Anda di halaman 1dari 22

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Oleh
Fadhlika Anggun Shary 110251416570

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SENI DAN DESAIN
Juli 2014
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 21 Malang

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)

Kelas/semester : VIII /Ganjil

Materi Pokok : Berkarya seni rupa 3 dimensi (Teknik ragam hias

flora, fauna dan geometrik pada kriya dari bahan

keras )

Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (6 x 45 menit)

I. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa
ingin tahu, percaya diri, dan motivasi internal, toleransi, pola hidup
sehat, ramah lingkungan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penomena dan kejadian
yang tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis,
membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama dalam sudut
pandang/teori.
II. KOMPETENSI DASAR

KI Kompetensi Dasar Indikator yang dicapai


1 1.1 Menerima, menanggapi dan 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah
menghargai keragaman dan berkarya sebagai bentuk rasa
keunikan karya seni rupa syukur terhadap anugerah Tuhan
daerah sebagai bentuk rasa 1.1.2 Mendeskripsikan tentang fakta
syukur terhadap anugerah berbagai jenis karya seni rupa 3
Tuhan dimensi sebagai wujud rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa
1.1.3 Menggunakan alat dan bahan
dengan efektif dan efisien
1.1.4 Memperlakukan karya sebagai
sikap peghayatan serta bangga
terhadap ciptaan Tuhan
2 II.3Menunjukkan sikap percaya Percaya Diri
diri, motivasi internal, dan a. Tidak mencontek saat mengerjakan
kepedulian terhadap tugas/tidak melakukan plagiat.
lingkungan dalam berkarya b. Selalu memiliki gagasan atau
seni pendapat sendiri dengan alasan yang
benar.
Peduli terhadap Lingkungan
a. Peduli terhadap lingkungan sekitar
saat kegiatan berkesenian
berlangsung / tidak membuat
kegaduhan dalam kelas
b. Menghindari perbuatan yang
menimbulkan masalah dalam kelas
berkesenian
c. Tidak mengganggu teman saat
berkarya
d. Menjaga kerukunan kelas
3 3.3 Memahami konsep dan 3.3.1 Mengidentifikasi konsep dan
prosedur penerapan ragam prosedur dalam penerapan ragam
hias flora, fauna dan hias flora, fauna, dan geometrik
geometrik pada kriya dari pada kriya dari bahan keras
bahan keras dengan berbagai dengan berbagai teknik
teknik 3.3.2 Mendeskripsikan konsep dan
prosedur dalam penerapan ragam
hias flora, fauna, dan geometrik
pada kriya dari bahan keras
dengan berbagai teknik

4 4.3 Menerapkan ragam hias flora,


fauna dan geometrik pada 4.3.1 Memilih media ungkap dalam
kriya dari bahan keras dengan menerapakan ragam hias flora,
berbagai teknik fauna dan geometrik
4.3.2 Membuat sket flora, fauna, dan
geometrik pada kertas
4.3.3 Menentukan komposisi dalam
menggambar ragam hias flora,
fauna, dan alam benda.
4.3.4 Menggunakan alat sesuai
prosedur
4.3.5 Membuat gambar ragam hias
flora, fauna, dan geometrik.

III. Tujuan Pembelajaran :

Pertemuan II
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan
dapat:
1. Melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya mengenai ragam hias flora,
fauna, dan geometrik
2. Mengevaluasi hasil sketsa untuk diterapkan pada gerabah
IV. Materi Pembelajaran
Teknik ragam hias flora, fauna dan geometrik pada kriya dari bahan keras

V. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Scientific
2. Pembelajaran Berbasis Masalah
VI. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Seni Budaya. Buku Guru.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Seni Budaya. Buku Siswa.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Sumber dari Internet
4. Lingkungan sekitar: Objek benda hidup dan benda mati
VII.Media Pembelajaran
1. Media:
- Contoh karya kriya 3 dimensi
- Powerpoint tentang berbagai jenis karya dengan motif flora, fauna, dan
geometrik
2. Alat dan bahan:
Benda keras karya kriya gerabah, pensil, penghapus, dan cat acrylic.

VIII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


(Pertemuan 2 : 2 x 45 menit)
Pendahuluan (20 menit)
1. Apersepsi (guru bertanya “Apakah peserta didik masih ingat dengan materi
sebelumnya”)
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi.

Kegiatan Inti (60 menit)

Mengamati

1. Peserta didik mengamati slide power point yang ditampilkan tentang prosedur
penerapan ragam hias pada gerabah.

Menanya
1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertanya tentang
membuat karya penerapan ragam hias pada gerabah meliputi alat, bahan,
teknik, prosedur, dan finishing.

Mencoba

1. Peserta didik yang sudah dibagi dalam kelompok masing-masing terdiri dari 4
orang. (pertemuan 1)
2. Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar
kerja.
3. Peserta didik secara individu masing-masing menggambar sketsa ragam hias
dalam kelompok.

Mengasosiasi
1. Menilai kerjasama dan tanggung jawab peserta didik dalam kerja kelompok.

2. Menilai keterampilan menggambar sketsa ragam hias, serta kejujuran dan


ketelitian dalam proses berkarya dalam kelompok.

Mengomunikasikan

1. Dua peserta didik dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karya


yang telah dibuat didepan kelas.

2. Peserta didik lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi presentasi.

3. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi masing-masing kelompok dengan


perbaikan dan penyempurnaan hasil diskusi.

4. Menilai kemampuan, menyaji dan menalar, serta komunikasi.

Penutup (15 menit)


1. Bersama peserta didik menyimpulkan kembali hasil praktik dan mengingatkan
pentingnya ketelitian dan keuletan dalam berkarya, serta menyajikan, mengolah,
menganalisis dan bekerjasama dalam kegiatan bekerja kelompok.

2. Memberikan tugas baca untuk materi selanjutnya.

Penilaian

Materi : Berkarya seni rupa 3 dimensi

Sikap Pengetahuan Keterampilan Skor Nilai


Total
Deskripsi Konsep
Percaya Diri

Peduli Sekitar
∑ = Jumlah

Tahapan dan Teknik

Finishing
∑ = Jumlah
∑ = Jumlah
Pemilihan Objek

Pemilihan Teknik
Motivasi Internal

No Nama Media Ungkap


.

1.

2.

3.

1. Rubrik Penilaian Sikap


No. Indikator Instrument
1. Percaya Diri 4 = Selalu percaya atas jawaban dari dirinya
sendiri, tidak mencontek saat mengerjakan
tugas/tidak melakukan plagiat.
3 = Sering Selalu percaya atas jawaban dari
dirinya sendiri, tidak mencontek saat
mengerjakan tugas/tidak melakukan plagiat.
2 = Kadang-kadang Selalu percaya atas jawaban
dari dirinya sendiri, tidak mencontek saat
mengerjakan tugas/tidak melakukan plagiat.
1 = Tidak pernah Selalu percaya atas jawaban
dari dirinya sendiri, tidak mencontek saat
mengerjakan tugas/tidak melakukan plagiat.

3. Peduli terhadap 4 = Selalu menciptakan ketertiban kelas, tidak


Lingkungan Sekitar membuat masalah, dan kegaduhan dalam
kelas.
3 = Sering menciptakan ketertiban kelas, tidak
membuat masalah, dan kegaduhan dalam kelas.
2 = Kadang-kadang menciptakan ketertiban
kelas, tidak membuat masalah, dan kegaduhan
dalam kelas.
1 = Tidak pernah menciptakan ketertiban kelas,
tidak membuat masalah, dan kegaduhan dalam
kelas.

2. Rubrik Penilaian Pengetahuan


No. Indikator Instrument
1. Deskripsi Konsep 8 - 10 = Dapat mendeskripsikan konsep
penerapan raga hias flora, fauna dan geometrik
pada benda keras yang sangat lengkap dan dapat
mempresentasikan dengan benar.
5 – 7 = Cukup mendeskripsikan konsep
penerapan raga hias flora, fauna dan geometrik
pada benda keras yang sangat lengkap dan dapat
mempresentasikan dengan benar.
1 – 4 = Kurang mendeskripsikan konsep
penerapan raga hias flora, fauna dan geometrik
pada benda keras yang sangat lengkap dan dapat
mempresentasikan dengan benar.
2. Tahapan dan Teknik 8 - 10 = Dapat menjelaskan tentang tahapan
dalam menerapkan ragam hias flora, fauna, dan
geometrik, serta mendeskripsikan berbagai macam
teknik dalam penerapannya
5 – 7 = Cukup dapat menjelaskan tentang tahapan
dalam menerapkan ragam hias flora, fauna, dan
geometrik, serta mendeskripsikan berbagai macam
teknik dalam penerapannya
1 – 4 = Tidak dapat menjelaskan tentang tahapan
dalam menerapkan ragam hias flora, fauna, dan
geometrik, serta mendeskripsikan berbagai macam
teknik dalam penerapannya

3. Media Ungkap 8 - 10 = Dapat menyebutkan, menjelaskan,


menunjukkan dan mendeskripsikan fungsi dari
masing-masing media ungkap yang digunakan.
5 – 7 = Cukup dapat menyebutkan, menjelaskan,
menunjukkan dan mendeskripsikan fungsi dari
masing-masing media ungkap yang digunakan
1 – 4 = Tidak dapat menyebutkan, menjelaskan,
menunjukkan dan mendeskripsikan fungsi dari
masing-masing media ungkap yang digunakan.

3. Rubrik Penilaian Keterampilan

No. Indikator Instrument


1. Pemilihan Objek 11 – 15 = Dapat memilih objek benda kriya keras
dengan menerapkan motif flora, fauna, dan
geometrik yang unik dan kreatif, didasarkan pada
tema yang dipilih.
6 – 10 = Cukup daapat memilih objek gambar
teknik yang unik dan kreatif, didasarkan tema
yang dipilih.
1 – 5 = Tidak dapat memilih objek gambar
teknik yang unik dan kreatif, didasarkan pada
tema yang dipilih.
2. Pemilihan Teknik 11 – 15 = Dapat menentukan teknik yang
digunakan , serta dapat menggunakan dan
menerapkan alat dengan benar.
6 – 10 = Cukup dapat menentukan teknik yang
digunakan, serta dapat menggunakan dan
menerapkan alat dengan benar.
1 – 5 = Tidak dapat menentukan teknik yang
digunakan, serta dapat menggunakan dan
menerapkan alat dengan benar.
3. Finishing 8 - 10 = Dapat membuat produk akhir yang
sesuai dengan tahapan, teknik, dan pemilihan
tema yang unik dan kreatif.
5 – 7 = Kurang dapat membuat produk akhir
yang sesuai dengan tahapan, teknik, dan
pemilihan tema yang unik dan kreatif.
1 – 4 = Tidak dapat membuat produk akhir yang
sesuai dengan tahapan, teknik, dan pemilihan
tema yang unik dan kreatif.
InstrumenTes Praktik

Materi : Menerapkan ragam hias pada kriya

Hasil Penilaian
No. Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
1 Menyiapkan dan memilih alat
dan bahan
2 Membuat sket
3 Pemilihan teknik
4 Melakukan finishing
Jumlah Skor yang Diperoleh

Rubrik Penilaian

No Indikator Rubrik
1. Menyiapkan dan 3. Menyiapakan seluruh alat dan bahan yang
memilih alat dan diperlukan.
bahan 2. Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
1. Tidak menyiapakan seluruh alat dan bahan
yang diperlukan.
2. Memilih dan 3. Dapat memilih dan menggambar pola seni
menggambar pola menganyam yang unik dan kreatif,
didasarkan pada tema yang dipilih.
2. Dapat memilih dan menggambar pola seni
menganyam kurang unik dan kreatif,
didasarkan pada tema yang dipilih.
1. Dapat memilih dan menggambar pola seni
menganyam yang unik dan kreatif,
didasarkan pada tema yang dipilih.
No Indikator Rubrik
3. Memilih teknik 3. Dapat menentukan teknik yang digunakan,
(serta dapat menggunakan dan menerapkan alat
dengan benar).
2. Cukup dapat menentukan teknik yang
digunakan, serta dapat menggunakan dan
kurang dalam menerapkan alat dengan benar.
1. Tidak dapat menentukan teknik yang
digunakan, serta dapat menggunakan dan tidak
dapat menerapkan alat dengan benar.

4. Melakukan 3. Dapat membuat produk yang sesuai dengan


finishing prinsip, sketsa, dan unsur seni rupa.
2. Kurang dapat membuat produk yang sesuai
dengan prinsip, sketsa, dan unsur seni rupa.
1. Tidak dapat membuat produk yang sesuai
dengan prinsip, sketsa, dan unsur seni rupa.

Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor yang Diperoleh
Nilai = X4
Skor Maksimum

Rentang Kompetensi Penilaian

No. Nilai Predikat Nilai Sikap


1 91 – 100 A
2 81 – 90 A- SANGAT BAIK
3 71 – 80 B+
4 61 – 70 B BAIK
5 51 – 60 B-
6 41 – 50 C+
7 31 – 40 C CUKUP
8 21 – 30 C-
9 11 – 20 D
10 1 – 10 D- KURANG

Lampiran

Pengertian Kriya

Seni Kriya adalah Bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan,


keterampilan dan kreatifitas berkarya rupa, yang bertolak dari pendekatan medium,
kepekaan estetik, kebutuhan keseharian (utiliatrian) dan mengandalkan keterampilan
manual. Seni kriya juga adalah merupakan salah satu dari karya senirupa terapan yang
proses pembuatannya lebih mengutamakan fungsi dan kegunaan.
Seni kriya (seni kerajinan tangan, handycraft) dapat diartikan, suatu
bentuk/karya yang dikerjakan secara manual atau dibantu dengan alat lain sebagai
benda yang berguna bagi kepentingan manusia.
Hasil karya kriya diutamakan mengandung nilai keunikan konseptual, tema,
imajinatif, emosional dan inderawi (visual, tactile, olfactory). Kriya juga merupakan
metoda berkarya sekaligus mendesain produk yang mengutamakan nilai kualitas
estetika, fungsional, keunikan, tema, makna dan pesan filosofis.
Penciptaan karya seni kriya tidak hanya didasarkan pada aspek fungsionalnya
(kebutuhan fisik) saja, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan terhadap keindahan
(kebutuhan emosional). Dalam perkembangannya, karya seni kriya selalu identik
dengan seni kerajinan. Hal ini disebabkan pembuatan karya seni kriya yang tidak lepas
dari pengerjaan tangan (hand made) dan memiliki aspek fungsional.

2. Ragam Hias

Penempatan ragam hias pada bahan kriya dapat dilakukan pada bidang dua dan
tiga dimensi. Pada bidang dua dimensi, ragam hias dapat dilakukan dengan
menggambar atau melukis permukaan bidangnya. Penerapan ragam hias pada bidang
dua dimensi seperti ragam hias pada ukiran kayu, dilihat pada sisisisi bangunan rumah
adat. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dikembangkan pada benda atau
barang-barang kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias dikerjakan
dengan cara digambar dan diberi warna.

Gambar motif geometrik


Gambar motif geometrik

Gambar motif flora

Gambar motif fauna


1. Jenis-Jenis Motif Hias Ornamen
Pada dasarnya ragam hias dibedakan menjadi dua motif, yaitu motif geometris,
motif non geometris (motif naturalis). Motif geometris seperti: pilin ganda, tumpal,
meander, swastika dan kawung. Motif non geometris (motif naturalis) berupa: manusia,
binatang, tumbuhan, air, api, awan, batu, gunung, matahari dll.
2. Mengenal Motif-Motif Ukiran Tradisional Jawa
Motif ukiran tradisional yang ada di Jawa sangat beraneka ragam coraknya,
sehingga untuk mengenal satu persatu motif tersebut sangat sulit apabila kita tidak
mengetahui pola dasarnya.

Untuk itu, pertama-tama kita perlu mengetahui bebrapa corak motif dengan
cara mengenal nama, bentuk, dan ciri-ciri motif ukiran tersebut. Pada umumnya motif-
motif ukiran yang ada di Jawa dan Bali selalu menggunakan teknik stilasi dari tumbuh-
tumbuhan, binatang, bahkan manusia.

Nama-nama motif ukiran tradisional tersebut ada hubungannya dengan nama


kerajaan yang pernah berkuasa di saerah saat itu. Adapun nama-nama motif ukiran
yang dimaksud adalah Motif Pajajaran, Motif Mataram, Motif Majapahit dan Motif
Bali.

Contoh-contoh gambar motif ukiran

Dalam perkembangannya berikutnya, motif-motif kerajaan tadi lebih bersifat


kedaerahan, sehingga dikenal seperti: Motif Jepara, Motif Cirebon, Motif Madura,
Motif Surakarta, Motif Yogyakarta, Motif Pekalongan dan Motif Semarang.
Corak Motif kedaerahan inipun dalam perkembangannya tidak selalu
mengikuti pola sudah ada.

Hal ini tentunya sejalan dengan perkembangan masyarakat di masing-masing


daerah, sehingga kreasi lain bermunculan. Motif-motif yang dimaksud antara lain: Motif
teratai, motif awan, motif karang, motif bunga cengkih, motif bunga, buah dll.
3. Teknik Berkarya Bahan Kriya

Berkarya dengan bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar
atau melukis. Mengukir berarti membuat sayatan pada permukaan kayu dengan
menggunakan alat pahat. Kegiatan melukis berarti membuat gambar ragam hias dan
kemudian diberi warna. Kedua teknik ini memiliki prosedur kerja yang berbeda.

a. Menggambar Ragam Hias Melukis

Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan. Kayu
banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan kasar. Mengukir kayu harus
memperhatkan alur seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan
gambar ragam hiasnya.
Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan
aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya peserta didik harus mengenal
terlebih dahulu alat dan bahan serta prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan
kayu memiliki prosedur sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran,


2. Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya,
3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu,
4. Memberikan warna pada hasil gambar.
Alat utama untuk mengukir ada dua jenis mata pahat. Pertama yaitu, mata pahat
mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan
bentuk ragam hias yang akan diukir. Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan
mengukir umumnya terbuat dari kayu meskipun ada juga yang menggunakan palu besi,
dan batu.

Contoh gambar kriya gerabah

Gambar motif geometrik

Anda mungkin juga menyukai