Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUM PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Nama : Melda Nur Azizah

Nim : 1910114120008

Prodi : Pendidikan Sosiologi/A1

Pada hakikatnya, perubahan sosial budaya yang berlangsung didalam masyarakat


dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk. Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya tersebut
sebagai berikut. a). Perubahan yang dilihat dari sudut pandang waktu berlangsungnya,
perubahan ini dibagi atas dua macam yaitu perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat
(revolusi). Perubahan evolusi adalah perubahan sosial yang berlangsung secara lambat dan
memerlukan waktu yang cukup lama dengan tidak adanya kehendak tertentu dari masyarakat
yang bersangkutan. Perubahan ini biasanya terjadi karena perkembangan kondisi masyarakat
dalam menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan ini terjadi
melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. Sedangkan perubahan cepat
(revolusi) merupakan perubahan sosial yang berlangsung secara cepat yang direncanakan
terlebih dahulu atau tanpa perencanaan sebelumnya.

Secara sosiologis, perubahan revolusi biasanya berkaitan dengan perubahan unsur-


unsur kehidupan atau lembaga-lembaga sosial dalam suatu lingkungan masyarakat. Dalam
Perubahan revolusi Perubahan bisa direncanakan atau tidak. Pemicu dari perubahan ini
biasanya adalah konflik atau ketegangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang
bersangkutan. Dikatakan sebuah perubahan revolusi yaitu adanya keinginan secara umum
untuk melakukan perubahan, adanya pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap
mampu menjadi pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan, pemimpin setuju dengan
pendapat masyarakat sebagai bentuk ketidakpuasan dan menunjukkan suatu tujuan positif
pada masyarakat. b). Perubahan dilihat dari sudut pandang ruang lingkup unsur-unsur yang
berubah.

Pada perubahan ini dibagi atas dua macam yaitu perubahan besar dan perubahan
kecil. Perubahan besar adalah perubahan sosial yang mengakibatkan terjadinya perubahan
pada struktur kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, hubungan kerja, dan lapisan
masyarakat (stratifikasi sosial). Contohnya berubahnya sistem pemerintahan suatu negara dan
adanya industrialisasi. Sedangkan perubahan kecil adalah perubahan sosial yang terjadi pada
unsur-unsur struktur sosial tetapi tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat.
Misalnya perubahan mode pakaian dalam masyarakat. Dan yang terakhir yaitu c) perubahan
dilihag dari sudut pandang kehendak agen perubahan (Agent of change). Perubahan ini dibagi
atas dua macam yaitu perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncakan.
Perubahan yang direncakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan, dikehendaki,
atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
suatu perubahan didalam masyarakat.

Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change yaitu


seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin
dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Contoh dari perubahan ini yaitu
untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga
berencana (KB), aksi demo mahasiswa maupun tokoh masyarakat yang menuntut perubahan
atau keadilan bagi masyarakat. Sedangkan perubahan tidak direncakan merupakan suatu
perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat, diluar jangkauan pengawasan manusia
dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh
masyarakat. Perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau
kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh karenanya perubahan yang tidak dikehendaki ini
sangat sulit ditebak kapan terjadi. Misalnya, terjadinya bencana alam banjir bandang sebagai
akibatnya banyak perkampungan atau pemukiman masyarakat terendam air yang
mengharuskan para warganya mencari pemukiman baru.

Lalu sumber-sumber dari perubahan sosial ini bisa disebabkan oleh keadaan
geografis, kebudayaan, dan sifat anomie masyarakat. Keadaan geografis bisa memicu
timbulnya suatu perubahan, misalnya terjadinya bencaan alam, perubahan pada
bertambahnya dan berkurang nya penduduk, konflik antar wilayah, maupun lingkungan alam.
Sedangkan pemicu dari segi kebudayaan sendiri misalnya semakin berkembangnya teknologi,
industrialisasi, adanya kebudayaan yang datang dari luar. Dan yang terakhir yaitu munculnya
sifat anomie, anomie muncul keadaan dimana seseorang sudah tidak mempunyai pegangan
apapun dalam menjalani kehidupan. Nilai-nilai yang ada sudah mulai luntur bahkan hilang
sama sekali. Sebagai contoh, yaitu maraknya pornografi dan pornoaksi serta munculnya
berbagai kasus bunuh diri pada anak dan remaja maupun orang dewasa. Adapun faktor
penyebab perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu internal dan eksternal.

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat
itu sendiri. Diantaranya, bertambah atau berkurangnya penduduk, dimana perubahan ini
mengakibatkan perubahan pada pola hidup masyarakat yang di akibatkan oleh naiknya angka
kelahiran dan tingginya kematian, perpindahan penduduk, atau yang lainnya. Faktor
selanjutnya yaitu penemuan-penemuan baru (inovasi). Penemuan baru juga salah satu faktor
yang mengakibatkan terjadinya suatu perubahan sosial budaya. Adanya penemuan baru dapat
mengubah pola kehidupan masyarakat. Kemudian ada konflik dalam masyarakat, yang
merupakan salah satu faktor terjadinya perubahan sosial. Konflik yang dipicu oleh
ketidaksenangan baik secara individu atau kelompok dalam suatu keadaan tertentu dapat
menimbulkan adanya suatu keinginan untuk merubah keadaan yang dirasa tidak baik menuju
lebih baik. Dan yang terakhir yaitu, pemberontakan dan revolusi. Pemberontakan dan
revolusi merupakan faktor internal terjadinya suatu perubahan sosial, dimana masyarakat
secara besar-besaran melakukan sebuah perubahan yang dipicu karena rasa ketidakpuasan
yang berkembang dalam masyarakat. Selain faktor internal, perubahan sosial juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang
dapat memicu terjadinya perubahan sosial. Diantaranya yaitu, lingkungan alam atau fisik
sekitar manusia. Misalnya terjadi bencana alam atau terjadinya eksploitasi secara besar-
besaran. Lalu ada peperangan, merupakan salah satu faktor eksternal yang bisa memicu
terjadinya suatu perubahan sosial dalam masyarakat. Dimana peperangan yaitu menguasai
suatu wilayah tertentu dan ingin menjadikan wilayah tersebut menjadi wilayah yang maju.
Perubahan ini meliputi struktur sosial masyarakat, norma, lingkungan masyarakat,
kelembagaan, dan yang lainnya. Dan yang terakhir yaitu pengaruh kebudayaan masyarakat
lain, dimana datangnya kebudayaan baru yang berasal dari luar yang berbeda dengan
kebudayaan kita sendiri.

Datang nya kebudayaan baru dapat mempengaruhi kebudayaan lama bahkan bisa saja
jika kita membiarkan suatu kebudayaan baru itu masuk dengan lama. Maka suatu kebudayaan
yang sudah di anut lama bisa saja menghilang dan hal ini mengakibatkan terjadinya
perubahan dalam kebudayaan tersebut. Kemudian dampak/efek dari perubahan sosial budaya
ini juga sangat berpengaruh pada masyarakat, tentunya dampak yang diberikan ada yang
positif maupun negatif. Dampak positif yang dirasakan yaitu, munculnya nilai dan norma
baru, berkembangnya industrialisasi, terbukanya peluang mobilitas, meningkatnya dan
penguasaan IPTEK. Sedangkan dampak negatifnya yaitu, perubahan tingkah laku, munculnya
konflik, adanya kesenjangan sosial, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan, budaya
konsumtif, dan disorientasi nilai dan norma.
Sumber :

Yuristia,A. (2017). Keterkaitan Pendidikan, Perubahan Sosial Budaya, Modernisasi dan


Pembangunan. Jurnal Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 1(1):1-17

Anda mungkin juga menyukai