Anda di halaman 1dari 24

MODEL PROSES DAN TINGKAT MANAJEMEN STARTEGI

Disusun Oleh:
elompok 2
1. Ridho Tulloh (2230203127)
2. Siti Robiah (2230203160)

Dosen Pengampu:
Bambang Irawan.S Pd.I.M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMJU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG
2023/2024
KATA PENGATAR
Puji syukur kita persembahkan atas kehadiranAllah SWT. Yang telah
memberikan puji syukur memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kelompok
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya
Di dalam makalah ini saya telah berusaha menguraikan sebaik mungkin
semua halyang berkaitan dengan “Model Proses Dan Tingkat Manajemen Startegi”
Besar harapan agar pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan hal tersebut.
Akan tetapi, saya menyadari bahwa didalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan
jauh dari kata sempurna
Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi serta memberi
saran dan kritik yang membangun demi terwujudnya makalah yang baik di masa
yang akan datang.

Palembang, 27 Februari 2024

Kelompok 2

i
Surat al-Mumtahanah

‫نا‬ ‫ّللاُا َعنااالَّذيْنَاالَ ْامايُقَاتلُ ْو ُك ْامافىاالديْناا َولَ ْامايُ ْخر ُج ْو ُك ْامام ْا‬
‫ناديَار ُك ْامااَ ْا‬ ‫لايَ ْنهٰ ى ُك ُاما ٰا‬
‫َا‬
‫ّللاَايُحبُّاا ْال ُم ْقسطيْنَا‬
‫نا ٰا‬ ُ ‫تَ َب ُّر ْو ُه ْاما َوت ُ ْقس‬
‫ط ْْٓوااالَيْه ْاماا َّا‬
Artinya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari
kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku
adil.

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya strategi diplomasi dan keadilan dalam


berinteraksi dengan orang lain. Prinsip-prinsip ini penting dalam manajemen
hubungan dan konflik, yang merupakan aspek penting dari manajemen strategi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ................................................................................................. 4
A. Pengertian Manajemen Startegik ............................................................... 4
B. Model proses dan tingkat manajemen startegik .......................................... 6
C. Tingkat Manajemen Strategi...................................................................... 9
D. Tahap-Tahap Dalam Manajemen Strategi ................................................ 15
E. Proses Perencanaan Strategi .................................................................... 17
BAB III ............................................................................................................. 19
PENUTUP ........................................................................................................ 19
A. Kesimpulan ............................................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis
adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan
perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber
daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari
berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang
biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim
eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan
menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku
organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber
dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan
secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di
saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan
keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan
terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang
selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu
dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus
dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi
adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut
terdiri dari perumusan/perencanaan strategi, pelaksanaan/ implementasi, dan
evaluasi Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya
globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan
dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat
terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan
yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan
kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki
perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi
(perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-
batas negara diabaikan. Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari
perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis.
Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang
disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen
strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing,
pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan
pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan
harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
1
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan
pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan
nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik,
tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi
yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut
diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan
yang baik.2

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud manajemen startegik

1
Robinson Pearc. 1997. Manajemen Strategik Formulasi Implementasi dan Pengendalian
Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara
2
Agustinus Sri Wahyudi. 1996. Manajemen Strategik, Pengantar Proses Berfikir strategik.
Binarupa Aksara, Jakarta.

2
2. Bagaimanakah model proses dan tingkat manajemen startegik
3. Bagaimanakah Perencanaan strategik

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen startegik
2. Untuk mengetahui model proses dan tingkat manajemen startegik
3. Untuk Mengetahui Perencanaan Strategik Yang baik

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Startegik


Banyak sekali pengertian mengenai manajemen strategi namun pada
prinsipnya sama yaitu: mereka menggabungkan berpikir strategis dengan
fungsi-fungsi manajemen yaitu: perencanaan, penerapan dan pengawasan.
1. Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari perbuatan
(formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating),
kepuasan-kepuasan strategis antara fungsi-fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan di masa
datang.
2. Manajemen Strategi adalah sekumpulan keputusan dan tindakan
yang menghasilkan perumusan (formulating) dan pelaksanaan
(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan. 3
3. Manajemen Strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa
depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan
manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan
prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif
(misi) dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional
untuk menghasilkan barang atau jasa serta pelayanan) yang
berkualitas, dengan dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan (tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional)
organisasi.
4. Manajemen Strategik menurut Flavel dan Williams (1996) adalah
sebagai keseluruhan sistem manajemen, dimana didalamnya
terkandung formulasi, implementasi dan evaluasi guna mencapai
hasil yang realistis dan obyektif.

3
Eddy Yunus, Manajeman Strategis, Yogjakarta: Andi, 2016, hlm. 135.

4
Dari pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa
manajemen strategik merupakan suatu sistem yang sebagai satu
kesatuan mamiliki berbagai komponen yang saling mempengaruhi
dan bergerak secara bersama-sama kearah yang sama pula.
Komponen pertama adalah perencanaan strategik (Renstra) dengan
unsur-unsur yang terdiri dari visi, misi, tujuan strategik dan strategi
utama (induk) organisasi. Sedang komponen kedua adalah
perencanaan operasional (Renop) dengan unsur-unsur sasarannya
atau tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja (net work)
internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik
(feed back).4
Disamping itu dari beberapa pengertian Manajemen Strategik
tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa karakteristiknya sebagai
berikut:
1. Manajemen Strategik diwujudkan dalam bentuk perencanaan
berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan
sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategik
(Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional
(Renop), yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program
kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan, untuk organisasi
non profit (pendidikan) 1 Th (jangka pendek), 5 Th (jangka
menengah), 10 Th (jangka panjang).
3. Visi, Misi, pemilihan strategik yang dihasilkan strategik induk
(utama), dan tujuan strategik organisasi untuk jangka panjang
merupakan acuan dalam merumuskan Renstra, namun dalam teknik
penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara
tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.

4
Eddy Yunus, Manajemen Strategis, hlm, 144.

5
4. Renstra dijabarkan menjadi Renop yang antara lain berisi program-
program operasional termasuk proyek-proyek dengan sasaran
jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen
puncak.

B. Model Proses Dan Tingkat Manajemen Startegik


Manajemen startegi berawal dari mengindetifikasi visi organisasi
yang sudah ada, misi, tujuan, dan startegi adalah titik awal yangn logis untuk
manajemen startegis karena situasi sekarang perusahaan dan kondisi dapat
menghalangi startegi tertentu dan bahkan mungkin mendikte tindakan tertentu.
Manajemen startegi memiliki tahapan dan proses yang disusun dan terstuktur
dalam bentuk model seperti gambar di bawah ini.

Model Manjemen Strategi Proses dan Tahapan Manajemen Strategi

David menjelaskan bahwa proses manajemen startegis terdiri dari tiga tahap
yaitu:

6
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulatiomn)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen
strategi, yang mencakup mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan
jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, danmemilih
strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
2. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah
perumusan strategi yang ditetapkan. Penerapan strategi ini
memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam
mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun
kebijakan, memotivasi pekerja, danmengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap
ini dilakukan pengembangan startegi pendukung budaya
merencankan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang
pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget,
mengembangkan dan utlisasi sistem informasi serta
menghubungkan kompensasi pekerja terhadap kinerja organisasi.
3 .Evaluasi Strategi (strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen
strategis. Manajer sangat membutuhkan untuk tahu kapam strategi
adalah alat utama untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan penilaian dan melakukan proses evaluasi
strategi. Dalam penilaian strategit terdapat tiga aktivitas penilaian
yang mendasar, yaitu: peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan
internal yang menjadi lsan bagi strategi saat ini, pengukuran kinerja,
dan pengambilan langkah korektif. 5

5
Fred R. David dan Forest R. David, Manajemen Strategik: Suatu Pendekatan Keunggulan
Bersaing, Jakarta: Salemba Empat 2016, hlm. 4.

7
a. Perencanaan Startegi
Perusahaan perlu merancang rencana strategis yang baik jika
inginmecapai tujuan sesuai harapan. Dalam perencanaan strategis,
diperlukanbeberapa tahapan yang akan diuraikan sebagai berikut:
1. Indentifikasi Posisi Strategis
Saat mengindentifikasi posisi strategis, ingetlah bahwa
tujuan harus realistis dan teruktur. Gunakan misi, visi, nilai-nilai
perusahaan, dan budaya kerja diperusahaan untuk
mempermudah indentifikasi posisi.
2. Kumpulkan Orang Dan Informasi
Setelah anda menetapkan posisi startegis, kumpulkan
orang-orang yang akan terlihat dalam proses perencanaan.
Pastikan bahwa data dan informasi yang akan digunakan akurat
sehingga dapat dijadikan sebagai landasan dalam membuat
keputusan. Periksa pula apakah ada masalah internal dan
eksternal yang mungkin dapat mempengaruhi tujuan.
3. Lakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT sering digunakan untuk
mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis serta
mengindentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin muncul.
Setelah ini mengindentifikasi semua kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman, tim yang terlibat dalam rencana strategis
dapat bekerja sama untuk mengembangkan tujuan baru yang
akan mambantu bisnis menghadapi segala kemungkinan dengan
cara yang lebih positif.
4. Merumuskan Rencana Strategis6
Setelah berhasil mengindentifikasi posisi strategis dan
memiliki serangkai tujuan yang sejalan dengan misi perusahaan,
tahapam selanjutnya adalah merumuskan rencana strategis. Saat

6
Mulyadi. 2005. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat. Hal 30

8
mengembangkan rencana, pertimbangan aspek apa yang akan
berdampak terbesar pada bisnis dan mana yabg paling
membantu meningkatkan posisi perusahaan. 7
5. Jalankan Rencana Strategis
Perusahan yang telah merumuskan rencana strategis siap
untuk menerapkannya. Langkah ini merupakan fase tindakan
dari proses rencana strategis. Mulailah dengan membuat semua
orang yang terlibat dan membangkitkan tugas di antara
individunatau devisi. Luangkan waktu untuk memeriksa apakah
individu atau devisi telah bekerja dengan benar.
6. Manfaat Perencanan Strategis
Perumusan dan impementasi strategis dapat memakan
waktu, tetapi bermanfaat besar bagi perusahaan. Perencanaan
yang tersusun rapi memiliki gagasan yang lebih baik tentang
tujuan yang ingin dicapai dan dapat untuk melakukannya.
Produktivitas karyawan pun dapat meningkatkan dengan
perencanaan yang jelas dan terarah.
7. Mendintifikasi Kukuatan dan Kelemahan
Sebagai bagian dari proses rencana strategis, perusahaan
akan memeriksa dan menganalisa bisnis secara keseluruhan.
Perusahaan akan melihat kondisi bisnis secara keseluruhan.
Perusahaan akan melihat kondisi bisnis perusahaan dan area
mana yang perlu ditingkatkan. Dengan mengindentifikasi
kekuatan dan kelemahn, perusahanaan bisa berkembang jauh
lebih besar dimasa depan dan menjadi bisnis tangguh bahkan
ketika menghadapi berbagai resiko.

C. Tingkat Manajemen Strategi


Dengan merujuk pada Schendel dan Charles Hofer, Higgins(1985)
menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master

7
Higgiens, James, M. Dan Vincze, Julian, W. 1993. Strategic Management text and cases.
USA: The Dryden Press

9
Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan
functional strategy.
1. Enterprise Strategy Strategi ini berkaitan dengan respons
masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan
masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar
organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang
tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain
seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial
lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi
dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga
dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan
bahwa organisasi sungguh-sungguhbekerja dan berusaha untuk
memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan
masyarakat.
2. Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi,
sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang
digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis
dan urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak
semata- mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, akan tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit.
Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini,
yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi
utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi
badan ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab
bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah
terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa
menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah,
maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu
dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan
stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan
oleh setiap organisasi.

10
3. Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana
merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan
organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, dan sebagainya.
Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-
keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang
berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
4. Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan
8
untuk menunjang suksesnya strategi lain.

a. Tingkatan Manajer Dan Manajemen Strategi


1) Pemikiran manajemen strategi dapat dikatakan bahwa tingkatan
manajemen strategi terdiri atas tiga jenis yaitu;
a) Strstegi Tingkat korporasi :
Berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya
di lakukan oleh korporasi.
b) Strategi Tingkat bisnis:
Berupaya untuk menentukan bagaimana seharusnya suatu
korporasi bersaing dalam setiap bisnisnya, melalui devisi-
devisi.
2) Tingkatan manajemen dan manajer
Dilihat dari tingkatan organisasi, manajemen di bagi dalam
tiga tingkatan yaitu:
a) Manajemen puncak (top management)
Manejer bertanggungjawab atas pengaruh yang di
timbulkan dari Keputusan-keputusan managemen dari
keseluruhan organisasi.
b) Manajemen menengah (middle management)
Managemen menengah harus memiliki keahliah
interpersonal / manusiawi, artinya keahlian untuk
berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain.
c) Manajemenbawah / lini (luau management)

8
Schendel dan Charles Hofer, Higgins. 2019. ManajemenStartegi.Yogyakarta hal 13-16

11
Manejer bertanggungjawab menyelesaikan rencana-
rencana yang telah di tetapkan oleh para menejer yang lebih
tinggi. Pada tingkatan ini juga memiliki keahlianya itu
keahlian teknis, artinya keahlian yang mencakup prosedur,
Teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus.

Dilihat dari kegiatan yang di lakukan:


1) Menejer fungsional, bertanggungjawab pada kegiatan unit
organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia).
2) Menejer umum, bertanggungjawab atas semua kegiatan unit.
Dalam melaksanakan tugas setiap tingkatan menejer mempunya fungsi
utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
a) Keahlian Teknik yaitu:
keahlian tentang bagaimana cara menegerjakan dan
menghasilkan sesuatu yang terdiri atas pengarahan dengan
motivasi, supervise, dan komunikasi.
b) Keahlianmenejerialyaitu: keahlian yang terkait dengan hal
penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyususnan
personalia, dan pengawasan.
Adapun secara umum, terdapat tempat keterampilan menejer pada
masing-masing Tingkat menejer.
1) Keterampilan konseptual
Keterampilan atau kekuatan mental untuk
mengkoordinasikan dan mengitegrasikan seluruh kepentingan dan
kegiatanorganisasi.
2) Keterampilan kemanusiaan
Kemempuan untuk saling bekerjasama dengan memahami
dan motivasi orang lain.
3) Keterampilanadministrasi
Kemempuan yang ada hubungannya dengan fungsi
menejemen yang di lakukan.
4) Keterampilan Teknik

12
Kemempuan untuk menggunakan peralatan-peralatan,
prosedur, dan metode dari bidang tertentu.

Robert L katz pada tahun 1970 mengemukakan bahwa setiap menejer


membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan
tersebut adalah:

1) Keterampilan konseptual (conceptional skill)


Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide dan gagasan dari
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah di jabarkan menjadi suatu rencana kegiatan
untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran
ide menjadi suatu rencana kerja yang planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.

2) Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)


Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu di
lengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain yang di sebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasive harus selalu di
ciptakan oleh manajer terhadap bawahannya yang di pimpinnya.
Dengan komunikasi yang persuasive, bersahabat, dan
kebapakanakan membuat karyawan merasa di hargai dan
kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi di perlukan,,baik pada tingkatan
manajementas, menengah maupun kebawah.

3) Keterampilan teknis (technical skill)


Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi
manajer pada Tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini

13
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program computer, memperbaiki
mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, organisasi publik maupun


organisasi pemerintahan atau organisasi bisnis yang sudah biasa
menggunakannya. Kalau dipersamakan, manajemen adalah jiwa
sedangkan organisasi adalah raganya. Organisasi tanpa manajemen tidak
berjalan dengan baik begitu juga sebaliknya manajemen tanpa organisasi
akan menjadi sebuah ide saja.menambahkan dua keterampilan dasar yang
perlu di miliki manajer, yaitu:
1) Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan
seseorang manajer untuk menggunakan waktu yang di milikinya
secara bijaksana. Griffin mengajuakan contoh kasus Lew
Frankcfort dari Coach, pada tahun 2004, selain manajer, frankcfrot
di gaji $2000.000 pertahun jika diasumsikan ia bekerja selama 50
jam perminggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji frankcfrot
setiap jamnya adalah $800 per-jam sekitar $13 permenit. Dari sana
bisa kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat
merugikan Perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki
gaji yang jauh lebih kecil dari frankcfrot. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan asset yang berharga, dan
meniyanyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas Perusahaan.

2) Keterampilan membuat Keputusan


Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya kemampuan
membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.

14
Pertama, seorang manager harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai altematif yang dapat di ambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
altenatif yang ada dan memiliki sebuah altematif yang dianggap
paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikaan
altematif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinnya agar tetap berada dijalur yang benar. Khususnya
menyangkut mesalahp emimpin (atasan) harus memiliki berbagai
(skills). Kemampuan (skills) yang dimaksud terdiri dari:
a) managerial skils (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk
mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan
untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
b) Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat
ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksaan pekerjaan
ekonomis.
c) Oganisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur
berbagai usaha.
Jadi dapat saya (sitirobiah) simpulkan, semakin tinggi kedudukan
seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan
administrasi/manajemen tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah.
Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keterampilan
operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan operasionalnya
semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya,
makin rendah. 9

D. Tahap-Tahap Dalam Manajemen Strategi10


Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan
antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis,
mengenali peluang dan ancaman eksternal Perusahaan, menetapkan kekuatan

9
Retina Sri Sedjati. 2019. Manajemen Strategi. Yogyakarta: deppublis. hal 15
10
Michael Allison dan Jude Kaye. 2005. Perencanaan Strategis. Jakarta: Yayasan Obor.

15
dan kelemahan internal, menetapkan objektif jengka Panjang, strategi alternatif
dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan isu perumusah strategi
termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus
dihentikan, bagaimana alokasikan sumberdaya, apakah memperluas operasi atau
diversifikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan
melakukan merger atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana
menghindari pengambil alihan pesaing. Keputusan perumusan strategis
mengikat suatu organisasi pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi
spesifik selama periode waktu tertentu.
Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka Panjang. Apapun yang
akan terjadi, Keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama
dan pengaruh jangka Panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi
menuntut Perusahaan untuk menetapkan objektif tahunan, memperlengkapi
dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumberdaya
sehinggan strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan.
Implementasi strategi termasuk mengembangkan sumberdaya mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha
pemasaran, menyiapkan angaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem
informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi
organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen
strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer
untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi
adalah tahap akhir dalam manajemen strategi. Para manajer sangat perlu
mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi
berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi
dimasadepan karena faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah. Tiga
macam aktifitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:

1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar startegi


yang sekarang.
2. Mengukur prestasi.

16
3. Mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan strategi, implementasi
dan evaluasi terjadi ditiga tingkat hierarki dalam organisasi yang besar,
korporasi, divisi atau unit bisnis strategis dan fungsional. 11

Jadi, dapat saya (sitirobiah) simpulkan, bahwa implementasi strategi, seperti


mengharuskan Perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi pekerja, dan mengalokasikan sumberdaya. 12

E. Proses Perencanaan Strategi


Komponen yang kedua dari manajemen strategis adalah implementasi
strategis yang merupakan kelanjutan dari perencanaan strategis. Setelah rencana
tersusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan perencanaan strategis
tersebut. Pada proses implementasi ini seringsekali muncul kendala-kendala,
seperti ketidak sesuaian antara rencana dengan realitas.
Hal tersebut mungkin bukan disebabkan oleh buruknya proses perencanaan,
akan tetapi terkadang adahal-hal yang diluar kendali. Sebagai contoh, pada awal
tahun 2008 pemerintah sudah merencanakan dan menetapkan persentase
pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, stabilitas mata uang dan stabilitas ekonomi
nasional. Penentuan tersebut juga didasarkan atas perkembangan ekonomi
global harga minyak dunia dan sebagainya.
Akan tetapi, di tengah perjalanan terjadi resesi ekonomi USA yang
berakibat pada buruknya perekonomian global, termasuk Indonesia. Banyak
perusahaan asuransi bangkrut, industri otomotif yang menjadi primadona juga
harus memang kas produksi karena turunnya permintaan. Kondisi ini membuat
perencanaan yang telah dirumuskan bersama-sama harus kembali direvisi karena
prediksi yang telah dibuat dapat dikatakan melenceng.
Banyak pengamat yang menilai hal ini sungguh di luar dugaan. Mungkin
mereka sudah memprediksiakan adanya krisis pada tahun 2008 tetapi
kenyataannya krisis yang terjadi jauh lebih parah dari yang diprediksikan.
Terkait dengan contoh di atas, perlu ditekankan pentingnya antisipasi pada saat

11
Agus Rahayu. 2017. Model Manajemen Strategi. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia. Hal 8
12
UriyaniRitonga.2020.Manajemen Strategi. Yogyakarta:depppublish.hal 15-17

17
implementasi strategi. Artinya, organisasi harus dapat membaca situasi yang
sedang berjalan dan secepat mungkin melakukanan tisipasi apabila ada
kesalahan. Perencanaan tetap dijadikan pijakan tetapi tidak dibuat kaku,
fleksibilitas dan selalu membuat penyesuaian dengan perubahan. 13
Selain proses implementasi perencanaan, pengawasan terhadap kegiatan
tersebut juga harus dilakukan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan
efektif dan efisien. Manajemen strategis ialah sebuah cara atau berbagai cara
untuk memastikan suatu tujuan organisasi dapat dicapai sesuai dengan ketentuan
yang telah direncanakan. 14
Dalam pencapaian ini akan diperlukan sebuah media aplikasinya misalnya
organisasi pemerintahan. Media dalam hal ini adalah organisasi, baik organisasi
publik maupun organisasi pemerintahan atau organisasi bisnis yang sudah biasa
menggunakannya. Kalau dipersamakan, manajemen adalah jiwa sedangkan
organisasi adalah raganya.
Organisasi tanpa manajemen tidak berjalan dengan baik begitu juga
sebaliknya manajemen tanpa organisasiakan menjadi sebuah ide saja. Organisasi
publik maupun organisasi pemerintahan atau organisasi bisnis yang sudah biasa
menggunakannya. 15
Kalau dipersamakan, manajemen adalah jiwa sedangkan organisasi adalah
raganya. Organisasi tanpa manajemen tidak berjalan dengan baik begitu juga
sebaliknya manajemen tanpa organisasiakan menjadi sebuah ide saja.16

13
Qurdat Nugraha. 2007. Manajemen Strategis Organisasi Publik. Jakarta: Universitas
Terbuka
14
Setiawan Hadi dan Zulkiiflimansyah Purnomo. 1996. Manajeman Strategi. Jakarta:
Universitas Indonesia.
15
Hadari Nawawi. 2003. Manajemen Stratgis. Jogjakarta: Gajah Mada University Press.
16
Hunger, David dan Thomas Wheelen. (2003). ManagemenStrategii Jogjakarta:
deppublishal 14-15

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Model proses dan tingkat manajemen strategik berhubungan dengan proses


manajemen strategis yang terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi, penerapan
strategi, dan evaluasi strategi. Perumusan strategi meliputi pengembangan visi
dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal, dan menghasilkan strategi alternatif yang ke
dua Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional
tahunan, kebijakan organisasi, memotivasi anggota, dan mengalokasikan
sumber-sumber daya dan yang terakhir Evaluasi strategi meliputi usaha untuk
memonitor hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, mengukur kinerja
individu dan organisasi, dan mengambil langkah-langkah perbaikan jika
diperlukan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwasanya makalah diatas masih memiliki banyak
kesalahan dan kekurangan, baik kesalahan penulisan maupun kekurangan
referensi. Oleh karena itu, penulis berharap agar pembaca dapat memberikan
kritik dan saran demi menjadikan makalah ini lebih baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Agus Rahayu. 2017. Model Manajemen Strategi. Bandung: Universitas Pendidikan


Indonesia.
Agustinus Sri Wahyudi. 1996. Manajemen Strategik, Pengantar Proses Berfikir
strategik. Binarupa Aksara, Jakarta.
Allison, Michael dan Jude Kaye.2005 Perencanaan Strategis. Jakarta: Yayasan
Obor.
Eddy Yunus,.2016. Manajeman Strategis, Yogjakarta: Andi,
Fred R. David dan Forest R. David. 2016. Manajemen Strategik: Suatu Pendekatan
Keunggulan Bersaing, Jakarta: Salemba Empat.
Higgiens, James, M. Dan Vincze, Julian, W. 1993. Strategic Management text and
cases. USA: The Dryden Press
Hunger, David dan Thomas Wheelen. 2003. Managemen Strategic Jogjakarta:
deppublishal
Mulyadi. 2005. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Nawawi, Handari. 2003. Manajemen Strategis. Jogjakarta: Gajah Mada University
Press.
Nugraha, Qurdat. 2007. Manajemen Strategis Organisasi Publik. Jakarta:
Universitas Terbuka
Pearc, Robinson. 1997. Manajemen Strategik Formulasi Implementasi dan
Pengendalian Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara
Purwanto, Setiawan Hadi dan Zulkiiflimansyah. 1996. Manajemen Strategi.
Jakarta: Universitas Indonesia
Retina Sri Sedjati. 2019. Manajemen Strategi. Yogyakarta: deppublis.
Schendel dan Charles Hofer, Higgins. 2019. ManajemenStartegi. Yogyakarta
Uriyani Ritonga. 2020 .Manajemen Strategi. Yogyakarta: depppublish.

20

Anda mungkin juga menyukai