Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK MENULIS

Tulisan Tentang Bulan Ramadha

OLEH:

WA ODE YUNIAR

C1D122094

KELAS B

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO


2024

Ramahan di Indonesiaku

Bulan Ramahan adalah bulan yang penuh berkah dalam agama Islam.

Ini adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam, di mana umar Muslim

di seluruh dunia berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari

setiap hari selama satu bulan penuh.

Tentu saja, sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama

Islam, bulan suci Ramadan memiliki makna yang sangat mendalam bagi

masyarakat Indonesia. Puasa Ramadan bukan hanya sekadar menahan

lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tetapi juga

merupakan waktu untuk memperdalam spiritualitas, meningkatkan

ketaqwaan, serta memperbaiki hubungan dengan sesama dan dengan Allah

SWT. Selama bulan ini, suasana di Indonesia berubah menjadi lebih

hikmat dan penuh dengan aktivitas keagamaan, seperti tarawih di masjid-

masjid, kajian agama, serta berbagai kegiatan sosial yang bertujuan untuk

membantu sesama yang membutuhkan. Tidak hanya itu, puasa Ramadan

juga menjadi momentum untuk meningkatkan solidaritas dan rasa

persaudaraan di antara masyarakat, di mana banyak orang yang bersedia

berbagi rezeki dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan,

baik berupa makanan untuk berbuka puasa atau yang biasa kami sebut

takjil, maupun bantuan keuangan bagi yang kurang mampu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Ramadan memiliki makna yang

mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun,


apa yang membuat Ramadan di Indonesia tahun ini begitu istimewa adalah

keberagaman agama dan budaya yang ada di negeri ini. Dalam Ramadan

kali ini, kita dapat melihat betapa indahnya toleransi dan kerukunan antar

umat beragama.

Meskipun Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam, tetapi kita juga

melihat banyaknya teman dari agama lain yang turut merayakan momen

ini dengan berbagai cara, salah satunya dengan berburu takjil dan hidangan

berbuka puasa. Fenomena ini menjadi bukti nyata bahwa semangat

kebersamaan dan persaudaraan tidak mengenal batas agama. Bersama-

sama, kita merayakan keberagaman dan memperkaya pengalaman spiritual

kita masing-masing.

Di tengah semangat berbagi dan persaudaraan ini, tentu saja ada juga

sedikit kekocakan dalam prosesnya. Terkadang, saat berburu takjil, kita

harus bersaing dengan teman-teman dari berbagai agama untuk

mendapatkan hidangan yang diinginkan. Namun, hal ini justru

menambahkan warna dan keceriaan dalam suasana Ramadan kita.

Jadi, di samping menjalankan ibadah dan meningkatkan kesadaran

spiritual, Ramadan di Indonesia tahun ini juga memberikan pelajaran

berharga tentang pentingnya toleransi, kerukunan, dan persaudaraan lintas

agama. Semoga semangat Ramadan ini terus membawa kedamaian dan

kebahagiaan bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai