DAK Kel.4 Adminkes Semester 1
DAK Kel.4 Adminkes Semester 1
Oleh:
Ayu Lufiana Sari (21.02.7.029.002)
Cahya Ayu Dwi Putri (21.02.7.029.004)
Elisa Noviana (21.02.7.029.006)
Siti Robithoh (21.02.7.029.017)
Tria Nur Alfia (21.02.7.029.018)
ADMINISTRASI KESEHATAN
TUBAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami
pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar
administrasi kesehatan dan dalam proses penyusunan makalah ini, kami mendapatkan
banyak bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam
kesempatan ini kami juga bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Hj. Endah Nurul K., S.T., M.Kes sebagai dosen pengampu mata kuliah dasar
administrasi kesehatan yang telah membimbing kami menyusun makalah ini
sehingga dapat menjadi makalah yang baik.
2. Teman-teman yang mau turut serta membantu menyelesaikan makalah ini.
3. Serta pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan semuanya satu persatu.
Makalah kami ini merupakan makalah yang berisi mengenai pembahasan perbedaan
sistem manajemen dan operasional manajemen yang didalamnya menjelaskan secara
rinci mengenai perbedaan sistem manajemen dan operasional manajemen.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang
penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah
kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah yang
lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak
manfaat bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
1.1 Definisi Strategi Manajemen.......................................................... 3
A. Strategi....................................................................................... 3
B. Manajemen................................................................................. 3
C. Strategi Manajemen................................................................... 4
1.2 Operasional Manajemen................................................................. 6
A. Operasional................................................................................ 6
B. Operasional Manajemen............................................................. 7
1.3 Perbedaan SM dan OM.................................................................. 8
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 17
2.1 Simpulan........................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan pengelolan untuk mencapai
tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, peran strategi bukan hanya sekedar peta
jalan yang menunjukkan arah, tetapi harus menunjukkan taktik dan operasi. Suatu
perusahaan padaumumnya berusaha untuk mencapai tujuan dan sasarannya dalam
persaingan yang semakin ketat.
Manajemen strategis didefinisikan sebagai rangkaian keputusan dan tindakan yang
mengarah pada perumusan (pembuatan) dan implementasi rencana yang ditujukan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan
perusahaan yang berkaitan dengan strategi.
Operasional merupakan salah satu instrumen dari riset karena merupakan salah
satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Definisi dari operasional menjadikan
konsep yang masih bersifat abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran
variabel tersebut. Sebuah definisi operasional juga bisa dijadikan sebagai batasan
pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan
penelitian.
Manajemen operasional merupakan salah satu fungsi penting dalam perusahaan
(organisasi) selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, dan manaje
men keungan/ akutansi, yang menghasilkan produk ( barang atau jasa ).
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu
negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan
maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat
membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki
perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi
(perusahaan dan pemerintah).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi strategi manajemen?
1
2. Apa definisi operasional manajemen?
3. Bagaimana perbedaan strategi manajemen dan operasional manajemen?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat mengetahui pengertian strategi manajemen
2. Dapat mengetahui pengertian operasional manajemen
3. Dapat mengetahui perbedaan strategi manajemen dan operasional manajemen
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Manajemen
Istilah manajemen berasal dari Bahasa Latin “manus” yang berarti “to control by
hand” atau ”gain result”. Istilah ini juga berasal dari Bahasa Italia maneggiare yang
berarti “mengendalikan”. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari Bahasa inggris
menjadi management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen
dapat didefinisikan sebagai Tindakan atau proses Bersama untuk menyelesaikan
3
keinginan dan mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Management
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpian, dan pengontrolan
untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas.
C. Strategi Manajemen
Manajemen strategis secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang
berorientasi masa depan yang memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan hari
ini untuk memposisikan diri untuk kesuksesan di masa mendatang. Pandangan yang lebih
tradisional dari manajemen strategis menggunakan pendekatan linear dimana pertama
dilakukan pemantauan terhadap lingkungan organisasi (baik internal dan eksternal),
strategi dirumuskan, strategi yang diimplementasikan dan lantas kemajuan organisasi
terhadap strategi kemudian dievaluasi. Kecepatan pacu saat ini dari perubahan
menyatakan bahwa tahap perumusan dan pelaksanaan harus lebih diintegrasikan lebih
erat untuk memastikan bahwa sejalan terjadinya perubahan dan timbulnya masalah di
implementasi, strategi tersebut kembali dikunjungi secara terus menerus.
Pemantauan lingkungan harus mencakup baik internal dan komponen eksternal.
Sementara sebagian besar organisasi merasa nyaman dengan pemindaian lingkungan
internal, mereka masih memiliki lebih banyak kesulitan dengan bagian eksternal.
Organisasi yang hanya melihat ke dalam masih kehilangan setengah dari persamaan utuh
untuk membuat keputusan yang lebih efektif bagi perusahaan. Beberapa elemen yang
biasa digunakan untuk memeriksa kondisi eksternal sebagai suatu keseluruhan (termasuk
tren yang berdampak pada industry), dan tren sosial dalam empat bidang utama: ekonomi,
teknologi, tren politik-hukum, serta sosial-budaya.
Ada tiga tingkatan strategi dibuat dalam organisasi yang lebih besar, yakni
meliputi strategi perusahaan, bisnis, dan fungsional (operasional). Sementara strategi
perusahaan akan menentukan bisnis apakah yang perusahaan akan benar-benar beroperasi
di sana, strategi bisnis akan menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di masing-
masing bisnis yang telah dipilih. Dan strategi tingkat operasional akan menentukan
bagaimana masing-masing bidang fungsional (seperti sumber daya manusia atau
akuntansi) benar-benar akan mendukung strategi-strategi bisnis dan korporasi. Semua
strategi ini harus berkaitan erat untuk memastikah bahwa organisasi bergerak ke arah
yang menyatu.
Data dari pemantauan lingkungan ini kemudian digunakan untuk membuat
rencana strategis bagi organisasi yang kemudian dilaksanakan. Sebuah pepatah lama
4
menyatakan bahwa “gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan untuk
gagal” Jika sebuah organisasi tidak merencanakan arahnya, dia juga terbilang tidak
mengambil kendali atas masa depannya. Tahap implementasi melibatkan semua anggota
organisasi. Akibatnya, perusahaan akan perlu melibatkan lebih banyak karyawan dalam
tahap perencanaan. Sementara perhatian historis lebih diberikan untuk tahap perencanaan,
organisasi saat ini yang cerdik juga menyadari sifat kritis dari aspek pelaksanaan.
Rencana terbaik tak ada artinya jika implementasinya cacat.
Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka
panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik Hunger
dan Wheelen (2003 :3) yaitu:
1. Rare adalah keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang
tidak dapat ditiiru.
2. Consequential adalah keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumber
daya penting dan menuntut banak komitmen.
3. Directive adalah keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang
dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa yang
akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
5
1.2. DEFINISI OPERASIONAL MANAJEMEN
A. Operasional
Sebelum kita mengetahui tujuan dan manfaatnya, terlebih dahulu kita
memahami pengertian definisi operasional. Berikut pengertian dari beberapa ahli.
1. Sutama
Definisi operasional yaitu pemberian atau penetapan makna bagi suatu variabel
dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau operasi yang dibutuhkan untuk
mengukur, mengkategorisasi, atau memanipulasi variabel. Definisi operasional
mengatakan pada pembaca laporan penelitian apa yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan atau pengujian hipotesis (2016:52)
2. Sugiyono
Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang
apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk menguji
kesempurnaan. Definisi operasional variabel ditemukan item-item yang dituangkan
dalam instrumen penelitian (dalam Sugiarto, 2016:38).
3. Nurcahyo & Khasanah
Definisi operasional variabel penelitian yaitu sebuah definisi berdasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apapun yang didefinisikan atau mengubah
konsep dengan kata-kata yang menguraikan perilaku yang dapat diamati dan dapat
diuji serta ditentukan kebenarannya oleh seseorang (2016:5).
4. Yunanto
Definisi operasional adalah definisi yang rumusannya didasarkan pada sifat-
sifat atau hal-hal yang dapat diamati. Definisi operasional ini adalah definisi yang
rumusannya menggunakan kata-kata yang operasional, sehingga variabel dapat diukur.
6
B. Operasional Manajemen
Manajemen operasional merupakan bagian manajemen yang erat kaitannya
dengan mengawasi, merancang, dan mengendalikan kegiatan produksi. Selain itu,
manajemen ini bertugas mengendalikan kegiatan produksi dan proses perbaikan strategi
kegiatan bisnis dalam hal produksi barang dan jasa. Kegiatan manajemen operasional erat
kaitannya dengan bermacam aktivitas perusahaan dalam melakukan pengubahan
rangkaian input dasar. Seperti pengubahan input bahan baku, kebutuhan konsumen,
informasi, kemampuan perusahaan, keuangan perusahaan, dan lainnya menjadi output
untuk konsumen.
Bidang pekerjaannya juga luas, berhubungan dengan bagian lainnya di
perusahaan. Seperti dengan bagian pemasaran, penjualan, keuangan. Disinilah peran
manajer operasi yang sesungguhnya, dimana harus mampu untuk menjalankan
manajemen operasional sekaligus terlibat dalam aktivitas operasionalnya. Manajer
operasi yang jadi penghubung di setiap bidang cakupan produksi hingga pendistribusian
produk.
Manajemen operasional erat kaitannya dengan teknologi yang dimiliki
perusahaan. Bisnis yang memiliki basic teknologi modern jelas akan lebih mampu
bersaing dan bertahan. Sebaliknya, perusahaan yang tidak menggunakan teknologi akan
sulit berkembang. Seperti contohnya adalah penggunaan perangkat lunak pada
manajemen operasional dalam membantu proses produksi yang saat ini referensinya
masih sangat terbatas. Manajemen operasional memang lter pada proses pengubahan
input menjadi output. Manajemen ini harus dapat memastikan perusahaan melakukan
proses tersebut dengan baik, dan terlaksana secara efisien juga efektif.
Bidang pekerjaan manajemen operasional meliputi pengadaan barang atau jasa
dari sumber terkait, menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak yang terlibat dalam
proses operasional, serta meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan
sumber daya
7
1.3. PERBEDAAN SM DAN OM
Strategi manajemen
Operational manajemen
8
Menurut pengertian diatas, dapat diketahui bahwa antara manajemen strategi dan
manajemen operasionnal berbeda. Ketika membangun sebuah manajemen strategi
ataupun manajemen operasional diperlukan perencanaan (plans) dan pengendalian
(controles)
3. Ditinjau dari kerangka waktu, ruang lingkup, dan meliputi atau tidaknya terhadap
tujuan organisasi yang sudah diketahui
“strategic and operational plans differ in their time frame, scope, and wether
or not they include a known set of organizational objectives” (Robbins 1998 p. 131)
9
a) Berdasarkan waktu
Rencana strategi cenderung untuk memerlukan waktu tambahan, biasanya tiga tahun
atau lebih sedangkan rencana operasional cenderung digunakan sebagai perencanaan
dengan jangka yang lebih pendek, biasanya maksimal satu tahun.
b) Berdasarkan lingkup tujuan organisasi
Rncana strategi mencakup perumusantujuan, sedangkan rencana operasional
berasumsi pada tujuan. Rencana operasional menawarkan berbagai cara untuk
mencapai sejumlah tujuan ini.
1. Pengukuran
a. pengendalian strategi memerlukan data dari lebih banyak sumber.
1) Masalah kontrol khas operasional menggunakan data dari sumber
sangat sedikit
a. Pengendalian strategi memerlukan data lebih banyak dari sumber eksternal.
Keputusan startegis biasanya diambil berkaitan dengan lingkungan eksternal
yang bertentangan dengan faktor operasi internal.
b. Pengendalian strategis berorientasi pada masa depan.
1) Hal ini berbeda dengan keputusan pengendalian operasional di mana
data kontrol menimbulkan keputusan segera yang memiliki dampak
langsung.
c. Pengendalian strategis lebih peduli dengan mengukur akurasi premis
keputusan. Keputusan operasi cenderung peduli dengan nilai kuantitatif dari
hasil tertentu.
d. Standar pengendalian strategis didasarkan pada faktor eksternal.
1) Pengukuran standar untuk masalah operasi dapat diatur secara adil oleh
kinerja masa lalu pada produk sejenis atau dengan operasi serupa saat
ini sedang dilakukan.
e. Pengendalian strategis bergantung pada interval pelapor variabel.
1) Pengukuran operasi khas berkaitan dengan operasi selama beberapa
periode waktu, missal: buah perminggu, laba perkuartal, dan
sejenisnya.
2. Analisis
10
a. Model pengendalian strategis adalah kurang tepat. Hal ini berbeda dengan
model pengendalian operasional, yang umunya sangat tepat dalam domain
sempit mereka berlaku.
b. Model pengendalian strategis kurang formal. Model yang mengatur
pertimbangan dalam masalah pengendalian strategis jauh lebih intuitif, oleh
karena itu kurang formal.
c. Variabel utama dalam model pengendalian strategis adalah structural. Dalam
pengendalian strategis, seluruh struktur dari masalah, yang diwakili oleh
model cenderung bervariasi, tidak hanya nilai-nilai parameter.
d. Kebutuhan kunci dalam analisis untuk pengendalian strategis adalah
fleksibilitas model. Hal ini berbeda dengan pengendalian operasi, yang
perhitungan kuantitatif efisien biasanya paling diinginkan.
e. Kegiatan kunci dalam analisis pengendalian operasional manajemen adalah
generasi lternative. Ini berbeda dengan masalah pengendalian operasional, di
mana dalam banyak kasus semua lternative kontrol telah ditetapkan di muka.
Langkah kunci dalam analisis operasi adalah untuk menemukan apa yang
terjadi.
f. Keterampilan kunci yang diperlukan untuk analisis pengendalian manajemen
adalah kreativitas. Dalam pengendalian operasional, sebaliknya, riview formal
hasil untuk menemukan penyebab berarti bahwa keterampilan yang diperlukan
adalah kemampuan untuk melakukan teknis, bahkan statistic, analisis data
yang diterima.
3. Tindakan:
a. Hubugan antara tindakan dan hasil yng lebih lemah dalam pengendalian
strategis. Hal ini tidak mengherankan, sebagai daerah yang paling diinginkan
untuk kontrol dalam strategis masalah lingkungan adalah subjek, paling tidak
untuk tindakan langsung.
b. Variabel, tindakan penting dalam pengendalian strategis organisasi. Dalam
masalah kontrol operasional, faktor teknis seperti tingkat tenaga kerja, tingkat
produksi, pemilihan bahan, dan sejenisnya adalah tingkat kontrol dominan.
c. Tindakan alternative dalam pengendalian strategis kurang mudah untuk
memilih di muka. Dalam masalah kontrol strategis, adalah mungkin untuk
memilih semua tanggapan tindakan mungkin untuk data yang diterima di
muka.
11
d. Yang terburuk, gagal memegang kendali strategis menghilangkan tindakan
bermanfaat. Dalam pengendalian operasi, dosa yang paing khas adalah dari
kelalaian (misalnya keluhan tentang orang-orang terlalu banyak bekerja, cacat
terlalu banyak, dan persediaan terlalu banyak). Dalam masalah kontrol
strategis, dosa kelalaian jauuh lebih serius (misalnya tidak pindah kepeluang
bisnis, bukan melakukan program sosial tertentu, tidak menerapkan sumber
daya untuk memenuhi tantangan bahwa dengan cara yang terbaik).
e. Waktu untuk pengendalian strategis yang lebih lama. Periode di mana kontrol
memiliki dampak lebih panjang untuk masalah strategis yang untuk masalah
operasi.
f. Waktu pengendalian strategis adalah peristiwa berorientasi. Sebaliknya,
keputusan operasi cenderung dilakukan secara lternat.
g. Pengendalian strategis memiliki pengulangan sedikit. Masalah operasi dengan
cara kontras cenderung mengulang struktur mereka.
4. Implikasi untuk sistem informasi
a. Pengendalian strategis memerlukan berbagai tipe data yang lebih besar.
Masalah kontrol operasi biasanya memiliki berbagai data yang lebih kecil.
b. Total volume data yang dibutuhkan untuk pengendalian strategis adalah lebih
kecil. Di sisi lain, mungkin ribuan lembar data masing-masing jenis yang
diperlukan untuk beberapa masalah operasi (misalnya, proses penggajian
bahkan organisasi kecil).
c. Data kontrol strategis yang lebih agregat. Data operasi yang digunakan pada
paling rinci pada tingkat transaksi.
d. Data kontrol strategis kurang akurat. Data operasi umumnya perlu seakurat
mungkin.
e. Informasi kontrol yang paling penting strategis adalah lternativ. Tidak seperti
kontrol operasional, nilai-nilai dari variabel teknis hanya kepentingan
sekunder.
f. Penerimaan data untuk pengendalian strategis lebih lternat. Data untuk
masalah strategis diterima secara lternat sebagai peristiwa terjadi.
g. Data kontrol Strategis kurang processable oleh lternat. Kontrol strategis yang
timbul dalam lingkungan daripada dalam organisasi umumnya tidak begitu
mudah tersedia. Untuk sebagian besar, data tersebut tidak perlu komputerisasi.
Ini berarti bahwa setiap komputerisasi alat pengendalian strategis harus
12
mempertimbangkan langkah penting menangkap yang diperlukan dalam
bentuk yang dapat dibaca mesin.
h. Keputusan penting dalam informasi untuk pengendalian strategis adalah data
apa untuk menyimpan. Masalah utama dalam operasi informasi desain sistem
kontrol adalah masalah teknologi secara efisien menangkap dan mengambil
data.
5. Implikasi untuk mengontrol rencana formal
a. Rencana darudat kurang mungkin dalam pengendalian strategis, seluruh ide
rencana kontingensi jauh lebih sulit di arena strategis. Hal ini lebih sulit untuk
menghasilkan semua tindakan yang mungkin dari waktu kedepan dalam
masalah strategis, karena lternative terlalu banyak dan terlalu kompleks.
b. Memicu perencanaan kontingensi yang lebih penting dalam pengendalian
strategis. Karena kesulitan dalam membuat rencana darudat, memicu
perencanaan lternative ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana menjadi
jauh lebih penting.
c. Analisis varians terprogram kurang mungkin dalam pengendalian strategis.
Untuk model pengendalian operasional dapat menjadi mungkin bahwa
lternat melakukan semua analisis varians mungkin (Dalam arti akuntansi).
Untuk kontrol strategis itu adalah baik sulit secara teknis dan praktis tidak
mungkin.
d. Sebuah sistem penyelidikan varians lebih di perlukan pengendalian strategis.
Tampaknya penting untuk sistem memiliki sistem penyelidikan terkait dengan
perencanaan yang formal dengan kombinasi penyimpanan dari rencana dapat
dieksplorasi oleh Operator manusia.
e. Sebuah ltern permintaan varians lebih diperlukan dalam pengendalian
strategis. Semacam ltern yang manusia dapat lakukan pertanyaan varians
sangat dibutuhkan oleh bidang pengendalian strategis.
f. Sebuah perencanaan formal ditambah sistem lebih dibutuhkan dalam
pengendalian strategis. Sebuah sistem perencanaan formal perlu ditambahkan
ltern permintaan varians dijelaskan. Hal ini akan memungkinkan sistem yang
sama yang di gunakan untuk menghasilkan rencana, yang akan digunakan
dalam pengendalian rencana itu, berakibat baik kemudahan analisis tambahan
juga, untuk konsistensi dengan rencana yang mengendalikan.
13
14
Dari uraian di atas dapat diketahui perbedaan antara manaemen strategi dan
manajemen operasional adalah seperti yang teretra dalam table berikut ini:
Ditinjau dari
Jangka panjang Jangka pendek
kerangka waktu
15
operasi selama
interval pelaporan
beberapa periode
variabel
waktu
Model pengendalian
Model pengendalian adalah sangat tepat
kurang tepat Model pengendalian
Model pengendalian formal
kurang formal Variabel utama
Variabel utama adalah adalah non structural
structural Kebutuhan kunci
Kebutuhan kunci berupa perhitungan
analisis
berupa fleksibilitas kuantitatif efisien
model Kegiatan kunci
Kegiatan kunci adalah adalah untuk
generasi lternative menemukan apa
Keterampilan kunci yang terjadi
yang diperlukan Keterampilan kunci
adalah kreativitas yang diperlukan
adalah teknik
Dominan pada
Dominan pada vaktor
faktor teknis
variabel
Mudah untuk
Kurang mudah untuk
memilih di muka
Tindakan memilih dimuka
Waktu pengendalian
Waktu pengendalian
lebih singkat
lebih lama
Cenderung
Pengulangan sedikit
mengulang struktur
16
Tipe data yang lebih
Tipe data yang lebih kecil
besar Volume data lebih
Volume data yang besar
lebih kecil Data paling rinci
Data lebih agregat Data perlu seakurat
Data kurang akurat mungkin
Implikasi untuk
Nilai-nilai dari Nilai-nilai dari
sistem informasi
variabel teknis adalah variabel teknis
kepentingan primer adalah kepentingan
Penerimaan data lebih sekunder
sporadic Penerimaan data
Data kontrol kurang tidak lebih sporadic
processable Data kontrol lebih
processable
Rencana darurat
lebih mungkin
Rencana darurat Memicu
kurang mungkin perencanaan
Memicu perencanaan kontingensi tidak
kontingensi yang lebih lebih penting
penting Analisis varians
Analisis varians terprogram mungkin
Implikasi untuk
terpogram kurang Sistem penyelidikan
mengontrol rencana
mungkin varians tidak lebih
formal
Sistem penyelidikan diperlukan
varians lebih Bahasa permintaan
diperlukan varians tidak lebih
Perencanaan formal diperlukan
ditambah sistem lebih Perencanaan formal
diperlukan ditambah sistem
tidak lebih
diperlukan
17
18
BAB III
PENUTUP
2.1 SIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Kotelnikov, V n.d., ‘Corporate vision, mission, goals, and strategies’. Sustainable growth:
strategic management, ,
Tregoe, Benjamin and John Zimmerman (1980). Top Management Strategy Simon and
Schuster.
20