Anda di halaman 1dari 1

Ramadhan melatih kepedulian Sosial

Tujuan mulia lainnya dari ibadah puasa adalah menggugah kepedulian dan kepekaan terhadap
keberadaan kaum fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Amalan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang memiliki keunikan dan
karakteristik tersendiri dibanding ibadah-ibadah lainnya. Tidak seperti ibadah lainnya, ibadah
puasa memiliki dimensi sosial tersendiri yang terdapat dibalik hikmah pensyariatannya. Di bulan
inilah, seorang muslim diuji imannya, apakah mau berkorban kepada sesame atau tidak. Dimensi
sosial di balik ibadah puasa adalah, puasa melahirkan rasa persamaan, kesejajaran, kepedulian
dan kebersamaan di antara sesama umat islam.

Umat Islam adalah umat yang sama, tidak membedakan suku, kelompok maupun kaya
dan miskin. Umat Islam makan pada waktu yang sama dan berpuasa pada waktu yang sama pula.
Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin dalam menjalankan ibadah ini.
Tidak seperti ibadah haji misalnya yang hanya disyariatkan bagi mereka yang memiliki
kemampuan secara finansial, ibadah puasa tidak mensyaratkan hal itu.

Andai orang kaya terbiasa dengan rezeki yang berkecukupan, maka di bulan Ramadhan
ini si kaya diuji dan sama-sama merasakan bagaimana susahnya menahan rasa lapar dan dahaga
yang dialami oleh mereka yang kekurangan.

Sehingga pada akhirnya timbul kasih sayang di antara sesama umat. Bagi seorang muslim
juga, ketika ingat puasa, maka kita akan ingat dengan sekeliling kita. Ini artinya, berbagi kepada
sesama sangat dipentingkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial kita.

Ibadah puasa pada Ramadhan ini, sesungguhnya membangkitkan kita untuk peduli kepada
sesama, dan mendorong semangat untuk membantu meringankan beban sesamanya. Kalau
sebelum Ramadhan, biasanya orang pelit untuk bersedekah dengan datangnya bulan ini
merubahnya menjadi seorang yang dermawan.

Terakhir, jika kita ingat fungsi sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat, maka tidak wajar
jika seorang yang berpuasa hanya ingat terhadap fakir miskin ketika siang hari saja ketika ia
menahan lapar sementara di malam harinya ia terlelap dalam kekenyangan. Oleh karenanya,
puasa mengajak setiap muslim untuk peduli kepada sesame, baik di siang hari maupun di malam
hari. Karena sesungguhnya, puasa akan menggiring kita kepada ketaqwaan yang mengeratkan
kita kepada sesame muslim.

Anda mungkin juga menyukai