Anda di halaman 1dari 7

‫‪(2) KHUTBAH IDUL FITRI‬‬

‫‪PENTINGNYA‬‬

‫‪MENYAM BUNGKAN‬‬

‫‪SILATURAHIM‬‬

‫اكب‬
‫اكب هللا اكبر هللا ر‬
‫هللا ر‬

‫اكب‬
‫اكب هللا اكبر هللا ر‬
‫هللا ر‬

‫اكب‬
‫اكب هللا ر‬
‫هللا اكبهللا ر‬

‫لل الحم رد‬


‫و ر‬

‫ل آل ره َو َص ْحب ره َأ ْج َـمـع َْ‬ ‫ف ال نـم ْر َسل َْر َ َ‬ ‫َ َّ َ ن َ َّ َ ن َ َ‬


‫ل أ ْْ َ‬ ‫ِّ‬ ‫ُّ ْ‬ ‫َ َ ْ َ ْ ن ََ ُ‬
‫ل أ نمورر الدن َيرا َوالدين‪ ،‬والصال رة والسال رم ع َر‬
‫ير‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ي وع َر ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ش ِر‬ ‫يع ر‬‫‪،‬و ِب ِره نست ِع ْر‬

‫ُ‬ ‫ن‬ ‫َ ْ َ ن َ َْ ْ َ َ ن َ ْ ن َ َّ‬ ‫َ ْ َ ن َ َّ َ َ َّ‬


‫دا َع ْبد نره َو َر نسوله‬ ‫ك ل ره َوأش َه رد أ ر‬
‫ن نم َـح َّم ر‬ ‫ل شي ر‬
‫ل هللا وحد ره ر‬
‫ل ِإل ره ِإ ر‬
‫‪.‬أشه رد أن ر‬

‫ل ال محم رد‬
‫اللهم صل عل سيدنرا محمد وع ر‬

‫َ ن ن ّ َ َّ َ‬
‫يم‬
‫الر ِج ِ ر‬ ‫ن الش ْيط ِ ر‬
‫ان َّ‬ ‫اَلل ِرم ر‬
‫وذ ِب ِر‬
‫أع ر‬

‫َ ْ َ َ َّ َ َ ُّ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ن ْ َ َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ ن ْ َّ َ َ َ َ‬
‫يد‬
‫اب لش ِد ر‬
‫ن عذ ِ ر‬
‫ي كفرت رم ِإ ر‬
‫م َلزيدنك رمر ول ِ ر‬
‫ي شكرت ر‬‫ن ربك رم ل ِ ر‬
‫وِإ رذ تأذ ر‬

‫َٰ ّ ۡ َ ٓ ُ َ‬ ‫َّ ن‬ ‫ٓ‬ ‫َّ َ َّ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ َ َّ ۡ ن َ َ ً َ‬ ‫ٰۤ َ ُّ َ َّ ن َّ ن ۡ َ َّ ُ ن ّ ۡ َ َ َ ُ ۡ ِّ ۡ َّ ۡ‬


‫ن ِب ره‬‫ى ت َسا َءل ۡو ر‬ ‫ال ك ِث ۡ ًبرا َّو ِن َسا ًرءرۚ َواتقورا ر‬
‫اَلل ال ِذ ر‬ ‫ث ِمنهمرا رج ر‬
‫ق ِمنهرا زوجهرا ورب ر‬
‫س و ِاحدةر وخل ر‬
‫ن نف ر‬ ‫ى خلقك رم م ر‬ ‫م ال ِذ ر‬
‫اس اتقورا ربك ر‬
‫يـايهرا الن ر‬
‫م َرق ۡيبراً‬ ‫َ ۡ َ ۡ َ َ َّ ٰ َ َ َ‬
‫ان َع َل ۡي ُك رۡ‬
‫ِ‬ ‫اَلل ك ر‬
‫ن ر‬ ‫امرؕ ِا ر‬
‫والرح ر‬

‫‪Sadaqallahul adzim.‬‬
Hadirin wal hadirot

Jama'ah sholat Ied rohima kumullah

Pada kesempatan hari Raya Idul Fitri ini

Khotib akan

Mengangkat satu judul Khutbah yaitu

PENTINGNYA MENYAM BUNGKAN

SILATURAHIM

Hadirin wal hadirot jama'ah sholat Idul Fitri yang berbahagia

Sesungguhnya

Kata silaturahmi berakar dari bahasa Arab, yaitu shilah, yang berarti hubungan atau relasi, dan rahim
berarti kerabat atau kasih sayang. Silaturahmi dimaknai sebagai hubungan kekerabatan atas dasar kasih
sayang.

Menjaga silaturahmi sangat penting. Allah SWT telah berfirman dalam QS Al Anfaal ayat 63 yang
berbunyi,

"Kalau kalian tidak mengerjakan apa yang Aku perintahkan itu (yaitu untuk berukhuwah, bersilaturahmi)
tentu akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar."

Berbagai perintah untuk menjalankan silaturahmi juga tertuang dalam beberapa ayat Alquran dan hadis.
Ayat tersebut diantaranya adalah:

Allah‫ر‬Ta’ala‫ر‬memerintahkan‫ر‬untuk‫ر‬menyambung‫ر‬tali‫ر‬silaturahim,‫ر‬dalam‫ر‬firman-Nya:

“Sembahlah‫ر‬Allah‫ر‬dan‫ر‬janganlah‫ر‬kamu‫ر‬mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah


kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan‫ر‬diri”‫(ر‬QS.‫ر‬An‫ر‬Nisa:‫ر‬36).

Rasulullah Shallallahu’alaihi‫ر‬Wasallam‫ر‬memerintahkan‫ر‬umatnya‫ر‬untuk‫ر‬menyambung‫ر‬silaturahim,‫ر‬dalam‫ر‬
sabdanya:
“Barangsiapa‫ر‬yang‫ر‬beriman‫ر‬kepada‫ر‬Allah‫ر‬dan‫ر‬hari‫ر‬akhir,‫ر‬maka‫ر‬muliakanlah‫ر‬tamunya.‫ر‬Barangsiapa‫ر‬yang‫ر‬
beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturahim. Barangsiapa yang beriman
kepada‫ر‬Allah‫ر‬dan‫ر‬hari‫ر‬akhir,‫ر‬maka‫ر‬katakanlah‫ر‬yang‫ر‬baik‫ر‬atau‫ر‬diam”‫(ر‬HR.‫ر‬Bukhari).

‫اكب‬
‫هللا اكبر هللا ر‬

‫لل الحم رد‬


‫هللا اكبر و ر‬

Sesungguhnya

Menyambung tali silaturahmi merupakan salah satu bentuk kecintaan dan ketakwaan seorang hamba.
Hal tersebut dibuktikan dengan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw
bersabda:

“Barang‫ر‬siapa‫ر‬yang‫ر‬beriman‫ر‬kepada‫ر‬Allah‫ر‬dan‫ر‬hari‫ر‬akhir‫ر‬maka‫ر‬hendaklah‫ر‬ia‫ر‬memuliakan‫ر‬tamunya,‫ر‬dan‫ر‬
barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan
silaturahmi”

Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT sebagaimana
disebutkan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata sesungguhnya Rasulullah saw
bersabda:

“Sesungguhnya‫ر‬Allah‫ر‬swt‫ر‬menciptakan‫ر‬makhluk,‫ر‬hingga‫ر‬apabila‫ر‬Dia‫ر‬selesai‫ر‬dari‫(ر‬menciptakan)‫ر‬mereka,‫ر‬
rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan.
Dia‫ر‬berfirman:‫“ر‬Benar,‫ر‬apakah‫ر‬engkau‫ر‬ridha‫ر‬jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau
dan‫ر‬memutuskan‫ر‬orang‫ر‬yang‫ر‬memutuskan‫ر‬engkau?”‫ر‬Ia‫ر‬menjawab:‫ر‬iya.‫ر‬Dia‫ر‬berfirman:‫“ر‬Itulah‫ر‬untukmu”

Dengan begitu, silaturahmi menjadi ajang mendekatkan diri pada Allah SWT. Hal ini karena Allah
memerintahkan hambaNya untuk menjaga keutuhan antar sesamanya. Allah juga menjanjikan pahala
bagi siapa saja yang mampu menjaganya dan Dia juga tidak segan memberikan peringatan bagi mereka
yang memutus keutuhan tali silaturahmi.

‫اكب‬
‫هللا اكبر هللا ر‬
‫لل الحم رد‬
‫هللا اكبر و ر‬

Dengan bersilaturahmi, seseorang dapat memperluas rezeki orang lain dengan bantuan yang diberikan.
Allah SWT. pun menjanjikan kemudahan dan pahala bagi siapa saja yang mampu memperpanjang tali
silaturahmi dan memudahkan urusan saudaranya.

Janji Allah tersebut tertuang dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah:

“Siapa‫ر‬yang‫ر‬suka‫ر‬dilapangkan‫ر‬rezekinya‫ر‬dan‫ر‬dipanjangkan‫ر‬umurnya‫ر‬hendaklah‫ر‬dia‫ر‬menyambung‫ر‬tali‫ر‬
silaturahmi.”‫(ر‬Hadis‫ر‬Riwayat‫ر‬Bukhari‫ر‬dan‫ر‬Muslim).

Hadirin wal hadirot

Yang berbahagia

Dalam sebuah

Riwayat yg cukup panjang

Dikisahkan, ada seorang yang kaya raya berangkat haji. Sebelum berangkat, ia menitipkan uangnya
sebesar 10.000 Dinar kepada seseorang yang sudah terbiasa dipercaya untuk menitipkan barang atau
uang. Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi
amanah menyimpan uangnya tersebut.

Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang itu telah wafat.Orang kaya itupun bertanya kepada ahli
warisnya. Namun, tidak satupun di antara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang
kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang
yang diberi amanat tersebut?

Orang kaya itupun mendatangi seorang 'alim di Kota Makkah , lalu menceritakan tentang uangnya
tersebut. Orang alim itu berkata:
"Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zamzam , panggillah nama temanmu yang kau
titipi uang itu, di bibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik dan termasuk seorang ahli Surga,
maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, di manakah ia menyimpan
uangmu".

Pada akhir malam, orang kaya itupun pergi mendatangi Sumur Zamzam . Di bibir sumur ia memanggil
nama temannya yang ia titipi uang, hingga 3 kali ia panggil, namun tidak ada jawaban sama sekali.

Orang kaya itu pun kembali mendatangi orang Alim tersebut, lalu menceritakannya. Orang Alim itu
kaget dan berkata: "Innaa Lillahi wa Inna ilaihi Rooji'uun. Jika memang temanmu tidak menjawab, aku
takut dia termasuk golongan ahli neraka."

Jika memang demikian pergilah kamu ke Yaman, disana ada sebuah sumur yang bernama "Barhut".
Dikatakan bahwa sumur itu adalah bibir dari neraka Jahannam. Datangilah di sepertiga malam akhir, dan
panggillah nama temanmu itu".

Orang kaya itu pun pergi ke Yaman, lalu mendatangi Sumur Barhut di sepertiga malam akhir. Ia pun
memanggil nama temannya yang ia titipi uang: "Yaa Fulan!" Baru sekali panggilan, tiba-tiba terdengar
jawaban dari dalam sumur.

Orang kaya itu pun merasa prihatin dengan keadaan temannya itu, lalu bertanya: "Di manakah engkau
menyimpan uangku?". Dari dalam Sumur terdengar jawaban: "Aku menyimpan uangmu di sini dan di
sini, di dalam rumahku, pergilah dan katakan kepada anak-anakku. Kamu akan mendapati uangmu
kembali".

Orang kaya itupun bertanya: "Bagaimana bisa engkau tergolong sebagai orang yang ahli neraka?"

Bukankah kau adalah orang yang baik dan memiliki sifat amanah?"

Orang itupun bercerita: "Sesungguhnya aku mempunyai seorang saudari perempuan yang faqir. Lama
kami tidak saling tegur sapa, sampai aku meninggal. Inilah yang menyebabkan aku tergolong sebagai ahli
neraka. Jika kau mau menolongku, datangilah saudariku tersebut, dan mintakan maaf kepadanya, dan
ceritakan padanya, bagaimana keadaanku sekarang ini yang merasakan siksaan, karena putus tali
silaturrahim dengannya".

Orang kaya itupun segera pergi ke rumah ahli waris temannya itu, lalu menceritakan dimana ayahnya
meletakkan harta titipannya. Dan ternyata memang benar, uang tersebut masih utuh. Setelah itu, ia
bertanya kepada anak-anak temannya itu, di manakah rumah bibi mereka?

Setelah tahu alamatnya, iapun segera pergi ke rumah saudari perempuan temennya tersebut. Setelah
bertemu, ia pun menceritakan apa yang di alami saudaranya di alam kubur.

Mendengar cerita orang kaya itu, perempuan itupun menangis dan memaafkan saudaranya, lalu ia
memohon ampun dan mulai menyambung tali silaturrahim dengan anak-anak saudaranya.

Demikianlah Khutbah yg singkat ini

Semoga kita semua tidak termasuk orang orang yg memutuskan tali silaturahim

Apa lagi terhadap karib kerabat yg yg bisa menyebabkan kita menjadi orang orang yg rugi.

Aamiin Allahhumma

Aamiin.

َّ ‫ ِا َّن نره نه َرو را َلغ نف ْو ن رر‬, ‫م‬ َُ َْ َ َ ‫َنْ ن‬


‫الر ِح ْي ِمر‬ ‫ل َولك ْر‬ ‫ل هذرا َو ْاستغ ِف ن رر َر‬
َ ‫هللا‬
‫الع ِظ ْيم ِ ِ ر‬ ‫ل ق ْو ِ ِ ر‬
‫اقو ر‬.

(Duduk antara dua khutbah)

‫اكب‬
‫اكب هللا اكبر هللا ر‬
‫هللا ر‬

‫اكب‬
‫اكب هللا اكبر هللا ر‬
‫هللا ر‬

‫لل الحم رد‬


‫هللا اكبر و ر‬
‫ْر‬
‫العالمي‬ ‫لل رب‬
‫الحمد ر‬

‫ل ال محم رد‬
‫اللهم صل عل سيدنرا محمد وع ر‬

‫ايهرا الناس‬

‫اتقورا هللا حق تقات ره‬

‫اتر‬ ‫ك َسم ْيعر َقر ْيبر نمج ْي ن ر ّ َ َ‬ ‫َّ َ‬ ‫ات ْا ََل ْح َي ر ْ ن ْ َ ْ َ ْ َ‬ ‫َ ْ ن ْ ْ َْ ْ ْ َ‬


‫ي َوال نمؤ ِمن ِ ر‬ ‫اغف ْ رر ل ْل نم ْسلم ْ َْر َ ْ ن ْ َ‬
‫َ ّ ن َّ ْ‬
‫ب الدعو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ات‪ِ ،‬إن ر ِ‬ ‫اء ِمنه رم واَلمو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ات ر‪ ،‬والمؤ ِم ِن ر‬ ‫ي والمس ِلم ِ‬ ‫ِِ‬ ‫م ِ ِ‬ ‫‪.‬الله ر‬
‫ّ ن َّ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ ن َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ َّ َ ْ َ‬
‫ين‬‫اش َر‬ ‫ن الخ ِ‬ ‫ن ِم ر‬ ‫م تغ ِف رر لنرا وترحمنرا لنكون ر‬ ‫نلر‬ ‫م ربنرا ظلمنرا أنفسنرا وِإ ر‬ ‫الله ر‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ّ ن َّ ْ َ َ ن ن َ ن ن‬
‫ب َو ِالد ْينرا َو ْار َح ْم نه َمرا ك َمرا َرَّب َيانرا ِصغ ًاررا‬ ‫م اغ ِف ْرلنرا ذن ْو َبنرا َرو ذن ْو َ ر‬
‫الله ر‬
‫َََ َ َ ْ ّ َْ َ َ ًَ َ ْ ْ َ َ َ َ ًَ َ َ َ َ َ ّ‬
‫ْر‬
‫العالمي‬ ‫لل رب‬ ‫اب النارر ‪.‬والحم رد ر‬ ‫ف اَل ِخرِرة حسن رة و ِقنرا عذ ر‬ ‫ف الدنيرا حسن رة و ِ ِ ر‬ ‫‪.‬ربنرا ءا ِتنرا ِ ِ ر‬

‫‪Billahitaufiq walhidayah‬‬

‫‪Wasalamu alaikum.warohmatullahi wabarokaatuh.‬‬

Anda mungkin juga menyukai