Judul Penerapan Tiga Motif Desain Tropical Watercolor
pada Scarf Menggunakan Aplikasi Digital Printing Jurnal Jurnal e-Journal. Volume 07 Nomor 02 Tahun 2018, Edisi Yudisium Periode Mei 2018, Hal 1-6 Volume, terbitan Volume 07 Nomor 02 Tahun 2018, Edisi Yudisium dan Halaman Periode Mei 2018, Hal 1-6 Tahun Mei 2018
Penulis Dessi Harly Widyaningrum
Reviewer Irda Fhitriani
Tanggal 20 Maret 2024
Abstrak Penerapan Tiga Motif Desain Tropical Watercolor
yang ditransformasikan pada kain berupa produk jadi scarf melalui teknik digital printing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil jadi desain dengan tema Tropical yang menggunakan desain motif flora dan fauna ditinjau dari aspek; irama, aspek kesatuan, aspek proporsi, aspek keseimbangan, dan aspek center on interest. Latar Belakang Hasil riset pasar yang telah dilakukan dalam beberapa pekan ditahun 2016-2017 menunjukkan bahwa perkembangan scarf printing sedang naik , banyak produsen menciptakan motif-motif scarf printing dengan kreativitasnya masing-masing. Penciptaan inovasi pada produk kain sebagai creative pabric salah satunya menggunakan teknik pewarnaan Watercolor painting yang diciptakan secara manual dan handmade pada suatu bidang kertas yang kemudian ditransformasikan pada kain menggunakan digital painting. Tujuan penelitian Untuk mengetahui hasil jadi dari desain tema tropical yang menggunakan desain dengan motif flora dan fauna ditinju dari aspek irama, aspek kesatuan, aspek proporsi, aspek keseimbangan dan aspek center of interest. Populasi tema Tropical yang menggunakan desain motif flora dan fauna ditinjau dari aspek; irama, aspek kesatuan, aspek proporsi, aspek keseimbangan, dan aspek center on interest Sampel Pnelitian Peneliti menggunakan rata-rata (mean) untuk mencari rata-rata (mean) dalam setiap aspek penilaian pada desain. Metode Penelitian Metode Penelitian Kualitatif
Hasil Penelitian Hasil Penelitian menunjukkan bahwa; (1) tema
Tropical yang menggunakan desain motif flora dan fauna ditinjau dari aspek; irama, aspek kesatuan, aspek proporsi, aspek keseimbangan, dan aspek center on interest. (2) hasil jadi dari desain tema tropical yang menggunakan desain dengan motif flora dan fauna ditinju dari aspek irama, aspek kesatuan, aspek proporsi, aspek keseimbangan dan aspek center of interest. (3) Peneliti menggunakan rata-rata (mean) untuk mencari rata-rata (mean) dalam setiap aspek penilaian pada desain.
REVIEW JURNAL KEDUA
Judul Karakteristik Berbusana Batik Siswa-Siswi Sekolah Dasar Laboratorium Universitas Negeri Surabaya Jurnal e-Journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, Edisi Yudisium Periode Agustus 2013, Hal 172- 181
Volume, Terbitan dan halaman Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013,
Edisi Yudisium Periode Agustus 2013, Hal 172-181 Tahun Agustus 2013 Penulis Nurjannah Komaro Reviewer Irda Fhitriani Tanggal 20 Maret 2024 Abstrak Batik merupakan salah satu kreasi atau kesenian yang sudah lama ada dan menjadi salah satu warisan bangsa Indonesia yang berharga, sudah sepatutnya dijaga serta dilestarikan keberadaannya. Tanggal 2 Oktober 2009 ditetapkan batik sebagai world heritage oleh UNESCO dalam sidang akhir di Abu Dabhi. Antusias yang tinggi atas pengukuhan batik yang merupakan salah satu icon budaya Indonesia juga dilakukan oleh sekolah- sekolah dasar dan menengah salah satunya adalah Sekolah Dasar Laboratorium Unesa. Latar Belakang Karakteristik dari busana batik yang dipakai oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Laboratorium Unesa adalah beragam ditinjau dari desain (bluss, dress, kemeja dan t-shirt), warna (warna klasik, warna modern dan warna khas daerah) dan motif batik(batik klasik dan batik modern). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik berbusana batik siswa-siswi, tanggapan siswa-siswi dan tanggapan kepala sekolah tentang busana batik yang dipakai di Sekolah Dasar Laboratorium Unesa. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui karakteristik berbusana batik siswa-siswi, tanggapan siswa-siswi dan tanggapan kepala sekolah tentang busana batik yang dipakai di Sekolah Dasar Laboratorium Unesa. Populasi Metode lembar angket yang dilakukan oleh 63 responden dan metode wawancara oleh kepala sekolah. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu angket dan wawancara yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, gambar atau foto. Data yang sudah dikumpulkan dipresentasekan kemudian dideskripsikan dengan kata. Sample Penelitian Berdasarkan hasil presentase, didapat bahwa karakteristik busana batik yang dipakai oleh siswa- siswi Sekolah Dasar Laboratorium Unesa berbeda dengan sekolah dasar pada umumnya, ditinjau dari desain (39,68% desain t-shirt yang lebih disukai), warna (61,9% warna modern warn yang lebih mengarah pada warna sekunder lebih disukai dan 30,16% suka dengan warna asal daerah Yogyakarta) dan motif batik (58,73% motif modern yang lebih disukai). 100% siswa-siswi suka dan sangat suka dengan penetapan berbusana batik oleh kepala sekolah yaitu ibu Dra. Endang Ariadi S, M. Pd. Metode Penelitian Metode Penelitian kualitatif Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Batik merupakan salah satu kreasi atau kesenian yang sudah lama ada dan menjadi salah satu warisan bangsa Indonesia yang berharga, (2)karakteristik berbusana batik siswa-siswi, tanggapan siswa-siswi dan tanggapan kepala sekolah tentang busana batik yang dipakai di Sekolah Dasar Laboratorium Unesa.
REVIEW JURNAL KETIGA
Judul The Influence of Mordant Type and Mordanting Technique on the Finished Batik with Natural Tuban Red Soil Coloring Jurnal e-Journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 38-46 Volume, Terbitan dan halaman Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 38-46 Tahun Agustus 2017 Penulis Rohma Maulidya Reviewer Irda Fhitriani Tanggal 20 Maret 2024 Abstrak Batik is an art heritage from the past culture. The manufacturing of batik may use syntheticdye or natural dye. Natural dye made from nature like animal or plant. Along this time, naturaldye which made of plant is often used. This research take laterit soil or named red soil in order toadd the availability and type of natural dye that can be used as textile natural dyeing. Latar Belakang Batik merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa lampau. Pembuatan batik dapat menggunakan pewarna sintetis maupun pewarna alami. Tujuan Penelitian The aims ofthis research were (1) determine the outcome of batik dyeing by using natural dye of Tuban red soilon type and technique of mordanting, (2) determine the effect of type and technique of mordantingtoward the outcome of batik dyeing by using natural dye of Tuban red soil, and (3) determine thebest outcome of different type and technique of mordanting on natural dyeing of Tuban red soil.Method of this research was experimental. Populasi Ada pengaruh yang signifikan pada aspek kejelasan motif; kerataan warna, ketajaman warna,aspek penyerapan warna masing-masing mendapatkan nilai yang signifikan pada P=0,000 yangartinya Ha diterima dan berdasarkan rata-rata mean tertinggi terdapat pada jenis mordan asam cukadengan teknik mordanting simultan Sample Penelitian Hasil jadi pewarnaan pada aspek kejelasanmotif hasil jadi terbaik pada interaksi asam cuka-simultan dengan nilai mean 3,68, pada aspekkerataan warna hasil jadi terbaik pada interaksi soda abu- after dengan nilai mean 3,24, pada aspekketajaman warna hail jadi terbaik pada interaksi soda abu – akhir dengan nilai mean 3,40, padaaspek penyerapan warna hasil jadi terbaik pada interaksi soda abu-after dengan nilai mean 3,48 Metode Penelitian Metode Penelitian Kualitatif Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Hasil jadi pewarnaan pada aspek kejelasanmotif hasil jadi terbaik pada interaksi asam cuka-simultan dengan nilai mean, (2) Batik merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa lampau. Pembuatan batik dapat menggunakan pewarna sintetis maupun pewarna alami.(3) Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen pengamatanpengaruh jenis mordan asam cuka, tawas, soda abu dan teknik mordanting terhadap hasil jadi batikdengan pewarnaan alami tanah merah Tuban yang meliputi kejelasan motif, ketajaman warna,kerataan warna dan penyerapan warna.