A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima, menanggapi dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
3. 3.3 Memahami konsep dan 3.3.1 Menjelaskan pengertian ragam hias flora,
prosedur penerapan ragam fauna dan geometrik
hias pada bahan tekstil
3.3.2 Mengajukan pertanyaan mengenai ragam
hias flora, fauna dan geometrik
4. 4.3 Menerapkan ragam hias 4.3.1 Membuat desain ragam hias flora, fauna
pada bahan tekstil dan geometrik di kertas gambar sesuai dengan
kreasi individu dengan tidak meninggalkan ciri
khas ragam hias
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 2
1. Peserta didik mampu menjelaskan keragaman ragam hias flora, fauna dan
geometrik
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan penerapan ragam hias flora, fauna dan
geometrik pada bahan tekstil
3. Peserta didik mampu menuangkan ide ke dalam rancangan desain ragam hias
kreasi flora, fauna dan geometrik dan tidak meninggalkan ciri khas ragam hias
4. Peserta didik mampu menerapkan desain ragam hias yang telah dipilih pada
bahan tekstil
5. Peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil karya ragam hias pada bahan
tekstil secara lisan maupun tulisan
D. MATERI PEMBELAJARAN
Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil
1. Pengertian ragam hias
2. Pengertian bahan tekstil
3. Jenis- jenis ragam hias berupa ragam hias flora, fauna dan geometrik
4. Langkah-langkah membuat desain ragam hias
5. Pengertian membatik
6. Bahan, alat dan prosedur membatik
7. Teknik membatik
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Scientific
2. Pembelajaran berbasis masalah (PBL)
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : Contoh gambar ragam hias flora, fauna dan geometrik, buku
paket, LCD, powerpoint, video, alat peraga.
2. Alat dan bahan : Pensil, kertas A4 HVS, lilin, canting, kain mori, pewarna
Tekstil.
Menanya
Mencoba
1) Peserta didik menuangkan ide melalui menggambar desain ragam hias sesuai
kreasi masing-masing individu dengan tidak meninggalkan ciri khas ragam hias
flora, fauna dan geometrik pada kertas buram
2) Peserta didik memilih desain ragam hias yang paling bagus untuk dibuat di
kertas kalkir
3) Peserta didik memindahkan desain ragam hias yang telah dipilih pada bahan
tekstil
Menalar
Membentuk Jejaring
H. EVALUASI PEMBELAJARAN
Teknik : Tes dan Non-Tes
Bentuk : Tes lisan, tulis uraian
Tes unjuk kerja
Non-Tes berupa pengamatan sikap
Instrumen
Tes Tulis uraian
Uraikanlah pertanyaan berikut ini!
1. Unsur-unsur apa saja yang anda ketahui dari gambar ragam hias flora, fauna dan
geometrik?
2. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan menggambar ragam hias flora,
fauna dan geometrik? Uraikan ciri-cirinya.
3. Uraikan langkah-langkah dalam membuat desain ragam hias flora, fauna dan
geometrik dengan teknik batik menurut pendapatmu!
Tes Unjuk Kerja
Tugas: Buatlah sapu tangan dari bahan tekstil dengan motif ragam hias flora, fauna atau
geometrik sesuai objek yang anda amati dengan menggunakan alat, bahan dan teknik
membatik.
Rubrik Penilaian proses : Proses Pembuatan Sapu Tangan dengan Motif Ragam
Hias Flora, Fauna atau Geometrik.
Aspek yang dinilai/skor maksimal Jumlah
skor
Kesesuaian Kelancara Kelengkapan Ketepatan
prosedur n teknik bahan dan waktu
No Nama Peserta didik
peralatan penyelesaian
yang tugas
diperlukan
40 20 20 20 100
Rubrik Penilaian hasil : Hasil desain motif ragam hias flora, fauna atau geometrik.
No Nama Peserta Aspek yang dinilai Jumlah
didik skor
Kerapian Keragaman komposisi Perpaduan finishing
bentuk warna
25 25 20 15 15 100
……………. …………………
NIP. NIP.
4. Teknik
Proses penerapan ragam hias pada bahan tekstil memiliki prosedur yang berbeda.
Teknik sulam, batik, tenun ikat, bordir, dan songket berbeda satu dengan yang lain pada
prosesnya. Berikut ini beberapa prosedur yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
menerapkan ragam hias pada media tekstil. Salah satunya adalah penerapan ragam hias pada
bahan tekstil dengan teknik batik.
Membatik pada hakikatnya sama dengan melukis di atas kain dengan menggunakan canting
sebagai alatnya dan cairan malam sebagai bahan untuk melukisnya.
Pengertian batik adalah memberikan motif pada media dengan proses tutup celup. Batik
memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, seperti : pakaian, penutup tempat tidur, taplak meja, sarung bantal, dan
sebagainya. Secara estetis batik juga bisa dijadikan sebagai hiasan yang menarik seperti:
batik lukis yang bisa di bingkai dan bisa dijadikan perhiasan.
Pengertian batik secara umum adalah pembentukan gambar pada kain dengan menggunakan
teknik tutup celup dengan menggunakan lilin atau malam sebagai perintang dan zat pewarna
pada kain.
b. Jenis Batik
Batik Tulis
Batik tulis adalah batik yang dihasilkan dengan cara menggunakan canting tulis
sebagai alat bantu dalam melekatkan malam pada kain. Perkembangan teknik yang
menghasilkan batik tulis bermutu tinggi di kraton-kraton jawa ditunjang oleh canting tulis
dan kain halus. Ragam hias paling rumit (detail) mampu dicapi oleh canting sesuai dengan
keterampilan pembatik.
Batik Cap
Batik cap yaitu batik yang proses pembatikannya menggunakan canting cap. Canting
cap dibuat dengan lempengan kecil bahan tembaga membentuk corak pada salah satu
permukaannya. Permukaan canting cap menggunakan bahan lempengan tembaga tipis karena
tembaga memiliki sifat lentur dan mudah dibuat pola. Permukaan canting cap tersebut
dirangkaikan dengan struktur plat besi tipis yang kuat. Pada awalnya canting cap hanya
digunakan untuk pola-pola pinggiran, namun kini canting cap juga digunakan untuk
mencetak pola pada seluruh permukaan kain. Hal ini karena dengan cara ini akan
menghasilkan pekerjaan yang lebih efektif dan efisien.
Batik Colek
Batik colek ini kurang lebih sama dengan batik tulis yang menggunakkan canting
sebagai alat perintang warna pada kain. Akan tetapi pada proses pewarnaannya menggunakan
kuas yang di colekkan pada kain.
Pembuatan Desain
Desain ragam hias yang telah dibuat pada kertas dipindahkan pada kain dengan
beberapa cara, yakni dengan menggambar desain langsung pada kain, kemudian
dengan teknik mengeblat menggunakan kertas kalkir ataupun kertas karbon.
Oleh:
Dina Absari Prahawaningtiyas
110251416533