Makna hari pahlawan: bentuk penghormatan serta mengenang jasa
jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia agar generasi muda penerus bangsa dapat menghargai perjuangan para Pahlawan dan meneruskan perjuangan tersebut untuk kemajuan bangsa Indonesia. Tema Hari Pahlawan 2023: "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan". Latar belakang Perlawanan Aceh: Perang Aceh terjadi pada 1873 – 1904 melawan kolonialisme Hindia – Belanda. Hal ini dilatar belakangi oleh ambisi Belanda dalam menguasai wilayah Aceh. Perlawawanan Aceh tercatat sebagai perlawanan terberat dan terlama sejak abad ke 19. Latar belakang Perlawanan Jateng: Perang Diponegoro dilatarbelakangi oleh adanya ikut campur Belanda pada urusan kerajaan. Pihak keraton tidak berdaya akan pengaruh politik pemerintahan kolonial dan justru hidup mewah serta tidak mempedulikan rakyatnya. Pimpinan PKI Madiun ’48: Musso Istilah makar dan kudeta: kudeta adalah kata kerja yang berarti perebutan kekuasaan (pemerintahan) dengan paksa. Dewan-Dewan pendukung PRRI: Dewan Banteng, dipimpin oleh Letkol Achmad Husein, di Padang, Sumatera Barat. Dewan Gajah, dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolon, di Sumatra Utara. Dewan Garuda, dipimpin oleh Letkol Barlian, di Sumatera Selatan. Akhir Pemberontakan DI/TII di Aceh: Akhirnya dengan negosiasi yang panjang disepakati status otonomi khusus untuk Aceh, yaitu terbentuknya Daerah Istimewa Aceh serta kebebasan menjalankan unsur-unsur syariat di dalamnya. Separatisme: Separatisme di Indonesia merupakan budaya penyimpangan dari orang per orang atau kelompok masyarakat tertentu, di daerah tertentu, yang ingin memisahkan diri dari NKRI. 6 Daerah rawan konflik: Papua, Jabar, Jakarta, Sumut, Sulteng, dan Jateng.
Pemberontakan Andi Azis: Kronologi kejadian bermula pada awal
bulan April 1950, pemberontakan yang dipimpin oleh Andi Azis sendiri terjadi di Makassar. Andi Azis ingin mempertahankan keberadaan Indonesia Timur. Selain itu, Ia juga tidak setuju dengan anggota TNI yang bergabung ke dalam APRIS. Perbedaan Pemerinahan presidencial-parlementer: Presiden merupakan kepala negara untuk sistem pemerintahan presidensial. Selain itu presiden juga menjabat sebagai kepala pemerintahan. Sementara raja, sultan atau presiden adalah kepala negara dalam sistem pemerintahan parlementer. Sebab-sebab terjadinya pergantian kabinet 1950-1959: Kabinet jatuh bangun karena munculnya mosi tidak percaya dari partai lawan. Di samping itu, terjadi perdebatan dalam Konstituante yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan.
Isi pokok konsepsi 21 februari 1957: Mengisyaratkan akan
dilaksanakan demokrasi terpimpin dan perlu dibentuk Kabinet Gotong Royong serta sebuah Dewan Nasional yang didalamnya duduk wakil- wakil semua golongan fungsional. PKI menyambut baik gagasan presiden yang tersebut, karena melalui pemerintahan koalisi nasional tersebut dapat dibentuk Front Persatuan Nasional.
Kabinet saat pemilu 1955: Kabinet Ali Sastroamidjojo.
Ciri-ciri demokrasi terpimpin: dominasi kekuatan politik di tangan
presiden, pembatasan hak politik rakyat, munculnya partai penguasa atau partai mayoritas, semakin besar peranan militer dalam dwifungsi ABRI, politik luar negeri oldefo-nefo.
Kebijakan ekonomi 1950: Gunting Syafruddin adalah kebijakan
pemotongan nilai uang atau sanering yang diambil Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara. Pada 20 Maret 1950, semua uang yang bernilai Rp 2,50 ke atas dipotong nilainya hingga setengahnya. Tujuannya, menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp 5,1 miliar. Dengan kebijakan ini, jumlah uang yang beredar bisa berkurang.
Urutan pemenang pemilu 1950: Partai Nasional Indonesia (PNI),
Masyumi, Nahdlatul Ulama (NU), Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Dampak maklumat 3 novermber 1950: Dampak dari maklumat itu
adalah bermunculannya banyak partai politik seperti Masyumi, PKI, PBI, Parkindo, PSI, dan PNI.
Landasan demokrasi parlementer: Munculnya sistem parlementer
di Indonesia karena jatuhnya kabinet Presidensial Pertama pada 14 November 1945 yang disebabkan oleh keluarnya Maklumat Wakil Presiden No. X/1945 pada 16 Oktober 1945 dan diikuti kemudian oleh Maklumat Pemerintah pada 3 November 1945 yang berisi tentang seruan untuk mendirikan partai-partai
Gerakan Benteng: cara perbaikan dan perubahan struktur ekonomi
peninggalan Belanda menuju ekonomi nasional. Artinya, usaha dari sistem ekonomi gerakan benteng ini adalah mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional Isi Trikora: Pertama, gagalkanlah pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda kolonial. Kedua, kibarkanlah Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia. Ketiga, bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa. Pahlawan indonesia yang menunjuk pada monumen pancasila sakti: Ahmad Yani Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959: Pembubaran Konstituante. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).
Perombakan kabinet Dwikora. Turunkan harga pangan.
Latar belakang supersemar 1966: Supersemar dilatarbelakangi oleh
peristiwa pemberontakan G30S PKI. Tindakan yg diambil pengemban Supersemar: membubarkan PKI dan ormas-ormasnya, menangkap 15 menteri loyalis Presiden Soekarno yang diduga berhaluan kiri atau komunis.
Waktu Penghargaan FAO diberikan ke Indonesia: tahun 1984
Trilogi pembangunan terdiri dari 3: Stabilitas Nasional yang
dinamis Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya. Nama lain dari P4: Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (disingkat P4) atau Eka Prasetya Pancakarsa adalah sebuah panduan tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan bernegara semasa Orde Baru. Tonggak Lahirnya Orde Baru: Orde Baru lahir dari diterbitkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966, yang kemudian menjadi dasar legalitasnya. 3 Pesesta pemilu orde baru: Golongan Karya, Partai persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Perbedaan Pemilu masa orde baru dan masa kini: Pada masa orde baru, terdapat fusi atau pengelompokkan partai menjadi tiga golongan, sehingga Pemilu hanya diikuti tiga partai, yakni Golkar, PPP dan PDI. Sementara pada masa kini, tepatnya sejak masa reformasi, Pemilu diikuti banyak partai. Pada masa orde baru, Golkar selalu menang secara meyakinkan dan meraih kedudukan mayoritas mutlak. Sementara pada masa reformasi, partai yang menang bergantung pada hasil pilihan rakyat. Pada masa orde baru, kekuatan politik berada di tangan pemerintah. Sementara pada masa reformasi, berada di tangan tiap partai politik. Pada masa orde baru, presiden dan wakil presiden dipilih oleh majelis permusyawaratan rakyat (MPR). Sementara pada masa reformasi, dipilih secara langsung oleh rakyat. Hasil Referendum Timor Leste: Timor Leste berpisah dengan Bangsa Indonesia sebagai Provinsi yang ke 27 dengan nama Timor Timur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Macam macam krisis multidimensi: krisis pangan, energi, kemanusiaan, perubahan iklim, dan moneter atau finansial yang semakin dalam. Foto tersebut pelantikan B.J. Habibie sebagai presiden ke-3 Indonesia. Konsep berpikir dalam ilmu sejarah terkait pemaknaan peristiwa proklamasi tersebut adalah .... diakronik
Pelanggaran kebijakan orde baru: kasus pulau buru 1965-1966,
penembakan misterius 1981-1985, tanjung priok 1984-1987, talangsari 1984-1987, daerah operasi militer (dom) di aceh 1989- 1998, dom papua 1963-2003, peristiwa 27 juli 1996, penculikan dan penghilangan secara paksa 1997-1998, peristiwa trisaksi 12 mei 1998, kerusuhan 13-15 mei 1998. 6 Agenda reformasi 1998: Adili Soeharto dan pengikutnya, Amandemen UUD 1945, Otonomi daerah seluas-luasnya, hapus dwifungsi ABRI, hapus korupsi kolusi dan nepotisme (kkn), tegakkan supremasi hukum. Lahirnya lembaga KPK: Lembaga ini didirikan pada tahun 2002 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, dengan tujuan untuk menangani korupsi yang dianggap tidak bisa ditangani oleh institusi kejaksaan dan kepolisian. Krisis di bidang politik: krisis politik muncul karena adanya ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah, ketidakadilanpemerintah dalam penegakan hukum, dan penolakan Soeharto sebagai presiden setelah pemilu 1997.