Anda di halaman 1dari 30

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL PENGELOLAAN DAN


PELAYANAN SEDIAAN FARMASI

DI

APOTEK
YUSUMA
FARMA

Disusun oleh :

apt. Anggita Fauziah, S.Farm


2023
HALAMAN PERSETUJUAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGELOLAAN DAN PELAYANAN
SEDIAAN FARMASI

DI

APOTEK YUSUMA
FARMA

Untuk menjamin terlaksanaannya praktik kefarmasian di


fasilitas pelayanan kefarmasian berdasarkan peraturan
perundangan serta Standar Profesi Ikatan Apoteker Indonesia

Disusun oleh,

(apt. Anggita Fauziah, S.Farm)


Apoteker Penanggungjawab
Apotek
Apotek Yusuma Farma STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany PELAYANAN RESEP DI APOTEK
Regency Ciparay RT/003
No Revisi : - Halaman : 1/2
RW/003 Desa Godog
Kec. Karangpawiran
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pelayanan resep di Apotek merupakan suatu proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan
nonteknis yang harus dikerjakan mulai dari penerimaan resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien.

2. Tujuan
Sebagai pedoman kerja unit Apotek dalam melakukan kegiatan pelayanan dengan resep
dokter

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

4. Prosedur
A. Pengkajian Resep
a. Memeriksa keabsahan resep, meliputi nama dan alamat dokter, no SIP, serta tanda
tangan / paraf dokter.
b. Memeriksa kelengkapan resep, meliputi tanggal resep, nama dan alamat pasien,
umur serta berat badan.
c. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk sediaan, dosis, kekuatan,
cara dan lama pemberian obat.
d. Mengkaji aspek klinik yaitu adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis,
durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya).
e. Mengkonsultasikan kepada dokter penulis resep tentang masalah resep apabila
diperlukan atau adanya ketidaksesuaian.

B. Dispensing
a. Menyiapkan sediaan farmasi sesuai dengan permintaan pada resep.
b. Mengambil obat yang tertera pada resep.
c. Pastikan kebenaran nama, kekuatan dosis dan jumlah obat sesuai dengan yang tertera
pada resep.
d. Untuk resep racikan, hitung dahulu jumlah obat yang dibutuhkan, pastikan kebenaran
nama, kekuatan dosis dan jumlah obat setelah itu lakukan peracikan sesuai yang
diminta pada resep.
e. Menyiapkan etiket.
f. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan permintaan pada
resep.
g. Pemberian harga

C. Penyerahan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Farmasi


a. Sebelum diserahkan, dilakukan pemeriksaan sekali lagi untuk memastikan obat dan
etiket yang diberikan telah sesuai dengan resep.
b. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
c. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
d. Obat diserahkan kepada pasien disertai pemberian informasi obat terkait cara
penggunaan obat, manfaat obat, makanan dan minuman yang harus dihindari,
kemungkinan efek samping, cara penyimpanan obat, dll.
e. Obat diserahkan dengan cara yang baik dan pastikan yang menerima obat adalah
pasien dan keluarganya.
f. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker jika
diperlukan.
g. Resep yang sudah dikerjakan kemudian disimpan sebagai dokumentasi.
Resep Datang

Skrining Resep

Resep Diberi Harga

Pasien Tidak Setuju Pasien Setuju

Diajukan obat alternatif dengan


jenis, jumlah, jumlah item dan
harga sesuai ke ampuan pasien

Pasien Setuju

Penyiapan/ Peracikan Obat

Pemeriksaan Akhir

Penyerahan Obat

Pemberian Konseling, informasi,


Edukasi

Monitoring Penggunaan Obat

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
PELAYANAN OTC (Over The Counter)
Ciparay RT/003 RW/003 Desa
Godog Kec. Karangpawiran No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pelayanan OTC di Apotek merupakan suatu proses kegiatan pelayanan pembelian obat yang
dapat dibeli tanpa resep dokter yang terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.

2. Tujuan
Sebagai pedoman kerja unit Apotek dalam melakukan pelayanan distribusi obat untuk
mendukung pelayanan yang bermutu untuk mencapai kepuasan pelanggan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

4. Prosedur
4.1 Memberikan sambutan dan bertanya tentang maksud kedatangan pasien.
4.2 Memberikan obat OTC yang diminta pasien jika pasien datang untuk membeli obat yang
diinginkannya.
4.3 Memberikan rekomendasi obat OTC jika pasien datang bertanya mengenai rekomendasi
obat yang dibutuhkannya.
4.4 Jika pasien membutuhkan obat yang belum dikenalnya, lakukan wawancara, berikan
informasi, serta alternatif pilihan obatnya.
4.5 Setelah disepakati bersama, pasien dipersilahkan melakukan pembayaran di Kasir.
4.6 Obat yang dikehendaki pasien dimasukan ke dalam pengemas dan diserahkan kepada
pasien dengan disertai KIE.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PELAYANAN OWA (Obat Wajib Apotek)
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pelayanan OWA di Apotek merupakan suatu proses kegiatan pelayanan pembelian obat keras
yang dapat diserahkan oleh Apoteker di Apotek tanpa resep dokter.

2. Tujuan
Sebagai pedoman kerja unit Apotek dalam melakukan pelayanan distribusi obat untuk
mendukung pelayanan yang bermutu untuk mencapai kepuasan pelanggan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

4. Prosedur
4.1 Memberikan sambutan dan bertanya tentang maksud kedatangan pasien.
4.2 Apoteker melakukan wawancara dengan pasien.
4.3 Apoteker melakukan assesment dan memberikan alternative pengobatan dengan
mempertimbangkan tepat obat, tepat golongan, tepat dosis, tepat waktu dan waspada
efek samping obat.
4.4 Setelah disepakati, pasien dipersilahkan melakukan pembayaran di Kasir.
4.5 Apoteker menyerahkan obat kepada pasien dengan disertai KIE terkait OWA yang
diberikan.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa
PERENCANAAN OBAT
Godog Kec. Karangpawiran No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan seleksi sediaan farmasi untuk menentukan
kesesuaian dengan jumlah, jenis dan waktu yang tepat, yang akan dipesan kepada Pedagang
Besar Farmasi (PBF) untuk kebutuhan jangka waktu tertentu

2. Tujuan
Dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan dan
menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di sarana pelayanan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

4. Prosedur
4.1 Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan daya beli masyarakat serta
kebiasaan masyarakat setempat.
4.2 Melakukan rekap penggunaan obat setiap bulan
4.3 Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan diadakan
4.4 Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk
menjamin keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang diadakan memenuhi persyaratan mutu.
4.5 Menyusun prakiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
dan prakiraan pembelian ke masing-masing distributor serta frekuensi pengadaan
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa
PENGADAAN / PEMESANAN SEDIAAN
Godog Kec. Karangpawiran FARMASI
Garut No Revisi : - Halaman : 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan.

2. Tujuan
Dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan dan
menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di sarana pelayanan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

4. Prosedur
4.1 Pemesanan obat dilakukan pada PBF resmi dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
4.2 Dalam menetapkan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan selalu
dengan pertimbangan penggunaan obat, harga dan ketersediaan anggaran atau
disesuaikan dengan kebutuhan obat di apotek.
4.3 Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2, lembar yang asli diberikan
kepada sales sedang salinannya disimpan sebagai arsip.
4.4 Untuk pesanan Psikotropik dan Narkotika menggunakan form khusus
4.5 Pengadaan Obat Dilakukan setiap minggu (sesuaikan dengan kondisi apotek).
4.6 SP ditandatangani oleh Apoteker dan diberikan kepada sales.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Penerimaan Sediaan Farmasi merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima.

2. Tujuan
Dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

4. Prosedur
4.1 Memeriksa keabsahan faktur meliputi nama dan alamat PBF serta tanda tangan
penanggung jawab dan stempel PBF.
4.2 Mencocokkan faktur dengan obat yang datang melliputi jenis dan jumlah serta no batch
sediaan.
4.3 Memeriksa kondisi fisik obat meliputi kondisi wadah dan sediaan serta tanggal
kadaluarsa. Bila tidak sesuai maka obat dikembalikan dan minta diganti.
4.4 Setelah selesai diperiksa, faktur ditandatangani dan diberi tanggal serta distempel.
4.5 Faktur yang asli diserahkan kepada sales sedang salinan faktur disimpan oleh apotek
sebagai arsip.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP : 01 Desember apt. Anggita Fauziah, S.Farm
2022

1. Pengertian
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan menempatkan obat-obatan yang
diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat
merusak mutu obat.

2. Tujuan
Dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

4. Prosedur
4.1 Mencatat jumlah dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
yang diterima di dalam kartu stok.
4.2 Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang diterima pada rak yang
sesuai berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan, secara alphabetis .
4.3 Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan harus mengikuti prinsip
FIFO (pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO (pertama kadaluwarsa-pertama keluar).
4.4 Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan.
4.5 Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan pada kartu stok dan memberi garis dengan warna merah di bawah jumlah
penerimaan dan pengeluaran dan dibubuhi paraf petugas di setiap akhir bulan.
4.6 Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk menyimpan komoditi yang
rusak atau kadaluwarsa.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pemusnahan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan yang tidak terpakai
karena kadaluwarsa, rusak, ataupun mutunya sudah tidak memenuhi standar.

2. Tujuan
Melindungi massyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan obat yang tidak
memenuhi persyaratan mutu keamanan dan kemanfaatan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

4. Prosedur
4.1 Melakukan inventarisasi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang akan
dimusnahkan.
4.2 Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan).
4.3 Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan.
4.4 Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan.
4.5 Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang
sekurang-kurangnya memuat :
 Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan.
 Nama dan jumlah sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang dimusnahkan.
 Nama Apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan.
 Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan.
4.6 Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang
ditanda tangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PENGENDALIAN SEDIAAN FARMASI
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pengendalian merupakan cara untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai
kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau pengadaan, penyimpanan
dan pengeluaran.

2. Tujuan
Menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa,
kehilangan serta pengembalian pesanan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

4. Prosedur
4.1 Melakukan pencatatan pada kartu stok obat yang berisi nama obat, jumlah pemasukan
dan pengaluaran, sisa persediaan serta tanggal kadaluarsa obat.
4.2 Melakukan stok opname setiap bulan.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PELAPORAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pelaporan SIPNAP adalah sistem pelaporan narkotika dan psikotropika yang dilakukan
secara online setiap bulannya.

2. Tujuan
Pencatatan penggunaan narkotika dan psikotropika yang berasal dari resep dokter setiap
bulan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

4. Prosedur
4.1 Memisahkan resep yang mengandung obat golongan psikotropik dan narkotik.
4.2 Memberikan tanda garis bawah pada item obat dengan warna biru untuk obat
psikotropik dan warna merah untuk obat narkotik.
4.3 Mencatat nama pasien, alamat pasien, nama dokter, alamat dokter, jumlah obat
kedalam buku pelaporan psikotropik dan narkotik tiap selesai melakukan pelayanan
resep.
4.4 Merekap pelaporan dalam satu bulan pengeluaran dan penerimaan obat golongan
psikotropik dan narkotik.
4.5 Mengirimkan hasil pelaporan kepada BPPOM setempat dan meng input laporan pada
sitem SIPNAP.
Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PENGARSIPAN RESEP
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pengarsipan resep adalah penyimpanan resep dan copy resep yang telah dilayani di Apotek.

2. Tujuan
Sebagai dokumentasi agar resep tersimpan dengan rapi, memudahkan pencarian kembali
resep bila sewaktu-waktu dibutuhkan. .

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

4. Prosedur
4.1 Resep yang datang dikumpulkan setiap harinya.
4.2 Resep yang mengandung psikotropik maupun narkotika dipisahkan.
4.3 Resep disimpan dengan rapi diurutkan berdasarkan waktu datangnya resep.
4.4 Jangka waktu penyimpanan resep adalah 5 tahun.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PENGARSIPAN FAKTUR
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pengarsipan faktur adalah penyimpanan faktur yang telah diterima oleh pihak Apotek dari
PBF.

2. Tujuan
Sebagai dokumentasi agar faktur tersimpan dengan rapi, memudahkan pencarian kembali
faktur bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

4. Prosedur
4.1 Copy faktur barang datang dikelompokan sesuai dengan nama supplier nya.
4.2 Copy faktur diurutkan berdasarkan abjad supplier, dan urut tanggal faktur.
4.3 Arsipkan setiap hari dan dibendel setiap bulannya.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany KONSELING
Regency Ciparay RT/003
RW/003 Desa Godog No Revisi : - Halaman : 1/1
Kec. Karangpawiran
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan pasien/keluarga untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi
perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
pasien.

2. Tujuan
Dibuat untuk melakukan kegiatan konseling sesuai dengan kondisi pasien.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

4. Prosedur
4.1 Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien.
4.2 Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode open-ended question :
 Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini ?
 Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian ?
 Apa yang diharapkan dokter dalam pengobatan ini ?
4.3 Menggali informasi lebih lanjut kepada pasien untuk mengeskplorasi masalah
penggunaan obat.
4.4 Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat.
4.5 Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu (inhaler,
insulin, dll).
4.6 Melakukan verifikasi akhir meliputi :
 Mengecek pemahaman pasien.
 Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara
penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.
4.7 Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PELAPORAN KEUANGAN APOTEK
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pelaporan laba rugi adalah laporan mengenai pendapatan dan beban-beban suatu
perusahaan selama periode tertentu.

2. Tujuan
Sebagai evaluasi kinerja masalah perusahaan, memberikan dasar untuk kinerja masa depan,
membantu nilai resiko/ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek

4. Prosedur
4.1 Setiap pemasukan dari resep maupun non resep dan pengeluaran dicatat setiap harinnya.
4.2 Dilakukan laporan keuangan setiap bulannya untuk mengetahui keuntungan maupun
kerugian apotek.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa MONITORING SUHU LEMARI
Godog Kec. Karangpawiran PENDINGIN
Garut No Revisi : - Halaman : 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Monitoring suhu merupakan pemeriksaan suhu menggunakan termometer pada periode
waktu tertentu.

2. Tujuan
Sebagai pengendalian untuk menjamin terjaganya mutu dan keamanan sediaan farmasi.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

4. Prosedur
4.1 Periksa temperatur lemari pendingin secara harian dan mencatat temperatur pada waktu
yang berbeda (pagi dan sore).
4.2 Lakukan pemeliharaan lemari pendingin secara periodik.
4.3 Jaga agar sediaan farmasi tidak terpapar dengan temperatur yang tidak sesuai dan
terlindung dengan baik dari cahaya dan kelembapan.
4.4 Jaga suhu lemari pendingin antara 2-8⁰C.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh apoteker dalam
pemberian informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat bebas dan herbal.

2. Tujuan
Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien, masyarakat ataupun profesi
kesehatan lain, dan sebagai penunjang terapi obat yang rasional.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek.

4. Prosedur
4.1 Memberikan informasi kepada pasien atau masyarakat berdasarkan resep atau kondisi
kesehatan pasien secara lisan maupun tulisan.
4.2 Menjawab pertanyaan dari pasien maupun profesi kesehatan lain baik lisan maupun tulisan.
4.3 Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untuk memberikan
informasi kepada pasien atau profesi kesehatan lain.
4.4 Hal-hal yang perlu disampaikan diantaranya :
 Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
 Cara, waktu dan frekuensi penggunaan obat
 Cara penggunaan peralatan kesehatan dan rute penggunaan obat tertentu
 Peringatan dan kemungkinan efek samping, serta cara penanganan jika terjadi efek
samping
 Tata cara penyimpanan obat
 Pentingnya kepatuhan pasien
4.5 Melakukan verifikasi akhir dan memastikan kepahaman pasien akan informasi obat yang
diberikan.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH
Ciparay RT/003 RW/003 Desa (HOME PHARMACY CARE)
Godog Kec. Karangpawiran
Garut No Revisi : - Halaman : 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pelayanan kefarmasian di rumah yaitu pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan
rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis
lainnya.

2. Tujuan
Sebagai penunjang tercapainya keberhasilan terapi obat pada kondisi pasien tertentu.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek.

4. Prosedur
4.1 Melakukan penilaian atau pencarian masalah yang berhubungan dengan pengobatan.
4.2 Dilakukan penilaian pasien yang memerlukan home pharmacy care.
4.3 Identifikasi kepatuhan pasien.
4.4 Pendampingan pengelolaan obat atau alat kesehatan di rumah, misalnya cara pemakaian
obat asma, penyimpanan insulin, dll.
4.5 Konsultasi masalah obat atau kesehatan secara umum.
4.6 Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan obat.
4.7 Dokumentasikan pelaksanaan pelayanan kefarmasian di rumah yang telah dilakukan.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
Regency Ciparay RT/003
RW/003 Desa Godog No Revisi : - Halaman : 1/1
Kec. Karangpawiran
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pemantauan terapi obat merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien
mendapatkan terapi obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan
meminimalkan efek samping.

2. Tujuan
Sebagai penilaian keberhasilan terapi obat pada pasien yaitu memastikan pencapaian efek
terapi dan meminimalkan efek yang tidak dikehendaki.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek.

4. Prosedur
4.1 Memilih pasien yang memenuhi kriteria.
4.2 Mengambil data yang dibutuhkan yaitu riwayat pengobatan pasien yang terdiri dari
riwayat penyakit, riwayat penggunaan obat dan riwayat alergi melalui wawancara dengan
pasien atau keluarga pasien atau tenaga kesehatan lain.
4.3 Melakukan identifikasi masalah terkait obat, antara lain adanya indikasi tetapi tidak
diterapi, pemberian obat tanpa indikasi, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis terlalu
tinggi, dosis terlalu rendah, terjadinya reaksi obat yang tidak diinginkan atau terjadinya
interaksi obat.
4.4 Apoteker menentukan prioritas masalah sesuai kondisi pasien dan menentukan apakah
masalah tersebut sudah atau berpotensi akan terjadi.
4.5 Memberikan rekomendasi atau rencana tindak lanjut yang berisi rencana pemantauan
dengan tujuan memastikan pencapaian efek terapi dan meminimalkan efek yang tidak
dikehendaki.
4.6 Hasil identifikasi masalah terkait obat dan rekomendasi yang telah dibuat oleh Apoteker
harus dikomunikasikan dengan tenaga kesehatan terkait untuk mengoptimalkan tujuan
terapi.
4.7 Melakukan dokumentasi pelaksanaan pemantauan terapi Obat.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa MONITORING EFEK SAMPING OBAT
Godog Kec. Karangpawiran (MESO)
Garut No Revisi : - Halaman : 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Monitoring efek samping obat merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap
obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan
pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis, dan terapi atau memodifikasi fungsi
fisiologis.

2. Tujuan
Sebagai pedoman pemantauan efek samping obat sedini mungkin terutama yang berat,
tidak dikenal dan frekuensinya jarang dan menjaga agar efek samping yang terjadi tidak
datang lagi pada pasien yang yang bersangkutan maupun pasien lain.

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek.

4. Prosedur
4.1 Adanya keluhan dari pasien tentang efek samping obat.
4.2 Menanyakan riwayat alergi sebelumnya.
4.3 Meminta obat yg diminum dan mencocokan dengan catatan pengobatan pasien bila ada.
4.4 Memastikan keluhan yg dilaporkan terjadi karena efek samping obat.
4.5 Menentukan kemungkinan jenis obat yang menjadi penyebab alergi.
4.6 Memberi informasi kepada pasien tentang jenis obat yang menyebabkan alergi untuk
diingat pasien.
4.7 Memberitahukan agar pasien menghentikan obat yg menyebabkan alergi.
4.8 Mencatat identitas pasien dan efek yang terjadi pada formulir Monitoring Efek Samping
Obat (MESO).

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany
PEMUSNAHAN RESEP
Regency Ciparay RT/003
RW/003 Desa Godog No Revisi : - Halaman : 1/2
Kec. Karangpawiran
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pemusnahan resep merupakan proses memusnahkan resep yang telah melampau 3 tahun
atau lebih, agar tetap terjamin kerahasiaannya
2. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pemusnahan resep yang telah disimpan 3
(tiga) tahun atau lebih

3. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker dibantu oleh personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan
pemusnahan resep.

4. PROSEDUR
4.1 Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi
- Alat Kesehatan).
4.2 Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan
4.3 Menyiapkan tempat pemusnahan
4.4 Tata cara pemusnahan :
 Resep narkotika dihitung jumlahnya
 Resep lain ditimbang
 Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar.
4.5 Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-kurangnya memuat:
 Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep
 Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan
 Nama Apoteker pelaksana pemusnahan resep
 Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep
4.6 Membuat Berita Acara Pemusnahan (Format Terlampir) yang ditandatangani oleh
Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


BERITA ACARA PEMUSNAHAN RESEP

Pada hari ini ........................ tanggal................ bulan..................... tahun .....................


sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Nomor 35
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek , kami yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama Apoteker Pengelola Apotek : ……………………………………
Nomor SIPA : ……………………………………
Nama Apotek : ……………………………………
Alamat Apotek : ……………………………………

Dengan disaksikan oleh :


1. Nama : ………………………………………
NIP : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
2. Nama : ………………………………………
NIP : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………

Telah melakukan pemusnahan Resep pada Apotek kami, yang telah melewati batas waktu
penyimpanan selama 5 (lima) tahun, yaitu :
Resep dari tanggal .................... sampai dengan tanggal..................................Seberat
.............................. kg.
Resep Narkotik..................lembar
Tempat dilakukan pemusnahan : ……………………………………………………

Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung jawab.
Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
2. Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4. Arsip di Apotek

……………………………….20……..

Saksi-saksi yang membuat berita acara


1
……………………………………… ………………………………………
NIP. NO.SIPA.
2
……………………………………..
NIP.

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Apotek Yusuma Farma
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Perum Rabbany Regency
Ciparay RT/003 RW/003 Desa PENCATATAN DAN PELAPORAN OBAT
Godog Kec. Karangpawiran
No Revisi : - Halaman : 1/1
Garut
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR TETAP 01 Juni 2023 apt. Anggita Fauziah, S.Farm

1. Pengertian
Pencatatan dan pelaporan adalah merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka
penatalaksanaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai secara tertib, baik Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di apotek atau
unit pelayanan lainnya.

2. Tujuan
Sebagai pedoman dalam pencatatan dan pelaporan obat

3. Penanggung Jawab
Apoteker Pengelola Apotek.

4. Prosedur
4.1 Membuat kartu stok untuk setiap obat digudang
4.2 Meletakkan kartu stok tersebut di rak, berdekatan dengan obat
4.3 Mencatat stok terakhir setiap keluar masuk obat
4.4 Menghitung stok obat setiap bulan
 Memeriksa apakah informasi pada kartu stok benar
 Menghitung jumlah fisik obat

Dilaksanakan Oleh: Diperiksa Oleh :

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab

Anda mungkin juga menyukai