Anda di halaman 1dari 23

Kajian Tafsir Kontemporer

KAJIAN TAFSIR KONTEMPORER

A. Pengertian Tafsir Dalam Konteks Kontemporer

Tafsir 1secara bahasa berarti "penjelasan". Dalam konteks


kontemporer, tafsir didefinisikan sebagai upaya untuk memahami dan
menjelaskan makna Al-Qur'an dengan menggunakan metodologi dan
pendekatan modern, serta mempertimbangkan konteks sosial, politik,
dan budaya masa kini.

Istilah tafsir dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan


keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat al-qur'an. Sedangkan
dalam buku ilmu-ilmu al-qur'an bahwa tafsir secara etimologis
(bahasa) adalah penjelasan dan perincian dan ungkapan tafsir ini
digunakan untuk menyingkap makna yang logis atau menyingkap
makna yang masih tersembunyi. Adapun definisi tafsir secara
terminologis adalah upaya mufassir unutk menjelaskan makna teks
1
Agus Salim Hasanudin and Eni Zulaiha, “Hakikat Tafsir Menurut Para Mufassir,”
Jurnal Iman Dan Spiritualitas 2 (2022): 203–210.
1

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

atau ayat al-qur'an yang mudah dipahami oleh pembaca atau


audiens. Berdasarkan kemampuan dan kualitas pemahaman
mufassir atas sisi internal ataupun sisi
eksternal teks (ayat) yang dibacanya sehingga relevan dengan realita
yang sedangataupun yang akan dihadapi dan tidak menyalahi akan
maksud dan tujuan utama al-qur'an. Adapun munculnya istilah
tafsir kontemporer sebagai tafsir al-qur'an yang ditulis di era
modern hingga sekarang, masih belum disepakati oleh semua ahli
tafsir atau mufassir masa kini. Sehingga term ini ada yang
menyebutnya dalam bahasa Arab dengan "at-Tafsir al-Hadits" (tafsir
modern, masa terbaru), walaupun ungkapan kontemporer secara
makna, kata arab nya adalah lafal "al-Mu'ashir". Dari lafal yang
terakhir inilah, istilah tafsir kontemporer bisa disebut dengan "at-Tafsir
al-Mu'ashir". Sedangkan definisi tafsir modern menurut

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

J.M.S.Baljon adalah tafsir al-qur'an yang berusaha menjawab


kebutuhan zaman modern.2
B. Metodologi Tafsir Kontemporer
Metodologi tafsir kontemporer merupakan kerangka kerja yang
digunakan untuk memahami dan menafsirkan Al-Qur'an dalam
konteks masa kini.3 Metodologi ini berbeda dari metodologi tafsir
tradisional dalam beberapa hal, yaitu:

 Penggunaan metodologi modern: Tafsir kontemporer


memanfaatkan ilmu-ilmu modern seperti sosiologi, antropologi, dan
psikologi untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an.
 Penekanan pada kontekstualisasi: Tafsir kontemporer
berusaha memahami ayat-ayat Al-Qur'an dalam konteks sosial, politik,
dan budaya masa kini.

2
Khoirul Fattah, “Metode Kontemporer Dalam Tafsir Al-Qur’an” (2021).
3
Abd Hadi, “Metodologi Tafsir Al Quran Dari Masa Klasik Sampai Masa Kontemporer”
(Griya Media, 2021).
3

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Fokus pada isu-isu kontemporer: Tafsir kontemporer


membahas ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan dengan isu-isu
kontemporer seperti feminisme, lingkungan hidup, dan globalisasi.
Ini lah beberapa perbedaan metodologi tafsir modern dengan
metodologi tafsir modern.4

C. Sejarah Dan Perkembangan Tafsir Al Quran Modern

Tafsir kontemporer merupakan sebuah pendekatan penafsiran


Al-Qur'an yang mulai berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20. Munculnya tafsir kontemporer dilatarbelakangi oleh
beberapa faktor,5 di antaranya:

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi: Perkembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi membuka wawasan baru bagi para
mufassir dalam memahami Al-Qur'an.
4
Inayatul Mustautina, “Al-Kitāb Wa Al-Qur’ān: Qirā’ah Mu’aṣirah,” Al-Fanar: Jurnal
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 3, no. 1 (2020): 27–40.
5
Idah Suaidah, “Sejarah Perkembangan Tafsir,” Al Asma: Journal of Islamic Education
3, no. 2 (2021): 183–189.
4

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Tantangan zaman: Munculnya berbagai tantangan zaman seperti


sekularisme, liberalisme, dan radikalisme mendorong para mufassir
untuk menghadirkan penafsiran Al-Qur'an yang relevan dengan
konteks masa kini.
 Gerakan pembaharuan Islam: Gerakan pembaharuan Islam yang
digagas oleh para ulama seperti Muhammad Abduh dan Jamaluddin
al-Afghani mendorong reinterpretasi Al-Qur'an untuk menjawab
kebutuhan masyarakat modern.

Periodisasi Perkembangan Tafsir Kontemporer6:

 Fase Awal (Akhir Abad ke-19 - Awal Abad ke-20): Pada fase ini,
muncul tafsir-tafsir kontemporer yang masih terikat dengan tradisi
tafsir klasik. Contohnya, tafsir Tafsir al-Manar karya Muhammad
Abduh dan Tafsir al-Maraghi karya Mustafa al-Maraghi.

6
Ahmad Agus Salim and Hazmi Ihkamuddin, “Telaah Perkembangan Tafsir Periode
Modern,” Tanzil: Jurnal Studi Al-Quran 4, no. 2 (2022): 95–106.
5

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Fase Pertengahan (Awal Abad ke-20 - Akhir Abad ke-20):


Pada fase ini, muncul tafsir-tafsir kontemporer yang lebih berani dalam
melakukan ijtihad dan reinterpretasi Al-Qur'an. Contohnya,
tafsir Tafsir Fi Zilal al-Qur'an karya Sayyid Qutb dan Tafsir al-
Mizan karya Muhammad Husain Thabathaba'i.
 Fase Kontemporer (Akhir Abad ke-20 - Saat Ini) 7: Pada fase
ini, muncul tafsir-tafsir kontemporer yang lebih beragam dan inovatif
dalam pendekatannya. Contohnya, Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir karya
Muhammad Syahrur, Tafsir An-Nur karya Taufik Ismail, dan Tafsir al-
Wadhih karya Quraish Shihab.
Tafsir Al-Qur'an sudah terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW
masih hidup. Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari
Allah kemudian disampaikan kepada para sahabat, sama halnya ketika
Nabi Muhammad SAW menyampaikan tafsir suatu ayat tertentu
kepada para sahabat dan orang yang menanyakan maksud ayat
7
Abdul Manaf, “Sejarah Perkembangan Tafsir,” TAFAKKUR: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir 1, no. 2 (2021): 148–159.
6

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

tertentu, maka Nabi Muhammad SAW menjawabnya. Setelah Nabi


Muhammad SAW wafat, perkembangan tafsir kemudian berlanjut
pada masa para Sahabat, Tabi'in dan seterusnya, dengan metode Al-
Qur'an, Hadits dan Para Sahabat, karena sumber utamanya sudah
tiada. Tafsir pada masa ini sahabat mulai mengalami perkembangan
yang signifikan, karena sahabat mulai mencari penjelasan Al-Quran
berdasarkan penjelasan Nabi Muhammad SAW, baik itu dari Al-Quran
maupun dari hadis, jika tidak ditemukan tafsir maka Para sahabat
melakukan ijtihad. Perkembangan tafsir selanjutnya pada masa tabi'în,
tabi'i al-tabi'în, 'salaf al-shali'in lama, dan' khalifah lama (kontemporer)
dengan berbagai metode, pola dan ciri khasnya miliknya sendiri.8

D. Peran Tafsir Al Quran Dalam Menjawab Isu-Isu


Kontemporer
Al-Qur'an sebagai wahyu Allah SWT memuat petunjuk hidup bagi
umat manusia di segala zaman. Di tengah perkembangan zaman yang
8
Hamdan Hidayat, “Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an,” Al-Munir: Jurnal Studi
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2, no. 01 (2020): 29–76.
7

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

pesat dan munculnya berbagai isu kontemporer, tafsir Al-Qur'an


memainkan peran penting dalam memberikan panduan dan solusi
bagi umat Islam.9

Peran-peran tersebut antara lain:

1. Sumber Nilai dan Moral:

Tafsir Al-Qur'an memberikan landasan nilai dan moral bagi umat Islam
dalam menghadapi berbagai isu kontemporer. Nilai-nilai universal
seperti keadilan, kesetaraan, dan kasih sayang yang terkandung dalam
Al-Qur'an dapat menjadi pedoman dalam bertindak dan
menyelesaikan berbagai permasalahan.

2. Inspirasi dan Motivasi:

9
Rahmatullah Rahmatullah, Hudriansyah Hudriansyah, and Mursalim Mursalim, “M.
Quraish Shihab Dan Pengaruhnya Terhadap Dinamika Studi Tafsir Al-Qur’an
Indonesia Kontemporer,” Suhuf 14, no. 1 (2021): 127–151.
8

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

Tafsir Al-Qur'an memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat Islam


untuk tetap teguh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Kisah-kisah inspiratif dan ayat-ayat motivasi dalam Al-Qur'an dapat
memberikan kekuatan dan semangat bagi umat Islam untuk terus
berjuang demi kebaikan.

3. Kerangka Berpikir Kritis:

Tafsir Al-Qur'an membantu umat Islam untuk mengembangkan


kerangka berpikir kritis dalam menganalisis berbagai isu kontemporer.
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar Islam dan metodologi tafsir
yang tepat, umat Islam dapat memilah informasi yang benar dan salah,
serta mengambil sikap yang tepat dalam berbagai situasi.

4. Solusi Kontemporer10:

10
La Sahidin, Ridwan Rahimi, and Sumiati Sumiati, “Problematika Dan Solusi
Pendidikan Islam Kontemporer,” Iqra: Jurnal Magister Pendidikan Islam 2, no. 01
(2022): 64–76.
9

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

Meskipun Al-Qur'an diturunkan pada masa lampau, namun banyak


ayatnya yang mengandung nilai-nilai universal dan dapat
diaplikasikan dalam menjawab berbagai isu kontemporer. Para
mufassir kontemporer dengan ijtihadnya berusaha menggali makna
ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan dengan permasalahan masa kini.

Contoh Penerapan Tafsir Al-Qur'an dalam Isu Kontemporer11:

 Isu Kebencanaan: Tafsir Al-Qur'an tentang ayat-ayat tentang


bencana alam dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya menjaga lingkungan dan membangun kesigapan
dalam menghadapi bencana.
 Isu Kesenjangan Sosial: Tafsir Al-Qur'an tentang ayat-ayat
tentang zakat dan infak dapat digunakan untuk mendorong
kepedulian sosial dan membantu mengatasi kesenjangan sosial.
11
M Baihaqi Fadhlil Wafi, Nuzula Ilhami, and Taufiqurohman Taufiqurohman,
“Transformasi Perilaku Beragama Masyarakat Muslim Kontemporer: Fenomena Al-
Qur’an Di Era Digital,” IN RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia 11, no. 1
(2022): 39–54.
10

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Isu Pluralisme: Tafsir Al-Qur'an tentang ayat-ayat tentang


keragaman dapat digunakan untuk membangun toleransi dan
kerukunan antarumat beragama12.

E. Analisis Tafsir Kontemporer

Tafsir kontemporer merupakan sebuah pendekatan penafsiran


Al-Qur'an yang berusaha memahami makna ayat-ayat suci dengan
mempertimbangkan konteks masa kini. Berbeda dengan tafsir klasik
yang lebih fokus pada teks dan konteks masa lalu, tafsir kontemporer
berusaha untuk menemukan makna Al-Qur'an yang relevan dengan
problematika dan kebutuhan masyarakat modern13.

Berikut beberapa ciri khas tafsir kontemporer:

12
Anwira Nazifa et al., “ISLAM DAN PLURALISME,” Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu
2, no. 1 (2023): 1287–1298.
13
Irsyadunnas Irsyadunnas and Nurmahni Nurmahni, “Rekonstruksi Tafsir Al-Quran
Kontemporer (Studi Analisis Sumber Dan Metode Tafsir),” Substantia: Jurnal Ilmu-
Ilmu Ushuluddin 22, no. 1 (2020): 21–36.
11

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Menekankan pada konteks: Para mufassir kontemporer


berusaha memahami ayat-ayat Al-Qur'an dengan mempertimbangkan
konteks masa kini, baik konteks sosial, politik, ekonomi, maupun
budaya.
 Menggunakan pendekatan interdisipliner: Tafsir
kontemporer tidak hanya terpaku pada ilmu-ilmu agama, tetapi juga
memanfaatkan ilmu-ilmu lain seperti sosiologi, antropologi, sejarah,
dan filsafat untuk memperkaya pemahaman terhadap teks Al-Qur'an.
 Membuka ruang untuk ijtihad: Para mufassir kontemporer
lebih terbuka dalam melakukan ijtihad atau penafsiran baru terhadap
ayat-ayat Al-Qur'an. Hal ini dilakukan dengan tetap berpegang pada
kaidah-kaidah tafsir yang sudah ada.

Beberapa contoh metodologi tafsir kontemporer14:

14
Aulan Niam, “Metode Penafsiran Kontemporer Abid Al-Jabiri,” Jurnal Ulunnuha 10,
no. 1 (2021): 1–12.
12

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Tafsir tematik: Metode ini fokus pada tema-tema tertentu


dalam Al-Qur'an dan mengkaji ayat-ayat yang relevan dengan tema
tersebut secara komprehensif.
 Tafsir kontekstual: Metode ini berusaha memahami ayat-ayat
Al-Qur'an dengan mempertimbangkan konteks sosial, politik,
ekonomi, dan budaya masa kini.
 Tafsir pembebasan: Metode ini fokus pada ayat-ayat Al-
Qur'an yang berbicara tentang pembebasan dan keadilan sosial.

Analisis tafsir kontemporer dapat dilakukan dengan beberapa


cara15:

 Menganalisis metode yang digunakan: Menganalisis metode


yang digunakan mufassir kontemporer dalam menafsirkan ayat-ayat
Al-Qur'an.
15
Ahmad Baidowi, Tafsir Feminis: Kajian Perempuan Dalam Al-Quran Dan Para
Mufasir Kontemporer (Nuansa Cendekia, 2023).
13

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Menganalisis hasil penafsiran: Menganalisis hasil penafsiran


yang dihasilkan oleh mufassir kontemporer dan melihat relevansinya
dengan konteks masa kini.
 Menganalisis dampak: Menganalisis dampak dari tafsir
kontemporer terhadap pemahaman dan pengamalan Al-Qur'an di
masyarakat.

1. Tafsir Tematis Terhadap Isu- Isu Kontemporer


Tafsir tematik adalah sebuah metode penafsiran Al-Qur'an
yang berfokus pada tema atau isu tertentu. Dalam konteks isu-isu
kontemporer, tafsir tematik dapat digunakan untuk memahami
bagaimana Al-Qur'an menanggapi berbagai permasalahan yang
dihadapi umat manusia di masa kini.16

Manfaat Tafsir Tematik:

16
Taufan Anggoro, “Tafsir Alquran Kontemporer: Kajian Atas Tafsir Tematik-
Kontekstual Ziauddin Sardar,” AL QUDS: Jurnal Studi Alquran Dan Hadis 3, no. 2
(2019): 199.
14

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Memberikan panduan dan solusi Islami untuk berbagai


permasalahan kontemporer.
 Membantu umat Islam memahami nilai-nilai universal Al-
Qur'an yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Meningkatkan relevansi Al-Qur'an dengan konteks kekinian.

Langkah-Langkah Tafsir Tematik:

1. Menentukan tema atau isu kontemporer yang ingin dikaji.


2. Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan dengan
tema tersebut.
3. Menganalisis ayat-ayat tersebut secara kontekstual dan
komprehensif.
4. Mensintesiskan makna ayat-ayat tersebut untuk
mendapatkan pemahaman yang utuh tentang tema yang
dikaji.

15

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

5. Merumuskan kesimpulan dan implikasi praktis dari tafsir


tematik tersebut.

Contoh Penerapan Tafsir Tematik terhadap Isu-Isu


Kontemporer17:

 Isu lingkungan hidup: Tafsir tematik dapat digunakan untuk


memahami bagaimana Al-Qur'an mendorong manusia untuk menjaga
kelestarian alam dan lingkungan.
 Isu kemiskinan: Tafsir tematik dapat digunakan untuk
memahami bagaimana Al-Qur'an menganjurkan keadilan sosial dan
membantu orang-orang yang membutuhkan.
 Isu terorisme: Tafsir tematik dapat digunakan untuk
memahami bagaimana Al-Qur'an mengecam kekerasan dan
mempromosikan perdamaian.
17
Muhammad Tasrif, “KONTESTASI WACANA HAK ASASI MANUSIA DALAM TAFSIR
AL-QUR’AN INDONESIA KONTEMPORER: KASUS TAFSIR TEMATIK KEMENTERIAN
AGAMA,” in Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital
Era, vol. 2, 2022, 31–44.
16

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

2. Pendekatan Hermenuatika dalam Tafsir Kontemporer

Hermeneutika18 adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari


tentang interpretasi teks. Dalam konteks tafsir Al-Qur'an,
hermeneutika dapat digunakan untuk memahami makna teks Al-
Qur'an dengan mempertimbangkan konteks historis, budaya, dan
linguistiknya19.

Manfaat Pendekatan Hermeneutika20:

 Membantu memahami makna teks Al-Qur'an yang lebih


kontekstual dan komprehensif.

18
Eneng Sri Supriatin, Kajian Makna Puisi Keagamaan (Metode Hermeneutika) (SPASI
MEDIA, 2020).
19
Mohammad Jailani and Nurkholis Nurkholis, “Kajian Pendekatan Hermeneutika
Dalam Tafsir Al-Qur’an Perspektif Ulama Muslim Kontemporer,” Quran and Hadith
Studies 10, no. 1 (2021): 93.
20
Umi Wasilatul Firdausiyah, “Urgensi Ma’na-Cum-Maghza Di Era Kontemporer: Studi
Penafsiran Sahiron Syamsuddin Atas Q 5: 51,” Contemporary Quran 1, no. 1 (2021):
29–39.
17

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Menghubungkan pesan Al-Qur'an dengan realitas kehidupan


kontemporer.
 Meningkatkan dialog antarumat beragama dan budaya.

Beberapa Tokoh Hermeneutika dalam Tafsir Kontemporer:

 Fazlur Rahman (Pakistan)


 Nasr Hamid Abu Zayd (Mesir)
 Muhammad Arkoun (Aljazair)21

Prinsip-Prinsip Hermeneutika dalam Tafsir Kontemporer22:

 Teks Al-Qur'an tidak memiliki makna tunggal. Makna teks


Al-Qur'an selalu terbuka untuk interpretasi.

21
Ummi Inayati, “Pendekatan Hermeneutika Dalam Ilmu Tafsir,” Falasifa 10 (2019):
68–88.
22
Muh Hanif and Laila Nadzifatus Syarifah, “Hermeneutika Adil Gender Menurut
Ulama Kontemporer Dalam Studi Al-Qur’an,” Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan
Anak 17, no. 2 (2022): 181–200.
18

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

 Pemahaman teks Al-Qur'an selalu dimediasi oleh


konteks. Konteks historis, budaya, dan linguistik teks Al-Qur'an harus
dipertimbangkan dalam interpretasi.
 Interpretasi teks Al-Qur'an adalah sebuah proses
dialogis. Interpretasi teks Al-Qur'an harus dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai perspektif dan sudut pandang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Agus Salim Hasanudin and Eni Zulaiha, “Hakikat Tafsir Menurut


Para Mufassir,” Jurnal Iman Dan Spiritualitas 2 (2022): 203–210.
2. Khoirul Fattah, “Metode Kontemporer Dalam Tafsir Al-Qur’an”
(2021).
3. Abd Hadi, “Metodologi Tafsir Al Quran Dari Masa Klasik Sampai
Masa Kontemporer” (Griya Media, 2021).

19

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

4. Inayatul Mustautina, “Al-Kitāb Wa Al-Qur’ān: Qirā’ah Mu’aṣirah,”


Al-Fanar: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 3, no. 1 (2020): 27–40.
5. Idah Suaidah, “Sejarah Perkembangan Tafsir,” Al Asma: Journal of
Islamic Education 3, no. 2 (2021): 183–189.
6. Ahmad Agus Salim and Hazmi Ihkamuddin, “Telaah Perkembangan
Tafsir Periode Modern,” Tanzil: Jurnal Studi Al-Quran 4, no. 2
(2022): 95–106.
7. Abdul Manaf, “Sejarah Perkembangan Tafsir,” TAFAKKUR: Jurnal
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 1, no. 2 (2021): 148–159.
8. Hamdan Hidayat, “Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an,” Al-
Munir: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2, no. 01 (2020): 29–
76.
9. Rahmatullah Rahmatullah, Hudriansyah Hudriansyah, and
Mursalim Mursalim, “M. Quraish Shihab Dan Pengaruhnya
Terhadap Dinamika Studi Tafsir Al-Qur’an Indonesia Kontemporer,”
Suhuf 14, no. 1 (2021): 127–151.
20

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

10. La Sahidin, Ridwan Rahimi, and Sumiati Sumiati,


“Problematika Dan Solusi Pendidikan Islam Kontemporer,” Iqra:
Jurnal Magister Pendidikan Islam 2, no. 01 (2022): 64–76.
11. M Baihaqi Fadhlil Wafi, Nuzula Ilhami, and Taufiqurohman
Taufiqurohman, “Transformasi Perilaku Beragama Masyarakat
Muslim Kontemporer: Fenomena Al-Qur’an Di Era Digital,” IN
RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia 11, no. 1 (2022): 39–
54.
12. Anwira Nazifa et al., “ISLAM DAN PLURALISME,” Jurnal
Penelitian Multidisiplin Ilmu 2, no. 1 (2023): 1287–1298.
13. Irsyadunnas Irsyadunnas and Nurmahni Nurmahni,
“Rekonstruksi Tafsir Al-Quran Kontemporer (Studi Analisis Sumber
Dan Metode Tafsir),” Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 22,
no. 1 (2020): 21–36.
14. Aulan Niam, “Metode Penafsiran Kontemporer Abid Al-Jabiri,”
Jurnal Ulunnuha 10, no. 1 (2021): 1–12.
21

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

15. Ahmad Baidowi, Tafsir Feminis: Kajian Perempuan Dalam Al-


Quran Dan Para Mufasir Kontemporer (Nuansa Cendekia, 2023).
16. Taufan Anggoro, “Tafsir Alquran Kontemporer: Kajian Atas
Tafsir Tematik-Kontekstual Ziauddin Sardar,” AL QUDS: Jurnal
Studi Alquran Dan Hadis 3, no. 2 (2019): 199.
17. Muhammad Tasrif, “KONTESTASI WACANA HAK ASASI
MANUSIA DALAM TAFSIR AL-QUR’AN INDONESIA
KONTEMPORER: KASUS TAFSIR TEMATIK KEMENTERIAN
AGAMA,” in Proceeding of Conference on Strengthening Islamic
Studies in The Digital Era, vol. 2, 2022, 31–44.
18. Eneng Sri Supriatin, Kajian Makna Puisi Keagamaan (Metode
Hermeneutika) (SPASI MEDIA, 2020).
19. Mohammad Jailani and Nurkholis Nurkholis, “Kajian
Pendekatan Hermeneutika Dalam Tafsir Al-Qur’an Perspektif Ulama
Muslim Kontemporer,” Quran and Hadith Studies 10, no. 1 (2021):
93.
22

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab
Kajian Tafsir Kontemporer

20. Umi Wasilatul Firdausiyah, “Urgensi Ma’na-Cum-Maghza Di


Era Kontemporer: Studi Penafsiran Sahiron Syamsuddin Atas Q 5:
51,” Contemporary Quran 1, no. 1 (2021): 29–39.
21. Ummi Inayati, “Pendekatan Hermeneutika Dalam Ilmu Tafsir,”
Falasifa 10 (2019): 68–88.
22. Muh Hanif and Laila Nadzifatus Syarifah, “Hermeneutika Adil
Gender Menurut Ulama Kontemporer Dalam Studi Al-Qur’an,”
Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak 17, no. 2 (2022): 181–
200.

23

Muhammad Rivaldo,Muhammad Nafis Fauzan,Guntur Pranata/Islam Dan Keilmuan/Pendidikan


Bahasa Arab

Anda mungkin juga menyukai