Anda di halaman 1dari 3

A.

Pendekataann menafsirkan Al-Qur’an


 Bahasa, bahwa untuk memahami kandungan Al-Qur’an diperlukan pengetahuan bahasa Arab.
 Konteks antara kata dan ayat,
 Sifat penemuan ilmiah,
Fazlur Rahman: Potret Intelektual Seorang Neo-Modernis
Meski banyak menimba pengetahuan dari sarjana sarjana Barat, namun ia sangat kritis terhadap pandangan-
pandangan mereka yang bertalian dengan Islam dan umatnya.
Pandangan-pandangan modernis Rahman memang controversial: “musuh-musuhnya menyebutnya sebagai
‘penghancur hadis’ karena kebersikukuhannya untuk menimbang riwayat-riwayat hadis berdasarkan semangat
keseluruhan Al-Qur'an.
Metodologi Tafsir Al-Qur’an Kontemporer
metodologi diartikan dengan “ilmu atau uraian tentang metode
kontemporer identik dengan modern, dan keduanya digunakan secara bergantian.
terdapat karakteristik yang menonjol yang membedakannya dari pemahaman metodologi tafsir terdahulu yaitu
 metodologi tafsir kontemporer menjadikan AlQur’an sebagai kitab petunjuk.
 adanya kecenderungan penafsiran yang melihat kepada pesan yang ada dibalik teks Al-Qur’an.
Klasifikasi Metodologi Tafsir
klasifikasi metodologi tafsir dengan berdsar kepada QS. Ali Imran (3); 7. (Dia lah yang menurunkan al-kitab
(AlQur’an) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamât, itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan
yang lain (ayat-ayat) mutasyâbihât
tokoh tafsir terkemuka di kalangan sahabat, mengklasifikasi kajian tafsir kepada empat domain, yaitu (1) tafsir
yang menjelaskan halal dan haram yang wajib dibaca oleh setiap orang; (2) tafsir yang dijelaskan oleh orang-
orang Arab; (3) tafsir yang diinterpretasikan oleh para ulama dan (4) tafsir yang hanya diketahui oleh Allah
semata, terutama ayat-ayat mutasyâbihât.
Metodologi Fazlur Rahman Dalam Penafsiran Al-Qur'an
metode tafsir yang ditawarkan Fazlur Rahman adalah merupakan proses penafsiran Al-Qur’an yang bermuara
pada suatu gerakan ganda; dari situasi kontemporer menuju era Al-Qur’an diturunkan, lalu kembali lagi ke masa
sekarang.
 Gerakan pertama, bertolak dari situasi kontemporer menuju ke era Al-Qur’an diwahyukan
 Gerakan kedua, dari masa Al-Qur’an diturunkan kembali lagi ke masa sekarang.
Fazlur Rahman mensinyalir bahwa di dalamAl-Qur’an terdapat tiga konsep kunci yang secara simultan
membentuk fondasi etikaAl-Qur’an.
 Pertama, konsep iman
 Kedua, konsep Islam
 Ketiga, Konsep taqwa
B.
Setelah membaca dan mempelajari Jurnal ini banyak materi yang tidak tau menjadi tau, berarti ini materi sangat
bermanfaat bagi pembaca lebih banyak mengetahui teng penafsiran Al quran
C.
Brbicara kelebihaan dan kekurang dala materi ajar pasti ada.
Kelebihan materi ajar ini sangat sangat baanyak ilmu dari mulai pendahuluan sampai penutup
D.
Kajian ini mengungkapkan bahwa penyebutan partai moderat dalam Al-Qur'an tidak terbatas pada umat Islam,
tetapi juga merujuk pada orang lain. Hal ini didasarkan pada kesamaan makna antara kata wasth yang
digunakan untuk menyebut Islam dan muqtasid yang digunakan untuk menyebut Yahudi dan Nasrani. Moderat
dengan demikian tidak identik dengan agama, tetapi berorientasi pada sikap kemanusiaan yang dimiliki oleh
setiap orang tanpa memandang agama. Moderasi demikian tidak selalu menunjukkan hubungan antar agama,
tetapi hubungan antar manusia.
Tafsir : penjelasan terhadap kalamullah
Kontemporer : sezaman atau sewaktu
Tafsir Alquran di zaman kontemporer : Tafsir atau penjelasan ayat Alquran yang disesuaikan dengan kondisi
kekinian atau saat ini.
merekonstruksi kembali produkproduk tafsir klasik yang sudah tidak memiliki relevansi dengan situasi moder
Tantangan Tafsir Alquran di Zaman Kontemporer
Gagasan tentang HAM
sentuhan dengan (peradaban) Barat.
tantangan Perkembangan Global,
Prinsip dan Berbagai Orientasi dan Pendekatan Dalam Tafsir Kontemporer
tafsir kontemporer ini bersemangat mengembalikan Alquran sebagai kitab petunjuk.
tafsir klasik yang berkonsentrasi pada kajian makna kata dari segi i’rab dan penjelasan segi teknis kebahasan
yang di kandung oleh redaksi ayat,
tafsir klasik yang menggunakan praktek penafsir yang linieratomistik seperti diurai di atas,
paradigma tafsir yang terahir ini adalah konsekwensi logis dari tiga paradigma di atas,

Setelah membaca dan memahami Materi ajar ini saya melihat Berdasarkan pada pandangan ontologis pada
Alquran seperti di atas, maka para penafsir kontemporer memiliki asumsi bahwa
1) Alquran sebagai kitab petunjuk maka ia harus menjadi rahmat bagi seluruh alam,
2) tafsir Alquran adalah sesuatu yang berbeda dengan Alquran, maka tafsir itu bersifat relatif dan tentatif,
3) menafsirkan Alquran sebagai upaya memahami maksud Allah, meniscayakan penggunaan kerangka kerja
hermeneutika
4) tafsir Alquran tidak boleh memihak pada kepentingan mazhab tertentu. Artinya tafsir harus terbuka, kritis
dan ilmiah.

Tafsir kontemporer telah memberikan kontribusi yang sangat banyak terhadap berbagai persoalan ummat di
era modern. Di antaranya memunculkan metode-metode baru dalam penafsiran al-Qur’an yang menghasilkan
berbagai konstruksi pemikiran baru dalam khazanah keilmuan Islam baik dalam bidang aqidah, fiqih
(mu’amalah) maupun akhlak (etika). Lebih dari itu para mufassir kontemporer juga berupaya memunculkan
gagasan-gagasan baru dalam lapangan politik, ekonomi, militer dan sosial masyarakat.
1. Apa pengertian tafsir Tematik ?

Tafsir Tematik adalah cara


mengkaji dan mempelajari ayat Al-Quran dengan menghimpun ayat-ayat
Al-Quran yang mempunyai maksud sama, dalam arti sama-sama membicarakan satu topik masalah
menyusunnya berdasar kronologi serta sebab turunnya ayat-ayat itu.
2. Bagaiman latar belakang lahirnya metode tafsir Tematik ?

Menurut sebgian ulama metode tematik dipandang sebagai yang paling obyektif, tentunya dalam
batas-abatas tertentu. Dikatakan obyektif karena sesuai maknanya, kata al-maudhu' berarti Sesutu
yang ditetapkan di sebuah tempat dan tidak ke manamana Metode ini dikembangkan oleh para
ulama untuk melengkapi kekurangan yang terdapat pada khazanah tafsir klasik yang didominasi
oleh pendekatan tahlili, yaitu menafsirkan ayat demi ayat sesuai dengan susunannya dalam mushaf.
istilah tafsir tematik baru popular pada abad ke 20, tepatnya ketika ditetapan sebagai mata kuliah di
Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar pada tahun 70-an, tetapi embrio tafsir tematik sudah
lama muncul.
3. beberapa syarat dalam menerapkan metode tafsir Tematik ?

a. Memilih/menetapkan masalah Al-Quran yang akan dikaji secara maudhû’iy (tematik)


b. Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang telah ditetapkan, ayat
Makkiyyah dan Madaniyyah.
c. Menyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut kronologi masa turunnya, disertai pengetahuan
mengenai latar belakang turunnya ayat atau asbâb an-nuzûl.
d. Mengetahui korelasi (munâsabah) ayat-ayat tersebut di dalam masing-masing suratnya.
e. Menyusun tema bahasan di dalam kerangka yang pas, sistematis, sempurna dan utuh (outline).
f. Melengkapi pembahasan dan uraian dengan hadis, bila dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi
semakin sempurna dan semakin jelas.
g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat
yang mengandung pengertian serupa,

1. Bagaimana menyatukan antara teks al-Quran dan makna hadits yang berkualitas sahih itu.
Hrus dilengkapi dengan pemaparan penafsiran kontekstual para sarjana tafsir generasi setelah mereka.
Dalam hal ini, penafsiran kontekstual at-Thabari (224-310 H.) dan Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935) juga
perlu dielaborasi. Tokoh pertama dikenal sebagai sarjana tafsir ulung klasik yang karya tafsirnya Jami’ al-
Bayan ‘an Ta’wil Ayi AlQurandiakui secara luas sebagai induk dan rujukan utama tafsir bi al-ma’tsur dan
mewakili tafsir-tafsir klasik. Sementara itu, tokoh kedua dikenal sebagai sarjana tafsir modern-kontemporer
yang berpengaruh besar dalam pemikiran Islam dewasa ini dan karya tafsirnya Tafsir alManar mendapatkan
apresiasi luar biasa sehingga cukup mewakili tafsir-tafsir modern-kontemporer.

2. Apakah tafsir kontekstual menyalahi kaidah tafsir yang sudah disepakati oleh para ulama Ulum al-Quran.

3. Lalu bagaimana agar tafsir kontemporer dan tafsir kontekstual tidak menyalahi kaidah yang sudah disusun
oleh para Ulama al-Quran.

Anda mungkin juga menyukai