Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/367992288

Peluang dan Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Alam


Bukittinggi

Preprint · February 2023


DOI: 10.13140/RG.2.2.21341.69604

CITATIONS READS

0 4,722

2 authors, including:

Mugni Bustari
Monash University (Australia)
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Mugni Bustari on 02 February 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Peluang dan Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Alam Bukittinggi

Mugni Bustari
Sekolah Alam Bukittinggi
mugnibustari@gmail.com

Abstrak
I. PENDAHULUAN
Kurikulum pendidikan adalah komponen penting dalam
Kurikulum memegang peranan kunci dalam menentukan
penyelenggaraan pendidikan. Wen Su (2012) dalam studinya
arah, tujuan, pembelajaran dan evaluasi kegiatan
menjelaskan bahwa kurikulum mempunyai lima definisi,
pembelajaran. Kurikulum pembelajaran terus mengalami
yaitu kurikulum sebagai satu set tujuan, kurikulum sebagai
perubahan dalam rangka memenuhi tuntutan zaman untuk
peningkatan kualitas pendidikan Dalam rangka konten belajar dan tujuan, kurikulum sebagai rencana,
kurikulum sebagai dokumen dan kurikulum sebagai
menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka lebih
gabungan pengalaman yang terdiri dari konten pembelajaran,
cepat , tepat dan efektif maka diperlukan untuk kajian apa
tujuan, medode, asesmen, aktivitas ekstrakurikuler, hidden
saja yang menjadi peluang dan tantangan implementasi
curriculum dan budaya. Studi yang dilakukan oleh
Kurikulum Merdeka di sekolah. Penulis memfokuskan studi
Herdiansyah dan Kurniati (2020) mendefinisikan kurikulum
pengamatan pada Sekolah Alam Bukittinggi dengan
sebagai pedoman pendidikan yang harus dimanajemen
pedekatan kualitatif deskriptif dengan metode penelitian
dengan efektif, terstruktur dan terukur guna menyesuaikan
studi pustaka. Peluang yang ditemukan terkait implementasi
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja juga eksistensi bangsa.
Kurikulum Merdeka di Sekolah Alam Bukittinggi agar lebih
Pada paper ini, definisi kurikulum merujuk pada UU Nomor
efektif adalah pertama, partisipasi guru (fasilitator) pada
20 Tahun 2003 pasal 1 yang menyatakan bahwa kurikulum
kegiatan Lokakarya (Workshop) Kurikulum Mereka, Kedua,
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
relevansi era tantara Kurikulum Merdekan dan Kurikulum
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Khas Sekolah Alam Bukittinggi, serta peran kepala sekolah
pedoman penyelenggaraan kegiatan pelajaran untuk
dan tim kurikulum dalam memotivasi guru (fasilitator)
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan definisi
terkait implementasi Kurikulum Merdeka. Sedangkan
para ahli dan Undang-Undang tentang sistem pendidikan
tantangan yang dihadapi Sekolah Alam Bukittinggi dalam
dapat dipahami bahwa kurikulum pendidikan memegang
implementasi Kurikulum Merdeka adalah kompleksitas
peranan kunci dalam menentukan arah, tujuan, pembelajaran
pemahaman aktor dunia pendidikan dalam memaknai
dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
implementasi Kurikulum Merdeka; kompetensi dan
kreativitas guru (fasilitator) dalam mengimplementasikan Kurikulum pendidikan di Indonesia dirancang untuk
Kurikulum Merdeka dan supervisi implementasi kurikulum mencapai tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam
merdeka. Penemuan terkait peluang dan tantangan UU no.20. Tahun 2003 yaitu
implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Alam
“mencerdaskan kehidupan bangsa dan
diharapkan menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah, guru
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
dan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tepat agar
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
tujuan dari kurikulum merdeka belajar dapat tercapai
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
dengan efektif. Penemuan ini juga diharapkan bermanfaat
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
sebagai tambahan ilmu pengetahuan pada penelitian
rohani, keperibadian yang mantap dan mandiri serta
pendidikan selanjutnya.
rasa tanggung-jawab kemasyarakatan yang

Keywords: Kurikulum Merdeka, Sekolah Alam kebangsaan”.


Peluang, Tantangan, Guru.
Dalam rangka mewujudkan kualitas sumber manusia
yang berkualitas seperti yang diharapkan pada tujuan
pendidikan nasional, maka kurikulum pendidikan Indonesia kurikulum yang bisa digunakan yaitu kurikulum 2013,
mengalami perubahan sebanyak sebelas kali dalam kurikulum darurat dan kurikulum merdeka. Menurut Menteri
perjalanan sejarah dari tahun 1945 sampai 2023. Munirah Nadiem Anwar Makarim kurikulum merdeka merupakan
(2015) berpendapat bahwa perubahan pada kurikulum kurikulum yang jauh lebih ringkas,sederhana dan lebih
pendidikan Indonesia disebabkan oleh banyak faktor fleksible untuk bisa mendukung learning loss recovery
beberapa diantaranya karena dinamika perubahan dan akibat pandemic COVID-19 (Direktorat Sekolah Dasar,
perkembangan zaman yang terjadi sangat cepat yang 2022)
dipengaruhi oleh situasi politik, sosial budaya, ekonomi, dan
Penerapan Kurikulum Merdeka secara terbatas ditujukan
lain sebagainya. Perubahan kurikulum pendidikan menjadi
untuk tiga hal. Pertama, sebagai bagian dari proses
kurikulum merdeka terjadi atas dasar evaluasi dan hasil
penyempurnaan kurikulum sehingga memiliki dampak
penyempurnaan kurikulum pendidikan sebelumnya. Alasan
paling optimal dalam mengurangi risiko learning loss dan
rasional atas perubahan kurikulum pendidikan Indonesia
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia di masa yang
adalah rendahnya kemampuan siswa Indonesia pada hasil tes
akan datang. Kedua, untuk menghasilkan praktik-praktik
PISA (The Programmed For International Student
baik bagi guru serta kepala sekolah yang berpengalaman
Assesment) 2018 (OECD,2018). PISA adalah program untuk
dalam mengadopsi kurikulum yang kemudian dapat
mengukur prestasi bagi anak usia 15 pada bidang
diimbaskan pada sekolah lainnya. Ketiga, pendekatan
matematika, sains dan literasi yang dilaksanakan tiga tahun
adaptasi kurikulum secara terbatas dan bertahap juga
sekali oleh Organization for Economic Co-Operational and
ditujukan untuk memberikan ruang kepada daerah untuk
Development. Penilaian PISA saat ini, telah dijadikan
mempersiapkan SDM selama fase adopsi untuk memberikan
sebagai referensi acuan dan evaluasi terhadap kualitas
penguatan kurikulum yang akan digunakan di masa yang
pendidikan suatu negara, termasuk Indonesia.
akan datang. ( BSKASP,2022)
Faktor pendorong lain terjadinya perubahan kurikulum
Sekolah Alam Bukittinggi yang merupakan sebuah
pendidikan di Indonesia adalah fenomena Learning Loss
institusi sekolah formal yang mempunyai konsep kurikulum
yang terjadi selama COVID-19 ( Muthmainnah dan
khas sekolah alam pada tahun ajaran 2022/2023 juga mulai
Rohmah, 2022). Learning loss adalah menurunnya
menerapkan kurikulum merdeka untuk kelas 1 dan 4, serta
keterampilan ataupun pengetahuan secara akademis pada
tetap menerapkan kurikulum 2013 pada kelas lainnya.
anak (Andriani et al., 2021). Selain itu, pengertian learning
Berdasarkan tiga tujuan penerapan kurikulum merdeka yang
loss adalah hilangnya ketertarikan belajar pada anak karena
terdapai pada dokumen kajian akademik kurikulum merdeka
kurangnya interaksi dengan guru saat proses pembelajaran.
oleh Kemendikbud, maka perlu dilakukan analisis lebih
Istilah learning loss sendiri tidak asing didengar dalam
mendalam terkait penerapan kurikulum merdeka di sekolah
bidang pendidikan di Indonesia (Jojor dan Sihotang, 2022).
Alam Bukittinggi. Oleh karena itu, pertanyaan kunci pada
Tanda-tanda yang dapat dilihat ketika anak mengalami
paper ini adalah Apakah peluang dan tantangan
learning loss yaitu menurunnya intelektual dan keterampilan,
implementasi kurikulum merdeka di sekolah alam
mundurnya prestasi belajar, tumbuh kembang anak yang
bukittinggi?
terganggu, anak mengalami tekanan psikologis dan
psikososial dan kesenjangan akses belajar (Budi dan Utami, Kajian yang lebih mendalam terkait tantangan dan
peluang implementasi kurikulum merdeka di sekolah Alam
2021).
adalah penting sehingga pihak sekolah dan guru dan
Upaya pemerintah dalam menanggapi masalah
mengambil kebijakan yang tepat dalam rangka mencapai
pendidikan ini dengan mempertimbangkan situasi satuan
tujuan dari kurikulum merdeka belajar dan tujuan dari
tingkat pendidikan atau sekolah yang berbeda-beda di
pendidikan nasional Indonesia.
seluruh wilayah Indonesia , maka diberikan tiga opsi
II. METODE dan keterampilan. Dalam setiap Capaian Pembelajaran (CP)

Karya tulis ilmiah (paper) ini ditulis dengan pedekatan juga dirumuskan karakteristik dari setiap mata pelajaran

kualitatif deskriptif, metode penelitian studi pustaka. Studi termasuk domain atau elemen pembentuk mata pelajaran

Pustaka merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh peneliti tersebut sehingga menjadi lebih terlihat kompetensi dan/atau

untuk mendapatkan informasi yang sedang diteliti konsep utama apa yang dipelajari peserta didik dan

berdasarkan buku-buku, laporan ilmiah, karangan ilmiah, berkembang dari satu fase ke fase berikutnya.

disertasi,pengamatan dan sumber tertulis lain baik tercetak Hal menarik untuk diketahui lebih lanjut adalah terkait

maupun elektronik. Sumber-sumber data dan informasi prinsip pembelajaran dan ssesmen Kurikulum Merdeka.

dimanfaatkan secara maksimal dalam membangun ide-ide Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik

yang relevan dengan penelitian. Teknik analisis data dalam dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

penelitian ini adalah teknik analisis konten (content belajar. Terdapat lima prinsip pembelajaran pada kurikulum

analysis). Teknik analisis data meliputi merumuskan tujuan Merdeka yaitu pembelajaran dirancang dengan

yang ingin dicapai, mendefinisikan konsep-konsep penting, mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat

mengkhususkan unit yang dianalisis, mencari data yang pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan

relevan, membangun rasional atau hubungan konseptual belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan

data-data yang dikumpulkan untuk menyajikan data. Hasil peserta didik yang beragam sehingga pembelajaranmenjadi

penelitian disajikan secara deskriptif sesuai dengan masalah dan menyenangkan.

dan tujuan penelitian (Alfath, et al., 2022) . Selain itu yang perlu diperhatikan pada prinsip
pembelajaran kurikulum merdeka adalah adanya fase,
III. PEMBAHASAN
keluasaan target capaian pembelajaran selama satu tahun

A. Kurikulum Merdeka yang pencapaiannya tidak harus berurutan tetapi sesuai

Kurikulum merdeka adalah kurikulum pendidikan dengan kemampuan siswa. Prinsip kedua pembelajaran

terbaru yang diterapkan di Indonesia dalam rangka dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas

pemulihan pembelajaran. Kurikulum merdeka diharapkan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Prinsip ketiga

dapat mengakomodasi minat, bakat, dan kemampuan peserta adalah proses pembelajaran mendukung perkembangan

didik, serta penyesuaian beban kerja dan linieritas guru kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik. Prinsip

bersertifikat pendidik. Struktur kurikulum merdeka pada ke empat adalah pembelajaran yang relevan, yaitu

Pendidikan Dasar dibagi menjadi dua kegiatan utama yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,lingkungan, dan

pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil budaya peserta didik, serta melibatakn orang tua dan

pelajaran Pancasila. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler komunitas sebagai mitra. Prinsip terakhir adalah

untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran berorientasi pada masa depan yang

pembelajaran. Sedangkan kegiatan projek penguatan profil berkelanjutan.

pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya Pembelajaran kurikulum merdeka sudah sepatutnya

pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada selaras dengan asesmen karena merupakan komponen yang

Standar Kompetensi Lulusan. saling berkaitan satu sama lain. Asesmen atau penilaian

Kurikulum merdeka yang fokus pada kompetensi, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi

menyederhakanan muatan pelajaran sehingga dapat untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

mempelajari suatu konsep secara lebih mendalam dengan Adapun prinsip asesmen sebagai berikut, pertama, Asesmen

waktu yang lebih banyak. Selain itu capaian pembelajaran merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,fasilitasi

dirancang dalam fase-fase yang dirumuskan dalam bentuk pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik,

naratif yang merangkaikan kemampuan pengetahuan, sikap, sebagai umpan balik untuk pendidik,peserta didik, dan orang
tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan meliputi pengetahuan,karakter, kreativitas dan inovasi.
strategi pembelajaran. Selanjutnya Asesmen dirancang dan Selain itu, partisipasi guru dalam kegiatan pelatihan,
dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan seminar dan workshop juga meningkatkan motivasi guru
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan dalam melaksanakan kurikulum merdeka pada proses
asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran. pembelajaran di kelas. Hal ini merupakan peluang positif
Asesmen pada kurikulum merdeka pada prinsipnya terhadap efektifitas penerapan kurikulum merdeka di
dirancang secara adil,proporsional,valid,dan dapat (reliable) Sekolah Alam Bukittinggi.
untuk menjelaskan kemajuan belajar, Selanjutnya laporan
kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat b. Relevansi erat antara prinsip pembelajaran dan
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang asesmen Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Khas
bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai Sekolah Alam Bukittinggi
serta startegi tindak lanjut. Prinsip berikutnya bahwa hasil Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada guru
asesmen digunakan oleh peserta didik,pendidik, tenaga dan satuan pendidikan dalam melaksanakan metode atau
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi model pembelajaran, namun agar lebih terarah terdapat
untuk meningkatkan mutu pembelajaran (BSKAP,2022). prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang
diharapkan oleh pemerintah. Pembelajaran diharapkan
B. Peluang dan Tantangan Implementasi Kurikulum memberikan pengalaman belajar yang
Merdeka di Sekolah Alam Bukittinggi berkualitas,interaktif dan kontekstual. Pada siklus
1. Peluang Penerapan Kurikulum Merdeka pembelajaran terdapat enam poin penyelenggaraan yang
a. Lokakarya (Workshop) meningkatkan mompetensi diharapkan yaitu (1) interaktif; (2) Inspiratif, (3)
Guru (Fasilitator) dalam memahami garis besar menyenangkan; (4) Menantang; (5) Memotivasi peserta
Kurikulum Merdeka didik unutk berpartisipasi aktif; dan (6) memberikan
Pada awal tahun 2022 guru (fasilitator) Sekolah Alam ruang yang cukup bagi Prakarsa, kreativitas,
Bukittinggi telah mengikuti sejumlah pelatihan dan/atau kemandirian sesuai bakat,minat dan perkembangan fisik,
workshop dengan topik utama penerapan Kurikulum serta psikologis peserta didik. Sehingga kurikulum
Merdeka di Sekolah Dasar. Partisipasi guru (fasilitator) merdeka yang telah dirancang oleh pemerintah
Sekolah Alam Bukittinggi pada Lokakarya (workshop) merekomendasikan penerapa teori belajar
Kurikulum Merdeka meningkatkan kompetensi guru konstruktivisme dalam pembelajaran di kelas.
dalam memahami prinsip kurikulum merdeka. Pembelajaran konstruktivise juga dikenal dengan proses
Lokakarya (workshop) juga melibatkan guru pendidikan learning,relearning, dan unlearning. Proses learning
dasar negeri dan swasta di selingkungan Kecamatan Aur adalah proses belajar suatu hal yang baru dan relearning
birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi. Hal ini sesuai adalah penguatan hal yang telah dipelajarinya.
dengan temuan studi oleh Wibawa,et.al (2022) bahwa Sementara itu, unlearning adalah suatu proses belajar hal
pelatihan berupa seminar/workshop dapat meningkatkan baru yang mengoreksi hal yang semula dipahami atau
kemampuan guru terkait topik implementasi Kurikulum merombak konstruksi pemahaman mereka (Eggen dan
Merdeka. Sebagai contoh, guru mendapatkan Kauchak, 2016). Pada pembelajaran konstruktivisme
pengetahuan terkait Capaian Pembelajaran (CP), Alur peserta didik mengkonstruksikan pemahamannya
Tujuan Pembelajaran (ATP) serta sharing session modul melalui berbagai proses belajar di ruang kelas,luar kelas
ajar kurikulum merdeka Peningkatan kemampuan dan bahkan juga di luar sekolah. Teori Pembelajaran
kapasitas guru berperan penting untuk mewujudkan konstruktivisme mempunyai relevansi yang erat dengan
penyelenggaraan pendidikan yang komprehensif, pembelajaran yang diselenggarakan oleh Sekolah Alam
Bukitinggi. Pembelajaran di Sekolah Alam Bukittinggi kasar, seperti memanjant dan melompat di sekitar pohon.
mempunyai ciri berupa ragam aktivitas yang didasarkan Kegiatan pemberlajaran Belajar Bersama Ala mini ini
pada empat pilar kurikulum khas sekolah alam yaitu memberikan pelajaran bermakna pada peserta didik
pilar akhlak, pilar logika, pilar kepemimpinan dan pilar dengan mengambil pohon sebagai media yang bisa
kewirausahaan. dilihat lansung dna disentuh. Konsep belajar bersama
alam juga sama dengan konsep belajar di Minangkabau
Kurikulum merdeka merekomendasikan sejumlah yang terkenal dengan peribahasa “ Alam takambang
model pembelajaran yang mendukung teori manjadi guru”. Peribahasa yang dibangun atas dasar
konstruktivisme seperti inquiry learning dan project- keyakinan bahwa semua ilmu pengetahuan yang
based learning. Pembelajaran berbasis project dapat dipelajari manusia diharapkan mampu membaca tanda-
diamati pada struktur kurikulum merdeka yaitu projek tanda kekuasaan Allah SWT dan mendekatkan diri
penguatan profil pelajar Pancasila. Pembelajaran kepada pencipta.
berbasis project di Sekolah Alam Bukittingi juga Pembelajran melalui Proyek Penguatan Profil
dipadukan dengan metode Belajar Bersama Alam (BBA) Pelajar Pancasila yang dicanangkan oleh pemerintah
yang merupakan ciri khas dari Sekolah Alam. Safar berpeluang besar diterapkan di Sekolah Alam
(2021) menjelaskan bahwa metode belajar bersama alam Bukittinggi. Pendidik (Fasilitator) di Sekolah Alam
adalah metode yang mengintegrasikan berbagi bidang Bukittinggi sudah terbiasa dengan pembelajaran berbasis
ilmu pengetahuan, menggunakan media alam dengan project sehingga kesulitan dalam pelaksanaan proyek
cara terlibat lansung dengan metode pembelajaran dapat diminimalisir dan pelaksanaan proyek dapat
bertujuan mendapatkan pengalaman belajar total dan dikembangkan sesuai kurikulum operasional khas
diakhiri dengan mengikat makna melalui refleksi. Sekolah Alam Bukittinggi. Pembelajaran berbasis
Contohnya, peserta didik di Sekolah Alam bisa belajar project ini dapat dilakukan di sekolah dan juga ada
berbagai mata pelajaran ( Matematika, Sains, Bahasa dilaksanakan di rumah bersama orang tua sehingga
Indonesia, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan diberi nama Project With Parents yang telah
Kewarganegaraan, Seni Rupa, dan PJOK) melalui pohon dilaksanakan sejak pertama kali sekolah alam berdiri di
seri/kersen yang mempunyai nama ilmiah Muntingia Bukittinggi. Di kelas 1 pembelajaran Proyek Penguatan
calabura. Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilaksanakan pada
Peserta didik di Sekolah Alam Bukittinggi belajar semester 1 tahun ajaran 2022/2023 berorientasi masa
Bahasa Indonesia tentang kosa kata yang ada pada depan berkelanjutan. Tema pelajaran P5 di kelas 1
bagian-bagian pohon, Peserta didik belajar matematika adalah Membuat kota kucing dan celengan dari barang
dengan menghitung jumlah daun pada ranting yang Bekas. Manfaat dari proyek ini mampu mengembnagkan
diambil sebagai sampel, peserta didik juga dapat kreativitas dan imajinasi peserta didik. Selain itu melalui
menghitung dimensi (ukuran pohon). Saat pelajaran proyek ini peserta didik belajar bekerja sama (goting
Sains, peserta didik belajar mengenai karakteristik dan royong) dalam menyelesaikan proyek. Peserta didik juga
pohon sebagai kelompok tumbuhan. Pohon Seri juga menggunakan nalar yang kritis sesuai tahap
bisa dijadikan media untuk pelajaran Pendidikan Agama perkembangan mereka untuk menyelesaikan proyek
Islam terkait penciptaan pohon dan manfaatnya yang yang telah direncakana. Selain itu pelajaran P5 di kelas 1
dapat menambah rasa syukur. Pada pelajaran Seni Rupa dengan tema membuat kota kucing dan celengan dari
peserta didik juga bisa belajar aneka warna dan tekstur barang menumbuhkan karakter bijak dalam mengelola
yang ada pada pohon. Selain itu, peserta didik dapat sampah, meningkatkan kepedulian anak terhadap
melatih kekuatan fisik dengan berlatih gerak motorik lingkungan, mengajarkan gaya hidup hemat dan
memupuk sikap ARIH. ARIH adalah nilai yang kurikulum merdeka semakin kompleks dengan adanya
dijunjung oleh Sekolah Alam Bukittinggi, dimana ARIH perdebatan, kesepakatan dan kompromi antar berbagai
mempunyai pengertian yaitu respon terbaik terhadap stakeholders dalam satuan pendidikan dan pemerintah
fenomena sekitar berdasarkan zikir dan fikir. Projek daerah serta pusat. Hal ini menyebabkan keputusan yang
penguatan profil pelajar Pancasila yang telah dibuat oleh birokrat akar rumput (street-level
dilaksanakan di kelas 1 menjadi fondasi untuk peserta bureaucrats) yaitu guru, kepala sekolah dan pemerintah
didik agar memiliki karakter dan kompetensi sebagai daerah terkait kurikulum merdeka seringkali berbeda
warga dunia masa depan. dengan kurikulum yang dikeluarkan pemerintah
(intended curriculum)
c. Peran Kepala Sekolah dan Tim Kurikulum dalam
memotivasi guru (fasilitator) terkait implementasi b. Kompetensi dan kreativitas guru (fasilitator) dalam
Kurikulum Merdeka. mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Peluang besar dari penerapan Kurikulum Merdeka di Tantangan kedua terkait penerapan kurikulum
Sekolah Alam Bukittinggi juga didukung oleh peran merdeka di Sekolah Alam Bukittinggi adalah
kepala sekolah dan wakil kurikulum Sekolah Alam pengembangan kompetensi guru dalam menyikapi
Bukittinggi dalam memotivasi fasilitator untuk kebijakan kurikulum merdeka yang harus disesuaikan
berpartisipasi dalam seminar/workshop Kurikulum dengan kurikulum operasional sekolah, karakteristik
Merdeka. Dalam rangka untuk menyukseskan siswa dan kondisi sosial, budaya dan geografis sekolah.
implementasi Kurikulum Merdeka Kepada Sekolah juga Meskipun guru sudah mendapatkan berbagai
berperan sebagai partisipator dalam rapat atau diskusi dukungan eksternal untuk peningkatan kompetensi guru
secara rutin. Implementasi kurikulum merdeaka tidak seperti pelatihan dan seminar kurikulum merdeka,
berjalan efektif jika tidak adalah Kepala Sekolah karena platform merdeka mengajar yang memberikan
seperti yang diungkapkan Isa et.al (2022) pada studinya kemudahan akses berbagi ide perangkat aja namun guru
bahwa Kepala sekolah dalam implementasi kurikulum (fasilitator) masih mengalami tantangan dalam
merdeka berfungsi sebagai Educator, Manajer, pengembangan perangkat pembelajaran yang sesuai
Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan dengan khas metode pembelajaran Sekolah Alam
Motivator. Bukittinggi. Kreativitas guru (fasilitator) dalam merajut
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
2. Tantangan Penerapan Kurikulum Merdeka siswa dan sekolah perlu dibarengi dengan penguatan
a. Kompleksitas pemahaman aktor dunia pendidikan terhadap pemahaman kurikulum khas sekolah alam
dalam memaknai implementasi Kurikulum beserta kurikulum merdeka. Selain faktor eksternal,
Merdeka. peningkatan kompetensi guru juga memerlukan faktor
Tantangan pertama terkait penerapan kurikulum pendukung internal seperti motivasi dari dalam diri guru
merdeka di Sekolah Alam Bukittinggi adalah untuk terus belajar dan berkembang menjadi lebih baik.
kompleksitas pemahaman aktor dunia pendidikan dalam Guru diharapkan mampu menyadari peran pentingnya
memaknai penerapan kurikulum merdeka. Hal ini sesuai sebagai sebuah profesi yang memberikan pelayan publik
dengan studi Spillane et al. (2002) bahwa kompleksitas di bidang pendidikan yang mampu membawa
proses implementasi di tingkat satuan pendidika terjadi kesejahteraan di masa depan untuk generasi penerus
sejak para pelaku kebijakan di tingkat lokal (guru, kepala bangsa.
sekolah,pemerintah daerah) menginterpretasi atau Beberapa usaha lainnya yang dapat dilakukan untuk
memaknai kebijakan. Proses pemaknaan (sensemaking) mengembangkan kreativitas guru adalah (1)Pemberian
pembinaan dan pengembangan, (2) Pemberian reward erat antara prinsip pembelajaran dan asesmen Kurikulum
bagi guru yang memiliki kreativitas yang tinggi, (3) Merdeka dan Kurikulum Khas Sekolah Alam
Memagangkan guru, (4) Melakukan studi kasus, (5) Bukittinggi, dan peran Kepala Sekolah dan Tim
Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, (6) Kurikulum dalam memotivasi guru (fasilitator) terkait
Memberi kebebasan dan (7) Pemberian supervisi implementasi Kurikulum Merdeka.Sedangkan, tantangan
(Oktavia,2014). yang dialami Sekolah Alam Bukittinggi dalam
c. Supervisi implementasi kurikulum merdeka implementasi Kurikulum Merdeka adalah kompleksitas
Pelaksanaan supervisi kepada guru terkait pemahaman aktor dunia pendidikan dalam memaknai
penerapan kurikulum merdeka mempunyai peran implementasi Kurikulum Merdeka, kompetensi dan
penting. Hartanto dan Purwanto (2019) menjelaskan kreativitas guru(fasilitator) dalam mengimplementasikan
bahwa supervisi guru dapat memberikan manfaat berupa Kurikulum Merdeka dan supervisi implementasi
pengembangan profesionalisme dan peningkatan kinerja kurikulum merdeka.
guru dalam menerapkan kurikulum merdeka di Sekolah Penemuan terkait peluang dan tantangan
Alam Bukittinggi. Kinerja guru yang baik memberikan implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Alam
dampak terselenggaranya pembelajaran yang berkualitas. diharapkan menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah,
Supervisi kepada guru juga bersifat untuk membantu guru dan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang
guru dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi agar tepat agar tujuan dari kurikulum merdeka belajar dapat
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Supervisi tercapai dengan efektif. Penemuan ini juga diharapkan
diharapkan lebih intensif dan berkala dan disertai umpan bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan pada
balik yang bermakna sebagai bentuk respon terhadap penelitian pendidikan selanjutnya. Upaya yang dapat
kendala yang dialami guru (fasilitator) dalam dilakukan untuk memperbesar peluang dan
menerapkan kurikulum merdeka. Kegiatan monitoring meminimalisir tantangan implementasi Kurikulum
dan evaluasi juga perlu dilaksanakan dengan menyeluruh Merdeka di Sekolah Alam adalah dengan menjalin
untuk tujuan memperbaiki kualitas implementasi keterbukaan, kepercayaan, dan diskusi yang terarah
Kurikulum Merdeka ke tahapan selanjutnya untuk evaluasi perencanaan, pelaksanaan kurikulum
(BSKAP,2022) merdeka yang sedang berjalan di Sekolah Alam
Bukittinggi antara guru, kepala sekolah, pengawas
IV. SIMPULAN sekolah, orang tua, pemerintah daerah serta stakeholders
Kurikulum merdeka merupakan penyempurnaan lainnya di dunia pendidikan.
dari kurikulum pendidikan Indonesia sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Penerapan Kurikulum Merdeka memerlukan kajian lebih
lanjut pada tingkat satuan pendidikan agar dapat Alfath, Annisa, Azizah, Fara Nur, & Setiabudi, Dede Indra.
meninjau efektifitas kebijakan kurikulum baru. Melalui 2022. Pengembangan Kompetensi Guru Dalam
studi Pustaka dan analisis informasi yang aktual Menyongsong Kurikulum Merdeka Belajar. Jurnal Riset
diperoleh sejumlah peluang dan tantangan dalam Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 1(2), 42–50.
implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Alam
Bukittinggi. Faktor pendukung yang dapat memacu Andriani, W., Subandowo, M., Karyono, H., & Gunawan,
peluang efektifitas penerapan Kurikulum Merdeka di W. (2021). Learning Loss dalam Pembelajaran Daring di
Sekolah Alam Bukittinggi adalah lokakarya (Workshop) Masa Pandemi Corona. Seminar Nasional Teknologi
meningkatkan kompetensi guru (Fasilitator) dalam Pembelajaran, 1(1), 484–501
memahami garis besar Kurikulum Merdeka, relevansi
Badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan Munirah.2015. Sistem Pendidikan Indonesia:antara
kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi. keinginan dan realita. Jurnal Auladana Pendidikan dasar
2022.panduan pembelajaran dan asesmen.jakarta pusat. Islam 2 (2). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi
republik indonesia Muthmainah, Anti dan Rohmah,Siti.2022.
LEARNING LOSS: ANALISIS PEMBELAJARAN
Budi, S., Utami, I. S. (2021). Deteksi Potensi Learning Loss JARAK JAUH. Jurnal kewarganegaraan 6 (1). Bandung.
pada Siswa Berkebutuhan Khusus Selama Pembelajaran
Daring Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Inklusif. Jurnal OECD. (2018). PISA Result in Focus.
Basicedu, 5(5), 3607–3613. https://www.oecd.org/pisa/publications/PISA2018_CN_ID
N.pdf
Eggen, P., & Kauchak, D. (2016). Educational psychology: Peraturan Pemerintah. 2005. Undang-Undang Republik
Windows on classrooms (edisi ke-10). Essex, UK: Pearson Indonesia No. 14Tentang
Education Limited. Guru Dan Dosen

Direktorat Sekolah Dasar. 2022. Kurikulum Peraturan Pemerintah.2003. Undang-Undang nomor 20


Merdeka,Mendikbudristek:Ini lebih Fleksibel! Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20tahun 2003
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/luncurkan- Tentang
kurikulum-merdeka-mendikbudristek-ini-lebih-fleksibel Sistem Pendidikan Nasional
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/43920/uu-no-20-
Hartanto,Setyo.,Purwanto, Sodiq tahun-2003
2019.Jakarta.Hartanto,Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. Safar,Mira.2021. Sekolah Alam legacy Tribute to Lendo
Novo. Bogor.CV Salamuda Creative.
Herdiansyah, D., & Kurniati, P. S. (2020). Pembangunan
Sektor Pendidikan Sebagai Penunjang Indeks Pembangunan Spillane, J.P., Reiser, B.J., & Reimer, T. (2002). Policy
Manusia Di Kota Bandung. Jurnal Agregasi : Aksi implementation and cognition: Reframing and refocusing
Reformasi Government Dalam Demokrasi, 8(1), 43–50. implementation research. Review of Educational Research,
72(3), 387-431.
Isa,et.al.2022. Peran Kepala Sekolah dalam Implementasi Wibawa.K.A, et.al.(2022). Meningkatkan Pemahaman Guru
Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar.Jurnal Tentang Kurikulum Merdeka Belajar Melalui Direct
Basicedu.6(6).9947-9957. Interactive Workshop . Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(2), 489–
496. Retrieved from
Jojor, A dan Sihotang, Hotmaulina (2022) Analisis https://www.bajangjournal.com/index.php/JCI/article/view/
Kurikulum Merdeka dalam Mengatasi Learning Loss di 3763
Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan
Pendidikan). Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4 (4). pp. Wen Su,Shao.2012. The Various Concepts of Curriculum
5150-5161. ISSN 2656 8071 and the factors involved in Currivula-making. Journal of
Language Teaching and Research 3 (1)

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai