Anda di halaman 1dari 4

Dampak kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan : studi kasus perusahaan PT HM Sampoerna


tbk

Muhammad Zanuar Hadiansyah

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Negara Jl.Babakan Sari No.68,Babakan


Sari, Kec Kiaracondong kota Bandung Jawa Barat 40283
Zanuarhadian20@gmail.com

PENDAHULUAN
PT HM Sampoerna TBK adalah sebuah peusahaan rokok ternama di
Indonesia dengan banyaknya produk-produk unggulan seperti rokok kretek yang
dikenal luas oleh masyarakat, seperti sampoerna kretek (yang sebelumnya disebut
sampoerna A hijau), A mild, serta si raja kretek yang legendaris yaitu Dji Sam Soe.
Perusahaan ini berdiri pada tanggal 13 maret 1913 di Surabaya pendirinya yaitu
Liem Seeng Tee. PT H.M Sampoerna Tbk atau yang dikenal dengan sebutan
HMSP merupakan perusahaan yang lebih dari 10 tahun memimpin pasar rokok
serta perusahaan rokok terbesar pertama dan tertua di Indonesia sejak tahun 1931.
Industri rokok di Indonesia telah berkembang dari industri tradisional hingga
menjadi industri yang modern dan memberikan kontribusi signifikan terhadap
pertumbuhan perekonomian Indonesia. Adapun kontribusi yang diberikan oleh
perusahaan rokok meliputi menambah nilai lapangan pekerjaan lokal, peningkatan
nilai tambah bahan baku yang menjadi komoditas penting bagi mata pencaharian
para petani dalam negeri, serta pajak penjualan rokok juga dianggap sebagai
sumber pendapatan negara yang dimana dari ketiga poin tersebut merupakan hal
yang pemerintah sangat perlukan untuk mensejahterakan rakyatnya.
Kebijakan dividen pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan
yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan yang akan ditahan sebagai
bagian dari laba ditahan. Levy dan Sarnat (1990) dalam Harjono (2002). Kebijakan
dividen pada perusahaan-perusahaan publik sangat diperhatikan oleh para investor.
Kebijakan tersebut dapat mengundang investor untuk membeli atau
mempertahankan saham perusahaan atau sebaliknya mereka akan memutuskan
untuk tidak membeli atau menjual saham perusahaan. Pertimbangannya adalah
tingkat pengembalian atas dana yang mereka investasikan dalam bentuk saham
berupa dividen ataupun dalam bentuk capital gain harus lebih menguntungkan
dibandingkan dengan obligasi pemerintah, tingkat bunga deposito ataupun lebih
tinggi dari tingkat inflasi.
Terkait dengan hubungan antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan,
disebutkan ada beberapateori yang memberikan penjelasan berbeda bahkan
bertentangan. Teori dividen tidak relevan oleh Miller dan Modigliani (1961)
menjelaskan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilaiperusahaan
ataupun biaya modalnya. Nilai perusahaan bergantung dari kebijakan investasi,
bukan padalaba yang dibagi untuk dividen dan laba yang tidak dibagikan (laba
ditahan). Argumen teori inibertolak dari asumsi-asumsi yaitu keputusan-keputusan
investasi dan penggunaan hutang yang telahdibuat tidak mempengaruhi besar
kecilnya dividen yang dibayarkan, pasar modal sempurna sepertitidak ada emisi
dan biaya transaksi dalam pasar modal serta informasi tersedia sama bagi investor
dan manajer.
Teori Bird In the Hand oleh Myron Gordon dan John Lintner (1963)
mengungkapkan bahwa dividen lebih baik dibandingkan capital gain, karena
dividen yang dibagikan kurang mengandung risiko, sehingga perusahaan
semestinya membentuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi dengan
menawarkan dividend yield yang tinggi untuk memaksimalkan harga
sahamBanyak penelitian yang telah memberikan kontribusi pemikiran teoritis dan
juga berbagai bukti empiris yang berkaitan dengan kebijakan dividen suatu
perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, dividen menjadi sangat penting
dengan berbagai alasan, antara lain: perusahaan menggunakan dividen sebagai cara
untuk memperlihatkan kepada pihak luar atau calon investor sehubungan dengan
stabilitas dan prospek pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini
secara tidak langsung erat juga kaitannya dengan penilaian kinerja perusahaan.
Kebijakan dividen menjadi penting karena mempengaruhi kesempatan investasi
perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas.
Dengan kata lain, kebijakan dividen menyediakan informasi mengenai nilai dan
kinerja perusahaan
Pada umumnya, nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio
keuangan, salah satunya price to book value (PBV). Rasio PBV merupakan
perbandingan market value suatu saham terhadap book value, sehingga dapat
diketahui apakah tingkat harga sahamnya overvalued atau undervalued dari book
value. Nilai PBV yang rendah dicerminkan melalui harga saham yang undervalued
dimana mengindikasikan adanya penurunan kualitas dan kinerja fundamental
emiten. Harga saham yang overvalued atau nilai PBV yang tinggi mencerminkan
persepsi investor yang berlebihan terhadap perusahaan. Terdapat beberapa aspek
yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, salah satunya dari aspek keuangan
yaitu profitabilitas (Johan, 2012). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
dalam mengelola sumber daya perusahaan untuk menghasilkan laba bagi investor.
Profitabilitas dianggap penting karena profitabilitas sebagai indikator dalam
mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan sehingga dapat dijadikan acuan
untuk menilai perusahaan (Sastrawan, 2016).
Profitabilitas menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bagi investor dimana kemampuan tersebut akan
menentukan seberapa baik perusahaan di mata investor dari segi keuangannya.
Pertumbuhan profitabilitas dari setiap periode dianggap sebagai sinyal positif oleh
investor terkait kinerja perusahaan yang semakin baik dan prospek usaha yang
semakin menjanjikan di masa depan sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Teori sinyal yang menyatakan bahwa peningkatan profitabilitas yang
tercantum dalam laporan keuangan merupakan upaya memberikan sinyal positif
kepada investor berkaitan dengan kinerja perusahaan dan pertumbuhan prospek
usaha di masa mendatang (Rizqia dkk., 2013). Upaya tersebut dapat membangun
sentimen positif dari investor sehingga berdampak terhadap kenaikan harga saham
di pasar modal. Peningkatan harga saham dapat meningkatkan nilai perusahaan di
mata investor. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Garmayuni (2015), Martini
dkk. (2014), Johan (2012), serta Dewi dan Wirajaya (2013) menemukan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

RUMUSAN MASALAH
 Bgaimana kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan?
 Apakah profitabilitas memiliki peran dalam hubungan antara kebijakan
dividend an nilai perusahaan?

TUJUAN PENELITIAN
 Menganalisis dampak kebijakan dividen terhandap nilai perusahaan
 Menilai peran profitabilitas dalam hunbungan tersebut
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data yang diambil


dari web perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai