Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

KEMAMPUAN BACILLUS LICHENIFORMIS DALAM


MEMPRODUKSI ENZIM PROTEASE YANG BERSIFAT
ALKALIN DAN TERMOFILIK

Yati Sudaryati Soeka, * Sri Hartin Rahayu, * Ninu Setianingrum, * Elidar Naiola *

THE ABILITY OF BACILLUS LICHENIFORMIS IN PRODUCTION OF PROTEASE ENZYME


ALKALINE AND THERMOPHILIC

Abstract
The aim of the research was to measure the production of protease enzyme in alkaline and thermophilic of
bacteria Bacillus licheniformis. The protease enzyme signed by clear zone arround the bacteria colonies
on medium which contain 1% skimmed milk. The activities ofprotease enzyme treated by the period of
incubation, temperature and pH, which measured by spectrophotometer at A 280 nm. The results showed
that the highest production of protease activity at 2 days incubation was 150,52 U/mL. At temperature
50°C andpH 10 they were 123,34 UlmL and 193,14 UlmL.

Key words: protease enzyme, clear zone, spectrophotometer

Pendahuluan itu, karena protein diperlukan untuk membawa

D ewasa ini industri enzim telah berkembang kalsium yang terikat pada protein dalam darah,
pesat dan menempati posisi penting dalam kekurangan protease dapat menyebabkan artritis,
bidang industri. Kesadaran masyarakat osteoporosis dan penyakit-penyakit lain yang
terhadap masalah lingkungan yang semakin tinggi berkaitan dengan kekurangan kalsium. Karena
serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta kalsium diubah menjadi glukosa, kekurangan
lingkungan menjadikan teknologi enzim sebagai protein yang dicerna tubuh akan menyebabkan
salah satu altematif untuk menggantikan berbagai kemurungan, ketidak-stabilan suasana hati (mooel)
proses kimiawi dalam bidang industri. 1 dan mudah tersinggung. Protease juga mampu
mencema serpihan-serpihan yang tidak diinginkan
Enzim adalah molekul protein kompleks
dalam darah termasuk bakteri dan virus. Oleh
yang dihasilkan oleh sel hidup dan bekerja sebagai
karena itu, orang yang kekurangan protease
katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam
kekebalannya akan menurun sehingga ia lebih
tubuh. Enzim pemecah protein atau protease sangat
rentan terhadap infeksi bakteri, virus dan jamur.'
penting dalam proses pencernaan untuk memecah
Selain itu, protease juga memiliki nilai ekonomi
ikatan peptida dari protein yang dikonsumsi
yang tinggi karena aplikasinya yang sangat luas.
menjadi asam-asam amino yang mudah diabsorpsi.
Industri pengguna protease diantaranya ialah
Di dalam dunia medis enzim protease digunakan
industri deterjen, kulit, tekstil, makanan, hidrolisat
sebagai terapi untuk pengobatan tumor, radang,
protein, pengolahan susu, farmasi, makanan, bir,
kelainan darah dan pengaturan kekebalan. Selain
film, dan limbah.'

* Bidang Mikrobiologi, Puslit Biologi- LIPI, Jl. Raya Bogor Km 46, Cibinong 16911

Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 2 Tahun 2011 89


Bakteri dari Genus Bacillus memainkan dikocok dengan vorteks. Suspensi bakteri
peranan utama dalam perkembangan industri. diukur kerapatan optiknya (OD) dengan
Karena mempunyai sifat yang mudah dipelihara spektrofotometer pada A 600 nm sampai OD
dan dikembangbiakkan juga mempunyai karakter mencapai 0,5.
yang beraneka ragam yaitu psikrofilik, mesofilik, d. Media produksi enzim
termofilik di samping itu alkalofilik, neutrofilik
Produksi protease dilakukan dengan
dan asidofilik. Bacillus licheniformis menghasil-
menginokulasikan 2,5 mL inokulum ke dalam
kan beberapa enzim ekstraseluler yaitu (J,- amilase,
25 mL media kultur dan diinkubasi pada suhu
amino peptidase, protease metal, ~-laktamase,
37°C selama 1-6 hari di atas pengocok (shaker)
endo- N -asetilglukoaminidase dan lipase.'
inkubator dengan kecepatan 120 rpm. Setiap
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk hari dilakukan pengambilan sampel sebanyak
mengetahui kemampuan bakteri B. licheniformis 3 mL dan dipisahkan filtrat dan endapannya
yang dapat menghasilkan enzim protease yang dengan cara disentrifugasi dengan kecepatan
bersifat alkalin dan termofilik. 10.160 x g selama 5 menit. Filtrat digunakan
sebagai larutan enzim dan diuji aktivitas
Bahan dan Cara Kerja proteasenya. 5
Bahan
a. Isolat sampel Uji Aktivitas Protease
B. licheniformis ditumbuhkan di dalam media a. Uji Kadar Asam Amino
NutrientAgar (NA) miring. Sebanyak 0,2 mL larutan enzim direaksikan
b. Media seleksi enzim dengan 0,2 mL substrat 0,1% azokasein dalam
1% susu skim, 0,1 % pepton, 2% agar. larutan buffer glycin-NaOH 0,05 M dengan pH 8
dan diinkubasi pada suhu 40°C selama 20 menit.
c. Media kultur bakteri
Reaksi dihentikan dengan menambahkan 0,6 mL
1% susu skim, 0,1% pepton di dalam bufer 10% asam trikhloroasetat (TCA). Selanjutnya
glisin-NaOH pH 8,0 disentrifugasi dengan kecepatan 8000 rpm selama
d. Uji aktivitas 5 menit dan filtrat dipisahkan dari endapan.
0,1% azokasein dalam larutan buffer glycin- Pembacaan Optical density (OD) terhadap tirosin
NaOH 0,05 M pH 8, 10% asam trikhloroasetat yang dibebaskan dalam filtrat dilakukan dengan
(TCA) spektrofotometer pada A 280 nm. Cara kerja yang
e. Karakterisasi pH sama dilakukan untuk larutan standar tirosin dan
blanko berupa air suling. Pada blanko, enzim
Substrat azokasein dengan variasi konsentrasi
ditambahkan setelah direaksikan dengan TCA. Satu
bufer glisin-NaOH 0,05 M pH 7,5; 8; 8,5; 9,0;
unit aktivitas enzim protease didefinisikan sebagai
10,0; 11,0.
banyaknya enzim yang dapat menghasilkan 1 ug
tirosin dalam kondisi pengukuran tersebut. 6
Cara Kerja
Aktivitas protease diuji dengan mengukur
a. Isolat sampel
kadar asam amino sebagai produk hidrolisis protein
B. Licheniformis di dalam media NA diinkubasi dari susu skim oleh enzim protease. Larutan enzim
pada suhu kamar sampai berumur 3 hari. yang menghasilkan asam amino yang terlalu tinggi
b. Media seleksi diencerkan terlebih dahulu dan faktor pengenceran
Media seleksi dituangkan ke dalam cawan petri digunakan dalam perhitungan aktivitasnya.
steril. Setelah dingin satu ujung ose b. Karakterisasi suhu, pH dan stabilitasnya
B. licheniformis ditumbuhkan dan diinkubasi
Pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas
pada suhu 37°C selama 2 hari.
enzim diuji dengan cara mereaksikan larutan
c. Produksi inokulum. enzim dengan variasi pH substrat azokasein 7,5-
Satu ujung ose B. licheniformis dimasukkan 11 dan variasi suhu 30-70°C. Untuk uji stabilitas
ke dalam tabung reaksi berisi air steril, enzim terhadap pH dan suhu, sampel diinkubasi

90 Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 2 Tahun 2011


pada pH dan suhu masing-masing selama 10 menit. Aktivitasnya dari 66,79-150,52 U/mL, pada hari
Selanjutnya dianalisis seperti yang telah dijelaskan ke 2 didapat aktivitas protease tertinggi sebesar
sebelumnya. 150,52 U/mL. Pada hari ke 3-6 terjadi penurunan
aktivitas, terutama pada hari ke 4 walaupun pada
hari ke 5 terjadi kenaikan lagi.
Hasil
Pada Gambar 3 dapat dilihat pengaruh suhu
Pada Gambar 1 dapat dilihat aktivitas
terhadap aktivitas protease. Aktivitas variasi dari
kualitatif protease dari B. licheniformis pada media
51,73- 123,35 U/mL. Pada suhu inkubasi 30°C
seleksi agar yang mengandung substrat susu skim
sampai dengan 50°C terjadi kenaikkan aktivitas,
diperlihatkan dengan adanya zona bening di sekitar
tetapi pada suhu 60°C dan 70°C terjadi penurunan
koloni bakteri.
aktivitas. Pada suhu 50°C didapat aktivitas
Pada Gambar 2 dapat dilihat aktivitas B. protease tertinggi sebesar 123,34 U/mL dengan
licheniformis dengan waktu inkubasi 1-6 hari. stabilitasnya sebesar 93,14 U/mL.

Gambar 1. Zona Bening di sekitar Koloni B. licheniformis

~ 160 r-
140 -
<-,
-
2, 120 r-
<l)
~ 100 -
E 80
8
0.. 60
r-e-

~ 40
.i::::
~ 20
<r:: 0
2 3 4 5 6

Inkubasi (hari)

Gambar 2. Aktivitas Protease Bakteri B. licheniformis dalam Waktu


Inkubasi 1-6 hari

Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 2 Tahun 2011 91


~
140 100 ~
~ ~
e- 120
100
80 "-'
el)
er:
el)
er: ro
el)
ro
el) 80 60 ..•....•
..•....•
0
8
c,
;..., 60
c, 40 er:
er:
ro
.i::::
40 _Aktivitas :E
.6 20 -+- Stabilitas 20
~
~ 0 0 ir:
~
30 35 40 50 60 70

Variasi suhu (ac)

Gambar 3. Pengaruh suhu terhadap aktivitas dan stabilitas protease

-r-.
250 90 -r-.
~ 80 ~
2, 200 70
"-'
el)
tr:
el)
tr: 60 ro
el)
ro 150 ..•....•
E 50
0
;...,
8
c,
40
c, 100 tr:
ro
-
tr: 30
-+- Stabilitas .i::::
.•....•
.~ 50 20
.~ 10 ~..•....•
~
0 0
tr:
~
7.5 8 8.5 9 10 11

Variasi pH

Gambar 4. Pengaruh pH terhadap Aktivitas Protease dan Stabilitas

Pada Gambar 4 dapat dilihat pengaruh pH mikroba. Hasil pengujian secara kualitatif adalah
terhadap aktivitas protease, pada inkubasi 2 hari dengan adanya lingkaran bening di sekitar koloni
dan suhu inkubasi 50°C didapat aktivitas berkisar
dan pengujian secara semikualitatif adalah hasil
antara 98,3- 193,14 U/mL. Sedangkan untuk
stabilitas enzim dengan waktu inkubasi 10 menit bagi diameter lingkaran jernih dengan diameter
berkisar 54,31- 83,11 U/mL. Aktivitas tertinggi koloni dan dinyatakan sebagai aktivitas protease
didapat pada pH 10 sebesar 193,14 U/mL, terjadi secara relatif. 7
penurunan aktivitas setelah enzimnya diinkubasi
Isolasi dilakukan dengan menggunakan
didalam larutan bufer selama 10 menit sebesar
71,88 %. medium yang mengandung azo kasein, karena
azo kasein merupakan substrat yang baik untuk

Pembahasan mengisolasi bakteri penghasil enzim protease dan


menginduksi sintesis enzim protease alkalin. 8,9
Hasil pengujian secara kualitatif ditunjukkan
dengan adanya zona bening di sekitar koloni

92 Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 2 Tahun 2011


Produksi protease dipengaruhi oleh waktu, dengan bagian asam-asam amino yang bersifat
suhu, pH inkubasi. Dengan waktu inkubasi 2 hidrofobik , intensitas interaksi elektrostatik dan
hari didapat aktivitas protease tertinggi. Hasil jembatan disulfida di antara asam amino penyusun
penelitian dengan waktu inkubasi optimum selama struktur protein. 12
48 jam pada suhu 60°C dan pH 11.10 Dilihat dari Aplikasi enzim pada beberapa industri
kisaran suhu pertumbuhan, B.licheniformis ini menghendaki enzim-enzim yang dalam
dapat digolongkan sebagai bakteri termofil. Bakteri beraktivitas tahan terhadap panas (termostabil).
termofil berkisar antara 45-65°C. 11 Aktivitas enzim Hal ini berkaitan dengan keuntungan yang
juga akan meningkat dengan meningkatnya suhu akan diperoleh bila proses produksi dilakukan
sampai mencapai suhu optimumnya, tetapi setelah pada suhu tinggi dapat menurunkan resiko
melewati suhu optimumnya aktivitas enzim akan kontaminasi, meningkatkan kecepatan reaksi
menurun." Kondisi fermentasi merupakan faktor sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya,
penting untuk menghasilkan enzim. Bacillus serta menurunkan viskositas larutan fermentasi
sp. yang ditumbuhkan pada lingkungan alkali sehingga memudahkan proses produksi." Dalam
menghasil-kan enzim proteolitik yang alkali industri fermentasi protease alkalin merupakan
lebih tinggi dibandingkan bila bakteri tersebut jenis protease yang paling banyak diaplikasikan
ditumbuhkan pada lingkungan netral. 13 Protease dalam bidang industri. 1 Adanya mikroorganisme
dari B.licheniformis mempunyai pH optimum untuk yang unggul merupakan salah satu faktor penting
aktivitasnya antara 8 sampai 9. Stabil pada selang pH dalam usaha produksi enzim. Oleh karena itu,
yang luas dan dapat diinaktifkan dengan cepat pada penggalian mikroorganisme penghasil protease
pH di bawah 5 dan di atas 11.8 B. licheniformis KA- perlu dilakukan di Indonesia. Keragaman hayati
08 sangat potensi menghasilkan enzim termostabil. yang tinggi memberikan peluang yang besar untuk
B. licheniformis merupakan mikroorganisme yang mendapatkan mikroorganisme yang potensial
sangat potensial digunakan sebagai sumber enzim, untuk dikembangkan sebagai penghasil enzim
karena bersifat termofilik yang dapat hidup pada protease.
suhu tinggi 50-65 °C.14 Untuk B. licheniformis
Aktivitas tertinggi enzim protease dari
N-2 menghasilkan maksimum proteolitik sebesar
Bacillus licheniformis pada penelitian ini pada
123,29 PU/ml optimumnya pada suhu 60°C dan
pH 10 dan pada suhu 50°C dapat digolongkan
pH 11.10 Berdasarkan suhu pertumbuhannya
sebagai enzim yang mempunyai kemampuan
mikroba digolongkan menjadi lima kelompok
bertahan pada lingkungan alkalin (tahan terhadap
yaitu psikrofil tumbuh pada suhu -5-20°C,
basa) dan termofil (tahan terhadap suhu tinggi)
mesofil suhu 20-45°C, termofil 45-65°C, termofil
sehingga dapat digunakan untuk biodeterjen.
ekstrim 65-85°C dan hipertermofil 85-l00°CY
Enzim alkalin dan termofil merupakan unsur
Menurunnya aktivitas mengikuti meningkatnya
penting dalam biodeterjen, Protease memiliki pH
suhu di atas optimum biasanya disebabkan oleh
optimum antara 9 dan 10, apabila ditambahkan ke
perusakan enzim." Kecepatan reaksi kimia akan
dalam biodeterjen dapat menghilangkan kotoran
meningkat dengan meningkatnya suhu karena akan
dari protein. 18 B. licheniformis adalah bakteri
mempercepat gerak termal molekul dan karenanya
berbentuk batang gram-positif. Banyak digunakan
akan meningkatkan bagian molekul yang memiliki
untuk keperluan industri seperti produksi enzim,
energi dalam jumlah yang cukup untuk memasuki
antibiotik dan metabolit kecil. Suhu pertumbuhan
keadaan transisi. Stabilitas enzim protease
optimalnya adalah 50°C, tetapi dapat juga bertahan
ditunjukkan dengan tidak terjadinya penurunan
pada suhu yang lebih tinggi. Suhu optimal untuk
aktivitas setelah enzim diinkubasi selama 10
sekresi enzim adalah 37°C. Bakteri ini dapat
menit. 16 Pada suhu 70-80°C enzim akan mengalami
bertahan hidup di lingkungan yang keras dengan
kerusakan yang mengakibatkan hilangnya aktivitas
mengubahnya berbentuk spora tetapi apabila
enzim. Batasan ini tidak mutlak, karena ada enzim
kondisi baik, ia akan kembali ke dalam keadaan
tertentu yang tahan terhadap pemanasan pada suhu
vegetatif. 19
tinggi yaitu enzim termostabil dan ada juga enzim
yang optimum pada suhu rendah. Enzim-enzim B. licheniformis adalah mikroorganisme
termostabil mempunyai karakteristik biokimiawi tanah membentuk spora yang memberikan
yang menarik. Sifat termostabilitas enzim berkaitan kontribusi untuk siklus nutrisi dan memiliki

Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 2 Tahun 2011 93


aktivitas anti jamur. Ada penelitian terkini tentang 5. Cappuccino J.G., and N. Sherman.
B. licheniformis (strain SB3086) dan efek sebagai Mikrobiology : A Laboratory Manual.
fungisida mikroba. Novozymes Biofungicide Addison- Wesley Publishing Company.
Green Releafberisi B. licheniformis strain SB3086 California USA, 1983.
sebagai bahan utama aktif fungisida. Dapat 6. Yang S.S., C.I. Huang. Proteases production
digunakan pada lapangan rumput, tumbuhan by amylolytic fungi in solid state
runjung, bibit pohon, rumput hias dan tanaman hias fermentation. Journal Chinese Agri Chem
di luar ruangan, rumah kaca, dan situs pembibitan." Soe., 1994,32(6): 589-60l.
Laju reaksi enzim meningkat pada pH alkalin
kemudian berkurang setelah pada pH maksimum 7. Naiola, E., N. Widhyastuti. Isolasi, Seleksi
telah tercapai. Dapat dibandingkan dengan isolat dan Optimasi Produksi Protease dari
Bacillus macerans PL3 dalam media dedak sebesar Beberapa Isolat Bakteri. Jurnal Berita
113,52 .10-2 U/mU sedangkan setelah pemurnian Biologi, 2002, 6(3): 467- 473.
isolat Bacillus sp. menghasilkan aktivitas 8. Ward, O.P. Proteinase. Di dalam W.M.
spesifiknya 43,02 U/mg (kromatografi penukar Fogarty (ed). Microbial and Enzyme
ion DEAE Sephadex A 50),21 isolat Aktinomisetes Biotechnology. Applied Science Publisher,
BYL-15 dan BYL-28 yang menunjukkan aktivitas New York, 1983.
enzim tertinggi, masing-masing 106,450 U/mL 9. Fujiwara, N. and Yamamoto, K. Di dalam
dan 100,00 U/mL filtrat biakan 1, dan dari isolat Akhdiya A Isolasi Bakteri Penghasil Enzim
Bacillus sp. DA 5.2.3 dan L5 masing-masing 2,0 Protease Alkalin Termostabil Buletin Plasma
U/mL dan 1,4 U/mL.22
Nutfah, 2003, 9 (2): 38-44.
10. Nadeem, M., J.I. Qazi, S. Baig, Q. Syed.
Kesimpulan Studies on Commercially Important Alkline
Kemampuan produksi enzim protease Protease from Bacillus licheniformis N-2
dari bakteri Bacillus licheniformis memiliki Isolated from Decaying Organic Soil. Turk
kemampuan, dimana dengan waktu 2 hari inkubasi Journal Biochemistry, 2007, 32(4): 171-177.
memiliki aktivitas tertinggi sebesar 150,52 U/mL, 11. Rudiger, A, A Sunna, and G. Antranikian.
pada pH 10 sebesar 193,14 U/mL dan pada suhu Enzymes from Extreme Thermophilic and
50°C sebesar 123,34 U/mL. Hyperthermophilic Archea and Bacteria.
Di dalam: Carbohydrases, Handbook of
Ucapan Terima Kasih Enzyme Catalysis in Organic Synthesis.
Terima kasih kami ucapkan kepada DIKTI- VCH Verlagsgesellschafft, Weinhem, 1994.
LIPI 2009 yang telah mendanai penelitian ini. 12. Suhartono, M.T. Di dalam Rahayu, S.
Karakteristik Biokimiawi Enzim Termostabil
Penghidrolisis Kitin. Makalah Pengantar
Daftar Pustaka
Falsafah Sains (PPS 702). Sekolah Pasca
1. Akhdiya A. Isolasi Bakteri Penghasil Sarjana, Institut Pertanian Bogor, 2004.
Enzim Protease Alkalin Termostabil Buletin
13. Glazer, AN. and H. Nikaida. Di dalam
Plasma Nutfah, 2003, 9 (2): 38-44.
AgustienAdan Y. Rilda. Produksi Keratinase
2. Ahira A Protease adalah pemecah protein.
Termostabil dari Bacillus licheniformis KA-
www.anneahira.com/enzim-adalah .• diakses
08 Amobil dan Aplikasinya Untuk Bahan
4 Mei 2011.
Penyamak Kulit. Artikel Hibah Bersaing,
3. Moon, S.H. and S.J. Parulekar. Same 2009. repository.un and.ac.id I...IARTIKEL-
observation on protease producing in HIBER - ANTHONI - A GUSTIN-2009
continuous suspention cultures of Bacillus diakses 11 Agustus 2011.
firmus. Biotech. Bioeng, 1993,41 :43-54.
14. AgustierrA, danY. Rilda. Produksi Keratinase
4. Priest, EG. Extracellular Enzymes Sintesis Termostabil dari Bacillus licheniformis KA-
in the Genus Bacillus. Bacteriological Rev. 08 Amobil dan Aplikasinya Untuk Bahan
, 1977,41(3). Penyamak Kulit. Artikel Hibah Bersaing,

94 Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 2 Tahun 2011


2009. repository.unand.ac.idl...IARTIKEL- 19. Veith, B., Herzberg, c., Steckel, S., Feesche,
HIBER - ANTHONI - A GUSTIN-2009 J., Maurer, K. H., Ehrenreich, P., Baumer,
diakses 11 Agustus 2011. S., Henne, A., Liesegang, H., Merkl, R.,
15. VolkWA&MF.Wheeler. Mikrobiologi Dasar. Ehrenreich, A, Gottschalk, G. The complete
genome sequence of Bacillus licheniformis
Jilid 1. Soenartono Adisoemarto Editor.
DSM13, an organism with great industrial
Penerbit Erlangga Jakarta. Terjemahan dari:
potential. J Mol. Microbiol. Biotechnol.
Basic Microbiology, fifth edition, 1988.
2004,7(4):204-2l1.jombangan.com/tautan/
16. Palmer, T. Extraction and purification of bacillus-licheniformis diakses 10 Mei 2011.
enzymes. In Understanding Enzymes. Ellis 20. Wikipedia. Bacillus _licheniformis http://
Horwoood Ltd. England, 1991. www.epa.gov/pesticides/biopesticides/
17. Rahayu, S. Karakteristik Biokimiawi Enzim ingredients/tech _ docs/brad_ 006492.pdf,
Termostabil Penghidrolisis Kitin. Makalah diakses 10 Mei 2011.
Pengantar Falsafah Sains (PPS 702). 21. Naiola, E., N. Widhyastuti. Semi Purifikasi
Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian dan Karakterisasi Enzim Protease Bacillus
Bogor, 2004. sp. Jurnal Berkala Penelitian Hayati, 2007,
13(1): 51-56.
18. Snoke, John E. (University of California,
Los Angeles), and Neal Cornell. Protoplast 22. Jamilah I, A Meryandini, I. Rusmana,
ASuwanto, N.R. Mubarik. Activity of
lysis and inhibition of growth of Bacillus
Proteolilytic and Amylolytic Enzymes from
licheniformis by bacitracin. J Bacteriol.
Bacillus spp. Isolated from Shrimp Ponds.
1965, 89:4l5-240.,jombangan.com/tautan/
Microbiology Indonesia, 2009, 3(2): 67-71.
bacillus-licheniformis. Diakses 10 Mei
2011.

Media Litbang Kesehatan Volume 21 Nomor 2 Tahun 2011 95

Anda mungkin juga menyukai