KELAS : X.8
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas nikmat dan rahmatnya, saya
sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas geografi dalam bentuk makalah yang berjudul
"Analisis Tentang Bencana Banjir Yang Terjadi Di Metro Pusat dan Metro Timur, Kota
Metro, Provinsi Lampung Pada Oktober 2023" dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
makalah ini disusun untuk memenuhi serta melengkapi tugas karya ilmiah mapel geografi.
Dalam hal ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada guru Pengajar Geografi Saya
yang bernama Ibu Ledy Aprisa Ningrum, S. Pd dengan segala ilmu dan semangat yang telah
diberikan kepada kami sehingga kami dapat mempelajari mata pelajaran geografi dengan
baik dan bersemangat.
Dalam hal ini juga penulis menyadari bahwa makalah ini masihlah jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan serta menerima saran dan kritik mengenai makalah
ini yang bersifat membangun ataupun mendukung dalam kelancaran pengerjaan tugas- tugas
berikutnya. penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya,
Sekian Terimakasih.
ii
Abstraksi
Versi Indonesia:
anjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
Banjir juga Bisa Disebabkan itu disebakan oleh drainase yang buruk atau memang curah
hujan yang tinggi disuatu daerah sehingga air meluap Dari Irigasi, Sungai, atau bahkan lautan.
itu semua mengakibatkan banyak kerugian bagi masyarakat salah satunya adalah air kotor
yang menggenangi jalanan atau perumahan, yang menyebabkan aktivitas masyarakat akan
terganggu dan terhambat.
Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh Tuhan untuk
menghancurkan suatu peradaban sebagai pembalasan agung dan sering muncul dalam
mitologi berbagai kebudayaan di dunia.
iii
Abstraction
English Version:
F
loods are natural disasters that occur when excessive water flows submerge land.
The European Union flood directive defines flooding as the temporary
immersion by water of land that is not normally submerged in water. In the sense
of "flowing water", the word can also mean the influx of sea tides. Floods are
caused by the volume of water in a body of water such as a river or lake that overflows
or overflows from a dam so that water comes out of the river.
Flooding can also be caused by poor drainage or high rainfall in an area so that
water overflows from irrigation, rivers or even the ocean. This all results in many losses
for the community, one of which is dirty water flooding the streets or housing, which
causes community activities to be disrupted and hampered.
The myth of the great flood is a mythological story of a great flood sent by God to
destroy a civilization as a great revenge and often appears in the mythologies of various
cultures in the world.
iv
Daftar Isi
3.2.1 Peta............................................................................................................. 6
v
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................. 10
BAB V PENUTUP............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
LANDASAN TEORI
B.Jenis-Jenis Banjir
Menurut Pusat Kritis Kesehatan Kemenkes RI (2018), banjir dibedakan menjadi lima
tipe sebagai berikut:
1. Banjir Bandang
Banjir yaitu banjir yang sangat berbahaya karena bisa mengangkut apa saja. Banjir ini
cukup memberikan dampak kerusakan cukup parah. Banjir bandang biasanya terjadi akibat
gundulnya hutan dan rentan terjadi di daerah pegunungan.
2. Banjir Air
Banjir air merupakan jenis banjir yang sangat umum terjadi, biasanya banjir in terjadi
akibat meluapnya air sungai, danau atau selokan. Karena intensitas banyak sehingga air tidak
tertamoung dan meluap itulah banjir air.
3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip dengan banjir bandang tapı banjir lumpur
yaitu banjir yang keluar dari dalam bumi yang sampai ke daratan banjir lumpur mengandung
bahan yang berbahaya dan bahan gas yang mempengaruhi kesehatan makhul hidup lainnya
4.Banjir Rob (Banjir Laut Air Pasang)
3
Banjir rob adalah banjir yang terjadi akibat air laut. Biasanya banjir ini menerjang
kawasan di wilayah sekitar pesisir pantai.
5. Banjir Cileunang
Banjir cileunang mempunyai kemiripan dengn banjir air, tapi banjir cileunang terjadi
akibat deras hujan sehingga tidak tertampung
"Daerah rawan banjir adalah daerah yang sering dilanda banjir. Daerah tersebut dapat
diidentikasi dengan menggunakan pendekatan geomorfologi khususnya aspek morfogenesa,
karena kenampakan seperti teras sungai, tanggul alam, dataran banjir, rawa belakang, kipas
aluvial, dan delta yang merupakan bentukan banjir yang berulang-ulang yang merupakan
bentuk lahan detul yang mempunyai topografi datar "(Dibyosaputra, 1984)
4
Menurut Pratomo (2008) dan Isnugroho (2006), "daaerah rawan banjir dapat
diklasifikasikan menjadi empat daerah, yaitu daerah pantai, daerah dataran banjir, daerah
sempadan sungai, dan daerah cekungan".
Menurut Kodoatie dan Sugiyanto (2002), "faktor penyebab terjadinya banjır dapat
diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu banjir alami dan banjir oleh tindakan manusia.
Banjir akibat alami dipengaruhi oleh curah hujan, fisiografi, erosi dan sedimentasi, kapasitas
sungai, UN kapasitas drainase dan pengaruh air pasang. Sedangkan banjir akibat aktivitas
manusia disebabkan karena ulah manusia yang menyebabkan perubahan-perubahan
lingkungan seperti perubahan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS), kawasan pemukiman di
sekitar bantaran, rusaknya drainase lahan, kerusakan bangunan 5
pengendali banjir, rusaknya hutan (vegetasi alami), dan perencanaan sistim
pengendali banjir yang tidak tepat Peraturan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
28 tahun 2015 tentang penetapangaris sepadan sungai dan garis sempadan danau pada pasal
15 berbunyi untuk bangunan yang terdapat di sempadan sungai minimal jarak rumah dari tepi
sungai yaitu 10 meter dari tepi kiri dan kanan sungai, dan apabila sungai terlalu dalam
melebihi 3 meter maka jarak dari sepadan sungai lebih dari 10 meter.
2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide untuk mencari fakta yang harus di kumpulkan.
Hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara atau dugaan yang paling memungkinkan yang
harus masih di cari kebenarannya.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Peta
Peta adalah gambaran konvesional permukaan bumi pada bidang datar yang di
perkecil seperti kenampakannya jika di lihat dari atas dengan di tambah tulisan tulisan
sebagai tanda pengenal.
6
Gambar 1.1 Peta Adminitrasi Kota Metro
Wilayah Kota Metro relatif datar dengan ketinggian antara 30-60 m di atas permukaan
air laut. Kota Metro merupakan Ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro di bentuk
berdasarkan Undang Undang No. 12 Tahun 1999 dengan luas wilayah 6.874 ha. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Metro No. 25 Tahun 2000, Kota Metro Terdiri dari 5 Kecamatan 2
Kelurahan.
7
Tabel 1.1 Kondisi Geografis Kota Metro
1. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden.
Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga
gerak dan mimic responden merupakan pola media yang melengkapi kata kata secara verbal.
Wawancara banyak di gunakan oleh para peneliti sebagai suatu teknik pengumpulan
data untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti secara mendalam. Teknik dalam
wawancara di dapat dari pengalaman sendiri. Tujuan dari wawancara itu sendiri yaitu untuk
mengetahui atau mendapatkan informasi yang di dapat langsung dari tanya jawab atau
percakapan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada masyarakat 21c
Yosomulyo Metro Pusat.
Wawancara yang menantinya akan peneliti gunakan yaitu wawancara tidak struktur
( unstructured interview ) yaitu wawancara yang bebas yang nantinya peneliti tidak perlu
8
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan data. Pedoman yang di gunakan nantinya hanya garis besarnya saja dari
permasalahan yang akan di tanyakan.
2. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau
kalaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang telah di saksikan selama penelitian
berlangsung. Penyaksian yang di lakukan terhadap peristiwa peristiwa bisa dengan
melihat dan mendengarkan yang kemudian di catat seaakurat mungkin.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data mengenai hal hal seperti gambar dan
tulisan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian akan semakin kredibel
jika di dukung oleh doumen dokumen seperti halnya gambar atau tulisan yang telah ada.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Hasil analisis penelitian ini dan pengukuran terhadap banjir dapat di lakukan
terhadap fenomena-fenomena antara lain: Kedalaman muka air maksimum, pondasi
bangunan pemantauan rutin ketinggian permukaan air bendungan sungai rawa-rawa
serta pemantauan curah hujan setempat. Peringatan akan terjadinya banjir dadakan
hanya bisa tergantung pada perkiraan cuaca ( meteorologi ) serta pengetahuan tentang
kondisi tofografi dan geografis setempat.
Faktor-faktor penyebab banjir tergolong menjadi 2 kategori yaitu:
1. Banjir secara alami
Banjir secara alami terjadi karena faktor
a. Curah Hujan
Umumnya di Indonesia mempunyai 2 musim sepanjang tahun, yakni musim
penghujan umumnya terjadi antara bulan oktober-maret dan musim kemarau terjadi
antara bulan april-september. Pada musim hujan, curah hujan yang tinggi berakibat
banjir di rawa-rawa dan bila melebihi tebing rawa-rawa dan irigasi maka akan
menimbulkan banjir dan genangan.
b. Pengaruh Fisyografi
Fisyografi atau geografi fisik sungai atau rawa-rawa seperti bentuk, fungsi dan
kemiringan daerah aliran sungai, geometrik hidrolik ( bentuk penampang seperti lebar
kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai ), lokasi sungai atau rawa-
rawa dan lain-lain merupakan hal hal yang mempengaruhi terjadinya banjir.
2. Banjir akibat aktivitas manusia
a. Kawasan kumuh dan sampah
Perumahan kumuh dan sampah di sepanjang sungai dapat menjadi
penghambat aliran. Masih banyak masyarakat kurang disiplin untuk membuang
sampah pada tempatnya sehingga dapat menyebabkan banjir.
b. Drainasi lahan
Drainasi perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantaran banjir
akan mengurangi kemampuan bantaram dalam menampung debit air yang tinggi
c. Rusaknya hutan ( hilangnya fegetasi alami )
Penebangan pohon dan tanaman oleh masyrakat secara liar, tani berpindah
pindah dan permainan reboisasi hutan untuk bisnis dan sebagainya menjadi salah satu
sumber penyebab terganggunya siklus hidrologi yang terjadinya banjir.
10
Maka dari itu untuk mencegah terjadinya banjir baik di lingkungan rumah
maupun di lingkungan tempat tinggal masyarakat perlu melakukan penanggualangan
sebagai berikut:
1. Jangan membuang sampah ke sungai dan selokan
2. Hindari membuat bangunan di sekitar sungai
3. Tebang pilih dan reboisasi
4. Memperbanyak lahan terbuka hijau
5. Menjaga dan membersihkan saluran air secara rutin
Sedangkan dampak yang akan muncul akibat bencana banjir, yaitu bangunan-
bangunan akan rusak atau hancur yang di sebakan oleh daya terjang air banjir, daya
tipis genangan air, longsornya tanah di seputar pondasi, terkikis oleh benturan dengan
benda- benda berat yang terseret arus. Tanah longsor kemungkinan terjadi bila tanah
itu tak kuat di terjang air dan terkikis serta menyebabkan kerugian pangan yang
terjadi akibat stok pangan rusak, termasuk yang masih di lahan. Kerusakan tanaman
pangan di sawah atau ladang tergantung pada jenis tanamannya. Hilang atau rusaknya
benih atau ternak akan menggagalkan pemulihan kegiatan pertanian atau pertenakan
bisa terjadi juga masalah kesehatan ketika air kotor dalam jumlah banyak
menggenang masalah kesehatan pun sulit untuk di hindari sehingga beragam wabah
gangguan kesehatan lebih mudah menyebar dan menyerang siapa saja khususnya
kaum lanjut usia dan anak- anak. Dan dapat pula terjadi kesulitan air bersih dan
bahkan sampai munculnya korban jiwa. Hadirnya korban sebagai dampak banjir
bandang sering kali di karenakan terseret arus atau luapan air yang tak terprediksikan.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa banjir dapat menyebabkan
banyak kerusakan baik dari ekonomi maupun kesehatan sehingga masyarakat perlu
mengatasi dampak yang di sebabkan oleh kerusakan masyarakat itu sendiri seperti
menjaga lingkungan sekitar sungai rawa-rawa maupun selokan untuk tetap bersih dari
sampah- sampah sehingga memerlukan kesadaran untuk membuang sampah pada
tempatnya dan jangan merusak hutan sembarangan sehingga dapat mencegah
kerusakan alam yang terjadi .
5.2 Saran
Berdasarkan hasil di atas peneliti memberikan saran kepada masyarakat untuk
bisa menjaga lingkungan di sekitar serta di perlukan kebersamaan multistakeholder
dan keterlibatan masyarakat yang mendukung sepenuhnya.
12
DAFTAR PUSAKA
13