Anda di halaman 1dari 10

METODE - METODE ANTROPOLOGI HUKUM

DENGAN METODE KOMPARATIF


(PERBANDINGAN PERUBAHAN SOSIAL)
GENTA SARA SUKMA
1910003600331
Fakultas Hukum Universitas Ekasakti

A. Pendahuluan

Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi


karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini
merupakan fenomena sosial yang wajar dalam kehidupan manusia baik itu individu maupun
kelompok. Perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, dapat terjadi karena proses
penyebaran manusia (difusi) dari individu yang satu ke individu yang lain. Hal ini
dikarenakan, proses perubahan sosial tidak saja berasal melalui proses evaluasi, namun juga
dapat terjadi melalui proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan antar masyarakat.
Masyarakat merupakan istilah yang paling penting untuk menyebutkan kesatuan-kesatuan
hidup manusia, baik dalam tulisan ilmiah, maupun dalam bahasan sehari-hari. Dalam Bahasa
Inggris masyarakat disebut society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata
masyarakat berasal dari Bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul (M Munandar: 2009: 122).
Adanya saling bergaul ini bukan hanya ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang disebabkan
oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam
lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Mac Iver, J.L Gillin dan J.P. Gillin sepakat,
bahwa bergaul dan interaksi mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur
yang merupakan kebutuhan bersama sehingga masyarakat merupakan suatu kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu
dan terikat oleh suatu rasa bersama ( M Munandar: 2009: 122). Hidup bermasyarakat bagi
manusia sangat penting, karena manusia tidak dapat hidup sendiri secara berkelanjutan, dan
manusia baru bisa disebut sebagai manusia yang sempurna apabila ia ternyata dapat hidup
bersama dengan manusia lain dalam masyarakat. Artinya bahwa manusia tidak akan
mengetahui fungsinya bagi yang lain jika tidak hidup bersama dalam suatu masyarakat.

Hakikatnya setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-


perubahan, dan itu bisa terjadi secara lambat dan juga ada perubahan yang pengaruhnya
terbatas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali dan ada pula perubahan
yang cepat. Perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidak sesuaian
antara unsur-unsur sosial yang ada dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Secara etimologi
perubahan sosial berasal dari dua kata yaitu kata perubahan (change), yang berarti peristiwa
yang berhubungan dengan perubahan posisi unsur suatu system hingga terjadi pada
perubahan struktur system tersebut (Kartasapoetra : 2007: 48). Sedangkan kata sosial
menunjuk pada hubungan seorang individu dengan yang lainnya dari jenis yang sama
(Kartasapoetra: 2007: 382).

Gillin dan Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dan
cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan-perubahan
kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideology maupun karena
adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat (Elly: 2006: 50).
Perubahan sosial yang terjadi di Daerah Aro Suka Sumatera Barat, dalam hal ini perubahan
sosial dalam lingkungan, perubahan masyarakat serta perubahan ekonomi, adalah perubahan-
perubahan dimana faktor utamanya adalah pembangunan Industri Plastik sebagai
infrastruktur baru dalam masyarakat, yang kemudian berdampak pada hal-hal lain seperti
jalan, dan pengalihfungsian mayoritas lahan pertanian ke arah industri. Willbert Moore juga
memandang perubahan sosial sebagai “perubahan struktur sosial, pola perilaku, dan interkasi
sosial”. Setiap perubahan yang terjadi di dalam sebuah struktur masyarakat atau perubahan
dalam organisasi sosial (Elly: 2006 : 49). Selo Soemardjan mengatakan perubahan-perubahan
pada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompokkelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi tersebut terletak pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian mempengaruhi
segi-segi struktur masyarakat lainnya (Soerjono Soekanto: 2007: 263).

Kemudian Secara singkat Samuel Koening juga mengatakan bahwa perubahan sosial
menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia yang
terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern (Soerjono Soekanto: 2007:
263). Pembangunan Industri Plastik mengakibatkan perubahan lingkungan yang disebabkan
oleh kegiatan dinas terkait yang mengakibatkan perubahan sosial, ekonomi, masyarakat,
maupun lingkungan. Dampak pembangunan Industri Plastik bisa negatif bila perubahan yang
ditimbulkannya berupa kerugian, seperti merusak mata pencaharian masyarakat setempat dan
positif, jika memberikan keuntungan. Dampak yang diakibatkan oleh pembangunan Industri
Plastik menjadi penting bila terjadi perubahan kebiasaan atau mata pencaharian masyarakat
setempat. Dampak sosial muncul ketika terjadi aktivitas seperti proyek, program atau
kebijaksanaan yang akan diterapkan dalam suatu masyarakat dan bentuk intervensi (karena
aktifitas biasanya selalu datang dari luar masyarakat), dimana pengaruh tersebut bisa Negatif
bisa pula Positif. Dampak sosial adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap, kondisi sosial
ekonomi dan budaya masyarakat akibat dari pelaksanaan suatu kegiatan pembangunan
disuatu wilayah atau area (Sudharto 1997: 23-24). Pembangunan Industri sebagai bagian dari
proses pembangunan Nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang telah
membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi sosial
ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar Industri.

Sosial ekonomi meliputi mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian menjadi
sektor industri dan perdagangan, dampak lainnya yaitu terbukanya kesempatan kerja yang
lebih luas baik bagi masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang. Industri merupakan
sarana penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang berakibat pada tumbuh atau
berkembangnya ekonomi suatu daerah. Namun, Industri juga berdampak pada pengurangan
lahan-lahan yang digunakan. Dampak dari Industri ini seperti dua sisi mata uang yang
berbeda. Di satu sisi Industri bisa berdampak positif bagi masyarakat di satu sisi bisa
berdampak negatif bagi lingkungan sekitar. Bila di liahat dari sasaran pembangunan industry
adalah mamberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat. Untuk mensejahterakan dan
memakmurkannya, maka mereka diberika pekerjaan dengan upah yang layak (Genting: 2009:
68). Seperti yang sudah diketahui bahwa beberapa daerah mengalami perubahan yang
signifikan. Perubahan yang terjadi bisa bermacam-macam bisa berupa pengurangan lahan
hijau terbuka, rusaknya lingkungan alam akibat limbah Industri/pabrik dan lain-lain. Selain
dampak-dampak buruk yang telah dijelaskan diatas ada juga dampak-dampak positif seperti
terbukanya lapangan pekerjaan, bertambahnya pajak yang dihasilkan pemerintah setempat
dan sebagainya.
Dampak-dampak tersebut memberikan perubahan secara langsung maupun tidak
langsung bagi kehidupan sosial masyarakat setempat. Perubahan-perubahan tersebut juga
terjadi di Daerah Aro Suka Sumatera Barat. Daerah Aro Suka Sumatera Barat masuk pada
wilayah pemerintahan Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. nagari ini seperti
kebanyakan nagari lain di tanah Sumatera yang subur pada awalnya adalah nagari dengan
lahan sawah yang luas. Dengan keadaan alam yang seperti itu, maka mayoritas penduduk di
nagari ini pada saat itu berprofesi sebagai petani. Pada zaman itu, sudah ada jalan aspal yang
bisa digunakan mobil-mobil dan kendaraan lainnya untuk dilewati. Selain itu, daerah ini juga
cukup dekat dengan Ibu Kota Sumatera Barat yaitu Kota Padang. Dengan arus globalisasi
yang cukup pesat maka mulai muncul industriindustri modern. Dampak dari globalisasi ini
juga terjadi di Daerah Aro Suka Sumatera Barat. Ketika pada awalnya mayoritas lahan
dipakai sebagai lahan pertanian maka mulai berganti sedikit demi sedikit menjadi lahan-lahan
industri dengan dibangunnya pabrik-pabrik modern. Menurut pengakuan salah satu tokoh,
pabrik yang pertama dibangun di Daerah Aro Suka Sumatera Barat adalah pabrik plastik.
Pabrik ini memproduksi beberapa produk-produk yang berbahan dari plastik daur ulang.
Produk-produk tersebut berupa alat-alat rumah tangga sehari-hari yang dibutuhkan seperti
ember, gayung, dan lain-lain. Dengan adanya pabrik ini, maka lahan persawahan pun menjadi
semakin berkurang. Akibatnya masyarakat sekitar mulai berganti profesi dari seorang petani
menjadi berbagai profesi lain.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan-permasalahan yang


dapat diidentifikasi sebagai berikut : Perubahan sosial di Aro Suka Sumatera Barat dari segi
ekonomi maupun mata pencaharian. Alih fungsi lahan dari mayoritas pertanian menjadi
sektor industri dan perdagangan.Perubahan sosial masyarakat Daerah Aro Suka Sumatera
Barat Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat pasca terbentuknya Pabrik-pabrik.
B. Pembahasan

Perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan
bermasyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial, berbudi, dan selalu merasa tidak
puas, perubahan dalam bermasyarakat akan terus terjadi. Meski demikian, kadang ditemukan
pula masyarakat statis yang perubahan di lingkungannya berjalan lebih lambat. Dalam kajian
sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai perubahan kehidupan masyarakat yang
berlangsung tanpa henti. Ini akan terjadi sepanjang masa. Hakikat perubahan ini adalah
keinginan setiap orang untuk selalu berubah agar keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan
kebutuhan. Sosiolog Selo Soemarjan merumuskan, pengertian perubahan sosial adalah
perubahan di lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat tersebut. Cakupan perubahan sosial dapat sangat luas. Oleh sebab itu, jika
ingin melihat perubahan sosial di suatu masyarakat, perlu melakukan pengamatan secara
cermat. Hasil pengamatan dibandingkan dengan keadaan masyarakat di masa lalu untuk
mendapatkan gambaran perubahan sosial yang terjadi.

Meski begitu, perubahan sosial memiliki ciri tersendiri yang khas. Setidaknya ada 4
ciri perubahan sosial yang paling umum diketahui. Pertama, setiap masyarakat merasakan
adanya perubahan sosial dalam lingkungannya, baik itu berjalan lambat atau cepat.
Perubahan ini terus-menerus tanpa henti. Kedua, saat perubahan dialami oleh lembaga
kemasyarakatan maka akan terjadi perubahan pula di lembaga-lembaga sosial lain. Ketiga,
disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat dalam suatu
kelompok masyarakat. Namun sifat disorganisasi ini hanya sementara. Keempat, perubahan
dapat terjadi di bidang kebendaan (materi) maupun spiritual. Kedua bidang ini memiliki
kaitan timbal-balik.

Konsep perubahan sosial Secara sederhana, perubahan sosial adalah perubahan pada
aspek-aspek kehidupan masyarakat. Aspek yang seperti apa, sih? Semuanya, guys, mencakup
cara hidup atau berperilaku, nilai dan norma, hubungan sosial, hingga perubahan teknologi.
proses perubahan sosial yang bisa terjadi di masyarakat dalam kondisi dan jangka waktu
tertentu:

1. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran berbagai unsur pembentuk sosial dan kebudayaan,
yakni berupa ide, keyakinan, dan hal lainnya. Penyebaran ini bisa dilakukan dari individu ke
individu atau kelompok yang lebih besar dari itu. Proses difusi kemudian dibagi menjadi dua,
yakni difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.

2. Akulturasi
Akulturasi adalah proses perubahan sosial yang terjadi karena masuknya suatu
kebudayaan asing kedalam sekelompok masyarakat, sehingga unsur budaya asing itu diterima
dan disesuaikan dengan kebudayaan asli masyarakat tertentu, Budaya asing tersebut masuk
dan bisa diterima masyarakat tergantung bagaimana cara masuk budaya tersebut dan jangka
waktu penyesuaian tertentu.

3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses perubahan sosial yang timbul jika ada dua individu atau
kelompok dengan latar budaya yang berbeda kemudian berinteraksi dengan intensi dalam
jangka waktu yang lama. Proses perubahan sosial ini kemudian akan menghilangkan budaya
tersebut atau mengurangi perbedaan antar golongan masyarakat. Asimilasi muncul agar
mencapai suatu tujuan yang sama antar golongan demi kepentingan bersama.

4. Akomodasi
Akomodasi adalah proses perubahan sosial yang menunjukan keseimbangan dalam
hubungan sosial antar golongan yang berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di
masyarakat.

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
disiplin ilmu sosiologi. Khususnya menganai perubahan sosial dan memberikan informasi
bagi penelitian selanjutnya yang membahas masalah yang sama untuk memperkaya hasil
penelitian. Secara praktis, peneliti ini dapat memberikan ganbaran tentang perubahan sosial
yang terus terjadi dalam kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan zaman serta
diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi para mahasiswa, khususnya bagi para
masyarakat umum lainnya.

Dalam sebuah proses membangun rumah ataupun bangunan-bangunan lainnya pasti


diperlukan adanya kerangka. Hal ini juga jelas di perlukan dalam sebuah penelitian untuk
dapat memetakan atau sebagai acuan dalam menentukan arah penelitian, ini tentunya
menghindari terjadinya perluasan makna dan mengakibatkaan pembahasan yang tidak
berfokus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori-teori yang dapat mendukung atau
berhubungan dengan permasalahan yang ada, teori-teori itu antara lain teori perubahan sosial,
teori perilaku social, dan teori pembangunan.

Manusia sebagai makhluk hidup, tentu saja melakukan perilaku atau perbuatan yang
di inginkan sesuai dengan sikap kemanusiaannya. Sehingga perilaku-perilaku manusia ini di
sebut sebagai perbuatan manusiawi atau perbuatan yang di kuasai manusia yang secara sadar
di bawah pengontrolannya dan dengan sengaja di kehendakinya, atau biasa disebut dengan
perilaku sosial. (Puspoprojo, 1999: 85). Perilaku sosial masyarakat yang nampak di Daerah
Aro Suka Sumatera Barat sebelum maupun sesudah adanya Industri Plastik, dimana
masyarakatnya ketika itu adalah petani (agraris), karena begitu luasnya wilayah nagari
tersebut dan sedikitnya penduduk yang bermukim disana, yang mana saat ini lahan pertanian
sudah banyak yang beralih fungsi menjadi Industri. Ketika itu pula masyarakat memiliki
sikap kekeluargaan dan gotong royong yang sangat tinggi, komunikasi berjalan dengan lancar
dan tidak bersikap individualis dimana saat ini semakin menghilang keberadaannya. Dalam
perubahan sosial, waktu adalah sebagai aspek perubahan sosial, karena waktu tidak hanya
merupakan dimensi universal tetapi menjadi faktor inti dan menentukan. (Sztompka : 2004 :
48). Seperti yang kita ketahui bahwa perubahan waktu adalah salah satu faktor penentu dalam
proses terjadinya dalam perubahan sosial, karena dengan terus menerus seiring berjalanya
waktu ke waktu semua pasti megalami perubahan, perubahan itu mecakup semua yang ada di
dalam dunia ini, itu tidak bisa di pungkiri lagi bahwa semua pasti akan mengalami perubahan
sosial.

Perubahan itu berupa perubahan norma-norma dalam masyarakat, perubahan alam,


perubahan mata pencaharian, perubahan teknologi, dan perrubahan-perubahan lainnya, dan
dari perubahan itu masyarakat akan mengalami atau menghasilkan sesuatu atau kejadian-
kejadian yang baru, contohya seperti : berubahnya gaya hidup masyarakat, berubahnya sistem
hukum dalam pendidikan, berubahnya mata pencaharian, berkembangnya teknologi-
teknologi baru.Seperti yang dikatakan Karl Mark bahwa masyarakat berubah dari masyarakat
Primitif menjadi Komunis. Kasus ini bisa di lihat dari sistem kegiatan dan sistem organisasi
di sebuah pabrik-pabrik yang melakukan sistem komunis dalam sebuah sistem pekerjaannya
(Martono : 2011: 39). Perubahan sosial yang terjadi sebagai dampak kemajuan infrastruktur
adalah sebuah hal yang lumrah dalam fenomena kemasyarakatan, dan salah satu perubahan
yang nyata pun adalah dengan kepadatan penduduk sebagai daya tarik yang dimiliki Daerah
Aro Suka Sumatera Barat dibandingkan nagari-nagari di sekitarnya. Selain itu juga perubahan
infrastruktur, kepadatan penduduk dan perubahan mata pencaharian adalah dampak yang
harus dirasakan oleh masyarakat, karena spencer juga mengatakan bahwa masyarakat itu
saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Jadi, bila mana ada hal yang mengalami
perubahan, maka secara cepat atau lambat hal lain pun mengikutinya.

Selo Soemardjan seperti dikutip Soerjono Soekanto mengatakan perubahanperubahan


pada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi tersebut terletak pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian mempengaruhi segi-segi
struktur masyarakat lainnya (Soerjono Soekanto: 2007: 263). Menurut Rostow, transformasi
dari negara yang terkebelakang menjadi negara maju dapat dijelaskan melalui suatu urutan
tingkatan atau tahap pembangunan yang dilalui oleh semua negara. Rostow mengemukakan
lima tahap yang dilalui oleh suatu negara dalam proses pembagunannya (Simandjuntak,
1986:22). Yaitu :

1. Masyarakat Tradisional ( Traditinoal Society) Masyarakat belum banyak


menggunakan teknologi modern, tetapi masih mengandalkan tenaga fisik. Sektor utamanya
ialah berbasiskan pertanian, (termasuk perikanan, kehutanan, dan peternakan).
2. Persiapan menuju tinggal landas Masyarakat mulai banyak menggunaka ilmu dan
teknologi modern untuk menuju negara industri.
3. Tinggal landas Pertumbuhan ekonomi meningkat dengan prioritas pembagunan di
sektor industri.
4. Masyarakat dewasa Menggunakan teknologi modern untuk melakukan semua
aktivitas ekonominya. Pada fase ini, 10-20% pendapatan nasional diinvestasikan untuk
pembangunan ekonomi.
5. Masa tingginya konsumsi masyarakat Masyarakat memiliki tingkat konsumsi yang
tinggi untuk produksi barang dan jasa. Hal ini diasumsikan sebagai tanda kemakmuran
masyarakat.

Menurut pemikiran H.B. Chenery dan M. Syrquin, yang merupakan pengembangan


pemikiran dari Collin Clark dan Kuznets, perkembangan perekonomian akan mengalami
suatu transformasi (konsumi, produksi, dan lapangan pekerjaan), dari perekonomian yang
didominasi oleh sektor pertanian menjadi didominasi oleh sektor industri dan jasa (Theresia,
2014:17). Industri sendiri secara umum merupakan suatu kegiatan ekonomi yag mengelola
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk di jadikan barang
yang lebih tinggi kegunaannya, sedangkan pengertian dari industrialisasi adalah suatu proses
interaksi antara perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dan perdagangan dunia untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendorong perubahan struktur ekonomi.
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat nagari yang mengalami perubahan
sosial akibat adanya industri dalam sisi kehidupannya, karena dalam nagari ini telah
mengalami perubahan sosial akibat adanya pembangunan pembangunan industri. Sangat
terlihat sekali dalam kehidupan masyarakat Daerah Aro Suka Sumatera Barat bahwa mereka
telah mengalami perubahan sosial dalam kehidupan sehari-harinya, perubahan itu salah satu
penyebabnya adalah pembangunan industri atau bisa dikatakan industrialisasi telah merubah
kehidupan mereka. Dalam kasus pembangunan Industri yang terjadi di Daerah Aro Suka
Sumatera Barat, teori perubahan tersebut pun secara langsung dapat terimplementasikan ke
dalam realitas sosial yang terjadi. Dimana pembangunan Industri Plastik itu sendiri,
merupakan sebuah perubahan yang terencana dan masuk ke dalam ranah perubahan secara
cepat (revolusi), kemudian kepadatan penduduk, perubahan mata pencaharian, serta
modernisasi adalah sebuah perubahan yang tidak terencana dan masuk kedalam perubahan
secara lambat (evolusi). Dalam kehidupan masyarakat Daerah Aro Suka Sumatera Barat
terlihat sekali bahwa pembangunan industri Plastik sangat berpengaruh sekali dalam peran
perubahan sosial mereka, dan tentunya ada beberapa teori dan beberapa tokoh yang
mendukung dan mampu direalisasikan terhadap permasalahan mengenai perubahan sosial
sebagai dampak Industri Plastik ini, diantaranya yaitu teori pembangunan, teori perilaku
sosial (behavior society) dan lain-lain. Dalam menghadapi perubahan-perubahan kebiasaan
yang ada tentunya di sini di butuhkan perubahan sosial yang baik hingga membentuk sistem
masyarakat baik pula tentunya.

Jika dibuat skema, maka kerangka pemikiran ini dapat dilihat sebagai berikut:

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa, masyarakat Daerah Aro Suka Sumatera Barat dan Industri
Plastik mempunyai hubungan yang sangat erat dalam menciptakan perubahan sosial di daerah
tersebut. Dengan adanya pembangunan Industri Plastik di Daerah Aro Suka Sumatera Barat
akhirnya masyarakatpun mengalami perubahan sosial dalam berbagai aspek. Dari aspek
perubahan Sosial ekonomi, aspek mata Pencarian, serta aspek perubahan lingkungan. Dengan
adanya Industri Plastik, ketiga aspek tersebut mengalami perubahan yang signifikan.
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat terjadi jika dipicu
oleh faktor-faktor tertentu. Jika dikelompokkan, sejumlah faktor itu bisa dibagi dalam dua
jenis, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal penyebab perubahan sosial
setidaknya ada empat. Adapun faktor eskternal sedikitnya ada tiga
Faktor Internal Pemicu Perubahan Sosial:

1. Bertambah dan berkurangnya penduduk Contohnya, ketika penduduk Pulau Jawa


bertambah begitu cepat, maka terjadi perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga
kemasyarakatan dalam wujud aturan atau norma. Sebaliknya, di wilayah yang kekurangan
penduduk juga terjadi kekosongan pembagian kerja dan stratifikasi sosial yang memengaruhi
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2. Adanya penemuan-penemuan baru Penemuan baru sangat memengaruhi perubahan
di masyarakat. Misalnya penemuan ponsel pintar, membuat masyarakat memiliki pola baru
dalam berkomunikasi di antara individu dan kelompok.
3. Konflik sosial Konflik di antara kelompok dalam suatu masyarakat juga bisa jadi
penyebab perubahan sosial. Ini contohnya, pertentangan antara generasi tua dan muda.
Pertentangan bisa terjadi karena generasi muda lebih cepat menerima kebudayaan modern,
misalnya.
4. Terjadi pemberontakan atau revolusi di suatu negara Adanya gerakan revolusi
maupun pemberontakan besar juga bisa memicu perubahan besar dalam kehidupan
masyarakat di suatu negara.

Faktor Eksternal Pemicu Perubahan Sosial:

1. Perubahan lingkungan alam fisik Perubahan lingkungan bisa terjadi akibat bencana
banjir, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya perubahan alam karena
dirusak oleh manusia sendiri. Kondisi ini membuat manusia akan berpindah ke tempat lain
untuk tetap bertahan hidup. Di tempat yang baru, muncul perubahan sosial dari berbagai sisi.
2. Peperangan Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan bisa menyebabkan
masyarakat di suatu kawasan harus menerima kebijakan-kebijakan baru dari pemerintahan
pemenang perang. Banyaknya hal baru yang diberlakukan pemenang perang di daerah
talukannya bisa memicu perubahan sosial.
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain Masuknya pengaruh asing lewat proses
pertukaran budaya atau media massa sering memengaruhi masyarakat lokal. Proses ini bisa
pula memicu perubahan sosial di dalam masyarakat terjadi.
C. Penutup

Perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, dapat terjadi karena proses
penyebaran manusia (difusi) dari individu yang satu ke individu yang lain. Hal ini
dikarenakan, proses perubahan sosial tidak saja berasal melalui proses evaluasi, namun juga
dapat terjadi melalui proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan antar masyarakat.
Hakikatnya setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan,
dan itu bisa terjadi secara lambat dan juga ada perubahan yang pengaruhnya terbatas, serta
ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali dan ada pula perubahan yang cepat.
Perubahan sosial juga merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Perubahan-
perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidak sesuaian antara
unsur-unsur sosial yang ada dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan
yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan sebagaimana diambil sebuah
contoh penelitian pada Daerah Aro Suka Sumatera Barat.

Perubahan Sosial yang terjadi pada masyarakat baik secara cepat maupun lambat,
lebih baik masyarakat sendiri tetap menjaga nilai - nilai sosial dan tetap menjaga ekosistem
karena dampak perubahan sosial itu dipengaruhi oleh dampaknya Globalisasi dan
Westernisasi dalam mengerjakan sebuah produksi maupun jasa.
Dafar Pustaka
Laurensius Arliman S, Antropologi Hukum, Deepublish, Yogyakarta, 2023.
Laurensius Arliman S, Filsafat Hukum, Deepublish, Yogyakarta, 2023.
Laurensius Arliman S, Pendidikan Kewarganegaraan : Tantangan Warga Negara Milenial Menghadapi
Revolusi Industri 4.0, , Deepublish, Yogyakarta, 2019.
Laurensius Arliman S, Pengaturan Kelembagaan Hak Asasi Manusia Terhadap Anak Di Indonesia,
Disertasi Fakultas Hukum, Universitas Andalas, Padang, 2022.
Laurensius Arliman S, Kajian Naratif Antropologi Dan Pendidikan, Ensiklopedia Education Review,
Nomor 2, Nomor 1, 2020.
Laurensius Arliman S, Participation Non-Governmental Organization In Protecting Child Rights In The
Area Of Social Conflict, Ushuluddin International Conference (USICON) 1, 2017.
Laurensius Arliman S, Penyelesaian Konflik Antar Umat Beragama (Studi Pada Komnas HAM
Perwakilan Sumatera Barat), Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum, Volume 2, Nomor 2, 2015.
Laurensius Arliman, Ernita Arif, Pendidikan Karakter Untuk Mengatasi Degradasi Moral Komunikasi
Keluarga, Ensiklopedia of Journal, Volume 4, Nomor 2, 2022.
Laurensius Arliman S, Pendidikan Karakter Dalam Tinjauan Psikologi, Ensiklopedia of Journal, Volume
3, Nomor 3, 2021.

Anda mungkin juga menyukai