Anda di halaman 1dari 17

KESENIAN MADIHIN DI BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN DALAM

TINJAUAN AKSIOLOGI DAN RELEVANSINYA TERHADAP


PENDIDIKAN KARAKTER

M. Budi Zakia Sani


Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: mbudizakiasani1991@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan; (1) bentuk, struktur, dan fungsi kesenian
Madihin, (2) nilai-nilai aksiologis yang terkandung di dalam kesenian Madihin, dan (3) relevansi
nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian Madihin terhadap pendidikan karakter. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi.. Objek material dalam
penelitian ini adalah kesenian Madihin di Banjarmasin. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model
Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Madihin mengandung hierarki nilai moralitas yang
meliputi; (1) nilai religiusitas, (2) nilai toleransi, (3) nilai disiplin, (4) nilai kerja keras, (5) nilai
kreatif, (6) nilai komunikatif, (7) nilai tanggung jawab, dan (8) nilai cinta tanah air. Nilai-nilai
tersebut memiliki relevansi dengan nilai pendidikan karakter. Nilai tersebut bisa dijadikan sebagai
sarana untuk membangun pendidikan karakter di Indonesia.

Kata kunci: kesenian Madihin, aksiologi, dan pendidikan karakter

MAHIDIN ART IN BANJARMASIN SOUTH KALIMANTAN IN


THE AXIOLOGY PERSPECTIVE AND THE RELEVANCE TO
CHARACTER EDUCATION

Abstract

This research aims to reveal; (1) forms, structures, and functions of Madihin Art, (2) the
axiological value of Madihin art, and (3) relevance the value of Madihin art to character education.
This research is uses qualitative research with ethnography approach. The material object of this
research was Madihin art in Banjarmasin. The data were collected through observation, interviews,
and documentation. The data were analyzed using Miles and Huberman framework, which covers
data reduction, presentation, and conclusion drawing. The results show that Madihin art contains
morality value hierarcy, consisting of; (1) religiousity, (2) tolerance, (3) discipline, (4) hardworking,
(5) creativity, (6) communicativeness, (7) responsibility, and (8) patriotism. Those values can be
made as a medium of supporting character education in Indonesia.

Keywords: Madihin art, axiology, character education

PENDAHULUAN Indonesia, karena ia menyanyikan syair-syair


Madihin adalah kesenian tradisi suku yang berasal dari kalimat akhir yang bersamaan
banjar, Kalimantan Selatan. Madihin berasal bunyi. Madah bisa juga diartikan sebagai kata-
dari kata madah, sejenis puisi lama dalam sastra kata pujian (Bahasa Arab), hal ini bisa dilihat

80
Kesenian Madihin di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam ... (M. Budi Zakia Sani) 81

dari kalaimat-kalimat dalam bait-bait madihin dalam diri peserta didik (Mardikarini dan
yang kadang kala berupa pujian-pujian (Thaha, Suwarjo, 2016:261).
2014:23-24). Pendapat lain mengatakan bahwa UU No. 20 Tahun 2003 bab II pasal 3
madihin juga berasal dari bahasa Banjar, yaitu menyebutkan bahwa tujuan dari pendidikan
papadah atau mamadahi atau dalam Bahasa nasional adalah mengembangkan dan
Indonesia berarti memberikan nasihat (Rafiek, mencerdaskan kehidupan bangsa. Menilik
2012:106). Program Nawacita Kabinet Kerja Jokowi-JK
Pada tahun 2014 lalu, Kesenian madihin nomor. 8 yang menyebutkan bahwa Bangsa
telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Indonesia harus melakukan revolusi mental
Budaya Tak Benda milik Indonesia yang berasal dengan memperbaiki pendidikan karakter
dari Kalimantan Selatan. Ini merupakan bukti bangsa secara menyeluruh dan komprehensif.
bahwa kesenian ini merupakan kesenian yang Tujuan pendidikan nasional dan program
sudah diakui keberadaannya. Hal ini menegaskan Nawacita di atas menunjukan bahwa pentingnya
bahwa kesenian ini merupakan kesenian yang moralitas dalam proses pembentukan karakter
perlu dilestarikan dan dikembangkan. Salah satu seorang manusia dan bangsa secara keseluruhan.
caranya adalah melakukan penelitian ini sebagai Hal ini merupakan permasalahan yang sedang
sebuah bentuk perhatian dan kepedulian saya dihadapi dunia pendidikan di Indonesia saat ini.
terhadap eksistensi kesenian ini untuk terus Moralitas merupakan hal yang sangat penting
dijaga dan melestarikannya sebagai kekayaan dalam kelangsungan kehidupan suatu bangsa.
khasanah bangsa Indonesia yang menjadikan Unsur pembentukan moralitas yang baik adalah
identitas kita terhadap dunia. tujuan bagi dunia pendidikan itu sendiri. Apalagi
Namun dalam kenyataannya keberadaan jika sudah membicarakan tentang pendidikan
kesenian madihin pada saat ini tidak harmoni karakter.
dengan pengakuan UNESCO tersebut, kesenian Presiden Joko Widodo dalam Harian Kompas
madihin kurang mendapatkan minat dari Edisi Jumat 27 Januari 2017 menyatakan bahwa
generasi muda. Hanya sedikit yang berminat salah satu fokus pemerintah di bidang pendidikan
untuk mempelajari dan melestarikan kesenian saat ini adalah pembangunan karakter siswa
ini. Oleh karena itu sangat penting untuk dengan berbagai nilai positif khas bangsa
diketahui dan diapresiasi lebih jauh di kalangan Indonesia. Karakter yang kuat diperlukan agar
masyarakat Banjarmasin secara luas. Seniman siswa tidak kehilangan jati diri di era persaingan
yang masih menggeluti kesenian tersebut global. Pembangunan karakter penting karena
sampai saat ini jumlahnya bisa dihitung dengan saat ini kualitas interaksi sosial semakin
jari. Dan inilah yang menjadi salah satu alasan menurun, di banyak sendi kehidupan terjadi
yang melatar belakangi penelitian ini. pergeseran nilai-nilai positif bangsa. Hal ini
Perkembangan zaman yang berupa menegaskan bahwa pentingnya pembangunan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap pendidikan karakter merupakan tugas
menjadikan informasi tersebar dengan cepat. bersama yang menjadi kewajiban setiap elemen
Media penyebaran informasi di antaranya pemilik bangsa ini. Disinilah peran yang tepat
internet dan televisi dapat diakses oleh bagi pendidikan seni untuk berkontribusi
semua orang, termasuk anak-anak. Mirisnya, terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia
informasi yang berupa perkelahian, bullying, dengan mewujudkan pendidikan karakter
tawuran antarpeserta didik, pacaran bebas, dan yang bersumber nilai-nilai dalam kearifan
pemerkosaan sering terdengar belakangan ini. lokal daerah di Indonesia, yang salah satunya
Kejadian tersebut sering terjadi bukan hanya merupakan kesenian madihin yang berasal dari
pada kalangan dewasa namun lebih mirisnya Banjarmasin Kalimantan Selatan.
terjadi di kalangan anak usia sekolah. Alasan Hal ini sesuai dengan kutipan pada berita
terbesar adanya kejadian ini adalah karena Harian Kompas edisi Jumat 20 Januari 2017
kurangnya pengembangan nilai-nilai karakter yang menyebutkan bahwa nilai-nilai kearifan
82 , Vol. 15, No. 1, April 2017: 80 - 96

lokal yang dianggap penting pada suatu mendalam, kredibel, dan bermakna mengenai
masyarakat di daerah yang dapat dimanfaatkan objek penelitian untuk mengatahui Kesenian
untuk memperkaya kurikulum nasional. Madihin Di Banjarmasin Kalimantan Selatan
Pemanfaatan nilai-nilai lokal maupun kearifan dalam Tinjauan Aksiologi dan Relevansinya
lokal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Terhadap Pendidikan Karakter. Sehingga
pada pembelajaran bukan hanya untuk dengan menggunakan metode kualitatif inilah
membentuk karakter, tetapi juga membantu objek penelitian ini dapat untuk dianalisis dan
mempermudah penguasaan kompetensi siswa diinterpretasi datanya ke dalam bentuk penulisan
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, kesenian data penelitian.
madihin sebagai salah satu kearifan lokal yang Waktu penelitian meliputi tahap : pra
berasal dari Kalimantan Selatan merupakan salah penelitian (survei, penentuan judul dan lokasi
satu sumber nilai-nilai yang akan menopang penelitian, dan penyusunan proposal penelitian,
pendidikan karakter pada proses pendidikan di juni sampai oktober 2016), pelaksanaan
Indonesia. penelitian (pengambilan data, wawancara,
dokumentasi, pengumpulan literartur, november
METODE 2016 sampai januari 2017), penyusunan laporan
Pendekatan penelitian yang digunakan (tahap analisis data yang meliputi reduksi
adalah dengan menggunakan metode penelitian data, pengolahan data, dan penyajian data,
kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode kesimpulan, januari sampai april 2017).
ini digunakan untuk meneliti pada kondisi objek Lokasi penelitian dilakukan di Kota
yang alamiah, yaitu objek yang berkembang Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Alasan
apa adanya tanpa manipulasi terhadap data pemilihan lokasi ini untuk dijadikan lokasi
penelitian dan keberadaan penelitian ini tidak penelitian adalah karena lokasi ini merupakan
mempengaruhi objek tersebut. Penelitian Ibukota Kalimantan Selatan yang merupakan
kualitatif bersifat deskriptif, yaitu mengumpulkan barometer perkembangan kesenian madihin.
data dengan cara terjun langsung ke dalam objek Oleh karena itu lokasi penelitian ini berfokus di
penelitian tersebut, data-data yang dikumpulkan Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.
yaitu berupa gambar-gambar, dan wawancara Subjek atau instrumen penelitian dalam
langsung dengan narasumber. Seperti menurut penelitian ini adalah peneliti sendiri yang
Flick (2002:1) dalam bukunya menyebutkan bertindak sebagai pemeran utama dalam proses
bahwa: penelitian. Peneliti merupakan alat utama yang
Qualitative research is establishing it self menetukan data yang dihasilkan, hingga pada
in the social sciences and in psychology. tahap analisis data dan kesimpulan penelitian.
There is now available a great variety of Teknik pengumpulan data meliputi teknik
specific methods each of which starts from observasi, wawancara dan dokumentasi.
different premises and persues different Observasi dilakukan untuk mencari tahu
aims. Each methods is based on a specific tentang gambaran objek penelitian di lapangan.
understanding of its object. Sedangkan wawancara dan dokumentasi
dilakukan untuk merekam dan menangkap
Paparan di atas menyatakan bahwa kejadian serta fenomena yang terdapat dalam
penelitian kualitatif itu berdiri sendiri dalam penelitian.
sebuah skenario penelitian. Penelitian kualitatif Teknik analisis data menggunakan model
sekarang ini dapat digunakan menjadi bagian Miles dan Huberman yang meliputi tiga
yang besar dalam setiap metode yang spesifik tahapan. Pertama, reduksi data yang mana dalam
sebagai dasar pemikiran yang berbeda proses ini dilakukan penegumpulan data yang
dan mengikuti tujuan yang berbeda pula. sebanyak-banyaknya kemudian data di seleksi
Dengan menggunakan penelitian kualitatif ini dan dikurangi berdasarkan tingkat kepentingan
maka data yang didapat akan lebih lengkap, dan keperluannya. Kedua, penyajian data, data
Kesenian Madihin di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam ... (M. Budi Zakia Sani) 83

yang sudah direduksi selanjutnya akan disajikan melihat contoh pementasan madihin tunggal
dan ditampilkan agar mempermudah untuk dapat dilihat gambar sebagai berikut :
menganalisis tahapan berikutnya. Setelah data
disajikan kemudia dilakukan tahapan terakhir
yaitu verifikasi data atau penarikan kesimpulan
yang mana dalam proses ini terdapat tahap
cek dan ricek lagi terhadap data yang sudah
dianalisis, kemudian tahap akhirnya dilakukan
penarikan kesimpulan atas data yang sudah
dianalisis tadi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Bentuk Penyajian Kesenian Madihin
Bentuk kesenian madihin adalah syair Gambar 1. Madihin Tunggal
(Dokumentasi: Syakrani 2014 )
dan pantun, dan yang disampaikan dalam
madihin adalah berupa syair dan pantun
2) Berpasangan
(Thaha dan Sanderta, 2014:23). Kawi, Jarkasi,
Kesenian madihin juga bisa dibawakan
dan Zakiah (1995: 6) menyatakan bahwa
secara berpasangan atau lebih dari satu orang.
irama dan pepantunan yang disampaikan oleh
Madihin yang dibawakan oleh lebih dari satu
pamamdihinan berbentuk puisi dan sastra lisan
orang akan membuat madihin menjadi lebih
madihin berbentuk syair dan pantun.
menarik dan fleksibel. Madihin berpasangan
Jarkasi (2004:2-4) menyatakan bahwa
biasanya bisa dilakukan antara laki-laki dan
madihin adalah tuturan papantunan. menyatakan
perempuan, atau laki-laki dengan laki-laki,
bahwa bentuk madihin adalah pantun. Jarkasi
maupun perempuan dengan perempuan,
(2004:8) menyatakan bahwa bentuk madihin
sesuai dengan keperluan pertunjukan. Berikut
ada batawak pantun dan syair. Seman (2015:5)
merupakan contoh gambar pementasan madihin
menyatakan bahwa bentuk kesenian madihin
secara berpasangan.
adalah berupa syair. Berdasarkan beberapa
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
bentuk dari kesenian madihin adalah pantun
dan syair yang menjadi satu seni pertunjukan
secara utuh.

Bentuk Pementasan Kesenian Madihin


1) Tunggal
Pementasan madihin secara tunggal adalah
salah satu dari cara pementasan dalam kesenian
madihin. Dalam pementasan kesenian madihin
secara tunggal seorang seniman madihin dituntut Gambar 2. Madihin Berpasangan
memiliki kecerdasan yang ekstra dalam setiap (Dokumentasi :John Tralala, 2005)

penampilannya. Oleh karena itu, melakukan


pementasan yang berdurasi sekitar 10 menit Alat Musik Pengiring
atau lebih diperlukan kekuatan pernafasan, Instrumen pengiring pada kesenian madihin
keahlian bersyair dan berlagu yang terlatih adalah alat musik sejenis rebana yang disebut
dan mumpuni pula. Jika dibandingkan dengan tarbang, alat musik tradisional ini berdiameter
madihin berpasangan masih bisa saja secara sekitar 30 cm dengan panjang 15 cm. Fungsi
bergantian untuk masing-masing menarik nafas alat musik ini sebagai pengiring dan ritmis
saat menuju syair-syair selanjutnya. Untuk dalam melagukan dan membawakan kesenian
84 , Vol. 15, No. 1, April 2017: 80 - 96

madihin ini. Iringan ini bersifat ritmis atau isi atau inti yang akan disampaikan dalam
bukan berupa rangkaian melodi, sehingga pertunjukan kesenian madihin. Hadiyan terdiri
yang menjadi melodi adalah lantuanan vokal dari dua baris sampiran pantun yang dilagukan
yang diucapkan oleh pamadihinan. Sehingga secara khas dan unik oleh setiap pemadihinan.
harmonisasi yang dihadirkan adalah ketika Hadiyan biasanya sesuai dengan kemampuan dan
keserasian diantara keduanya (lagu dan tarbang) interpretasi seorang pamadihinan berdasarkan
menyatu dan berpadu dalam satu keindahan. apa yang dimiliki oleh seorang pamadihinan
Berikut merupakan contoh salah satu alat musik tersebut. Berikut adalah contoh hadiyan yang
pengiring kesenian madihin (tarbang). secara umum dibawakan dalam pergelaran
kesenian madihin.
Ilahi……………iiiiii………iiiii.iiiiii……
iiiii
Lah jangan,jangan diputik..iiii…iiii….lah
kambang sapatu,2x
Ilahi…..,kambang malati….iiii…iiiii……
layu ditaman2x

Hadiyan umumnya dibuat oleh seorang


Gambar 3. Alat Musik Tarbang pamadihinan bisa melalui pola spontanitas dan
(Dokumentasi : M. Budi Zakia Sani, 2017)
dengan pola konseptual. Pola spontanitas adalah
bentuk hadiyan yang secara refleks merespon
Struktur Penyajian Kesenian Madihin
tematis sebuah permintaan pertunjukan.
a. Mambuka Alam
Mambuka alam adalah nomenklatur yang
c. Mamasang Tabi Awal
digunakan untuk memberi nama pada tahap
Mamasang tabi awal adalah membawakan
atau struktur yang paling awal dilakukan dalam
syair-syair atau pantun yang isinnya menghormati
sebuah pertunjukan kesenian madihin. Mambuka
penonton, memberikan pengantar, ucapan
merupakan kata yang berawal dari bahasa lokal
terima kasih, dan memohon maaf jika terdapat
Banjar yang berarti membuka, sedangkan alam
kekeliruan atau kesalahan dalam pergelaran.
disimbolkan sebagai jalan atau permulaan tanda
Berikut merupakan dua contoh fragmen syair
dimulainya sebuah pertunjukan. Sehingga
dalam mamasang tabi awal.
mambuka alam adalah kegiatan atau proses
Mamasang tabi awal biasanya dilakukan
mengawali bermulanya sebuah pertunjukan
oleh seorang pamadihinan sebagai simbol
kesenian madihin.
selamat datang atau selamat menyaksikan
Pada bagian mambuka alam ini ditandai
kepada segenap penonton yang berada dalam
dengan bunyi gebrakan awal alat musik
pertunjukan. Simbol selamat datang ini selalu
pengiring pada madihin yaitu tarbang (sejenis
mengucapkan salam sebagai awal kata yang
rebana besar). Pola pukulan atau ritmis pada
menyapa penonton untuk menghubungkan
bagian mambuka alam ini biasanya bersifat
interaksi diantara pamadihinan dengan
rampak dan sekaligus lalu lintas bagi sebuah
penontonya tersebut. Dalam teks mamasang tabi
perjalanan pertunjukan kesenian madihin hingga
awal ini biasanya pamadihinan selalu memberi
akhir pertunjukannya.
variasi rima bunyi akhir setiap tabi ini, dalam
setiap tempat dan setting pertunjukan yang
b. Mahadiyan (Hadiyan)
berbeda agar tidak terkesan monoton.
Setelah dibuka dengan tarbang (mambuka
alam) maka kemudian dilagukan sebuah alunan
d. Mamacah Bunga atau Kakambangan
khas yang disebut dengan hadiyan. Hadiyan
Mamacah bunga atau kakambangan adalah
merupan sampiran pantun yang diambil dari
bagian yang posisinya berada menjelang
Kesenian Madihin di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam ... (M. Budi Zakia Sani) 85

memasuki ke bagian isi syair dalam pertunjuakan di panggung. Berikut contoh pantun yang
kesenian madihin. Mamacah bunga atau umumnya dibawakan pada kesenian madihin.
kakambangan adalah melanjutkan isi dari Kalau ada umpama jarung nang patah
sampiran pantun yang dilagukan pada hadiyan (kalau ada jarum yangg patah)
. Isi dalam mamacah bunga ini sekaligus Jangan disimpan di dalam pati (jangan
merupakan inti dari isi secara keseluruhan yang disimpan di dalam peti)
tercantum sepanjang pertunjukan madihin. Kalau ada kata ulun nang salah (kalau ada
kata saya yang salah)
e. Manguran atau Menyampaikan Isi Jangan disimpan di dalam hati (jangan
Manguran atau menyampaikan isi adalah disimpan di dalam hati)
bagian inti dari seluruh struktur penyajian
kesenian madihin secara menyeluruh. Manguran h. Manutup Bulik
adalah memaparkan isi atau materi yang Manutup bulik adalah tahapan terakhir
ingin disampaikan oleh pamadihinan dengan dalam struktur penyajian kesenian madihin.
bermaksud memberikan kabar semacam seperti Pada bagian ini adalah memberikan informasi
koran atau atau informasi mengenai suatu kepada penonton bahwa pertunjukan madihin
kejadian atau peristiwa. Isi dari naskah kesenian akan segera selesai dan berakhir. Pada tahap
madihin ini bersifat fleksibel. Materi isi madihin ini kata yang diucapkan sama dengan hadiyan
mampu berperan sebagai media penyampaian yaitu kata Ilahi, sebagai tanda akhir pertunjukan
pesan utama dalam misi pertunjukan madihin kesenian madihin.
sebagai sebuah seni pertunjukan.
Fungsi Kesenian Madihin
f. Mamasang Tabi Akhir Untuk mendukung penelitian ini juga
Mamasang tabi akhir adalah memberikan digunakan teori R. M Soedarsono (2001)
permintaan maaf oleh seorang pamadihinan untuk menemukan fungsi pertunjukan yang
kepada segenap penonton jika di dalam ada di dalam kesenian madihin. Menurut R.
seluruh rangkaian pertunjukan terdapat suatu M Soedarsono dalam mengkaji sebuah seni
kesalahan atau hal yang kurang berkenan pertunjukan diklasifikasikan dalam fungsi
bagi seluruh penonton. Bagian ini adalah primer dan fungsi sekunder, yaitu : (1) Sebagai
sebelum masuk pada akhir sebuah pertunjukan sarana ritual; (2) Sebagai sarana hiburan
kesenian madihin, karena selama pertunjukan pribadi; (3) Sebagai sarana presentasi estetis,
berlangsung mungkin kata-kata atau syair sedangkan fungsi sekunder terdiri dari : (1)
yang dibawakan oleh pamadihinan ada yang Sebagai sarana pengikat solidaritas masyarakat;
meyinggung perasaan penontonnya. Maka (2) Sebagai sarana pembangkit rasa solidaritas
disinilah fungsi dari mamasang tabi akhir ini bangsa; (3) Sebagai media komunikasi; (4)
sebagai media komunikatif tidak langsung Sebagai media propaganda agama; (5) Sebagai
antara si pamadihinan dengan penontonnya. media propaganda politik; (6) Sebagai media
propaganda pemerintah; (7) Sebagai media
g. Mamantun atau Bapantun meditasi; (8) Sebagai sarana terapi; (9) Sebagai
Mamantun atau bapantun adalah perangsang produktivitas (Soedarsono, 2001:
menyampaikan pantun sebagai tanda pertunjukan 170-171). Tidak semua fungsi teori tersebut
kesenian madihin akan segera berakhir. Bentuk di atas berkaitan dengan objek penelitian.
pantun yang disampaikan biasanya berupa Fungsi yang relevan saja yang akan diambil
kesan yang baik agar setiap penonton selalu untuk mengetahui fungsi pertunjukan kesenian
teringat dan terkesan dengan penampilan yang madihin setelah ditinjau dari teori fungsi
dibawakan oleh seorang pamadihinan. Jumlah pertunjukan Soedarsono (2001). Berikut adalah
pantun yang dibawakan biasanya tergantung fungsi pertunjukan yang terdapat pada kesenian
pada pamadihinan, bisa satu pantun atau madihin menurut teori Soedarsono (2001).
lebih tergantung situasi yang terjadi saat
86 , Vol. 15, No. 1, April 2017: 80 - 96

a. Sebagai Sarana Ritual d. Sebagai Pengikat Solidaritas Bangsa


Fungsi kesenian madihin sebagai sarana Kesenian madihin adalah identitas yang
ritual dapat dilihat pada saat pembukaan bagian dapat mewakili identitas masyarakat Banjar
hadiyan. Kata Ilahi merupakan komunikasi pada tatanan kesenian di Nusantara. Kesenian
vertikal yang dilakukan oleh seorang pamadihinan madihin sebagai sebuah teks seni tentu memiliki
dengan Sang Pencipta sebagai ungkapan rasa jalinan koneksi budaya dengan kebudayaan
syukur dan melebur dirinya ke dalam imaji yang lain di luar budayanya sendiri. Dalam hal ini,
bersifat ilahiyah. Dalam kesenian madihin juga jika kesenian madihin sudah ditampilkan pada
mengenal istilah pulung madihin atau maaruhi masyarakat bukan pemiliknya, maka secara
madihin untuk mendapatkan mandat dari Datu nyata madihin telah menjalin sebuah komunikasi
madihin mengenai profesinya sebagai seorang budaya dengan budaya lain. Dengan demikian
pamadihinan apakah direstui atau tidak. Namun, kesenian madihin telah menjadi perekat untuk
dalam realitasnya saat ini pulung ini sudah menyatukan dan mengikat keragaman budaya
tidak terlihat lagi dilakukan oleh para seniman Nusantara yang di jalin dalam satu kesatuan
madihin yang ada di Banjarmasin. budaya Indonesia.

b. Sebagai Sarana Presentasi Estetis e. Sebagai Media Komunikasi


Kesenian madihin adalah sebuah karya Narasi menjadi kekuatan tersendiri bagi
seni yang memiliki nilai estetis yang tinggi. kesenian madihin dalam pertujukannya. Dengan
Kesenian ini telah hampir beratus-ratus tahun narasi yang apik penonton akan mampu
mampu eksis dan bertahan di kehidupan menghayati pertunjukan kesenian ini. Pada
kebudayaan masyarakat Banjar yang majemuk. hakikatnya madihin sebagai wujud seni ingin
Bagi seorang seniman madihin, kesenian ini menyampaikan sesuatu kepada setiap orang
adalah sebuah sarana atau media bagi dirinya yang ada dihadapannya. Dalam hal ini informasi
untuk mempresentasikan nilai-nilai keindahan disalurkan melalui narasi yang disebut dengan
yang ingin disampaikan dan dikomunikasikan jalinan komunikasi, komunikasi yang terjadi
dengan penontonnya. Penghadiran wujud estetis diantara pamadihinan dengan penontonnya.
ini adalah sebuah legitimasi bahwa seorang Madihin mampu berperan sebagai media
pamadihinan merupakan kreator yang handal komunikasi baik madihin dengan penontonnya
dalam pertunjukan yang ditampilkannya. atau madihin dengan konteks lain yang lebih
luas di luar dirinya sendiri.
c. S e b a g a i P e n g i k a t S o l i d a r i t a s
Masyarakat Nilai-Nilai dalam Kesenian Madihin
Kesenian madihin merupakan hasil dari Hierarki nilai ini bersifat absolut dan
produk kebudayaan masyarakat Banjar pada mutlak untuk mengetahui kandungan nilai
masa silam. Kesenian madihin mencerminkan yang ada pada kesenian madihin. Hierarki
jati diri dan identitas masyarakat Banjar di nilai terdiri dari empat tingkatan nilai, yaitu
dalamnya. Wujud Kesenian ini adalah upaya (Frondizi, 2011:129): Pertama, tingkatan
nyata dalam menjaga keterhubungan antara nilai yang paling tertinggi yaitu nilai-nilai
masyarakat dengan kesenian madihin itu sendiri. kerohanian, nilai ini hanya akan tampak pada
Karena kesenian madihin merupakan milik suatu objek yang absolut dan manusia. Kedua,
bersama masyarakat Banjar secara luas, maka tingkatan nilai yang kedua adalah nilai-nilai
secara tidak langsung kesenian madihin telah spiritualitas yang bersifat tidak tergantung pada
menjadi pengikat solidaritas masyarakat Banjar keseluruhan keadaan lingkungan badaniah dan
di kota Banjarmasin. Solidaritas masyarakat alam sekitar. Di dalam nilai-nilai spiritualitas
yang terjaga dengan baik akan berpengaruh terdapat tiga jenis pokok nilai meliputi: a. nilai
positif pula pada keberlangsungan dan eksistens estetis (nilai yang berkaitan dengan keindahan
kesenian madihin di masa depan. dan kejelekan); b. nilai benar dan salah atau
Kesenian Madihin di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam ... (M. Budi Zakia Sani) 87

adil dan tidak adil (sebagai dasar utama dalam dalam seorang manusia, menegaskan bahwa
pemilaian tatanam hukum objektif); c. nilai dari tiada hal pun di dunia ini yang ada dengan
pengetahuan murni. Ketiga, tingkatan nilai yang sendirinya melainkan dari kehendak Yang
ketiga yaitu nilai kehidupan, meliputi kesehatan, Maha Kuasa. Nilai religiusitas dalam kesenian
vitalitas, penyakit (menyangkut perasaan yang madihin dapat dilihat dari bentuk hadiyan dalam
halus atau luhur). Keempat, tingkatan nilai struktur penyajian kesenian madihin. Contohnya
terendah ini yaitu nilai kesenangan, tingkatan ini sebagai berikut.
berkaitan dengan perasaan yang diterima oleh
indera tubuh atau bersifat inderawi (senang dan Ilahi…………iiiiii………awan.
tidak senang, sakit atau pedih). Lah kambang, kambang malati……iiiiiii…..
Sepadan dengan kategori nilai dalam awan
hierakri nilai Max Scheler tersebut, Sunarto Basusun dua…..aaaaaaa…..awan
(2016:87) menyebutkan bahwa dalam aksiologi Jalujur banang …….aaaaaa…awan
seni Nusantara terjadi jalinan yang erat antara Sampiran kain………aaaaaaa.awan
keempat jenis nilai, yaitu kekudusan, kebenaran,
keindahan, dan kebaikan. Hal ini menegaskan Bagian diatas merupakan salah satu
bahwa kesenian madihin sebagai salah satu bentuk dari struktur kesenian madihin yang
seni Nusantara adalah merupakan sumber etika disebut dengan hadiyan. Dalam hadiyan secara
dan estetika bagi masyarakat pemilik kesenian jelas disebutkan kata Illahi, yang mana kata
tersebut, yang mana nilai yang terkandung di ini mengandung makna melebur diri atau
dalam kesenian madihin itu memiliki jalinan menyerahkan segala urusan yang dilakukan
yang saling terkait antara satu dengan yang oleh pamadihinan kepada Tuhan Yang Maha
lainnya. Kuasa. Kata Illahi memiliki makna yang sangat
Widodo (2008:167) menyebutkan bahwa dalam, mampu menjembatani fikiran antara
ada dua kategori pemerolehan nilai. Ada nilai imajinasi dengan kekuatan kepercayaan batin
yang diperoleh atau lahir disebabkan realiras pamadihinan kepada Sang Pencipta. Oleh
konkret yang difahami dengan fikiran. Ada karena itu hadiyan merupakan bagian yang
pula nilai yang diperoleh atas realitas spiritual, penting dalam pertunjukan kesenian madihin,
yaitu kalbu. Artinya keberadaan nilai yang ada karena disitulah letak inti dari hidup yang
di dalam kesenian madihin dapat diungkapkan diwujudkan dalam melakoni sebuah seni sebagai
dengan fikiran atau logika berdasarkan realitas jalan atau sarana menuju kepada hidup yang
yang terlihat secara langsung oleh subjek, dan ilahiyah.
juga dapat diperoleh dari kalbu atau perasaan Nilai religiusitas merupakan hierarki nilai
yang bersifat intuitif berdasarkan kemampuan yang paling tinggi yang ditemukan dalam
dan pemahaman spiritual yang ada pada kesenian madihin. Nilai religiusitas yang
objek material yaitu kesenian madihin di termasuk dalam nilai kekudusan ini merupakan
Banjarmasin. implikasi dari hubungan langsung antar seorang
Berdasarkan atas analisis dalam hasil manusia dengan Tuhannya. Nilai ini memiliki
penelitian dapat diuraikan empat tingkatan tingkatan hierarki yang paling tinggi, karena
hierarki nilai yang terkandung di dalam kesenian urusan manusia dengan Tuhan merupakan
madihin sebagai berikut. hubungan gaib yang hanya dapat dirasakan
oleh individu yang tidak akan sama takarannya
a. Nilai-nilai Kekudusan dengan individu lainnya. Sehingga, nilai
1) Nilai religiusitas religiusitas dalam kesenian madihin layak untuk
Religi adalah sebuah cara manusia dalam dijadikan sebagai tingkatan tertinggi dalam
rangka untuk menentukan jalan bagi kembalinya susunan gugus nilai yang ada dalam kesenian
kepada Sang Maha Pencipta. Sesuatu yang madihin tersebut.
dipercayai dan bertitik pada hati yang paling
88 , Vol. 15, No. 1, April 2017: 80 - 96

2) Nilai magis b. Nilai-nilai Spirit atau Rohani


Kesenian madihin mengenal istilah pulung 1) Nilai Moralitas
madihin. Pulung adalah kekuatan supranatural a) Nilai Tanggung Jawab
yang berasal dari alam gaib yang diberikan Nilai tanggung jawab merupakan nilai
oleh datu madihin. Konon, berkat pulung tertinggi yang ditemukan dalam tatanan nilai
seseorang pamadihinan dapat mengembangkan moralitas kesenian madihin. Nilai tanggung
kemampuan bakat dan intelektualitasnya hingga jawab merupakan urusan yang melibatkan
ke tingkat yang kreatif atau mumpuni (Ganie, antara kewajiban dan tujuan tindakan
2016:22). Pulung dalam konteks ini yang perilaku manusia. Nilai tanggung jawab dapat
menyebabkan tidak semua orang akan mampu dilihat ketika seorang pamadihinan mampu
memainkan kesenian madihin dengan terampil menyelesaikan pertunjukan madihin dari awal
dan mahir, karena pulung merupakan bentuk sampai akhir dengan baik. Tanggung jawab
transaksi yang bersifat abstrak antara juriat terhadap penonton juga merupakan bagian
pemain madihin dengan nenek moyangnya. yang penting bagi seorang pamadihinan,
Kesenian madihin juga mengenal istilah karena tanpa adanya penonton pertunjukan
datu madihin. Datu madihin adalah seorang madihin tidak akan menjadi satu kesatuan
tokoh mistis yang bersemayam di Alam yang lengkap. Pertunjukan secara keseluruhan
Banjuran Purwa Sari, alam pantheon yang tidak adalah hak mutlak penonton, sehingga seorang
kasat mata, tempat tinggal para dewa kesenian pamadihinan harus mampu menunaikan
rakyat. Datu madihin diyakini sebagai orang kewajibannya atas penampilan yang baik dan
pertama yang secara geneologis menjadi cikal sesuai dengan harapan penonton.
bakal penggubah syair madihin di kalangan etnis Orang Banjar mempunyai sebuah istilah
banjar (Ganie, 2016:22). Kemudian juga dalam yang relevan dengan nilai tanggung jawab yang
kesenian madihin diadakan Aruh madihin yang terdapat pada kesenian madihin. Istilah tersebut
mana fungsinya untuk mengundang datu madihin adalah gawi manuntung, yang serign disebut
sebagai tanda silaturahmi untukk direstui atau dalam keseharian aktifitas kerja masyarakat
tidaknya seorang pemain madihin untuk terus secara umum. Gawi manuntung memiliki makna
berkarir atau tidak dalam dunia pemadihinan. jika melakukan suatu pekerjaan hendaknya
Aruh madihin biasanya diadakan setahun sekali dilakukan sampai tuntas dan selesai. Hal ini
dengan memberikan beberapa sesaji berupa sama dengan pementasan madihin, karena secara
nasi ketan, kelapa, telur ayam kampung, dan struktur madihin memiliki urutan yang harus
minyak baboreh secukupnya. Dalam aruh dilakukan. Maka dalam sebuah pementasan
madihin biasanya seorang pamadihinan akan madihin harus ada sikap dan rasa tanggung
mengalami kesurupan (trance) yang menadakan jawab untuk menyelesaikan pertunjukan sampai
bahwa mandat datu madihin telah diberikan akhir. Spirit gawi manuntung itu adalah sifat
kepadanya sebagai tanda untuk meneruskan yang dimiliki oleh orang banjar yang tergambar
profesinya sebagai seorang pamadihinan yang dalam serat kesenian madihin.
profesional.
Kedudukan mitos sendiri dalam tingkatan b) Nilai Kedisiplinan
hierarkinya lebih rendah posisinya daripada Nilai kedisiplinan dapat terlihat ketika
nilai religiusitas, sehingga hal yang bersifat seorang pamadihinan sedang berada diatas
magis akan lebih rendah kedudukannya karena panggung. Ketika sedang mementaskan madihin
hanya berurusan dengan hal gaib yang masih diwajibkan untuk disiplin dan mampu mentaati
menyangkut antara sesama makhluk ciptanaa semua struktur dan prosedur yang ada dalam
Tuhan, misalnya antara manusia dengan jin. urutan penyajian pertunjukan madihin. Awalan
dilakukan dengan pembukaan memukul
tarbang lalu kemudian diiringi dengan hadiyan
yang sangat khas, dilanjutkan dengan tabi
Kesenian Madihin di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam ... (M. Budi Zakia Sani) 89

dan kemudian mamacah bunga, kemudian yang berbunyi hantu-hantu kuyang-kuyang,


penyampaian isi, dan penutup biasanya aku-aku urang-urang, maka akan dapat kita
disuguhkan sebuah pantun. Dengan menaati ambil sebuah penjelasan yang bermakna bahwa
tata aturan yang sudah baku dalam struktur peribahasa diatas mengandung arti hidup adalah
permaianan madihin ini sudah menggambarkan urusan masing-masing manusia yang memiliki
nilai kedisiplinan yang tergambar dalam hak tersendiri atas kewajibannya. Namun
kesenian madihin. dalam artian yang lebih dalam peribahasa
Nilai kedisiplinan juga bisa dilihat tersebut mengandung makna bahwa sebuah
ketika memainkan atau menyanyikan syair toleransi adalah sebuah tindakan yang berdasar
lagu sesuai dengan iringan musiknya dalam atas norma yang berlaku dan dianut secara
satu kesatuan yang tepat dan serasi. Dalam bersama oleh lingkungan tertentu. Sehingga hal
mementaskan sebuah pertunjukan madihin, tersebut merupakan gambaran yang dihadirkan
seorang pamadihinan dituntut harus cerdas oleh kesenian madihin sebagai kesenian yang
dalam menyatukan unsur nyanyi, musik, dan mengandung nilai keluhuran (toleransi) kepada
merangkai kata. Dengan kata lain harus ada orang lain yang sesuai dengan prinsip hidup
keserasian antara bertutur, bermusik, dan berfikir orang Banjar.
guna merangkai kesatuan pertunjukan.
Hal mengenai kedisiplinan akan menarik d) Nilai Cinta Tanah Air
jika kita kaitkan dengan sebuah peribahasa Nilai Cinta Tanah Air adalah sebuah sikap
Banjar yang berbunyi nang kaya upuk mamadahi yang mencerminkan rasa nasionalisme yang
mayang. Makna daripada peribahasa tersebut kuat pada individu seseorang. Rasa memiliki
diatas adalah bahwa seseorang telah memberitahu dan mencintai terhadap nusa dan bangsa adalah
atau memerintahkan orang lain namun dirinya wujud nyata dari rasa cinta tanah air tersebut.
sendiripun tidak melakukan hal tersebut, atau Dalam kehidupan seahri-hari rasa cinta tanah
tidak memberikan contoh yang baik kepada air ini perlu selalu dilatih dan dipupuk pada
yang diperintahkan. Kebaikan yang dapat kita generasi muda khususnya, karena ini merupakan
petik dari contoh peribahasa diatas adalah bahwa sebuah pronsip dasar mengenai konsep bela
jika kita ingin mengajarkan suatu kedisiplinan negara nantinya. Oleh karena itu rasa cinta tanah
kepada orang lain maka kita harus terlebih air perlu dikembangkan baik melalui proses
dahulu melakukan atau memberikan contoh pendidikan dan aktifitas lainnya.
supaya ditiru atau dilakukan berikutnya. Cinta tanah air merupakan terusan dari rasa
mencintai kedaerahan. Dalam hal ini kita kaitkan
c) Nilai Toleransi dengan kesenian madihin sebagai salah satu
Nilai toleransi terlihat pada saat pamadihinan produk kesenian lokal nusantara yang berasal
membiarkan penonton untuk memberikan dari Kalimantan Selatan. Sebagai salah satu cara
tepuk tangan ketika syair yang sisampaikan untuk menumbuhkan dan membibit nilai cinta
mengandung unsur humor atau jenaka. Humor tanah. Oleh karena itu sangat penting untuk
atau jenaka ini dibuat oleh pamadihinan untuk mengapresiasi kesenian daerah sendiri maupun
menyihir penonton agar bertepuk tangan dan kesenian daerah yang berasal dari daerah lain,
melemparkan tawa yang lepas, sehingga pada karena dengan makna apresiasi maka akan
saat momen ini pamadihinan wajib memberikan tumbuh rasa saling menghargai yang akan
ruang kepada penonton untuk meluapakan menciptakan rasa dan nilai cinta tanah air.
rasa senangnya. Sehingga rasa toleransi antara
pamadihinan dan penonton secara tidak sengaja e) Nilai Kerja Keras
sudah terjadi dalam kesenian madihin. Nilai kerja bisa dilihat dari upaya seorang
Orang banjar sangat menghargai akan pamadihinan baik dalam proses belajar madihin
adanya sikap toleransi dalam kehidupan sehari- dan belajar memainkan alat musik iringannya
hari. Jika kita lihat sebuah peribahasa banjar tarbang. Dalam proses belajar kesenian madihin
90 , Vol. 15, No. 1, April 2017: 80 - 96

memerlukan kerja keras, karena kesenian ini penggubahan yang sangat berpengarug pada pola
merupakan salah satu kesenian yang tidak permaianan madihin saat ini. Kreatifitas John
mudah untuk dipelajari secara cepat dan Tralala pada saat itu sudah mengajarkan kita
sekilas. Belajar kesenian madihin memerlukan bahwa sebuah hasil pemikiran baru telah mampu
kesabaran dan kerja keras yang tinggi. Selain itu menjawab tantangan pada zamannya. Seorang
juga dalam mengiringi atau memainkan tarbang seniman yang kreatif akan menghasilkan karya
madihin sebagi musik pengiring juga adalah yag kreatif juga.
sebuah kerja keras yang sangat diperlukan bagi Kreatifitas dalam madihin juga sangat bisa
seorang pamadihinan yang memang benar- dilihat dari improvisasi yang dilakukan oleh
benar ingin belajar dan mahir dalam memainkan seorang pamadihinan dalam melantunkan
kesenian madihin. syair spontan yang hadir tanpa dirancang
Nilai kerja keras ini berbanding lurus dan direncanakan oleh seorang pamadihinan.
dengan prinsip hidup urang banjar yaitu haram Spontanitas inilah yang terkadang sangat sulit
manyarah, waja sampai kaputing. Hal tersebut dimiliki oleh seorang pamadihinan, karena
mencerminkan bahwa urang Banjar memiliki kemampuan ini tidak bisa didapatkan secara
semangat juang yang besar dalam hidupnya mudah, memerlukan waktu yang cukup lama
dalam mencapai suatu tujuan atau kehendak.. dalam berlatih madihin untuk mampu atau
Peribahasa tersebut pernah diucapakan seorang dikategorikan mahir dalam memainkan kesenian
Pahlawan Nasional Pangeran Antasari yang madihin tersebut.
berasal dari Kalimantan Selatan pada saat Secara tidak langsung dapat kita lihat bahwa
memimpin perang Banjar menghadapi para dalam salah satu inti kesenian madihin sangat
penjajah Belanda sebelum era kemerdekaan, kental sifatnya berkaitan dengan unsur kreatifitas,
yang mana ucapan beliau tersebut dijadikan kemampuan lagu, iringan musik, dan penuturan
masyarakat banjar sebagai peribahasa yang secara lisan mengajarkan kita bagaimana nilai
sangat prinsipal dalam menjalani hidup, kreatifitas itu terkandung secara objektif di
yaitu nilai kerja keras yang terkandung di dalam kesenian madihin. Nilai kreatifitas yang
dalamnya. tampak pada setiap kesenian madihin mampu
Sumasno Hadi (2017: 35) menyatakan menginspirasi siapa saja yang menyaksikan
bahwa ketika orang Banjar dilihat dalam pertunjukan madihin. Dalam tatanan ini madihin
perspektif falsafahnya yang punya prinsip telah mampu memberikan hal yang bersifat
kerja keras sebagai salah satu prinsip moralnya, positif bagi siapa saja yang telah atau pernah
sebenarnya hal itu adalah konsekuensi logis menyaksikan kesenian tersebut.
dari aspek teleologis (tujuan), yang secara
umum didambakan oleh setiap manusia. Hal g) Nilai Bersahabat/Komunikatif
ini dapat dikaitkan dengan nilai kerja keras Nilai Komunikatif salah satunya dapat
yang terdapat di dalam kesenian madihin. Nilai dilihat ketika seorang pemain madihin sedang
kerja keras tersebut sendiri adalah sesuatu yang menyebutkan nama salah seorang penonton
sebenarnya sesuai dengan falsafah hidup orang atau melibatkannya dalam materi madihin
Banjar mengenai tujuan dalam hidup yang yang disampaikan. Biasanya itu dilakukan
harus dilalui dan dilakukan dengan kerja keras. oleh pamadihinan pada awal pertunjukan,
Nilai kerja keras ini menggambarkan tentang yang mana bagian itu merupakan salah satu
kegigihan semangat hidup dan semangat juang cara untuk memberikan hormat dan menarik
orang Banjar yang tergambarkan melalui sebuah simpati penonton yang hadir dalam pertunjukan
kesenian yaitu madihin. madihin. Madihin sejatinya dalah sebuah
kegiatan komunikasi antara pamadihinan
f) Nilai Kreatif dengan penontonnya, atau pada konteks yang
Madihin kocak yang dibuat oleh John lebih luas yaitu antara pamadihinan dengan
Tralala pada era awal tahun 90an merupakan lingkungan sekitar yang sedang dihadapinya.
Kesenian Madihin di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam ... (M. Budi Zakia Sani) 91

Alo Liliweri (2013: 5) mengatakan sampai berakhirnya sebuah pertunjukan


bahwa esensi komunikasi terletak pada proses, madihin. Syair adalah ungkapan yang secara
yaitu suatu aktifitas yang melayani hubungan nyata dapat menyampaikan pesan dan makna
antar pengirim dan penrima pesan melampaui yang terkandung di dalam kesenian madihin.
ruang dan waktu. Keterlibatan penonton Deni Junaedi (2016: 234) menyebutkan bahwa
dalam suatu pertunjukan akan memberikan masterly adalah nilai estetis yang tercermin pada
dampak yang baik bagi pamadihinan, karena suatu objek yang mempresentasikan penguasaan
pamadihinan menyampaikan pesan kepada yang atau keterampilan seorang kreator.
merupakan teks untuk berkomunikasi dengan Dalam hal ini kaitannya dengan kesenian
penontonnya. Sehingga kondisi ideal yang madihin menunjukkan bahwa keterampilan
diinginkan dalam pertunjukan akan tercapai, seorang pamadihinan dalam membuat syair
penonton yang merasa dirinya terlibat dalam madihin mempresentasikan dan mencerminkan
suatu pertunjukan akan memiliki rasa saimpatik nilai estetis yang terkandung di dalam kesenian
yang lebih mengenai apresiasinya terhadap madihin sendiri sehingga syair memiliki peran
suatu kesenian. yang sangat penting dalam sebuah pertunjukan
Mengkomunikasikan narasi madihin kepada madihin, sehingga kemampuan dalam membuat
penonton yang sedang menyaksikan sebuah naskah atau syair madihin yang berkualitas
pertunjukan kesenian madihin, misalnya dengan adalah sebuah kecerdasan seorang pamadihinan
menyebutkan nama tadi akan membuat gembira yang memiliki nilai keindahan atau estetika yang
atau tersanjung bagi penonton tersebut. Hal ini sangat kental dan khas. Nasihat yang dipadukan
meberitahukan kita bahwa kesenian madihin dengan nuansa humor akan menjadi sajian
sangat erat sifatnya dengan nilai komunikatif yang sangat menarik bagi penikmat kesenian
madihin.
2) Nilai Estetis
Kesenian madihn sangat erat berkaiatan b) Lagu
dengan yang bernama nilai estetis atau nilai Kesenian madihin memiliki keindahan
keindahan, yang terungkap dan terdapat di pada bentuk melodi lagunya, lagu madihin
dalamnya seperti: a. syair, b. lagu, c. iringan tersebut memiliki 2 jenis lagu utama. Lagu
musik, d. Kostum atau tata busana. Adams pertama disebut dengan lagu hadiyan, dan
(1996:17) mengatakan bahwa a formalist lagu yang kedua disebut dengan lagu jalan.
analysis of a work of art would cinsider Lagu hadiyan merupan bagian awal dari
primarily the aesthetic effects created by the bermulanya pertunjukan kesenian madihin,
component part of design. Hal demikian berarti sedangkan lagu jalan merupakan lagu yang
bahwa sebuah analsis formal dari pekerjaan secara berulang-ulang dinyanyikan ketika
dalam seni utamanya akan mempertimbangkan sudah memasuki bagian isi dan selanjutnya.
efek estetika yang dihasilkan dari bentuk sebuah Lagu jalan memiliki 4 kalimat bunyi dasar yang
desain. Dalam kaitannya dengan kesenian terdapat dalam lagu madihin. Empat kalimat
madihin adalah bentuk atau desain kerangka bunyi dasar tersebut akan secara berulang-ulang
secara utuh merupakan hasil dari efek estetika dilagukan menyesuaikan dengan syair yang
yang dalam penciptaan kesenian tersebut pada akan dibawakan dalam pertunjukan kesenian
awal mulanya. Sehingga kesenian madihin madihin. Theories of listening find paradigmatic
memiliki nilai estetika di dalamnya adalah support in aestetjic theory, which in turn is
merupakan hasil dari kenyataan realitasnya based on the relation between the creators and
sendiri. the perceiver of the art product (Gates, 1991:5).
Kutipan di atas mengandung arti bahwa teori
a) Syair mendengarkan menemukan pandangan yang
Syair dalam kesenian madihin meliputi mendukung teori estetika, yang menjadi satu
seluruh kata-kata yang diucapkan dari awal dalam hubungan antara kreator dan penikmat
92 , Vol. 15, No. 1, April 2017: 80 - 96

produk seni. Alunan lagu dalam kesenian bentuk syair atau kata yang harus diucapkan,
madihin adalah bentuk dari perpaduan syair sehingga melagu akan selalu mengikuti bentuk
dan iringan musiknya yang menghubungkan dari kata yang diikutinya, sehingga bentuk yang
sebuah koneksi antara pamadihinan dengan seperti ini akan menimbulkan kesan menarik dan
penontonnya. Dalam hal ini kesenian sebagai unik bagi penonton dalam kesenian madihin.
produk seni telah menyampaikan nilai estetika Madihin yang berdurasi pendek dan madihin
kepada setiap penontonnya yang menyaksikan yang berdurasi lama tidak akan berpengaruh
dan menikmati pertunjukan madihin. terhadap bentuk melagu yang dibawakan,
Sedangkan pada bagian isi, alunan lagu yang artinya ketentuan untuk lagu dalam madihin
dihasilkan berbentuk repetatif atau pengulangan memang sudah ada aturan dan tatanan yang
yang juga terbilang unik. Kemampuan seharusnya.
melagukan madihin sangat fleksibel dengan

Gambar 4. Notasi Pada Lagu Standar Madihin

c) Iringan musik Pola pertama, yaitu pukulan mambuka alam


Iringan musik dalam kesenian madihin memiliki variasi yang lebih banyak, biasanya
menggunakan sebuah alat musik yang dinamakan pukulan ini lebih kepada improvisasi seorang
dengan tarbang. Alat musik jenis perkusi ini pamadihinan. Namun disini telah ditemukan
mengiringi madihin secara ritmis yang bisa bahwa pukulan mambuka alam yang standar
dibagi menjadi dua bentuk. Pertama adalah jenis atau yang umum digunakan oleh pamadihinan
pukulan pembuka (mambuka alam), dan yang John Tralala adalah sebagai berikut yang sudah
kedua adalah jenis pukulan lagu standar, yang ditukis ke dalam notasi balok :
mana kedua jenis pukulan ini memiliki pola
ritmis yang berbeda dan tidak sama.
Kesenian Madihin di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam ... (M. Budi Zakia Sani) 93

Gambar 5. Notasi Pukulan Tarbang Pembuka

Sedangkan pukulan isi atau manguran lebih berabad-abad mampu bertahan hingga mampu
bersifat repetatif dan stabil, dengan birama eksis sampai saat ini adalah merupakan suatu
4/4 dalam setiap ketukan iramanya. Dalam ketahanan budaya yang memiliki makna
keahlian dan kemampuan mengiringi musik ini tersendiri (nilai budaya). Nilai budaya yang
biasanya akan menentukan sejauh mana tingkat terkandung dalam kesenian madihin dapat
keserasian antara syair dan bunyi tarbang yang dirinci selaras dengan nilai-nilai yang terungkap
dipukul oleh seorang pamadihinan. Jika keahlian di dalam kesenian madihin.
dalam memainkan tarbang ini masih terbilang Kebanggan masyarakat Banjar akan
kurang, maka yang akan terjadi adalah kurang kesenian madihin itu semakin bertambah
sinkronnya antara vokal (lagu) syair denga karena sejak tahun 2014 lalu madihin sejak
iringan musik tarbang tersebut. Nilai keindahan ditetapkannya madihin oleh UNESCO melalui
yang dihasilkan akan menjadi kurang. Maka Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
dari itu keserasian antara iringan musik dengan sebagai salah satu Budaya Warisan Tak Benda
vokal (lagu) sangatlah diperlukan sehingga milik Indonesia asal Kalimantan Selatan.
membuat penonton memberikan tepuk tangan Hal ini semakin menegaskan bahwa madihin
dan terpukau atas suatu pertunjukan madihin. sendiri telah diakui secara universal sebagai
Berikut adalah pukulan isi atau manguran yang sebuah kebudayaan yang bersifat adiluhung
sudah dinotasikan ke dalam notasi balok dapat dan endemik yang ada di Indonesia sebagai
dilihat pada gambar 6. salah satu serat kebudayaan yang sangat kaya
di Nusantara ini.
3) Nilai Budaya
Kesenian madihin sebagai identitas Nilai-nilai Kehidupan atau Vitalitas
kebudayaan masyarakat Banjar jika dilihat 1) Nilai Kesejahteraan
dari kesejarahannya memang sudah ada sejak Nilai kesejahteraan dalam kesenian
lahirnya identitas Banjar tersebut. Sejak zaman madihin adalah sejauh mana kesenian madihin
dulu sampai sekarang madihin adalah sebuah tersebut dapat memberikan ketentraman
kesenian yang mencerminkan identitas dan jati ndan kemakmuran pada seniman madihin
diri orang Banjar. Kesenian madihin yang terus baik secara lahir maupun batin. Tentram itu
mengalami perkembangan dari satu zaman ke adalah kondisi dimana secara batin seseorang
zaman berikutnya telah menjadi budaya bagi telah mampu merdeka dan tidak mengalami
masyarakat Banjar. Kesenian madihin ini telah kesukaran. Sedangkan makmur adalah kondisi
94 , Vol. 15, No. 1, April 2017: 80 - 96

Gambar 6. Notasi Pukulan Standar Atau Isi/Maguran

dimana seseorang telah merdeka secara lahir dalam hatinya. Setiap tanggapan itu membuat
dapat memenuhi segala kebutuahn yang sang penanggap akan selalu ingat dengan
bersifat mendasar maupun kebutuhan lainnya. pamadihinan, karena kesan yang dihadirkan
Kesenian madihin sebagai kesenian tardisional adalah rasa terima kasih atas perkenan seorang
ternyata mampu membuat ketentraman bagi pamadihinan dalam menunaikan keinginan
seniman madihin itu sendiri maupun masyarakat penanggap.
Banjar secara luas. Nilai-nilai kesejahteraan
tersebut tanpa disadari telah menjadi dasar bagi 2) Nilai Material
kehidupan masyarakat sehari-hari. Istilah material adalah sesuatu yang bersifat
nampak atau berwujud. Unsur material yang
Nilai-nilai Kesenangan berkaitan dengan kesenian madihin adalah
1) Nilai Kepuasan sesuatu yang berhubungan dengan rasa senang.
Nilai kepuasaan adalah suatu gambaran Kesenian madihin merupakan sumber yang
perasaan lega, ungkapan kegembiraan, perasaan dapat memberikan rasa senang kepada siapapun.
senang dan terpenuhinya suatu keinginan Rasa senang itu dapat dirasakan jika seorang
atau hasrat. Dalam kesenian madihin jika pamadihinan memainkan madihinnya, namun
dikaitkan dengan unsur nilai kepuasan maka jika madihin itu tidak dimainkan maka tidak
akan dapat terlihat dan terungkap dalam diri akan ada rasa senang itu. Rasa senang itu
pamadihinan jika sudah mampu menyelesaikan bisa muncul ketika terjadi interasksi antara
tugasnya dengan baik. Selain juga mendapatkan pamadihinan dengan pamadihinan, maupun
kepuasan estetis, pamadihinan juga mampu antara pamadihinan dengan penonton.
menyalurkan hobinya yang membuat hal positif
bagi pamadihinan tersebut. 3) Nilai Hiburan
Kepuasaan ini juga dapat terungkap Hiburan adalah sesuatu yang berkaitan
dari yang meminta hajat atas madihin atau dengan kegiatan untuk melupakan kesedihan
orang yang melakukan tanggapan terhadap atau duka nestapa. Hiburan adalah suatu
madihin. Misalnya dalam hiburan perkawinan kebutuhan wajar yang diinginkan oleh setiap
kesenian madihin yang telah ditampilkan akan pribadi manusia. Lelahnya aktifitas membuat
memberikan rasa lega kepada yang punya manusia memerlukan waktu untuk menghibur
hajat karena sesuatu yang diinginkan telah diri atau relaksasi. Kegiatan menghibur adalah
terpanuhi dan timbul rasa puas dan senang di memberikan rasa kesenangan pada diri sendiri
Kesenian Madihin di Banjarmasin Kalimantan Selatan dalam ... (M. Budi Zakia Sani) 95

atau pada orang lain. Hiburan merupakan sesuatu adalah menahan diri agar menaati aturan yang
yang juga bersifat penting bagi manusia, apalagi berlaku.
dalam urusan seni, hiburan untuk menenangkan
jiwa dan fikiran. 3) Nilai Disiplin
Kesenian madihin jika dikaitkan dengan nilai Nilai disiplin yang terkandung di dalam
hiburan ini maka akan lebih besar pengaruhnya kesenian madihin merupakan salah satu
dibanding dengan nilai-nilai yang lain. Kesenian alternatif atau cara lain untuk mengemban
madihin adalah kesenian yang sangat digemari misi dari pendidikan karakter di Indonesia saat
dikalangan masyarakat Banjar, sehingga madihin ini. Nilai disiplin di dalam sebuah kesenian
menjadi sebuah daya tarik yang tersendiri bagi tradisional khususnya merupakan model atau
masyarakat Banjar. Salah satunya adalah kondisi percontohan yang baik bagi proses sebuah
komunikatif yang dihadirkan pada saat kesenian pembelajaran. Pembelajaran yang bersifat
madihin mampu membuat penonton merasa pendidikan formal, informal, maupun nonformal.
lebih terlibat dalam setiap pertunjukan madihin Sehingga nilai disiplin yang terkandung di
yang dihadirkan. dalam kesenian madihin bisa memberikan
Berdasarkan penelitian dan analisis yang manfaat bagi pendidikan.
telah dilakukan terhadap nilai-nilai moralitas
dalam kesenian madihin maka telah ditemukan 4) Nilai Toleransi
beberapa nilai-nilai yang memiliki relevansi Nilai toleransi adalah sebuah nilai mengenai
dengan nilai-nilai yang dijadikan acuan dalam pentingnya menghargai keberadaan orang lain.
pembentukan pendidikan karakter. Nilai-nilai Toleransi mengajarkan bagaimana caranya untuk
moralitas yang memiliki relevansi tersebut menghormati dan memberi kesempatan kepada
antara lain adalah sebagai berikut. individu lain untuk melakukan aktifitasnya.
Nilai toleransi yang terdapat dalam kesenian
1) Nilai Religiusitas madihin adalah merupakan contoh bahwa
Nilai religiusitas yang terkandung di kesenian berbasis kepada khasanah kekayaan
dalam kesenian madihin bisa dijadikan sebagai lokalitas Nusantara yang bisa dijadikan sebagai
model atau sarana dalam pembentukan nilai sarana untuk mengajarkan nilai toleransi yang
pendidikan karakter pada proses pembelajaran dimaksud oleh pendidikan karakter. Nilai
formal, maupun nonformal dan informal. Nilai toleransi yang terdapat di dalam kesenian madihin
religiusitas dalam sebuah kesenian tradisional mampu menjadi contoh dalam memahami dan
memiliki seperti kesenian madihin memiliki melaksanakan nilai toleransi tersebut bagi proses
daya tarik tersendiri, karena sebuah kesenian pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
akan memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap proses pembelajaran di dalamnya. 5) Nilai Cinta Tanah Air
Kesenian madihin adalah sebuah kesenian
2) Nilai Tanggung Jawab tradisional merupakan salah satu media
Nilai tanggung jawab merupakan salah satu yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk
dari nilai yang dicantumkan di dalam pendidikan mempresentasikan nilai cinta tanah air yang
karakter. Karakter bertanggung jawab adalah dimiliki oleh manusia. Melakoni kesenian
perbuatan yang berani mempertanggung madihin atau bahkan mengapresiasi kesenian
jawabkan segala resiko dari aktifitas yang madihin akan dapat menumbuhkan rasa cinta
dilakukan. Bertanggung jawab atas sesuatu terhadap kesenian daerah yang nantinya adalah
bukanlah perbuatan yang mudah, karena muara cinta kepada tanah air. Oleh karena itu
bertanggung jawab adalah bagaimana seseorang dapat dikatakan bahwa nilai cinta tanah air yang
mampu mengelola keinginan dengan kenyataan terkandung di dalam kesenian madihin memiliki
yang dihadapi dalam setiap masalah yang harus dijadikan sebagai salah satu sumber nilai
didapatkan. Intisari dari nilai bertanggung jawab bagi pengembangan pendidikan karakter di
Indonesia.
96 , Vol. 15, No. 1, April 2017: 80 - 96

6) Nilai Kerja Keras 8) Nilai Komunikatif


Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan Nilai komunikatif yang terkandung di dalam
bahwa kesenian madihin mengandung nilai kesenian madihin dapat kita lihat ketika seorang
kerja keras di dalamnya. Nilai kerja keras pamadihinan yang menampilkan madihin
tersebuat adalah salah satu alternatif untuk mampu membuat penonton merasa terlibat
mengembangkan sistem pembelajaran yang dalam proses pertunjukan yang disajikan.
dilakukan baik di sekolah maupun di luara Interaksi antara penonton dengan pamadihinan
sekolah. Nilai adalah esensi dari sebuah inilah yang menimbulkan aspek komunikatif
keinginan yang merupakan dasar manusia dalam terjadi. Ruang komunikatif itu telah membangun
bertindak. Tindakan yang berdasar kepada spirit sinergi yang positif antara pamadihinan dengan
kerja keras akan menghasilkan tujuan yang ingin penontonnya. Sehingga setiap orang yang
dicapai menjadi lebih baik dan lebih maksimal. menyaksikan kesenian madihin akan merasa
Nilai kerja keras dalam kesenian madihin terlibat dan merupakan bagian dari sebuah
tersebut dapat dijadikan sebagai contoh atau pertunjukan juga.
model yang harus ditiru oleh peserta didik agar
dapat mengamalkan dan mempraktikan nilai
tersebut baik dalam kehidupan di lingkungan DAFTAR PUSTAKA
sekolah dan di luar sekolah. Alfan, M. 2011. Pengantar Filsafat Nilai.
Bandung: Pustaka Setia.
7) Nilai Kreatif Deni, Junaedi. 2016. Estetika: Jalinan Subjek,
Kesenian madihin memiliki pola berkreatif Objek, dan Nilai. Yogyakarta: ArtCiv.
yang sangat unik, misalnya kemampuan Djantera, Kawi,. Jarkasi; dan, Zakiah, Kusasi,
mengarang syair dengan spontan adalah Agus. 1995. Sastra Lisan Madihin.
memerlukan seseorang yang memiliki kreatifitas Banjarmasin: Proyek Pembinaan Bahasa
yang tinggi. Melagukan irama madihin dan Sastra Indonesia Daerah Kalimanantan
sambil mengiringinya dengan tarbang adalah Selatan.
keseimbangan yang memerlukan latihan yang Flick, Uwe. 2002. An Introduction To Qualitative
lama untuk mahir. Jadi, kesenian Madihin dapat Research. London: SAGE.
diakatakan sebagai sebuah pola kreatifitas yang Frondizi, Risieri. 2011. What is Value?
tinggi sebagai sebuah kesenian tradisional. Te r j e m a h k a n C u k A n a n t a Wi j a y a .
Hal ini memiliki relevansi yang kuat dengan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
pendidikan karakter, karena dalam pendidikan Rafik, M. 2013. Laporan Penelitian : Struktur
karakter seorang peserta didik yang memiliki Penyajian, Bentuk, Nilai, dan Fungsi
nilai kreatif yang tinggi akan menunjang Madihin John Tralala dan Hendra.
moralitasnya kepada tindakan yang lain. Universitas Lambung Mangkurat.
Sehingga berprilaku kreatif melalui kesenian Sumasno, Hadi. 2017. Etika Banjar. Banjarmasin:
madihin telah mencerminkan upaya proses ULM Press.
pendidikan yang diaharapkan di dalam sistem Thaha, M,. & Sanderta, Bakhtiar (eds.). 2014.
pendidikan di Indonesia. Pantun Madihin Lamut. Banjarmasin:
Pustaka Banua.
Sunarto. 2016. “Filsafat Seni Nusantara”. Imaji:
Jurnal Seni dan Pendidikan Seni, 87-88,
1693-0479.

Anda mungkin juga menyukai