OLEH:
FLORENTINA YULIANA VICI
NIM : 22/5/2020/00444
i
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PENGARUH KELUARGA, TEMAN, DAN IKLAN TERHADAP
PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA PRIA DI SMPN SATAP BLORO
KECAMATAN NITA
OLEH
DEWAN PENGUJI
PENGUJI I PENGUJI II
MENGETAHUI
DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN ST. ELISABETH LELA
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 22/5/2020/00444
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah benar hasil karya saya sendiri dan
didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar atau ijazah di
Akper St.Elisabeth Lela atau perguruan tinggi lainnya. Apabila di masa yang akan datang
diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang akan
iii
ABSTRAK
Latar Belakang : merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan dan
sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penelitian mengungkapkan remaja SMP
yang merokok adalah imbas dari komunikasi buruk dari keluarga, peer group, pengaruh iklan rokok
dan stimulant di dalam dirinya yang penasaran bagaimana rasanya merokok.
Tujuan Penelitian : mengetahui gambaran pengaruh keluarga, teman, dan iklan terhadap perilaku
merokok pada remaja di SMPN SATAP Bloro Kecamatan Nita.
Manfaat Penelitian : menyadarkan serta mengedukasi para remaja SMP mengenai dampak perilaku
merokok.
Metodologi Penelitian : desain penelitian menggunakan metode jenis deskriptif kuantitatif. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII, dan VIII yang berjumlah 32 orang.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrument yang digunakan adalah
lembar kuesioner. Tempat penelitian di SMPN SATAP Bloro Kecamatan Nita. Waktu penelitian 04 –
05 Mei 2023.
Pembahasan : berdasarkan hasil penelitian diketahui remaja yang merokok terbanyak di umur 14
tahun sebanyak 13 orang ( 41% ) karena pada usia 14 tahun termasuk fase remaja pertengahan dimana
perilaku merokok diawali rasa ingin tahu. Berdasarkan pengaruh keluarga sebanyak 16 responden
( 50% ) memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku merokok. Hal ini disebabkan karena orang tua
mereka sering merokok di rumah. Pengaruh teman sebanyak 2 responden ( 6% ) tergolong kuat.
Pengaruh iklan sebanyak 32 responden ( 100%) tergolong kurang kuat. Berdasarkan perilaku
merokok sebanyak 28 orang ( 88% ) dengan kategori ringan dan sebanyak 4 orang ( 12% ) dengan
kategori sedang.
Kesimpulan : perilaku merokok oleh orang tua ( keluarga ) dapat ditiru oleh anaknya baik secara
sengaja maupun tidak sengaja dapat dijadikan role model oleh anaknya.
Saran : perilaku merokok sebaiknya dihentikan atau dihindari karena memberikan dampak yang
buruk untuk kesehatan jangka panjang, bagi diri sendiri maupun bagi orang –orang disekitarnya.
Kata kunci : rokok, remaja, pengaruh keluarga, pengaruh teman, pengaruh iklan.
ABSTRACT
iv
DESCRIPTION OF THE INFLUENCE OF FAMILY, FRIENDS, AND ADVERSTISING ON
SMOKING BEHAVIOR IN ADOLESCENTS MALE AT SATAP BLORO PUBLIC JUNIOR HIGH
SCHOOL NITA SUBDISTRICT
Background : smoking is a habit that can harm health and is very common in everyday life. Several
studies have revealed that junior high school adolescents who smoke are the result of bad
communication from family, peer groups, the influence of cigarette advertisements and stimulants in
them who are curious about what it feels like to smoke.
Research Objectives : to know the description of the influence of family, friends, and advertisements
on smoking behavior in adolescents at SATAP Bloro Public Junior High School Nita Subdistrict.
Benefits of Research : awareness and education of junior high school youth about the impact of
smoking behavior.
Research Methodology : the research design uses a quantitave descriptive type method. The sample
used in study was students of class VII dan VIII totaling 32 people. The sampling technique used the
total sampling technique. The instrument used is a questionnaire sheet. The research location is at
SATAP Bloro Public Junior High School Nita Sub District. Research time on 04 – 05 May 2023.
Discussion : based on the results of the study it was found that teenagers who smoked the most at the
age of 14 were 13 people (41%) because at the age of 14 they were in the middle adolescent phase
where smoking behavior was initiated by curiosity. Based on the influence of the family as many as
16 respondents (50%) have strong influence on smoking behavior. This is because their parents often
smoke at home. The influence of friends as many as 2 respondents (6%) is strong. The effect of
advertising as many as 32 respondents (100%) is classified as less strong. Based on smoking behavior
28 people (88%) were in the mild category and 4 people (12%) were in the moderate category.
Conclusion : smoking behavior by parents (family) can be imitated by their children either
intentionally and can be used as a role model by their children.
Suggestion : smoking behavior should be stopped ar avoided because it has a bad impact on long
term health, for yourself and for the people around you.
v
CURICULUM VITAE
Agama : Katolik
Riwayat Pendidikan :
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. Teristimewa terima kasih kepada orang tua yang telah membesarkan, mendidik, selalu
2. Teristimewa untuk kakak ( Rian ), dan adik ( Angel ) , yang selalu ada dalam situasi
3. Teman- teman seperjuangan dan adik –adik tingkat yang dengan caranya masing-
masing mendukung sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Terima kasih untuk seseorang yang telah menjadi pendengar yang baik, selalu
memberikan dukungan dan semangat dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me. I wanna
thank me for doing all this hard work. I wanna thank me for having no days off. I
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR BAGAN
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Gambaran
Pengaruh Keluarga, Teman, dan Iklan Terhadap Perilaku Merokok Pada Remaja Pria
di SMPN Satap Bloro Kecamatan Nita Kabupaten Sikka Tahun 2023”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada
program Diploma III Keperawatan Santa Elisabeth Lela.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah penulis mendapat banyak bimbingan, arahan
dan bantuan dari berbagai pihak sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari pembaca
demi perbaikan kedepannya.
Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
xi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................................. iv
ABSTRACT............................................................................................................... v
CURICULUM VITAE............................................................................................... vi
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN..................................................................................................... x
KATA PENGANTAR...............................................................................................xi
DAFTAR ISI..............................................................................................................xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian......................................................................................... 6
A. Landasan Teori............................................................................................... 9
B. Kerangka Konsep........................................................................................... 26
xii
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian............................................................................................ 27
B. Populasi.......................................................................................................... 27
C. Sampel............................................................................................................ 27
D. Tempat Penelitian........................................................................................... 28
E. Waktu Penelitian............................................................................................ 28
F. Variabel Penelitian......................................................................................... 28
G. Instrumen Penelitian....................................................................................... 28
H. Definisi Operasional....................................................................................... 29
I. Prosedur Penelitian......................................................................................... 30
J. Pengolahan Data............................................................................................. 30
K. Etika penelitian............................................................................................... 31
L. Hambatan Penelitian....................................................................................... 32
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................43
B. Saran...............................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
xiv
Menurut Riskesdas tahun 2018, perilaku merokok pada kalangan remaja
meningkat menjadi 9,1%. Prevalensi perokok pada remaja usia > 15 tahun 2022
sebesar 28,26 % (BPS, 2022). Data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2020, remaja
perokok aktif di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 26,14%. Menurut BPS
(Badan Pusat Statistik) pada tahun 2021 remaja berusia > 15 tahun di kabupaten Sikka
sekitar 20,05% yang menjadi perokok. Total jumlah siswa SMPN SATAP Bloro yaitu
berjumlah 110 orang yang terdiri dari laki-laki berjumlah 52 orang, dan perempuan
berjumlah 58 orang. Berdasarkan hasil wawancara pada siswa yang berada di SMPN
SATAP Bloro, beberapa dari 32 orang anak yang merokok, 5 orang lainnya
mengatakan bahwa mereka merokok karena orang tuanya di rumah menyuruh
anaknya membeli rokok dan orang tuanya merupakan perokok aktif. 3 orang lainnya
juga mengatakan mereka merokok karena dipengaruhi oleh ajakan teman sebayanya
di lingkungan rumah maupun di sekolah dan melihat iklan rokok pada poster
bergambar orang merokok sehingga mereka tertarik untuk mencoba merokok.
Pada penelitian yang dilakukan kepada remaja memperlihatkan hasil dimana
kebiasaan merokok adalah dampak dari pengaruh keluarga, peer group dan iklan
(Kustanti et al., 2014). Penelitian lain pada remaja SMP menerangkan jika anak SMP
yang merokok adalah imbas dari komunikasi buruk dari keluarga, peer group,
pengaruh iklan rokok dan stimulant di dalam dirinya yang penasaran bagaimana
rasanya merokok (Rachmat et al., 2013).
Masa remaja adalah suatu tahap kehidupan yang bersifat peralihan, pada masa
ini remaja telah meninggalkan masa kanak-kanak yang lemah dan penuh
ketergantungan, akan tetapi belum mampu bertanggung jawab terhadap dirinya atau
masyarakat (Hurlock, 2012). Tahap remaja termasuk dalam tahapan usia yang
mencoba hal-hal baru dan beresiko (Kemenkes, 2019). Usia remaja mengakibatkan
beberapa remaja banyak berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar, sehingga
hal ini dapat membentuk kepribadian salah satunya adalah perilaku merokok (Efendi
dkk, 2019). Remaja yang sudah mulai merokok akan mengalami kecanduan untuk
terus menerus merokok, hal ini akan mengakibatkan gangguan kesehatan dengan
berbagai penyakit kronis seperti tubuh mengalami kekurangan oksigen (O2),
xv
penyempitan pada pembuluh darah, tekanan darah meningkat, penyakit jantung,
stroke, gangguan kehamilan dan janin, impotensi, kanker, gangguan saluran
xvi
dan iklan terhadap perilaku merokok pada remaja pria di SMPN SATAP Bloro
Kecamatan Nita”.
B. Rumusan Masalah
Merokok bukan hanya menjadi masalah individual melainkan sudah menjadi
epidemi dan masalah kesehatan umum. Kebiasaan yang dinilai buruk yaitu perilaku
merokok pada remaja dinilai meningkat secara signifikan menjadikan hal tersebut
sebagai kondisi yang mengkhawatirkan. Berdasarkan uraian latar belakang, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: “Bagaimana gambaran pengaruh
keluarga, teman, dan iklan terhadap perilaku merokok pada remaja pria di
SMPN SATAP Bloro Kecamatan Nita? “.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengaruh keluarga, teman, dan iklan terhadap perilaku
merokok pada remaja pria di SMPN SATAP Bloro Kecamatan Nita.
2. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi :
a. Umur remaja di SMPN SATAP Bloro Kecamatan Nita
b. Gambaran pengaruh keluarga terhadap perilaku merokok pada remaja
di SMPN SATAP Bloro Kecamatan Nita
c. Gambaran pengaruh teman terhadap perilaku merokok pada remaja di
SMPN SATAP Bloro Kecamatan Nita
d. Gambaran pengaruh iklan terhadap perilaku merokok pada remaja di
SMPN SATAP Bloro Kecamatan Nita
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi SMPN Satap Bloro
Sebagai sumber referensi atau acuan dalam memberikan bimbingan
dan konseling kepada siswa baik yang merokok maupun yang tidak merokok
xvii
serta menjadi acuan dalam memperkuat fondasi pembentukan kawasan
sekolah tanpa asap rokok.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai keluarga,
teman, dan iklan rokok pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
3. Bagi Institusi
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan masukkan untuk
pengembangan penelitian berkaitan dengan pengaruh keluarga, teman, dan
iklan terhadap perilaku merokok pada siswa, juga sebagai sumber referensi
dan acuan dalam penelitian selanjutnya.
4. Bagi Pembaca
Manfaat bagi pembaca sendiri yaitu sebagai referensi dalam
melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh keluarga, teman, dan iklan
terhadap perilaku merokok pada remaja pria SMP. Selain itu, juga dapat
memberikan motivasi dan gambaran umum kepada pembaca dalam
menentukan topik penelitian.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti beberapa faktor
lainnya yang berpengaruh pada perilaku merokok pada remaja pria SMP.
6. Bagi Masyarakat
Sebagai pembelajaran untuk selalu mengedukasi dan memperhatikan
para remaja mengenai dampak perilaku merokok itu sendiri.
xviii
19
1. Eka/2021 interaksi teman deskriptif interaksi teman sebaya sebagian judul : menjelaskan memiliki persamaan
sebaya berpengaruh kuantitatif besar terpengaruh sebanyak 119 tentang interaksi teman pada desain kuanti
terhadap perilaku dengan responden (93,7%), sedangkan sebaya berpengaruh tatif.
merokok kelas IX di rancangan perilaku merokok sebagian besar terhadap perilaku me
SMP Dawan cross sectional berperilaku merokok tinggi se- rokok.
Klungkung banyak 91 responden (71,7%). Sampel : 127 siswa
responden.
Teknik sampling :
Total uji korelasi.
Tempat : SMP Dawan
Klungkung.
20
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Remaja
a. Pengertian Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin
(adolescence) yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.
Bangsa primitive – demikian pula orang-orang zaman purbakala
memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan
periode-periode lain dalam rentang kehidupan, anak dianggap sudah
dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (Hurlock,1980).
Menurut WHO (2018), remaja adalah penduduk dalam rentang
usia 10-19 tahun. Definisi remaja lainnya menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) tentang usia remaja adalah 10-24 tahun
dan belum menikah (Kemenkes RI, 2012).
22
2) Perubahan Fisik
Fenomena ledakan pertumbuhan remaja yang terjadi
dikaitkan pada kematangan seksual adalah peningkatan
pertumbuhan yang sangat signifikan. Sekitar 20% sampai 25%
tinggi badan akhir dicapai selama pubertas, dan kebanyakan
pertumbuhan terjadi selama periode 24 sampai 36 bulan
(Wong, 2008). Perubahan fisik pada remaja wanita bermula
pada usia 10-14 tahun dan berakhir pada usia 17-19 tahun,
sedangkan pada remaja laki-laki perubahan fisik bermula pada
usia 12-14 tahun dan berakhir pada usia 20 tahun (Susanto,
2011).
3) Perubahan Fisiologis
Perubahan fisiologis berubah sebagai respon terhadap
beberapa perubahan selama pubertas. Ukuran dan kekuatan
jantung, volume darah, dan tekanan darah sistolik meningkat,
sementara frekuensi nadi dan produksi panas tubuh menurun.
Volume darah pada remaja putra lebih meningkat daripada
remaja putri, hal ini dapat dikaitkan dengan peningkatan massa
otot pada remaja putra setelah pubertas. Volume pernapasan
dan kapasitas vital meningkat, dan peningkatannya jauh lebih
besar pada pria daripada wanita. Respon fisiologis terhadap
latihan fisik berubah secara drastis, aktifitas meningkat,
terutama pada remaja putra, dan tubuh mampu menyesuaikan
secara fisiologis yang berfungsi setelah latihan fisik.
Kemampuan ini meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, serta
peningkatan fungsi jantung, pernapasan dan metabolic (Wong,
2008).
4) Perkembangan Psikososial
Masa remaja merupakan masa transisi emosional, yang
ditandai dengan perubahan-perubahan cara melihat dirinya
sendiri. Emosi pada remaja meningkat sebagai akibat
perubahan fisik dan kelenjar. Tekanan yang terjadi karena
23
tekanan social mengakibatkan emosi pada remaja meningkat,
dan mengalami perubahan emosi yang akan dimunculkan
berupa sikap dan tingkah laku remaja setiap tindakannya
(Nurhayati, 2011).
5) Perkembangan Kognitif
Perubahan kognitif yang terjadi pada remaja adalah
remaja mulai berfokus pada pengambilan keputusan baik di
rumah ataupun di sekolah. Remaja mulai menunjukkan cara
berpikir logis, menggunakan istilah sendiri, memiliki
pandangan seperti pemilihan teman bergaul, hobbi yang
diminati, dan cara berpenampilan. Gaya berpikir remaja tertuju
pada rencana yang akan datang, mengevaluasi berbagai cara
suatu tindakan, dan apa yang menjadi tujuan pribadi remaja
(Keating, 1990).
6) Perkembangan Moral
Masa remaja dicirikan dengan suatu pertanyaan serius
mengenai nilai moral yang sudah ada dan relevansinya terhadap
masyarakat dan individu. Remaja mudah sekali mengambil
peran lain. Remaja lebih memahami tugas dan kewajiban
berdasarkan hak timbal balik dengan orang lain, dan juga
memahami konsep peradilan yang nampak dalam penetapan
hukuman terhadap kesalahan yang telah dilakukan remaja
(Wong, 2008).
7) Perkembangan Spiritualitas
Wong (2008), menjelaskan bahwa remaja menolak
aktivitas ibadah yang formal tetapi melakukan ibadah secara
individual dengan privasi dalam kamar sendiri. Remaja
memerlukan eksplorasi terhadap konsep keberadaan Tuhan,
dan remaja lebih membandingkan agama mereka dengan orang
lain sehingga mengakibatkan remaja mempertanyakan
kepercayaannya sendiri tetapi pada akhirnya menghasilkan
perumusan dan penguatan spiritualitas remaja.
24
8) Perubahan Sosial
Perubahan social pada remaja bisa mengakibatkan
remaja memiliki keinginan menyendiri dan bergaul dengan
banyak teman akan tetapi bersifat sesuai keinginannya sendiri
tanpa mendengarkan perkataan orang lain, serta adanya
ketergantungan yang kuat dengan teman sebaya disertai
semangat yang tinggi. Perkembangan social pada remaja sangat
penting, hal ini remaja selain berhubungan dengan teman
sebaya, remaja juga berhubungan dengan keluarga, sekolah,
masyarakat lainya (Darmasih, 2009).
25
Terdapat 3 subtipe :
a) Pleasurerelaxattion, perilaku merokok hanya untuk
menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah
didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau
makan.
b) Stimulation topick themup, perilaku merokok hanya
dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
c) Pleasure of handling the cigarette, kenikmatan yang
diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik
pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan
waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan
untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa
menit saja atau perokok lebih senang berlama-lama
memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum
dia menyalakan dengan api.
2) Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negative
Banyak orang menggunakan rokok untuk mengurangi
perasaan negatif, misalnya bila marah, cemas atau gelisah.
Rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan
rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari
perasaan yang lebih tidak enak.
3) Perilaku merokok yang adiktif
Mereka yang sudah kecanduan cenderung akan
menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek
dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan
pergi keluar membeli rokok, walaupun tengah malam
sekalipun, karena khawatir rokok tidak tersedia saat ia
menginginkannya.
4) Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena
untuk mengendalikan perasaan mereka, tapi karena benar-benar
sudah kebiasaan rutin. Pada tipe orang seperti ini merokok
26
merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali
tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan lagi api
rokoknya bila rokok terdahulu telah benar-benar habis.
d. Aspek-aspek Perilaku Merokok
Aspek-aspek perilaku merokok menurut Aritonang (1997 dalam
Nasution, 2007) yaitu :
1) Fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari
Fungsi merokok ditunjukkan dengan perasaan yang dialami si
perokok, seperti perasaan yang positif maupun perasaan
negative.
2) Intensitas Merokok
Klasifikasi perokok berdasarkan banyaknya rokok yang
dihisap, yaitu :
a) Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang
rokok dalam sehari.
b) Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok
dalam sehari.
c) Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok
dalam sehari.
3) Tempat Merokok
Mutadin (2002), tipe perokok berdasarkan tempat ada dua
yaitu :
a) Merokok di tempat-tempat umum/ruang public
b) Merokok di tempat-tempat bersifat pribadi
4) Waktu merokok
Perilaku merokok dipengaruhi oleh keadaan yang dialaminya
pada saat itu, misalnya ketika sedang berkumpul dengan teman,
cuaca dingin, setelah dimarahi orang tua, dll.
e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Remja
Tarwoto (2010) menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku merokok pada remaja :
27
1) Pengaruh Orang tua
Remaja merokok adalah anak-anak yang berasal dari
rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak
begitu memperhatikan anak-anaknya dibandingkan dengan
remaja yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang
bahagia. Remaja merokok apabila orang tua sendiri yang
menjadi figure juga sebagai perokok berat, maka anak-anaknya
akan mungkin sekali untuk mencontohnya.
2) Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak
remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-
temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya.
Terdapat dua kemungkinan yang terjadi dari fakta tersebut,
pertama remaja tersebut terpengaruh oleh teman-temannya atau
sebaliknya.
3) Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media masa dan elektronik yang
menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang
kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali
berkeinginan untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam
iklan tersebut.
4) Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin
tahu atau melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Satu
sifat kepribadian yang bersifat pada pengguna obat-obatan
(termasuk rokok) ialah konformitas social.
3. Konsep Rokok
a. Pengertian Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Ristica dan spesies lainnya
atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
bahan tambahan (Heryani, 2014).
28
b. Kandungan Rokok
Menurut Muhibah (2011) racun rokok yang paling utama adalah :
1) Nikotin
Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat
jantung berdebar lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi
jantung meningkat dan kontraksi jantung meningkat sehingga
menimbulkan tekanan darah meningkat (Tawbariah, 2014).
2) Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket
dan menempel pada paru-paru, mengandung bahan-bahan
karsinogen (Mardjun, 2012).
3) Karbon Monoksida (CO)
Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap
pembuangan kendaraan. CO menggantikan 15% oksigen yang
seharusnya dibawa oleh sel-sel darah merah. CO juga dapat
merusak lapisan dalam pembuluh darah dalam meninggikan
endapan lemak pada dinding pembuluh darah, menyebabkan
pembuluh darah tersumbat.
29
tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang
lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3) Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan
karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam
kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok
daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4) Harga rokok yang mahal akan memberatkan orang yang
tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan
keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.
5) Rokok dengan merek terkenal biasanya dimiliki oleh
perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga
uang yang dibelanjakan perokok sebagian akan lari ke luar
negeri yang mengurangi devisa Negara. Pabrik rokok yang
mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu
meningkatkan taraf hidup para buruh pegawainya, sehingga
apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di
tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan usaha.
6) Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang
belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan
yang sama dengannya, yang terjebak dalam ketagihan asap
rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang
dihembuskan dapat dihirup orang lain, sehingga orang lain
akan terkena penyakit kanker.
7) Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa,sehingga
rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram
yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin.
8) Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi, fertilitas pria
maupun wanita. Pada wanita hamil yang merokok, anak yang
dikandung akan mengalami penurunan berat badan, alhir
premature, bahkan kematian janin.
30
4. Konsep Keluarga
a. Pengertian
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan. Adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan
dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental,emosional, dan sosial dari tiap anggota
(Sudhiarto, 2007).
b. Struktur Keluarga
Menurut Murwani (2007), struktur keluarga terdiri atas :
1) Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
a) Bersifat terbuka dan jujur
b) Selalu menyelesaikan konflik keluarga
c) Berpikiran positif, dan
d) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri
2) Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan
dengan posisi yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi
atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya
sebagai suami,istri,anak,dan sebagainya. Tetapi kadang peran
ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan
baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan
orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri di
rumah.
3) Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan actual)
individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk
merubah perilaku orang lain kearah positif.
4) Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu system, sikap, dan kepercayaan
yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga
dalam satu budaya.
31
Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola
perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan system
nilai dalam keluarga ( Murwani, 2007).
c. Tipe atau Bentuk Keluarga
Beberapa tipe atau bentuk keluarga menurut Sudiharto (2007) adalah
sebagai berikut :
1) Keluarga inti (Nuclear Family)
Keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakan yang terdiri dari suami,istri, dan anak-anak, baik
karena kelahiran (natural) maupun adopsi.
2) Keluarga besar (Extended Family)
Keluarga ini ditambah keluarga yang lain (karena hubungan
darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk
keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa
anak, serta keluarga pasangan sejenis (gay/lesbian families).
3) Keluarga Campuran (Blended Family)
Keluarga yang terdiri dari suami,istri,anak-anak kandung dan
anak-anak tiri.
4) Keluarga menurut hukum umum (Common Law Family)
Anak-anak yang tinggal bersama.
5) Keluarga orang tua tinggal
Keluarga yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena
telah bercerai, berpisah, ditinggal mati atau mungkin tidak
pernah menikah, serta anak-anak mereka yang tinggal bersama.
6) Keluarga hidup bersama (Commune Family)
Keluarga yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak yang
tinggal bersama berbagi hak dan tanggung jawab, serta
memiliki kepercayaan bersama.
7) Keluarga Serial ( Serial Family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah
an mungkin telah punya anak, tetapi kemudian bercerai dan
masing-masing menikah lagi serta memiliki anak-anak dengan
32
pasangannya masing-masing, tetapi semuanya menganggap
sebagai satu keluarga.
8) Keluarga Gabungan (Composite Family)
Keluarga yang terdiri dari suami dengan beberapa istri dan
anak-anaknya (poligami) atau istri dengan beberapa suami dan
anak-anaknya (poliandri).
9) Hidup bersama dan tinggal bersama (Cohabitation Family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama
tanpa ada ikatan.
d. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998 dalam Sudiharto, 2007) :
1) Fungsi afektif (The affective function)
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain, fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu
dan psikososial keluarga.
2) Fungsi sosialisasi dan penempatan social (sosialication and
soial placement function)
Fungsi perkembangan dan temat melatih anak untuk
berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
3) Fungsi reproduksi (reproduksi function)
fungsi untuk mempertahankan generasi menjadi kelangsungan
keluarga.
4) Fungsi Ekonomi (the economic function)
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
5) Fungsi perawatan dan pemeliharaan kesehatan (the healthy
care function)
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
33
5. Konsep Teman
a. Peran Teman
Remaja memiliki kebutuhan yang kuat untuk disukai dan
diterima kawan sebaya atau kelompok. Sebagai akibatnya, mereka
akan merasa senang apabila diterima sebaliknya akan merasa sangat
tertekan dan cemas apabila dikeluarkan dan diremehkan oleh kawan-
kawan sebayanya.
Menurut Santrock (2007) mengatakan bahwa peran terpenting dari
teman sebaya adalah :
1) Sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga
2) Sumber kognitif, untuk pemecahan masalah dan perolehan
pengetahuan
3) Sumber emosional, untuk mengungkapkan ekspresi dan
identitas diri.
b. Fungsi Pertemanan
Menurut Guttman dan Parker dalam Santrock (2003), mengatakan
bahwa ada enam fungsi pertemanan yaitu :
1) Berteman (Companionship)
Berteman akan memberikan kesempatan kepada seseorang
untuk menjalankan fungsi sebagai teman bagi individu lain
ketika sama-sama melakukan suatu aktivitas.
2) Stimulasi Kompetensi (Stimulation Competition)
Pada dasarnya, berteman akan memberi rangsangan seseorang
untuk mengembangkan potensi dirinya karena memperoleh
kesempatan dalam situasi social. Artinya melalui teman
seseorang memperoleh informasi yang menarik, penting dan
memicu potensi, bakat ataupun minat agar berkembang dengan
baik.
3) Dukungan fisik (Physicial Support)
Dengan kehadiran fisik seseorang atau beberapa teman, akan
menumbuhkan perasaan berarti (berharga) bagi seseorang yang
sedang menghadapi suatu masalah.
34
4) Dukungan ego
Dengan berteman akan menyediakan perhatian dan dukungan
ego bagi seseorang, apa yang dihadapi seseorang juga
dirahasiakan, dipikirkan dan ditanggung oleh orang lain.
5) Perbandingan social (Social Comparison)
Berteman akan menyediakan kesempatan secara terbuka untuk
mengungkapkan ekspresi, kompetensi, minat, bakat, keahlian
seseorang.
6) Intimasi/afeksi (Intimacy/affection)
Tanda berteman adalah adanya ketulusan, kehangatan, dan
keakraban satu sama lain. Masing-masing individu tidak ada
maksud ataupun niat untuk menyakiti orang lain karena mereka
saling percaya, menghargai dan menghormati keberadaan orang
lain.
c. Karakteristik berteman
Adapun karakteristik dari berteman (Parlee dalam Siregar, 2010)
adalah sebagai berikut :
1) Kesenangan, yaitu suka menghabiskan waktu dengan teman
2) Penerimaan, yaitu menerima teman tanpa mencoba mengubah
mereka.
3) Percaya, yaitu berasumsi bahwa teman akan berbuat sesuatu
sesuai dengan kesenangan individu
4) Respek, yaitu berpikiran bahwa teman membuat keputusan
yang baik.
5) Saling membantu, yaitu menolong dan mendukung teman dan
mereka juga melakukan hal yang demikian.
6) Menceritakan rahasia, yaitu berbagi pengalaman dan masalah
yang bersifat pribadi kepada teman
7) Pengertian, yaitu merasa bahwa teman mengenal dan mengerti
dengan baik seperti apa adanya indvidu
8) Spontanitas, yaitu merasa bebas menjadi diri sendiri ketika
berada di dekat teman.
35
6. Konsep Iklan
a. Pengertian
Menurut Kriyantono (2008) pengertian iklan adalah sebagai
bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasive
dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk
dengan membayar sejumlah biaya untuk media.
Menurut Kotler (2008), periklanan adalah semua bentuk
terbayar dari presentasi non pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa
oleh sponsor tertentu. Tujuan periklanan (Kotler dan Armstrong 2008),
dalam buku prinsip-prinsip pemasaran adalah tugas komunikasi
spesifik yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode
waktu tertentu, dan selanjutnya akan dijelaskan fungsi-fungsi dari
periklanan.
b. Jenis iklan
Menurut Tjiptono (2005) iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan
berbagai aspek, diantaranya dari aspek isi pesan, tujuan, dan pemilik
iklan.
1) Dari aspek isi pesan
a) Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi
produk (barang dan jasa) suatu perusahaan.
b) Institutional advertising, yaitu iklan yang didesain
untuk memberi informasi tentang usaha bisnis pemilik
iklan dan membangun goodwill serta image positif bagi
organisasi.
2) Dari aspek tujuan
a) Pioneering advertising, yaitu iklan yang berupaya
menciptakan permintaan awal
b) Competitive advertising, yaitu iklan yang berupaya
mengembangkan pilihan pada merk tertentu
c) Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya
melekatkan nama atau merek produk tertentu di
pandangan masyarakat.
36
3) Dari aspek pemilik iklan
a) Vertical cooperative advertising, yaitu iklan bersama
para anggota saluran distribusi, misalnya di antara para
produsen, pedagang grosir, agen, dan pengecer.
b) Horizontal cooperative advertising, yaitu iklan bersama
dari beberapa perusahaan sejenis.
c. Tujuan Iklan
Menurut Kasali (2007), mengatakan bahwa tujuan iklan adalah :
1) Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi
Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang
terlibat, yaitu pengiklan (klien), account executive dari pihak
biro, dan tim kreatif untuk saling berkomunikasi. Tujuan juga
membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja, seperti suatu
tim yang terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli media,
dan spesialis riset.
2) Memberikan kriteria dalam pengembalian keputusan
Jika ada dua alternative dalam kampanye iklan, salah
satu daripadanya harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang
dilakukan berdasarkan secara ekslusif, mereka semua harus
kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok.
3) Sebagai alat evaluasi
Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi
terhadap hasil suatu kampanye periklanan. Oleh karena itu
timbul kebutuhn untuk mengaitkan beberapa ukuran seperti
kesadaran merek dengan tujuan kampanye periklanan.
d. Sifat iklan
Suatu iklan menurut Tjiptono (2005) mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
1) Public Presentation
Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama
tentang produk yang diiklankan.
37
2) Persuasiveness
Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk
memantapkan penerimaan informasi.
3) Amplified Expresiveness
Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya
melalui gambar dan suara untuk mengugah dan mempengaruhi
perasaan masyarakat.
4) Impersonality
Iklan tidak bersifat memaksa masyarakat untuk memperhatikan
dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang
monolog.
e. Peran iklan
Melihat iklan di media masa dan elektronik yang menampilkan
gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour
(kemewahan), membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti
perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. Penelitian WHO, badan
kesehatan PBB, juga menyebutkan bahwa iklan rokok secara tidak
langsung mendorong para remaja untuk bereksperimen dengan
tembakau dan mencoba merokok. (Saktyowati, 2008)
38
39
KELUARGA
IKLAN
Keterangan :
FAKTOR KEPRIBADIAN
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam desain penelitian ini adalah jenis deskriptif kuantitatif yang bertujuan
untuk memberikan gambaran atau lukisan secara sistematis, factual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan keadaan yang sebenarnya mengenai gambaran pengaruh
keluarga, teman, dan iklan terhadap perilaku merokok pada remaja SMP (Sugiono,
2014). Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross
sectional yaitu digunakan untuk memperkirakan adanya gambaran pengaruh keluarga,
teman, iklan terhadap perilaku merokok pada remaja serta penghitungan resiko relatif
dengan cara yang cepat dan biaya yang relatif kecil.
B. Populasi
Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang ditetapkan
(Nursalam, 2000). Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa laki-laki kelas
VII,VIII, SMPN SATAP Bloro yang berjumlah 32 orang.
C. Sampel
1. Besar Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti atau sejumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul, 2003). Besar sampel yang
akan diteliti yaitu siswa kelas VII,VIII
2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan yaitu non probability sampling dengan
teknik total sampling/ sampel jenuh yang merupakan teknik pengambilan
sampel yang akan digunakan jika semua sampel berasal dari semua anggota
yaitu berjumlah 32 orang (Sugiyono, 2009).
40
3. Kriteria inklusi & ekslusi
Kriteria inklusi adalah kriteria yang akan menyaring anggota populasi
menjadi sampel yang memenuhi kriteria teoritis penelitian, yaitu kriteria yang
secara teori sesuai dan terkait dengan topik dan kondisi penelitian (Rizal,
2017). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a) siswa laki-laki asal SMPN SATAP Bloro kelas VII,VIII
b) siswa yang bersedia menjadi responden,
c) siswa yang hadir saat penelitian.
D. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMPN SATAP Bloro, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.
E. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 04 - 05 Mei 2023.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap suatu benda, manusia,dan lain-lain (Nursalam,2013). Variabel yang
digunakan pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Gambaran Pengaruh
Keluarga, Teman, dan Iklan Terhadap Perilaku Merokok Pada Remaja Pria di
SMPN Satap Bloro Kecamatan Nita.
G. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah dikembangkan oleh Deasy
Yunika Khairun pada tahun 2011 dengan 40 pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian
ini terdiri dari dua bagian, dimana bagian pertama adalah data demografi dan pada
bagian kedua berupa isi kuesioner.
41
1. Data demografi
Data Identitas responden yang terdiri dari nama, umur, dan kelas. Data ini
untuk mengetahui karakteristik responden
2. Isi kuesioner
42
konsumen terhadap
produk iklan
tersebut.
4 Perilaku Sesuatu yang Kuisioner Ordinal Pernyataan 26 – 40
merokok dilakukan seseorang Skor :
berupa membakar - Ringan : < 15
tembakau kemudian - Sedang : < 45
dihisapnya. - Berat : > 45
H. Prosedur Penelitian
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,
2015). Pada tahap ini persiapan peneliti mempersiapkan topic dan judul penelitian dan
membuat proposal penelitian. Setelah mendapat izin dari pembimbing, selanjutnya
peneliti membuat surat permohonan ijin pengambilan data awal dari direktur Akper
St. Elisabeth Lela ke Kepala Sekolah SMPN Satap Bloro. Setelah mendapatkan data
awal pada tanggal 10 Januari 2023 pukul 10:00 WITA melalui wawancara, maka
peneliti merencanakan penelitian dengan memberikan kuesioner kepada responden,
menjelaskan prosedur pengisian dan memberikan kesempatan kepada responden
untuk mengisi kuesioner tersebut.
Data dikumpulkan kemudian ditabulasi dan diolah data, kemudian dianalisis
dan dibahas untuk disajikan sebagai data hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
I. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), setelah melakukan pengumpulan data secara angket
atau kuesioner, maka dilakukan pengolahan data dan melalui tahap-tahap berikut :
1. Editing/ penyuntingan data
Peneliti memeriksa kembali setiap jawaban yang sudah diisi responden pada
kuesioner yang telah dibagikan untuk menghindari terjadi kesalahan atau
ketidaklengkapan pada pengisian kuesioner.
2. Coding/ lembaran kode
Peneliti memberikan kode pada kuesioner sehingga responden tidak perlu
menulis nama pada lembar jawaban tersebut. Pemberian kode ini juga dengan
maksud agar siswa memberikan jawaban yang jujur tentang kebiasaan
merokok sehingga mereka tidak takut akan diketahui oleh guru-guru mereka.
43
3. Entry/ memasukkan data
Data yang telah dikumpulkan dari kuesioner kemudian dimasukkan ke dalam
master tabel.
4. Tabulasi
Data yang diperoleh kemudian ditabulasi sesuai kategori siswa yang merokok
yang mencakup pengaruh keluarga, pengaruh teman, dan pengaruh iklan.
J. Etika Penulisan
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi dari
pihak institusi dengan mengajukan permohonan izin kepada instansi tempat
penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah dilakukan penelitian dengan
melakukan masalah etika penelitian (Hidayat, A. 2007) yaitu :
1. Lembar persetujuan (informed consent)
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII dan VIII SMPN SATAP
Bloro harus menyatakan kesediaannya mengikuti penelitian dengan mengisi
informed consent. Hal ini juga merupakan bentuk kesukarelaan dari para siswa
untuk ikut serta dalam penelitian.
2. Tanpa nama (anonymity)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden
pada lembar pengumpulan data, peneliti hanya menggunakan inisial atau
memberi nomor atau kode pada masing-masing lembar kuesioner. Inisial
responden hanya digunakan untuk kepentingan klarifikasi apabila terdapat
keraguan dalam pengambilan data.
3. Aspek kerahasiaan
Data yang diperoleh dari responden tentang kebiasaan merokok ini akan
dijamin kerahasiaannya dan penggunaan data tersebut hanya untuk
kepentingan bagi penelitian saja.
4. Asas kemanfaatan
Penelitian dilakukan bermanfaat bagi responden yakni dampak buruk perilaku
merokok itu sendiri baik dari pengaruh keluarga, teman, maupun iklan.
44
L. Hambatan Penelitian
Hambatan penelitian ini adalah :
1. Kurangnya pengetahuan, membaca, mengamati, diskusi dan hal ini sangat
tergantung pada penguasaan teorisasi, logika, dan cara berpikir.
2. Kurangnya memahami masalah yang dihadapi sehingga tidak menyadari
bahwa disekilingnya banyak masalah yang dapat diungkap dan diteliti.
3. Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan
responden.
4. Kurangnya sumber dana selama proses penelitian.
45
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMPN Satap Bloro Kecamatan Nita. SMPN Satap
Bloro didirikan pada tanggal 01 Januari 1910 dengan terakreditasi B. Luas tanah
sekolah yaitu 2.032 m2. SMPN Satap Bloro memiliki batas wilayah, tenaga
pengajar, murid, dan fasilitas penunjang lainnya seperti :
a. Batas Wilayah :
1) Utara berbatasan dengan perkebunan warga
2) Selatan berbatasan dengan jalan raya
3) Barat berbatasan dengan rumah warga
4) Timur berbatasan dengan rumah warga
b. Tenaga Pengajar dan Pegawai :
1) Kepala Sekolah : Martina Portare, S.Ag
2) Guru : 15 orang
3) Pegawai : 3 orang
c. Siswa/I :
1) Pria : 52 orang
2) Wanita : 58 orang
d. Fasilitas penunjang lainnya :
1) Ruang Belajar :6
2) Ruang Kepala Sekolah :1
3) Ruang Guru :1
4) Perpustakaan :1
5) Laboratorium :2
6) Lapangan Olahraga :1
46
siswa. Kelas VIII terdiri dari 16 siswa. Setiap siswa memiliki latar belakang
keluarga yang berbeda. Kebanyakan orang tua siswa bermata pencaharian
petani.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 04 – 05 Mei
2023. Responden penelitian ini adalah siswa yang merokok dan tidak merokok
berjumlah 32 orang. Penelitian ini menggunakan deksriptif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan pengaruh keluarga, teman, dan iklan terhadap perilaku
merokok penelitian adalah sebagai berikut :
47
Berdasarkan tabel 4.3. diatas diketahui jumlah responden secara
keseluruhan adalah 32 orang. Responden menjawab pernyataan
pengaruh keluarga yang berjumlah 6 pernyataan dengan kategori
kurang kuat berjumlah 16 orang (50%), kategori kuat berjumlah 16
orang (50%).
48
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku
merokok di SMPN Satap Bloro bulan Mei 2023
B. Pembahasan
1. Umur
Berdasarkan hasil data penelitian pada tabel 4.1. distribusi frekuensi
responden umur didapatkan umur 14 tahun sebanyak 13 orang (41%) dan yang
paling sedikit yaitu umur 12 tahun sebanyak 2 orang (6%).
Berdasarkan penelitian oleh Runi (2013) anak juga lebih banyak bergaul
dengan teman sebaya di luar rumah sehingga berpotensi membuat anak menjadi
berperilaku merokok. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Mirnawati (2018),
perilaku merokok banyak terjadi dimulai pada masa remaja, semakin muda umur
mulai merokok semakin kuat kebiasaan merokok dan semakin sulit untuk berhenti
merokok.
Hal tersebut terjadi pada usia 14 tahun termasuk dalam fase remaja
pertengahan, seorang anak cenderung berperilaku sesuai dengan lingkungannya.
Perilaku merokok diawali oleh rasa ingin tahu. Setelah mencoba merokok pertama
kalinya, seorang individu menjadi ketagihan merokok dengan alasan seperti
kebiasaan, menurunkan kecemasan, dan mendapatkan penerimaan. Pada
penelitian Rhido (2016 ) yang menyatakan bahwa usia pemula perokok dimulai
dari usia remaja muda yaitu 13 – 15 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian Sarino
49
(2012) yang menyatakan bahwa siswa SMP adalah masa dimana mereka mulai
memasuki usia remaja. Menurut Erickson (dalam medicine and health ) bahwa
remaja mulai merokok karena berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial
yang dialami pada masa perkembangannya yaitu ketika mereka sedang mencari
jati dirinya.
Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Pada umumnya,
mereka mengaku sudah mulai merokok sejak usia 9 – 12 tahun. Kebiasaan
merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan
kesalahpahaman informasi, termakan iklan, atau terbujuk rayuan teman.
2. Pengaruh Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 4.2. distribusi frekuensi responden
dari pengaruh keluarga di SMPN Satap Bloro bulan Mei 2023, menunjukkan
bahwa sebanyak 16 responden (50%) pengaruh keluarga tergolong kuat terhadap
perilaku merokok pada remaja di SMPN Satap Bloro. Hal ini disebabkan karena
orang tua mereka sering merokok di rumah dan menyuruh anak untuk
membelikan rokok.
Hasil penelitian menyimpulkan pengaruh keluarga tergolong kuat terhadap
perilaku merokok pada remaja di SMPN Satap Bloro didukung penelitian yang
dilakukan oleh Astri (2014) dengan hasil sebanyak 38 siswa (53,5%) adanya
hubungan pengaruh keluarga yang tergolong kuat dan mempengaruhi sikap
merokok pada remaja di SMPN 1 Slogohimo, dimana orang tua atau keluarga
mereka sendiri merupakan perokok aktif.
Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Mirnawati (2018) juga
menjelaskan bahwa ayah dan kakak laki-laki merupakan anggota keluarga yang
merokok di rumah. Hal ini sejalan dengan penelitian Rachmat (2013) yang
mendapatkan hasil responden penelitiannya mengaku pernah disuruh membeli
rokok dan responden pernah diajak merokok oleh keluarga.
Akan tetapi berbeda dengan yang diungkapkan Hansel & Mechanic
(1990) sebagaimana dikutip oleh Iqbal (2008) mengemukakan bahwa pada masa
remaja, keluarga tidak menjadi begitu penting dibandingkan dengan lingkungan
sosial.
50
Perilaku orang tua dapat ditiru oleh anaknya baik secara sengaja maupun
tidak sengaja dapat dijadikan role model oleh anaknya. Perilaku orang tua yang
sering merokok di hadapan anaknya akan mendorong si anak untuk menjadikan
perilaku orang tuanya sebagai model untuk ditiru. Jika keluarga tidak ada yang
merokok, maka sikap permisif orang tua merupakan pengukuh positif atas
perilaku merokok. Begitu juga sebaliknya, jika anggota keluarga adalah seorang
perokok maka perilaku orang tua tersebut merupakan pengukuh negative atas
perilaku merokok anaknya.
3. Pengaruh Teman
Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 4.3. distribusi frekuensi responden
dari pengaruh teman di SMPN Satap Bloro bulan Mei 2023 menunjukkan
bahwa sebanyak 30 responden (94%) pengaruh teman tergolong kurang kuat
terhadap perilaku merokok sedangkan 2 responden (6%) lebih sedikit
tergolong kuat terhadap perilaku merokok pada remaja di SMPN Satap Bloro.
Hal ini dipengaruhi oleh ajakan teman sebayanya untuk merokok.
Perilaku merokok ini juga didukung oleh Eka (2021) dengan hasil
didapatkan interaksi teman sebaya sebagian besar dapat mempengaruhi,
mengubah, atau memperbaiki kelakukan individu antara 2 orang atau lebih
yang memiliki keadaan atau tingkat perkembangan yang setingkat dengan usia
yang tidak harus sama.
Sementara itu, berkaitan dengan interaksi teman sebaya dapat
diketahui bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya.
Interaksi teman sebaya memiliki peran besar dalam mempengaruhi perilaku
merokok remaja akibat dari tata pergaulan yang berlaku di kalangan remaja.
Hal ini tidak terlepas dari rasa ingin diterima di kalangan teman sebayanya,
sehingga remaja akan mengikuti arus dari cara bergaul di lingkungannya
terutama teman sebayanya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Suryati (2015) bahwa teman sebaya beresiko rendah terhadap perilaku
merokok pada remaja. Hal ini terjadi karena, remaja pandai menempatkan
51
dirinya pada lingkungan teman sebaya yang baik dapat mengembangkan
identitas dirinya yang positif.
Pengaruh positif lain diterima dari teman sebaya. Hasil penelitian ini
memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Arvin (2010) bahwa lingkungan
teman sebaya memberikan sumbangan efektif. Lingkungan teman sebaya
mempunyai arti yang sangat penting bagi remaja. Kebutuhan untuk diterima
dan usaha untuk menghindari penolakan kelompok teman sebaya merupakan
yang sangat penting.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok salah satunya
tekanan teman sebaya, berteman dengan perokok di usia muda, pada usia
remaja, teman sebaya memiliki peran dan pengaruh yang kuat bagi remaja,
terutama dalam hal pembentukan sikap dan perilaku. Salah satu karakteristik
adalah ingin bergabung dan menyesuaikan diri dengan suatu kelompok.
Remaja yang merokok berpendapat bahwa perilakunya dipengaruhi oleh
faktor lingkungan dan faktor psikologis. Faktor tersebut berkaitan dan
pengaruh ajakan teman dan berawal dari coba-coba. Mereka ingin terlibat
sebagai remaja yang bebas. Selain itu, remaja yang merokok merasa kurang
percaya diri dan memiliki emosi yang belum stabil. Kebanyakan dari remaja
tersebut belum bisa membedakan antara perilaku positif dan negative.
4. Pengaruh Iklan
Hasil penelitian dari tabel 4.4. distribusi frekuensi responden dari
pengaruh iklan di SMPN Satap Bloro bulan Mei 2023 menunjukkan bahwa
sebanyak 32 responden (100%) pengaruh iklan tergolong kurang kuat terhadap
perilaku merokok pada remaja di SMPN Satap Bloro. Dibanding dengan
pengaruh keluarga dan teman, iklan memiliki pengaruh paling kecil menurut
penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2015) yang berjudul “hubungan
antara persepsi terhadap iklan rokok dengan perilaku merokok pada remaja”
dengan hasil jika persepsi terhadap iklan rokok negative/rendah maka perilaku
merokok pada remaja akan cenderung rendah. Penelitian yang dilakukan
Beach et al (dalam Nurhayati, 2011) menunjukkan bahwa semakin tinggi
paparan penggunaan rokok di film secara signifikan akan meningkatkan
52
ekspetasi positif terhadap rokok. Hal ini memberikan arti bahwa persepsi
positif terhadap iklan rokok dapat memberikan stimulasi pada remaja untuk
merokok.
Meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk merokok, khususnya
remaja tidak terlepas dari pengaruh tayangan iklan di media massa. Yang lebih
5. Perilaku Merokok
Hasil data penelitian pada tabel 4.5. distribusi frekuensi responden
perilaku merokok di SMPN Satap Bloro bulan Mei 2023 menunjukkan bahwa
sebanyak 28 orang (88%) dengan kategori ringan terhadap perilaku merokok
53
pada remaja di SMPN Satap Bloro lebih tinggi dibandingkan dengan kategori
sedang sebanyak 4 orang (12%).
Remaja mencoba untuk melakukan aktivitas yang dilakukan oleh orang
dewasa. Dan membuktikan bahwa dirinya mampu berbuat seperti yang
dilakukan orang dewasa. Kenyataannya yang terjadi bahwa remaja seringkali
54
C. Keterbatasan
1. Keterbatasan yang dihadapi peneliti seperti pengetahuan, pengalaman, sarana,
dana, dan waktu penelitian sehingga sampel yang digunakan terbatas
jumlahnya, maka hasilnya tidak optimal.
2. Pada penelitian ini hanya mendapatkan data secara subjektif dari responden
sehingga hasilnya belum optimal.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
56
Perilaku merokok dengan kategori ringan berjumlah 28 orang (88%), kategori
sedang berjumlah 4 orang (12%).
57
58
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Singgih D.G. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT.BPK Gunung
Mulia.
Siregar,S.(2013).Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Sitepoe, M. (2009). Kekhususan Rokok Indonesia.Jakarta : Grasindo.
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural : editor, Esty Whayuningsih – Jakarta : EGC.
Sugiyono. (2014). Metode Peneltian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.
Tarwoto. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan edisi empat. Jakarta :
Salemba Medika.
Tjiptono,F. (2005). Brand Management & Strategy. Jogjakarta : Penerbit Andi.
61
LAMPIRAN
62
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth : Calon Responden
di –
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini mahasiswa keperawatan program studi
D-III Keperawatan Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela.
Nama : FLORENTINA YULIANA VICI
NIM : 22/5/2020/00444
Sedang mengadakan penelitian tentang : Gambaran Pengaruh Keluarga,
Teman, dan Iklan Terhadap Perilaku Merokok Pada Remaja Pria di SMPN
SATAP Bloro Kecamatan Nita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pengaruh keluarga, teman, dan iklan terhadap perilaku merokok pada
remaja.
Mengingat pentingnya masalah tersebut dan demi meningkatkan mutu
pendidikan yang dapat memberikan tambahan informasi dan pembinaan lanjutan
terhadap pengaruh perilaku merokok pada remaja, maka saya mengharapkan
ketersediaan saudara menjadi responden dalam penelitian ini.
Dalam mengisi kuesioner, saya berharap saudara mengisinya dengan jujur
sesuai dengan kenyataan yang dialami selama dalam kehidupan sehari – hari. Jawaban
saudara akan dijamin kerahasiaannya. Jika bersedia menjadi responden, maka saya
mohon menandatangani surat persetujuan terlampir.
Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas ketersediaan saudara saya
ucapkan terima kasih.
Nita, Februari2023
Peneliti
Lampiran 2
63
JADWAL KEGIATAN
Gambaran Pengaruh Keluarga, Teman, dan Iklan Terhadap Perilaku Merokok Pada Remaja
Pria di SMPN SATAP Bloro
Identifikasi
masalah
Studi
kepustakaan
Pembuatan
proposal
Ujian proposal
Revisi
Penelitian
Konsultasi hasil
Ujian KTI
Laporan KTI
Juni
64
Kegiatan 1 2 3 4
Pengajuan judul
Identifikasi masalah
Studi kepustakaan
Pembuatan proposal
Ujian proposal
Revisi
Penelitian
Konsultasi hasil
Ujian KTI
Laporan KTI
Lampiran 3
65
A. Data Demografi
1. Nama (Inisial) : …………………………
2. Umur : …………………………
3. Kelas : ....………………………
B. Perilaku Merokok
Petunjuk: Berilah tanda check list (√) pada kolom yang telah
disediakan sesuai dengan pilihan anda.
SL : Selalu (4)
SR : Sering (3)
KD : Kadang-Kadang (2)
TP : Tidak Pernah (1)
NO PERNYATAAN SL SR KD TP
A. PENGARUH KELUARGA
1 Saya merokok di rumah bersama orang tua
2 Orang tua saya sering menyuruh saya untuk
membelikan rokok
3 Saya merokok karena meniru orang tua
4 Orang tua saya sering merokok di rumah
5 Saya merokok karena melihat keluarga atau orang
tua merokok
6 Orang tua saya selalu menyediakan rokok di
rumah
NO PERNYATAAN SL SR KD TP
B. PENGARUH TEMAN
66
NO PERNYATAAN SL SR KD TP
C. PENGARUH IKLAN
67
NO PERNYATAAN SL SR KD TP
D. PERILAKU MEROKOK
26 Saya menghabiskan 2-8 batang rokok perhari
27 Saya menghabiskan 9-15 batang rokok perhari
28 Saya menghabiskan lebih dari 15 batang rokok
perhari
29 Saya merokok setiap pagi
30 Saya merokok setiap siang
31 Saya merokok setiap sore
32 Saya merokok setiap malam
33 Saya merokok setiap hari
34 Saya kuat sehari penuh tidak merokok
35 Saya merokok ketika mengerjakan PR
36 Saya merokok ketika mengendarai motor
37 Saya merokok di dalam angkutan umum
38 Saya merokok di dalam kamar
39 Mulut saya terasa asam apabila tidak merokok
40 Saya merasa pusing apabila tidak merokok
Interpretasi :
Kuat : > 12
2 Pengaruh teman Pernyataan 7 – 20
Kurang Kuat : < 34
Kuat : > 34
3 Pengaruh iklan Pernyataan 21 – 25
Kurang kuat : < 10
Kuat : > 10
4 Perilaku merokok Pernyataan 26 – 40
Ringan : < 15
Sedang : < 45
Berat : > 45
Lampiran 4
Maka saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi sebagai responden pada penelitian tersebut di atas.
(………………………………..)
70
71