Bab 1
Bab 1
BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan generasi penerus bangsa yang pada dirinya melekat harkat
dan martabat, yang harus di lindungi. 1 Hal ini telah diatur dalam Pasal 28B
dari kekerasan dan diskriminasi.”2 Perlindungan anak sendiri berarti segala usaha
yang dilakukan untuk menciptakan kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan
hak dan kewajibannya demi perkembangan dan pertumbuhan anak secara wajar
pidana lain yang menjadikan anak sebagai korban. Hal ini menunjukan bahwa
Sehingga upaya perlindungan terhadap anak dari segala bentuk tindak pidana
harus segera dilakukan baik dari lapisan masyarakat yang dimulai dari lingkup
keluarga serta peran pemerintah untuk menjamin perlindungan terhadap anak dan
juga supaya hak anak terpenuhi secara maksimal agar anak dapat hidup,
berkembang dan berprestasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
1
Maidin Gultom, Perlindungan hukum Terhadap Anak Indonesia, Refika Aditama,
Bandung, 2008, hlm. 18.
2
Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3
Maidin Gultom, Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana
Anak di Indonesia, Refika Aditama, Bandung, 2014, hlm. 40.
2
melindungi dan menjamin hak anak adalah tanggung jawab Negara, Pemerintah,
Masyarakat, Keluarga dan Orang Tua. Karena isu utama peningkatan kualitas
pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin hak anak sebagai bagian dari
4
Nelli Herlina dan Hafrida, “Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Anak Korban
Kekerasan Seksual Di Wilaah Hukum Kota Jambi”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 7, Nomor 2, 2016
Hlm 95. http://repository.unja.ac.id/619/
3
Hal ini berarti manusia wajib memberi yang terbaik bagi anak-anak. Adapun
beberapa asas mengenai hak-hak anak yang tersirat di dalam deklarasi diatas
dan jiwanya.
2. Anak wajib dilindungi dari perbuatan diskriminasi sosial, agama l
pada manusia. 5
Pada penulisan ini penulis fokus pada perlindungan hukum pada anak
l l l
pelaya nan atau pelayanan langsung seorang anak untuk melakukan tindaka n
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
seksual demi me ndapatkan uang atau imba lan lain. Sedangkan perdagangan anak
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
audio, tulisan atau dengan cara apa saja yang melibatkan anak dalam aktivita s
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
seksual yang nyata atau yang menampilkan bagia n tubuh anak demi tujuan-tujuan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
tertentu. Oleh karena itu, penulis mengambil focus penelitian eksploitasi seksua l
l l l l l l l l
5
Maidin G., Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak l l l l
kalau dirinya nantinya akan dijadikan sebagai objek dari tindak kejahatan yakni l l l
salah satunya eksploitasi anak dibawah umur. Rata-rata mereka yang masih
l l l
berumur di bawah 18 tahun yakni antara usia 10-16 tahun yang sebelumnya sama
l l l
sekali tidak me ngenal hubungan seksual, karena me mang usianya yang masih
l l l l l l
baik secara fisik maupun psikis serta anak juga akan mendapatkan berbagai
l l l l
masalah emosional, psikologis maupun fisik yang berat. Kekerasan fisik yang
l l l l
luka, rasa sakit dan rasa takut sedangkan masalah psikologis serius yang l l
rendah diri, depresi dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan terjadinya
l l l l l l l l
6
Abdul Wahid dan Muhammad Irfan, Perlindungan terhadap Korban Kekerasan Seksual l l l l l
(Advokasi atas Hak Asasi Perempuan), Refika Aditama Bandung, Bandung, 2001, hlm. 10. l l l
7
Abdul Wahid dan Muhammad Irfan, Ibid.
5
bunuh diri. 8 Anak yang menjadi korban eksploitasi seksual juga mengalami
dampak pada masa pertumbuhan mereka. Tidak hanya berdampak pada masalah
fisik seperti kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual, dan
gangguan organ reproduksi, tetapi juga berdampak pada masalah psikologis anak
seperti gangguan konsep diri, gangguan emosi, perubahan perilaku, dan trauma
Tiap tahun, terdapat jutaan anak perempuan dan laki-laki dipenjuru dunia
yang mengalami pelecehan dan eksploitasi seksual. Seorang anak dapat menjadi
jauh lebih tinggi. Hal ini me langgar ketentuan hukum yang berlaku yang terdapat
l l l l l
dalam Pasal 88 Undang-Undang Perlindungan Anak yang berbunyi “Set iap orang
l l l
yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76I yang berbunyi
l l l l l
seksual terhadap anak”, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
l l l l l
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).”
l
perlindungan khusus berdasarkan pasal 59 ayat (2) huruf d dan hal itu merupakan
8
Ermanita Permatasari, Diah Trismawati, Muh.Fahimul Fuad dan Damanhuri,
“Perlindungan Terhadap Anak Korban Eksploitasi Seksual Dalam Perspektif Yuridis Normatif
dan Psikologis”, AL-‘ADALAH Vol. XIII, No. 2, Desember 2016, Hlm. 221.
6
seksual di Kota Jambi sudah dilakuka n baik pemerintah maupun berbagai instansi
l l l l l i l l l li li i l l
lainnya, yang sejalan dengan asas persamaan dihadapan hukum atau equality l li l l li l l l li l l l i l l l l l li l i
before the law yang merupakan sala h satu asas penting dalam negara hukum,
li li li l l li l l l l l l l li i l l li l l
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28D Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yaitu
li l l i l l i l l l l l l l l L l i l l i
“Set iap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastia n
li i l l li l l l li l l l i l li i l l li l i l
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum” terbukti dengan l l i li l li l l l l l i l l l li i li l
berbagai aturan yang dibentuk untuk me lindungi anak dari tindak pidana
li l l i l l l i li li i l l l i i l i l l
seksual pada anak membuktikan bahwa pelaksanaan aturan tersebut masih belum
l l l l l l li i l l l li l l l l l l li li l li
maksima l. l i l
Pada penulisan ini penulis fokus pada perlindungan hukum pada anak l l l
korban ekploitasi seksual dengan sasaran di Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah l l l l l l
Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak di Kota Jambi yaitu
l l l l l l
Ibu Rosa Rosilawati, data anak perempuan korban eksploitasi seksual sebagai l l l l
berikut: l
9
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
7
JUMLAH ANAK
TAHUN
L P
Jan - Des 2018 Jumlah: 50 Anak
l 6 44
Jambi
terhadap anak Perempuan dan laki-laki di Kota Jambi set iap tahunnya mengalami
l l l l l
peningkatan. Terlihat jelas bahwa dari total 336 kasus tersebut korban anak
l
Undang-Undang Perlindungan Anak dengan tegas mengatur bahwa set iap Anak l l l l l
Ekspoitasi
L seksual l terhadap
l anak dalam bentuk l apapun sangat
membahayakan hak hak seorang anak untuk menikmati masa remaja mereka dan
l l l l l l
eksploitasi seksual merupakan sebuah proses yang kompleks dan sulit. Anak-anak
l l l l l l
dan rendah diri. Secara psikologis anak-anak tersebut tidak memiliki sandaran
l l l l l
penegakan hukum pada perbuatan eksploitasi seksual pada anak, yakni dari faktor
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
penegakan hukum, faktor Masyarakat dan juga faktor kebudayaan. Kendala yang
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
terlihat dari faktor penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana eksploitas i
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
seksual anak di Wilayah Hukum Jambi bisa disimpulkan kurang optimal, seba b
l l l l l l l l l l l l l
minimnya petugas ataupun kualitas dari sumber daya manusia yang ahli dala m l l l l l l l l l l l l l l l l l
umur, selain itu juga banyaknya kasus-kasus yang tidak seimba ng denga n l l l l l l l l l l l l l l
penanganannya dan berdampak pada pemrosesan yang dinila i begitu lambat. Unit
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Pelayanan Perempuan dan Anak ket ika melakukan kegiatan penyidikan selalu saja
l l l l l l l l L l l l l l l l l l l l l l l l
terhambat pada bukti-bukti yang diungkapkan anak, terkadang anak memiliki rasa
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
malu sehingga anak seringkali berbohong yang di mana hal ini berdampak pada
l l l l l l l l l l l l l l l l l
B. Perumusan Masalahl
C. Tujuan Penelitian l l
Jambi.
hukum terhadap hak-hak anak perempuan sebagai korban eksploitasi seksual dil l l l l l
Kota Jambi.
D. Manfaat Penelitian l l
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dan diketahui dari penelit ian ini yaitu i li li i li i i li li i i i i i
sebagai berikut:
li i li i
1. Manfaat Teoretis li li i
eksploitasi seksual di Kota Jambi. Selain itu, dapat pula dijadikan bahan
l l li i i i i
kajian lebih lanjut untuk melahirkan konsep ilmiah yang diharapkan mampu
i li i li i li i i i
2. Manfaat Praktis i
a. Hasil penelit ian di harapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan tawaran
i li li i i i i i li i li
b. Hasil penelit ian ini diharapkan juga dapat bermanfaat dan memberikan
i li li i i i i i li li li i
jawaban atas permasalahan yang ditelit i serta sebagai bahan masukan bagi li i li i i li li i i
E. Kerangka Konseptual
l l
maka penulisan memberikan batasan dan konsep terkait terhadap judul ini dengan
li i li li i li li i li i i li
memberikan definisi-definisi dari beberapa istilah yang ada, yaitu sebagai berikut:
li li i li i i i li i i i i li li i i i li i li i
1. Perlindungan Hukum
l
bantuan untuk me mberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban yang l l l
ini.
hukum adalah segala upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk l l l l l
memberikan rasa aman kepada saksi atau korban, perlindungan hukum korban
l l l l
11
2. Hak Anak l L l
Hak anak adalah hak dasar yang wajib diberikan dan didapatkan ole h
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
anak meliputi anak usia dini dan juga remaja usia 12-18 tahun. Hak anak ini
l l l l l l l l l l l l l l l l
berlaku baik anak yang mempunyai orang tua ataupun sudah tidak mempunya i
l l l l l l l l l l l l l l l l
orang tua, dan juga anak-anak terlantar. Hak anak menjadi sesuatu yang suda h
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Dasar 1945 sebagai Norma Hukum tertinggi tela h mengariskan bahwa “setiap
l l l l l l l l l l l l l l l l
anak berhak atas kelangsunga n hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
l l l l l l l l l l l l l l l l l
disebutkan bahwa “Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang
l l l l l L l l l l l l l l l l l l l
wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
l l l l l l l l l l l l l l
3. Korban l
bahkan kehila ngan nyawa.11 Secara yuridis pengertian korban yang termasuk
l l li i l l l l l l l l l l l l l l
10
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Edisi 1,
l l l l l l l l l l l l l L
11
Nursariani Simatupang dan Faisal, Kriminologi, Suatu Pengantar, Pustaka Prima, Medan, l l l l l l l l l l l l l l l l
mengala mi pe nderitaan fisik dan mental dari ancaman, gangguan, teror, dan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
kekerasan pihak mana pun”. 13 Menurut Arief Gosita tentang masalah korban
l l l l l l l L l l l l l l l l
kejahatan (victim right) yang dimaksud denga n korban adalah “mereka yang
l l l l l l l l l l l l l l l l
menderita jasmaniah dan rohaniah sebaga i akibat tindakan orang lain, yang
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
mencari pemenuhan diri sendiri atau orang lain, yang bertentangan denga n
l l l l l l l l l l l l l l l l l
4. Eksploitasi Seksual
L l l l
Eksploitasi yakni adalah tindakan denga n atau tanpa persetujuan korban yang l l l l l l l l l l l l l l l l l l
meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayana n paksa,
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
12
Ba mbang Waluyo, Viktimologi Perlindungan Korban dan Saksi, Sinar Grafika, Jakarta,
l l l l l l l l l l l l l l
14
Siswanto sunarso, Viktimologi dalam Sitem Peradilan Pidana, Sinar Grafika, Jakarta l l l l l l l l l l l l l l l l
F. Landasan Teoretis
l l l l l
konsep secara deduktif ataupun induktif. Teori adalah suatu kerangka konseptual
li li l l li i l l i i l l l l l l l l l l
dunia nyata. Teori sering kali digunakan dalam ilmu sosial, ilmu alam,
l l l l l l l l l l l l l
baga ima na sesuatu bekerja, mengapa sesuatu terjadi, atau bagaima na sesuatu
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
dapat diubah atau diperbaiki. Teori sering kali didasarkan pada observasi, data,
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
dan pengalaman empiris, dan dapat diuji dan diuji ulang melalui penelitia n dan
l l l l l l l l l l l l l l l l l
Adapun teori yang dijadikan kerangka pemikiran teorit is oleh penulis dala m
L l li i l i l i l li l l li i i l li i i li li i l l
dari hukum-hukum yang abadi (lex naturalis). Jauh sebelum lahirnya alira n
l l l l l l l l l l l l l l
sejarah hukum, ternyata aliran hukum kodrat tidak hanya disajikan sebaga i
l l l l l l l l l l l l l l l l l
15
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberanta san l l l l l l l l l l l l l
sains, tetapi juga diterima sebagai prinsip dasar dalam regulasi. Keseriusa n
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
pendapat para filsuf hukum muncul dari waktu demi waktu. Pada abad ke-
l l l l l l l l l l l l l l
17, substansi hukum alam telah mene mpatkan prinsip fundamental hak asa s i l l l l l l l l l l l l l l l
manusia universal.16 l l l l
pengayoma n terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain
li l l li l l l l l i l i l L l i i l l l i
Kant. Bagi Kant, manusia ada lah makhluk rasional keinginan be bas. Negara
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
dan kebahagiaan rakyat adalah tujuan negara dan hukum, oleh karena itu
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
hak-hak dasar itu tidak dapat dihala ngi oleh negara. 7 Hak dasar yang
l l l l l l l l l l l l l l l l l
melekat pada diri ma nusia secara kodrati, universal, dan abadi sebaga i
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
anugerah Tuhan Yang Maha Esa, termasuk hak untuk hidup, hak untuk
l l l l l l l L l l l l l
berkeluarga, hak pengemba ngan diri, hak atas keadilan, hak atas kebebasan,
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
16
Marwan Mas, Pengantar Ilmu Hukum, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, hlm. 116.
l l l l l l l l l l
17
Satjipto Rahardjo, Loc.Cit.
l l l
15
hak untuk berkomunikasi, hak atas keamanan, dan hak kesejahteraan, yang
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
hanya adaptif dan fleksibel, tetapi juga prediktif dan antisipat if. Hukum
l l l l l l l l l l l l l l
dibutuhkan bagi mereka yang lemah dan be lum kuat sosial, ekonomi da n l l l l l l l l l l l l l l
tentu saja diinginkan oleh manusia adalah tuntutan dan keteraturan antara
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
keadila n hukum, meskipun secara umum dalam praktek ketiga nila i tersebut.
l l l l l l l l l l l l l l l l
Nilai-nila i dasar itu tegang, tetapi upaya harus dilakukan untuk ketiga
l l l l l l l l l l l l l l l
nilai dasar itu secara bersamaan fungsi hukum yang utama adalah
l l l l l l l l l l l l l l l l
dan me nderita hidupnya dari orang lain, masyarakat dan pihak berwenang.
l l l l l l l l l l l l l l l l l
Di sisi lain itu berhasil juga untuk memberikan keadilan dan menjadi sarana l l l l l l l l l l l l l l l l
Pasal 1 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Indonesia
l l l l i l li li l l l i li i l
untuk memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia set iap warga li li i l li i l li l l l l l i l i l li i l l l
18
Bernard L.Tanya, Yoan N. Simanjuntak, & Markus Y. Hage, Teori Hukum. Strategi
l l l l l l l l l l l l l
Tertib Manusia Lintas Ruang Generasi, Jakarta: Genta Publishing, 2010, hlm. 72-73
l l l l l l l l l l l l l
19
Nur Adi Kumaladewi, ‘Eksekusi Kendaraan Bermotor Sebagai Jaminan Fidusia Yang L l l l L l l l l l l l l l l l l l
20
8 Bambang Kesowo, Negara Hukum, Program Legislasi Nasional Dan Kebutuhan l l l l l l l l l l l l l l
Desain Besar Bagi Perencanaannya, Orasi Ilmiah disampaikan pada Rapat Senat Terbuka dalam
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
rangka Dies Natalis ke-66 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 17 Februari
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
2012, hlm. 5.
16
baik lisan maupun tertulis. Dengan kata lain, perlindungan hukum sebaga i
l i i l l li i li l l l l i li i l li l l i
suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri, yang memiliki
l l l l li li i i l i i i li i i l li i i i
kemanfaatan. li l l l l
21
Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Hukum Tata Negara Indonesia, Sinar Bakti, l l l l l l l l l l l l l l
pidana, maka polisi atau aparat penegak hukum akan menangkapnya dan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
22
Barda Nawa wi Arief, Masalah Penegakkan hukum dan Kebijakan Penanggulangan
l l l l L l l l l l l l l l l l l l l l l
Sitorus dan Richo Fernando, ‘Perlindungan Hukum Pemegang Kartu Uang Elektronik
23
l l l l l l l l l l L l
subyek hukum bentuk perangkat yang baik yaitu preventif atau bersifat l l l l l l l l l l l l l l
represi, baik secara verbal maupun verbal tertulis. Dengan kata lain bisa
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
payung hukum. 24 l
institusi-institusi
i i i i i i penegak li li l hukum seperti li li i pengadila n, li l i l kejaksaan, li l l l
Undang Undang Perlindungan Konsumen’, Jurnal Ilmiah “Advokasi”, 04. 01 (2016), 53-61
l l l l l l l L l
20
pengawasa n. li l l l
hukuman. l
norma hukum dapat berfungsi secara nyata sebagi pedoman pelaku dala m
l l l l l l l l l l l l l l l l l
benegara.l l l l
dan apa yang tidak baik. pandangan tersebut terwujud didalam pasa ngan-
l l l l l l l l l l l l l l l l l
25
Wahyu Sasongko, Ketentuan-ketentuan pokok hukum perlindungan konsumen, Bandar
l l l l l l l l l l l l l
ketat diatur oleh kaedah hukum, yang pada hakekatnya diskresi berada
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
diantara hukum dan moral. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa penegak
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
penerapan hukum. l l l l
4. Faktor masyarakat, ya itu ruang lingkup dimana hukum itu berlaku dan l l l l l l l l l l l l
diterapkan. l l l
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang l l l l l l l l l l l l l l l l l
26
Soejono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Edisi 1, Cet.
l l l l l l l l l l l l l L l
secara normal, damai, tetapi dapat terjadi pula pela nggaran hukum, se hingga
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
(eigenrichting).
l l
berlaku bagi setiap orang dan bersifat menya maratakan. Tetapi hukum
l l l l l l l l l l l l l l l l l
27
Dellyana, Shant, Konsep Penegakan Hukum, Liberty, Yogya karta, 1988. hlm. 33.
l l l l l l l l l l l l l
28
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, 2005, l l l l l l l l l l l l
hlm. 160.
29
Ibid., hlm. 161.
23
G. Metode Penelitian
l l l l l
1. Lokasi Penelitian l l l l
2. Tipe/Pendekatan Penelitian l l l l l l l l
antropologi hukum. 30 l i
observasinya. Hal ini berkaitan dengan sifat obye ktif dan empiris dari ilmu
li l i l l i i li l i l li l i l li i l li i i l i i
pada kenyataan atau fakta-fakta sosial yang ada dan hidup di tengah-tenga h
l l li l l l l l l l l l i l l l l l i i li l li l
Selain itu, metode pendekatan empiris adala h penelit ian ilmu hukum
li l i i li li li li l l li i i l l l li li i i l i
yang mema ndang hukum sebagai fakta yang dapat dikonstatasi atau diamat i
l li l l li l l i l l l l l i l l i l l i l l i
dan bebas nilai dan memiliki ciri-ciri yaitu, membedakan fakta dari norma,
l li l i l i l li i i i i i i i l i li li l l l l l i l
30
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Hukum, CV. Mandar Maju, Bandung, 2008,
l l l l l l l l l l l l l
hlm. 123.
24
gejala hukum harus murni empiris, ya itu fakta sosial, metodenya yaitu
li l l l i li i i l i l l i l li li l l i
3. Spesifikasi Penelitian l l l l l
korban anak dalam kasus eksploitasi seksual yang ada di Unit PPA Kota l l l l l l l l l l l l l L l
Jambi. l
31
Ibid., hlm. 81-82.
32
Sumitro Ronny Hanitiyo, Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri, Jakarta, Ghalia l l l l l l l l l l l l
dikenal paling sedikit tiga jenis alat pengumpulan data, yaitu studi dokumen
i li l l i li i i i l li i l l li l l l l i i li
interview. Ket iga jenis alat pengumpulan data tersebut dapat dipergunaka n
i li i li li i l li i l l li l l l li li l l i li l l
6. Sumber Data l l l
a. Data Primer l l l
b. Data Sekunder l l l l
33
Soerjono Soekanto, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Cet. 3,
l l l l l l l l l l l l l l l l
ini.
Hukum.
Dari data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder
l l l l l l l l l l l l l l l
H. Sistematika Penulisan l l l l l
yang terdapat dalam skripsi ini dikelompokkan dalam 4 (empat) bab, masing-
l li l l l l i i i i i li l l l li l l l i
masing bab terdiri dari beberapa sub bab guna lebih memperjelas ruang lingkup
l i l li i i l i li li l l l l li i li li li l l i
BAB I
L : Pendahuluan l l l
BAB II
L : Tinjauan Umum l l
Dala m bab ini terdiri dari sub ba b yaitu Perlindungan Hukum, Hak
l l l l l l l l l l
BAB III
L : Pembahasan l l l l
Dala m bab ini terdiri dari sub bab mengenai hasil penelitian da n
l l l l l l l l l l l l l l
BAB IV
L : Penutup l
Pada bab ini berisikan bagian akhir dari penulisan ini yang terdir i
l l l i i li i i l l i l l i l i li i l i i l li i i