Peneliti : Apakah Bapak/Ibu Guru membandingkan hasil observasi dan tes formatif dengan hasil
tes inteligensi?
Guru : Tidak. Sementara ini belum dibandingkan dengan hasil tes inteligensi.
Peneliti : Apakah Bapak/Ibu Guru mengidentifikasi kelompok-kelompok peserta didik yang harus
mengikuti remedial?
Guru : Belum melakukan pengelompokkan peserta didik karena peserta didik yang memiliki
nilai KKM yang mengikuti remedial.
Peneliti : Bentuk pelaksanaan remedi apa yang Bapak/Ibu Guru laksanakan?
Guru : Peserta didik melakukan belajar mandiri kemudian pada waktu yang telah ditentukan
dilaksanakan tes ulang.
Peneliti : Apakah Bapak/Ibu Guru melaksanakan tes ulang setelah pembelajaran remedial?
Guru : Ya, ada tes ulang remedial.
Peneliti :Apabila setelah melakukan program remedi, ternyata masih ada peserta didik yang belum
mencapai kompetensi, langkah apa yang dilakukan oleh Bapak/Ibu Guru?
Guru : Harusnya diremedi lagi, pada kenyataannya tidak saya lakukan.
Peneliti : Bagaimana Bapak/Ibu Guru menentukan nilai akhir peserta didik yang mengkuti program
remedial?
Guru : Nilai akhir peserta didik yang mengikuti remedial yaitu tepat KKM.
Peneliti : Apakah Bapak/Ibu Guru melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program remedial?
Guru : Ada evaluasi terkait pelaksanaan remedi. Pada blangko analisis evaluasi, termuat analisis
penyebab kegagalan peserta didik yang dapat berasal dari peserta didik itu sendiri ataupun
dari soal dan tingkat kesulitan materi. Peserta didik yang mengikuti remedi cenderung
sama, hanya peserta didik itu-itu saja.