Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ayu

Nim : 210208502039

Kelas : PKK 03

Matkul : Metodologi Penelitian

REVIEW JURNAL 1

Judul PENGARUH TETAL BENANG KAIN


POLIESTER TERHADAP HASIL JADI
ECOPRINT HAPA ZOME DENGAN BUNGA
KENIKIR (COSMOS SULPHURUES) PADA
SCRAF
Jurnal e-Journal Volume 09 Nomor 3 Tahun 2020. Edisi
Yudisium Periode November 2020. Hal 70-79
Volume, terbitan Vol. 09, No. 3, November 2020 : 70-79
dan Halaman
Tahun November 2020
Penulis Septin Umi Hanik
Reviewer Ayu
Tanggal 20 Februari 2024
Abstrak Ecoprint pada penalitian ini menggunakan bahan
bunga kenikir (cosmos sulphureus) dengan teknik
Hapa zome. Tujuan dari penelitian ini yakni (1)
Mengetahui pengaruh tetal benang kain poliester
terhadap hasil ecoprint bunga kenikir (cosmos
sulphureus) pada scarf yang ditinjau dari aspek
munculnya warna dan kejelasan bentuk (2)
Mengetahui tetal benang kain poliester pada hasil
ecoprint bunga kenikir (cosmos sulphureus) pada
scarf yang terbaik ditinjau dari aspek munculnya
warna dan kejelasan bentuk (3) Mengetahui hasil
scarf ecoprint bunga kenikir (cosmos sulphureus)
yang paling disukai observer. Penelitian
eksperimen ini menggunakan variabel bebas yakni,
kain poliester dengan tetal benang lusi 180
(hl/inchi) dan pakan 102 (hl/inchi), lusi 110
(hl/inchi) dan pakan 82 (hl/inchi) dan lusi 115
(hl/inchi) dan pakan 70 (hl/inchi). Variabel
terikatnya yakni hasil jadi ecoprint ditinjau
Latar Belakang Teknik ecoprint ada beberapa, menurut Irianingsih
(2018:16) macam teknik ecoprint adalah teknik
gulung, teknik palu (hammering) dan teknik
hapazome. Teknik gulung adalah teknik membuat
ecoprint dengan cara menggulung kain yang sudah
ditata bahannya kemudian dikukus, sedangkan
teknik hammering hampir sama dengan teknik
gulung hanya saja sebelum digulung dan dikukus
bahan ecoprint dipukul terlebih dulu (Irianingsih,
2018:16-19). Teknik hapazome merupakan teknik
yang tidak memerlukan pengukusan hanya melalui
proses pemukulan pada bahan (Levita, Malang
post: 05-12-2019).
Tujuan penelitian (1) Mengetahui pengaruh tetal benang kain
poliester terhadap hasil ecoprint bunga kenikir
(cosmos sulphureus) pada scarf yang ditinjau dari
aspek mu nculnya warna dan kejelasan bentuk (2)
Mengetahui tetal benang kain poliester pada hasil
ecoprint bunga kenikir (cosmos sulphureus) pada
scarf yang terbaik ditinjau dari aspek munculnya
warna dan kejelasan bentuk (3) Mengetahui hasil
scarf ecoprint bunga kenikir (cosmos sulphureus)
yang paling disukai observer
Populasi Penelitian dilakukan di UNESA untuk mengetahui
tetal benang kain polyester terhadap hasil ecoprint
hapa zome dengan bunga kenikir
Sampel Pnelitian Jumlah observer sebanyak 30 orang yang terdiri
dari orang yang terdiri dari 3 dosen Tata Busana
UNESA sebagai observer terlatih dan 27
mahasiswa Tata Busana UNESA sebagai observer
semi terlatih.
Metode Penelitian Metode Observasi
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tetal
benang kain poliester mempengaruhi hasil jadi
ecoprint bunga kenikir (cosmos suphureus) pada
scarf yang ditinjau dari aspek munculnya warna
dengan nilai signifikan 0,000 0,05 (2) Hasil
ecoprint bunga kenikir (cosmos sulphureus) terbaik
ditinjau dari aspek munculnya warna yaitu pada
kain poliester dengan tetal benang lusi 180
(hl/inchi) dan pakan 102 (hl/inchi) dengan rata- rata
3,3 masuk dalam kategori baik dan dari aspek
kejelasan bentuk yaitu pada tetal benang lusi 110
(hl/inchi) dan pakan 82 (hl/inchi) dengan rata-rata
3,67 masuk dalam kategori sangat baik, (3) Hasil
yang paling disukai yaitu pada kain poliester
dengan tetal benang lusi 110 pakan 82 (hl/inchi)
dan kain poliester dengan lusi 115
pakan 70 (hl/inchi)
REVIEW JURNAL 2

Judul PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN


KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP
HASIL BELAJAR PENGETAHUAN TEORI
WARNA PADA SISWA KELAS XI SMK
NEGEERI 10 MEDAN
Jurnal Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol.19 (2) Juni
2021 p-ISSN : 1693 – 1157, eISSN : 2527 - 9041
Volume, terbitan Vol. 19, No. 2, 2021. Hal. 1693-1157, 2527-9041
dan Halaman
Tahun Juni 2021
Penulis Almaida Vebibina dan Rumantir Panjaitan
Reviewer Ayu
Tanggal 20 Februari 2024
Abstrak Penelitian ini membahas mengenai pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap
hasil belajar pengetahuan teori warna. Metode
penelitian ini menggunakan kuasi experiment
(quasi experimental design). Tes yang digunakan
merupakan tes berupa opsi berganda yang terdiri
dari 50 soal. Hasil penelitian menggambarkan pada
kelas kontrol nilai rata- rata pretest 46, 58 serta nilai
rata- rata posttest 67, 42, sebaliknya pada kelas
experimen yang menggunkana model pembelajaran
kooperatif jenis scramble diperoleh nilai ratarata
pretest 47, 33 serta nilai rata- rata posttest 77, 42.
Latar Belakang Dikarenakan kondisi virus Covid-19 yang masih
merajalela, membuat seluruh lapis masyarakat
untuk mengerjakan pekerjaan dari rumah,
melakukan aktivitas seperti sekolah, bekerja dan
beribadah dari dalam rumah. Alternatif pemecahan
masalah yang dapat dipertimbangkan secara khusus
yaitu dengan memanfaatkan salah satu platform
belajar online atau aplikasi pembelajaran daring
yang saat ini sering dipakai oleh sekolah yaitu
Google Classroom. Ruang kelas Google ataupun
Google Classroom dapat membantu pengajar dalam
membagikan, mengerjakan dan mengurutkan setiap
tugas siswa dengan mudah dan hemat.
Tujuan penelitian 1) Untuk mengetahui hasil belajar membuat desain
busana pesta malam dengan menggunakan metode
pembelajaran langsung. 2) Untuk mengetahui hasil
belajar membuat desain busana pesta malam
dengan pembelajaran daring berbasis Google
Classroom. 3) Untuk mengetahui apakah ada
pengaruh pembelajaran daring berbasis Google.
Classroom terhadap hasil belajar pembuatan desain
busana pesta malam.
Populasi XI Tata Busana 2 dan XI Tata Busana 4
Sampel Pnelitian 60 siswa
Metode Penelitian Eksperimen Semu ( Quasi Experiment)
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tetal
benang kain poliester mempengaruhi hasil jadi
ecoprint bunga kenikir (cosmos suphureus) pada
scarf yang ditinjau dari aspek munculnya warna
dengan nilai signifikan 0,000 0,05 (2) Hasil
ecoprint bunga kenikir (cosmos sulphureus) terbaik
ditinjau dari aspek munculnya warna yaitu pada
kain poliester dengan tetal benang lusi 180
(hl/inchi) dan pakan 102 (hl/inchi) dengan rata- rata
3,3 masuk dalam kategori baik dan dari aspek
kejelasan bentuk yaitu pada tetal benang lusi 110
(hl/inchi) dan pakan 82 (hl/inchi) dengan rata-rata
3,67 masuk dalam kategori sangat baik, (3) Hasil
yang paling disukai yaitu pada kain poliester
dengan tetal benang lusi 110 pakan 82 (hl/inchi)
dan kain poliester dengan lusi 115
pakan 70 (hl/inchi)

REVIEW JURNAL 3

Judul THE USE OF ENGLISH IN PROMOTING


FASHION
Jurnal IJEAL (International journal of English and
Applied Linguistics) Volume : 1 | Number 3 |
December 2021 | E-ISSN 2787-9482 | DOI:
doi.org/ijeal.v1n1.1199
Volume, terbitan Vol. 01, No. 3 .2021. Hal 197-202
dan Halaman
Tahun Desember 2021
Penulis Desi Andriani
Reviewer Ayu
Tanggal 20 Februari 2024
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
penggunaan bahasa Inggris dalam mempromosikan
fashion di media sosial. Di media sosial, banyak
orang yang mengupgrade gayanya untuk berjualan.
Mereka terkadang menggunakan bahasa Inggris
untuk beriklan untuk menarik perhatian pembaca
agar membeli. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan bahasa Inggris ditinjau
dari makna bahasa dan susunan kata bahasa Inggris
yang digunakan dalam mempromosikan fashion.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif.
Peneliti mengambil data dari postingan penjual di
media sosial. Data dianalisis berdasarkan dua
variabel. Itu adalah tata bahasa dan urutan kata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa
Inggris yang digunakan untuk mempromosikan
fashion tidak tepat dan tidak mengikuti urutan kata
dan tata bahasa yang benar.
Latar Belakang Fashion merupakan suatu hal yang tidak asing lagi
bagi seorang manusia. Fashion, khususnya pakaian,
merupakan kebutuhan utama masyarakat. Seperti
halnya makanan dan minuman, fashion juga
termasuk kebutuhan utama manusia. Banyak juga
orang yang menjual barang penting ini. Di pasar
tradisional banyak sekali orang yang menjual
fashion. Di supermarket juga banyak fashion yang
ditawarkan. Sebagian masyarakat yang tidak suka
berbelanja di pasar konvensional memilih
berbelanja di supermarket. Karena banyaknya
peminat fashion/pakaian saat ini, hanya sedikit
produsen atau perusahaan yang menawarkan
berbagai produk fashion yang diminati masyarakat.
(Namun, 2013) Kemudian berbagai media
digunakan untuk mempromosikannya, seperti
media massa dan media sosial (Plaisime et al.,
2020). Campuran media menampilkan iklan untuk
mempromosikan produknya kepada masyarakat
(Fahd & Sugiarto, 2015). Dan tak jarang, iklan
tersebut juga menggunakan bahasa Inggris untuk
menarik minat pembeli (Astrid, 2011). Namun
tidak jarang penggunaan bahasa Inggris kurang
tepat (Andriani & Anggraini, 2020). Kemudian
penelitian ini mengkaji bahasa Inggris yang
digunakan dalam promosi pakaian di media sosial
di tinjau dari efektivitas bahasa inggris yang di
gunakan.
Tujuan penelitian 1) Untuk mengetahui Penggunaan bahasa inggris
dalam mempromosikan fashion di media sosial. 2)
untuk mengetahui penggunaan bahasa inggris
ditinjau dari makna bahasa dan susunan kata bahasa
inggris yang digunakan dalam promisi fashion.
Populasi Diambil dari postingan di instagram
Sampel Pnelitian 6 orang postingan dari instagram
Metode Penelitian Deskriptif
Hasil Penelitian Bahasa Inggris yang digunakan dalam
mempromosikan fashion kurang baik. Promosinya
masih salah dalam penggunaan kata benda,
penggunaan kata sifat, penggunaan kata sifat,
subjek, kata kerja, objek, dan susunan kata. Bahasa
Inggris yang digunakan dalam promosi harus benar
karena banyak orang melihat kalimat iklan. Masih
ada beberapa kalimat kemajuan yang perlu direvisi
agar dapat dimengerti. Misalnya, dalam membuat
frase nomina, hukumannya harus memiliki kata
benda di akhir frase nomina.

Anda mungkin juga menyukai