Anda di halaman 1dari 6

Seminar Akuntansi

“Informasi sebagai sinyal yang dapat merubah keputusan”

Dosen Pengampu:
AA Putu Gede Arie Susandya, SE., M.Si.,Ak.,CA

Oleh: Kelompok 4
I Kadek Sastrawan (03/2102622010206)
Maria Chingly Irianti (18/2102622010221)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2024
1.1 Review Artikel
A. Judul artikel
“Pengaruh Kebijakan Dividen pada Kinerja Perusahaan”
(Impact of Dividend Policy on Firm Performance)

B. Nama jurnal
International Journal of Advance Study and Research Work

C. Volume / Edisi / Tahun


Volume 1 / Edisi 4 / Juli 2018

D. Penulis
1. M. Mohsin Hafeez
2. Sadia Shahbaz
3. Iqra Iftikhar
4. Hamid Ali Butt

E. Teori yang dipakai


Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori sinyal. Teori sinyal menyatakan
bahwa kebijakan dividen dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengirim
sinyal kepada investor tentang kinerja perusahaan. Jika sebuah perusahaan meningkatkan
dividen, hal itu dapat diinterpretasikan sebagai tanda bahwa manajemen percaya pada
kinerja perusahaan di masa depan. Misalnya, pembayaran dividen yang stabil dan tinggi
bisa dianggap sebagai sinyal positif bahwa manajemen yakin dengan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang stabil di masa depan. Sebaliknya, jika
perusahaan mengurangi dividen atau tidak membayar dividen sama sekali, hal ini bisa
dianggap sebagai sinyal negatif bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau
kurang yakin dengan prospek bisnisnya. Dengan demikian, kebijakan dividen dapat
menjadi alat komunikasi antara perusahaan dan investor serta dapat membantu investor
untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.
F. Penjelasan masing masing variable yang dipakai
Dalam artikel ini, terdapat beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian
mengenai dampak kebijakan dividen pada kinerja perusahaan khususnya perusahaan
manufaktur di Pakistan. Berikut adalah penjelasan masing-masing variabel yang
digunakan:
1) Kebijakan Dividen
Variabel ini mengukur kebijakan dividen yang diadopsi oleh perusahaan. Dalam artikel
tersebut, variabel ini dapat diukur dengan berbagai metrik, diantaranya:
a) Dividend Payout Ratio (DPOR) : Variabel ini mengacu pada seberapa besar
perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham dibandingkan
dengan jumlah laba yang dipertahankan untuk pertumbuhan perusahaan.
Semakin besar DPOR maka semakin tinggi perusahaan membagikan
dividennya kepada pemegang saham.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛
DPOR = 𝑥 100%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

b) Earning per Share (EPS) : Variabel ini mengacu pada seberapa besar laba yang
dihasilkan per saham. Semakin besar EPS maka semakin tinggi pertumbuhan
laba per saham.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
EPS = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

c) Price to Earning Ratio (PER) : Variabel ini mengacu pada seberapa mahal atau
murahnya saham perusahaan relatif terhadap laba yang dihasilkan per saham
(EPS). Semakin besar PER maka semakin mahal harga saham (overvalued).
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
PER =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

2) Kinerja Perusahaan
Variabel ini mencakup berbagai aspek kinerja perusahaan. Dalam artikel tersebut,
variabel ini dapat diukur dengan profitabiltas, diantaranya:
a) Return on Equity (ROE) : Variabel ini mengacu pada seberapa efisien
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham dengan
menggunakan modal yang mereka miliki. Semakin besar ROE maka semakin
tinggi laba yang diperoleh perusahaan dengan menggunakan setiap modalnya.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROE = 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

b) Return on Asset (ROA) : Variabel ini mengacu pada seberapa efisien


perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba. Semakin
besar ROA maka semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dengan
memanfaatkan setiap asetnya.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

G. Hipotesis
Dalam artikel ini, terdapat beberapa hipotesis yang diuji terkait dengan dampak
kebijakan dividen pada kinerja perusahaan khususnya perusahaan manufaktur di Pakistan.
Berikut adalah hipotesis yang diuji dalam penelitian ini:
1) Hipotesis 1 (H1) : Terdapat hubungan antara kebijakan dividen dan kinerja perusahaan.
2) Hipotesis 2 (H2) : Terdapat hubungan positif antara EPS dan kebijakan dividen.
3) Hipotesis 3 (H3) : Return on asset memiliki hubungan dengan kebijakan dividen dan
profitabiitas perusahaan.

H. Hasil dan pembahasan


Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebijakan dividen
dan kinerja perusahaan. Hasil dari analisis regresi menunjukkan bahwa Dividend Payout
Ratio (DPOR) berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan
manufaktur di Pakistan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar Dividend Payout Ratio
(DPOR), semakin tinggi pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan.
Selain itu, terdapat hubungan yang positif antara Earning per Share (EPS) dan
kebijakan dividen. Hasil dari analisis regresi menunjukkan bahwa Earning per Share (EPS),
Dividend Payout Ratio (DPOR), dan Price to Earning Ratio (PER) memiliki hubungan
yang positif pada perusahaan manufaktur di Pakistan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
besar EPS maka semakin tinggi laba per saham dan akan berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen dan kinerja perusahaan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA) memiliki
hubungan dengan kebijakan dividen dan profitabilitas perusahaan. Hasil dari analisis
regresi menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen dan profitabilitas perusahaan. Hal ini menunukkan bahwa semakin besar
ROA maka semakin tinggi rasio dividen yang dapat dibagikan dan semakin tinggi juga laba
yang diperoleh oleh perusahaan.
Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti
DPOR, EPS, dan PER berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE yang menyebabkan
kebijakan dividen dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

M. Mohsin Hafeez, S. S. (2018). Impact of Dividend Policy on Firm Performance. International


Journal of Advance Study and Research Work.

Anda mungkin juga menyukai