Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Alvin Farizi

NIM : 1710914210030
Kelas :B
Mata Kuliah : Psikologi Komunitas

Review Materi Sistem Sosial

1. Sistem sosial

Pengertian Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen-elemen sosial.
Elemen-elemen sosial itu terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-
individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-
individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial.

Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun
masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut. Suatu sistem sosial
tidak hanya berupa kumpulan individu. Sistem sosial juga berupa hubungan-hubungan sosial
dan sosialisasi yang membentuk nilai-nilai dan adat-istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup
bersama yang teratur dan berkesinambungan.

2. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

 Bertambah atau berkurangnya penduduk

Bertambah atau berkurangnya penduduk mengubah struktur sosial dan demografi di


masyarakat. Bertambahnya penduduk membuat persaingan kerja semakin meningkat, namun
jika tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai dapat menimbulkan
pengangguran. Lebih luasnya lagi pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan dan
kriminalitas. Jumlah penduduk yang berkurang juga menimbulkan perubahan sosial,
misalnya saat ini jumlah penduduk di Jepang semakin berkurang karena banyak masyarakat
Jepang yang tidak ingin berkeluarga, dampaknya jumlah tenaga kerja menjadi berkurang dan
yang lebih parah jumlah penduduk di Jepang dapat semakin habis.

 Penemuan-penemuan baru.

Salah satu pemicu perubahan sosial adalah penemuan-penemuan baru. Penemuan baru dapat
dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan sebuah penemuan akan
sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Misalnya penemuan benua Amerika oleh Colombus.
Colombus menemukan benua Amerika, bukan menciptakan benua Amerika. Invention adalah
penemuan terhadap sesuatu yang benar-benar baru. Misalnya penemuan mesin uap oleh
James Watt, atau penemuan telepon oleh Graham Bell. James Watt merupakan penemu
sekaligus orang pertama yang menciptakan mesin uap, begitu juga Graham Bell dengan
teleponnya.

 Konflik dalam masyarakat.


Konflik dalam masyarakat juga menjadi penyebab perubahan sosial. Hal ini sudah sedikit
disinggung di teori konflik dalam perubahan sosial. Dalam masyarakat, terdapat berbagai
macam kelompok sosial, dan setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Perbedaan kepentingan dapat menjadi penyebab konflik. Contoh konflik yang menghasilkan
perubahan sosial adalah konflik antar agama di Ambon. Dampaknya terjadi segregasi atau
pemisahan antara orang beragama Kristen dengan orang beragama Islam. Muncul daerah
yang hanya berisi penduduk Muslim dan ada daerah yang hanya berisi penduduk Kristen.

 Adanya revolusi.

Revolusi dan pemberontakan dapat juga menjadi pemicu perubahan sosial. Contoh dari
perubahan sosial akibat revolusi adalah jatuhnya kerajaan Rusia yang dipimpin oleh Tsar dan
bentuk kerajaan Rusia pun berubah menjadi negara sosialis yang dipimpin oleh Lenin dan
Stalin.

 Faktor lingkungan fisik atau alam.

Faktor lingkungan yang umumnya menyebabkan perubahasn sosial adalah bencana alam.
Misalnya ketika terjadi bencana alam, masyarakat akan mengevakuasi diri mereka menuju
tempat baru yang lebih aman. Dalam tempat baru tersebut, masyarakat akan beradaptasi dan
menyesuaikan keadaan mereka dengan kondisi lingkungan yang baru tersebut. Dalam proses
adaptasi tersebut terdapat perubahan sosial di dalamnya, misal perubahan nilai-nilai yang
dianut, perubahan budaya menyeseuaikan lingkungan, dsb.

 Peperangan

Keadaan perang juga menimbulkan perubahan yang besar. Perang merupakan keadaan
eksternal karena melibatkan pihak lain di luar masyarakat itu sendiri. Perang menciptakan
banyak perubahan misalnya perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet menyebabkan
pecahnya Uni Soviet menjadi negara-negara baru dengan sistem politik dan pemerintahan
yang berbeda.

 Pengaruh kebudayaan lain.

Kebudayaan lain yang masuk melalui globalisasi pun menjadi penyebab perubahan sosial di
suatu masyarakat. Berkembangnya teknologi informasi menyebabkan semakin mudahnya
budaya lain masuk ke suatu masyarakat. Contoh perubahan sosial akibat pengaruh budaya
lain adalah gaya hidup anak-anak masa kini yang terpengaruh oleh budaya K-pop dari Korea
Selatan, atau gaya rambut dan gaya berpakaian yang mengikuti artis-artis Holywood.

3. Tipe-tipe Perubahan Sosial

Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)

Proses terjadinya perubahan sosial dapat berlangsung secara lambat dan dapat pula
berlangsung secara cepat. Jika perubahan sosial ituberlangsung secara lambat dan
memerlukan waktu yang lama, di dalamnyajuga terdapat serentetan perubahan-perubahan
kecil yang saling mengikuti secara lambat, maka perubahan semacam itu dinamakan evolusi.
Perubahansecara evolusi biasanya terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencanaataupun
suatu kehendak tertentu. Perubahan-perubahan semacam iniberlangsung karena adanya
upaya-upaya masyarakat untuk menyesuaikandiri dengan keperluan-keperluan,keadaan-
keadaan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalandengan pertumbuhan masyarakat.

Suatu revolusi dapat pula berlangsung dengan didahului oleh suatu pemberontakan
(rebellion), yang kemudian menjelma menjadi revolusi. Terjadinya pemberontakan para
petani di Banten pada tahun 1888 misalnya, telah didahului dengan suatu tindak kekerasan
sebelum akhirnya menjadi suatu revolusi yang mampu merubah sendi-sendi kehidupan
masyarakat di daerah tersebut.

Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Suatu perubahan dikatakan kecil apabila perubahan itu tidak sampai membawa pengaruh
yang langsung atau berarti bagi masyarakat, sedangkan sebaliknya, suatu perubahan
dikatakan besar apabila perubahan-perubahan tersebut mampu membawa pengaruh yang
besar bagi masyarakat (khususnya lembaga-lembaga kemasyarakatannya). Suatu perubahan
dalam mode pakaian, gaya rambut, dan model aksesoris misalnya, tidak akan membawa
pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya, oleh karena tidak
mengakibatkan perubahan- perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Namun sebaliknya, suatu proses industrialisasi pada masyarakat yang agraris misalnya,
merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar pada masyarakat yang
bersangkutan. Dalam proses tersebut (industrialisasi), diperkirakan berbagai lembaga-
lembaga kemasyarakatan akan terpengaruh olehnya, seperti misalnya hubungan kerja, sistem
milik tanah, hubungan-hubungan kekeluargaan, stratifikasi sosial, dan sebagainya. Dengan
demikian terjadinya proses industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris merupakan
suatu perubahan sosial yang besar bagi masyarakat yang bersangkutan.

Perubahan yang Dikehendaki (direncanakan) dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki


(tidak direncanakan).

Perubahan sosial dapat berlangsung karena dikehendaki atau direncanakan (intended change),
dan dapat pula tidak dikehendaki atau tanpa suatu perencanaan (unintended change).
Walaupun suatu perubahan sosial telah direncanakan ke arah suatu tujuan yang hendak
dicapai, namun perubahan yang terjadi tidak selamanya berhasil seperti yang dikehendaki.
Oleh karena itu, keberhasilan suatu perubahan sosial yang direncanakan akan banyak
bergantung kepada kemampuan rekayasa sosial yang dilakukan oleh para perencana
sosialnya.

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan


(telah direncanakan) terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan
dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan biasanya menyebut para
perencana sosial, yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Dengan
demikian, dalam konteks perubahan yang dikehendaki maka pada perencana sosial inilah
yang akan memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosialnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, langsung terjun langsung untuk mengadakan perubahan,
bahkan mungkin menyebabkan perubahan-perubahan pula pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan lainnya. Selain itu, suatu perubahan yang dikehendaki atau yang
direncanakan, selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan dari perencanaan sosial
tersebut. Dalam ilmu sosiologi, cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan sistem
yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu sebagaimana dijelaskan di atas, dinamakan
social planning (perencanaan sosial) atau sering dinamakan pula dengan istilah social
engineering (perekayasaan sosial).

Sedangkan perubahan yang tidak dikehendaki (meskipun telah diperhitungkan sebelumnya


oleh para pelopor perubahan), dan yang merupakan akibat dari perubahan-perubahan yang
dikehendaki, misalnya saja hilangnya wewenang para petugas pamong praja di dalam
pemerintahan desa, bertambah pentingnya peranan dukuh yang menyebabkan berkurangnya
ikatan antara kekuatan sosial yang merupakan masyarakat desa, serta secara berangsur-
angsur, hilangnya peranan kaum bangsawan sebagai warga kelas sosial yang tinggi dalam
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Martono, Nanang. 2016. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Selo Soemardjan. 1991. Setangkai Bunga Sosiologi. Fakultas Ekonomi UI

Anda mungkin juga menyukai