Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN ALAT PENGUKUR INTENSITAS CAHAYA PADA

FLIGHT DECK DENGAN PENGENDALIAN CAHAYA BERBASIS


MIKROKONTROLER

1
Akbar Nurtjahyo, 2Ike Yuni Wulandari
Program Studi 1Avionika, Program Studi 2Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung
Jalan Pajajaran No. 219, Husein Sastranegara, Kec. Cicendo, Kota Bandung,
Jawa Barat 40174
akbarnurtjahyo@gmail.com

ABSTRAK
Di dalam flight deck, terdapat pencahayaan kontrol dari sistem panel instrumen.
Penerangan di flight deck harus cukup sesuai limitasi mata manusia untuk
memungkinkan penerbang memperoleh informasi dari tampilan panel instrumen dan
mengontrol panel kontrol lainnya. Intensitas cahaya pada flight deck yang sesuai dengan
mata manusia berkisar antara 640 lux sampai 108.000 lux. Refleksi cahaya dapat
menyebabkan penerbang merasa tidak nyaman dengan gangguan dan efek visual
lainnya yang dapat mengurangi kemampuan pilot dalam menerbangkan pesawat secara
efektif dan optimal. Dari permasalahan tersebut, penulis memiliki inovasi yaitu ingin
melakukan perancangan dan pembuatan perancangan dan pembuatan prototype
pengendalian cahaya berbasis mikrokontroler.
Prototype pengendalian cahaya berbasis mikrokontroler dibuat dengan tahapan
perancangan dan pembuatan. Perancangan alat dilakukan dengan cara membuat blok
diagram dan flowchart sebagai tahapan awal dalam pemrograman, membuat schematic
diagram untuk mempermudah pemasangan dan penyusunan komponen. Pembuatan alat
ini dibuat menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dan komponen elektronika
pendukung lainnya seperti sensor cahaya BH1750, strip LED WS2812B, serta Oled
sebagai display yang menunjukan hasil pengukuran intensitas cahaya dengan dapat
melakukan pengendalian cahaya secara otomatis.
Prototype pengendalian cahaya berbasis mikrokontroler telah berhasil dibuat dan
dilakukan uji fungsi. Proses uji fungsi berjalan dengan baik dengan hasil alat dapat
mengukur intensitas cahaya dan melakukan pengendalian cahaya secara otomatis
berdasarkan intensitas yang diukur, baik dim maupun bright. Alat ini diharapkan dapat
menambah wawasan bagi mahasiswa maupun pembaca baik cara kerja maupun proses
pembuatannya sehingga dapat dikembangkan dan dapat bermanfaat di segala bidang.

Kata Kunci : intensitas cahaya, mikrokontroler, flight deck


Email : akbarnurtjahyo@gmail.com
PENDAHULUAN faktor manusia. Ada beberapa metode
Penyebab kecelakaan pesawat untuk menganalisis faktor manusia dan
biasanya diakibatkan oleh 3 faktor perannya dalam aktivitas aeronautika
utama, yaitu faktor teknis, faktor cuaca, antara lain Human Error, SHELL
dan faktor kesalahan manusia (human Model, dan Dirty Dozen. Kebutuhan
error). Berdasarkan statistik faktor sistem untuk faktor manusia ditentukan
human error ini merupakan faktor oleh dampaknya pada dua bidang
penyumbang terbesar dalam kecelakaan utama, yaitu efisiensi sistem dan
bahkan 2/3 dari rangkaian penyebab kondisi fisik personel pesawat udara.
kecelakaan pesawat.1 Hal tersebut Di dalam flight deck, terdapat
adalah wajar dan alami jika manusia pencahayaan kontrol dari sistem panel
melakukan kesalahan. Sebuah fakta instrumen. Penerbang harus mampu
apabila kita bekerja dengan mesin melihat panel instrumen siang dan
(hardware), material, dan orang lain, malam dengan berbagai kondisi cahaya
pada suatu titik pasti akan mengalami disekitar. Pada khususnya dalam
human error. Secara umum human penerbangan malam hari dengan
factor dipengaruhi oleh human kondisi pencahayaan yang rendah,
performance, yakni faktor fisik, faktor penerangan di flight deck harus cukup
fisiologi, faktor psikologi, dan faktor sesuai limitasi mata manusia untuk
psikososial. memungkinkan penerbang memperoleh
Data dari Komite Nasional informasi dari tampilan panel instrumen
Keselamatan Transportasi (KNKT) dan mengontrol panel kontrol lainnya.
tahun 2016, penyebab kecelakaan Refleksi cahaya yang berlebih maupun
transportasi udara di Indonesia kira-kira kurang akan membuat penerbang
75-80%, faktor utamanya adalah merasa tidak nyaman yang dapat
defisiensi kinerja manusia.2 Besarnya menyebabkan gangguan dan efek visual
persentase penyebab kecelakaan lainnya sehingga mengurangi
transportasi udara di Indonesia kemampuan pilot dalam menerbangkan
disebabkan oleh faktor manusia yang pesawat secara efektif.
tidak diinvestigasi KNKT, dikarenakan Berdasarkan uraian di atas, penulis
KNKT belum memakai metode khusus memiliki inovasi yaitu ingin melakukan
dalam menganalisis kecelakaan terkait perancangan dan pembuatan prototype
pengendalian cahaya berbasis BATASAN MASALAH
mikrokontroler. Alat ini merupakan Pembatasan masalah perlu
implementasi dari mikrokontroler yang dilakukan untuk memfokuskan kajian
telah penulis pelajari di Program Studi yang akan dilakukan sehingga tujuan
D3 Avionika, Fakultas Teknik penelitian dapat dicapai dengan cepat
Universitas Nurtanio Bandung. Alat ini dan baik. Beberapa hal yang menjadi
penulis proyeksikan menjadi alat batasan masalah dalam penelitian ini
portabel yang digunakan untuk adalah sebagai berikut:
mengukur intensitas cahaya pada flight 1. Alat ini dibangun hanya untuk
deck secara berkala. Penulis berharap sebagai uji coba dalam pengukuran
dengan pembuatan alat ini dapat dan penyesuaian intensitas cahaya
bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi di flight deck sehingga
serta dapat digunakan sebagai media meminimalisir human factors
pembelajaran. kelelahan mata penerbang akibat
refleksi cahaya di luar limitasi mata
RUMUSAN MASALAH
manusia.
Berdasarkan latar belakang
2. Limitasi intensitas yang diukur
permasalahan di atas, maka dalam
dengan sensor yang digunakan
Tugas Akhir ini masalah yang penulis
hanya sampai 65.535 lux.
rumuskan adalah:
3. Uji coba alat ini hanya
1. Bagaimana cara merancang sistem
menggunakan sebuah bangun ruang
pengukur intensitas cahaya
yang direpresentasikan sebagai
sehingga dapat memberikan input
flight deck pesawat terbang.
dengan pengendalian lampu secara
otomatis? LANDASAN TEORI
2. Bagaimana cara membuat alat Intensitas cahaya sangat
simulasi penggunaan lux meter mempengaruhi mata manusia untuk
terhadap kontrol pencahayaan pada melihat objek secara jelas dan cepat
flight deck lighting? tanpa kesalahan. Intensitas cahaya yang
3. Bagaimana uji fungsi lux meter kurang atau lebih pada area kerja dapat
sebagai pengukur intensitas cahaya menyebabkan mata menjadi cepat lelah
pada flight deck lighting? yang berujung pula lelahnya mental dan
lebih jauh juga menimbulkan kerusakan
mata. Kemampuan mata untuk melihat perbedaan luminasi dari 35 nits (10 fL)
objek dengan jelas akan ditentukan oleh mungkin cukup untuk grafis sederhana
ukuran objek, derajat kontras antara atau tugas membaca teks. Namun,
objek dengan sekelilingnya, iluminasi kebanyakan dalam pengguna lebih
serta lamanya waktu untuk melihat nyaman dengan pencahayaan yang lebih
objek tersebut. tinggi (170 nits atau 50 fL). Tugas yang
Instrument atau displays pesawat melibatkan detail halus (misalnya, citra
terbang pada sistem hubungan antara analisis) juga membutuhkan
manusia dan mesin menginterpretasikan pencahayaan yang lebih tinggi. Seperti
informasi yang diberikan mengenai kebanyakan persyaratan kinerja lainnya,
kondisi operasi kerja yang sedang peningkatan pencahayaan, dan kontras
dijalankan. Desain instrument atau dapat sering dicapai hanya dengan
displays yang baik harus mengorbankan parameter lain (biaya,
mengutamakan faktor fungsional yaitu keandalan, resolusi, daya) disipasi, dan
dapat menyampaikan informasi lengkap lain-lain) dalam desain peralatan. Oleh
yang diperlukan manusia dalam karena itu, penyesuaian persyaratan
pekerjaannya tanpa menimbulkan harus berdasarkan kekritisan informasi
banyak kesalahan dari manusia yang yang ditampilkan dan kemampuan
menerimanya. Instrument atau displays teknologi tampilan yang tersedia.3
pesawat terbang harus menampilkan
KOMPONEN PENUNJANG
data dengan jelas di semua lingkungan
1. Mikrokontroler Arduino Uno
pencahayaan, termasuk kontras dari
Arduino Uno adalah board
sinar matahari. Kontras seluruh
mikrokontroler berbasis
instrumen data penting dalam
ATmega328 (datasheet). Memiliki
penerbangan setidaknya 3,0 dalam
14 pin input dari output digital
lingkungan iluminasi. 108.000 lux
dimana 6 pin input tersebut dapat
untuk pesawat dengan kanopi jernih,
digunakan sebagai output PWM
86.000 lux untuk pesawat dengan
dan 6 pin input analog, 16 MHz
kanopi yang buram, dan 640 lux untuk
osilator kristal, koneksi USB, jack
stasiun kontrol, pada umumnya kontrol
power, ICSP header dan tombol
pesawat tanpa awak. Pada lingkungan
reset. Setiap 14 pin beroperasi di
kerja dengan situasi kabin tertutup,
tegangan 5 volt, Setiap pin dapat
memberikan atau menerima suatu yang terbuat dari bahan plastik,
arus maksimum 40 mA dan terdapat dua buah kaki terminal di
mempunyai sebuah resistor pull-up bawah kubah.
(terputus secara default) 20-50 4. Toggle Switch
kOhm.4 Toggle switch adalah komponen
2. Sensor Cahaya BH1750 elektronika yang berfungsi
Sensor cahaya BH1750 menyambungkan atau memutus
merupakan modul sensor cahaya arus listrik. Switch pada dasarnya
atau Ambient Light Sensor yang merupakan perangkat mekanik
merubah besaran fisis cahaya yang terdiri dari dua atau lebih
menjadi besaran elektrik. Sensor ini terminal yang terhubung secara
bekerja berdasarkan jumlah internal ke bilah atau kontak logam
intensitas cahaya yang diterima dan yang dapat dibuka dan ditutup oleh
menghasilkan nilai keluaran dalam penggunanya. Aliran listrik akan
satuan lux. mengalir apabila suatu kontak
3. Light Emitting Diode (LED) dihubungkan dengan kontak
Light emitting diode yang pada lainnya.
umumnya biasa disebut LED 5. OLED
adalah sebuah lampu yang dapat LCD OLED (Organic Light
memancarkan cahaya Emitting Diode) merupakan salah
monokromatik. Lampu ini satu tampilan output media untuk
termasuk jenis komponen diode menampilkan data dalam bentuk
yang mempunyai beberapa tulisan maupun gambar. OLED
kelebihan di samping penggunaan terdiri dari katoda sebagai sisi
arusnya yang sangat kecil dan negatif dan anoda sebagai sisi
mempunyai banyak warna bila positif, serta sebuah lapisan film
dialiri listrik. LED menghasilkan emisif dari bahan organik yang
cahaya ketika arus mengalir ditempatkan di antara anoda dan
melewatinya. Sebuah LED katoda terdiri dari konduktif listrik
digunakan sebagai lampu indikator. transparan Indium Tin Oxide yang
Pada umumnya, sebuah LED dapat menghasilkan cahaya ketika
memiliki kemasan berbentuk kubah diberi arus. OLED memiliki 4
fungsi pin utama, yaitu VCC,
ground, serial data, dan serial
clock.5
6. Adaptor
Adaptor merupakan suatu
komponen elektronika yang
berfungsi untuk merubah tegangan
AC menjadi DC. Adaptor juga
sering disebut sebagai pengganti
battery atau accu. Pada prinsip
dasarnya, fungsi adaptor adalah Berdasarkan blok diagram di atas,
sebagai media pengubah tegangan penulis menjelaskan bagian-bagian dari
arus listrik tinggi menjadi lebih blok diagram tersebut yaitu:
rendah. Adaptor inilah yang a. Power Supply 220 VAC
membuat arus tegangan listrik Power supply 220 VAC
mengalir sesuai dengan kebutuhan berfungsi sebagai tegangan awal
perangkat yang digunakan. sebelum masuk dan diubah menjadi
tegangan DC pada adaptor.
BLOK DIAGRAM
b. Adaptor 5 VDC
Blok diagram merupakan sebuah
Adaptor berfungsi untuk
gambaran dari sistem atau program
merubah tegangan dari 220 VAC
yang dirancang dimana masing-masing
menjadi 5 VDC yang merupakan
fungsinya direpresentasikan oleh
sumber tegangan utama untuk
gambar kotak berlabel dan hubungan
menjalankan seluruh sistem
antara tiap sistem digambarkan dengan
sehingga dapat bekerja dengan
garis penghubung. Fungsi dari blok
baik.
diagram adalah untuk mempermudah
c. Arduino Uno
proses pembuatan dan memahami
Arduino Uno berfungsi sebagai
prinsip kerja sistem yang dirancang.
perangkat pengolah seluruh data
Dari uraian di atas, maka dibuat blok
yang dihasilkan oleh sensor sesuai
diagram seperti pada Gambar 1.
dengan program yang dibuat dan
sudah diupload sehingga alat dapat intensitas cahaya yang diukur oleh
bekerja. sensor cahaya.
d. Modul Sensor Cahaya BH1750
SCHEMATIC DIAGRAM
Modul sensor cahaya BH1750
Schematic diagram berfungsi untuk
berfungsi sebagai sensor pengukur
memberikan pemahaman tentang fungsi
intensitas cahaya yang dapat
dan cara kerja dari suatu instalasi secara
memberikan informasi intensitas
rinci. Schematic diagram dari prototype
cahaya yang diterima dalam satuan
pengendalian cahaya pada flight deck
lux untuk kemudian informasi
berbasis mikrokontroler dapat dilihat
diproses oleh Arduino Uno.
pada Gambar 2.
e. Toggle Switch
Toggle switch berfungsi sebagai
selector fungsi kerja alat pada ON
dan OFF. Switch pada posisi ON,
alat akan aktif secara langsung dan
mengaktifkan semua fungsi kerja
alat.
f. Oled 128 x 64
Oled berfungsi sebagai media
display out yang menampilkan
hasil pengukuran intensitas cahaya
dan output PWM yang dikeluarkan
Prototype pengendalian cahaya
oleh LED.
pada flight deck berbasis mikrokontroler
g. Modul Strip LED WS2812B
bekerja menggunakan tegangan 5 VDC
Modul Strip LED WS2812B
dari sumber tegangan. Tegangan 5 VDC
berfungsi sebagai media
didapat dari tegangan awal 220 VAC
representasi berbagai sumber
yang telah diubah oleh adaptor. Ketika
pencahayaan pada flight deck,
power supply diaktifkan arus akan
seperti cahaya instrument dan
mengalir menuju switch dan tertahan
lampu utama. LED akan
untuk menunggu perintah kerja.
dikendalikan untuk redup dan cerah
Apabila switch berada pada posisi on
secara otomatis menyesuaikan
atau normally close, maka arus listrik
akan mengalir dan mengaktifkan semua power input dan ground pada Arduino
modul yang digunakan. Uno.
Pada pembuatan alat ini, digunakan
FLOWCHART
modul sensor cahaya BH1750. Modul
Flowchart merupakan diagram
sensor ini pada dasarnya merupakan
yang menampilkan langkah-langkah
sensor intensitas cahaya yang memiliki
dan keputusan untuk melakukan sebuah
Analog Digital Converter (ADC) untuk
proses dari suatu program. Setiap
mengubah intensitas cahaya analog
langkah digambarkan dalam bentuk
menjadi nilai lux digital. Dalam
diagram dan dihubungkan dengan garis
pengiriman data ke microprocessor,
atau arah panah. Flowchart program
sensor ini menggunakan komunikasi
alat ini dapat dilihat pada Gambar 3.
I2C. Pada sensor cahaya BH1750, pin
Serial Data (SDA) dihubungkan dengan
pin A4 pada Arduino Uno. Pin Serial
Clock (SCL) dihubungkan dengan pin
A5 pada Arduino Uno, sedangkan untuk
pin VCC dan GND terhubung dengan
power input dan ground pada Arduino
Uno. Hasil dari pembacaan sensor akan
masuk ke board Arduino Uno untuk
selanjutnya diproses dan diintegrasikan
dengan modul lainnya.
Setelah data dari sensor diproses,
mikrokontroler akan mengirim data ke
Oled sebagai display out untuk
menampilkan nilai intensitas cahaya
yang diukur. Pada Oled 128 x 64, pin
Serial Data (SDA) dihubungkan dengan
pin A4 pada Arduino Uno. Pin Serial
Clock (SCL) dihubungkan dengan pin
A5 pada Arduino Uno, sedangkan untuk
pin VCC dan GND terhubung dengan
PENGEMASAN ALAT berfungsi dengan baik sesuai konsep
yang diinginkan, sehingga mendapatkan
Setelah dilakukan pengujian dan
hasil uji yang akan menjadi bahan
pemrograman mikrokontroler berhasil
untuk evaluasi apabila terjadi
dilakukan, langkah selanjutnya adalah
kekurangan dari alat tersebut. Proses
pengemasan. Tujuan dari pengemasan
pengujian dilakukan dengan cara
adalah agar komponen-komponen dan
menguji setiap bagian berdasarkan
modul yang digunakan tertata rapi
karakteristik dan fungsi masing-masing.
sesuai konsep yang diinginkan. Alat
1. Pengujian Tegangan
simulasi ini menggunakan miniatur
Pengujian ini bertujuan untuk
fuselage nose section berbahan
mengetahui besarnya tegangan
styrofoam dengan komponen yang
pada Arduino, yang dilakukan
dipasang di dalam miniatur tersebut.
dengan cara mengukur pin I/O yang
Proses pengemasan alat dapat dilihat
terhubung dengan power input pada
pada Gambar 4 dan 5.
Arduino. Tegangan yang digunakan
sebesar 5 VDC. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Tabel 1.

2. Uji Fungsi Mengaktifkan dan


Menonaktifkan Alat
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah power telah
UJI FUNGSI berhasil masuk dan mengalir
Uji fungsi ini bertujuan untuk dengan sempurna ke alat atau tidak.
mengetahui kinerja alat apakah
Hasil pengujian dapat dilihat pada
Gambar 6 dan 7.

3. Uji Fungsi Intensitas Cahaya


Pengujian intensitas cahaya pada
alat ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan pembacaan dari sensor
cahaya, kemampuan pengendalian
lampu, dan tegangan yang
dikeluarkan. Pengujian ini
dilakukan menggunakan beberapa
jenis lampu dengan daya dan lumen
yang berbeda, serta jarak dan sudut
penyinaran yang berbeda juga.
Hasil proses uji fungsi intensitas
cahaya dapat dilihat pada Tabel 2,
3, dan 4.
4. Hasil Keseluruhan Uji Fungsi diaplikasikan pada pesawat terbanga
Dari berbagai parameter uji maupun non penerbangan yang dinilai
fungsi yang telah dilakukan, maka perlu dengan adanya sistem ini untuk
didapatkan hasil dari keseluruhan mengurangi human factor sehingga
uji fungsi terhadap prototype meningkatkan keselamatan kerja.
pengendalian cahaya pada flight
deck berbasis mikrokontroler. Hasil KESIMPULAN
keseluruhan uji fungsi tersebut Dari pembahasan masalah di atas,
dapat dilihat pada Tabel 5. penulis mendapatkan beberapa
kesimpulan dari pembuatan dan
perancangan prototype pengendalian
cahaya pada flight deck berbasis
mikrokontroler, yaitu sebagai berikut.
1. Perancangan prototype
pengendalian cahaya pada flight
deck berbasis mikrokontroler yang
dilakukan dengan cara membuat
blok diagram dan flowchart sebagai
tahapan awal dalam pemrograman,
membuat schematic diagram untuk
mempermudah pemasangan dan
penyusunan komponen, telah dapat
Berdasarkan hasil pengujian diselesaikan dengan konsep yang
alat, dapat ditarik kesimpulan bahwa telah diharapkan.
alat pengukur intensitas cahaya dengan 2. Pembuatan alat ini dibuat
pengendalian cahaya berbasis menggunakan mikrokontroler
mikrokontroler berjalan dengan baik Arduino Uno dan modul, serta
dengan hasil alat dapat mengukur komponen elektronika pendukung
intensitas cahaya dan melakukan lainnya yang menunjukan hasil
pengendalian cahaya secara otomatis pengukuran intensitas cahaya
berdasarkan intensitas yang diukur, baik dengan dapat melakukan
dim maupun bright. Alat ini dapat pengendalian cahaya secara
otomatis, berhasil dengan baik 1. Alat ini dapat dikembangan dengan
sesuai alat yang direncanakan dan meningkatkan sensitivitas sensor
tertuang pada hasil uji fungsi alat. serta limitasi sensor yang lebih
3. Cara kerja prototype pengendalian besar sehingga dapat sesuai dengan
cahaya pada flight deck berbasis acuan yang ada dan lebih
mikrokontroler telah berfungsi kompatibel sesuai dengan
dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.
perencanaan yang dapat melakukan 2. Alat ini dapat dikembangkan
pengukuran intensitas cahaya dan dengan menambahkan parameter
melakukan pengendalian cahaya lain yang lebih kompatibel sesuai
secara otomatis. Berdasarkan hasil dengan kebutuhan.
uji fungsi yang dilakukan, dapat 3. Alat ini dapat dikembangkan
dikemukakan bahwa semakin besar dengan konstruksi yang dapat
intensitas cahaya yang diukur maka diintegrasikan dengan peralatan
maka semakin besar hasil lain.
pengukuran, semakin kecil output
PMW yang dikeluarkan, dan juga DAFTAR PUSTAKA
semakin redup tingkat [1] Wiegmann, Shappell. Human
Factors Analysis and Classification
pencahayaan, artinya program
System. 2000.
pengendalian cahaya berhasil. [2] Komisi Nasional Keselamatan
Transportasi. Data Investigasi
Jarak antara sumber cahaya dengan
Kecelakaan Penerbangan Tahun
sensor cahaya, sudut penyinaran, 2010-2016. Jakarta: Media Release
KNKT; 2016.
dan intensitas sumber cahaya
[3] Department of Defense Handbook
sangat mempengaruhi pembacaan MIL-HDBK-87213 B.
”Electronically/Optically
intensitas cahaya oleh sensor.
Generated Airborne Displays”.
United States of America:
Department of Defense; 2020.
SARAN
[4] Arduino Documentation.
Setelah diselesaikannya pembuatan https://docs.arduino.cc/hardware/un
o-rev,. diakses pada tanggal 5
alat ini, penulis ingin memberikan
Agustus 2022.
masukan atau saran kepada mahasiswa [5] Binus University. Layar OLED.
2021.https://student-activity.binus.a
yang akan mengembangkan alat ini,
c.id/himtek/2021/12/07/layar-oled-
diantaranya adalah: oled-display/, diakses pada tanggal
6 Agustus 2022.

Anda mungkin juga menyukai