Oleh
Fadhlika Anggun Shary 110251416570
keras )
I. KOMPETENSI INTI
Pertemuan II
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan
dapat:
1. Melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya mengenai ragam hias flora,
fauna, dan geometrik
2. Mengevaluasi hasil sketsa untuk diterapkan pada gerabah
IV. Materi Pembelajaran
Teknik ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya dari bahan keras
V. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Scientific
2. Pembelajaran Berbasis Masalah
VI. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Seni Budaya. Buku Guru.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Seni Budaya. Buku Siswa.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Sumber dari Internet
4. Lingkungan sekitar: Objek benda hidup dan benda mati
VII.Media Pembelajaran
1. Media:
- Contoh karya kriya 3 dimensi
- Powerpoint tentang berbagai jenis karya dengan motif flora, fauna, dan
geometrik
2. Alat dan bahan:
Benda keras karya kriya gerabah, pensil, penghapus, dan cat acrylic.
Mengamati
1. Peserta didik mengamati slide power point yang ditampilkan tentang prosedur
penerapan ragam hias pada gerabah.
Menanya
1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya tentang
membuat karya penerapan ragam hias pada gerabah meliputi alat, bahan,
teknik, prosedur, dan finishing.
Mencoba
1. Peserta didik yang sudah dibagi dalam kelompok masing-masing terdiri dari 4
orang. (pertemuan 1)
2. Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar
kerja.
3. Peserta didik secara individu masing-masing menggambar sketsa ragam hias
dalam kelompok.
Mengasosiasi
1. Menilai kerjasama dan tanggung jawab peserta didik dalam kerja kelompok.
Mengomunikasikan
2. Peserta didik lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi presentasi.
Penilaian
Peduli Sekitar
∑ = Jumlah
Finishing
∑ = Jumlah
∑ = Jumlah
Pemilihan Objek
Pemilihan Teknik
Motivasi Internal
1.
2.
3.
Hasil Penilaian
No. Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
1 Menyiapkan dan memilih alat
dan bahan
2 Membuat sket
3 Pemilihan teknik
4 Melakukan finishing
Jumlah Skor yang Diperoleh
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1. Menyiapkan dan 3. Menyiapakan seluruh alat dan bahan yang
memilih alat dan diperlukan.
bahan 2. Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
1. Tidak menyiapakan seluruh alat dan bahan
yang diperlukan.
2. Memilih dan 3. Dapat memilih dan menggambar pola seni
menggambar pola menganyam yang unik dan kreatif,
didasarkan pada tema yang dipilih.
2. Dapat memilih dan menggambar pola seni
menganyam kurang unik dan kreatif,
didasarkan pada tema yang dipilih.
1. Dapat memilih dan menggambar pola seni
menganyam yang unik dan kreatif,
didasarkan pada tema yang dipilih.
No Indikator Rubrik
3. Memilih teknik 3. Dapat menentukan teknik yang digunakan,
(serta dapat menggunakan dan menerapkan alat
dengan benar).
2. Cukup dapat menentukan teknik yang
digunakan, serta dapat menggunakan dan
kurang dalam menerapkan alat dengan benar.
1. Tidak dapat menentukan teknik yang
digunakan, serta dapat menggunakan dan tidak
dapat menerapkan alat dengan benar.
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai = X4
Skor Maksimum
Lampiran
Pengertian Kriya
2. Ragam Hias
Penempatan ragam hias pada bahan kriya dapat dilakukan pada bidang dua dan
tiga dimensi. Pada bidang dua dimensi, ragam hias dapat dilakukan dengan
menggambar atau melukis permukaan bidangnya. Penerapan ragam hias pada bidang
dua dimensi seperti ragam hias pada ukiran kayu, dilihat pada sisisisi bangunan rumah
adat. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dikembangkan pada benda atau
barang-barang kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias dikerjakan
dengan cara digambar dan diberi warna.
Untuk itu, pertama-tama kita perlu mengetahui bebrapa corak motif dengan
cara mengenal nama, bentuk, dan ciri-ciri motif ukiran tersebut. Pada umumnya motif-
motif ukiran yang ada di Jawa dan Bali selalu menggunakan teknik stilasi dari tumbuh-
tumbuhan, binatang, bahkan manusia.
Berkarya dengan bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar
atau melukis. Mengukir berarti membuat sayatan pada permukaan kayu dengan
menggunakan alat pahat. Kegiatan melukis berarti membuat gambar ragam hias dan
kemudian diberi warna. Kedua teknik ini memiliki prosedur kerja yang berbeda.
Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Kayu
banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan kasar. Mengukir kayu harus
memperhatkan alur seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan
gambar ragam hiasnya.
Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan
aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya peserta didik harus mengenal
terlebih dahulu alat dan bahan serta prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan
kayu memiliki prosedur sebagai berikut: