). Reply to criticisms of
marketing, the consumer society and hedonism. European Journal
of Marketing, 41(1–2), 7–16.
https://doi.org/10.1108/03090560710718076
Pahlevi, R., & Mutia, A. (2022). Penggunaan Dompet Digital di E-
Commerce Indonesia Tertinggi di Antara Negara ASEAN | Databoks.
Databoks.Katadata.Co.Id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/21/pengguna
an-dompet-digital-di-e-commerce-indonesia-tertinggi-di-antara-
negara-asean
Pink, B. (2021). Platform e-commerce laris manis selama pandemi Covid-
19. Newssetup.Kontan.Co.Id.
https://newssetup.kontan.co.id/news/platform-e-commerce-laris-
manis-selama-pandemi-covid-19?page=all
Porter, M. E. (1980). Competitive strategy : techniques for analyzing
industries and competitors. Free Press.
Prabheesh, K. P., & Rahman, R. E. (2019). MONETARY POLICY
TRANSMISSION AND CREDIT CARDS: EVIDENCE FROM INDONESIA.
Bulletin of Monetary Economics and Banking, 22(2), 137–162.
Rane, P. B., & Meshram, B. B. (2012). Transaction Security for E-commerce
Application. International Journal of Electronics and Computer
Science Engineering, 1(3), 1720–1726.
Ravangard, R., Khodadad, A., & Bastani, P. (2020). How marketing mix (7Ps)
affect the patients’ selection of a hospital: experience of a low-
income country. Journal of the Egyptian Public Health Association,
95(1). https://doi.org/10.1186/s42506-020-00052-z
Rust, R. T. (2020). The future of marketing. International Journal of
Research in Marketing, 37(1), 15–26.
https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2019.08.002
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Suryo, M., Nugraha, E., & Nugroho, L. (2019). Pentingnya Opini Audit
Going Concern dan Determinasinya. Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis,
7(2), 123–130.
Tan, J., & Ludwig, S. (2016). Regional Adoption of Business-to-Business
Electronic Commerce in China. International Journal of Electronic
Commerce, 20(3), 408–439.
https://doi.org/10.1080/10864415.2016.1122438
Thrassou, A., Vrontis, D., & Bresciani, S. (2018). The Agile Innovation
Pendulum: Family Business Innovation and the Human, Social, and
Marketing Capitals. International Studies of Management and
Organization, 48(1), 88–104.
https://doi.org/10.1080/00208825.2018.1407086
Utami, W., & Nugroho, L. (2019). Going Concern Studies of Government
Social Enterprise in Indonesia Going Concern Studies of Government
Social Enterprise in Indonesia (Village Government Enterprises
Case/Bumdes-Lebak Region, West Java Province-Indonesia).
International Journal Entrepreneurship and Management Inquiries,
3(5), 191–206.
https://www.researchgate.net/publication/338215781
Venter, E., van der Merwe, S., & Farrington, S. (2012). The impact of
selected stakeholders on family business continuity and family
harmony. Southern African Business Review, 16(2), 69–96.
Zairi, M. (1997). Business process management: A boundaryless approach
to modern competitiveness. Business Process Management Journal,
3(1), 64–80. https://doi.org/10.1108/14637159710161585
Zamzami, A. H., Mahliza, F., Ali, A. J., & Nugroho, L. (2021). Pandemic
Covid-19, Revolution Industry 4.0 and Digital Enterpreneur Trending.
Journal of Islamic Economics & Social Science, 2(2), 133–140.
Zott, C., & Amit, R. (2008). The fit between product market strategy and
business model: Implications for firm performance. Strategic
Management Journal, 29(1), 1–26. https://doi.org/10.1002/smj.642
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Universitas Sahid
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 4
PERAN PENTING PRIVACY UNTUK
PELAKU DIGITAL MARKETING
A. PENDAHULUAN
Perkembangan revolusi digital 4.0 membangun perkembangan
teknologi dan internet menjadikan suatu peluang dalam era digital salah
satunya digital marketing. Digital marketing sebagai salah satu pemasaran
dengan memberikan layanan berbasis teknologi serta memanfaatkan
media internet, media sosial serta media digital layanannya dalam
memasarkan suatu produk. Adanya perkembangan teknologi harus
didukung dengan adanya system keamanan yang mampu meminimalisir
risiko dari penggunaan internet dari adanya hacker dan penipuan di
internet.
Berdasarkan data dari APJII (2017), penipuan secara online sudah
mencapai 83,98% di dunia internet. Hal tersebut terjadi karena masih
rentannya system keamanan, mudahnya data di akses, dan lemahnya
password yang digunakan serta faktor lainnya. Pada digital marketing
salah satu metode yang digunakan yaitu SEO (Search Engine Optimization)
sebagai otomatis mesin pencari dengan proses sistematis dengan tujuan
meningkatkan volume dalam jumlah kunjungan yang mengakses situs web
tersebut, metode inilah informasi mudah didapatkan oleh konsumen atau
pelaku usaha dalam mencari sebuah informasi, sehingga informasi yang
diberikan tidak boleh bersifat pribadi agar tidak mudah untuk
disalahgunakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
B. PRIVASI
Berkembangnya teknologi digital mendorong perusahaan untuk dapat
menjaga system keamanan informasi khususnya perlindungan privasi
seseorang, karena privasi disinilah menjadi data sumber informasi yang
harus dijaga kerahasiaannya, namun data tersebut sangat mudah di akses
seiring berkembangnya teknologi saat ini. Privasi dapat dikatakan sebagai
suatu sumber informasi secara personal baik offline maupun online yang
memiliki nilai kerahasiaan (Strauss, 2014). Nilai kerahasiaan ini menjadi
sangat berharga, jika sampai data informasi tersebut jatuh kepada pihak
yang salah, maka menjadi peluang atau potensi untuk penipuan dan dapat
menimbulkan kerugian.
Informasi data privasi ini dapat diperoleh ketika membuat akun email
misalkan, ada alamat email dengan mencantumkan nomor handphone,
tempat tanggal lahir, nama orang tua, dan lain-lain, padahal data tersebut
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
C. DIGITAL MARKETING
Seiring berkembangnya teknologi membuat pelaku usaha untuk
mampu berkembang salah satunya dengan memanfaatkan teknologi
digital. Teknologi digital saat ini yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha
yaitu memanfaatkan promosi dengan digital marketing. Perubahan era
dari tradisional menuju digital menuntut pelaku usaha untuk dapat
memanfaatkan media Internet sebagai pendukung dalam memanfaatkan
digital marketing.
Digital marketing atau Pemasaran digital sebagai cara yang dapat
dilakukan dalam hal pemasaran dengan menggunakan jaringan internet
sebagai akses utama dalam memberikan informasi dan berkomunikasi
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
muka antara penjual dan pembeli, sehingga konsumen harus lebih berhati-
hati dan memilih dalam menggunakan media transaksi online.
Menurut Pujianto, et.al (2018) semakin mudahnya dan melonjaknya
data di dunia maya, maka perlindungan dalam privasi terhadap
penggunanya semakin rendah, karena dengan banyaknya data maka
semakin sulit keamanan privasi melindungi data tersebut. Sehubungan
dengan hal tersebut maka diperlukan peran pemerintah dalam membantu
melindungi data dari ancaman bahaya khususnya penipuan dan hacker,
salah satunya dengan memberikan system perlindungan konsumen
terhadap keterbukaan akses dan informasi dengan menjamin kepastian
hukum, selain itu memberikan perlindungan kepada konsumen dari pelaku
penipuan, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait
pentingnya perlindungan data dan privasi data untuk tidak
menyebarluaskan khususnya di media sosial atau internet.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
G. RANGKUMAN MATERI
Adanya perkembangan revolusi digital 4.0 menuntut perkembangan
teknologi salah satunya pemanfaatan teknologi dalam melakukan
pemasaran. Perubahan tersebut membuat perubahan pemasaran
tradisional menjadi pemasaran digital atau yang biasa disebut dengan
digital marketing. Digital marketing merupakan pemasaran yang
memanfaatkan internet dalam memberikan informasi pada media sosial.
Internet memberikan kemudahan dalam memanfaatkan pemasaran
digital serta mampu menghemat biaya serta target pemasaran bisa lebih
luas, namun dibalik itu semua terdapat kekurangan yaitu salah satunya
adalah adanya risiko keamanan data yang membuat pemasaran digital ini
menjadi pertimbangan, salah satu keamanan data yang dapat mengancam
adalah kebocoran data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kebocoran data tersebut menjadi ancaman jika data tersebut
disalahgunakan, sehingga diperlukannya adanya privacy ketika ingin
memanfaatkan media digital karena data tersebut mudah di dapatkan
sehingga berpotensi untuk disalahgunakan. Dengan demikian diperlukan
peran pemerintah dalam membantu melindungi data dari ancaman
bahaya khususnya penipuan dan hacker, salah satunya dengan
memberikan system perlindungan konsumen terhadap keterbukaan akses
dan informasi dengan menjamin kepastian hukum, selain itu memberikan
perlindungan kepada konsumen dari pelaku penipuan, dan memberikan
pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya perlindungan data dan
privasi data untuk tidak menyebarluaskan khususnya di media sosial atau
internet.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 5
KEPERCAYAAN PEMBELI,
PENJUAL DALAM
MODEL BISNIS ONLINE
A. PENDAHULUAN
Kepercayaan konsumen merupakan salah satu prediktor yang
berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan sebuah bisnis (Sarkar,
Chauhan and Khare, 2020). Kepercayaan merupakan variabel yang bersifat
intangible dan tidak dapat digantikan oleh mekanisme secara teknis
apapun dan dapat dikatakan sebagai suatu kondisi psikologis yang dapat
berkembang oleh bermacam alasan. Konsep kepercayaan konsumen
dikembangkan ke ranah yang bersifat intangible karena dipandang sebagai
salah satu aset yang tidak dapat diamati dan tidak berwujud namun
berdampak signifikan dalam bisnis (Marinkovic and Kalinic, 2017; Murray,
2017). Teori dan pengalaman praktis telah mengidentifikasi kepercayaan
sebagai hal yang kritis dan berdampak pada loyalitas dan kerja sama
dalam hubungan bisnis. Kepercayaan pelanggan mengacu pada ikatan
komitmen dan pribadi antara pelanggan dan merek. Ketika konsumen
memiliki keterlibatan yang tinggi dengan merek, mereka juga secara tidak
langsung mengembangkan tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi
(Rezeki et al., 2021). Kepercayaan konsumen memainkan peran penting
dalam mendorong ikatan antara penyedia layanan dan pelanggan.
Kepercayaan menghasilkan konsumen yang bertransformasi menjadi
pelanggan dan mempertahankan relasi atas dasar komitmen (Marinkovic
and Kalinic, 2017; Li, Teng and Chen, 2020). Konsumen dengan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
saat ini, konsumen memiliki informasi lebih banyak dam tentunya lebih
cepat dan mudah meneliti penawaran dari beberapa produk dan merek.
Hal ini tentu didukung dengan digital marketing yang menjadi pilihan
pemasar dalam memasarkan produknya, sehingga memudahkan
konsumen dalam mengakses komunikasi dan promosi di berbagai media.
Bahkan konsumen dapat memeriksa pendapat orang lain tentang merek
dengan pencarian cepat atau posting media sosial. Bahkan pemasar juga
melibatkan konsumen untuk menciptakan produk baru. Konsumen dan
pemasar berkolaborasi dalam ide untuk rasa baru, logo produk, dan iklan
baru yang dikenal dengan co-creator.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
tanggapan yang cepat dari indra penerima yang ada di setiap manusia
terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara (Sangadji dan
Sopiah, 2013). Tanggapan tersebut memiliki makna yang dihubungkan
dengan pengalaman masa lalu, sedangkan stimuli atau rangsangan
diterima melalui lima indra lalu diseleksi, diorganisasi, dan diinterpretasi
(Ristiyanti dan John, 2005). Oleh karena itu, persepsi merupakan cara
orang memandang dunia ini yang berbeda antara satu individu dengan
individu yang lain. Cara memandang dunia sudah pasti dipengaruhi oleh
sesuatu dari dalam maupun luar orang itu, misalnya social media dengan
segala bentuknya dapat membentuk persepsi yang serupa antara individu
dalam kelompok masyarakat tertentu. Dalam hal pemasaran, iklan yang
ditayangkan di media masa, kemasan produk, papan reklame pasti juga
akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu produk atau
merek. Jadi, ada baiknya memahami proses persepsi ini terbentuk (Welly
et al., 2020).
Persepsi dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi pengalaman,
kebutuhan saat itu, nilai-nilai yang dianut, dan ekspektasi/pengharapan,
kemudian persepsi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti
tampilan produk, sifat stimulus, dan situasi lingkungan (Risyanti, 2005).
Jadi, seorang pemasar harus mengetahui mengapa konsumen menerima
atau menolak suatu produk atau merek yang ditawarkan, sebab
pandangan konsumen terhadap merek/produk tersebut menjadi
komponen penting berhasil tidaknya suatu produk dilempar ke pasar,
meski terkadang pandangan tersebut sangat tidak masuk akal. Oleh
karena itu, diperlukan suatu studi tentang dinamika persepsi manusia dan
juga pengertian tentang aturan-aturan fisiologis dan psikologis yang
menentukan seleksi, organisasi dan interpretasi dari stimulus sensorik.
Persepsi merupakan suatu proses dimana setiap individu memilih,
mengatur, dan menafsirkan sensasi sebagai respons langsung dari
reseptor sensorik, seperti mata, telinga, hidung, mulut, dan jari
terhadapnya atau rangsangan dasar seperti cahaya, warna, bau, tekstur,
dan suara. Studi tentang persepsi berfokus pada apa yang ditambahkan
oleh tiap individu untuk memberikannya makna atau menjadikannya
berarti. Setiap individu menginterpretasikan makna suatu stimulus agar
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
stimulus yaitu, produk susu itu sendiri dan penerimanya yakni, kondisi
mental saat itu. Konsumen sering berada dalam keadaan kelebihan
sensorik, yang terpapar jauh lebih banyak informasi daripada yang
bisa diproses.
3. Interpretasi mengacu pada makna yang diberikan pada rangsangan
sensorik. Sama seperti orang berbeda dalam hal rangsangan yang
dirasakan, maka makna yang diberikan pada rangsangan ini juga
bervariasi. Dua orang dapat melihat atau mendengar peristiwa yang
sama, tetapi interpretasinya dapat menjadi berbeda, tergantung pada
apa yang diharapkan dari stimulus itu, artinya dapat menetapkan
stimulus tergantung pada skema keyakinan yang ditetapkan.
Selanjutnya, mengidentifikasi dan membangkitkan skema yang benar
sangat penting untuk keputusan pemasaran karena ini menentukan
kriteria apa yang akan digunakan konsumen untuk mengevaluasi
produk, paket, atau pesan.
H. RANGKUMAN MATERI
Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa pelanggan cenderung
berinteraksi dengan produsen layanan yang mereka percayai
karena keterlibatan konsumen meningkatkan pertukaran positif
dan timbal balik hubungan antara pelanggan dan penyedia
layanan, yang pada akhirnya meningkatkan hubungan saling
percaya. Implikasinya adalah keterlibatan pelanggan
meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pada akhirnya
meningkatkan loyalitas. Kepercayaan adalah hubungan timbal
balik dan bersifat dua arah. Sebagai unsur utama dalam hubungan
sosial, kepercayaan mendasarkan aktivitasnya pada interaksi yang
dapat dimaknai sebagai pertukaran informasi, gagasan, perasaan
dan nilai yang dilakukan berulang-ulang. Inti pemasaran adalah
pertukaran dan dalam pertukaran dibutuhkan kepercayaan.
Muncul pertanyaan, bagaimana kepercayaan konsumen bekerja?
Kepercayaan adalah rasa dan rasa muncul dari pengalaman,
sehingga membangun pengalaman dan interaksi konsumen
merupakan salah satu kunci. Secara teknis, kepercayaan dapat
dibangun dari bangunan pemasaran itu sendiri yaitu bauran
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
sekaligus untuk harga yang lebih baik dan pilihan yang lebih
beragam. Konsumen sekarang bisa mengakses jutaan barang dari
seluruh dunia melalui ponsel atau komputer mereka. Bahkan
konsumen juga dapat melihat review dan rating setiap produk
hanya dengan beberapa klik. Tentu saja faktor kenyamanan
memainkan peranan yang sangat besar. Semakin nyaman
pengalaman berbelanja konsumen, semakin besar peluang bisnis
untuk menjadikan konsumen tersebut pelanggan tetap.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 6
CYBER SECURITY
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat
pesat selama beberapa tahun terakhir. Hampir seluruh aspek kehidupan
manusia saat ini sangat bergantung pada internet dan teknologi
komunikasi. Mulai dari pengiriman data melalui email, penyimpanan data
untuk analisa big data, hingga transaksi digital untuk perdagangan,
semuanya memanfaatkan teknologi internet.
Tetapi kemajuan teknologi ini juga berpotensi menciptakan
kriminalitas baru yaitu cyber attack atau serangan siber. Menurut Deep
Instinct misalnya, jumlah cyber attack atau serangan siber menggunakan
malware mengalami peningkatan sebesar 358% pada tahun 2020
dibandingkan tahun 2019. Sementara, khusus ransomware,
peningkatannya sebanyak 435% pada tahun 2020 dibandingkan tahun
sebelumnya. Khusus di Indonesia, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)
menyatakan sepanjang bulan Januari sampai Agustus tahun 2020 terdapat
hampir 190 juta upaya serangan siber di Indonesia; naik lebih dari empat
kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang sekitar
39 juta.
Tak sekadar jumlah cyber attack yang banyak, kerugian yang
dihasilkan cyber attack pun besar. Sebagai contoh WannaCry yang sempat
menghebohkan dunia beberapa tahun lalu. Menurut Kaspersky, WannaCry
mengakibatkan kerugian setidaknya US$4 miliar secara global. WannaCry
menginfeksi lebih dari 230.000 perangkat di 150 negara. Spesifik Indonesia,
mengutip Microsoft, berdasarkan studi Frost & Sullivan yang dilakukan
pada tahun 2018, potensi kerugian ekonomi di Indonesia yang diakibatkan
oleh cyber attack yang berhasil bisa mencapai US$34,2 miliar. Besarnya
nilai kerugian tersebut adalah lebih dari 3% PDB Indonesia pada tahun
2018.
Untuk menanggulangi kejahatan cyber attack maka dibentuk suatu
sistem keamanan siber yang disebut cyber security. Menurut ISO
(International Organization for Standardization) tepatnya ISO/IEC 27032,
cyber security atau cyberspace security adalah preservasi dari kerahasiaan,
integritas, dan ketersediaan informasi di cyberspace. Adapun cyberspace
merujuk pada lingkungan yang kompleks yang merupakan hasil dari
interaksi antara orang, peranti lunak, dan layanan-layanan internet
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
secara fisik maupun dari alur logika sistem informasi. Cyber attack
merupakan upaya mengganggu informasi yang berfokus pada alur logika
sistem informasi.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
f. Denial of Service
Metode cyber crime ini mencegah sistem komputer memenuhi
permintaan akses yang sah. Caranya dengan membanjiri jaringan dan
server dengan traffic, sehingga sistem tidak bisa dijalankan.
g. Phising
Ancaman cybersecurity yang terakhir adalah phishing. Phishing
merupakan bentuk penipuan yang biasanya hadir melalui email.
Penipu akan mengirimkan email menggunakan alamat yang mirip
dengan sumber terpercaya. Meskipun begitu, terdapat satu atau dua
huruf berbeda yang biasanya tidak terlihat secara kasatmata.
Penipuan ini bertujuan untuk mencuri data sensitif seperti nomor
keamanan kartu kredit (CVC), password, dan informasi penting lainnya.
Jadi, jika mendapatkan email yang mewajibkan user untuk
memasukkan data sensitif, selalu pastikan kembali kredibilitas
pengirim email tersebut.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
e-mail) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat
membuka surat elektroniknya atau kesulitan mengakses surat
elektroniknya.
e. Access Control
Tujuan ini untuk pengaturan akses terhadap suatu informasi/
dokumen. Access control ini berkaitan dengan isu privacy dan
authentication. Salah satu metode yang umum digunakan sebagai
access control adalah menggunakan kombinasi user id dan password
atau dengan menggunakan mekanisme lain.
f. Non-Repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah
melakukan sebuah transaksi. Tujuan ini sangat bermanfaat bagi e-
commerce, dimana transaksi perdagangan saat ini sudah didominasi
oleh transaksi digital.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Dari banyaknya risiko yang akan dihadapi oleh suatu sistem informasi,
semuanya itu merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat
dianggap remeh. Salah satunya terhadap file data, yang merupakan suatu
aset yang banyak digunakan dan selalu ada dalam suatu sistem informasi.
Metode untuk mengamankan file dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
1. Attribut Keying
Yaitu suatu penguncian terhadap atribut sebuah file data. Setiap file
data dalam sistem informasi (komputer) selalu diikuti oleh atribut file,
yang berfungsi untuk mengamankan file agar tidak dapat diserang oleh
orang lain. Beberapa atribut yang dapat digunakan:
- Read, yaitu penguncian atribut sehingga pemakai hanya dapat
melakukan pembacaan saja terhadap terhadap isi file
- Write, yaitu penguncian atribut sehingga pemakai dapat melakukan
penulisan (simpan) terhadap isi file
- Access, yaitu penguncian atribut sehingga pemakai dapat melakukan
pengaksesan (eksekusi) file
2. Compress Keying
Yaitu suatu penguncian terhadap hasil pemadatan file data. Setiap file
data dapat diubah ke dalam bentuk yang lebih padat dengan
menggunakan aplikasi kompres, seperti RAR, ZIP dan lain-lain. Hasil dari
kompres dapat di kunci dengan menambahkan Password (kata kunci)
pembuka apabila file tersebut dikembalikan ke dalam bentuk semula
(extract). Prinsip kerja dari kompres adalah mencari character atau byte
yang sering atau banyak berada dalam sebuah file data. Karakter tersebut
akan diubah ke dalam kumpulan bit yang lebih sedikit (kurang dari 8 bit).
3. Encription
Merupakan suatu teknik merubah isi file data dengan bentuk rahasia
yang tidak dimengerti oleh orang lain. Beberapa jenis proteksi enkripsi
adalah:
- Teknik Substitusi (Substitution Technique), yaitu teknik yang
melakukan proteksi data dengan cara menggantikan setiap elemen
data atau karakter dengan karakter lain.
- Teknik Blok (Blocking Technique), yaitu teknik proteksi data dengan
cara mengelompokkan beberapa karakter ke dalam blok-blok yang
berisi beberapa karakter.
- Teknik Permutasi (Permutation Technique), yaitu teknik proteksi data
dengan cara menukarkan letak karakter-karakter yang ada.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
H. PASSWORD
Password adalah salah satu metode cyber security yang paling umum
digunakan. Password adalah suatu bentuk dari data otentikasi rahasia
yang digunakan untuk mengontrol akses ke dalam suatu sumber informasi.
Password akan dirahasiakan dari mereka yang tidak diizinkan untuk
mengakses. Walaupun demikian, password bukan berarti suatu bentuk
kata-kata. Password yang bukan suatu kata yang mempunyai arti akan
lebih sulit untuk ditebak. Sebagai tambahan, password sering digunakan
untuk menggambarkan sesuatu yang lebih tepat disebut pass phrase.
Password kadang-kadang digunakan juga dalam suatu bentuk yang hanya
berisi angka (numeric), salah satu contohnya adalah Personal Identification
Number (PIN). Password umumnya cukup pendek sehingga mudah untuk
diingat.
Seiring perkembangan teknologi, password juga mengalami
perkembangan untuk lebih meningkatkan kemampuan proteksinya. Upaya
untuk mengamankan proteksi password antara lain:
a. Salting
String password yang diberikan pemakai ditambah suatu string
pendek sehingga mencapai panjang password tertentu
b. One-time Password (OTP)
Password yang dimiliki oleh pemakai diganti secara teratur, dimana
seorang pemakai memiliki daftar password sendiri sehingga untuk
login ia selalu menggunakan password berikutnya. Dengan cara ini
pemakai akan menjadi lebih direpotkan karena harus menjaga daftar
password tersebut tidak sampai tercuri atau hilang.
c. Sistem Satu Pertanyaan-Jawaban
Mengharuskan pemakai memberikan satu pertanyaan yang panjang
beserta jawabannya, yang mana pertanyaan dan jawabannya dapat
dipilih oleh pemakai.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
karakter), yang juga disertai dengan sanksi yang akan diberikan jika
mereka melanggarnya.
J. RANGKUMAN MATERI
Kesimpulan
Secara umum, Cyber security merupakan upaya untuk melindungi
informasi dari adanya cyber attack. Cyber Attack dalam operasi informasi
adalah semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu
kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan
(availability) informasi. Beberapa jenis ancaman cyber atau cyber attack
yaitu malware, ransomware, social engineering, injeksi SQL, Man in the
Middle, Denial of Service, dan phising. Tujuan utama dari cyber security
terbagi menjadi 6 aspek utama yaitu privacy/confidentiality, integrity,
authentication, availability, access control, dan non-repudiation. Terdapat
3 jenis cyber security yaitu Cloud Security, Network Security, dan
Application Security. Untuk mengamankan isi dari suatu file, pengguna
dapat menerapkan 3 cara yaitu Attribut Keying, Compress Keying, dan
Encription. Password adalah salah satu metode cyber security yang paling
umum digunakan. Password adalah suatu bentuk dari data otentikasi
rahasia yang digunakan untuk mengontrol akses ke dalam suatu sumber
informasi.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 7
SISTEM PEMBAYARAN
ELEKTRONIK
A. PENDAHULUAN
Sejak 14 Agustus 2014, Bank Indonesia (BI) telah mencanangkan
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Pencanangan ini tentunya, memiliki
banyak pertimbangan dari sisi efektivitas dan keamanan transaksi
keuangan. Adapun salah satu tujuan dari GNNT, bagaimana pemerintah
melalui Bank Indonesia dapat segera mendorong masyarakat untuk
penggunaan instrumen nontunai sehingga masyarakat berangsur-angsur
bertransaksi nontunai dalam kegiatan ekonominya (Less Cash Society/LCS).
Salah satu instrumen nontunai ini penggunaan dapat dilihat dari
penggunaan uang elektronik dalam transaksi pembayaran.
Perkembangan teknologi informasi juga telah mengubah sebagian
besar gaya hidup masyarakat Indonesia mulai dari pedesaan sampai ke
perkotaan. Kondisi gaya hidup di masyarakat saat ini lebih cenderung
menggunakan perangkat telepon pintar (smartphone) dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap sudut ruang dalam kehidupan di rumah tangga atau
pun di masyarakat mudah untuk melihat setiap orang untuk
menggenggam dan mengoperasikan smartphone.
Setiap saat orang menggunakan telepon pintar untuk berinteraksi dan
berkomunikasi, baik melalui saluran seluler maupun menggunakan sosial
media. Hampir semua kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari telepon
pintar. Smartphone juga berjasa dalam mempermudah berbagai aktivitas.
Kegiatan yang dilakukan masyarakat menggunakan telepon pintar mulai
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
E-payment ?
E-payment adalah sistem pembayaran yang melibatkan teknologi
internet sebagai sarana pengiriman uang. Tanpa internet, maka
pembayaran e-payment adalah mustahil untuk dapat dilakukan siapa pun
di dalam transaksi keuangan/perdagangan. Biasanya, e-payment adalah
sistem pembayaran dalam start up kekinian atau bisnis di era digital.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
E. MANFAAT E-PAYMENT
Pada umumnya sebagian masyarakat di kota-kota besar tentu sangat
menyambut baik dengan sistem pembayaran atau transaksi tanpa
menggunakan uang tunai yang dikenal dengan sebutan cashless ekonomi
ini.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
1. Kelebihan
Berikut ini beberapa kelebihan penggunaan uang elektronik:
a. Mudah dan Praktis
Digitalisasi teknologi telah mempermudah sistem transaksi keuangan.
Menggunakan uang elektronik (e-money) dirasakan lebih mudah dan
praktis. Ini juga menjadi salah satu kelebihan utama yang ditawarkan dari
penggunaan uang elektronik. Mengapa demikian? Dengan aktivitas dan
mobilitas masyarakat yang tinggi, maka membawa uang elektronik akan
lebih simple dibanding membawa uang cash dalam jumlah yang banyak.
Memiliki uang elektronik bisa lebih efisien dan praktis.
Jika kita perhatikan, pelaku perdagangan atau dalam transaksi
perdagangan pengguna yang bertransaksi, tidak lagi harus report dengan
membawa sejumlah uang. Ia hanya memerlukan satu kartu atau aplikasi
di smartphone yang bawanya, dan yang paling penting tidak usah lagi
mengeluarkan berlembar-lembar uang tunai (cash).
Kenyaman lain, pengguna uang elektronik dapat melakukan transaksi
kapan saja dan dimana saja tanpa ada batasan wilayah dan waktu. Hanya
dengan sentuhan penggunaan smart phone yang ada, sangat praktis jika
dibandingkan dengan menggunakan uang cash.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
akan menjadi daya Tarik pelanggan, dan juga merchant tidak main-main
dalam menjalankan program promo ini, pasti bisa membuatmu tertarik
untuk melakukan transaksi.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
2. Kekurangan
Tidak hanya kelebihan, tentunya bertransaksi secara elektronik
dengan uang elektronik juga memiliki beberapa kekurangan yang harus
diperhatikan oleh semua penggunanya. Inilah beberapa di antaranya.
a. Konsumtif
Pada dasarnya perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi
berdasarkan pada pertimbangan yang rasional. Perilaku konsumtif lebih
didorong dengan adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah
tidak rasional lagi. Perilaku belanja yang tidak dapat lagi membedakan
antara kebutuhan dan keinginan. Di era digital dewasa ini, peran uang
elektronik (e-money) turut mempengaruhi perilaku konsumtif yang terjadi
di masyarakat.
Bertransaksi dengan uang elektronik memang sangatlah mudah dan
tidak memakan banyak waktu. Hal tersebut rupanya bisa membuat kita
menjadi lebih konsumtif. Kemudahan bertransaksi akan membuat kita
lebih mudah tergoda untuk terus berbelanja. Jika tidak mampu menahan
godaan, tentu kita akan menjadi lebih boros.
Ramadani (2016), menyebutkan bahwa pengeluaran konsumsi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perkembangan
teknologi, yang mana perkembangan teknologi ini memicu arus transaksi
non tunai.
Ulayya dan Mujiasih (2020), menyebutkan semakin mudahnya
transaksi jual-beli dengan e-money saat ini membuat masyarakat rentan
dengan perilaku konsumtif, khususnya pada remaja, yang mana mereka
harus mengontrol diri dari budaya konsumtif yang semakin berkembang.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Secara psikologis memang ini terjadi, ketika kita ditawarkan oleh uang
elektronik saat bertransaksi, kondisi ini akan membuat penggunanya tidak
terlalu mempedulikan besaran nominal uang yang dikeluarkan. Sangat
berbeda dengan saat bertransaksi dengan uang cash karena kita akan
melihat langsung berapa jumlah uang yang harus dibayarkan, sehingga
kita akan berpikir lebih hati-hati dan hemat untuk membelanjakannya.
b. Mudah Hilang
Lembaga keuangan penerbit kartu uang elektronik (e-money),
menyadari bahwa kartu dari e-money sangat mudah hilang jika tidak
disimpan dengan baik. Hal ini akan menjadi kekurangan. Kemudian jika
kartu hilang, penemu dapat dengan mudah menggunakannya. Karena
pada kartu yang ditemukan dengan uang elektronik penggunanya tidak
perlu memasukkan password seperti layaknya dompet digital atau e-
wallet.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
saldo terlalu banyak, maka mau tidak mau kita harus tetap
menggunakannya untuk transaksi. Saldo yang sudah masuk di kartu, tidak
bisa lagi untuk diambil menjadi uang cash. Hal yang satu ini tentunya
cukup merepotkan karena saat kita membutuhkan uang cash, maka tetap
perlu menarik uang di ATM menggunakan kartu debit.
G. E-WALLET
Ada istilah e-Money dan e-Wallet, tentunya sudah tidak asing bagi kita
saat ini untuk mendengar kedua istilah istilah tersebut. Apalagi anda yang
termasuk pada generasi milenial.
1. Pengertian E-Wallet
E-Wallet atau dompet digital merupakan salah satu bentuk financial
technology (fintech) yang menjadi alternatif metode pembayaran secara
online. Konsep e-Wallet adalah untuk menyimpan uang yang digunakan
untuk transaksi secara online atau offline dengan menggunakan QR code.
Kode QR adalah sebuah kode matriks (atau dua-dimensi bar code)
yang dibuat oleh perusahaan Jepang Denso-Wave pada tahun 1994. The
“QR” berasal dari “Quick Response“, sebagai pencipta kode yang
dimaksudkan agar isinya dapat diuraikan pada kecepatan tinggi.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
H. E-MONEY
Uang elektronik atau e-Money adalah alat pembayaran digital berupa
uang yang tersimpan dalam media elektronik tertentu, seperti di sistem
perbankan. Transaksi elektronik yang menggunakan e-Money biasanya
berbasis chip yang ditanamkan di dalam kartu.
Kartu e-Money umumnya diterbitkan oleh lembaga perbankan. Untuk
mendapatkan uang elektronik, pengguna harus menyetorkan sejumlah
uang tunai kepada perusahaan penerbit e-Money yang kemudian akan
disimpan dalam media elektronik untuk keperluan transaksi. Proses ini
sering disebut dengan istilah top-up.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
I. RANGKUMAN MATERI
Perubahan era dari konventional ke digital, yang telah kita lewati dan
rasakan melalui adanya transformasi beberapa tahapan industri, sampai
dengan industry 4.0 menuju Industry 5.0. Tentunya hal ini dirasakan
sangat banyak adanya perubahan. Terutama pada transformasi dunia
perbankan. Dunia transaksi keuangan dan perdagangan juga sangat
dimudahkan dengan adanya sistem pembayaran elektronik.
Peran dunia digital telah mengubah kebiasaan transaksi masyarakat.
Adanya uang elektronik (e-money) serta banyaknya lembaga keuangan
yang menerbitkan alat pembayaran berupa electronic money, telah
mengubah kebiasaan dan menjadikan kemudahan dalam sebuah sistem
transaksi keuangan.
Namun demikian, sangat penting untuk kita memperhatikan
keuntungan dan kelebihan dari penggunaan e-payment. Agar kita tetap
bijak dan tidak bersifat konsumtif selama menggunakan transaksi
keuangan berbasis elektronik.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 8
FAKTOR-FAKTOR KONSUMEN
DALAM DIGITAL MARKETING
A. PENDAHULUAN
Setelah sekian lama kita mentaati protokol kesehatan dengan tidak
berkerumun, berbagai transaksi telah dialihkan dari konvensional menjadi
berbasis digital. Sebelum pandemi, transaksi di merchant/toko dengan
santainya menerima pembayaran uang secara tunai, namun berbanding
terbalik ketika pandemi covid menyerang yang menjadikan panik dan kian
was-was. Sistem pembayaran disarankan secara non tunai seperti Quick
Response Indonesian Standard (QRIS), e-wallet (Shopee pay, DANA, Gopay,
LinkAja dan OVO), e-money, kartu debit maupun kredit untuk menghindari
penyebaran virus corona (Covid-19). Begitupun dengan pelayanan toko,
apotik, dan sejenisnya yang semula lebih fokus pada kios/instore, pada
saat pandemi justru berinovasi menjadi digital store agar produk dapat
terjual hingga ke tangan konsumen. Dengan demikian resto tidak lagi
menyediakan dine in pada saat itu, jumlah pengunjung Mall dibatasi
bahkan pada kondisi tertentu dilakukan penutupan sementara. Mereka
berinovasi dengan menautkan toko mereka dengan layanan aplikasi ojek
daring sebagai jasa pengiriman yang mengantarkan produk toko hingga ke
tangan konsumen.
Kejadian tersebut mengingatkan kita pada pembahasan era distribusi
yang menjelaskan masyarakat akan mengalami shifting atau peralihan
menuju digitalisasi transaksi. Sejumlah toko tidak akan lagi membuka kios,
mereka akan beramai-ramai membuat kios online dengan berbagai
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
B. KEMUDAHAN TRANSAKSI
Kemudahan dalam bertransaksi dalam digital marketing meliputi tiga
aspek yaitu kemudahan dalam mengoperasikan aplikasi Marketplace,
kemudahan melakukan pembayaran, serta kemudahan pada pengiriman
produk. Setiap Marketplace memiliki tata cara yang berbeda untuk
melakukan pembelian/penjualan. Di Indonesia terdapat tiga Marketplace
dengan angka kunjungan tertinggi, dilansir dari situs ipcrice (2022) dalam
data bulanan pada kuartal empat tahun 2021, trafik kunjungan
Marketplace tersebut yaitu Tokopedia (157,443,300), Shopee
(138,776,700) dan Lazada (29,46 juta).
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
C. DISKON
Daya tarik konsumen melalui diskon memberikan pengaruh secara
psikologi. Menurut (Putra et al., 2016) diskon Memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap niat beli, namun tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian. Diskon dapat dilakukan dengan beberapa metode penetapan
harga yaitu quantity discount, seasonal discount, cash discount, diskon
biaya pengiriman dan flash sale.
a. Quantity discount yaitu potongan harga yang diberlakukan oleh
penjual kepada konsumen yang telah memenuhi persyaratan jumlah
minimum pembelian. Pada produk kopi ABC dengan persyaratan
minimum pembelian 10 sachet, maka dapat membeli satu sachet
dengan harga nol rupiah atau gratis. Begitupun dengan produk
franchise asal Thailand mango-mango yang memberlakukan diskon
pembelian dengan pembelian minimal dua gelas maka akan
mendapatkan gratis satu gelas. Persamaan kedua produk ini
menerapkan jenis non-cummulative quantity yaitu memberi motivasi
kepada konsumen agar melakukan pembelian dalam jumlah besar
namun tidak terdapat keterikatan secara berkelanjutan antara
diantara keduanya setelah melakukan satu kali transaksi.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
https://twitter.com/airasia_indo/status/782788866797297664
Gambar 8.6 Contoh seasonal discount
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
E. KEUNGGULAN PRODUK
Keunggulan produk diciptakan oleh produsen berdasarkan segmen
pasarnya untuk membidik konsumen kalangan tertentu agar tepat sasaran.
Beberapa atribut yang melekat pada suatu produk seperti brand/merk,
kemasan, kualitas produk dan harga memiliki keterkaitan satu sama lain
sehingga tidak dapat dipisahkan dalam membangun keunggulan produk.
Pengembangan produk juga tergantung pada lingkungan perusahaan,
termasuk kebutuhan pelanggan, bahan dan teknologi yang disediakan oleh
pemasok, produk substitusi yang disediakan oleh pesaing dan peraturan
hukum yang terkait dengan persyaratan lingkungan dan keselamatan
(Relich, 2021). Misalnya brand/merk berkaitan erat dengan kemasan
karena melekat didalamnya, begitupun dengan brand/merk menunjukkan
kelas atau segmentasi pasar berdasarkan kualitas yang diinginkan
konsumen. Sehingga harga juga akan mengikuti kelas brand/merk,
kemasan dan kualitas produk. Mari kita bandingkan dua brand produk mie
instant namun segmentasinya berbeda.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
F. SERVIS PELANGGAN
Fitur chat pada marketplace menghubungkan antara penjual dan
konsumen untuk melakukan service excellent mulai dari promosi,
pengenalan produk hingga layanan purna jual agar konsumen melakukan
repeat order (RO). Tujuan servis pelanggan yaitu untuk mengikat calon
konsumen menjadi konsumen dan menjadikan konsumen sebagai
pelanggan setia. Keduanya dapat dilakukan dengan memberikan diskon
khusus yang tentu memiliki kesan yang berbeda dengan diskon umum
yang diberikan pada halaman beranda marketplace. Hal ini merupakan
sebagai wujud kepedulian one to one seorang penjual kepada pembeli.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
H. RANGKUMAN MATERI
Faktor-faktor konsumen dalam digital marketing yaitu kemudahan
transaksi, diskon, detail informasi produk, keunggulan produk dan servis
pelanggan serta Word of Mouth (WoM). Kemudahan transaksi meliputi
tiga hal yaitu kemudahan mengoperasikan aplikasi marketplace,
kemudahan pembayaran dan kemudahan pengiriman. Ketiganya saling
berkaitan dimana memiliki pengaruh terhadap kepercayaan, pembelian
dan pembelian ulang. Diskon yang diberikan terdiri atas quantity discount,
seasonal discount, cash discount, diskon biaya pengiriman dan diskon
flashsale. Detail informasi produk penting disampaikan secara singkat,
padat dan jelas serta bila perlu mencantumkan S&K untuk pengajuan
tukar barang yang dikirim apabila mengalami kerusakan. Tampilan
marketplace harus estetik sehingga menarik konsumen untuk membelinya.
Ulasan pelanggan juga perlu diperhatikan sebagai referensi calon
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Putri, R. R. S., & Iriani, S. S. (2021). Pengaruh Perceived Ease of Use dan
Perceived Usefulness terhadap Penggunaan Teknologi Marketplace
dengan Attitude sebagai Variabel Intervening. Jurnal Teknologi Dan
Manajemen Informatika, 7(1), 62–68.
https://doi.org/10.26905/jtmi.v7i1.5942
Relich, M. (2021). Decision Support for Product Development (S.
Bandyopadhyay, U. Maulik, & P. Siarry (eds.); series). Springer.
Silverman, G. (2001). The Secrets of Word-of-Mouth Marketing. In How to
Trigger Exponential Sales Through Runaway Word of Mouth.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 9
USER INTERFACE/USER
EXPERIENCE PADA SITUS WEB
UNTUK DIGITAL MARKETING
A. PENDAHULUAN
Digital marketing pada prinsipnya adalah melakukan semua kegiatan
marketing melalui sarana atau media digital. Salah satu media yang sering
dipakai sebagai sarana untuk digital marketing adalah situs web (website).
Bagi perusahaan yang ingin eksistensinya diketahui secara luas oleh
masyarakat, maka menghadirkan situs web perusahaan adalah suatu
keharusan. Di era digital saat ini, banyak iklan produk atau jasa yang
ditawarkan melalui media digital. Pernahkah anda meng-klik suatu iklan di
internet atau di sosial media? Sering kali ada dua kemungkinan yang
terjadi: anda akan dibawa ke suatu aplikasi marketplace, atau ke suatu
halaman website milik perusahaan yang beriklan tersebut. Itu yang disebut
sebagai landing page. Jika anda dibawa ke suatu halaman website maka
dari kunjungan anda akan mendapat pengalaman tersendiri mengenai
situs tersebut yang disebut dengan user experience. User experience
merupakan salah faktor penentu yang akan mempengaruhi hubungan
selanjutnya seorang pengunjung dengan situs atau brand tersebut.
Dalam bab ini, situs web akan sering dikaitkan dengan brand, bukan
hanya situsnya atau perusahaannya. Karena keberadaan suatu situs web
adalah dalam rangka mengangkat brand hingga dikenal masyarakat dan
mempunyai nilai tersendiri di masyarakat yang pada gilirannya akan
menguntungkan dari segi finansial bagi pemilik brand (perusahaan pemilik
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
jalan, dia merasakan mesin yang halus tanpa getaran, suara audio yang
nyaman di telinga, desain interior yang bagus dan berkelas, tombol dan
tuas yang nyaman dipakai dengan tata letak yang sempurna. Semua
pengalaman yang dia rasakan karena mempunyai dan mengendarai BMW
disebut sebagai user experience.
Pada website e-commerce, user experience mengacu pada
keseluruhan pengalaman seseorang dalam mengunjungi suatu website,
kemudahan mencari informasi, melakukan navigasi, berinteraksi dengan
bagian customer service via website tersebut, pengalaman berbelanja via
website, bagaimana order-nya ditangani, update informasi, keseluruhan
layout website yang menyenangkan, fitur yang mudah ditemukan dan
sesuai kebutuhan, perpaduan warna yang sesuai dengan brand, dan
sebagainya. Perancang dan pengelola website harus mengusahakan
dengan seksama bagaimana agar user experience (UX) bisa dicapai karena
UX merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan conversion rate,
yaitu tingkat perpindahan pengunjung website dari sekedar pengunjung
menjadi pembeli. Coversion rate biasanya salah satu menjadi tolok ukur
keberhasilan perancangan user experience di suatu website Garrett (2011).
Dari sisi teknis, user experience (UX) dibangun dari empat komponen,
yaitu:
1. Fungsionalitas – bagaimana fungsi-fungsi di dalam website memenuhi
standar untuk suatu website yang beroperasi untuk kegiatan e-
commerce
2. Organisasi dan struktur sistem web
3. Interaksi dengan pengguna dan Look and feel
4. Akses pengguna ke dalam sistem
Faktor ketiga dan keempat merupakan bagian dari user interface yang
fokus kepada bagaimana pengguna atau pengunjung web, bahkan yang
masih baru sekalipun, agar bisa berinteraksi dengan nyaman dengan
website.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Situs web sebagai bagian dari digital marketing harus memiliki fitur
dan kemampuan seperti toko fisik. Bedanya, di toko fisik, pembeli akan
dilayani oleh pramuniaga, ditanya barang apa yang diperlukan,
ditunjukkan lokasi barangnya, dilayani saat komplain mengenai barang
yang tidak tersedia, diberi pilihan pembayaran yang memudahkan, dan
sebagainya. Situs web harus bisa meniru kemampuan toko fisik tersebut.
Bedanya, di toko atau kantor di dunia maya tidak ada pramuniaga atau
customer service yang standby untuk membantu pelanggan. Oleh sebab
itu suatu situs web harus dirancang sedemikian rupa agar pelanggan atau
pembeli sesedikit mungkin memerlukan pertolongan customer service
untuk menjelajahi situs tersebut. Artinya, pelanggan bisa dengan mudah
melakukan navigasi ke seluruh penjuru situs, menemukan barang yang
diinginkan dengan mudah, mendapat informasi yang jelas mengenai
barang tersebut, mendapat keterangan yang jelas mengenai proses
pembelian, pembayaran, pengiriman barang, serta jaminan barang yang
diterima dalam keadaan baik.
Itulah sebabnya mengapa user interface atau antarmuka suatu
website sangatlah penting. Antarmuka tersebut mewakili kehadiran
seorang pramuniaga atau customer service. Bahkan antarmuka website
juga bisa mewakili seorang kasir (untuk menerima pembayaran) dan
satpam (yang menjamin bahwa kunjungan dan transaksi di website
tersebut terjamin keamanannya). Website dengan antarmuka yang sulit
dipahami oleh pengunjung, sulit digunakan, membingungkan pelanggan,
tidak jelas, lambat responnya, tidak nyaman dilihat, kesemuanya itu akan
meninggalkan kesan buruk kepada pengunjung. Padahal ibarat toko,
pemilik website berharap agar pengunjung tersebut kembali berkunjung
lagi, bahkan berkunjung lebih sering. Kunjungan yang lebih sering selain
menguntungkan pemilik website secara finansial (seseorang yang sering
berkunjung ke suatu website e-commerce kemungkinan besar akan
membeli suatu produk/jasa yang ditawarkan), juga akan mengangkat
posisi website tersebut dalam hal search engine optimation (SEO). Salah
satu aspek penting dalam SEO adalah banyaknya traffic (kunjungan) ke
suatu website. Suatu website dengan skor SEO yang tinggi akan membuat
website tersebut muncul di urutan paling atas pada hasil pencarian di
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
mesin pencari web. Pada gilirannya, SEO yang bagus akan menguntungkan
secara finansial bagi pemilik website tersebut.
Pengguna website adalah setiap orang yang mengunjungi suatu
website karena suatu alasan tertentu. Beberapa alasan tersebut
diantaranya adalah:
- ingin mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan tersebut
- ingin mengetahui lebih jauh seputar informasi mengenai barang atau
jasa yang ditawarkan
- ingin membeli produk atau jasa yang ditawarkan
- ingin menunjukkan kepada orang lain mengenai produk/jasa yang
telah dibelinya
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Gambar 9.2 Customer journey (disarikan dari Følstad & Kvale (2018)
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
a. Brand.
Brand merujuk kepada keseluruhan identitas suatu produk, jasa, atau
perusahaan. Brand bukan sekedar merek dan/atau logo. Brand merujuk
pada sekelompok atribut yang ketika pelanggan membeli atau
menggunakan jasa dengan brand tersebut maka pelanggan akan
mendapat kepuasan yang diharapkan dari brand tersebut (Wood, 2000).
Sebagai identitas pembeda dari produk atau jasa lainnya yang sejenis,
brand adalah sarana bagi perusahaan untuk mengenalkan produk atau
jasa yang ditawarkan. Oleh sebab itu pelanggan yang berada dalam fase
awareness (baru mengenal) suatu brand, ketika mereka berkunjung ke
website brand tersebut maka mereka ingin mempelajari segala sesuatu
mengenai brand tersebut, sebelum memutuskan untuk menuju fase
berikutnya. Fase awal berkunjung ke website tersebut termasuk dalam
proses mulai terbangunnya kepercayaan dan image terhadap brand
tersebut. Beberapa pertanyaan yang ada di benak pengunjung diantaranya:
Apakah brand-nya terpercaya? Apakah brand-nya berhubungan dengan
suatu brand atau perusahaan yang sudah dikenal luas? Apakah brand
tersebut baru sama sekali atau rebranding dari brand yang pernah ada?
Apakah brand tersebut dari dalam negeri atau luar negeri? Sebagai
implikasinya, untuk menjawab keingintahuan pengunjung tersebut maka
perancang website harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Memasang logo atau merek yang terlihat jelas minimal di halaman
depan website dan/atau di setiap halaman.
Membuat tampilan setiap halaman di website tersebut mengikuti
“look and feel” dari brand tersebut. Artinya: desain setiap halaman
memakai warna dan desain yang senada yang sesuai dengan nuansa
brand. Sebagai contoh: brand Bank BNI mempunyai nuansa warna biru
tosca, maka setiap halaman di website Bank BNI harus
menggambarkan warna biru tosca tersebut.
Mendedikasikan satu halaman khusus untuk konten “Tentang kami”
atau “About us” yang menjelaskan secara singkat tentang siapa yang
berada di balik brand tersebut (orang/sekelompok orang, organisasi,
perusahaan, visi dan misinya atau cerita dibalik brand tersebut).
Halaman “Tentang kami” tersebut juga berfungsi untuk meyakinkan
pengunjung atau pelanggan bahwa pemilik website adalah orang atau
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
pihak yang bisa dipercaya untuk melakukan bisnis. Jika target market
brand tersebut adalah orang yang berasal dari berbagai negara/
bangsa maka memakai bahasa internasional (bahasa Inggris) adalah
keharusan.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
H. RANGKUMAN MATERI
User interface (UI) merupakan bagian dari user experience (UX) dan
keduanya merupakan bagian dari bidang ilmu human computer interaction
(HCI). Dalam merancang UI/UX dalam suatu website untuk e-commerce,
maka harus memperhatikan aspek customer journey. Tujuan akhirnya
adalah agar customer bisa digiring memasuki fase conversion untuk
kemudian menjadi “advokat” mengajak orang lain untuk membeli produk/
jasa tersebut. Dalam suatu website e-commerce, terdapat berbagai fitur
yang harus disediakan agar pelanggan merasakan user experience yang
menyenangkan. Salah satu tolok ukur kesuksesan penerapan desain
website yang fokus kepada user experience adalah tingginya conversion
rate, yaitu ratio jumlah pengunjung website yang bertransformasi menjadi
pembeli. Salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan dalam
perancangan UI/UX suatu website adalah faktor keamanan, karena
website yang mempunyai UI/UX yang bagus adalah website yang aman
untuk bertransaksi dalam rangka digital marketing.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
Cook, T., Elmore, R., Tanenbaum, K., & Schlenker, E. (2019). Digital
Marketing Guide (pp. 1–46). North Carolina Small Business and
Technology Development Center.
https://sbtdc.org/pdf/digitalmarketingguide.pdf
Dobrilova, T. (2022). 33 Landing Page Statistics Every Marketer Should
Know in 2022. Tech Jury. https://techjury.net/blog/landing-page-
statistics/#gref
Følstad, A., & Kvale, K. (2018). Customer journeys: a systematic literature
review. Journal of Service Theory and Practice, 28(2), 196–227.
https://doi.org/10.1108/JSTP-11-2014-0261
Garrett, J. J. (2011). The Elements of User Experience: User-Centered
Design for the Web and Beyond (M. J. Nolan (ed.); 2nd ed.). New
Riders.
Jarvenpaa, S. L., Tractinsky, N., & Vitale, M. (2000). Consumer trust in an
Internet store. Information Technology and Management, 1(1), 45–
71. http://link.springer.com/10.1023/A:1019104520776
Joo, H. (2017). A study on understanding of UI and UX, and understanding
of design according to user interface change. International Journal
of Applied Engineering Research, 12(20), 9931–9935.
Osman, M. (2021). Top 7 Ecommerce Website Features: What Customers
Want in an Ecommerce Site. Nexcess.Net.
https://www.nexcess.net/blog/what-customers-want-in-an-
ecommerce-site/
Sen, D. (2022). 10 Features an e-Commerce Website Must Have.
Shiprocket. https://360.shiprocket.in/blog/top-10-ecommerce-
website-features/
Smith, J. (2022). Features of eCommerce Websites: A Comprehensive List of
Must-Have eCommerce Website Features in 2022.
Www.Outerboxdesign.Com.
https://www.outerboxdesign.com/web-design-
articles/ecommerce_features
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Stock, A. van der, Glass, B., Smithline, N., & Gigler, T. (2021). OWASP Top
Ten 2021. https://owasp.org/www-chapter-minneapolis-st-
paul/download/20211216_OWASP_Top_Ten_2021.pdf
Wood, L. (2000). Brands and brand equity: definition and management. In
Management Decision (Vol. 38, Issue 9, pp. 662–669).
https://doi.org/10.1108/00251740010379100
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Universitas Flores
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 10
FAKTOR-FAKTOR PERANCANGAN
WEBSITE (WEB PLANING)
A. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi semakin pesat yang membawa dampak yang
besar dalam segala bidang kehidupan. Saat ini kita telah berada di era
industry 4.0, dimana semua bidang kehidupan sudah menggunakan
teknologi internet. Salah satu bidang yang ramai dibicarakan orang adalah
pemasaran. Sebelumnya pemasaran dilakukan secara konvensional
dimana para pembeli dan penjual bertemu disuatu tempat kemudian
mulai melakukan transaksi. Berbeda halnya dengan keadaan saat ini
dimana penjual dan pembeli tidak bertemu secara tatap muka tetapi
proses pemasaran tetap berjalan sesuai harapan mereka, yang dilakukan
melalui sebuah website. Website adalah kumpulan halaman dari sebuah
domain yang isinya terdiri dari berbagai informasi, dapat dilihat dan
dibaca oleh pengguna. Informasi yang biasanya dimuat dalam laman
sebuah website, pada umumnya berisi konten berita, gambar, video, link,
dll yang dapat digunakan oleh orang yang membukanya.(Lidang Witi, 2021)
Memiliki website merupakan sebuah kebutuhan yang harus ada di
para entrepreneur, baik yang memiliki bisnis rumahan, bisnis kecil maupun
bisnis besar, baik itu produk barang maupun jasa. Jika seorang
entrepreneur memiliki website maka jualannya akan lebih mudah ditemui
para pencarian google atau media pemasaran digital lainnya. Membangun
sebuah website merupakan hal yang mudah untuk saat ini, hal ini karena
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
B. PERENCANAAN WEBSITE
Membangun sebuah website untuk perdagangan elektronik atau e-
commerce, sebenarnya bukan merupakan sesuatu yang baru. E-Commerce
adalah suatu proses jual beli online yang dilakukan antara produsen dan
konsumen dengan bantuan teknologi seperti Komputer/laptop dan
jaringan internet serta metode pembayaran juga dilakukan secara online
(Lidang Witi, 2021). Untuk dapat membuat sebuah website ini, perlu
dipikirkan dan melakukan perencanaan yang matang sebelum memulai
mengerjakan website.
Ada 3 (tiga) pilihan dalam pengadaan aplikasi berbasis website untuk
keperluan perdagangan elektronik atau e-commerce. Pilihan pertama
adalah membeli paket E-Commerce siap pakai (siap terap) yang telah
tersedia di pasar; pilihan kedua adalah membuat sendiri aplikasi yang
dibutuhkan (bekerja sama dengan Divisi Teknologi Informasi internal
perusahaan); atau pilihan ketiga berupa pembelian komponen-komponen
E-Commerce yang kemudian saling dikoneksikan dan diintegrasikan
(Lidang Witi, 2021).
1. Membeli paket aplikasi berbasis web siap pakai yang telah tersedia di
pasar.
Pada paketan yang ini, ada dua jenis yang banyak dijual oleh
perusahaan jasa penyedia aplikasi yakni statis dan dinamis. Untuk
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
yang jenis statis ini, aplikasinya tidak dapat diubah ubah oleh
pengguna atau admin, sedangkan untuk aplikasi yang dinamis, dapat
diubah ubah sesuai kebutuhan admin yang menggunakan. Kedua jenis
aplikasi ini juga memiliki kelemahan yakni perusahaan pengguna
aplikasi ini tidak dapat melakukan pengembangan Ketika perusahaan
sudah mulai membesar.
2. Membuat sendiri aplikasi berbasis web yang dibutuhkan
Pada pilihan model aplikasi yang dibuat sendiri ini, memberikan
banyak keuntungan diantaranya aplikasi ini berbeda dengan aplikasi
yang dibuat orang lain dan aplikasi ini akan sangat mudah
dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan. Aplikasi berbasis web
yang dibuat ini juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkompeten dibidangnya.
3. Pembelian komponen-komponen aplikasi berbasis web, yang
kemudian saling dikoneksikan dan diintegrasikan.
Pada paketan yang ini, perusahaan sebaiknya membuat cetak biru
rencana pengembangan sehingga dapat diketahui dengan jelas kearah
mana pembuatan aplikasi ini. Banyak komponen komponen
pendukung pembuatan aplikasi web yang sudah ada dipasaran
sehingga perusahaan lebih mudah, tinggal hanya mengkonekan saja
dan dapat dipakai. Jenis ini yang banyak dipakai oleh perusahaan
karena lebih mudah digunakan.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
d. Konten
Konten website harus dipikirkan dan disiapkan lebih awal seperti
gambar, video dan lain-lain, sehingga menarik perhatian orang untuk
berkunjung ke website kita. Apabila websitenya dikerjakan oleh orang
lain maka konten ini harus diserahkan kepada pembuat website jauh
jauh hari sebelum dikerjakan, sehingga benar-benar mendapatkan
hasil sesuai yang diharapkan.
Ada beberapa persiapan yang dapat dilakukan untuk konten yakni
konten harus sesuai dengan tujuan dari website, mengenal siapa calon
pengunjung website kita dan bagaimana mereka menemukan website
kita melalui SEO dan melakukan riset konten website pesaing yang
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
2. Perencanaan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan
disiapkan terlebih dahulu, agar dalam proses selanjutnya yaitu desain
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Beberapa persiapan perencanaan yang penting adalah
sebagai berikut:
a. Page layout
Page layout merupakan sebuah Teknik yang digunakan untuk
penyusunan elemen-elemen website agar kelihatan menarik bagi
pengunjung website. Contoh elemen website yang diperlukan yaitu
header, footer dan konten. Layout merupakan sebuah draf desain
yakni sebagai patokan utama desain sehingga ketika memasuki tahap
desain sudah menjadi lebih mudah dan terarah. Ada beberapa pilihan
draf desain yang dapat dipakai yaitu mockup, prototype dan wireframe.
Draf desain ini dapat dilihat di online dan dapat dipakai untuk memulai
belajar membuat layout yang sederhana. Ini contoh link layout
menggunakan wireframe: http://designbeep.com/2012/05/17/33-
great-examples-of-web-design-sketches/.
Sedangkan untuk contoh header dapat dilihat pada contoh link berikut:
https://www.niagahoster.co.id/blog/header-website-terbaik/.
b. Fasilitas website
Kehadiran sebuah website harus didukung dengan fasilitas-fasilitas
yang memadai agar para pengunjung website tidak bosan dan tidak
kemana-mana sehingga tingkat penggunaan dan pengunjung selalu
mengalami peningkatan. Content Management System (CMS), harus
sudah mulai ditentukan pada tahap ini sehingga dapat memilih konten
yang sesuai. Ada beberapa fasilitas website yang perlu disiapkan juga
yakni: email, chat online dan panduan website.
c. Rancangan tampilan
Rancangan tampilan ini sangat penting dipersiapkan pada tahapan ini.
Perlu diperhatikan rancangan tampilannya harus dapat menyesuaikan
dengan perangkat-perangkat yang akan digunakan oleh pengunjung
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
seperti komputer PC, Tablet, android, dan lain lain. Harus dipastikan
bahwa rancangan tampilan ini dapat berjalan dengan baik.
d. Struktur Konten
Pada tahapan ini, kita harus sudah menyiapkan dan memilih beberapa
struktur konten yang sesuai. Struktur konten ini berpatokan pada para
pengunjung website sehingga tidak membingungkan. Ada beberapa
struktur konten yang perlu diperhatikan dan diputuskan untuk dapat
digunakan yakni berapa jumlah halaman website kita, pengaturan tata
letak, pengaturan halaman utama (front page), berita, postingan,
halaman isi, halaman tersembunyi hanya untuk admin dan halaman
kontak untuk pemilik website.
3. Desain
Pada tahap ketiga ini, kita memvisualisasikan apa yang telah
direncanakan pada tahap sebelumnya. Desain tampilan yang sudah dibuat
pada tahap sebelumnya, akan di terjemahkan menjadi lebih detail lagi.
Ada beberapa elemen penting yang harus dilakukan pada tahap desain ini
yakni:
a. Layout
Layout ini mirip dengan yang ada di tahapan sebelumnya. Bedanya
adalah tahap ini kita memilih dan mengurutkan halaman-halaman
website sesuai dengan skala prioritas atau kita mengurutkan
berdasarkan halaman yang paling penting sampai pada halaman yang
kurang penting. Disini kita juga bisa melakukan manipulasi desain
elemen agar pengunjung menemukan terlebih dahulu informasi
penting.
b. Jenis huruf dan warna
Mengapa perlu kita pikirkan desain jenis huruf? Jawabannya adalah
agar jenis huruf yang dipilih ini dapat memberikan kenyamanan
membaca bagi para pengunjung. Jenis huruf ini sangat mempengaruhi
juga tampilan website yang akan dibuka pada komputer pc, tablet
maupun android. Pilihlah jenis huruf yang mudah dibaca oleh
pengunjung dengan ukuran huruf standar yaitu 10-12px. Kita juga
dapat menyesuaikan warna huruf sesuai dengan warna produk yang
dijual dan nama website. Pemilihan warna ini biasanya tidak disadari
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
perusahaan kita, jenis produk yang dijual, visi, misi dan semua
informasi yang berkaitan erat dengan profil perusahaan.
Halaman ini lebih menarik dan meyakinkan lagi apabila kita masukan
juga foto dan gambar struktur organisasi perusahaan kita.
g. Laman kontak
Untuk lebih meyakinkan para pengunjung website dan tidak
menimbulkan keragu-raguan kepada para pengunjung website maka
sangat perlu dimasukkan juga laman kontak. Laman kontak ini
biasanya berisi nomor kontak perusahaan atau orang yang menangani
bidang operasional agar mudah untuk dihubungi. Bisa juga di laman
kontak ini dimasukkan nomor yang dilinkan ke whatsapp agar lebih
mudah dihubungi.
Di halaman kontak ini juga disarankan memasukan jam operasional
agar para pengunjung tidak merasa kesal Ketika kita lama menjawab
pertanyaan dari pengunjung web.
h. Aspek visual
Aspek visual merupakan penyajian informasi yang menarik dari sisi
gambar, bentuk, warna, cahaya dan tekstur dalam sebuah website.
Meskipun yang kita jual melalui website ini biasa-biasa saja tetapi,
dengan aspek visual ini akan menarik perhatian pengunjung dan bisa
juga terjadi pengakuan merek dan dalam jangka waktu yang panjang
akan kita akan mengalami kesuksesan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan disini yakni penggunaan
gambar atau foto, usahakan milik sendiri agar tidak diklaim oleh orang
lain. Apabila itu gambar dan foto bukan milik kita maka harus
dicantumkan sumbernya. Jika gambar dan foto miliki sendiri maka ini
akan memberikan kekhasan tersendiri dari website yang dibuat.
4. Pengembangan
Setelah tahap desain sudah selesai dikerjakan maka sudah layak untuk
mulai melakukan pengembangan atau mengerjakan menjadi lebih
sempurna. Berikut ini tahapan pengembangan atau pembuatan website:
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Gambar diatas adalah CMS WordPress dan Joomla yang sudah ada
didalam sebuah paketan, ketika membeli hosting dan domain untuk
website. Jadi CMS merupakan pilihan yang paling mudah untuk
membangun sebuah website tanpa memiliki latar belakang IT.
5. Peluncuran
Tahap peluncuran atau lounching ini sangat penting dilakukan untuk
sebuah website yang baru agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan setelah
proses peluncuran. Pada tahap ini, kita wajib membuat website checklist
untuk setiap tahapan yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan dengan
memberi tanda check (v) pada tahapan yang sudah dilalui atau sudah
selesai dilakukan dan siap untuk lanjut ke tahap berikutnya. Disamping
menyatakan tahapan sudah selesai, ada hal penting dari maksud lainnya
yaitu menjamin lounching yang mulus tanpa masalah karena sudah diuji
coba.
Ada beberapa point penting yang harus dilakukan uji coba dengan
menggunakan dokumen checklist dan dinyatakan tanpa ada masalah yakni:
a. Checklist untuk konten dan search engine optimization
Materi Checklist Sesuai/Tidak
Konten bebas erros V
Halaman website sudah lengkap V
Copywriting sudah sesuai brand V
Format artikel sudah sesuai V
Meta description artikel sesuai V
Link internal website V
Keyword artikel sudah sesuai target V
Gambar konten sudah sesuai V
dll
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tahapan terakhir yang
harus dilalui. Pada tahapan ini, dilakukan secara berkala dan rutin agar
menjaga website tetap stabil. Ada beberapa point penting yang harus
dilakukan pada tahapan ini yaitu:
a. Konten
Konten merupakan hal penting yang harus dijaga dan selalu terupdate
sesuai dengan perkembangan dunia teknologi informasi. Hal ini wajib
dilakukan karena merupakan daya Tarik bagi pengunjung. Apabila
konten selalu tampil menarik maka trafik pengunjung akan selalu
meningkat.
b. Support
Support merupakan hal penting juga dalam manajemen website.
System support ini biasanya ditangani oleh beberapa operator agar
selalu siap setiap saat apabila ada kerusakan atau masalah pada
website, dengan segera tim support ini akan memperbaikinya.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas ini dilakukan agar mengetahui trafik seberapa tingginya
pengunjung terhadap website. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbagai aplikasi seperti screen reader. Mengingat betapa pentingnya
hal ini maka hal ini juga harus dimasukkan didalam jadwal perawatan
sebuah website.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
b. Domain
Domain adalah alamat dari sebuah website seperti
www.mjmkomputer.com, www.google.com, www.tokopedia.com,
www.uniflor.ac.id, www.mitraindo.org, dll. (Enderia et al., 2022). Setiap
alamat memiliki ekstensi yang berbeda-beda sesuai jenis dari website.
Berikut ini beberapa jenis ekstensi yang menunjukkan jenis dari sebuah
website.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
.Com. untuk jenis ini digunakan oleh website commercial atau untuk
bisnis dan umum.
.Org. untuk jenis ini digunakan oleh website organisasi.
.Co. untuk jenis ini digunakan oleh website corporate atau perusahaan
.Ac.id. untuk jenis ini digunakan oleh website institusi Pendidikan
tinggi
.biz. untuk jenis ini digunakan oleh website khusus bisnis
.info. untuk jenis ini digunakan oleh website yang hanya
menyampaikan informasi.
.tv. untuk jenis ini digunakan oleh website televisi
.net. untuk jenis ini digunakan oleh website layanan internet.
E. RANGKUMAN MATERI
1. Ada tiga (3) cara dalam mengadakan website yakni:
Membeli paket aplikasi berbasis web siap pakai yang telah
tersedia di pasar.
Membuat sendiri aplikasi berbasis web yang dibutuhkan.
Pembelian komponen-komponen aplikasi berbasis web, yang
kemudian saling dikoneksikan dan diintegrasikan.
2. Tahapan dalam pembuatan website yakni persiapan, perancangan,
desain, pengembangan peluncuran dan pemeliharaan.
3. Ada dua komponen penting dalam pembentukan sebuah website yaitu
hosting dan domain. Tanpa ada kedua komponen ini maka website
tidak dapat dipublikasikan untuk umum.
4. Untuk website bisnis atau komersial maka akan menggunakan domain
dengan ekstensi .com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
Enderia, Siswadi, S., Listya, K., Dita Haspari, R. P., Hamzah, A., Rachmawati,
D. W., Liniarti, S., Andayani Nasution, R., Witjaksono, A., & Lidang
Witi, F. (2022). Sistem Informasi AKuntansi (A. Masruroh (ed.); 1st
ed.).
https://repository.penerbitwidina.com/publications/356363/sistem
-informasi-akuntansi
Lidang Witi, F. (2021). Membangun E-Commerce, Teori Strategi dan
Implementasi (E. Pujiyono (ed.); 1st ed.). Amerta Media.
Suryawinata, M. (20190. Buku Ajar Pengembangan Aplikasi Berbasis Web
(Septi Budi Sartika (ed.); 1st ed). UMSIDA Press.
https://markey.id/blog/development/tahapan-pembuatan-website
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 11
STRATEGI PENENTUAN HARGA
DALAM DIGITAL MARKETING
A. PENDAHULUAN
Kondisi Pandemik Covid-19 yang dihadapi oleh Indonesia saat ini
tanpa disadari memaksa semua usaha kecil atau mikro untuk mampu
beradaptasi dalam menggunakan platform digital. Namun kondisi ini
bukanlah hal yang mudah beralih dari cara konvensional untuk berjualan
serta lihai dalam penggunaan platform digital dimana kurangnya
pengetahuan pelaku usaha kecil atau mikro ini pada platform digital serta
persaingan yang ketat di online-market. Selain hal teknis dalam hal
memahami dan menggunakan platform digital, pengetahuan pelaku usaha
online terutama usaha kecil mengenai strategi penetapan harga digital (e-
price) juga kerap disadari sebagai hal utama yang mereka hadapi.
Masyarakat saat ini harus mampu dan cepat beradaptasi pada tren
dan perubahan yang dilakukan para pelaku usaha, dimana mereka
menjadi lebih fleksibel dan mengadopsi strategi baru untuk mendapatkan
pangsa pasar. Digital marketing adalah alat yang berguna untuk
mempromosikan produk, seperti pelanggan dapat mengakses berbagai
informasi produk kapan saja dan dari mana saja. Pada saat yang sama,
keuntungan lain yang diterima oleh pelaku bisnis adalah biaya promosi
yang lebih rendah dibandingkan dengan metode promosi tradisional, serta
membangun koneksi dan cara baru untuk berkomunikasi dengan setiap
klien.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
3. Mark Up Strategi
Mark up juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk
menentukan harga. Pada dasarnya mark up sendiri mengacu pada cara
menetapkan harga jual dengan mempertimbangkan harga pokok di awal
pembelian. Sehingga mark up sendiri menunjukkan harga jual yang
biasanya lebih besar ketimbang biaya produksi. Jadi semakin tinggi mark
up, maka keuntungan perusahaan pun akan semakin besar.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
2. Competition-based pricing:
Pilihan strategi penetapan harga selanjutnya adalah competition-
based pricing atau dikenal dengan istilah competitive pricing atau
competitor-based pricing. Strategi ini memiliki konsep yang sama persis
dengan namanya. Hal tersebut dikarenakan jenis penetapan harga yang
satu ini bergantung pada harga yang kompetitor terapkan. Anda bisa
menjual produk lebih murah untuk menawarkan harga kompetitif. Berapa
harga produk yang dijual kompetitor Anda? Angka itulah yang dijadikan
patokan penetapan harga pada bisnis Anda. Kamu bisa menjual produk
lebih murah untuk menawarkan harga kompetitif. Sebaliknya, kamu bisa
menjual kemewahan atau kualitas dengan membuatnya lebih mahal.
3. Premium pricing
Premium pricing merupakan teknik penetapan harga dengan
menonjolkan kemewahan dan kualitas produk (product-led growth). Hal
tersebut tidak lepas dari kondisi dimana selalu ada segmen pasar yang
mau membayar sesuai dengan kualitas yang Anda tawarkan. Contohnya
adalah brand fashion ternama yang mematok harga mahal untuk tiap
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
koleksinya. Dalam pepatah “ada harga ada rupa” sehingga atas pepatah ini
mendorong strategi premium pricing lahir. Tentu saja, selalu ada segmen
pasar yang mau membayar lebih demi kualitas. Ada juga orang yang
mencari produk mewah dan prestisius. Segmen inilah yang ditarget dalam
strategi premium pricing.
4. Freemium pricing
Freemium pricing merupakan teknik yang cocok bagi bisnis di bidang
SaaS SaaS (Software-as-a-Service). Umumnya perusahaan secara awal
memberikan uji coba fitur secara gratis. Kemudian dalam jangka waktu
tertentu, masa uji coba tersebut akan berakhir dan konsumen perlu
membayar untuk mendapatkan fitur yang utuh. Contohnya adalah
platform streaming musik Spotify.
5. Skimming pricing
Skimming pricing merupakan strategi dimana awalnya perusahaan
akan menjual produk dengan harga tinggi. Namun, seiring berjalannya
waktu, nilai produk tersebut akan turun. Sehingga perusahaan juga harus
menurunkan harganya pula. Tujuan pricing ini adalah untuk mempercepat
penjualan produk tersebut. Sebagai contoh produk Apple yakni iPhone,
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
saat seri iPhone yang baru diluncurkan, Apple tentu masih menjual iPhone
seri lama. Akan tetapi, harga seri lama ini turun. Situasi seperti inilah yang
disebut dengan price skimming dimana awalnya, perusahaan menjual
barang dengan harga tinggi. Dengan berjalannya waktu, nilai barang
tersebut tentu turun. Nah, harganya akan ikut menurun pula.
Selain perusahaan gadget, strategi ini juga biasa digunakan oleh pasar
swalayan yang menjual makanan. Ketika sudah sore, harga makanan siap
saji di sana kerap diturunkan. Ini dilakukan bukan karena kualitasnya
sudah buruk. Tujuan sebenarnya adalah mempercepat penjualan agar tak
ada makanan yang harus menginap atau tersisa atau harus dibuang karena
daya tahan produk yang tidak lama.
6. Bundle pricing
Sesuai dengan namanya, bundle pricing adalah strategi di mana
menjual produk yang lebih murah dengan cara bundling. Tujuannya adalah
untuk mempercepat penjualan. Terutama untuk produk musiman
(seasonal product) dalam seasonal marketing. Sebagai contoh Anda
menjual harga kaus senilai Rp100.000 dan harga celana senilai Rp75.000.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Jika konsumen ingin membeli kaus dan celana maka harga yang harus
dibayar oleh konsumen senilai Rp150.000. Strategi ini merupakan strategi
dalam penetapan harga bundle pricing. Dimana Anda menjual dua produk
yang terpisah. Akan tetapi, saat digabung, harganya menjadi lebih murah.
Strategi ini ternyata bisa mempercepat penjualan, lho. Harga yang terasa
lebih murah tentu membuat siapa pun tertarik. Namun, di lain sisi harga
penjualan pada bisnis Anda jadi menurun. Ini tentu jika dilanjutkan dapat
mengancam angka keuntungan bersih dari bisnis Anda. Walaupun
demikian, hal ini tidak akan menjadi keresahan jika banyak calon
pelanggan yang terpikat dengan harga bundling, Anda tetap bisa
memaksimalkan keuntungan.
7. Physichological pricing
Psychological pricing terdiri dari beberapa strategi yang berbeda,
namun sama-sama berkaitan dengan psikologi manusia. Strategi yang jadi
bagian dari psychological pricing itu di antaranya:
a. Odd pricing
Jenis strategi yang diterapkan harga dari sebuah produk Rp100.000
namun ditulis dengan Rp.99.999 dimana bagi konsumen harga yang
tertera terasa lebih terjangkau. Jika ingin memberi kesan harga murah,
dapat menggunakan strategi ini. Dengan menerapkan penulisan harga
dengan akhiran angka ganjil, bukannya angka bulat.
b. Even pricing
Strategi even pricing merupakan kebalikan dari odd pricing. Harga
dituliskan senilai Rp100.000, bukannya Rp99.999. Ketika harga yang
tertera dengan angka bulat, kesan mewah dan prestisius dari produk
terasa makin menonjol.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
c. Dynamic Pricing
Penetapan harga ini adalah strategi penetapan harga yang relatif baru
yang menetapkan harga berbeda untuk barang yang sama dari pengguna
yang berbeda tergantung pada kemampuan mereka untuk membayar.
Strategi penetapan harga ini bergantung pada internet dan biasanya
digunakan oleh situs web eCommerce. Ini menggunakan cookie dan
riwayat penelusuran internet pengguna untuk memahami kebutuhan
mereka dan urgensi untuk membeli dan memberi harga produk yang
sesuai untuk meningkatkan penjualan.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
d. Penetration Pricing
Penetration pricing adalah strategi penetapan harga di mana harga
produk awalnya dijaga lebih rendah dari produk pesaing untuk
mendapatkan sebagian besar pangsa pasar dan memicu pemasaran dari
mulut ke mulut. Meskipun strategi ini pada awalnya menyebabkan
kerugian, namun banyak pelanggan yang beralih ke merek karena harga
yang rendah. Setelah pelanggan ini menjadi loyal dan merek mencapai
penetrasi pasar yang kuat, pemasar menaikkan harga ke titik di mana
mereka mendapatkan keuntungan optimal tanpa kehilangan banyak
pelanggan.
E. RANGKUMAN MATERI
Kondisi Pandemik Covid-19 yang dihadapi oleh Indonesia saat ini
tanpa disadari memaksa masyarakat saat ini harus mampu dan cepat
beradaptasi pada tren dan perubahan yang dilakukan para pelaku usaha,
dimana mereka menjadi lebih fleksibel dan mengadopsi strategi baru
untuk mendapatkan pangsa pasar. Digital marketing menjadi pilihan bagi
pelaku bisnis untuk mempromosikan serta menjual produknya di era saat
ini. Namun kerap kali mereka menghadapi permasalahan dalam
penentuan harga dalam digital marketing. Harga merupakan bagian dari
strategi pemasaran terutama untuk bisnis yang mulai beralih dari gaya
konvensional ke digital marketing.
Menjual produk atau layanan di era digital saat ini bagi pelaku bisnis
bukanlah hal mudah. Hal tersebut dikarenakan konsumen menjadi lebih
pintar karena ketersediaan akses serta informasi sehingga mereka sebagai
konsumen bisa melakukan perbandingan terhadap produk/jasa yang akan
mereka beli. Setiap orang yang ingin membeli sesuatu melakukan
penelitian menyeluruh tentang nilai dan kualitas produk. Dan itu berarti
tentu menjadi sulit bagi penjual untuk menentukan harga produk yang
sesuai yang menarik pelanggan serta menghasilkan keuntungan.
Ada banyak hal yang perlu menjadi perhatian dalam penetapan harga,
mulai dari biaya produksi hingga permintaan pelanggan, pesaing, margin
keuntungan, dan banyak lagi yang masuk ke harga. Tetapi jangan biarkan
seluruh proses menjadi kendala dalam memutuskan harga karena strategi
penetapan harga eCommerce atau model penetapan harga akan berubah
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
Iisnawati, I., Rosa, A., & Yunita, D. (2021). Penerapan Strategi Harga Digital
(E-Price) dan E-Wallet pada Usaha dengan Platform Digital.
Sricommerce: Journal of Sriwijaya Community Services, 2(1), 53-58.
doi:https://doi.org/10.29259/jscs.v2i1.39
Li, T.Wang, X. Wu, Y. (2019). Pricing Strategies in Presence of Online
Consumer Ratings from the Product Customization Perspective.
Journal of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research
Vol.15, 84-100. Universidad de Talca. Chile
OECD (2018). Personalised Pricing in the Digital Era. [Online] dari
http://www.oecd.org/daf/competition/personalised-pricing-in-the-
digital-era.html
Reisman, R. Payne, A. Frow, P. (2019). Australasian Marketing Journal
(AMJ) 27(3). DOI: 10.1016/j.ausmj.2019.07.002
Victor , S. (2021). Pricing Strategy: The Ultimate Guide to E-commerce
Pricing. [Online] dari https://medium.com/@shan_70008/pricing-
strategy-the-ultimate-guide-to-e-commerce-pricing-55a13084ee8e
Victor, V., & Bhaskar. M. (2017). Dynamic Pricing and the Economic
Paradigm Shift–A Study Based on Consumer Behaviour in the E-
commerce Sector. International Journal of Scientific and Research
Publications, 7(1), 242–47.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 12
CONTENT MARKETING
A. PENDAHULUAN
Media sosial adalah kekuatan baru pemasaran di dunia. Banyak
perusahaan menggunakannya saat ini dan telah terbukti menjadi alat yang
ampuh. Menggunakan media sosial dengan benar akan menghasilkan citra
merek, penjualan, dan kepuasan pelanggan yang lebih baik. Namun,
pemasaran media sosial masih merupakan topik baru yang menantang
setiap pemasar dan pemilik bisnis.
Bab ini akan membahas tren baru yang muncul dari bisnis industri 4.0
dalam beberapa tahun terakhir bernama content marketing. Content
Marketing sering sekali disalahartikan dengan viral marketing atau istilah
serupa seperti buzz marketing atau word-of-mouth. Orang-orang dalam
dunia industri sering menyebutnya kasus sukses potongan konten viral.
Pemasar yang tidak ahli dalam industri atau belum mempelajari kampanye
content marketing sebelumnya tidak akan mengenali pola viralitas dalam
konten ini.
Konten-konten ini telah berubah dari skala domestik dari satu situs
web kemudian menyebar ke seluruh World Wide Web melalui jejaring
sosial dan sarana komunikasi lainnya. Beberapa kasus viral telah membuat
penampilan mereka sendiri di media tradisional seperti televisi. Namun,
sepotong konten viral tidak sama dengan konten populer. Bab ini akan
membahas topik ini.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
2. Riset
Biasanya, kontak pertama publik dengan konten perusahaan terjadi
melalui the Search Engine Results Pages (SERP) atau Halaman Hasil Mesin
Pencari, dan cara terbaik untuk muncul di sana adalah menggunakan kata
kunci yang relevan. Perusahaan atau pemasar harus meneliti kata-kata
mana yang ditulis audiens di bilah pencarian untuk menemukan konten
seperti milik perusahaan. Kata kuncinya mungkin bisa panjang atau
pendek. Ini berarti bahwa semakin spesifik mereka, semakin tepat hasilnya
dan semakin memenuhi syarat target audiens.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
b. Info Grafik
Infografis adalah format konten yang membawa informasi kepada
pembaca melalui sumber daya visual seperti gambar, vektor, grafik, dan
tipografi yang indah dan fungsional. Fungsi infografis adalah untuk
menjelaskan sesuatu dengan cepat dan obyektif, sehingga seseorang
hanya melihat dan memahami pesan tanpa usaha apapun. Proses produksi
infografis, pada awalnya, sama dengan posting blog, tetapi setelah ditinjau,
itu akan dirancang oleh desainer grafis sebelum diterbitkan. Jenis konten
ini dapat ditawarkan di halaman arahan untuk menghasilkan prospek.
c. Videos
Untuk tetap kompetitif di pasar online saat ini, wajib untuk
memasukkan video dalam strategi content marketing perusahaan.
Menemukan cara untuk menarik perhatian penonton sangat penting dan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
video adalah format yang dapat dikonsumsi di mana pun orang berada,
termasuk saat mereka melakukan hal-hal lain, seperti menunggu
perhatian medis atau menggunakan transportasi umum. Pemasaran video
dapat melibatkan audiens dengan cepat dan efisien. Orang-orang
mengkonsumsi lebih banyak konten video daripada format lainnya. Ini
menjadikan video salah satu jenis konten terbaik untuk digunakan dalam
strategi perusahaan. Juga, menurut penelitian, 80% orang beralih antara
video dan pencarian online ketika mereka meneliti produk untuk dibeli.
Bahkan jika mereka tidak memutuskan untuk membeli setelah menonton
video, mereka tetap berada di bawah pengaruh video untuk waktu yang
lama. Jika perusahaan memposting video di saluran Youtube ada beberapa
teknik pengoptimalan yang dapat digunakan untuk menjamin bahwa video
Anda akan ditemukan oleh pengguna platform. Menggunakan tag,
deskripsi video, subtitle, dan menautkan ke halaman lain yang terkait
dengan konten adalah beberapa tips untuk itu.
d. Ebooks
Ebooks adalah format konten yang sangat baik untuk ditawarkan
dengan imbalan beberapa informasi seperti nama dan email. Pengunjung
tidak dapat menolak mengunduh publikasi semacam ini, terutama ketika
subjeknya relevan bagi mereka. Selain mendapatkan informasi konsumen
melalui formulir di halaman arahan, ebooks memungkinkan perusahaan
untuk menyelam lebih dalam ke konten, menjelaskan poin-poin yang tidak
diperlakukan dalam posting blog biasa. Karena itu, format konten ini
adalah paket lengkap sumber daya yang efisien untuk menumbuhkan
basis prospek dan akibatnya akan meningkatkan penjualan perusahaan.
Produksi ebook melibatkan pembuatan dan ulasan teks, seperti posting
blog, dan desain oleh desainer grafis.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
g. Email Marketing
Diatas telah disebutkan bahwa pemasaran email memiliki salah satu
ROI terbaik dalam strategi Pemasaran Digital. Itu sebabnya memungkinkan
segmentasi yang sangat tepat dan dengan hasil yang sangat dapat
diprediksi.
h. Webinar
Webinar adalah kesempatan yang sangat baik untuk menciptakan
hubungan dengan konsumen serta untuk mendidik mereka. Selama siaran
langsung ini perusahaan dapat menjawab pertanyaan pelanggan secara
real-time, selain menggunakan konten yang dibuat untuk menulis posting
blog baru. Untuk menghasilkan webinar perusahaan harus merencanakan
agenda dan presentasi tentang subjek yang akan disajikan. Penting untuk
mengundang audiens dengan beberapa antesedensi dan mengingatkan
mereka tentang hari sebelumnya. Daftar periksa dengan beberapa detail,
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
i. Podcast
Podcast merah panas ketika datang ke konten online yang dapat
dikonsumsi akhir-akhir ini, dan tidak sulit untuk memahami mengapa.
Seperti halnya blog, podcast menyediakan cara sederhana dan ramah
pengguna untuk mempertahankan koneksi berkelanjutan dengan audiens
target perusahaan. Ini membantu perusahaan memperkuat pesan
pemasaran pilihan tanpa terlalu memaksa tentang hal itu, serta
membangun kredibilitas industri sebagai otoritas masuk. Podcast lebih
mudah dan lebih murah untuk diproduksi daripada opsi populer yang
sama seperti video juga, sehingga mereka membuat cara hemat biaya
yang bagus untuk mengubah segalanya.
j. Paid Ad
Kebanyakan pemasar atau perusahaan tidak ingin terlalu bergantung
pada iklan berbayar, karena benar-benar tidak ada pengganti untuk
jangkauan organik dan SEO. Namun, masih sangat layak untuk menjadi
bagian dari strategi content marketing perusahaan yang lebih besar.
Content marketing iklan berbayar adalah cara terbaik bagi perusahaan
baru, yang muncul, atau berganti nama untuk mendapatkan momentum,
menghasilkan prospek, dan membangun kesadaran merek. Ini juga
memberikan pengembalian yang cepat, andal, dan dapat diprediksi serta
selalu merupakan nilai tambah yang besar ketika perusahaan menerapkan
strategi pemasaran dengan tenggat waktu yang ketat. Content marketing
iklan berbayar paling efektif bila dipasangkan dengan pemasaran masuk.
Perusahaan dapat menerapkan rencana pemasaran konten berbayar
melalui berbagai platform dan jalan - termasuk media sosial, kemitraan
konten bersponsor, halaman arahan, dan spanduk klasik.
G. KESIMPULAN
Seperti yang dapat dilihat content marketing adalah suatu keharusan
dalam strategi Pemasaran Digital. Membuat persona pembeli, menulis
konten yang membujuk pembaca, memiliki perjalanan pembeli yang
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
H. RANGKUMAN MATERI
Bab ini menjelaskan mengenai pentingnya content marketing bagi
perusahaan. Penggunaan content marketing yang baik dan benar serta
penerapan strateginya akan sangat membantu perusahaan untuk dapat
menyampaikan pesannya kepada calon konsumen ataupun kepada
konsumen yang lama.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 13
EMAIL DAN VIRAL MARKETING
A. PENDAHULUAN
Pada kegiatan promosi yang ada di dalam kegiatan komunikasi
pemasaran, terdapat sejumlah saluran yang dapat digunakan pemasar
maupun perusahaan, mulai dari pemasaran konvensional hingga
pemasaran digital. Pemasaran konvensional memanfaatkan media cetak
dan media digital seperti televisi dan radio. Sedangkan, pemasaran digital
menggunakan media berbasis Internet, yang terdiri dari promosi melalui
media sosial, website, hingga menggunakan e-mail atau surat elektronik
(surel).
Pemasaran digital sendiri merupakan bentuk kegiatan pemasaran yang
memanfaatkan media berbasis digital dan teknologi (Chaffey & Ellis, 2016).
Kotler dan Amstrong (2018) mempertegas media yang digunakan dalam
pemasaran digital yang terdiri dari website, media sosial, mobile
applications dan iklan, online video, surel, dan blog. Media tersebut
dianggap dapat meningkatkan keterlibatan konsumen tanpa batasan
ruang, jarak, dan waktu.
Berbagai bentuk promosi yang ada dapat digunakan secara bersamaan
oleh perusahaan tergantung dari kebutuhan, target audiens, hingga tujuan
yang ingin dicapai. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa
perusahaan termasuk perusahaan konvensional hingga UMKM kerap
memanfaatkan pemasaran digital karena perkembangan tren pasar dan
adanya bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa pemasaran digital
berpengaruh terhadap kesadaran merek hingga pembelian produk atau
jasa (Yacub & Mustajab, 2020; Azaria, 2014; Çizmeci & Ercan, 2015).
234 | Effective Digital Marketing
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Sejak kehadiran website dan media digital pada tahun 1991, dunia
pemasaran terus mengalami perkembangan signifikan. Setiap tahunnya,
jumlah individu yang memanfaatkan Internet dalam mencari informasi
dan pembelian produk atau jasa, terus mengalami pertumbuhan. Per
Januari 2022, Google memproses lebih dari 3,5 miliar pencarian setiap hari,
atau 1,2 triliun pencarian per tahun. Bahkan 58,4% konsumen membeli
produk atau layanan secara online setiap minggu (Chaffey, 2022). Di
Indonesia, berdasarkan data yang dirilis oleh Hootsuite dan We are Social
pada awal 2022, menyebutkan bahwa pengguna Internet mencapai 204,7
juta dan 80 persen menggunakannya untuk mencari berbagai informasi
termasuk ketika melakukan pembelian produk atau jasa yang sesuai
dengan kebutuhan mereka (wearesocial.com, 2022). Jumlah tersebut
menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para pengusaha maupun
pemasar untuk menerapkan pemasaran digital di tengah pergerakan pasar
yang sedemikian dinamis.
Di Amerika Serikat, jumlah belanja iklan online diperkirakan terus
mengalami pertumbuhan hingga menyentuh angka US$160 miliar pada
2023 dari US$107 miliar pada tahun 2018. Laporan PwC menyebutkan
bahwa pertumbuhan periklanan dikuasai oleh Alphabet Inc’s Google dan
Facebook Inc (Kusumawardhani, 2019). Di Indonesia sendiri, belanja iklan
digital mencapai Rp41,18 triliun pada tahun 2021. Adapun saluran televisi
tetap menjadi sarana favorit atau media iklan pertama bagi perusahaan
untuk beriklan karena dapat menjangkau audience yang lebih luas
(Riyanto, 2022).
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
individu yang tidak pernah membuka email, serta jumlah individu yang
berhenti berlangganan dari mailing list suatu brand (Ryan, 2014).
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
G. RANGKUMAN MATERI
Di tengah zaman yang berbasis digital, hampir semua kegiatan
manusia didukung oleh komputerisasi, tidak terkecuali kegiatan
komunikasi pemasaran. Saat ini kegiatan promosi tidak hanya
menggunakan media konvensional, namun juga berbasis internet. Media
yang umumnya digunakan dalam promosi berbasis digital adalah email
marketing dan viral marketing. Email marketing adalah kegiatan promosi
yang menggunakan email sebagai alat utama untuk menyebarkan
informasi. Sedangkan viral marketing adalah promosi dengan cara
membuat konten-konten yang unik agar bisa menyebar dengan cepat di
media sosial.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
–. (2014, 26 April). Tiap Menit Ada 200 Juta Email Terkirim. Dari
https://inet.detik.com/cyberlife/d-2566335/tiap-menit-ada-200-
juta-email-terkirim
–. (2018, 28 Oktober). Pengguna Aktif Gmail Tembuh 1,5 Miliar. Dari
https://tekno.kompas.com/read/2018/10/28/11130077/pengguna-
aktif-gmail-tembus-1-5-miliar
–. (2021, 10 Juni). BTS Meal McD: Kerumunan, Penutupan Gerai, Donasi
hingga Dijual Jutaan Rupiah. Dari
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-57423148
–. (2021, 29 Juli). Langsung Cuan BTS Bikin McDonald’s Untung RP 18
Triliun. Dari
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4618894/langsung-cuan-
bts-bikin-mcdonalds-untung-rp-318-triliun
–. (2022, 26 Januari). Digital 2022 Another year of Bumper. Dari
https://wearesocial.com/uk/blog/2022/01/digital-2022-another-
year-of-bumper-growth-2/
–. (n.d.). Annoying Aspects Brands Email Offers. Dari
https://www.marketingcharts.com/charts/annoying-aspects-
brands-email-offers
Azaria, P. A. (2014). Pengaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan
Word Of Mouth Dan Efektivitas Iklan Dalam Meningkatkan Brand
Awareness (Studi pada Follower Akun Twitter Pocari Sweat di
Jejaring Sosial Twitter) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Chaffey, D. (2022, 26 Januari). Search Engine Marketing. Dari
https://www.smartinsights.com/search-engine-marketing/search-
engine-statistics/
Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2016). Digital Marketing: Strategy,
Implementation and Practice, 6th. United Kingdom: Pearson.
Çizmeci, F., & Ercan, T. (2015). The Effect of Digital Marketing
Communication Tools in the Creation Brand Awareness By Housing
Companies. Megaron, 10(2).
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 14
INTERNET MARKETING TOOLS
A. PENDAHULUAN
Keberadaan internet di Indonesia memiliki dampak yang signifikan.
Seluruh aspek kehidupan masyarakat tak lepas dari penggunaan internet.
Transportasi dan pembayaran pun juga mengandalkan akses internet
untuk sekarang ini. Apalagi sisi pembelajaran, dimana terjadi pergeseran
yaitu tidak lagi berbelanja di toko melainkan secara daring.
Perusahaan pun telah mengantisipasi hal ini. Pemasaran mengalami
perubahan, secara bentuk dan distribusinya. Perusahaan tidak lagi
mengandalkan pemasaran melalui above the line dan below the line.
Perusahaan justru mengandalkan media digital (yang terhubung dengan
internet).
Dengan demikian terdapat pemahaman yang hampir mirip antara
internet marketing dan digital marketing. Keduanya memiliki kemiripan
yaitu pemanfaatan internet secara menyeluruh untuk memasarkan
produk. Tujuan keduanya pun mirip, yaitu agar sebuah produk dapat
dikenal luas oleh masyarakat. Pembahasan kali ini akan berfokus pada
internet marekting dan beberapa alat yang bisa digunakan.
Menurut laman Redcomm.co.id (2021, diakses pada 2 April 2022)
internet marketing adalah strategi memasarkan produk melalui internet
dengan tujuan promosi, branding, meningkatkan penjualan, juga
mempersuasi konsumen untuk membeli, baik itu barang atau jasa. Ini
menunjukkan bahwa internet marekting merupakan pemasaran dengan
efektivitas dan efisiensi yang cukup tinggi. Contoh, di masa pandemi saja
masyarakat tentu merasakan tingkat promosi produk di internet cukup
252 | Effective Digital Marketing
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
masif. Tentunya bagi perusahaan merupakan hal yang praktis dan tepat
sasaran.
Melalui kepraktisan yang didapat melalui internet marketing,
perusahaan tentu mendapat konsumen yang lebih luas dan banyak.
Promosi melalui internet marketing tidak mengenal batas wilayah.
Masyarakat di Indonesia dapat saja mengetahui promosi produk yang ada
di luar negeri. Ini berarti bahwa melalui jaringan internet, konsumen dapat
terhubung dengan berbagai sumber yang jauh lebih luas.
Data dari Sekawanmedia.co.id (2020, diakses pada 12 Maret 2022)
terdapat 68% pengguna internet yang melakukan transaksi jual beli barang
atau jasa. Data tersebut tidak secara rinci menyebutkan informasi
tambahan mengenai pengguna yang dimaksud. Data tersebut juga
menunjukkan bahwa penggunaan platform daring semakin meningkat.
Singkat kata, pemasaran secara tradisional maupun juga internet
marketing dilakukan sebagai sarana promosi. Maka, diperlukan frekuensi
promosi yang masif agar produk lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Sederhananya, semakin sering promosi dilakukan maka konsumen akan
semakin aware dan tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Pemasaran secara tradisional menggunakan tools yang beragam agar
produknya semakin dikenal. Contohnya penggunaan brosur, flyer, papan
reklame, iklan di media cetak dan media elektronik. Kuantitas brosur,
flyer, dan papan reklame yang digunakan serta frekuensi iklan di media
cetak dan elektronik menjadi kunci promosi berjalan efektif. Produk dapat
dikenal oleh masyarakat luas.
Sementara dalam internet marketing, kuantitas dari promosi yang
dilakukan juga menentukan sebuah produk dikenal luas oleh masyarakat.
Hanya saja tools dalam internet marketing yang perlu diperhatikan
sehingga promosi sebuah produk menjangkau masyarakat. Berbeda
dengan pemasaran tradisional, dalam internet marketing beberapa tools
yang digunakan pada umumnya adalah website, e-commerce, SEO, e-mail
marketing, Social Media Marketing, dan Systemize Follow Up.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
tampil dalam 3 detik. Jika site speed rendah maka penting bagi pemilik
situs agar meningkatkan tampilan situsnya.
d. Menyesuaikan dengan pengalaman pengguna (user experience)
Situs web yang dibuat perlu untuk memperhatikan kesesuaian
pengalaman pengguna. Kemudahan pengguna mencari fitur menu,
warna yang atraktif dan representatif, teks yang mudah terbaca serta
gambar yang berkaitan, membuat pengguna memiliki pengalaman
yang baik ketika mengunjungi laman web. Semakin mudah pengguna
mengunjungi situs web, akan berdampak pada trafik pengunjung yang
meningkat pada laman situs.
2. SEO off-page
Teknik ini dipandang sebagai pendukung jika teknik on-page belum
mampu meningkatkan pengunjung. Beberapa langkah yang bisa dilakukan
yaitu:
a. Menambahkan backlink
Backlink merupakan tautan pada laman web yang akan mengantarkan
pengguna menuju ke laman web yang lain. Hal ini memungkinkan
antara pembuat situs memiliki relasi dengan situs lainnya. Backlink ini
juga membantu pengguna untuk mengetahui informasi lainnya,
termasuk juga sumber informasi utama. Backlink yang memiliki
kualitas yang baik akan berpengaruh pada Search Engine Result Pages
(SERPs). Semakin tinggi SERPs, maka akan semakin tinggi juga SEO
laman situs. Jenis-jenis backlink ini adalah sebagai berikut:
1) Guest Post Backlink – bersumber pada saat pengguna menulis
sebuah guest post untuk situs web lain. Hal ini menjadikan situs
web membentuk kredibilitas dan kepercayaan kepada pengguna.
2) Editorial Backlink – ini merupakan backlink yang secara alami dari
situs web lain ke situs web yang dimiliki. Backlink ini memiliki
kualitas dengan berbagai bentuk, seperti kutipan, referensi dan
sumber informasi.
3) Comment Backlink – pada saat pengguna meninggalkan komentar
pada sebuah situs web, maka ada backlink yang disertakan. Jika
backlink ini terjadi dengan proporsi yang tepat maka akan dapat
menghasilkan banyak trafik.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
SEO baik secara on-page maupun off-page memiliki cara kerja yang
tidak terlihat langsung. Hal ini sangat berbeda dibanding dengan
pemasaran tradisional. Cara kerja SEO dapat dikatakan “dibalik” layar.
Ketika sebuah situs web dibuat, maka pengguna tidak bisa melihat secara
nyata SEO sedang bekerja di situs web tersebut. Adapun cara kerjanya
adalah sebagai berikut:
a. Crawling yaitu pengumpulan informasi dari situs web. Cara kerja ini
untuk mencari kata kunci yang telah ditentukan. Mesin pencari nanti
akan menampilkan duplikasi dan replikasi dari kata kunci tersebut.
Untuk itu, perlu dibuatkan kata kunci yang memiliki keunikan agar
menghasilkan manfaat yang maksimal.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
5. Change Rate
Teknik ini dapat meningkatkan kemungkinan dari pengunjung
bertransformasi. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa cara. Salah satu
pendekatannya adalah membuat pengunjung menjadi tidak memiliki
pilihan untuk mengubah dan berkoordinasi yang benar dengan waktu dan
situs web yang benar. Pengunjung akan bereaksi dengan aktivitas yang
ringkas, apalagi yang menguntungkan mereka. Keuntungan yang
ditawarkan kepada pengunjung dapat juga meningkatkan perubahan situs.
Ada banyak cara untuk meningkatkan transformasi. Sebagian besar
berkaitan dengan kebutuhan klien yang potensial. Change Rate menjadi
faktor yang signifikan dimana uang tunai dituangkan dalam bentuk
promosi.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
SEO dan SEM merupakan dua sisi koin yang sama, namun terdapat
perbedaan diantaranya. Perbedaan tersebut juga berhubungan dengan
aspek-aspek pemasaran. Kedua istilah ini digunakan untuk merujuk
serangkaian kegiatan serupa, yang terkadang membingungkan. SEM
merupakan deskriptor yang menggabungkan berbagai jenis iklan
pencarian yang berbayar. Biasanya, ini ada hubungan dengan penggunaan
kata kunci. SEM dinilai baik untuk brand awareness karena berarti situs
web akan mencatat hasil pemeringkatan teratas di mesin pencari.
SEO dan SEM juga bergantung pada kata kunci untuk mengarahkan
trafik ke situs web. Meskipun teknik pemasaran yang digunakan masing-
masing berbeda, keduanya berfokus pada trafik dan bagaimana
hubungannya dengan kegiatan pemasaran. Pengguna mesin pencari untuk
mencari sesuatu yang mereka cari dan dapat menemukan dengan hasil
organisasi dari SEO, atau dengan hasil berbayar dari SEM.
SEO pada dasarnya untuk trafik secara organik, yaitu tidak berbayar.
Sedangkan SEM adalah untuk iklan bertarget yang akan dibayar. SEO dan
SEM dapat saling melengkapi tetapi hanya jika situs web sudah
mengaplikasikan SEO terlebih dahulu. SEO sendiri merupakan dasar untuk
SEM yang baik agar menghasilkan trafik dengan kualitas tinggi. Setelah
aplikasi SEO dan iklan berbayar maka ada banyak kemungkinan situs web
muncul di peringkat atas pencarian.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Fitur SERPs ini yang perlu untuk diketahui adalah Paid Result, yaitu
tampilan hasil pencarian berdasarkan iklan-iklan berbayar. Model ini
menggunakan pencarian kata kunci oleh pengguna. Penghitungan
pembayaran pada model ini menggunakan PPC, sehingga biaya iklan
ditagihkan berdasarkan jumlah klik yang masuk ke situs web.
Fitur Shopping Result merupakan fitur yang menampilkan hasil yang
diarahkan kepada marketplace yang menjual produk yang diinginkan
konsumen.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Fitur Image Packs adalah hasil gambar yang dicari pada SERPs. Jika
gambar memiliki kualitas yang baik, maka akan mudah bersaing di SERPs.
Fitur Top Stories dari SERPs untuk menampilkan artikel yang sesuai dengan
pencarian. Pada fitur ini kecenderungan artikel-artikel dari media akan
mendominasi.
Fitur Sitelink merupakan fitur yang berupa tampilan halaman-halaman
yang terpopuler dari sebuah situs web. Halaman-halaman tersebut
ditampilkan dalam bentuk yang ringkas.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Fitur ini juga menjadi bonus bagi situs web yang dianggap baik oleh
Google. Fitur ini juga membantu meningkatkan CTR ke halaman situs web.
Fitur Google Knowledge Panel merupakan fitur yang menampilkan
informasi berdasarkan kata kunci yang ditulis pada kolom pencarian.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
F. RANGKUMAN MATERI
Internet Marketing merupakan salah satu pemasaran dengan
memanfaatkan keberadaan internet. Platform media yang tersedia secara
digital sekarang ini dapat dimanfaatkan untuk sarana promosi, produk
maupun jasa. Internet Marketing sendiri memiliki tujuan untuk
mendapatkan konsumen. Sama halnya dengan pemasaran tradisional,
namun internet marketing memiliki kepraktisan yang lebih tinggi.
Internet Marketing memang menjadi solusi yang efektif untuk
memperkenalkan produk ke konsumen. Pengenalan ini juga didasarkan
pada strategi dengan ekspektasi agar volume penjualan mengalami
peningkatan. Internet Marketing sendiri memiliki ciri-ciri tipe promosi
bersifat fleksibel dan terpencar, jangkauan promosi lebih luas, komunikasi
antara produsen dengan konsumen lebih responsif, dan komunikasi yang
terjalin dapat ditempuh dari banyak arah.
Dalam pemasaran tradisional, target konsumen tidak dapat dilakukan
secara spesifik. Brosur dan flyers yang dibagikan tidak dapat
mengidentifikasi konsumen dari demografis, minat , dan kebutuhan. Hasil
SERPS menunjukkan penerapan SEO dan SEM sehingga target konsumen
akan lebih sesuai. Konsumen mencari barang yang diinginkan. SEO dan
SEM yang digunakan dapat mencari target konsumen mulai dari gender,
umur hingga lokasi. Mesin pencari mengidentifikasi kata kunci agar
pencarian tepat sasaran.
SEO dan SEM dapat bekerja sama dengan baik untuk brand
awareness. Kedua pendekatan ini sama-sama untuk meningkatkan trafik
ke situs web. Perbedaannya, SEO dilakukan tanpa beban biaya. SEO sendiri
bisa dilakukan dengan dua tipe yaitu on-page dan off-page. Tipe on-page
diartikan sebagai upaya-upaya yang agar situs web dapat dengan mudah
dicari oleh mesin pencari. Tipe ini akan memaksimalkan fitur-fitur yang
terdapat dalam sebuah situs web. Tipe off-page merupakan upaya-upaya
yang dilakukan di luar situs web. Artinya, situs web yang dibuat perlu
untuk dipromosikan agar lebih dikenal sehingga trafik akan meningkat.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Jenis iklan SEM biasanya juga dianggap sebagai iklan jenis iklan PPC
atau pay per click. Seperti yang sebelumnya sudah ditunjukkan, iklan SEM
akan muncul di hasil teratas pada SERPs dan menagih pengiklan biaya
tertentu untuk setiap klik yang iklan tersebut dapatkan. Namun, jangan
khawatir akan menjadi bangkrut jika iklan SEM Anda mendapatkan traffic
yang tinggi. Ini bisa terjadi karena Anda bisa menetapkan anggaran
maksimum sebelum memulai kampanye iklan. Jika Anda ingin
mendapatkan brand awareness dan eksposur yang tinggi, SEM adalah
pilihan yang cukup baik karena Anda akan berada di peringkat teratas saat
seseorang menelusuri kata kunci yang dipilih. Namun, saat promosi
berbayar Anda berhenti, posisi itu dapat diambil oleh kompetitor. Karena
itu, penting untuk tetap memperhatikan SEO saat menggunakan SEM.
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Haekal, M. M. (2020, November 16). Apa Itu SERP? Kenapa Penting Bagi
SEO? Retrieved from Niagahoster:
https://www.niagahoster.co.id/blog/serp/
Indonesia, V. (2022, Februari 21). CPC vs CPM : Mana yang Lebih Baik
untuk Campaign Anda. Retrieved from Midtrans:
https://midtrans.com/id/blog/cpc-vs-cpm-mana-yang-lebih-baik-
untuk-campaign-anda#
O'Brien, C. (2022, April 28). Digital Marketing Institute. Retrieved from The
Complete Guide to On-Page and Off-Page SEO:
https://digitalmarketinginstitute.com/blog/complete-guide-to-on-
page-and-off-page-seo
Patel, N. (2022). Off-page Seo: What Is It & How Can You Take Advantage
of It. Retrieved from The All In One SEO Tool:
https://neilpatel.com/blog/everything-you-need-to-know-about-
off-page-seo/
Redcomm. (2021, October 4). Perbedaan Internet Marketing dengan
Digital Marketing . Retrieved from Redcomm.co.id:
https://redcomm.co.id/knowledges/perbedaan-internet-marketing-
dengan-digital-marketing?readmore=true
Safira, A. P. (2021, May 10). Golden Fast Network. Retrieved from Backlink:
Pengertian, Manfaat, & Cara Mendapatkanya:
https://www.goldenfast.net/blog/backlink-adalah/
Tandika, B. (2021, Oktober 21). Pengertian dan Tujuan dari CTR dalam
Digital Marketing. Retrieved from Glints:
https://glints.com/id/lowongan/ctr-adalah-faktor-sukses-digital-
marketing/#.Ynyq31RBzMU
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
GLOSARIUM
Cash: Aktiva perusahaan yang berbentuk uang tunai (uang kertas, uang
logam, wesel, cek dan lainnya) yang dipegang oleh perusahaan ataupun
disimpan di bank dan dapat digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Glosarium | 275
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
HTML: Hyper Text Markup Language. Fungsi HTML ini adalah untuk
mengelola serangkaian data dan informasi sehingga suatu dokumen dapat
diakses dan ditampilkan di internet melalui layanan web.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Glosarium | 277
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
URL: Uniform Resource Locator merupakan alamat situs web yang akan
membawa pengguna ke situs web yang spesifik.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
W3C: World Wide Web Consortium yaitu sebuah konsorsium yang bekerja
untuk memberi standar-standar dari sebuah website.
Glosarium | 279
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
PROFIL PENULIS
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Kadiri (Uniska) pada Prodi Agribisnis pada tahun 2017 hingga lulus pada
tahun 2019. Pada tahun 2020 telah memulai karier sebagai dosen di Prodi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas KH A Wahab Hasbullah hingga
saat ini. Salah satu matakuliah yang berada dalam tanggung jawab
pengajaran yaitu digital marketing and advertising.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com