Anda di halaman 1dari 15

ATMOSPHERIC WIND

SYSTEMS
ALIFA RUSTANTIA WERDI NINGSIH
5016221014
OSEANOGRAFI FISIK (A)
OSEANOGRAFI FISIK (A)

TOPIK PEMBAHASAN
1. Efek Coriolis
2. Metode Pengukuran Angin
3. ECMWF (European Centre for Medium-Range
Weather Forecasts)
OSEANOGRAFI FISIK (A)

EFEK
CORIOLIS
Ditemukan dan dipopulerkan oleh
seorang matematikawan, insyisur
mesin, dan ilmuwan asal Perancis
bernama Gaspar Gustave de
Coriolis.

01
OSEANOGRAFI FISIK (A)

EFEK CORIOLIS
Gaya coriolis didefinisikan sebagai gaya yang muncul
pada saat angin dibelokkan sesuai dengan arah angin
tersebut berhembus.

Contohnya ketika angin berhembus ke arah utara, maka


dengan adanya gaya gravitasi bumi angin akan seolah - olah
bergerak ke arah kanan sebesar 45 derajat, begitu pula
ketika angin berhembus ke arah sebaliknya.

Gaya coriolis berpengaruh terhadap aliran massa air


dan juga arah arus air sehingga terciptalah arus - arus
dunia tergantung pada kedalaman perairan

02
OSEANOGRAFI FISIK (A)

EFEK CORIOLIS
Efek coriolis terjadi akibat bumi yang berotasi
sehingga objek yang bergerak di sebelah utara
khatulistiwa akan berbelok ke kanan sedangkan objek
yang berada di sebelah selatan khatulistiwa akan
berbelok ke kiri. Gerakan pembelokan inilah yang
disebut sebagai efek coriolis.

Efek coriolis membuat sirkulasi udara di bumi


melengkung dan tidak berada dalam garis lurus.

Objek dibelokkan ke kanan karena bergerak menuju


lokasi dengan kecepatan permukaan yang lebih
rendah, begitu juga dengan sebaliknya

03
OSEANOGRAFI FISIK (A)

METODE
PENGUKURAN
ANGIN
Angin di lautan telah dilakukan pengukuran
menggunakan berbagai metode dan alat
yang berbeda. Dalam pengukuran angin di
lautan, digunakan skala yakni skala Beaufort
dimana nilainya adalah U10 = 0.836B3/2,
dengan B = nilai Beaufort dan U10 =
kecepatan angin dalam m/s pada ketinggian
10 meter (List, 1966).

04
OSEANOGRAFI FISIK (A)

METODE PENGUKURAN ANGIN


Wind Scatterometers

Wind Scatterometers dibuat untuk mengukur angin yang


melewati lautan dengan cara mengukur perubahan di
backscatter yang disebabkan oleh angin.

Wind Scatterometer mengandung informasi mengenai


kecepatan dan arah angin di permukaan laut yang
nantinya akan digabungkan ke dalam bentuk model,
statistik global, dan kumpulan data klimatologi.

Wind Scatterometer mengukur scatter dari 2 hingga 4 arah,


dari kecepatan angin dan arah angin.

05
OSEANOGRAFI FISIK (A)

METODE PENGUKURAN ANGIN


Windsat

Windsat ialah sebuah eksperimental polarimetri, radiometer mikro yang


dikembangkan oleh angkatan laut Amerika Serikat.

Windsat memiliki kegunaan untuk mengukur jumlah dan polarisasi radiasi


gelombang mikro yang dipancarkan dari laut pada sudut 50°-55°
terhadap sudut vertikal serta pada 5 frekunsi radio.

Sinyal radio yang diterima merupakan fungsi dari kecepatan angin, suhu
permukaan laut, uap air di atmosfer, tingkat curah hujan, serta jumlah air
yang terdapat pada awan.
rata-rata lokasi perairan Indonesia memiliki kecepatan
Angin yang diukur menggunakan WIndsat memiliki akurasi kecepatan angin antara 8 m/s sampai 10 m/s.
sebesar +- 2m/s dan akurasi arah senilai +- 20° oada rentang 5-25 m/s.

06
OSEANOGRAFI FISIK (A)

METODE PENGUKURAN ANGIN


Special Sensor Microwave SSM/I

Special Sensor Microwave SSM/I digunakan untuk mengukur


kecepatan angin sejak tahun 1987 oleh Defense Meteorological
Satellite Program (DMSP) Amerika Serikat.

Alat ini mengukur radiasi gelombang mikro yang dipancarkan dari laut
pada sudut sekitar 60° dari sumbu vertikal.

SInyal radio yang diterima merupakan fungsi dari kecepatan angin, uap
air di atmosfer, serta jumlah air pada awan.

Angin yang diukur menggunakan SSM/I memiliki akurasi kecepatan


sebesar +- 2 m/s.
Ketika dikombinasikan dengan analisis angin dari ECMWF sebesar
1000 mb, arah angin dapat dikalkulasikan dengan akurasi senilai +- 22°.

07
OSEANOGRAFI FISIK (A)

METODE PENGUKURAN ANGIN


Anemometers on Ships

Anemometer ialah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur


kecepatan angin dan arah angin.

Anemometer dibaca 4x sehari pada waktu standar Greenwich


kemudian dilaporkan ke badan meteorologi.

Beberapa kapal membawa anemometer yang telah di kalibrasi. Kapal


kapal ini nantinya akan bertemu dengan para ilmuwan yang bertugas
untuk memeriksa instrumennya dan juga menggantinya bila perlu, serta
mengumpulkan data yang telah diukur di lautan.

Keakuratan pengukuran angin dari anemometer yang terdapat pada


kapal-kapal ini mencapai +- 2 m/s.

08
OSEANOGRAFI FISIK (A)

METODE PENGUKURAN ANGIN


Calibrated Anemometers on Weather Buoys

Alat yang paling akurat dalam pengukuran angin di lautan ialah


Calibrated Anemometers on Weather Buoys.

Sayangnya di dunia ini hanya ada beberapa buoys, mungkin hanya


berjumlah 100 buah buoy.

Beardsley (1997) menyebutkan bahwa akurasi terbaik dari


anemometers on bouys dioperasikan oleh National Data Bouy Center
Amerika Serikat yakni sebesar +- 1 m/s atau 10% untuk kecepatan
angin dan +- 10° untuk arah angin.

09
OSEANOGRAFI FISIK (A)

ECMWF
ECMWF atau European Centre for
Medium-range Weather Forecasts
adalah sebuah organisasi antar
pemerintah independen yang didukung
oleh beberapa negara di Eropa.

10
OSEANOGRAFI FISIK (A)

ECMWF didirikan pada tahun 1975 oleh 18 negara, sebagai


ECMWF
bentuk pengakuan bahwa manusia perlu mengumpulkan
informasi dari lembaga meteorologi Eropa untuk menghasilkan
prakiraan cuaca yang akurat dalam kurun waktu hingga 15 hari
serta prakiraan musim hingga 12 bulan.

Beberapa tugas dari ECMWF adalah sebagai berikut :


1. Membuat prediksi cuaca
2. Membuat prakiraan bulanan dan musiman
3. Memperkirakan terjadinya cuaca buruk guna
memberikan peringatan dini
4. Memanfaatkan data satelit untuk prediksi cuaca dan
musiman operasional
5. Melakukan analisis ulang terhadap atmosfer global
11
OSEANOGRAFI FISIK (A)

REFERENSI
Beardsley R.C., A. E. (1997). Intercomparison of Aircraft and Buoy Measurements of Wind Speed and Wind
Stress During Smile . Journal of Atmospheric and Oceanic Technology 14:, 969–977.

Fathaero, F. (2020). Gaya Coriolis dan Ekman .

Stewart, R. H. (2008). Introduction to Physical Oceanography. Department of Oceanography, Texas A&M


University.

ECMWF. Advancing Global NWP Through International Collaboration. (2023). Diambil dari
https://www.ecmwf.int/ diakses pada 25 September 2023.

12
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai