Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rara Ayu Nathania Swasti

Nomor : 37
Kelas : XII MIPA 7

Pelestarian Budaya Bali


Om Swastyastu,
Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Perkenalkan namam saya Rara Ayu Nathania
Swasti. Yang saya hormati Ibu guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia dan teman teman
seperjuangan yang saya cintai. Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Masa Esa karena berkat restu-Nya kita dapat bekumpul di kelas ini. Pada kesempatan ini saya
akan membahas mengenai pelestarian budaya khususnya budaya Bali. Dapat kita lihat bahwa di Bali
sendiri sangat kental dengan kebudayaan yang masih asri. Di bandingkan dengan wilayah lain di
Indonesia, Bali masih sangat menjaga dan melestarikan budayanya. Tetapi, di era globalisasi ini
sangat riskan untuk budaya barat masuk ke Indonesia, terutama mencemari budaya Bali. Bali
merupakan pulau yang menjadi peminat turis mancanegara, tentu saja lambat laun akan banyak sekali
budaya barat yang akan masuk ke Bali. Dalam mengatasi itu perlu kesadaran dari diri kita sendiri
untuk tetap melestarikan budaya Bali.
Pemerintah sudah banyak berkontribusi dalam melestarikan budaya Bali. Contohnya adalah
dengan mencantumkan aksara Bali pada setiap papan nama. Dilakukan juga restorasi cagar budaya
seperti Pura Puseh Batuan, Pura Besakih dan masih banyak lagi. Tapi sudahkah masyarakat bali
sendiri berusaha melestarikan budayanya? Meskipun pemerintah telah melakukan banyak cara untuk
melestarikan budaya Bali, diperlukan juga kesadaran dari masyarakatnya. Jika dilihat di jaman
searang, banyak sekali anak muda yang melupakan etika berkebaya, padahal kebaya merupakan salah
satu budaya yang kita punya. Tahukah teman teman, bahwa sesuai dengan seminar Amlapura tahun
1976, bahwa salah satu etika berkebaya adalah dengan tidak menonjolkan bagian tubuh yang dapat
merangsang dan tidak menggunakan hiasan berlebih. Kita harus dapat mencerminkan bagaimana
budaya Bali yang baik dan benar kepada para pendatang karena itu merupakan jati diri kita.
Itu hanya salah satu contoh kebudayaan yang sudah mulai melenceng dan harus segera diperbaiki.
Marilah bangkitkan kesadaran diri sendiri untuk melestarikan budaya Bali. Dengan semangat para
generasi muda seperti kita ini akan dapat menunjukan kepada dunia luar bahwa betapa indahnya
budaya Bali. Kita dapat melakukan kegiatan pelestarian budaya di kehidupan sehari hari dengan
menggunakan barang kerajinan lokal. Sudah banyak tersebar barang kerajinan lokal di pasar
tradisional dengan harga terjangkau dan kualitas memukau , tapi mengapa kita memilih barang luar
dengan harga yang cukup tinggi? Menggunakan endek untuk pakaian formal juga dapat
memperkenalkan budaya kita ke dunia luar. Di sisi lain, saya sangat mengapresiasi pelestarian budaya
yang dilakukan para remaja contohnya adalah Ogoh Ogoh, di pembuatan Ogoh Ogoh sendiri para
remaja menuangkan kreatifitas nya dalam bentuk kebudayaan.
Teman teman, masih banyak tugas kita sebagai generasi muda untuk melestarikan dan mencintai
budaya kita sendiri. Jangan sampai budaya kita punah atau bahkan di klaim oleh negara lain. Buktikan
bahwa kita memiliki kebudayaan yang sangat kaya khususnya budaya Bali. Dimana lagi kita mencari
budaya seindah ini selain di Bali. Sekarang, nasib kebudayaan Bali ada di tangan kita para generasi
muda. Maka, berikanlah yang terbaik dan jagalah kebudayaan kita jangan sampai punah. Budaya kita!
Jiwa kita! Terima kasih atas perhatian yang ibu guru dan teman teman berikan, semoga dengan pidato
ini teman teman dapat meningkatkan kesadaran atas kelestarian budaya.
Om Santih Santih Santih Om.

Anda mungkin juga menyukai